Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI METODE NORTHWEST CORNER DAN STEPPING

STONE DALAM MENGOPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI


PENDISTRIBUSIAN PUPUK BERSUBSIDI
PROPOSAL

Disusun Oleh
RINDAWATI AHMAD
(412418040)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
Daftar Isi

Daftar Isi........................................................................................................................2
BAB 1............................................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................................2
1.1 Latar Belakang................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
LANDASAN TEORI....................................................................................................4
2.1 Sejarah Riset Operasi......................................................................................4
2.2 Definisi Riset Operasi.....................................................................................4
2.3 Pemograman Linear........................................................................................5
2.4 Metode Transportasi.......................................................................................6
2.5 Model Metode Transportasi............................................................................7
2.6 Metode Northwest Corner...............................................................................8
2.7 Metode Stepping Stone...................................................................................8
2.8 Distribusi.........................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................10
METODOLOGI PENELITIAN..................................................................................10
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................10
3.1.1 Waktu Penelitian.......................................................................................10
3.1.2 Tempat Penelitian......................................................................................10
3.2 Metode Penelitian.........................................................................................10
3.3 Tahapan Penelitian........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertanian adalah salah satu sektor yang memiliki peranan paling penting
dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan di sektor
pertanian harus terus digalakkan oleh pemerintah. Upaya yang dapat dilakukan antara
lain dengan meningkatkan produksi dan produktivitas berbagai komoditas pertanian
yang menjadi andalan bagi bangsa Indonesia (Sari et al., n.d.). Pembangunan
pertanian diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri
dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan para petani, dan
memperluas kesempatan kerja. Pada sektor pertanian pupuk merupakan salah satu hal
penting dan dapat berpengaruh terhadap hasil panen, sehingganya pupuk menjadi
faktor utama petani untuk mendapatkan hasil yang melimpah. Pupuk bersubsidi
merupakan pupuk yang pengadaan dan penyalurannya mendapat subsidi dari
pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas dasar program pemerintah
di sektor pertanian. Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan
penyalurannya di tataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi (OFFAYANA et al.,
2016).
Metode Transportasi (Transportation) merupakan bagian dari topik program
linier yang secara khusus membahas tentang alokasi dari tempat asal ke tempat tujuan
agar biaya alokasi/distribusi minimum. Metode Transportasi terdiri atas dua langkah
utama, yaitu pencarian solusi awal dan solusi optimal. Metode awal pada metode
transportasi berfungsi untuk menentukan alokasi distribusi awal yang akan membuat
seluruh kapasitas sumber teralokasikan ke seluruh tujuan, belum diketahui
optimalitasnya hingga dilakukan pengujian menggunakan metode pengoptimalan.
Suatu metode transportasi diperlukan untuk mencari solusi terbaik dari persoalan
transportasi (pengangkutan).(Feriza & Murni, 2020)
Beberapa penelitian terdahulu telah menerapkan model transportasi,
diantaranya penelitian yang di lakukan oleh (Ratnasari, et al. 2019) yang membahas
tentang pemecahan solusi dengan menerapkan metode vogel’s Approximation
sebagai solusi awal dan metode Stepping Stone sebagai solusi optimal. Dengan
menggunakan kedua metode tersebut diperoleh solusi optimal biaya transportasi
sebesar Rp. 24.031.104,- sehingga dapat menghemat biaya transportasi sebanyak
46,6%. Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh (Pertiwi et al., 2020) pada
penelitian tersebut membahas tentang pemecahan solusi dengan menerapkan metode
least cost dan metode Modified Distribusition (MODI). Hasil dari penelitian tersebut
diperoleh solusi awal dengan metode least cost sebesar Rp. 65.040.000 dan solusi
optimal dengan menggunakan MODI sebesar Rp. 64.950.000 perbulan. Sedangkan
biaya transportasi sebelum pengoptimalan yaitu sebesar Rp. 70.500.000 perbulan.
Selanjutnya, penelitian yang di lakukan oleh (Feriza & Murni, 2020) yang membahas
tentang pemecahan solusi menggunakan kombinasi Northwest Corner, dan metode
stepping stone. Hasil perhitungan biaya distribusi dengan menggunakan metode
Northwest Corner sebesar Rp.27.967.340 dan dilanjutkan dengan metode Stepping
Stone sebesar Rp. 25.227.010. sehingganya bisa menghemat biaya transportasi
sebesar 12%. Hal ini menunjukan bahwa metode transportasi mampu memberikan
solusi biaya yang minimum dalam upaya mendapatkan biaya distribusi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian mengenai
“Optimalisasi biaya Transportasi Pendistribusian Pupuk Bersubsidi Menggunakan
Metode Northwest Corner dan Stepping Stone”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana mengoptimalkan
biaya transportasi untuk pendistribusian pupuk bersubsidi di Gorontalo dengan
menggunakan metode Northwest corner, dan Stepping Stone pada PT Perusahaan
perdagangan indonesia (Persero) dan UD. Tani Baru.

