Anda di halaman 1dari 10

Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

EVOLUSI PERTUKARAN DALAM STRATEGI PEMASARAN

M. Ali Iqbal
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara, Jakarta
Jalan Raya Bogor Km. 24 Cijantung Jakarta
ali_iqbal@yahoo.com

Abstract
Exchange is a useful framework for conceptualization in marketing behavior. The recent
objective marketing is not only creating in selling products or services and customer
satisfaction needing but also the objective has been moving to creating and integrating
customer value. Satisfaction, trust and commitment attributes have been used as attributes
for creating customers value. Drawing on insight from extant literature this article purpose
analysis of evolusion exchange in marketing strategy. The qualitative research is used in
this study by using several literatures. The author found that there was a change in
exchange paradigm from transactional to relational exchange. The moving of paradigm as
parallel with the development of world economy especially in the post industry era.

Keywords: relationship marketing, longlife customers value, relational exchange

Abstrak
Pertukaran merupakan suatu rerangka yang sangat berguna untuk konseptualisasi perilaku
pemasaran. Tujuan pemasaran pada saat ini tidak hanya sekedar menciptakan penjualan
dan kebutuhan kepuasan pelanggan saja tetapi tujuan tersebut telah bergeser kepada
penciptaan nilai pelanggan dan integrasi kepada pelanggan. Atribut kepuasan,
kepercayaan dan komitmen adalah atribut-atribut yang digunakan di dalam penciptaan nilai
bagi pelanggan. Dengan menggunakan kajian beberapa beberapa literature ilmiah, kajian
ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap evolusi pertukaran dalam strategi
pemasaran. Penelitian kualitatif digunakan pada studi ini dengan menggunakan literature-
literatur ilmiah. Penulis menemukan telah terjadi pergeseran paradigma pertukaran dari
pertukaran transaksional ke pertukaran relasional. Perpindahan paradigma ini sejalan
dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian dunia terutama setelah era post
industry.

Kata kunci: hubungan pemasaran, evolusi, pertukaran

Pendahuluan pertukaran yang terdiri dari berbagai bentuk


Pertukaran merupakan suatu rerangka ikatan hubungan antara individu dengan indi-
yang sangat berguna untuk konseptualisasi vidu yang lain, antara satu organisasi dengan
perilaku pemasaran (marketing bahaviour). organisasi yang lain. Secara signifikan, pertu-
Dalam rangka memuaskan kebutuhan ma- karan-pertukaran pemasaran mengandung ba-
nusia, orang dan berbagai organisasi terdorong nyak makna bagi semua individu-individu yang
untuk terlibat dalam berbagai pertukaran tidak sekedar menggunakan media pertukaran
dengan orang lain dan organisasi-organisasi tersebut melainkan juga jauh melebihi itu,
lainnya. Demikianlah yang terjadi baik dalam yakni untuk mendapatkan hasil-hasil tertentu
masyarakat-masyarakat primitif maupun ma- dalam berbagai interaksi yang ada disana.
syarakat yang sangat maju sekarang ini. Pertukaran sebagai suatu pertukaran yang
Pelaku-pelaku sosial memperoleh kepuasan terjadi antara kelompok konsumen dan
terhadap berbagai kebutuhan mereka dengan kelompok supplier Alderson (1957). Pemasaran
cara menuruti dan mempengaruhi perilaku merupakan suatu proses sosial dimana in-
pelaku-pelaku yang lain. Mereka melakukan hal dividu-individu dan kelompok memperoleh apa
ini melalui komunikasi dan pengendalian media yang mereka butuhkan melalui penciptaan

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 25


Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

pertukaran suatu produk dan nilai dengan lain, namun pemberi pertama tersebut tidak
yang lainnya Kotler (1984). Pertukaran ter- mendapatkan pemberian balik langsung dari
masuk mentransfer sesuatu secara tangible yang diberinya, melainkan dari orang yang lain.
atau intangible, aktual atau simbolik antara Misalnya department store A memberikan
dua atau lebih aktor sosial Bagozzi (1979). Im- sejumlah bangku kepada perusahaan bus
plikasinya adalah setiap yang bertukar ke- umum (B), kemudian perusahaan bus (B) me-
duanya memberi dan menerima nilai yang masang tempat-tempat duduk tersebut di
berbeda dengan bentuk kepuasan masing- terminal demi kenyamanan para penumpang-
masing. nya (C). Para penumpang tersebut (C) melihat
Pada saat ini pertukaran tidak hanya iklan yang tertera ditempat duduk tersebut
sebatas kepada mentransfer sesuatu kepada yang dilakukan oleh department store tadi (A)
dua aktor sosial saja, tetapi lebih dari itu. Di dan kemudian mereka berlangganan dengan
dalam pertukaran membutuhkan pengem- department store.
bangan beberapa bentuk pertukaran relasional Pertukaran yang kompleks mengacu
antara kedua belah pihak (Dwyer, Schurr, dan pada suatu sistem hubungan mutual (mutual
Oh 1987; Varadarajan dan Cunningham 1995). system) antara sekurang-kurangnya tiga pihak.
Bahkan dalam business-to-business pertukaran Setiap pelaku hubungan mutual tersebut
telah meningkatkan hubungan secara alami, terlibat dalam sekurang-kurangnya satu
beberapa penelitian mengatakan bahwa per- pertukaran langsung, sedangkan keseluruhan
pindahan paradigma terjadi dari pertukaran sistemnya terorganisir oleh satu intercom-
transaksional ke pertukaran relasional (Day necting web yang mencakup seluruh hubungan
1995; Kotler 1991; Parvatiyar, Sheth and yang terjadi. Sebagai contoh yang paling baik
Whittington 1992; dan Varadarajan dan untuk pertukaran yang kompleks dalam
Rajaratman 1986). Untuk itulah kajian ini akan pemasaran adalah saluran distribusi (channel
membahas tentang Evolusi Pertukaran Dalam of distribution). Misalkan A sebagai repre-
Strategi Pemasaran sentasi dari suatu manufaktur, B sebagai pen-
jual eceran (retailer), dan C sebagai konsumen,
Konsep-konsep Pertukaran maka kemungkinan bentuk hubungan diantara
Bagozzi (1975) menggambarkan tipe- mereka adalah A Æ B Æ C.
tipe pertukaran. Menurutnya terdapat tiga tipe Pertukaran lebih dari sekedar transfer
pertukaran, yaitu (i) tipe terbatas (restricted), produk atau jasa demi uang. Sebagian per-
tipe umum (generalized) dan tipe kompleks tukaran pemasaran dicirikan dengan transfer
(complex). Dalam pertukaran terbatas me- semacam itu. Namun demikian alasan-alasan
ngacu pada hubungan-hubungan resiprok dibalik pertukaran tersebut terletak pada sig-
antara dua pihak yang dapat digambarkan de- nifikansi psikologis dan sosial berbagai
ngan diagram sebagai A dan B, dimana pengalaman, perasaan, dan arti penting setiap
menyatakan hubungan memberi dan menerima pihak yang terlibat dalam pertukaran tersebut.
(gives to and receives from) dan A dan B Menurut Bagozzi (1975) terdapat tiga kelas
menyatakan pelaku-pelaku sosial seperti para makna pertukaran, yaitu : Pertama, pertu-
konsumen, pedagang eceran, para penjual, karan utilitarian (utilitarian exchange)
organisasi-organisasi atau perkumpulan-per- merupakan suatu interaksi dimana barang-
kumpulan. barang tertentu diberikan untuk mendapatkan
Pertukaran yang umum (generalized uang atau barang lain, dan motivasi dibalik
exchange) menyatakan hubungan-hubungan tindakan pertukaran tersebut terletak pada
yang resiprok yang bersifat univocal sekurang- penggunaan atau karakteristik nyata yang
kurangnya antara tiga pelaku dalam situasi umumnya berhubungan dengan objek-objek
pertukaran tersebut. Pertukaran yang umum pertukaran tersebut. Kedua, pertukaran sim-
dapat digambarkan dengan ilustrasi sebagai bolik (simbolic axchange), yaitu suatu pertu-
berikut : A Æ B Æ C Æ A, dimana Æ me- karan yang mengacu kepada transfer mutualis
nyatakan hubungan memberi. Di dalam pertu- berbagai entitas sosial, psikologis atau entitas-
karan yang umum ini, pelaku-pelaku sosial entitas tak nyata lain antara dua belah pihak
tersebut membentuk suatu sistem dimana atau lebih.
setiap pelakunya memberi kepada pelaku yang

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 26


Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

Ketiga, pertukaran campuran, yaitu pertu- kebakaran, minyak dan oksigen pasti ada di-
karan-pertukaran yang mencakup dua aspek sana. Minyak dan oksigen bukan sufficient
sekaligus yakni aspek utilitarian dan aspek condition untuk terjadinya api. Blacklock dan
simbolis. Nilai yang dihasilkan dari pertukaran Wilken (1979) dalam Houston dan
campuran ini dapat berupa atribut-atribut Gasseinheimer (1987) mengidentifikasi 5
tangible maupun atribut intangible. kondisi yang diperlukan dalam pertukaran :
Bagozi (1979) menyatakan ide-ide 1. Human beeings basically (are) goal-seeking
yang telah dibangun dalam pertukaran terjadi animals.
di dalam ekonomi, psikologi, dan antropologi 2. Manusia lebih suka beberapa tujuan dari
(sosiologi). Di dalam ekonomi pertukaran tujuan lainnya
memerlukan perpindahan uang untuk suatu 3. Manusia dapat mengantisipasi konsekuensi
produk atau jasa. Di dalam psikologi pertu- dari tindakan-tindakannya
karan sebagai hasil kerjasama dalam 4. Human direct their behaviours toward their
hubungannya ketika kedua belah pihak me- preffered anticipated consequences.
milih dari diantara keduanya. Sedangkan did 5. Manusia sanggup menciptakan perilaku
alam antropologi pertukaran merupakan social yang inovatif yang bertujuan kepada
naturenya, fungsi pertukaran disini tipenya konsekuensi dari keinginannya.
simbolik dan sering merefleksikan batasan-
batasan normatif pada aktor-aktornya atau Kotler (1984) dalam Houston dan
posisi-posisinya dalam sistem sosial. Gasseinheimer (1987) mengidentifikasi 5
Seluruh pertukaran termasuk di da- potensi necessary condition dalam pertukaran ,
lamnya mentransfer sesuatu yang tangible dan yaitu : (i) Sedikitnya ada dua pelaku; (ii) setiap
intangible, aktual atau simbolik antara dua pelaku mempunyai sesuatu yang bernilai bagi
atau lebih aktor sosial. Penentu dari suatu pelaku lainnya; (iii) setiap pelaku dapat
pertukaran sangat bervariasi. Bagozzi (1979) berkomunikasi dan mendelivernya; (iv) setiap
menetapkan 4 kelas penentu dalam suatu pelaku mempunyai kebebasan untuk menerima
pertukaran yaitu (i) pengaruh sosial seperti an- dan menolak apa yang ditawarkan; dan (v)
caman janji, warning dan lain sebagainya. setiap pelaku percaya hal tersebut cocok atau
Misalnya, suatu perusahaan X memberikan sesuai dengan keinginannya untuk bertran-
ancaman kepada pelanggan retailnya, jika si saksi dengan pelaku lainnya.
pelanggan retail mengurangi tempat rak untuk Bagozzi (1979) dalam Houston dan
barang-barang perusahaan X, maka perusa- Gasseinheimer (1987) menggunakan istilah
haan X akan memberhentikan promosi kredit- tindakan (action), pengalaman (experience)
nya; (ii) karakteristik aktor sosial seperti atu- dan hasil (outcome) dalam usaha pertukaran
ran-aturan pengambilan keputusan, sumber- sebagaimana terlihat pada gambar 1. Nilai
sumber atribut dan motivasi atau orientasi yang diperoleh dari sebuah produk hanya
tingkah laku. Misalnya, cabang executive dari memperoleh hasil (outcome), sedangkan nilai
pemerintah Federal menggunakan persuasif yang diperoleh dari suatu pertukaran mem-
moral untuk membujuk perusahaan agar mem- peroleh tindakan, pengalaman dan hasil.
batasi kenaikan harga produknya; (iii) efek-
efek dari kelompok ketiga seperti sumber
alternatif dari kepuasan dan sangsi, dan (iv)
situational contingencies seperti norma dan
hukum.
Houston dan Gasseinheimer, (1987)
menyatakan terdapat kondisi-kondisi tertentu
sebelum pertukaran dilakukan. Kondisi ini di-
sebut sebagai necessary condition, yaitu seba-
gai suatu pelayanan dari sufficient condition
untuk pertukaran pada pasar yang tidak kom- Gambar 1
petitif. Disini dicontohkan minyak dan oksigen Konsekuensi Pertukaran
sebagai necessary condition bagi terciptanya
kebakaran (api), karena setiap kali ada

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 27


Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

Pertukaran terus mengalami evolusi. Paradig- pada pertukaran relasional peran tersebut
ma pertukaran telah berubah dari pertukaran menjadi ³EOXU´ karena konsumen juga berperan
transaksional ke pertukaran relasional. Dalam sebagai patner atau co-produser. Peran peda-
konteks pemasaran pada saat ini telah terjadi gang perantarapun berkurang dan batas antara
perpindahan paradigma dari pertukaran produsen dan konsumen semakin hilang. Di
transaksional ke pertukaran relasional (Sheth dalam banyak contoh konsumen sering terlibat
dan Parvatiyar 1995). Beliau mengatakan dalam disain produk, proses produksi dan
sebelum era industri perekonomian masyarakat konsumsi suatu produk. Hal ini merupakan
pada saa-t itu didominasi oleh sektor pertanian proses dari penciptaan nilai melalui kerjasama
dan perdagangan dari art artifacts. Para petani dan kolaboratif antara konsumen dan pro-
langsung menjual hasil buminya di pameran- dusen.
pameran. Para konsumen bertemu dan ber- Jüttner dan Hans (1994) mengatakan
transaksi di pameran tersebut. Kepercayaan keuntungan ekonomi akibat dari pengenalan
antara produsen dan konsumen mengambil dan implementasi dari pertukaran relasional
peran yang sangat penting dalam pola adalah :
hubungan langsung tersebut. Pada perkemba- a. Biaya-biaya pemasaran dan transaksi untuk
ngannya, pameran tidak lagi menjadi media setiap pelanggan dapat menurun dalam hu-
utama karena para produsen mulai mem- bungan jangka panjang (Gronroos, 1990).
bangun retail shop mereka untuk menjaga b. Volume penjualan per pelanggan dapat
kontinuitas hubungan antara dirinya dengan meningkat, contohnya melalui cross selling
pelanggan. product.
Pada era industri, produksi dan kon- c. Memiliki kelompok inti pelanggan yang ber-
sumsi masal terjadi, dan para pemasar me- sedia melakukan tes produk baru perusa-
ngadopsi pendekatan transaksional. Para haan sehingga mengurangi resiko dan
produsen meningkatkan produksinya untuk biaya.
mencapai skala ekonomi sehingga biaya per d. Market research dapat dilakukan dengan
unit produksinya semakin rendah yang pada lebih efisien karena sumberdaya intensif
akhirnya hara barang dapat ditekan menjadi isolated project diganti melalui pengumpu-
murah. Seiring dengan meningkatnya produksi lan data kontak pelanggan yang terus
pasar yang lebih luas dan harus dirambah oleh menerus.
produsen, untuk itu peran pedagang perantara e. Pertukaran relationship menyiapkan fasi-
menjadi semakin penting. litas dasar untuk proses pertukaran individu
Pedagang perantara tidak hanya dalam PDVV PDUNHW ³PDUNHW FXVWRPL]DWLRQ
sebagai perantara, tetapi juga mengambil dan oleh karena itu mempunyai potensi
fungsi penyetokan, resiko dan merayu konsu- mengkombinasikan keuntungan dari besar-
men. Pada puncak era industri ini praktek pe- nya volume dan diferensiasi.
masaran sangat fokus pada promosi konsumsi
masal. Ukuran keberhasilan pemasaran pada Di dalam menguraikan rerangka kon-
waktu itu adalah penjualan dan market share. septual perpindahan dari transaksional ke re-
Pada era post industrial, era ini menjadi lasional yang merupakan pusat dari proses
tonggak perkembangan relasional, baik secara pertukaran pemasaran, tabel 1 menjelaskan
praktek maupun secara teori. Para pemasar perbedaan antara pertukaran transaksional dan
mulai menyadari untuk mengganti pertukaran relasional.
transaksional kepertukaran relasional. Bebe- Lambe, Spekman, dan Hunt (2000)
rapa perusahaan mulai melakukan pendekatan mengatakan bahwa penelitian pada pertukaran
new purchansing seperti kontak nasional, relasional fokus utamanya adalah jangka
master purchasing agreement, dan mulai me- panjang. Evolusi dari model pengembangan re-
ngembangkan key accouny management pro- lasional merupakan fondasi bagi banyak pene-
gram. Pada era ini terjadi perpindahan litian. Mcneil (1980) dalam Lambe, Spekman,
orientasi pemasaran dari pertukaran transak- dan Hunt (2000) membagi dua rangkaian
sional (exchange theory) ke pertukaran rela- pertukaran. Pertukaran transaksional terbagi
sional. Pada teori pertukaran, peran produsen kedalam dua kelompok, yaitu discreate ex-
dan konsumen jelas perbedaannya. Sedangkan change (one-time atau one shoot) exchange

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 28


Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

dan reapeted transaction. Meskipun kedua 1987:12) dan mengurangi harapan kedua
kelompok ini tidak memiliki hubungan relasio- belah pihak pada kepentingan mereka di masa
nal yang tinggi, namun reapeted transaction mendatang (Heide dan John 1992). Dengan
mempunyai hubungan yang lebih relasional kata lain mereka mengurangi waktunya dalam
dibandingkan dengan discrete exchange, ka- berhubungan untuk mengevolusikan atribut-
rena dalam hubungan reapeted transaction ini atribut relasional seperti kepercayaan, komit-
masih ada kemungkinan besar untuk menjalin men norma-norma dan lain sebagainya.
hubungan relasional.
Tabel 2
Tabel 1 Perbedaan Bentuk Anatomi Pertukaran
Perbedaan antara Pertukaran Transaksional Transaksional dan Pertukaran Relasional
dan Relasional Pertukaran Pertukaran
Transaksional Relasional Transaksional Relasional
Tujuan -Menciptakan -Menciptakan Tujuan Tujuan
penjualan pelanggan Pertukaran moneter -Pertukaran jangka
-Kebutuhan -Integrasi jangka pendek panjang
kepuasan penggan -Mengurangi pilihan
pelanggan -Mengurangi biaya-
Pengertian -Pelanggan Pelanggan biaya govermance
pelanggan tidak dikenal dikenal -Meningkatkan
-Penjual dan -Penjual dan sharing bisnis
pembeli tidak pembeli saling pelanggan
saling ketergantungan Jejaring Jejaring
ketergantungan Dari penjual ke Banyak pelaku dari
Tugas -Dasar -Dasar pembeli (satu untuk kedua belah pihak
pemasar penilaiannya penilaiannya satu) (banyak untuk
dan criteria adalah produk pemecahan banyak)
performanya dan harga masalah yang Proses Proses
kompeten -Rencana terbatas -Rencana tidak
-Fokus kepada -Fokus kepada terbatas
mendapatkan peningkatan -Satu pihak yang -Investasi, resiko
pelanggan baru nilai dari berinvestasi dan system
pelanggan penghargaan
yang sudah dilakukan
ada bekerjasama
Aspek inti -Fokus kepada -Fokus kepada -Komunikasi satu -Komunikasi dua
dari produk pelayanan arah arah yang
pertukaran -Penjualan -Penjualan berkolaborasi
sebagai yang sebagai suatu Isi Isi
diperebutkan perjanjian -Ekonomi -Ekonomi dan non-
-Transaksi -Proses yang ekonomi
setiap episode berkelanjutan -Sensitif terhadap -Kurang sensitive
elastisitas harga terhadap elastisitas
Sedangkan pertukaran relasional harga
-Produk dan jasa -Orientasi pelanggan
terbagi ke dalam dua kelompok juga yaitu
untuk menghasilkan
kelompok intermistic relational exchange (IRE)
uang
dan enduring relational exchange (ERE). IRE
lebih relasional dibandingkan dengan ERE, hal
Anderson, Challagalla dan McFarland
ini disebabkakan karena adanya tekanan waktu
(1999) mengembangkan hubungan pertukaran
yang tidak ekonomis yang menyebabkan IRE
dalam suatu bentuk anatomi pertukaran.
mengembangkan relasionalnya lebih singkat
Bentuk anatomi pertukaran tersebut terdiri dari
dibandingkan dengan ERE, karena mereka
tujuan pertukaran (exchange objective) me-
mengurangi kemampuan melakukan pertuka-
nentukan relevansi dari jejaring pertukaran
ran pada kedua belah pihak untuk meng-
(exchange network), proses pertukaran (ex-
gambarkan bahwa hubungan mereka berdasar-
change process), dan isi pertukaran (exchange
kan sejarahnya masing-masing (Dweyer et al.

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 29


Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

content). Tujuan pertukaran adalah untuk nation cost, relationship benefits, shared
memecahkan suatu masalah/problem yang value, komunikasi dan opportunistic beha-
sulit yang dikonfrontasi oleh sosial dan vior) dan lima hasil (outcome) yaitu (per-
individu. Jejaring pertukaran terdiri dari ber- setujuan, kecenderungan untuk pergi,
bagai aktor yang berinteraksi kepada proses kerjasama, konflik fungsional, dan ketidak-
pertukaran. Jika tujuan pertukaranya adalah pastian dalam pengambilan keputusan).
pertukaran jangka panjang, maka jejaring 2. Hubungan komitmen merupakan inti dari
pertukarannya adalah banyak pelaku antara pertukaran relasional. Dalam bidang jasa,
kedua belah pihak. Proses pertukaran terdiri menurut Berry dan Parasuraman (1991)
dari orang-oarng yang melakukan tatacara menyatakan bahwa relationship dibangun
berinteraksi antar aktor didalam pertukaran berdasarkan pada mutual commitment.
jejaring untuk mencapai tujuan pertukaran, 3. Kepercayaan didefinisikan adanya keingi-
misalnya objektifnya adalah pertukaran jangka nan untuk menggantungkan pada pertu-
panjang, pertukaran jejaringnya adalah banyak karan patner yang dipercaya. Kepercayaan
pelaku antara kedua belah pihak, dan proses sangat penting dalam pertukaran
pertukarannya adalah bisa dalam bentuk relasional, karena menurut Spekman
personal, patnering ataupun kerjasama. Isi (1988) kepercayaan merupakan corner-
pertukaran adalah sumber daya yang ditawar- stone dari strategi partnership. Relationship
kan dalam jejaring pertukaran. Sumberdaya ini yang dicirikan dengan kepercayaan me-
dapat berupa tangible atau intangible dan nunjukkan bahwa pihak-pihak mau berko-
utilarian atau hedonik. Disamping itu terdapat mitmen terhadap relationship, oleh kare-
satu bentuk pertukaran yang dapat mem- nanya kepercayaan berpengaruh terhadap
pengaruhi pertukaran objektif yaitu konteks relationship commitment.
pertukaran (exchange context) yaitu merujuk 4. Relationship commitment dan kepercayaan
kepada budaya, sosial, politik, teknologi dan akan berkembang dengan cara :
konteks sumberdaya dalam suatu pertukaran. a. Memberikan sumber daya, kesempatan
Tabel diatas berdasarkan hasil kerja dari dan manfaat yang superior terhadap
Williams (1985), Heide dan John (1992), Marks alternatif patner yang ditawarkan;
(1994), Frazier dan Antia (1995), Sheth dan b. Menjaga standar nilai perusahaan yang
Parvatiar (1995), dan Ingram, LaForge, dan tinggi dan bergabung dengan exchange
Scwepker (1997). partner yang memiliki nilai yang sama,
Di dalam suatu pertukaran relasional c. Mengkomunikasikan informasi bernilai,
diperlukan atribut-atribut pertukaran. Atribut- dengan memperkirakan, melakukan
atribut tersebut menentukan tingkat tinggi market intellegence, dan mengevaluasi
rendahnya pertukaran relasional. Morgan dan kinerja patner,
Hunt (1994) mengatakan atribut komitmen dan d. Menghindari untuk mengambil keung-
kepercayaan relasional merupakan kunci gulan dari exchange partner secara
keberhasilan pertukaran relasional. Komitmen tidak baik.
dan kepercayaan merupakan kunci, karena
mendukung pemasaran untuk : Tindakan-tindakan di atas memung-
1. Memelihara hubungan dengan mengko- kinkan perusahaan dan jaringannya dapat
ordinasikan pertukaran patner; menikmati sustainable competitive advantage
2. Menolak alternatif jangka pendek dan melebihi pesaing dan jaringannya dalam global
menerima manfaat jangka panjang dari marketplace.
patner yang ada; Garbarino dan Johnson (1999) menga-
3. Berlaku hati-hati terhadap tindakan yang takan bahwa bagi pelanggan yang rendah
beresiko besar dengan keyakinan bahwa relasionalnya, kepuasan adalah media yang
patner tidak akan berlaku opportunist. digunakan untuk membangun komponen sikap
dan keinginan masa depan, sedangkan bagi
Untuk itu Morgan dan Hunt mengusulkan : pelanggan yang tinggi relasionalnya keperca-
1. The Key Mediating Variables (KMV) sebagai yaan dan komitmen yang digunakan sebagai
model pertukaran relasional yang terdiri mediator antara komponen sikap dan ke-
dari lima antecedents (relationship termi- inginan masa depan. Jadi kepuasan merupakan

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 30


Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

suatu evaluasi berdasarkan total pembelian operasional suatu organisasi dalam hal standar
dan pengalaman mengkonsumsi barang atau eksternal. Pentingnya keefektifan untuk
jasa dari suatu perusahaan. Sedangkan keper- pertukaran relasional adalah hubungan ke-
cayaan umumnya dilihat sebagai suatu bahan sanggupan suatu organisasi dalam mencipta-
utama untuk mencapai suksesnya hubungan kan hasil dan kegiatan yang diterima dalam
atau didefinisikan sebagai keinginan untuk hubungannya terhadap aktor-aktor eksternal.
diadakannya pertukaran dengan pihak yang Satu prekondisi yang penting dari keefektifan
diyakininya. Komitmen sama seperti keper- adalah kesanggupan suatu organisasi dalam
cayaan, yaitu suatu hal utama untuk dapat mempersiapkan sumberdaya yang diperlukan
terjadinya hubungan jangka panjang atau dan mengemplimentasikan kegiatan tersebut
didefinidikan sebagai keinginan untuk menjaga secara relasional. Terdapat dua faktor penting
hubungan yang bernilai. untuk mengerti efektivitas rantai relasional
Johnson dan Selnes (2004) memberikan dengan aktor-aktor luar, yaitu : (i) unit rantai
tahap-tahap dalam pertukaran relasional (chain unit) memiliki otoritas membuat kepu-
sebagai berikut : tusan terhadap aktivitas pada setiap tingkat
Tahap pertama, dari tidak kenal anggota, dan (ii) kesanggupan rantai tersebut
menjadi kenal (from stranger to acquaintan- dalam menjalankan kerja sama kedua belah
ces). Pelanggan yang belum dikenal melakukan pihak (rantai dan perusahaan).
transaksi dengan perusahaan, paling tidak Kekuasaan (power) berhubungan de-
sudah terbangun sedikit pengenalan sehingga ngan apakah relasionalnya simetris atau tidak
pemasok dan pelanggan menjadi kenal. Dalam seimbang. Salah satu karakter kunci dalam
hal ini konsumen memperoleh kepuasan ter- hubungan jangka panjang adalah hubungan
hadap barang yang dikonsumsinya. Pada tahap yang saling memiliki kekuasaan. Jika satu aktor
ini acquisition cost rendah, time horizon dalam berhubungan mengambil keuntungan
pendek dan sustainable competitive advantage dari patnernya, maka pertukaran relasional
rendah. akan sulit dibangun. Struktur saling ketergan-
Tahap kedua, dari perkenalan menjadi tungan yang simetri memberikan hubungan
perkawanan (from acquaintances to friends). jangka panjang berdasarkan kepercayaan,
Perusahaan melakukan diversifikasi produknya sedangkan struktur yang tidak simetri lebih
untuk segmen yang berbeda dengan pena- tidak stabil dan akan sering terjadinya konflik.
waran yang berbeda untuk menciptakan nilai
bagi sipelanggan, sehingga terciptalah perte- Metode Penelitian
manan. Disini tingkat kepuasan pelanggan Analisis dalam kajian ini menggu-
meningkat dengan tambahan kepercayaan. nakan analisis deskriptif yang diperoleh
Pada tahap ini acquisition costnya dari hasil desk study (studi literatur).
sedang, time horizonnya sedang dan sustain-
Sumber data diperoleh dari publikasi/
nable competitive advantagenya sedang.
laporan ilmiah penelitian.
Tahap ketiga, dari pertemanan menjadi
patner. Perusahaan harus benar-benar meng-
gunakan sistem informasi dan pengetahuan Hasil dan Pembahasan
pelangan dalam rangka menyampaikan produk Dalam pemaparannya Bagozzi (1979)
yang personalized dan customized. Disini tidak meminjam disiplin ilmu lainnya seperti disiplin
hanya kepuasan dan kepercayaan, tetapi juga ilmu ekonomi, psikologi dan antropologi dalam
komitmen. Pada tahap ini acquisition costnya konsep teori pertukarannya. Hal ini tidak
tinggi, time horizonnya lama dan sustainable menggambarkan ilmu marketing sebagai di-
competitive advantagenya tinggi. siplin ilmunya sendiri. Sebagaimana yang
Rokkan dan Sven (2002) menyatakan disampaikan oleh Ferrell dan Perrachione
pertukaran relasional tergantung pada pertim- (1980) menyebutkan bahwa peminjaman di-
bangan yang efektif dan kekuasaan (power). splin ilmu ekonomi, psikologi dan antropologi/
Kefektifan suatu organisasi adalah kesang- sosiologi dalam konsep teori pertukaran adalah
gupan untuk menciptakan hasil dan kegiatan berbahaya, karena hal ini tidak cukup mem-
yang dapat diterima (pfeffer dan Salancik, berikan peningkatan dalam pengembangan
1978). Efektivitas digambarkan sebagai disiplin pemasaran yang memiliki keunikan
(kekhususan).

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 31


Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

Lambe, Spekman, dan Hunt (2000) me- adalah atribut-atribut yang digunakan di dalam
ngatakan bahwa intermistic relational ex- pertukaran relasional untuk dapat terjadinya
change (IRE) lebih relasional dibandingkan hubungan jangka panjang atau keinginan
dengan enduring relasional exchange (ERE). untuk menjaga hubungan yang bernilai ter-
Hal ini disebabkan karena adanya tekanan sebut.
waktu yang tidak ekonomis yang menyebabkan Saling memiliki kekuasaan (power)
IRE mengembangkan relasionalnya lebih merupakan kunci dalam hubungan jangka
singkat dibandingkan dengan ERE, sehingga panjang sehingga mengarah kepada per-
mereka mengurangi waktunya dalam berhu- tukaran relasional. Saling ketergantungan yang
bungan untuk mengevolusikan atribut-atribut simetri (sama-sama memiliki kekuasaan)
pertukaran relasional seperti kepercayaan, antara dua aktor akan memberikan hubungan
komitmen dan lain sebagainya. Hal ini tidak jangka panjang, sedangkan struktur yang tidak
dapat dikatakan berlaku secara umum dan simetri lebih tidak stabil dan akan sering
mungkin dapat terjadi dalam kasus tertentu terjadinya konflik.
karena atribut kepercayaan dan komitmen me-
rupakan kunci keberhasilan pertukaran rela- Daftar Pustaka
sional (Morgan dan Hunt, 1994) dan keper- Alderson, Wroe, Marketing Behaviour and
cayaan merupakan cornerstone dari strategi Executive Action. Homewood. IL.
partnership. Coase (1937) mengatakan bahwa Richard. D, Irwin, Inc. 1957
bentuk hubungan didalam kontrak jangka
pendek hasilnya tidak memuaskan. Pelanggan Anderson. W. Thomas, Goutam N. Challagalla,
yang tinggi relasionalnya, kepercayaan dan and Richard G. McFarland, Anatomy of
komitmen digunakan sebagai mediator antara Exchange. Journal of Marketing. Theory
komponen sikap dan keinginan masa men- and Practice. 1999.
datang (Garbarino dan Johnson, 1999).
Johnson dan Salnes (2004) memberikan tiga Bagozzi, Richard P, Marketing as Exchange,
tingkat tahap-tahap pertukaran relasional, Journal of Marketing, American
dimana pada tahap relasional tertinggi berada Marketing Association. Vol 39. Pp. 32-
pada tahap ketiga yang menyebutkan bahwa 39, 1975
dalam tahap ini tiga atribut dalam pertukaran
relasional harus mutlak ada yaitu kepuasan, ---------, Toward a Formal Theory of Marketing
kepercayaan dan komitmen. Little dan Marandi Exchange ³&RQFHSWXDO DQG 7KHRUHWLFDO
(2002) mengatakan untuk memperoleh Developments in Marketing, O.C. Ferrel,
loyalitas dalam rangka relasional harus ada Stephen W. Brawn, and Charles W.
atribut-atribut kepuasan, kepercayaan dan Lamb, Jr., eds. Chicago: American
komitmen. Marketing Association, 431-437. 1979

Kesimpulan Berry and A. Parasuraman, Marketing


Pada Saat ini paradigma pertukaran Services. New York: The Free Pess.
telah berubah dari pertukaran transaksional ke 1991
pertukaran relasional. Perpindahan paradigma
ini sejalan dengan tumbuh dan berkembang- Blalock, Hubert M., Jr and Paul H. Wilken,
nya perekonomian dunia terutama setelah era Intergroup Processes. New York: The
post industry. Tujuan pemasaran tidak hanya Free Press. 1979
sekedar menciptakan penjualan dan kebutuhan
kepuasan pelanggan saja tetapi tujuan Coase, R.H, 7KH 1DWXUH RI WKH )LUP ³LQ
tersebut telah bergeser kepada penciptaan Readings in Price Theory, George J.
nilai pelanggan dan integrasi kepada pelang- Stigler and Kenneth E. Boulding, eds.
gan. Di dalam pertukaran relasional fokus uta- Chicago: Richard D. Irwin, 331-51.
manya adalah peningkatan nilai pelanggan 1937
yang sudah ada dan untuk itu diperlukan bebe-
rapa atribut dalam penciptaan nilai tersebut.
Atribut kepuasan, kepercayaan dan komitmen

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 32


Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

Day. George S, Advantageous Alliances. Kotler, Philips, Marketing Essentials. Englewood


Journal of the Academy of Marketing Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Science 23 (4) : 297-300.1995
Lambe C. Jay, Robert E. Spekman, and Shelby
Dweyer, F. Robert, Paul H. Schurr, and Sejo D. Hunt, Interimistic Relational
Oh, Develeping Buyer-Seller Exchange: Conceptualization and
Relationships. Journal of Marketing 51 Propositional Development. Journal of
(April): 11-27.1987 Academiy Marketing Science. Vol 28,
No. 2 pp. 212-215. 2000
Ferrel O.C. and J.R. Perrachione, An Inquiry
LQWR %DJR]]L¶V )RUPDO 7KHRU\ RI Little Ed and Ebi Marandi, Relationship
0DUNHWLQJ ([FKDQJHV ³LQ 7KHRUHWLFDO Marketing Management. Thompson
Dvelopments in Marketing. Charles W. Learning, High Holborn House, 50-51
Lamb. Jr. and Patrick M. Dunne. Eds. Bedford Row, London. 2003
Chicago: American Marketing
Association. 158-61, 1980 Mcneil. Ian, The New Social Contract, an
Inquiry Into Modern Contractual
Garbarino. E, and Mark S. Johnson, The Relations. New Haven. CT: Yale
Different Roles of Satisfaction, Trust, University Press.1980
and Commitment in Customer
Relationship. Journal of Marketing, Vol. Morgan. Robert M. and Shelby D. Hunt, The
63, pp 7087. 1999 Commitment-Trust Theory, Theory of
5HODWLRQVKLS 0DUNHWLQJ ³Journal of
Heide. Jan. B, and George John, Do Norms Marketing 58 (July) : 20-38.1994
Matter in Marketing Relationships.
Journal of Marketing 56 (April) : 32-44. Parvatiyar. Atul, Jagdish N. Sheth, and Brown
1992 Whittington, Jr, Paradigm Shift in
Interfirm Marketing Relationship:
Houston, F. and Gassenheimer, J, Marketing (PHUJLQJ 5HVHDUFK ,VVXHV ³Working
and Exchange, Journal of Marketing Paper, Emory University, Atlanta.
Vol. 51, October, pp. 3-18. 1987 GA.1992

Johnson D. Michael and Fred Selnes, Customer Pfeffer, J. and Salancik, G, The External
Portfolio Management: Toward a Control of Organizations: Resource
Dynamic Theory of Exchange Dependence Perspective, Harper &
Relationships. Journal of Marketing Row, New York, NY.1978
Vol.68 pp 1-17. 2004
Rokkan Akasel. I and Sven A. Haugland
Jüttner Uta and Hans Peter Wehrli, Developing Relational Exchange :
Relationship Marketing from a Value Effectiveness and Power. European
System Perspective. International Journal of Marketing. Vol. 36 No. ½.
Journal of service Industry Pp. 211-230.2002
Management. Vol. 5 No. 5 pp. 54-73.
1994 Sheth Jagdish. N, and Atul Parvatiyar, The
Evolution of Relationship Marketing.
Kotler, Philips, ³3KLOLS .RWOHU ([plorers The New International Business Review, Vol. 4,
0DUNHWLQJ 3DUDGLJP´ 5HYLHZ 0DUNHWLQJ pp 397-418.1995
Science News Letter Spring : 1, 4-5.
1991 Spekman, Robert E, ³6WUDWHJLF 6XSSOLHU
Selection: Understanding Long-Term
Buyer Relationships, Business Horizons,
(July/August), 75-81.1988

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 33


Evolusi Pertukaran dalam Strategi Pemasaran

Varadarajan, Rajan P and Margaret H.


&XQQLQJKDP ³6WUDWHJLF $OOLDQFHV $
Synthesis of Conceptual Foundations.
³Journal of the Academic of Marketing
Science 23 (4): 284-296. 1995

Varadarajan and Daniel Rajaratman, Symsiotic


Marketing Revisited. Journal of
Marketing. 50 (January): 7-17.1986

Jurnal Ekonomi Volume 5 Nomor 1, Mei 2014 34

Anda mungkin juga menyukai