Anda di halaman 1dari 2

Ferry Chandra Kusuma

(D1A020184)
UTS Hukum Pemerintah Desa dan Kelurahan A2

Jawaban :

1. UU 6 tahun 2014 tentang Desa (UU Desa) menyebutkan bahwa Desa adalah desa dan desa adat
atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Berikut peraturan menteri dalam negeri serta perubahannya :
a. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O14 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495)
c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2O14 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2O14 tentang Desa (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2O14 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2O14 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2O14 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717).
MEMUTUSKAN:
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 43 TAHUN 2OI4 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6
TAHUN 2OI4 TENTANG DESA.

2. Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dialokasikan secara
berkeadilan berdasarkan:
a) Alokasi dasar, dan Alokasi yang dihitung memperhatikan jumlah penduduk, angka
kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis desa setiap kabupaten/kota.
b) Mekanisme penyaluran Dana Desa terbagi menjadi 2 (dua) tahap yakni tahap mekanisme
transfer APBN dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umum Daerah
(RKUD) dan tahap mekanisme transfer APBD dari RKUD ke kas desa.

3. Dana Desa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 pasal 19 digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan
kemasyarakatan. Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat merupakan prioritas dalam
penggunaan Dana Desa. Dana Desa dari APBN sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2015 dialokasikan ke Kabupaten berdasarkan jumlah desa yang ada dengan dibagi 90% secara
merata dan 10% secara proporsional dengan bobot 30% jumlah penduduk, 20% luas wilayah
dan 50% angka kemiskinan (IKK).

4. Dalam UU Desa, jenis-jenis kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan


pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, serta adat istiadat desa (pasal
18 UU Desa).
Kemudian, jenis-jenis kewenangan desa (pasal 19 UU Desa) meliputi:
a) Kewenangan Asal-usul
b) Kewenangan lokal berskala desa;
c) Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau
Pemerintah Daerah Kabupaten/kota; dan
d) Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

5. Berikut ini adalah prosedur pencairan dana desa kepada pemimpin pelaksana kegiatan :
a) Bendahara desa mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala Desa
melalui Sekertaris desa yang dilampiri dengan Rencana Kebutuhan Desa (RKD) dan bukt
-bukti pengeluaran dana sebelumnya.
b) Sekertaris desa melakukan verifikasi (penelitian) berkas kelengkapan SPP dan apabila telah
dinyatakan lengakap, sekertaris desa menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) yang
ditadatangani oleh Kepala Desa.
c) Bendahara desa setelah menerima SPM dan surat rekomendasi Camat mencairkan kepada
pemegang kas desa pada bank yang ditunjuk.
d) Dana yang telah dicairkan oleh bendahara desa dibukukan kedalam Buku Kas Umum (BKU)
untuk selanjutnya diserahkan kepada pimpinan kegiatan disertai dengan bukti penerimaan.

Anda mungkin juga menyukai