1.3 Tujuan Penelitian


Mengoptimasi biaya transportasi dengan menggunakan metode Northwest
Corner dan metode Stepping Stone dalam Pendistribusian Pupuk Bersubsidi pada PT
Perusahaan perdagangan indonesia (Persero) dan UD. Tani Baru.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu:
1. Diharapkan hasil dari penelitian ini bisa menjadi referensi kepada
penelitian lain dan menambah pengetahuan secara teoritis bagi
pembaca
2. Memberikan kontribusi khususnya pada perkembangan ilmu
pengetahuan dibidang riset operasi yang terkait dengan metode
Northwest Corner dan Stepping Stone.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Riset Operasi


Operations Research (Riset Operasi) pertama kali diperkenalkan di Inggris
sebagai hasil studi operasi militer selama Perang Dunia II. Pada tahun 1939, G.A.
Robert dan E.C. William adalah yang pertama kali mengembangkan radar yang
merupakan alat baru bagi peringatan dini menghadapi serangan udara. Pada awal
perang, pemimpin militer Inggris memanggil sekelompok ahli sipil dari berbagai
disiplin dan mengkoordinasikan mereka kedalam suatu kelompok yang diserahi
tugas mencari cara-cara yang efisien dalam menggunakan alat yang baru
ditemukan tersebut.
Dalam tahun 1942, angkatan udara Amerika Serikat membentuk Devisi
Operations Analysis, kemudian diikuti oleh angkatan laut yang membentuk
kelompok riset operasi pada tahun 1943. Kelompok ahli Inggris ini dan
kelompok-kelompok lain berikutnya menjadi dasar untuk kegiatan riset (research)
pada operasi-operasi militer.
Keberhasilan kelompok-kelompok penelitian operasi dibidang militer semasa
PD II menarik perhatian para industriawan pada bidang ini. Pertumbuhan industry
yang pesat menyebabkan 3 team-team riset operasi sangat dibutuhkan dalam
dunia bisnis, karena masalah-masalah yang timbul pada dasarnya sama walaupun
konteksnya berbeda dengan yang dihadapi kalangan militer. Memasuki tahun
1950-an kegiatan riset operasi telah berkembang cepat didunia bisnis,
pemerintahan, dan lembaga swasta. Selama periode ini, teknik-teknik program
linear dan dinamik telah ditemukan dan dikembangkan. Perkembangan besar
terjadi dlam penelitian tentang masalah persediaan produksi dan antri. Sejak saat
itu, riset operasi mulai mendapat pengakuan sebagai pelajaran yang bermanfaat di
Universitas, terutama bagi mahasiswa ekonomi, administrasi, dan teknik.
(Meflinda,2011)
2.2 Definisi Riset Operasi
Secara umum pengertian research (riset) dapat diartikan sebagai suatu proses
yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah. Sedangkan kata
operations (operasi) didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang diterapkan pada
beberapa masalah. Dalam kenyataannya sangat sulit untuk mendefinisikan riset
operasi secara tegas karena batas-batasnya tidak jelas. Riset Operasi telah banyak
didefinisikan oleh para ahli, namun hanya beberapa yang bias digunakan dan
diterima secara umum.
Morse dan Kimball (1951), mendefinisikan Riset Operasi sebagai metode
ilmiah yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai
kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif. Sedangkan Churchman,
Arkoff dan Arnoff (1957) mengemukakan pengertian riset operasi sebagai
aplikasi 4 metode-metode, teknik-teknik, dan peralatan-peralatan ilmiah dalam
menghadapi masalah-masalah yang timbul didalam operasi perusahaan dengan
tujuan ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut.
Miller dan M.K. Star (1960) mengartikan Riset Operasi sebagai peralatan
manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam
kerangka pemecahan masalahmasalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga
akhirnya permasalahan tersebutdapat dipecahkan secara optimal. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa Riset Operasi berkenaan dengan pengambilan
keputusan optimal dalam penyusunan model dari sistem-sistem baik deterministic
maupun probabilistic yang berasal dari kehidupan nyata. Aplikasi-aplikasi ini,
yang terjadi dalam pemerintah, bisnis, teknik, ekonomi, serta ilmu pengetahuan
alam dan social ditandai dengan kebutuhan untuk mengalokasikan sumberdaya-
sumberdaya yang terbatas. (Meflinda,2011)
2.3 Pemograman Linear
Pemrograman Linear (Linear Programming) adalah sebuah metode matematis
yang berkarakteristik linear untuk menemukan suatu penyelesaian optimal dengan
cara memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan terhadap satu susunan
kendala.
Berikut model matematis program linear :
Fungsi tujuan:

