Anda di halaman 1dari 30

ANALISA PENGGUNAAN

LAHAN DENGAN METODE SIG


DARI TATA RUANG KOTA
PASURUAN DENGAN CITRA
IKONOS MULTISPEKTRAL

Daud Nawir
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
• Perubahan penggunaan lahan hampir tidak
sesuai dengan rencana penggunaan lahan
yang telah dituangkan dalam rencana kota

• Dalam RUTR Kota Pasuruan telah


direncanakan pengembangan titik-titik
pertumbuhan baru dengan membatasi
perkembangan kota
• Persoalanya sekarang adalah seberapa
besar realisasi RUTR 2003 tercapai dan
seberapa besar pula perubahan
penggunaan lahan serta faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi model
perkembangan dan perubahan suatu
daerah
• Lokasi yang mudah dijangkau dan data
yang tersedia
2. PERMASALAHAN

1.2.1 Perumusan Masalah


• Konsentrasi penyebaran penduduk dan
penggunaan lahan.
• Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi
kecendrungan perubahan penggunaan
lahan yang terjadi ?.
• Bagaimana perkembangan pola fisik Kota
Pasuruan yang diakibatkan oleh
penggunaan lahan tersebut ?.
1.2.2 Pembatasan Masalah
Seperti yang telah disinggung diperumusan
masalah maka pembahasan dibatasi pada
penggunaan perubahan tata guna lahan
pada daerah Kota Pasuruan
3. TUJUAN PENELITIAAN
• Untuk mengetahui perkembangan Kota
Pasuruan dari periode 1997-2007
• Titik arah perkembangan serta didominasi
oleh sektor apa saja perubahan lahan yang
terjadi
4. MANFAAT PENELITIAAN
• Bagi Pemerintah Daerah Kota
Pasuruan diharapkan penelitian ini
bisa digunakan sebagai salah satu
referensi dalam penyusunan Rencana
Tata ruang kota dan Wilayah kedepan.
• Sebagai pedoman dalam pengambilan
kebijakan tentang pengunaan pola tata
ruang lahan pada daerah Kota
Pasuruan.
• Klasifikasi data citra Ikonos dapat
digunakan sebagai sumber untuk
mendapatkan informasi objek
dipermukaan bumi
BAB III METODE PENELITIAAN
1. TAHAPAN PENELITIAAN
• Melakukan pengolahan data sekunder atas
perubahan yang terjadi di Kabupaten
Pasuruan berdasarkan peta penggunaan
lahan tahun 1997 dan data-data lainnya.
Diagram Alir Tahapan Penelitian
Persiapan

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis

Kesimpulan
Pengumpulan Data
• Data utama sekunder yang
diperlukan adalah data-data
wilayah yang terkait dalam aspek
sosial dan ekonomi dan data
fisik.
• Sebagai contoh Peta Landuse,
peta topografi.
Pengolahan Data
• Data-data sekunder
dideskripsikan sebagai tabel,
alfanumerik, grafis dan
selanjutnya data-data ini dioleh
sesuai dengan kebutuhan analisis
yang dapat menggambarkan ada
atau tidaknya perubahan
penggunaan lahan dalam kurun
waktu tertentu
Diagram Alir Proses SIG

Data Statistik
Peta Spasial Data Tabulator

SIG

Spasial
Database

Model
PERANGKAT LUNAK

1. Map Info 8.0


2. ER Mapper 7.0
3. Autocad Map 2000i
4. Microsoft Office
PENGOLAHAN DATA DAN
PEMBAHASAN
Luas Lahan terbangun Kota Pasuruan 1997

Jenis Penggunaan Lahan Luas (Km2) %


Nomor
1 Tanah Ladang 0,12 0.03
2 Air Tawar 0,16 0.44
3 Empang 4,57 12.04
4 Gedung 0,19 0.50
5 Hutan Rawa 0,42 1.12
6 Permukiman 10,986 28.92
7 Kebun 2,805 7.38
8 Sawah Irigasi 17,997 47.37
9 Tanah Kosong 0.80 2.12
10 Rawa 0,023 0.06
11 Luas Lahan Total 37,99 100.00

