4514 12753 1 SM
4514 12753 1 SM
3 Desember 2013
ABSTRAK
Tujuan dari pemaparan makalah ini adalah untuk mengkaji perkembangan definisi, sumber dan kontribusi
mengenai keunggulan kompetitif berkelanjutan (KKB).KKB yang didiskusikan dalam makalah ini bersandar
pada cakupan disiplin ilmu manajemen stratejik. Makalah ini mengangkat permasalahan yang dirumuskan
sebagai berikut: Pertama, bagaimana perkembangan definisi, sumber dan kontribusi tentang KKB hingga
tahun 2011. Kedua, bagaimana KKB berhubungan dengan konsep-konsep manajemen stratejik. Pembahasan
dalam makalah ini menggunakan metode berupa studi kepustakaan melalui penelusuran sumber-sumber
bacaan pada jurnal-jurnal internasional yang berkaitan dengan konsep KKB dan konsep-konsep dalam
bidang manajemen stratejik lain untuk selanjutnya dianalisis. Makalah ini memuat implikasi akademik dalam
hal kontribusinya atas pengayaan khazanah literatur dasar mengenai konsep-konsep, sumber-sumber, dan
kontribusi-kontribusi KKB sehingga dapat digunakan oleh pemakalah dan kalangan akademisi lainnya untuk
dijadikan sebagai bahan pengajaran dan bahan penelitian lanjutan. Selain itu, makalah ini juga memiliki
implikasi praktis terhadap para praktisi pada organisasi sehingga dapat menerapkan konsep KKB untuk
kegunaan pengambilan keputusan.Makalah ini berfokus pada upaya pemaparan definisi, sumber dan
kontribusi terhadap KKB yang terbagi atas 2 (dua) bagian pokok.Bagian pertama membahas jurnal utama
dari Hoffman.Bagian kedua membahas mengenai jurnal-jurnal yang mendukung dan sekaligus sebagai
kelanjutan pembahasan jurnal utama disertai ulasan ringkas tentang psychological capital.Dalam makalah
ini dipaparkan upaya menyusun definisi KKB, dilanjutkan pengembangan rumusan definisi yang lebih lengkap
tentang KKB, hingga akhirnya definisi formal KKB diajukan oleh Hoffman. Beberapa yang dianggap penting
mengenai sumber KKB adalah tentang keterampilan superior dan sumber daya superior, sumber daya
perusahaan yang mempunyai 4 (empat) atribut, yakni: kelangkaan, nilai, ketidakmampuan untuk ditiru, dan
ketidakmampuan untuk disubstitusi. Sumber KKB selanjutnya adalah positive psychological capital,
benchmarking, inovasi, dan inovasi pemasaran.Selanjutnya, kontribusi bagi KKB misalnya kompetensi inti,
aset berbasis pasar, heterogenitas sumber daya, dan pembangunan berkelanjutan. Terakhir, pembahasan KKB
dirangkai dengan konsep lain dalam bidang manajemen stratejik seperti orientasi pasar, nilai pelanggan,
hubungan pemasaran, dan jaringan usaha.
Kata Kunci: keunggulan kompetitif berkelanjutan (KKB), sumber KKB, kontribusi KKB, dan psychological
capital
ABSTRACT
The purpose of this paper presentation is to examine the development of definitions , sources and the
contribution of the keunggulan kompetitif berkelanjutan ( KKB ). KKB is discussed in this paper rests on the
scope of strategic management disciplines . This paper raises the issue which is formulated as follows : First,
how the development of definitions, sources and contribution of KKB until 2011. Second, how KKB relates to the
concepts of strategic management. The discussion in this paper uses a method of literary study by tracing the
sources of literature on international journals related to the concept of KKB and concepts in the field of strategic
management who are then analyzed. This paper includes academic implications in terms of contribution to the
enrichment of the treasures of the basic literature on concepts, sources, and contributions KKB so that it can be
used by speakers and other academics to be used as teaching materials and advanced materials research. In
addition, this paper also has practical implications to the practitioners in the organization so as to apply the
concept of usability KKB for decision making. This paper focuses on the efforts of the exposure definitions,
sources and contribution to the KKB is divided into two (2 ) main parts. The first section discusses the major
journals of Hoffman. The second section discusses the journals that support and discussion as well as the
continuation of the main journals with quick review of psychological capital. In this paper presented the
-1-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
compilation of definitions KKB , continued development of a more complete formulation of the definition of the
KKB, KKB until the formal definition proposed by Hoffman. Some are considered important regarding the
source of KKB is superior skills and superior resources , resource company that has 4 ( four ) attributes, namely :
scarcity, value, inability to be imitated, and inability to be substituted . KKB is a further source of positive
psychological capital, benchmarking, innovation, and marketing innovation. Furthermore, the contribution to
the KKB eg core competencies, market-based assets, heterogeneity of resources, and sustainable development.
Finally, the discussion of KKB coupled with other concepts in the field of strategic management such as market
orientation, customer value, relationship marketing, and business networks .
Keywords: keunggulan kompetitif berkelanjutan ( KKB ), a source of KKB, KKB contribution, and psychological
capital
-2-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
-3-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
waktu (4) Physically unique resources (5) Path akan mempengaruhi cara perusahaan mencapai dan
dependency (6) Economic deterrence. Sedangkan memelihara KKB.
Helfat dan Peteraf (2003) mengajukan heterogenitas
sumber daya dan kapabilitas dapat menciptakan KK. Dengan digunakannya perspektif eksternal mengenai
pesaing dan pelanggan oleh perusahaan maka
Sampai pada titik itu, Barney (1991) dalam Hoffman konstrak KKB terhubung dengan konsep-konsep
(2000)menawarkan definisi konseptual KKB: “suatu stratejik lain. Dalam kajian tentang strategi, konsep-
perusahaan dikatakan memiliki keunggulan konsep stratejik tersebut adalah antara lain: orientasi
kompetitif berkelanjutan ketika ia melakukan strategi pasar ( market orientation ), nilai pelanggan
penciptaan nilai yang tidak secara simultan dijalankan (customer value), pemasaran hubungan (relationship
oleh pesaing yang ada atau pesaing potensial lainnya marketing), dan jaringan usaha (business network).
dan saat perusahaan-perusahaan lain tersebut tidak
mampu menggandakan keuntungan-keuntungan dari Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk: 1). Mengkaji
strategi ini. kontribusi-kontribusi terhadap KKB, sumber-sumber
KKB, dan konsep KKB yang bersumber dari jurnal
Pada tahun 2009, Santos mengemukakan perihal utama (Hoffman, 2000); 2). Mencari dan mengkaji
penggunaan perspektif eksternal yakni penerapan jurnal lain yang terkait dengan materi jurnal utama.
konsep pemasaran sosial. Melalui konsep ini
perusahaan membenahi kondisi sosial masyarakat Adapun penulisan makalah disusun berdasarkan
sambil meningkatkan kepentingan ekonomi urutan sebagai berikut: 1). Ringkasan berdasarkan
perusahaannya. Masih dengan konteks eksternal artikel jurnal utama; 2). Kajian atas artikel jurnal
perusahaan, Rodriguez, Ricart, dan Sanchez (2002) lainnya yang terkait topik. 3). Rekomendasi.
menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan
-4-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
1 2 3 4 5
3. Henderson (1983): 3. Coyne (1986): perbe- • Barney (1991): 4
Mereka yang mampu daan penawaran (empat) indikator
menyesuaikan diri produk perusahaan & sumber daya perusa-
paling cepat dan pesaing. Keunggulan haan untuk KKB:
paling baik memper- berlanjut jika pesaing value, rareness, inabi-
oleh keunggulan tidak dapat memper- lity to be imitated, dan
dibanding pesaing- sempit kesenjangan. imperfect substitution.
nya. 4. Barney (1991): KKB • Conner (1991): produk
jika melakukan per usa ha an ha rus
strategi penciptaan khusus di mata para
n ila i y an g t id a k pembelinya atau posisi
dijalankan pesaing biaya rendah.
dan pesaing tidak • Peteraf (1993):4
mampu mendapat (empat) kondisi KKB:
keuntungan dari sumber daya superior
strategi ini. (heterogenitas dalam
5. H offma n (2 00 0): industri), keterbatasan
keuntungan berlanjut ex poste terhadap
sebagai hasil pelaksa- persaingan, mobilitas
naan strategi pencip- sumber daya yang
taan nilai unik yang tidak sempurna, dan
tidak dijalankan keterbatasan ex ante
pesaing dan pesaing terhadap persaingan.
tidak mampu menda- • B h a r a d w a j ,
pat keuntungan dari Varadarajan, dan Fahy
strategi ini (1993): KKB hadir jika
ia dikenali oleh para
pelanggan.
• Hall (1993): sumber
daya tidak berwujud
untuk diferensiasi
kapabilitas bagi KKB.
• Day dan Nedungadi
(1994):Strategi
perusahaan berorien-
tasi pelanggan versus
berorientasi pesaing.
• Hunt dan Morgan
(1995): Membanding-
kan teori neo klasik
dan teori keunggulan
komparatif perusaha-
an; keunggulan kom-
paratif dapat dialihkan
kepada keunggulan
kompetitif; kategori-
sasi sumber daya.
• Oliver (1997): Model
heterogenitas perusa-
haan: modal sumber
daya dan modal insti-
tusional bagi KKB.
• Srivastava, Shervani,
dan Fahey (1998): aset
berbasis pasar: relasio-
nal dan intelektual
untuk KKB
Sumber: Materi jurnal utama
-5-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
-6-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
1 2 3
Ren, Xie, dan Krabbendam (2010) Inovasi pemasaran mempunyai potensi Nilai Pelanggan
kuat menghantarkan KKB Budaya, orientasi pasar yang terintegrasi,
dan intrapreneurship berhubungan secara
signifikan dan positif dengan nilai
pelanggan. Karenanya manajer
mengadopsi perspektif pelanggan sebagai
sumber KKB (Nasution dan Mavondo
(2008).
Toor dan Ofori(2010) Psycap mampu mendorong KKB bagi Pemasaran Hubungan
keberhasilan organisasi Kerangka kerja "sistem nilai ketahanan
organisasi (the organizational resilience
system)" menghubungkan pembelajaran
organisasi dan pemasaran hubungan.
karenanya menyelenggarakan kebijakan
manajemen hubungan pelanggan yang
memberikan KKB bagi organisasi (Lee dan
Trim (2006).
Rijamampianina, Abratt, dan February Terdapat beberapa cara KKB dapat dicapai:
(2003) (1) Kesesuaian berbagai aktifitas sehingga
upaya meniru sumber KK menjadi
lebih sulit
(2) Causal ambiguity
(3) Faktor-faktor pokok yang mendukung
KK dan mencermati perubahan faktor-
faktor dari waktu ke waktu
(4) Physically unique resources
(5) Path dependency
(6) Economic deterrence.
-7-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
utama adalah, benchmarking, alat manajemen yang Huawei, perusahaan penyedia solusi telecom di
telah digunakan secara luas yang telah dikenal Cina.
memadai untuk mengidentifikasi dan meningkatkan
kapabilitas pemasaran yang berharga. Benchmarking Rodriguez, Ricart, dan Sanchez (2002) juga
adalah proses pembelajaran berbasis pasar dengan berargumen bahwa inovasi dan reputasi sebagai
mana suatu perusahaan berusaha mengidentifikasi sumber bagi keunggulan kompetitif yang bertahan
praktik-praktik terbaik yang menghasilkan hasil lama (persistent competitive advantage). KK yang
superior dalam perusahaan dan untuk mereplikasi bertahan lama (persistent competitive advantage)
hasil superior tersebut untuk meningkatkan KK nya diciptakan dari pengakuan atas kelangkaan sumber
sendiri (Camp (1995) dan Mittelstaedt (1992) dalam daya alam dan kebutuhan untuk mengurangi
Vorhies dan Morgan (2005)). Dengan berlalunya penggunaan sumber daya ini dan sisa yang dihasilkan
waktu, fokus utama benchmarking telah beralih dari dari aktifitas bisnis menjadi kebermaknaan utama
isi (content) produk atau layanan yang dihasilkan, bagi pengembangan kapabilitas dan aktifitas baru
strategi yang dijalankan, dan hasil kinerja yang (Hart, (1995) dalam Rodriguez, Ricart, dan Sanchez
dicapai oleh perusahaan-perusahaan berkinerja (2002)).Kedua sumber tersebut timbul sebagai akibat
terbaik kepada suatu fokus proses mengenai dari pandangan bahwa pembangunan berkelanjutan
kapabilitas-kapabilitas yang dipercaya menghasilkan mengakibatkan perubahan terhadap lanskap
hasil kinerja superior (e.g., Anderson (1999), Ralston, persaingan dan pada gilirannya berpengaruh terhadap
Wright, dan Kumar (2001) dalam Vorhies dan cara perusahaan mengembangkan sumber daya,
Morgan (2005)). Sekalipun benchmarking populer, kapabilitas, dan aktifitas. Inovasi menyiratkan
hampir tidak ada bukti empiris yang mendukung kapasitas untuk secara terus menerus mengembang-
anjuran untuk melakukan benchmarking terhadap kan kombinasi-kombinasi baru sumber daya. Inovasi
kapabilitas pemasaran sebagai jalan menuju KKB juga dipahami sebagai hasil dari penelitian dan
(Ettlie dan Johnson, 1994). Meskipun demikian, hasil pengembangan dan telah menjadi syarat penting bagi
kajian Vorhies dan Morgan (2005)menyatakan keberhasilan kompetitif. Reputasi merupakan
bahwa benchmarking mempunyai potensi menjadi pandangan seseorang sebagai salah satu alasan
mekanisme pembelajaran kunci untuk mengiden- pembeda terkemuka antara nilai buku dan nilai pasar
tifikasi, membangun, dan meningkatkan kapabilitas dari bisnis (Vergin & Qoronfleh, (1998); Black &
pemasaran untuk mengantarkan kepada KKB. Carnes, (2000); Srivastava, Crosby, McInish, Wood
& Capraro, (2000); Kotha, Rajgopal & Rindova,
Sebagai kelanjutan dari outward focus perusahaan,
(2001) dalam Rodriguez, Ricart, dan Sanchez (2002).
Hoffman (2000) berargumen bahwa perusahaan-
perusahaan dapat berhasil dalam menyelenggarakan Seteah Rodriguez, Ricart, dan Sanchez (2002)
KKB dengan mengombinasikan keterampilan dan menyebut peran inovasi sebagai sumber KK yang
sumber daya dengan cara yang unik dan bertahan bertahan lama, tahun 2009 Johanessen dan Olsen juga
lama. Hal itu yang dilakukan oleh peneliti lain, Ren, menyatakan hal yang serupa bahwa inovasi
Xie, dan Krabbendam (2010) yang mengidentifikasi dipandang sebagai sumber KKB. Keadaan ini
sumber-sumber KKB melalui inovasi pemasaran menandakan semakin pentingnya peran inovasi
para perusahaan di Cina. Mereka melanjutkan, dalam membawa perusahaan memiliki KKB. Dalam
secara umum terdapat 3 (tiga) sumber KKB dalam artikelnya, Johanessen dan Olsen (2009) bertujuan
perusahaan adalah: (1) lingkungan pasar dimana untuk meneguhkan bahwa dalam kompleksitas dan
perusahaan berada (2) sumber daya perusahaan putaran lingkungan yang berkembang bersama
(3) proses perusahaan untuk inovasi yang berkesi- dengan kebutuhan atas informasi eksternal dalam
nambungan. Dari ketiga sumber itu, inovasi upayanya menciptakan inovasi, inovasi dipandang
berkesinambungan merupakan faktor unik bagi sebagai sumber utama KKB dalam ekonomi
setiap perusahaan untuk mencapai KKB. Sebagai pengetahuan (the knowledge economy). Yang
proses yang dinamis, Inovasi pemasaran mempunyai dimaksud pengetahuan ( knowledge ) adalah
potensi kuat untuk membawa pada KKB melalui sistematisasi dan strukturisasi informasi untuk tujuan
3 (tiga) tahap, yakni: merevisi alternatif strategi, khusus. Libeskind (1996) dalam Johanessen dan
mengembangkan sumber-sumber pemasaran, dan Olsen (2009) mendefinisikan pengetahuan sebagai
menyesuaikan gaya kompetisi dengan peluang dan “informasi yang validitasnya telah dibangun melalui
ancaman di pasar. Pengalaman sukses dari uji-uji pembuktian. Johanessen dan Olsen (2009)
penerapan strategi inovasi pemasaran adalah memberikan 3 (tiga) hal yang dapat mendukung KKB
-8-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
yakni: informasi eksternal (external information), jalan menuju tujuan-tujuan (hope) untuk berhasil; (c)
proses pengetahuan yang sistemik, dan inovasi. membuat suatu atribusi positif (optimism) tentang
Mereka berpendapat bahwa perusahaan yang keberhasilan sekarang dan masa depan; dan (d)
beroperasi dalam lingkungan yang hypercompetitive ketika ditimpa masalah-masalah dan kesengsaraan,
sangat tergantung pada informasi eksternal untuk tetap berlanjut dan berupaya kembali dan bahkan
meningkatkan kapasitas inovatif, sebagai syarat bangkit (resilience) untuk meraih sukses” (Luthans,
untuk menciptakan dan melanjutkan KK dalam Youssef, & Avolio (2007) dalam Peterson, et.al.
lingkungan tersebut. System knowledge adalah tipe (2011)).
dari mengetahui bagaimana kita tahu, yakni pola-pola
kombinatif yang terdiri dari baik proses dan produk. Pengertian dari masing-masing istilah yang
Inovasi sebagai suatu proses perembesan. mencirikan konsep psychological capital adalah
sebagai berikut: Pertama, adalah efficacy. Keyakinan
Psycap sebagai Sumber KKB seseorang (atau kepercayaan) tentang kemampuan-
nya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya
Sumber KKB, selain modal manusia dan modal
kognitif, dan tindakan-tindakan yang dibutuhkan
sosial, terdapat pula kapasitas psikologi atau untuk secara tuntas menerapkan suatu tugas tertentu
diistilahkan dengan modal psikologi, disingkat dalam suatu konteks tertentu” (Stajkovic & Luthans
dengan “psycap” (Luthans et al. 2007). Psycap
(1998) dalam Peterson et.al (2011)). Kedua, adalah
sebagai elemen penting dalam manajemen sumber hope. Suatu keadaan motivasional yang positif yang
daya manusia turut berkontribusi dalam bidang didasarkan pada perasaan berhasil yang diperoleh
manajemen stratejik. Psycap diyakini mampu secara interaktif (a) agency (energi yang diarahkan
mendorong KKB bagi keberhasilan organisasi
pada tujuan) dan (b) pathways (rencana untuk
(Luthans dan Youssed (2004) dan Jensen dan Luthans memenuhi tujuan-tujuan)” (Snyder, Irving, &
(2006) dalam Toor dan Ofori (2010)). Lahirnya
Anderson(1991) dalam Peterson et.al. (2011)).
psycap dilatarbelakangi oleh kehendak untuk
Ketiga, adalah optimism. Harapan masa depan yang
memperoleh keuntungan dan agar organisasi tetap
berorientasi positivitas yang dapat dikembangkan
kompetitif, sehingga perusahaan perlu mengelola
(Carver& Scheier (2002) dalam Peterson (2011)) dan
talenta dan melatih para profesional untuk menjadi
suatu gaya atribusi yang menafsirkan kejadian positif
pimpinan dan anak buah yang lebih baik dan menjadi melalui dorongan-dorongan personal, permanen, dan
karyawan yang dapat berpikir inovatif dan
tangguh dan kejadian-kejadian negatif melalui
berkontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi
dorongan-dorongan yang eksternal, sementara, dan
(Toor dan Ofori (2010)). Oleh karena itu, perusahaan
kasuistik (Seligman (1998) dalam Peterson et.al.
dituntut mengembangkan kapasitas psikologi yang
(2011)). Keempat dan terakhir, adalah resilience.
positif di antara para karyawannya. Kapasitas untuk kembali atau bangkit dari keseng-
Per definisi, psycap adalah keadaan psikologi yang saraan, konflik, kegagalan, atau bahkan kejadian-
positif dari individu, dan dicirikan oleh self efficacy, kejadian positif, kemajuan, dan tanggung jawab yang
optimisme, harapan, dan resiliency(Luthans et al., meningkat (Luthans (2002) dalam Peterson et.al.
2007 a, b dalam Toor dan Ofori (2010)). Beberapa (2011)).
kriteria berikut akan mewujud sebagai psycap: (1) Dewasa ini, para peneliti telah menganjurkan bahwa
positif dan relatif unik dalam bidang perilaku psychological capital dapat memainkan peran
organisasi, (2) memiliki latar belakang teoritis dan penting untuk menjelaskan hubungan pemimpin-
penelitian, (3) dapat diukur, misalnya dengan
anak buah dan bagaimana para anak buah selanjutnya
kuisioner, (4) tidak statis, dapat dikembangkan bertindak (misalnya, Avolio & Luthans (2006);
dengan intervensi tertentu, (5) mempunyai pengaruh Luthans & Avolio (2003); Walumbwa et al. (2009)
positif terhadap kinerja yang berkelanjutan (Luthans dalam Walumbwa & Peterson et.al. (2010)). Sekali
et al, 2007 dalam Toor dan Ofori (2010)).
para pemimpin organisasi mampu menguasai dan
memperlihatkan psycap yang positif, selanjutnya
Psychological capital juga didefinisikan sebagai akan lebih mudah bagi para anggota organisasi di
“keadaan perkembangan psikologis yang positif dari tingkat yang lebih rendah untuk mengikutinya (Toor
seseorang yang dicirikan dengan (a) mempunyai
dan Ofori (2010)).
kepercayaan (efficacy) untuk mengambil dan
melakukan upaya-upaya yang perlu untuk berhasil Melalui hasil kajian dari Peterson, et.al. (2011) dapat
atas tugas-tugas yang menantang; (b) gigih dalam dibuktikan bahwa umumnya, psychological capital
mencapai tujuan dan, ketika diperlukan, mencari dapat menjadi sumber daya yang penting untuk
-9-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
mempengaruhi secara positif kinerja pegawai. psikologis mampu menciptakan karyawan yang
Secara khusus, psychological capital terbukti independen dan termotivasi, dapat merangsang anak
berguna bagi proses pengembangan sumber daya buahnya untuk mengerahkan upaya untuk mencapai
manusia dan pengelolaan kinerja. Selain itu, tujuan pribadinya (Luthans et al. 2007b, 2005 dalam
kesimpulan yang diajukan dari penelitian Luthansa Toor dan Ofori (2010)). Luthans et al. (2007b) dalam
et.al. (2008) adalah bahwa psychological capital dari Toor dan Ofori (2010) juga berpandangan bahwa
para pekerja Cina sesungguhnya dapat menjadi tidak psycap penting bagi pengelolaan organisasi dan
terbatas bagi KK Cina saat ini dan di masa menunjang KK yang bertahan lama.
mendatang. Sementara, organisasi yang sehat secara
Rodriguez, Ricart, dan Johanessen dan
Sanchez (2002) Olsen (2009)
Inovasi dan Reputasi
Ren, Xie, dan
Krabbendam (2010)
Pembangunan
berkelanjutan
Day dan Wensley (1988)
Keterampilan superio & Toor dan Ofori (2010)
sumber daya superior Psycap
WAKTU
1990 1995 2000 2005 2010
Gambar 1. Taksonomi Sumber-Sumber KKB Menurut Garis Waktu
- 10 -
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
Senada dengan pandangan dari Day (1984), Porter bangan sumber daya manusia dapat memainkan peran
(1985), dan Barney (1991) dalam Hoffman (2000) terpenting untuk memberi dampak bagi kapabilitas-
tentang pentingnya strategi dalam melanjutkan KKB, kapabilitas sumber daya manusia. Dengan mengenali,
Rijamampianina, Abratt, dan February (2003) mengembangkan, dan menggunakan kapabilitas-
mengemukakan bahwa berinvestasi dalam atau kapabilitas ini, pengembangan sumber daya manusia
meningkatkan KK yang ada dari bisnis inti dapat mampu memainkan peran dalam mengembangkan
membantu mengembangkan KKB. Terutama, kapabilitas-kapabilitas ini sebagai sumber KKB.
terdapat beberapa cara KKB dapat dicapai: Khandekar dan Sharma (2005) menemukan bahwa
(1) Menambah kesesuaian berbagai aktifitas yang kapabilitas sumber daya manusia secara positif
membuat upaya meniru sumber KK menjadi lebih berkorelasi dengan kinerja organisasi. Kapabilitas
sulit (2) mewujudkan causal ambiguity (3) faktor- sumber daya manusia juga menjadi prediktor yang
faktor pokok yang mendukung KK dan mencermati signifikan bagi KKB. Dengan mengembangkan
bagaimana faktor-faktor tersebut berubah dari waktu kemampuan kritis para karyawan yang berpengeta-
ke waktu (4) investasi dalam sumber daya-sumber huan dan berketerampilan dalam teknologi tertentu
daya yang unik secara fisik (physically unique dapat merupakan sumber potensial bagi KK mereka.
resources) (5) mengembangkan path dependency (6) Temuan ini juga dikuatkan oleh peneliti seperti
pencegahan ekonomi ( economic deterrence ). Wright et al. (1998) dalam Khandekar dan Sharma
Perusahaan-perusahaan yang sukses melakukan (2005) yang beralasan bahwa kapabilitas sumber daya
diversifikasi secara konsentrik, melakukan fokus manusia adalah sumber bagi KK karena ini mewujud
pada satu bisnis inti yang mana mereka memiliki KK dalam pengetahuan bersama para anggota
dan kepemimpinan yang jelas, akan tumbuh perusahaan, yang dikembangkan selama beberapa
berkelanjutan melampaui beberapa periode periode waktu, dan bernilai, karena rutinitas-rutinitas
(Rijamampianina, Abratt, dan February (2003)). perusahaan dalam mengelola orang dapat mengarah-
PepsiCo dan Coca-Cola merupakan dua rival terbesar kan talenta karyawan dan perilaku-perilakunya untuk
dan tertua dalam industri minuman ringan. Untuk mencapai tujuan dan menciptakan nilai.
tumbuh, kedua perusahaan berdifersifikasi ke dalam
berbagai perusahaan makanan dan minuman. Mereka Rodriguez, Ricart, dan Sanchez (2002) membahas
mampu menggunakan keterampilan distribusi dan tentang pembangunan berkelanjutan (sustainable
kemiripan pelanggan untuk meningkatkan volume development) yang mempengaruhi cara perusahaan
dan keuntungan penjualan Rijamampianina, Abratt, mencapai KKB. Mereka mengemukakan bahwa
dan February (2003). pembangunan berkelanjutan mengubah arena
kompetisi dan karenanya mempengaruhi cara
Pengelolaan sumber daya manusia untuk memajukan perusahaan mengembangkan sumber dayanya,
kapabilitas yang dimiliki perusahaan merupakan hal kapabilitas, dan aktifitas, serta mendorong keber-
yang esensial. Day dan Wensley (1988) dalam langsungan KK yang berbasis pada pengetahuan dan
Hoffman (2000) juga menegaskan bahwa keteram- inovasi. Untuk itu, Rodriguez, Ricart, dan Sanchez
pilan superior merupakan kapabilitas karyawan yang (2002) menawarkan pandangan suatu perusahaan
khusus yang memisahkan mereka dari karyawan para yang dinamis dan berkelanjutan (a dynamic and
pesaingnya. Demikian pokok pikiran dari Khandekar sustainable view of the firm). Pandangan ini merupa-
dan Sharma (2005) dalam menanggapi peran kan kombinasi dari pandangan perusahaan yang
kapabilitas sumber daya manusia. Selain itu, mereka dinamis (dynamic view of the firm) dan pandangan
juga menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang perusahaan yang berkelanjutan (the sSustainable
mengembangkan dan mendayagunakan kapabilitas- view of the firm). Pandangan perusahaan yang
kapabilitas sumber daya manusia cenderung memper- dinamis memuat elemen-elemen seperti: sumber
oleh KKB dan juga menikmati kinerja yang unggul. daya, kapabilitas, dan aktifitas. Pandangan
Kemampuan untuk menarik talenta, menyeleksi yang perusahaan yang berkelanjutan menekankan bahwa
terbaik, mengembangkan dan meningkatkan bisnis adalah bagian dari lingkungan. Karenanya
keterampilan, memotivasi inovasi dan mempertahan- pandangan perusahaan yang dinamis dan berkelan-
kan karyawan yang berharga merupakan kunci bagi jutan dibangun berdasarkan alur berpikir bahwa
keberhasilan perusahaan. Mereka menambahkan pembangunan berkelanjutan akan mengubah arena
bahwa karena kapabilitas-kapabilitas perusahaan kompetisi yang selanjutnya mempengaruhi cara
telah melekat dalam pengetahuan kolektif para perusahaan mengembangkan sumber daya, kapabi-
anggotanya, mereka menyarankan bahwa pengem- litas, dan aktifitasnya dan akhirnya lahir sumber
- 11 -
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
daya, kapabilitas, dan aktifitas yang baru yang akan keuntungan di pasar dan pada saat yang sama
meningkatkan reputasi dan inovasi perusahaan memampukannya meraih KKB dalam jangka
sebagai sumber KK yang bertahan lama. panjang.Santos (2009) menyatakan bahwa konsep
pemasaran sosial dalam artikel ini didefinisikan
Konsep pemasaran sosial yang dikemukakan oleh sebagai “pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan
Santos (2000) ini sesuai dengan pentingnya inovasi keinginan-keinginan para pihak yang dituju dengan
perusahaan, yang baik secara sosial dan teknologi, cara memperbaiki masyarakat secara keseluruhan
memberikan nilai yang berbeda bagi pelanggan, bersamaan dengan pemenuhan tujuan perusahaan.
secara langsung atau tidak langsung (Foxall (1984), ”Konsep pemasaran sosial menganjurkan agar
Wolfe (1994), Rogers (1995), Gatignon dan Xuereb perusahaan-perusahaan hendaknya datang dengan
(1997) dalam Hoffman (2000)). Dengan mengambil inovasi dan cara-cara yang berkesinambungan dalam
contoh negara berkembang seperti Afrika Selatan,ia memproduksi dan memasarkan produk dan layanan
menunjukkan bahwa melaksanakan konsep dan pada saat yang sama menjamin bahwa perusahaan
pemasaran sosial membantu perusahaan untuk secara memperoleh keuntungan dan dapat bertahan dalam
menguntungkan meneruskan KK baik dalam jangka jangka waktu yang lama (dinyatakan oleh Fuller
pendek maupun jangka panjang. Dengan konsep (1999) dalam Santos (2009)).
pemasaran sosial, perusahaan dapat mengambil ceruk
Hunt dan
Barney (1991)
Alderson (1937) Morgan (1995) Santos (2000)
Value, rareness, inability
Keunggulan to be imitated, dan Teori neo klasik dan Konsep pemasaran
Diferensial imperfect substitution. teori keunggulan sosial
komparatif perusahaan
O'Shannassy (2008)
Hall (1993) Srivastava, Shervani,
dan Fahey (1998) Bernilai, langka,
Sumber daya tidak
sukar ditiru, tidak ada
berwujud untuk Aset berbasis pasar: sumber daya perusa-
diferensiasi relasional dan haan lain yang ekui-
kapabilitas intelektual valen; & strategi
Hubungan KKB dengan Konsep Stratejik Lainnya melihat kesempatan untuk mengkoordinasikan
aktifitas-aktifitas dalam hubungan dengan aktifitas
Orientasi pasar yang dilakukan dalam hubungan terhubung
Orientasi pasar (market orientation) dapat dikonsep- (connected relationship) yang relevan, dan pada saat
tualisasikan dalam dua cara. Pertama, sebagai suatu mereka percaya bahwa hubungan yang terhubung
filosofi manajerial (managerial philosophy) dan dapat digerakkan untuk mendukung hubungan yang
kedua, orientasi strategis,atau budaya perusahaan (de khusus.
Madariaga dan Valor (2007)). de Madariaga dan
Pemasaran Hubungan
Valor (2007) menambahkan bahwa faktor
keberhasilan utama agar dapat bertahan dalam pasar Dengan pemasaran hubungan akan tercipta hubungan
yang telah dewasa (mature market) terletak pada jangka panjang yang mampu membangun kemitraan
hubungan jangka panjang yang berkelanjutan dengan bisnis berdasarkan rasa saling percaya (mutual trust).
para pemangku kepentingan Pendekatan pemasaran hubungan dapat dipandang
sebagai suatu kekuatan penyatu, yang memudahkan
Jaringan Usaha tugas pelaksanaan strategi pemasaran dan
Holm, Erikkson, dan Johanson (1999) mengemu- memperoleh KKB yang pada gilirannya terhubung
kakan bahwa mitra bisnis akan meningkatkan dengan keuntungan organisasi (Lee dan Trim (2006)).
komitmennya terhadap hubungan ketika mereka
- 12 -
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
Nilai Pelanggan
Nasution dan Mavondo (2008) menemukan bahwa budaya, orientasi pasar yang terintegrasi, dan
intrapreneurship berhubungan secara signifikan dan positif dengan nilai pelanggan. Dampaknya adalah para
manajer hendaknya mengadopsi perspektif pelanggan sebagai sumber potensial bagi KKB.
Tabel 3 berikut memuat ringkasan definisi-definisi, sumber-sumber dan kontribusi-kontribusi bagi upaya
pencapaian KKB berdasarkan jurnal utama dan jurnal pendukung lainnya yang terkait topik.
Tabel 3
Ringkasan Jurnal Utama dan Jurnal Lainnya:
Definisi, Sumber dan Kontribusi KKB
Perkembangan Definisi KKB
Day (1984) Porter (1985) Coyne (1986) Barney (1991)
Tipe-tipe strategi untuk melan- Tipe-tipe strategi kompetitif Perbedaan penawaran produk KKB jika melakukan strategi
jutkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan untuk mencapai perusahaan & pesaing. Keung- penciptaan nilai yang tidak
KKB dalam masa yang lama gulan berlanjut jika pesaing dijalankan pesaing dan pesaing
tidak dapat mempersempit tidak mampu mendapat
kesenjangan. keuntungan dari strategi ini.
Hoffman (2000)
Keuntungan berlanjut sebagai hasil pelaksanaan strategi penciptaan nilai unik yang tidak dijalankan pesaing dan pesaing tidak
mampu mendapat keuntungan dari strategi ini.
Penulis dan Tahun serta Sumber KKB
Day dan Wensley Rodriguez, Ricart, dan Vorhies dan Morgan Johanessen dan Olsen
(1988) Sanchez (2002) (2005) (2009)
Keterampilan superior dan Inovasi dan Reputasi sebagai Benchmarkinguntuk mening- Inovasi sebagai sumber utama
sumber daya superior; perspektif sumber persistent competitive katkan kapabilitas pemasaran KKB. 3 (tiga) hal pendukung
pesaing dan pelanggan. advantage dan mengantarkan KKB. KKB: informasi eksternal,
proses pengetahuan yang
sistemik, dan inovasi.
Penulis dan Tahun serta Kontribusi bagi KKB
Dierickx dan Cool (1989) Prahalad dan Hamel (1990) Barney (1991) Conner (1991)
Sumber daya yang tidak dapat KKB dihasilkan dari kompetensi 4 (empat) indikator sumber daya Produk perusahaan harus
ditiru inti melalui konsolidasi seluruh perusahaan untuk KKB: value, khusus di mata para pembelinya
sumber daya dan keterampilan rareness, inability to be imitated, atau posisi biaya rendah
ke dalam kompetensi dan imperfect substitution.
Bharadwaj, Varadarajan, dan Day dan Nedungadi
Peteraf (1993) Hall (1993)
Fahy (1993) (1994)
4 (empat) kondisi KKB: sumber KKB hadir jika ia dikenali oleh Sumber daya tidak berwujud Strategi perusahaan berorientasi
daya superior (heterogenitas para pelanggan. untuk diferensiasi kapabilitas pelanggan versus berorientasi
dalam industri), keterbatasan ex bagi KKB. pesaing.
poste terhadap persaingan,
mobilitas sumber daya yang
tidak sempurna, dan keterbatasan
ex ante terhadap persaingan.
Hunt dan Morgan Srivastava, Shervani,
Oliver (1997) Santos (2009)
(1995) dan Fahey (1998)
Membandingkan teori neo klasik Model heterogenitas perusahaan: Aset berbasis pasar: relasional Konsep pemasaran sosial,
dan teori keunggulan komparatif modal sumber daya dan modal dan intelektual untuk KKB memampukan perusahaan
p e r u s a h a a n ; k e u n g g u l a n institusional bagi KKB meraih KKB dalam jangka
komparatif dapat dialihkan panjang.
kepada keunggulan kompetitif;
kategorisasi sumber daya.
- 13 -
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
Tabel 3
Ringkasan Jurnal Utama dan Jurnal Lainnya:
Definisi, Sumber dan Kontribusi KKB
(Lanjutan)
Day dan Wensley Rodriguez, Ricart, dan Vorhies dan Morgan Johanessen dan Olsen
(1988) Sanchez (2002) (2005) (2009)
Pembangunan berkelanjutan Terdapat beberapa cara KKB Heterogenitas sumber daya dan Pengembangan kapabilitas
mempengaruhi cara perusahaan dapat dicapai: kapabilitas dapat menciptakan sumber daya manusia oleh
mencapai KKB (1) K e s e s u a i a n b e r b a g a i KK. perusahaan cenderung memper-
aktifitas sehingga meniru oleh KKB.
sumber KK menjadi sulit
(2) Causal ambiguity
(3) Faktor-faktor pokok yang
mendukung KK dan
mencermati perubahan
faktor-faktor
(4) Physically unique resources
(5) Path dependency
(6) Economic deterrence.
O'Shannassy (2008)
Sumber daya dengan 4 (empat) atribut: bernilai, langka, sukar ditiru, tidak ada sumber daya perusahaan lain yang ekuivalen secara
strategis; dan sumber daya strategi membantu perusahaan mencapai KKB.
DAFTAR PUSTAKA
de Madariaga, J. Garcia dan Valor, C., 2007,"Stakeholders Management Systems: Empirical Insights from
Relationship Marketing andMarket Orientation Perspectives",: Journal of Business Ethics, Vol. 71,
No. 4, hal. 425-439
Dos Santos, MA. O, 2009,"Achieving Sustainable Competitive Advantage through the Implementation Of The
Societal Marketing Conceptby a Major Retailer In South Africa",Journal of Global Business and
Technology, Vol. 5, No. 2, hal..39
Helfat, Constance E., dan Peteraf, Margaret A., 2003, "The Dynamic Resource-Based View: Capability
Lifecycles", Strategic Management Journal, Vol. 24, hal. 997-1010
Hoffman, Nicole P., 2000, "An Examination of the "Sustainable Competitive Advantage" Concept: Past, Present,
and Future", Academy of Marketing Science Review, Vol. 2000, No. 4
Holm, Desirée Blankenburg., Eriksson, Kent., dan Johanson, Jan.,1999, "Creating Value through Mutual
Commitment to Business Network Relationship", Strategic Management Journal, Vol. 20, No. 5,
hal. 467-486
- 14 -
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXIII, No. 3 Desember 2013
Johannessen, Jon-Arild dan Olsen, Bjørn, 2009, "Systemic Knowledge Processes, Innovation and Sustainable
Competitive Advantages", Kybernetes Vol. 38 No. 3/4, hal. 559-580
Khandekar, Aradhana and Sharma, Anuradha., 2005,"Managing Human Resource Capabilities for Sustainable
Competitive Advantage an Empirical Analysis from Indian Global Organisations", Education
&Training, Vol. 47, No. 8/9, hal. 628-639
Lee, Yang-Im dan Trim, Peter R.J., 2006,"Retail marketing strategy The role of marketing intelligence,
relationship marketing and trust Marketing Intelligence & Planning", Vol. 24, No. 7, hal. 730-745
Nasution, Hanny N.,dan Mavondo, Felix T., 2008,"Organisational capabilities: antecedents and implications
for customer value", European Journal of Marketing Vol. 42 No. 3/4, hal. 477-501
O'Shannassy, Tim., 2008, "Sustainable Competitive Advantage or Temporary Competitive Advantage
Improving Understanding of an Important Strategy Construct", Journal of Strategy and Management,
Vol. 1 No. 2, Hal. 168-180
Ren, Liqin., Xie, Guangya, Krabbendam, Koos., 2010, "Sustainable competitive advantage and marketing
innovation within firms: A pragmatic approach for Chinese firms", Management Research Review,
Vol. 33 No. 1, hal. 79-89
Rijamampianina, Rasoava., Abratt, Russel., dan February, Yumiko., 2003,"A Framework for Concentric
Diversification through Sustainable Competitive Advantage", Management Decision, 41/4, hal. 362-371
Toor, Shamas-ur-Rehman dan Ofori, George, 2010, "Positive Psychological Capital as a Source of Sustainable
Competitive Advantage for Organizations", Journal of Construction Engineering and Management,
Vol. 136, No. 3
Vorhies, Douglas W. dan Morgan, Neil A.,2005,"Benchmarking Marketing Capabilities for Sustainable
Competitive Advantage", The Journal of Marketing, Vol. 69, No. 1, Hal. 80-94
- 15 -