Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PERAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK AUTISME DI

YAYASAN HARAPAN MULIA JAMBI

Sutinah
Program Studi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi, 085266401824
Ns.titin@yahoo.com

ABSTRAK

Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan adanya abnormalitas
perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun dan anak mempunyai fungsi abnormal dalam 3 bidang
yaitu: interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. Gangguan otak pada anak autisme umumnya tidak dapat
disembuhkan (not curable) tetapi dapat ditanggulangi (treatable) melalui terapi dini, terpadu dan intensif.
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Harapan Mulia Jambi bertujuan untuk menganalisis peran orang tua
terhadap perkembangan anak autisme yang dilakukan pada tanggal 6-30 Juni 2016. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara
mendalam, observasi dan telaah dokumen. Partisipan utama dalam penelitian ini berjumlah 6 orang tua
yang memiliki anak autisme usia 2-9 tahun dan partisipan tambahan 1 orang tenaga terapis di Yayasan
Harapan Mulia Jambi.
Hasil penelitian ini menghasilkan 5 tema utama yaitu: 1) penilaian orang tua terhadap perkembangan anak
autisme, 2) peran orang tua terhadap perkembangan anak autisme, 3) penilaian orang tua terhadap
perubahan perilaku anak autisme, 4) harapan orang tua terhadap perubahan perkembangan anak dan 5)
hambatan dalam melakukan peran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian orang tua mengatakan sudah melakukan perannya
semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan anaknya. Meskipun orang tua belum begitu memahami
keadaan anaknya dan masih ada beberapa hambatan dalam melakukan peran. Peran orang tua yang baik
dapat membantu meningkatkan perkembangan anak autisme.

Kata kunci : Peran, Perkembangan, Autisme


ANALISIS PERAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK AUTISME DI
YAYASAN HARAPAN MULIA JAMBI

Sutinah
Program Studi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi, 085266401824
Ns.titin@yahoo.com

ABSTRACT
Autism is a disorder growth identified byan abnormal growth appeared before 3 years old, in which children
have three abnormal functions in the term of social interaction, communication and behavior. Mostly, brain
disorder on children is not curable but it is treatable through early, integrated, and intensive therapy. This
research was conducted at Yayasan Harapan Mulya Jambi. The purpose of this study was to analyze the role
of parents toward hyperactive children growth from 6 to 30 june 2016. Qualitative study was presented
descriptively. Then, Data were collected through in-depth interview, observation, and document studies.
There were 6 participants having autism children (2-9 years old) and 1 therapist from Yayasan Harapan Mulia
Jambi.
There were 5 themes emerged in this study, they were 1)the perspective of parents toward hyperactive
children, 2) the role of parents toward hyperactive children, 3) the perspective of parents toward behavior
changes occurred on hyperactive children , 4) the parents’ expectation toward children growth changes, and
5) obstacle in doing the role.
The study revealed that some of parents had done the role optimally based on their children need. Although
they had not known well their children need. Also, there were some obstacles to do their role. Good role of
parents can assist in increasing hyperactive children growth.

Key words: Role, Growth, Autism


PENDAHULUAN sebanyak 32 anak, sedangkan Sekolah Luar
Setiap orang tua menginginkan anaknya Biasa Autisme Jambi mempunyai peserta didik
berkembang sempurna. Namun demikian sebanyak 45 anak serta Yayasan Harapan
sering terjadi keadaan dimana anak Mulia dengan jumlah 30 anak autisme.
memperlihatkan masalah dalam perkembangan Penyebab gangguan autisme sebagai berikut :
sejak usia dini. Tidak semua anak mengalami konsumsi obat pada ibu menyusui, gangguan
proses tumbuh kembang secara wajar sehingga susunan saraf pusat, gangguan metabolisme,
terdapat anak yang memerlukan penanganan faktor genetik dan keracunan logam berat
secara khusus. Salah satu masalah yang dapat (Yayasan Harapan Mulia, 2015).
