Anda di halaman 1dari 5

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

RELAKSASI NAPAS DALAM

Mardha Hawa, S.Kep.


132113143054
A2017

PRAKTIK PROFESI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
A. KONSEP KEBUTUHAN DASAR RASA NYAMAN

Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasan kekurangan


dan ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu atau Tindakan.
Memenuhi kebutuhan dasar manusia klien merupakan salah satu fungsi unik dari
seorang perawat di samping fungsi-fungsi lainnya. Menurut Abraham Maslow,
manusia memiliki lima kebutuhan dasar antara lain, kebutuhan fisiologis,
kebutuhan rasa aman dan nyaman, kebutuhan rasa cinta dan kasih sayang,
kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Konsep kebutuhan dasar
relaksasi napas dalam adalah konsep kebutuhan rasa nyaman.
Kenyamanan atau rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman, kelegaan, dan
transenden. Kenyamanan dipandang secara holistik yang mencakup 4 aspek yakni
fisik, sosial, psikospiritual, dan lingkungan. Meningkatkan kebutuhan rasa
nyaman diartikan perawat telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan,
dukungan, dorongan, dan bantuan Secara umum aplikasi kebutuhan rasa nyaman
adalah rasa nyaman bebas dan nyeri, dan hipo/hipertermia. Kondisi tersebut
mempengaruhi perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukkan dengan timbulnya
gejala dan tanda pada pasien. Kenyamanan dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Kenyamanan fisik merupakan rasa sejahtera atau nyaman secara fisik.

2. Kenyamanan lingkungan merupakan rasa sejahtera atau rasa nyaman yang


dirasakan di dalam atau dengan lingkungannya.
3. Kenyamanan sosial merupakan keadaan rasa sejahtera atau rasa nyaman
dengan situasi sosialnya.
Gangguan rasa nyaman adalah perasaan seseorang merasa kurang nyaman
dan sempurna dalam kondisi fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya dan
sosialnya. Gangguan rasa nyaman mempunyai Batasan karakteristik yaitu:
ansietas, berkeluh kesah, gangguan pola tidur, gatal, gejala distress, gelisah,
iritabilitas, ketidakmampuan untuk relasks, kurang puas dengan keadaan,
menangis, merasa dingin, merasa kurang senang dengan situasi, merasa hangat,
merasa lapar, merasa tidak nyaman, merintih, dam takut.
B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RELAKSASI NAPAS DALAM
a. Definisi

Relaksasi napas dalam merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa


nyeri pada pasien yang mengalami nyeri. Rileks sempurna yang dapat mengurangi
ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah menghebatnya
stimulasi nyeri. Ada tiga hal yang utama dalam teknik relaksasi antara lain:
1. Posisikan pasien dengan tepat

2. Pikiran beristirahat

3. Lingkungan yang tenang


b. Tujuan

Untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,


meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stress fisik maupun emosional yaitu
dapat menurunkan intensitas nyeri dan mengurangi kecemasan.
c. Indikasi

1. Pasien dengan keluhan nyeri

2. Pasien dengan kecemasan


d. Implementasi

NO. KEGIATAN
Pra-Interaksi
a. Membaca status klien atau catatan asuhan keperawatan
1
b. Mencuci tangan
Interaksi
Menjelaskan pada pasien dan keluarga:

a. Nama perawat

b. Identifikasi pasien (gelang pasien, nama, rekam medik)


2 c. Prosedur dan tujuan relaksasi napas dalam

d. Informed Consent pasien

e. Kontrak waktu
Kerja
Menjaga privasi klien dengan memasang sampiran atau menutup
3
pintu/tirai dan jendela
4 Menciptakan lingkungan yang tenang
5 Usahakan tetap rileks dan tenang
Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
6
melalui hitungan 1,2,3
Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
7
ekstrimitas atas dan bawah rileks
8 Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
9
secara perlahan-lahan
10 Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
11 Usahakan agar tetap konsentrasi
Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri atau cemas terasa
12
Berkurang
Terminasi
13 Evaluasi hasil kegiatan
14 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
15 Akhiri kegiatan dengan baik
16 Melakukan cuci tangan
Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan:

a. Catat waktu pelaksanaan tindakan,


17
b. Catat respon pasien,

c. Paraf dan nama Perawat


DAFTAR PUSTAKA
Kasiati, & Rosmalawati. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia 1. Jakarta Selatan:
Pusdik SDM Kesehatan Kemenkes RI.

Kusnanto, Suarilah, I., Asmoro, C. P., & Wahyudi, A. S. (2016).


Keperawatan Dasar 1. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga.

Kusnanto, Suarilah, I., Asmoro, C. P., & Wahyudi, A. S. (2016).


Standar Prosedur Operasional Keperawatan Dasar. Surabaya:
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

https://www.youtube.com/watch?v=TPIEEQtAUjg

Anda mungkin juga menyukai