Sumber : Hasil Analisis peta topografi 1997 Kota Pasuruan


Dari tabel diatas diketahui luas total kota Pasuruan adalah
37,99 Km2, bila mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Pasuruan Pasuruan tahun 2003, luas kota Pasuruan
sebesar 36,61 Km2, terjadi perbedaan sebesar 3,38 Km2 ( 3.62
% ), ini berarti hasil analisis lebih besar 3.62 % dari data
RTRW Kota Pasuruan.
Penggunaan lahan dikota Pasuruan pada periode ini masih
didominasi oleh Sawah dan irigasi 17,99 Km2 atau sekitar
47,37 % dari luas kota Pasuruan dan disusul oleh Permukiman
sebesar 10,98 Km2 atau sekitar 28.92 %.
Dengan demikian total penggunaan lahan yang non
produktif sebesar 26,38 Km2 ( 69,46 % ). Daerah terbangun
khususnya pemukiman ( terdiri dari : perumahan / tempat
tinggal, perkantoran, tempat olah raga dan area pemakaman )
hanya sebesar 10,98 Km2 atau sekitar 28.92 % dari luas total
kota Pasuruan, dengan jumlah penduduk 162.293 jiwa atau
dengan kepadatan 1.477 jiwa / Km2.
Luas administrasi Kota Pasuruan 1997

Nama Kecamatan Luas ( Km2) %


Nomor

1 Kec. Gadingrejo 9,87


25.99
2 Kec. Purworejo 8,48
22.34
3 Kec. BugulKidul 19,63
51.67
4 Luas Kota Pasuruan 37,99
100
Sumber : Hasil Analisis peta topografi 1997 Kota Pasuruan
Luas lahan terbangun per kecamatan 1997

No. Jenis Lahan Jenis lahan terbangun per Kecamatan (Km2)

Gadingrejo % Purworejo % Bugulkidul %


1 Tanah Ladang 3 0.03 0 0.00 9 0.04
2 Air Tawar 20 0.21 63 0.74 83 0.42
3 Empang 112 0.29 323 3.80 4,141 21.10
4 Gedung 94 0.95 61 0.72 36 0.18
5 Hutan Rawa 31 0.31 45 0.54 351 1.79
6 Permukiman 3,602 36.47 3,983 46.94 3,401 17.33
7 Kebun 271 2.74 415 4.89 2,119 10.79
8 Sawah Irigasi 5,514 55.84 3,316 39.08 9,167 46.70
9 Tanah Kosong 206 2.08 279 3.28 323 1.64
10 Rawa 23 0.23 0 0.00 0 0.00
11 100.0 100.0
Luas Lahan Total 9,875 100.00 8,485 0 19,630 0

Sumber : Hasil Analisis berdasarkan peta topografi Kota Pasuruaan 1997


Dari tabel dapat diketahui bahwa luas
pemukiman terbesar ada pada
kecamatan Purworejo 3.98 Km2 ,
namun penduduk terpadat juga ada
pada kecamatan Purworejo, yaitu
5.725 jiwa / Km2. pola
pemukiman penduduk mengikuti ruas-
ruas jalan yang ada dan juga
disepanjang dipusat perkotan. Hal ini
disebabkan oleh kemudahan –
kemudahan fasilitas,seperti fasilitas
air bersih ( PDAM ),PLN dan
transportasi. Peta penyebaran
penduduk ( daerah terbangun )
berdasarkan luas pemukiman yang ada
Daerah permukiman ( Citra Ikonos 2007)
Perubahan Penggunaan Lahan Kota pasuruan 1997 – 2007

No. Jenis Luas (Km2)


Penggunaan
Lahan 1997* % 2007** %
1 Tanah Ladang 12 0.03 - -
2 Air Tawar 167 0.44 - -
3 Empang 4,575 12.04 3,042 8.31
4 Gedung 191 0.5 204 0.56
5 Hutan Rawa 427 1.12 - -
6 Permukiman 10,986 28.92 12,432 33.95
7 Kebun 2,805 7.38 2,365 6.46
8 Sawah Irigasi 17,997 47.37 16,463 44.95
9 Tanah Kosong 807 2.12 482 1.32
10 Rawa 23 0.06 - -
11 Lain-Lain (Jalan dan 1,634 4.46
sempadan) - -
12 Luas total 37,99 100 36,622 100.00
Daerah Perairan dan Tambak (Citra Ikonos 2007)
Secara umum perubahan
penggunaan lahan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu:
• Faktor sosial dan ekonomi
• Faktor kependudukan
• Faktor geofisik
• Faktor utilitas dan jaringan
jalan
Berdasarkan hasil analisis citra
Ikonos yang direkam diatas wilayah
Pasuruan pada 06 Juni 2007, dapat
diketahui bahwasannya kondisi alam
kota Pasuruan masih didominasi oleh
Sawah dan irigasi, yaitu sebesar
16.463 Km2 atau sekitar 44,75
persen dari luas kota Pasuruan,
kemudian disusul oleh Permukiman,
bila pada tahun 1990-an luas
Permukiman dikota Pasuruan sebesar
10.986 Km2 maka pada tahun 2007
menjadi 12.432 Km2, ini bukan karena
adanya penambahan luas areal
permukiman tetapi lebih disebabkan
oleh perubahan luas wilayah dan
keadaan penduduk di sekitar kota
KESIMPLULAN DAN SARAN
• Dari hasil analisis Citra Ikonos
Multispektral dan data atribut lainnya
pada pelaksanaan penelitian dengan
daerah kajian kota Pasuruan, dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu :
• Luas Kota Pasuruan tahun 1997
sebesar 37.99 Km2 ( analisis
topografi 1997 ) dan Analisis Citra
sebesar 36.62 Km2
• Lahan terbangun ( perumahan /
tempat tinggal, perkantoran, tempat
olah raga, taman dan kuburan ) pada
tahun 1997 ( analisis topografi 1997
) hanya sebesar 10.98 Km2 atau
sekitar 28.92 % dari luas
keseluruhan kota Pasuruan dan pada
• Posisi Geografis Pasuruan adalah 7o
35’ 0” – 7o 45’ 0” Lintang Selatan
dan 112o 45’ 00” – 112 o 55’ 0”
Bujur Timur ( Rencana Tata Ruang
Wilyah Kota Pasuruan ). Sesudah
dikoreksi menjadi 7o 34’ 54” – 7o
46’ 26” Lintang Selatan dan 112o
46’ 5” – 112 o 58’ 16” Bujur
Timur.
• Perubahan penggunaan lahan
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor sosial / ekonomi,
faktor kependudukan, faktor geofisik
dan faktor utilitas.
• Konsentrasi penduduk masih terpusat
pada kecamatan Purworejo, namun
perkembangan dari tahun ketahun
konsentrasi penduduk mengarah atau
bergerak kearah Bungulrejo tetapi
• Kepada Pemerintah Daerah Kota
Pasuruan, dalam hal ini instansi /
institusi terkait seperti Bappeda,
BPN dan yang lainnya agar segera
melakukan revisi / peninjauan
kembali terhadap peta administrasi
Pasuruan, yang diperhatikan
terutama:
– Tapal batas kota Pasuruan dengan
daerah lainnya
– Menetapkan luas administrasi yang
akurat dan jelas
– Menetapkan batas geografis yang up to
date dan presisi
– Menetapkan luas kecamatan dan
k l h tid k j l
Sekian

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai