Laporan Praktikum IPA Modul 9
Laporan Praktikum IPA Modul 9
Percobaan Gerhana
Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka kedudukan bulan
berada pada bidang ekliptika, hampir keududkan matahari, bulan dan bumi berada pada satu
garis lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan sinar-sinar matahari
akan tersembunyi bagi pengamat dalam daerah bayang-bayang. Hal inilah yang menyebabkan
terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan dan bumi pada garis lurus dimana bulan
berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan menutup sebagian atau seluruh matahari.
Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang hari.
Jawaban Pertanyaan
1. Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit lainnya.
2. Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut:
Bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan
matahari sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan.
Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan
bumi dan matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap
kemerahan.
3. Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti.
Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.
Cahaya matahari
Cahaya matahari
Lempeng plastik transparan
thermometer
Bejana air
Bejana air
Gambar 9.6
Sususnan percobaan panas matahari
Tabel pengamatan
Temperatur awal (T0) pada kedua bejana adalah 32 °C
Waktu Pengukuran Temperatur °C
(menit Panci tanpa lempeng Panci dengan lempeng
)
30
60
90
120
150
Dari tabel terlihat jelas bahwa air di kedua bejana menunjukkan kenaikan suhu/temperatur
setelah dipanaskan di bawah terik matahari. Namun kenaikan suhu pada masing-masing bejana
berbeda. Bejana yang dihalangi menggunakan lempeng plastik transparan bersuhu lebih rendah,
sedangkan bejana tanpa lemperng bersuhu lebih tinggi. Proses kenaikan suhu dipengaruhi oleh
lewatnya cahaya yang mengenai air.
Jawaban Pertanyaan
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke permukaan bumi yaitu:
- Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari akan berkurang karena
diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju bumi.
- Jika udara di suatu tempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak terlalu panas.
- Jika di suatu tempat yang gersang, tidak ada tumbuhannya maka penerimaan panas matahari di
bumi akan terasa sangat panas.
- Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya tumbuhan hidup, dan
keadaan daerah (pegunungan atau pantai).
2) Matahari dapat disebut sebagai sumber energi panas, karena berbagai kegiatan yang dilakukan
manusia di bumi membutuhkan panas matahari. Selain manusia, hewan dan tumbuhan juga
membutuhkan panas matahari.
3) Pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah mengurangi atau
menghambat cahaya panas matahari yang jatuh di permukaan air.
Laporan Praktikum IPA Modul 9.Karakteristik Batuan
Jawaban Pertanyaan
1). Jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya:
a. Batuan beku : batu apung, obsidian, granit, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi
c. Batua metamorf : batu pualam, batu sabak
2). Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan
a. Pembekuan magma dan lava
b. Pengendapan (sedimentasi)
c. Perubahan panas dan tekanan
3) Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme yaitu
berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh panas/temperatur tinggi,
tekanan besar dan perubahan kimia.
Jawaban Pertanyaan
1. Jenis-Jenis Batuan
a. Batuan beku : batu apung, granit, obsidian, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu gamping, breksi, batu pasir, batu serpih
c. Batuan metamorf : batu pualam, batu sabak
2. Ciri-ciri dari jenis batuan
* Batu apung : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terjadi di air.
* Granit : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu
kadang jingga.
* Obsidian : hitam seperti kaca, tidak ada kristal
: terdiri atas kristal-kristal kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan berlubang-lubang.
- Batuan sedimen
* Konglomerat : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang
melekat satu sama lain.
* Batu gamping (kapur) : agak lemah, warna putih keabu-abuan, membentuk gas
karbondioksida (CO2) bila ditetesi asam.
* Fibreksi : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan
gunung berapi, butirannya kasar dan bersudut-sudut tajam.
* Batu pasir : jelas terlihat tersusun dari butir-butir pasir warna abu-abu,
kuning, merah.
* Batu serpih : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus,
warna hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu.
- Batuan Metamorf
* Batu pualam : campuran warna yang berbeda-beda dapat menyerupai pita-pita warna,
kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam mengeluarkan bunyi mendesis.
* Batu sabak : warnanya abu-abu kehijauan dan hitam, dapat dibelah-belah
menjadi lempeng-lempeng kecil.
3. Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain karena ada proses metamorfisme
yaitu berubahnya satu jenis batuan menjadi batuan lain karena pengaruh panas/temperatur tinggi,
tekanan besar, dan perubahan kimia.
5. Setelah lilin gelam dalam waktu ± 8 detik, lilin mati. Namun lilin yang tidak ditutupi
gelas tetap menyala.
6. Kedua lilin dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.
a. Saat lilin baru ditutup gelas a. Keadaan lilin setelah ditutup gelas
7. Tabel pengamatan: waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati, untuk
5 kali pengamatan.
a. Saat lilin
baru ditutup gelas a. Keadaan lilin setelah ditutup gelas
4. Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas, sehingga menyebabkan api
lilin padam. Hal ini membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
5. Lilin padam dalam jangka waktu ± 04.17 detik.
Gambar 9.4.
Selongsong bolpoint
balon