Anda di halaman 1dari 12

H

MATERI KE LIMA EKONOMI KLS 10 SMT 1

A. Sistem Ekonomi

Tiga masalah pokok ekonomi harus dicarikan


pemecahannya. Cara memecahkan sangat
bergantung pada sistem ekonomi yang dianut
oleh masing-masing negara.

Sistem ekonomi adalah cara suatu negara


mengatur kehidupan ekonominya dengan
menggunakan perangkat tertentu, seperti
peraturan- peraturan dan kebijakan-kebijakan.
Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap
negara berbeda-beda. Sistem ekonomi yang
dianut oleh suatu negara bergantung pada
keputusan dari lembaga tertinggi atau yang paling
berkuasa dari negara tersebut yang didasarkan
pada pertimbangan filsafat, budaya, sejarah, cita-
cita rakyat serta motif-motif tertentu dari
pemerintah.
Sistem ekonomi suatu negarapun bisa
berubah bergantung pada keputusan tertinggi dari
negara tersebut. Sebagai contoh, Indonesia
pernah menganut sistem ekonomi terpimpin
untuk kemudian berubah menganut sistem
ekonomi kerakyatan (sesuai Tap MPR No.
IV/MPR/1999).
Berikut ini akan diuraikan
secara terperinci macam-macam sistem ekonomi.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional banyak
dimanfaatkan manusia pada zaman dulu. Pada
zaman ini cara berproduksi masih mengandalkan
tenaga manusia dan sumber daya alam. Jadi
hanya menggunakan faktor produksi asli. Dan
kalaupun menggunakan alat produksi, bentuk
alatnya masih sangat sederhana seperti kapak
batu, sumpit, dan sejenisnya.

Di zaman modern, sistem ekonomi tradisional


masih dipakai oleh suku- suku yang terasing di
pedalaman atau oleh suku-suku yang sengaja
mengasingkan diri dan tidak mau menerima
pengaruh dunia luar. Di Indo- nesia, masih
terdapat suku-suku seperti ini.

Adapun ciri-ciri yang dimiliki sistem ekonomi


tradisional, yaitu:
a. belum ada pembagian kerja yang jelas;
b. kehidupan masyarakat sangat bersifat kekeluargaan;
c. pertukaran dilakukan dengan cara barter
(belum mengenal uang);
d. adat (kebiasaan turun-temurun) sangat
berperan dalam mengatur kehidupan sehari-
hari;
e. teknologi yang digunakan masih sangat sederhana;
f. belum ada pemisahan yang tegas antara
rumah tangga konsumsi dengan rumah tangga
produksi sehingga tidak akan ditemukan
adanya pabrik- pabrik.
2. Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi komando (terpusat atau
terpimpin) adalah sistem ekonomi yang segala
sesuatunya diatur oleh pemerintah pusat. Dalam
hal ini pemerintah pusat memiliki kewenangan
penuh untuk menentukan apa, bagaimana, dan
untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

Sistem ekonomi komando dijalankan


berdasarkan ajaran Karl Mark (1818-1883) yang
tercantum dalam bukunya Das Kapital dan
Manifesto Komunis. Menurut Karl Mark, dengan
sistem ekonomi yang direncanakan dan
dikendalikan oleh pemerintah pusat maka fungsi-
fungsi produksi akan lebih efisien dibandingkan
dengan sistem ekonomi bebas.
Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri, sebagai berikut.
a. Segala kegiatan ekonomi diatur pemerintah.
b. Hak milik perorangan tidak diakui, kecuali yang sudah
dibagikan.
c. Semua sumber dan alat produksi adalah milik negara.
d. Tidak ada kebebasan berusaha bagi individu,
karena pembagian kerja diatur oleh
pemerintah.
e. Harga-harga ditentukan oleh pemerintah.
Pada sistem ekonomi komando terdapat kebaikan dan
keburukan.
Kebaikan sistem ekonomi komando, yaitu:
a) Pemerintah bertanggung jawab penuh atas segala
kegiatan ekonomi.
b) Pengendalian dan pengawasan kegiatan
ekonomi lebih mudah dilaksanakan.
c) Dapat mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si
miskin.

Adapun keburukan sistem ekonomi komando, yaitu:


a. Potensi, kreativitas, dan inisiatif masyarakat tidak bisa
berkembang.
b. Milik perorangan tidak diakui.
c. Tidak ada kebebasan berusaha.
d. Keberhasilan sistem ini sangat tergantung
pada baik buruknya kualitas pemerintah.

Sistem ekonomi komando pernah dianut oleh


negara-negara Eropa Timur, seperti Rusia,
Rumania, dan Polandia. Akan tetapi, karena
dirasakan tidak memberikan kemakmuran seperti
yang diharapkan oleh mereka, sistem ekonomi
komando akhirnya direformasi (perbarui) secara
besar-besaran. Di Rusia reformasi tersebut
dikenal dengan gerakan glasnost (keterbukaan)
dan perestroika (pembaruan) yang diprakarsai
oleh Presiden Mikhail Gorbachev pada tahun
1987.
S E K I L A ST O K O H

Mikhail Gorbachev
Sejak menjabat Sekjen DPP Partai Komunis,
perlunya penataan kembali sistem
perekonomian Soviet yang dinilainya sebagai
industri besar yang gagal. Para pekerja tidak
Agar glasnost (keterbukaan)
bermotivasi, ini lengkap,
sedangkan para manajernya
Gorbachev
terlenamembuka Soviet baginegara yang
karena fasilitas-fasilitas
penanaman modalnikmati.
mereka asing dalam
Monopolibentuknegara dalam
usaha patungan (joint ventures). Bantuan
pasaran domestik telah mematikan minat
modal asing tersebut tidak boleh lebih dari
49 %. berwirausaha, dan semua orang merasa tidak
perlu bekerja keras sebab tidak ada barang yang
bisa mereka beli di pasaran bila mereka punya
kelebihan uang. Dalam kondisi ini Gorbachev
3. Sistem
mulai Ekonomi Liberal
berkampanye untuk membangkitkan
Apabila perestroika.
semangat pada sistem ekonomi komando
pemerintah
Untuk yang memegang
memperlaju rodaperanperekonomian
utama dalam
mengatur kehidupan ekonomi, maka pada sistem
domestik. Gorbachev
ekonomi liberal merangsang
pengaturan kegiatantumbuhnya
ekonomi
usaha swasta, diserahkan
sepenuhnya meskipun masih
pada dalam batas
masyarakat.
Masyarakatlah
usaha yang sampingan
keluarga. Usaha menentukan apa,
ini hanya
bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa
boleh dilakukan di luar jam kerjanya, kecuali
diproduksi.
oleh para pensiunan dan mahasiswa.
Pada sistem ini segala kegiatan ekonomi akan
ditentukan oleh kekuatan pasar, yakni kekuatan
yang dibentuk oleh pertemuan antara permintaan
dan penawaran. Apabila seseorang ingin
menguasai kekuatan pasar maka orang tersebut
harus memiliki modal (kapital), teknologi, dan
kemampuan wirausaha yang tinggi.

Sistem ekonomi leberal sesuai dengan


pendapat Adam Smith yang sangat menghendaki
adanya kebebasan pasar dan tidak
menginginkan adanya campur tangan
pemerintah.

Sistem ekonomi liberal dianut oleh Amerika,


Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang. Hanya saja
pelaksanaan di negara-negara tersebut sudah
disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-
masing.

Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut.


a. Seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya
kepada masyarakat.
b. Masyarakat bebas berusaha, berinovasi, dan
berkreativitas dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
c. Hak milik perorangan diakui.
d. Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari
laba sebesar-besarnya (profit oriented).
e. Keikutsertaan pemerintah dalam kegiatan ekonomi
sangat dibatasi.
f. Adanya persaingan antarpengusaha dalam mengejar
keuntungan.
g. Harga-harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan pasar.
Dengan ciri-ciri di atas maka sistem ekonomi
liberal memiliki kebaikan dan keburukan.
Kebaikan sistem ekonomi liberal adalah
sebagai berikut.
a. Adanya kebebasan berusaha, berinovasi, dan
berkreativitas dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
b. Persaingan antarpengusaha mendorong kemajuan
teknologi.
c. Hak milik perorangan diakui.
Adapun keburukan sistem ekonomi liberal
adalah sebagai berikut.

a. Bisa menimbulkan penindasan (eksploitasi)


oleh manusia kepada manusia.
b. Adanya jurang pemisah antara yang kaya dan
yang miskin karena tidak adanya pemerataan
pendapatan.
c. Banyak timbul praktik monopoli yang merugikan
masyarakat.

S E K I L A ST O K O H

Robert Owen

Robert Owen (1771-1858) adalah seorang


penganut paham sosialis utopis, yang dilahirkan dari
keluarga Welsh, Inggris.
Owen tidak percaya bahwa akumulasi kekayaan
harus dicapai melalui kesengsaraan kaum buruh. Ia
menentang pendapat para pendahulunya yang
menyatakan bahwa kemelaratan adalah akibat
kemalasan pekerja. Di New Lanark, di pabrik tekstil
yang dipimpinnya, Owen melarang adanya
pekerja anak-anak dan justru mereka dididiknya.
Ia juga memperbaiki keadaan perumahan para
pekerja dan keluarganya, menaikkan upah,
mengurangi jam kerja, dan membangun banyak
fasilitas untuk kesejahteraan masyarakat.
Investasi Owen untuk mengubah kesejahteraan
pekerja di Lanark ternyata berhasil. Rekan-rekannya
heran sekali bahwa setelah reformasi besar-
besaran yang dilakukan itu, pabrik yang dipimpin
Owen memperoleh laba yang besar sekali. Namun,
terlepas dari keberhasilan, baik sosial maupun
ekonomi di New Lanark, ia didepak keluar oleh
rekan bisnisnya yang tidak setuju dengan program-
program yang telah ia jalankan. Hal ini membuat ia
yakin bahwa reformasi sosial dan ekonomi secara
jangka panjang tak pernah dapat diserahkan pada
inisiatif swasta.
Akhirnya Owen lebih memusatkan peranannya di
pemerintah. Ia memperjuangkan undang-undang
untuk perbaikan kondisi pabrik, membantu para
penganggur, dan sistem pendidikan nasional.
Sumber: Ensiklopedi Ekonomi dan
Bisnis

4. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran merupakan
gabungan atau campuran dari sistem ekonomi
komando dengan sistem ekonomi liberal.

Pada sistem ini masyarakat diberi kebebasan


untuk melakukan kegiatan ekonomi, tetapi
pemerintah masih berperan untuk mengendalikan
dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
Tujuan sistem ini adalah agar tidak terjadi
dampak negatif (keburukan) dari sistem ekonomi
komando dan sistem ekonomi liberal.
Adapun peran pemerintah dalam sistem
ekonomi campuran adalah, sebagai berikut.
a. Membuat peraturan-peraturan untuk
mengendalikan kegiatan ekonomi masyarakat.
b. Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
Kebijakan fiskall adalah kebijakan mengatur
keuangan negara, khususnya di bidang pajak
dan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara). Kebijakan moneter adalah kebijakan
untuk mengatur keuangan dan perkreditan
yang dilakukan pemerintah melalui Bank
Sentral.
c. Melakukan kegiatan ekonomi secara
langsung, seperti mendirikan perusahaan-
perusahaan negara dengan tujuan utama
memberikan pelayanan untuk kepentingan
masyarakat banyak dan menambah
pendapatan negara.
Salah satu penganut sistem ekonomi
campuran adalah Indonesia, seperti tertuang
dalam UUD 1945 dan GBHN yang diberi nama
sistem demokrasi ekonomi atau sistem ekonomi
kerakyatan, atau disebut juga dengan sistem
ekonomi Pancasila. Adapun ciri-ciri dari sistem
demokrasi ekonomi adalah, sebagai berikut.
a. Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya sebagai pokok-pokok
kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara
dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
d. Sumber kekayaan keuangan negara
digunakan dengan permufakatan lembaga
perwakilan rakyat, dan pengawasan terhadap
kebijaksanaannya ada pada lembaga
perwakilan rakyat pula.
e. Perekonomian daerah dikembangkan secara
serasi dan seimbang antardaerah dalam satu
kesatuan perekonomian nasional dengan
mendayagunakan potensi dan peran serta
daerah secara optimal dalam rangka
perwujudan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional.
f. Warga negara memiliki kebebasan dalam
memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
g. Hak milik perorangan diakui dan
pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
h. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum.
Kemudian, di Era Reformasi
sekarang, berdasarkan Tap MPR No.
IV/ TAP MPR/1999 tentang GBHN,
Indonesia mengembangkan kebijakan
di bidang ekonomi, sebagai berikut.
a. Mengembangkan sistem ekonomi
kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan
dengan prinsip persaingan sehat
dan memerhatikan pertumbuhan
ekonomi, nilai-nilai keadilan,
kepentingan sosial, kualitas hidup,
pembangunan berwawasan
lingkungan, dan berkelanjutan
sehingga terjamin kesempatan yang
sama dalam berusaha dan bekerja,
perlindungan hak-hak konsumen,
serta perlakuan yang adil bagi
seluruh masyarakat.
b. Mengembangkan persaingan yang
sehat dan adil serta menghindarkan
terjadinya struktur pasar
monopolistik dan berbagai struktur
pasar yang merusak, dan merugikan
masyarakat.
c. Mengoptimalkan peranan
pemerintah dalam mengoreksi
ketidaksem- purnaan pasar dengan
menghilangkan seluruh hambatan
yang mengganggu mekanisme
pasar melalui regulasi, layanan
publik, subsidi, dan insentif, yang
dilakukan secara transparan dan
diatur dengan undang-undang.
d. Mengupayakan kehidupan yang
layak berdasarkan atas
kemanusiaan yang adil bagi
masyarakat, terutama bagi fakir
miskin dan anak-anak terlantar
dengan mengembangkan sistem
dan jaminan sosial melalui program
pemerintah serta
menumbuhkembangkan usaha dan
kreativitas masyarakat yang
pendistribusiannya dilakukan
dengan birokrasi yang efektif dan
efisien serta ditetapkan dengan
undang-undang.

00000000000000000000000000000

Anda mungkin juga menyukai