maksimum /minimum z=∑ C j . X j

Terhadap fungsi kendala-kendala:


a 11 x 1 +a12 x 2 +…+ a1 n x 1 ≤ atau ≥b 1

a 21 x1 + a22 x 2+ …+a2 n x 2 ≤ atau ≥ b2

a m 1 x 1+ am 2 x2 +…+ amn x 1 ≤ atau ≥ bm

Dimana,
X j=variabe keputusa n

C j= parameter fungsi tujuan ke− j

b j=kapasitas kendala ke−i

a ij= parameter fungsi kendala ke−i, i=1,2 , … ,m

untuk variabel keputusan ke− j , j=1,2, … n (Ibnas, 2017)


2.4 Metode Transportasi
Metode Transportasi (Transportation) merupakan bagian dari topik program
linier yang secara khusus membahas tentang alokasi dari tempat asal ke tempat
tujuan agar biaya alokasi/distribusi minimum.
Banyak sekali kegunaan dari metode transportasi, terutama dapat
diaplikasikan dalam menyelesaikan masalah seperti:
 Skedul pengiriman dari pabrik ke lokasi gudang atau wilayah
pemasaran.
 Penentuan lokasi pabrik.
 Penentuan daerah/wilayah penjualan
 Skedul produksi
 Penugasan karyawan/mesin
 Penempatan layout fasilitas/mesin
 Seleksi proyek maupun sub kontraktor, dan lain-lain
Karakteristik dari metode transportasi :
1. Suatu barang dipindahkan dari sejumlah sumber ke tempat tujuan
dengan biaya seminimum mungkin.
2. Atas barang tersebut tiap sumber dapat memasok suatu jumlah yang
tetap dan tiap tempat tujuan mempunyai jumlah permintaan yang tetap
(permintaan pada setiap sumber harus dipenuhi tanpa melebihi
kapasitas produksi pada setiap sumber).
Persyaratan yang perlu dipenuhi dalam penggunaan Metode Transportasi :
1. Tempat asal, yang dapat berupa pabrik, kapasitas produksi, karyawan,
sumber dana, dan sebagainya sesuai dengan masalah yang dihadapi.
2. Tempat tujuan yang dapat berupa gudang wilayah pemasaran, skedul
permintaan, pekerjaan, proyek, dan sebagainya.
3. Kapasitas tempat asal dan tempat tujuan.
4. Biaya dari tempat asal ke tempat tujuan.
5. Adanya keseimbangan kapasitas tempat asal dan tempat tujuan.
(Meflinda,2011)
2.5 Model Metode Transportasi
Secara umum, model dalam permasalahan transportasi dapat digambarkan
dalam suatu tabel yang menunjukkan sisi penawaran (asal) dan sisi permintaan
(tujuan), kapasitas penawaran dan jumlah permintaan serta biaya transportasi dari
masing-masing sumber ke masing-masing tujuan.
Formulasi Model Transportasi :
1. Fungsi tujuan (Z) : mewakili total biaya transportasi untuk tiap rute.
2. Tiga batasan I : mewakili Supply
3. Tiga batasan II : mewakili Demand
Dalam bentuk matematika, permasalahan transportasi tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut:
m n
fungsi Tujuan:minimumkan z=∑ ∑ C ij X ij
i= j j=1

n
dengan batasan: ∑ X ij =S1 untuk i=1,2 ,… , m
j=1

∑ X ij=d j untuk j=1,2 ,… , n


j=1

X ij ≥0 untuk semuai dan j

Dimana:
Z = Biaya total Transportasi
X ij = jumlah barang yang harus diangkut dari i ke j
C ij = biaya angkut per unit barang daari i ke j
Si = banyaknya barang yang tersedia di tempat asal i
d ij = banyaknya permintaan barang di tempat tujuan j
m = jumlah tempat asal
n = jumlah tempat tujuan (Meflinda,2011)
2.6 Metode Northwest Corner
Metode NorthWest Corner (NWC) adalah salah satu metode transportasi yang
paling mudah dilakukan, tetapi hasilnya belum tentu optimal. Dalam metode
NWC ini, sumber dan lokasi tujuan diurutkan dari sisi kiri ke kanan dan dari atas
ke bawah dalam peta data matriks. Cara penghitungan biaya transportasi dengan
menggunakan metode NWC sesuai dengan namanya dimulai dari sisi kiri atas,
kemudian bergerak ke kiri atau ke bawah sesuai dengan kapasitas produksi
sumber (supply) dan atau permintaan tujuan (demand).
Aturan yang berlaku pada metode NWC ini adalah sebagai berikut:
1. Mengalokasikan awal nilai sel ditetapkan pada sel yang berada diujung
kiri atas tabel. Nilai sel awal tergantung pada kendala-kendala supply
dan demand untuk sel. Langkah-langkah dalam menentukan solusi
awal dari metode ini adalah sebagai berikut: Alokasikan nilai sebesar
mungkin pada sel X 11 dengan memperhatikan kendala supply dan
demand.
2. Mengalokasikan nilai sebesar mungkin pada sel yang bersebelahan
dengan sel X 11 .
3. Ulangi langkah 2 sampai semua kendala terpenuhi.(Imbang et al.,
2018)
2.7 Metode Stepping Stone
Metode ini menggunakan cara Trial and Error untuk merubah alokasi produk
supaya mendapatkan alokasi produk yang optimal. Terdapat beberapa persyaratan
yang harus diperhatikan, yaitu dengan melihat pengurangan biaya per-unit yang
lebih besar dari pada penambahan biaya per-unitnya.(Imbang et al., 2018)
Prinsip dasar metode ini yaitu menentukan apakah suatu rute transportasi yang
tidak digunakan pada saat ini (yaitu sebuah sel yang kosong) akan menghasilkan
total biaya yang lebih rendah jika digunakan.
Langkah-langkah Penyelesaian:
1. Tentukan solusi awal, dengan menggunakan satu dari ketiga metode
yang tersedia.
2. Tentukan lintasan Stepping Stone dan perubahan biaya untuk tiap sel
yang kosong dalam tabel.
a) Mengevaluasi sel-sel kosong tersebut (dalam soal ini : sel IA,
2A, 2B, dan 3C) untuk mengetahui apakah dengan
menggunakan sel-sel tersebut dapat menurunkan total biaya.
b) Untuk menentukan lintasan stepping stone, selalu dimulai
dengan sel yang kosong dan membentuk suatu lintasan tertutup
dari sel-sel yang telah dialokasikan
c) Buat perubahan biaya dari pengalokasian
3. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan
penurunan biaya terbesar.
4. Ulangi langkah 2, 3 dan 4 sampai semua sel kosong memiliki
perubahan biaya positif yang mengindikasikan tercapainya solusi
optimal. (Meflinda,2011)
2.8 Distribusi
Dalam dunia industri distribusi diterima sebagai penyelenggaraan segala
kegiatan usaha niaga yang yang tercakup dalam pengangkutan barang dari tempat
pengolahan/pembuatan sampai ke tempat penjualan kepada pelanggan. Distribusi
adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen
ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia. Distribusi bertujuan agar
benda-benda hasil produksi sampai kepada konsumen dengan lancar, tetapi harus
memperhatikan kondisi produsen dan sarana yang tersedia dalam masyarakat,di
mana sistem distribusi yang baik akan sangat mendukung kegiatan produksi dan
konsumsi.(Ibnas, 2017)
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


3.1.1 Waktu Penelitian

3.1.2 Tempat Penelitian

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yaitu dengan pengambilan data yang diperoleh dari perusahaan
kemudian di olah dengan menggunakan metode Northwest Corner dan Stepping
Stone untuk memperoleh biaya minimum transportasi.
3.3 Tahapan Penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang tepat, penulis menggunakan tahapan-tahapan
dan prosedur analisis dalam melakukan penelitian yaitu sebagai berikut:
Dengan uraian sebagai berikut:
1. Mulai
2. Studi literatur
3. Mengumpulkan data
4. Membentuk model transportasi
5. Menginput ke dalam tabel transportasi
6. Menghitung solusi awal dengan metode Northwest Corner
7. Menghitung solusi optimal dengan metode Stepping Stone
8. Biaya Transportasi Optimal
9. selesai
DAFTAR PUSTAKA

Feriza, Y., & Murni, D. (2020). Optimasi Biaya Distribusi Pengiriman Beras
Sejahtera pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat dengan
Kombinasi North West Corner Method ( NWCM ) dan Stepping Stone Method
( SSM ). 3(1), 95–100.
Ibnas, R. (2017). Imolementasi Metode Transportasi dalam Ooptimasi Biaya
Distribusi Roti pada PT. Granedia Makasar. Jurnal Teknosains, 11(1), 135–148.
http://103.55.216.56/index.php/teknosains/article/view/7589
Imbang, P. ., Pratasis, P. A. ., & Walangitan, D. R. . (2018). Optimasi Biaya
Distribusi Material Dengan Metode Nwc (North West Corner) (Studi Kasus :
Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Sam
Ratulangi). Jurnal Sipil Statik, 6(10), 847–852.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/20711
Meflinda Astuti dan Mahyarni. 2011. Operations Research (Riset Operasi). Riau:
Unri Press.
OFFAYANA, , WIDYANTARA, I., & ANGGRENI, I. (2016). Analisis Risiko
Produksi Stroberi Pada Ud Agro Mandiri Di Desa Pancasari Kecamatan
Sukasada Kabupaten Buleleng. E-Journal Agribisnis Dan Agrowisata (Journal
of Agribusiness and Agritourism), 5(1).
Pertiwi, N., Jaya, A. I., Studi, P., & Jurusan, M. (2020). Optimalisasi biaya
transportasi pendistribusian pupuk bersubsidi menggunakan model transportasi
metode modified distribusition (modi). 17, 160–168.
Sari, A. P., Endaryanto, T., & Situmorang, S. (n.d.). KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH Oleh. 100.

Anda mungkin juga menyukai