Anda di halaman 1dari 4

Nadya Syanindita Azzahra

201980201

1. a. Langkah 1. Memilih Masalah


Sebelum melakukan penelitian, hendaknya peneliti menentukan masalah yang ingin
diangkat dalam penelitiannya. Masalah hendaknya berupa fakta dan didukung oleh data
empiric seperlunya untuk memperkuat masalah yang ingin di angkat.
Langkah 2. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dimaksudkan untuk mencari informasi
yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Studi
pendahuluan dapat pula dilakukan melalui kegiatan observasi di tempat/ subjek penelitian
agar lebih dekat dan jelas dalam memahami serta melihat masalah yang ada. Studi
pendahuluan juga dapat dilakukan dengan penelaahan kepustakaan. Penelaahan
kepustakaan dimaksudkan agar peneliti memiliki bekal teori yang memadai dalam
menghadapi masalah penelitiannya. Hasil akhir dari kegiatan studi pendahuluan adalah
dihasilkannya solusi yang mungkin dari masalah yang telah ditentukan. Lanhkah 3.
Merumuskan Masalah Perumusan masalah akan memperjelas apa yang akan dilakukan
oleh peneliti selanjutnya. Karena dalam perumusan masalah, peneliti sudah memiliki
gambaran yang cukup mengenai tujuan dan arah penelitiannya. Biasanya perumusan
masalah akan menghasilkan tujuan penelitian. Catatan: Pada umumnya (mengacu pada
laporan penelitian) kalimat yang digunakan dalam rumusan penelitian disesuaikan dengan
pendekatan atau metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti. Penyusunan rumusan
masalah secara lebih detail akan dibahas pada bagian tersendiri Langkah 4. Merumuskan
Anggaran Dasar dan hipotesis Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini
kebenarannya. Anggapan dasar biasanya dituangkan dalam bentuk hipotesis, yaitu dugaan
sementara dari penelitian yang akan dilaksanakan.

Langkah 5. Memilih pendekatan Yang dimaksudkan dalam “pendekatan” adalah metode


penelitian yang akan digunakan. Pendekatan yang biasanya digunakan dalam Tugas akhir
mahasiswa adalah: (1) Penelitian Eksperimen, (2) Penelitian Korelasi, (3) Penelitian
Komparatif, (4) Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan (5) Penelitian Deskriptif. Pada
pelaporan penelitian, pendekatan/ metodologi penelitian akan ditulis pada BAB III.
Langkah 6. Menentukan Variabel dan Sumber Data
Dalam rumusan masalah selalu dimunculkan variable penelitian, yatu sesuatu yang ingin
diteliti pengaruhnya. Atau juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang ingin dimanipulasi
keberadaannya. Kemudian secara jelas, peneliti harus menentukan data seperti apa yang
diinginkan untuk diperoleh dalam penelitian. Data yang diperoleh ini bisa berupa nlai akhir
(prestasi siswa), indeks motivasi, indeks keaktifan, indeks partisipasi, indeks minat,
kemampuan awal, keadaan lingkungan belajar, dan sebagainya.
Langkah 7. Menentukan dan Menyusun Instrumen Instrumen penelitian adalah alat
pengumpulan data atau alat yang bisa digunakan untuk mengukur pengaruh variable yang
dimanipulasi keberadaannya. Misalnya, jika ingin mengukur prestasi siswa maka instrument
yang digunakan adalah soal tes prestasi belajar. Jika peneliti ingin melihat kemampuan awal
siswa, maka instrument yang digunakan adalah nilai raport. Jika peneliti ingin melihat indeks
motivasi, indeks kreatifitas, minat, maka instrument yang digunakan adalah berupa angket.
Pada PTK, instrument yang digunakan biasanya menggunakan lembar observasi.

Langkah 8. Mengumpulkan data


Langkah ini dapat dikatakan sebagai langkah penelitian. Pada langkah ini, peneliti terjun ke
lapangan (tempat penelitian) dengan membawa instrument yag diperlukan untuk
mendapatkan data yang diinginkan. Dalam langkah ini peneliti harus benar-benar hati-hati,
karena kesalahan dalam pengumpulan data akan berakibat kesalahan dalam penarikan
kesimpulan. Bisa jadi hipotesis yang telah dibangun sebelumnya tidak terbukti
kebenarannya.
Langkah 9. Analisis Data
Setelah peneliti memperoleh data yang memadai dan diinginkan, selanjutnya data tersebut
dianalisis. Proses analisis data adalah bagian yang cukup menyenangkan karena peneliti
sudah hampir pada akhir kegiatan penelitian. Pada analisis data, peneliti menggunakan
rumus-rumus statisisk yang diperlukan. Pemilihan rumus statistic juga dipengaruhi oleh
pendekatan yang dipilih oleh peneliti. Pada penelitian eksperimen dan komparasi, biasanya
peneliti menggunakan uji-t atau uji analisis variansi (anava). Pada penelitian korelasional,
biasanya peneliti menggunakan uji korelasi. Pada penelitian tindaka kelas, biasanya peneliti
menggunakan statistic deskriptip saja (rataan dan standar deviasi).

Langkah 10. Menarik kesimpulan


Kegiatan penarikan kesimpulan didasarkan pada analisis data yang dilakukan sebelumnya.
Pada kegiatan ini peneliti akan membandingkan antara hasil analisis statistic dengan
hipotesisnya. Jika sesuai maka ia akan gembira. Dan jika tidak sesuai maka biasanya akan
terjadi kekecewaaan, frustasi, pusing, kebingungan yang berat. Dan inilah yang terjadi pada
kebanyakan mahasiswa. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan. Ketika hipotesis dan
analisis data tidak sama, maka peneliti tinggal memberikan analisis secara teori mengapa
hipotesisnya tidak terbukti. Pada bagian ini sebenarnya adalah menguji seberapa besar rasa
kejujuran peneliti. Ingat! Peneliti harus memiliki sifat jujur dan haram hukumnya melakukan
manipulasi apapun.
Langkah 11. Menyusun Laporan Penelitian. Penyusunan laporan penelitian menandakan
bahawa penelitian sudah selesai dan siap untuk dipublikasikan ke khalayak ramai.
Penyusunan laporan Penelitian harus sesuai dan mengacu pada aturan atau kaidah
penulisan karya ilmiah yang telah ditentukan. Biasanya mahasiswa sudah senang
b. kalau metodologi penelitian membahas mengenai konsep teoritik bermacam-macam
metode, baik dari kelebihan maupun kekurangannya dalam kjian ilmiah, yang selanjutnya
dilanjutkan dengan memilih metode terbaik untuk dipakai. Sedangkan secara teknis metode
penelitian mengemukakan mengenai metode-metode yang dipakai dalam penelitian.

2. a. Menetapkan kebutuhan akan solusi. Tujuan dari langkah ini untuk


mengartikulasikan masalah dengan cara yang sederhana.
● Menjustifikasi kebutuhan yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan agar
menjelaskan alasan organisasi atau perusahaan harus berusaha menyelesaikan
masalah yang terjadi
● Mengontekstualisasikan masalah. Dalam hal ini diperlukan penelitian mengenai
upaya yang pernah dilakukan, sehingga solusi baru mudah ditemukan, serta
menghemat waktu dan sumber daya. Selain itu, akan memantik pemikiran yang
inovatif.
● Mengontekstualisasikan masalah. Dalam hal ini diperlukan penelitian mengenai
upaya yang pernah dilakukan, sehingga solusi baru mudah ditemukan, serta
menghemat waktu dan sumber daya. Selain itu, akan memantik pemikiran yang
inovatif.
b. gshs

3. a. 1. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


DENGAN GOOGLE CLASSROOM DI MASA PANDEMI COVID 19
2. ANALYSIS FORECASTING OF OPERATIONAL EXPENSES OF PT. BANK TABUNGAN
NEGARA TBK
3. PERBANDINGAN KINERJA MODEL MARKOWITZ DAN KORELASI KONSTAN DALAM
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM DI JAKARTA ISLAMIC INDEX
(JII)
4.PERHITUNGAN PELUANG BERTAHAN PERUSAHAAN ASURANSI DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL RESIKO KLASIK
5. PERAMALAN TINGKAT MORTALITAS, KEMATIAN DAN HIDUP DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL LEE-CARTER DAN GARCH

b. Menentukan variabel secara operasional menjadi hal yang sangat penting dalam
penelitian karena bertujuan untuk memberikan kredibilitas pada metodologi dan untuk
memastikan reproduktifitas hasil studi. Contoh : Variable (Y) Budgeraty Slack: Senjangan
anggaran adalah perbedaan antara jumlah anggaran yang diajukan oleh bawahan dengan
jumlah estimasi yang terbaik dari organisasi. Senjangan anggaran berkaitan dengan sikap
dan perilaku manusia, maka dapat dilihat dari ciri-ciri terjadinya Budgetary slack

4. a. Desain penelitian merupakan sebuah rencana prosedur yang menjadi panduan


peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti secara valid, objektif, akurat
dan ekonomis.
5. a.
6. Variabel dependennya “terhadap prestasi belajar siswa. Variabel independennya
“hubungan antara minat baca dan disiplin” Hipotesis:
H0: tidak terdapat hubungan antara minat baca dan disiplin terhadap prestasi belajar siswa
Ha:terdapat hubungan antara minat baca dan disiplin terhadap prestasi belajar siswa

7. Survei
Penelitian investigasi juga disebut sebagai transversal. Proyek penelitian survei dilakukan
dengan tujuan memperoleh informasi dari responden melalui sampel yang diperiksa.
Misalnya, investigasi kepercayaan publik terhadap presiden. Survei harus menanggapi
masalah yang dirumuskan. Longitudinal Proyek penelitian biasanya digunakan dalam proyek
penelitian longitudinal. Perbedaannya adalah bahwa proyek penelitian longitudinal dengan
sampel yang sama dilakukan secara berkala dalam waktu yang relatif lama. Studi
longitudinal dilakukan untuk mengidentifikasi tren atau perkembangan dalam suatu
fenomena berdasarkan sampel mereka. Misalnya, studi tentang karakteristik kekerasan
pemuda di ibu kota Jakarta. Beberapa sampel diperiksa. Secara berkala, sampel yang sama
diperiksa ulang untuk pengembangannya. Studi Kasus Desain penelitian ini dilakukan
dengan tujuan menyelidiki masalah spesifik dan kontekstual. Ruang lingkup proyek
penelitian studi kasus sangat terbatas dan hasilnya hampir selalu tidak dapat dialihkan ke
konteks atau lokasi lain. Misalnya, studi tentang model konsumen fashion oleh komunitas
seniman Pacitan. Penelitian ini dapat dilakukan dengan proyek penelitian studi kasus.
Komparatif Desain penelitian ini diterapkan pada penelitian yang berfokus pada lebih dari
satu kasus. Di sini, perbedaan menjadi jelas dari studi kasus. Penelitian komparatif yaitu
ialah perbandingan antara 2 atau bahkan lebih kasus yang merupakan pusat penelitian.
Misalnya, studi tentang pembentukan negara merdeka antara Indonesia dan Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai