Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi
Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi
Disusun Oleh :
1. Desi Witati (P27220014132)
2. Dewi Listiyaningsih (P27220014133)
3. Dewi Sulistiyaningsih (P27220014134)
4. Difaliq Qusnul Anissya (P27220014135)
5. Dwi Ernawati (P27220014136)
6. Eka Wiji Saputri (P27220014137)
7. Eky Setyowati (P27220014138)
8. Enrico Chiesa Harnoko (P27220014139)
9. Evita Dwi Indriani (P27220014140)
10. Faisal Adi Pamungkas (P27220014141)
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih
dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi
sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat
mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Hipertei atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama gagal
jantung, stroke dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut sebagai
"pembunuh diam-diam" karena orang dengan darah tinggi sering tidak
menampakkan gejala. Institut Nasional Jantung, Paru dan Darah
memperkirakan separuh orang yang menderita darah tinggi tidak sadar
akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus
dipantau dengan interval teratur karena darah tinggi merupakan kondisi
seumur hidup.
Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita
hipertensi. Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15
juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol.
Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari
sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi
hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor
resikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini penyakit
degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia (Smeltzer, 2001).
Dari hasil pengkajian didapatkan masyarakat desa Mojosongo rata-
rata mempunyai tekanan darah 140/90 mmHg. Menurut pengakuan
masyarakat desa Moosongo, mereka belum melakukan tindakan apapun
untuk menangani hipertensinya.
Oleh karena latar belakang di atas maka penyusun menyusun
satuan cara penyuluhan mengenai hipertensi dengan tujuan supaya setelah
dilakukan pedidikan kesehatan mengenai hepertensi masyarakat desa
Mojosongo dapat memahami tentang penyakit darah tinggi, diit darah
tinggi dan dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit darah
tinggi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit
masyarakat dapat memahami tentang penyakit darah tinggi, diit darah
tinggi dan dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit
darah tinggi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat
mampu menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian darah tinggi
b. Penyebab darah tinggi dengan baik.
c. Tanda dan gejala darah tinggi dengan baik.
d. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk
penderita Darah tinggi
e. Obat- obatan untuk hipertensi
f. Komplikasi dari hipertensi
C. SASARAN
Masyarakat Desa Mojosongo
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, 15 Oktober 2016
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai Desa Mojosongo
E. MATERI
Terlampir
G. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
I. DENAH LOKASI
Terlampir
J. SUMBER
Benowitz, L. 2002. Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002,
Basic and Clinical Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit
Salemba Medika
L. DAFTAR PERTANYAAN
1. Jelaskan kembali pengertian tekanan darah tinggi ?
2. Jelaskan kembali penyebab tekanan darah tinggi?
3. Apa tanda dan gejala tekanan darah tinggi?
4. Apa saja makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk
penderita tekanan darah tinggi?
5. Sebutkan pengobatan darah tinggi ?
6. Jelaskan komplikasi darah tinggih?
LAMPIRAN 1
MATERI
A. PENGERTIAN
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari
120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi
merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan
di atas normal.
B. PENYEBAB
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen
pembuluh darah
D. DIIT
Diit merupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau
mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar
glukosa.Tujuan diituntuk membantu menurunkan tekanan darah,
mempertahankan tekanan darah menuju normal,penurunan faktor resiko
BB yang berlebih, menurunkan kadar lemak kolesterol.Diit untuk
penderita Hipertensi:
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari,
telur ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa
lemak
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti
bayam,kangkung,buncis, kacang panjang, taoge, labu siam,
oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah
terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam
tidak lebih 15 gramperhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
F. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan
berbahaya sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat
menyerang berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung,
pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi
hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan kemungkinan
terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita akibat komplikasi
hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa
penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung
dari kenaikan tekanan darah pada 19 organ, atau karena efek tidak
langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II,
stress oksidatif, down regulation, dan lain-lain. Penelitian lain juga
membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam
berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya
kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming
growth factor-β (TGF-β). Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan
kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah:
1. Jantung
a. hipertrofi ventrikel kiri
b. angina atau infark miokardium
c. gagal jantung
2. Otak - stroke atau transient ishemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati
LAMPIRAN 2
DENAH LOKASI
KETERANGAN:
: PENYAJI :PINTUMASUK