terjadi pada anak dan memerlukan penanganan Meningkatnya kejadian autisme pada
(berkebutuhan) khusus adalah autisme anak mengharuskan orang tua kini menjadi
(Assyari, 2006). lebih waspada terhadap kesehatan anak secara
Autisme adalah gangguan langsung maupun tidak langsung. Perhatian
perkembangan pervasive yang ditandai dengan yang intens pun dilakukan orang tua guna
adanya abnormalitas dan/atau adanya mengurangi fakta tentang pertambahan jumlah
perkembangan yang muncul sebelum usia 3 anak autisme dari tahun ke tahun tersebut.
tahun dan anak mempunyai fungsi abnormal Orang tua adalah orang yang pertama dan
dalam 3 bidang yaitu: interaksi sosial, utama yang bertanggung jawab terhadap
komunikasi dan perilaku yang terbatas dan kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya.
berulang (Assyari, 2006). Menurut World Salah satu bentuk peranan sebagai orang tua
Health Organization (WHO) tahun 2009, yang dapat diberikan dirumah kepada anak
diperkirakan terdapat sekitar 7-10% anak autisme antara lain dengan memberikan
berkebutuhan khusus dari total populasi anak. dukungan berupa penerimaan terhadap
Di indonesia, belum ada data akurat tentang kehadiran anak, memberi pujian, perhatian dan
jumlah dan kondisi anak berkebutuhan khusus, kasih sayang. Memang pada awalnya
namun berdasarkan data dari Badan Pusat penerimaan orang tua akan berbentuk stress
Statistik Nasional tahun 2015, terdapat dan kecewa, oleh karena itu penerimaan orang
82.840.600 jiwa anak dari 231.294.200 jiwa tua harus bertahap. Oleh karena itu orang tua
penduduk indonesia. Dimana sekitar 8,3 juta harus mampu menerima kondisi anak mereka,
jiwa diantaranya adalah anak berkebutuhan menyuplai kebutuhan mereka sebagai anak
khusus. sendiri dan dengan sabar mengajari dan
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan merawat anak mereka dirumah (Wong, 2009).
bahwa total jumlah anak autisme di Kota Jambi Peneliti melakukan wawancara awal
tahun 2015 sebesar 107 anak. Kiddy Autisme yang dilakukan peneliti di Yayasan Harapan
Centre Jambi mempunyai peserta didik Mulia Jambi pada tanggal 7 April 2016 selama
2 hari, pada 7 orang tua yang mempunyai anak mengelompokkan kategori 5) merumuskan
autisme. 4 orang tua mengatakan perannya tema 6) menginterpretasikan hasil analisis
belum maksimal karena tidak ada biaya untuk kedalam bentuk deskriptif. Tehnik analisis
melakukan perawatan khusus terhadap yang digunakan adalah domain pada tahap
anaknya, kurang peduli, orang tua hanya pengelompokkan dan pengkategorian, yaitu 1)
mengantar anaknya setelah itu pergi kerja. 2 mendengarkan hasil rekaman wawancara
orang tua orang tua mengatakan jarang mendalam dengan semua informan 2)
melakukan terapis, tidak memperhatikan membuat transkrip dari hasil wawancara 3)
gerak-gerik anaknya di rumah dan terpaksa mengidentifikasi persamaan, perbedaan dan
menerima kondisi anaknya. 1 orang kecenderungan antara komponen 4) menyusun
mengatakan perannya terhadap perkembangan tema kedalam ringkasan (matriks) temuan dari
anak sudah dilakukan diantaranya penerimaan hasil wawancara 5) menyusun tema yang
(dukungan), perhatian dan kasih sayang. muncul secara bersamaan dan dikelompokkan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dalam kategori. Keabsahan data penelitian ini
peran orang tua terhadap perkembangan anak menggunakan empat kriteria yaitu sebagai
autisme di Yayasan Harapan Mulia Jambi berikut: 1) credibility (derajat kepercayaan)
Tahun 2016. terdiri dari memperpanjang masa pengamatan
dan triangulasi 2) dependality
METODE PENELITIAN
(kebergantungan) 3) confirmability (kepastian)
Desain penelitian yang digunakan
4) transferability (keteralihan).
adalah penelitian kualitatif dengan jenis
deskriptif bersifat eksploratif. Partisipan dalam HASIL PENELITIAN
penelitian ini berjumlah 7 orang. Pengumpulan Hasil penelitian diketahui bahwa peran
data menggunakan telaah dokumen, orang tua terhadap perkembangan anak
wawancara mendalam dan observasi lapangan. autisme terdiri dari 5 tema utama :
Penelitian ini yang menjadi instrumen adalah 1. Penilaian orang tua terhadap perkembangan
peneliti itu sendiri dan menggunakan alat bantu anak autisme
pengumpulan data seperti pedoman Pada tema penilaian orang tua
wawancara, pedoman observasi, pedoman terhadap perkembangan anak autisme
telaah dokumen, alat-alat tulis, tape recorder terdiri dari tiga sub tema yaitu
dan camera. Penelitian ini dilakukan di ruang bahasa/komunikasi, interaksi sosial dan
sosialisasi Yayasan Autisme Harapan Mulia perilaku. Sub tema ini terbentuk dari
Jambi, pada tanggal 6-30 Juni 2016. Tehnik sebelas kategori yaitu bicara terlambat,
analisa data 1) membaca transkrip secara anak tampak seperti tuli, kata-kata tidak
berulang, 2) mengelompokkan kata-kata kunci mengandung arti, menggunakan bahasa
3) membuat kategori-kategori, 4) yang aneh, interaksi sosial yang kurang,
tidak ada kontak mata, pola bermain, perubahan bahasa/komunikasi, perubahan
emosional, melukai diri sendiri, tantrum interaksi sosial.
dan ada gerakan aneh yang diulang. 5. Hambatan dalam melakukan peran
2. Peran orang tua terhadap perkembangan Pada tema hambatan dalam
anak autisme : melakukan peran terhadap perkembangan
Pada tema peran orang tua terhadap anak terdapat sub tema yaitu penyebab
perkembangan anak autisme terdiri dari keterbatasan ibu dalam melakukan peran,
empat sub tema yaitu mengenal masalah, sub tema tersebut dibangun atas, biaya yang
mencari informasi, upaya pengobatan serta mahal dan keterbatas waktu ibu karena
pemenuhan nutrisi. Sub tema ini terbentuk sibuk.
dari sepuluh kategori yaitu kecurigaan
P PEMBAHASAN
terhadap perkembangan anak,
Penilaian orang tua terhadap
menolak/menerima, internet, orang
perkembangan anak autisme
terdekat, konsultasi dokter, konsultasi
Berdasarkan hasil penelitian ini
psikolog anak, melakukan terapi,
Perkembangan yang ditunjukan oleh anak
mengulang terapi di rumah, diet susu dan
autisme seperti anak sering terlambat bicara,
diet terigu.
kata-kata tidak mengandung arti,
3. Penilaian orang tua terhadap perubahan
menggunakan bahasa yang aneh, interaksi
perilaku anak autisme :
sosial yang kurang, tidak ada kontak mata,
Pada sub tema penilaian orang tua
emosional yang timbal balik, melukai diri
terhadap perubahan perkembangan anak
sendiri dan ada gerakan aneh yang diulang
setelah mengikuti terapi terdapat tiga
serta tantrum, seperti tertawa tanpa sebab dan
kategori yaitu merespon dengan baik, bisa
menangis tanpa alasan yang jelas.
berkomunikasi dan lebih tenang. Hal ini
Penelitian ini sejalan dengan hasil
merupakan penilaian orang tua tentang
penelitian yang dilakukan Desta (2007),
perubahan perkembangan yang terjadi pada
tentang pengaruh pendekatan bermain
anaknya selama mengikuti terapi di
terhadap kemampuan interaksi sosial anak
Yayasan Harapan Mulia Jambi.
autisme, dimana hasil penelitian ini
4. Harapan orang tua terhadap perubahan
menunjukkan hubungan timbal balik p value
perkembangan anak autisme
0,045, alpha 0,05 berarti terdapat perbedaan
Pada tema ini terdapat satu sub
hubungan p value 0,108 alpha 0,05, berarti
tema yaitu peningkatan perkembangan anak
tidak ada terdapat perbedaan kualitas
saat ini. Sub tema ini terbentuk dari tiga
hubungan sebelum dan sesudah dilakukan
kategori yaitu perubahan perilaku,
pendekatan permainan. Penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan Erwin
(2010), tentang gambaran peran keluarga anak autisme di SD Bhakti Wiyata Surabaya,
dalam merawat anak autisme di rumah dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa peran
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 40 dari orang tua terhadap perkembangan anak
50 mayoritas keluarga mempunyai autisme yaitu, bagaimana orang tua mengenal
pengetahuan yang baik dalam merawat anak masalah pada anak, mencari informasi, upaya
autisme di rumah. pengobatan, melakukan terapi dan pemenuhan
Sehingga sikap orang tua yang benar nutrisi.
adalah harus menerima keadaan anak. Sikap Selain itu, peran yang dilakukan orang
orang tua yang tidak dapat menerima tua ketika pertama kali mengetahui anaknya
kenyataan bahwa anaknya memiliki gangguan menyandang autisme adalah mencari solusi
autisme akan sangat buruk dampaknya, karena jalan keluar terbaik untuk sang buah hati.
hal tersebut hanya akan membuat anak autisme Mereka merupaya mencari informasi seperti
merasa tidak dimengerti dan tidak diterima apa melaui teman dekat dan melalui internet.
adanya serta dapat menimbulkan penolakan Selain itu usaha pengobatan pun menjadi jalan
dari anak (resentment) dan lalu termanifestasi keluar satu-satunya yang dilakukan orang tua
dalam bentuk perilaku yang tidak diinginkan setelah mengetahui informasi, seperti
(Haryani, 2009). Apabila orang tua sudah dapat konsultasi ke dokter dan psikolog anak
menerima anaknya maka proses pembelajaran autisme. Setelah itu upaya terapi pun juga
dan perkembangan anak akan lebih cepat dan dilakukan seperti terapi wicara, okupasi dan
sebaliknya jika orang tua menolak akan perilaku. Selanjutnya usaha terakhir yang
kehadiran anak maka semakin sulit dalam dilakukan oleh orang tua terhadap anak
memberikan intervensi dini kepada anak dan penyandang autisme adalah mengatur dalam
akan berdampak menghambat proses pemenuhan nutrisi seperti diit terigu dan susu
pembelajaran dan perkembangan anak (Ginanjar, 2008).
(Priyatna, 2010). Penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan Rossyana (2008),
Peran orang tua terhadap perkembangan
tentang pengaruh pendekatan bermain
anak autisme
terhadap kemampuan interaksi sosial anak
Peran adalah seperangkat perilaku
autisme, dimana hasil penelitian menunjukkan
interpersonal, sifat dan kegiatan yang
bahawa anak dengan berkebutuhan khusus
berhubungan dengan individu dalam posisi
pada usia prasekolah, teradapat
satuan tertentu. Setiap anggota keluarga
ketidaksesuaian perkembangan bahasa
mempunyai peran masing-masing. Penelitian
sebanyak 43,5% yang mungkin dipengaruhi
ini sejalan dengan hasil penelitian yang
oleh kurangnya stimulasi yang diberikan oleh
dilakukan Yuliza (2010), tentang hubungan
orang tua. Hasil penelitian ini juga
fungsi keluarga dengan prilaku adaptif pada
mengungkap bahwa alasan ibu kurang baik seperti mengulang terapi di rumah saat
memberi stimulasi adalah karena malas waktu santai, mengerjakan pekerjaan rumah
mengajari anaknya, sering marah kepada anak dari yayasan, orang tua mengajak anaknya
yang tidak melakukan perintah dan bermain, bernyanyi, memberikan dukungan,
berkomunikasi seperlunya. perhatian dan kasih sayang.
Sebuah keluarga tidak selamanya Penilaian orang tua terhadap perubahan
mendapatkan anak yang terlahir sempurna atau perkembangan anak autisme
dalam kondisi normal, akan ada dimana anak Menurut Soetjiningsih (2013),
lahir dengan kondisi mengalami gangguan atau Perkembangan adalah segala sesuatu yang
abnormalitas. Anak yang berkebutuhan khusus orang kerjakan atau katakan, jadi
akan mengarah pada keterlambatan dan perkembangan adalah perubahan secara
gangguan pada perkembangan dan tumbuh berangsur dan bertambah sempurnanya fungsi
kembangnya. Salah satu jenis disabilities dari alat tubuh, meningkat dan meluasnya
adalah autisme. Memiliki anak dengan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan
gangguan autisme memang tidaklah mudah, kematangan atau kedewasaan, pembelajaran
kondisi anak membutuhkan penanganan dan proses ini merupakan kejadian yang
tersendiri dari orang tua dalam membantu dialami semua manusia.
tumbuh kembang anak. Pola pengasuhan Hasil penelitian ini menunjukkan
merupakan salah satu aspek yang penting, adanya perubahan perkembangan yang terjadi
dimana dengan pemberian pengasuhan yang pada anak autisme selama mengikuti terapi di
tepat diharapkan dapat membantu tumbuh yayasan harapan mulia diantaranya adalah
kembang anak autisme ke arah yang lebih baik sebagai berikut: anak mulai bisa
(Wong, 2009). berkomunikasi dengan baik, bila dipanggil
Penelitian ini sejalan dengan hasil sudah bisa jawab A-PA. Anak sudah bisa
penelitian yang dilakukan Yuliza (2010), merespon setiap panggilan baik dari orang tua
tentang hubungan fungsi keluarga dengan maupun dari orang lain. Anak jadi agak tenang
prilaku adaptif pada anak autisme di SD Bhakti dan emosinya juga menjadi lebih baik. Anak
Wiyata Surabaya, hasil penelitian sudah bisa berinteraksi dengan orang tuanya,
menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak banyak bergerak kesana-kemari lagi serta
mempunyai fungsi keluarga yang baik dalam sudah bisa diarahkan.
memenuhi kebutuhan asih, asuh dan asah pada Hasil penelitian tentang pengaruh terapi
anak autisme yaitu sebanyak 10 orang dengan menggunting terhadap peningkatan motorik
presentase 58,82%. halus pada anak autisme usia 2-10 tahun di
Hasil Penelitian ini menjelaskan 5 dari 7 sekolah luar biasa negeri semarang Desta
orang tua sudah melakukan perannya dengan (2007), dimana hasil penelitian ini
menyatakana bahwa terdapat perbedaan antara Dukungan keluarga, teman, pengalaman
kondisi motorik halus sebelum dilakukan petugas kesehatan dan dukungan sosial dapat
terapi dengan setelah dilakukan terapi. Dimana mempengaruhi seseorang untuk berperilaku
terjadi peningkatan motorik halus. sehat termasuk dalam penanganan anak
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan autisme. Health care activities, health beliefs
penelitian yang meneliti tentang peningkatan dan health values merupakan bagian yang
perkembangan motorik halus anak autisme dipelajari dari keluarga. Sehat dan sakit
usia dini melalui terapi mozaik di taman kanak- merupakan bagian dari kehidupan dan dapat
kanak pabina agama. Hasil penelitian ini dipelajari individu dari keluarga (Wong, 2009)
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara
Harapan orang tua terhadap
kondisi motorik halus sebelum dilakukan
perkembangan anak autisme
terapi dengan setelah dilakukan terapi dimana
Harapan adalah keseluruhan dari
terjadi peningkatan motorik halus (Handayani,
kemampuan yang dimiliki individu untuk
2010).
menghasilkan jalur mencapai tujuan yang
Salah satu bentuk peranan bagi orang tua
diinginkan, bersamaan dengan motivasi yang
yang dapat diberikan di rumah kepada anak
dimiliki untuk menggunakan jalur-jalur
autisme antara lain dengan memberikan
tersebut. Harapan didasarkan pada harapan
dukungan berupa penenerimaan terhadap
positif dalam pencapaian tujuan (Soetjiningsih,
kehadiran anak, memberikan pujian, perhatian
2013).
dan kasih sayang. Untuk membantu tumbuh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
kembang anak, dukungan orang tua sebagai
harapan utama orang tua terhadap
bantuan yang diterima indivu dari orang atau
perkembangan anak saat ini adalah adanya
kelompok sekitarnya (Ria, 2011).
perubahan perkembangan anak seperti, anak
Hasil penelitian tentang stimulasi anak
bisa berkomunikasi/bisa bicara dua arah, anak
berkebutuhan khusus dengan usia prasekolah,
bisa mandiri, berperilaku sesuai tahapan usia
menemukan ketidaksesuaian perkembangan
mereka, bisa bersosialisasi dengan lingkungan
bahasa anak usia 3 tahun sebanyak 43,5% yang
seperti teman sebaya serta anak bisa sekolah
mungkin dipengaruhi oleh kurangnya stimulasi
seperti anak normal pada umumnya dan bisa
yang diberikan oleh orang tua. Hasil penelitian
membanggakan orang tua (Yuliza, 2010).
ini juga mengungkap bahwa alasan ibu kurang
Harapan ini juga harus didukung oleh
memberi stimulasi adalah karena malas
usaha orang tua terhadap perkembangan sosial
mengajari anaknya, sering marah kepada anak
anak. Perkembangan sosial anak berkebutuhan
yang tidak melakukan perintah dan
khusus sangat tergantung pada bagaimana
berkomunikasi seperlunya (Inus, 2005).
perlakuan dan penerimaan lingkungan
terutama lingkungan keluarga terhadap anak.
Disamping itu, akibat kondisinya juga sering prasekolah. Tindakan memberi stimulasi pada
menjadikan anak berkebutuhan khusus anak adalah untuk membantu anak mencapai
memiliki keterbatasan dalam belajar sosial tingkat perkembangan optimal atau sesuai
melalui imitasi (meniru) maupun identifikasi dengan apa yang diharapkan. Stimulasi
(meniru lebih dalam). Manusia sebagai dilakukan oleh orang tua atau keluarga setiap
makhluk sosial selalu memerlukan ada kesempatan atau sehari-hari. Peran orang
kebersamaan dengan orang lain. Demikian tua dalam memberi stimulasi disesuaikan
pula dengan anak berkebutuhan khusus. Akan dengan usia anak tersebut dengan tidak
tetapi karena hambatan yang di alaminya dapat mengabaikan prinsip-prinsip stimulasi.
menjadikan anak mengalami kesulitan dalam Artinya stimulasi diberikan dengan tingkat
menguasai seperangkat tingkah laku yang atau fase perkembangan psikologis anak untuk
diperlukan untuk menjalin relasi sosial yang menghindari terjadinya kerusakan bahasanya
memuaskan dengan lingkungan (Judarwanto, pada fase berikutnya (Erwin, 2010).
2007). Hasil penelitian tentang assemen
Hambatan dalam melakukan peran kebutuhan orang tua anak autisme dengan folus
Hasil penelitian ini diketahui bahwa group discusion. Hasil penelitian ini
dalam melakukan peran terhadap menyatakan bahwa orang tua memiliki waktu
perkembangan pada anak, 5 dari 7 orang tua yang terbatas untuk bersosialisasi diluar
mengatakan ada beberapa hal yang rumah, hal ini juga dapat menimbulkan
menyebabkan orang tua kesulitan dalam kebosanan pada ibu (Inus, 2005).
melakukan peran seperti biaya pengobatan
KESIMPULAN
yang mahal. Hasil yang ditemui peneliti di
Berdasarkan hasil penelitian dapat
lapangan adalah keterbatasan waktu ibu untuk
disimpulkan bahwa: 1) penilaian orang tua
berkumpul dengan anaknya dikarenakan
terhadap perkembangan anak autisme 2) peran
kesibukkan pekerjaan, anak bermain sendiri
orang tua terhadap perkembangan anak
tidak ada yang menemani. Sehingga tidak
autisme 3) penilaian orang tua terhadap
seratus persen dalam mendampingi anaknya.
perubahan perilaku anak autisme 4) harapan
Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat
orang tua terhadap perubahan perkembangan
pengetahuan ibu dalam memahami perannya
anak autisme 5) hambatan dalam melakukan
terutama terhadap anak autisme (Ria, 2011).
peran SARAN 1) Bagi pihak yayasan
Hasil penelitian tentang peran orang tua
khususnya para pendidik/tenaga terapis dapat
dalam pemberian stimulasi menunjukkan
menjelaskan dan mengarahkan peran apa saja
bahwa ada hubungan antara peran orang tua
yang bisa dilakukan orang tua dengan anak
dalam pemberian stimulasi bahasa dengan
autisme dirumah. 2) Penelitian lebih lanjut
perkembangan bahasa pada anak usia
dengan judul analisis peran ibu dalam
melakukan stimulasi tumbuh kembang pada Universitas Indonesia Bandung. 2009
anak autis yang melakukan terapi di Yayasan Agustus;1(2): 121-122
Harapan Mulia Jambi. 7. Inus, W. Tesis Asesmen Kebutuhan
Orang Tua Anak Autisme Dengan Fokus
DAFTAR PUSTAKA
Group Discussion (FGD). Depok
1. Assyari, M. Jurnal Keperawatan Anak.
Universitas Indonesia. 2005 Juni;1(3):
Gambaran Peran Keluarga Dalam
110-111
Merawat Anak Autisme di Rumah.
8. Judarwanto, 2007. Terapi Anak Autisme
Bandung : Universitas Pendidikan
Di Rumah. Jakarta : Penerbit Buku Puspa
Indonesia. 2006 Juni;1(3): 123-124
Swara.
2. Desta, S. Jurnal Keperawatan Anak.
9. Priyatna, A, 2010. Amazing Autisme :
Pengaruh Terapi Bermain Menggunting
Memahami, Mengasuh dan Mendidik
Terhadap Peningkatan Motorik Halus
Anak Autisme. Jakarta : Penerbit Buku PT
Pada Anak Usia Autisme 2-10 Tahun Di
Elex Media Komputindo.
Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang.
10. Ria, R. Jurnal Keperawatan Anak.
STIKES Telogorejo Semarang. 2007
Pengalaman Keluarga Merawat Anak
April;1(2): 104-105
Autisme Dalam Memasuki Masa Remaja
3. Erwin, y. Jurnal Keperawatan Anak.
di Jakarta. Fakultas Ilmu Keperawatan
Peran Keluarga Dalam Pemberian
Universitas Indonesia Depok. 2011
Stimulasi Untuk Anak Prasekolah.
Februari; 1(2): 111-112
Universitas Pendidikan Indonesia. 2010
11. Rossyana, S. Jurnal Keperawatan Anak.
Januari;1(2): 116-117
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap
4. Ginanjar, A. S, 2008. Menjadi Orang Tua
Kemampuan Interaksi Sosial Anak
Istimewa. Jakarta : Penerbit Buku Dian
Autisme. Politeknik Kesehatan
Rakyat.
Kemenkes. Malang. 2008 Mei; 1(2): 113-
5. Handayani, R. Tesis Peningkatan
114
Perkembangan Motorik Halus Anak
12. Soetjiningsih, 2013. Tumbuh Kembang
Autisme Usia Dini Melalui Terapi Mozaik
Anak. Jakarta : Penerbit Buku EGC.
Di Taman Kanak-Kanak Pabina Agama.
13. Wong, Donna L., dkk, 2009. Buku Ajar
Depok Universitas Indonesia. 2010
Keperawatan Pediatrik. Ed. 6. Jakarta :
6. Haryani. Jurnal Keperawatan Anak. Peran
Penerbit Buku EGC. volume 1.
orang tua dalam pemberian Stimulasi
14. Yayasan Harapan Mulia Jambi, 2015.
Anak Berkebutuhan Khusus dengan Usia
Jumlah Anak Autisme di Yayasan
Prasekolah. Fakultas Ilmu Keperawatan
Harapan Mulia Jambi.

Anda mungkin juga menyukai