Yang pertama menyatakan bahwasanya Khawarij muncul pada zaman Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam. Yaitu ketika seseorang yang dikenal dengan nama Dzul Khuwaishiroh At Tamimi mengatakan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam –yang ketika itu beliau sedang membagikan harta rampasan perang-, “berlaku adil lah wahai Rasulullah!”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun menjawab, “celaka engkau, siapa lagi yang akan berlaku adil kalau aku tidak berlaku adil”. Melihat hal tersebut, Umar bin Khattab pun berkata, “biarkan saya membunuhnya wahai Rasulullah”. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun bersabda, “biarkan dia! Sesungguhnya dia memiliki pengikut yang sholat kalian terasa remeh dibandingkan sholatnya, puasa kalian terasa remeh dibandingkan dengan puasanya, mereka terlepas dari agama sebagaimana anak panah yang terlepas dari busurnya……” Dalam riwayat lain disebutkan, “sesungguhnya akan lahir dari orang ini suatu kaum yang membaca al qur’an tapi tidak sampai melewati kerongkongannya, mereka membunuh orang islam dan membiarkan para penyembah berhala, mereka terlepas dari islam sebagaimana anak panah yang terlepas dari busurnya kalau aku menjumpai mereka sungguh akan aku perangi mereka sebagaimana memerangi kaum ‘Ad.” Adapun pendapat yang kedua menyebutkan bahwa khawarij muncul pada zaman kekhilafahan Utsman bin Affan, yaitu mereka para pemberontak yang mengepung rumah Utsman untuk kemudian membunuh beliau radhiyallahu ‘anhu. Dan pendapat yang terakhir mengatakan khawarij muncul ketika mereka membelot dan keluar (khuruj) dari pasukan Ali bin Abi Thalib ketika terjadi peristiwa tahkim antara Ali dan Muawiyah radhiyallahu anhuma. Didalam aliran mu'tazilah ini meyakini bahwa akal itu lebih tinggi daripada dalil dan akal lebih didahulukan daripada Al-qur'an dan hadis. Menurutnya akal adalah hakim yang memutuskan segala sesuatu maka dari itu aliran ini disebut sebagai kaum rasionalis islam dan para ulama' salaf islam mengatakan bahwa aliran ini menyimpang dalam ajaran islam yang sebenarnya. Menurut mereka Al-qur'an itu adalah makhluk yang berarti ciptaan Allah tetapi yang kita semua tau Al-qur'an itu adalah firman dari Allah SWT (sebab yang namanya makhluk itu tidak sempurna). Aliran ini selalu menggunakkan dalil- dalil aqli, salah satu karya dari Washil bin atha' adalah menghasilkan sebuah ilmu yaitu ilmu kalam ( disiplin filsafat mencari prinsip- prinsip teologi islam melalui perkataan). Aliran mu'tazilah berkembang pesat diberbagai wilayah puncaknya ketika khalifah Al ma'mun bin Ar-rosyid dari dinasti abassiyah menjadikannya madzhab resmi Negara. Khalifah Al ma'mun bin ar-rosyid adalah pecinta berat filsafat yunani saking cinta dengan filsafat semua ulama' di Negara itu harus menganut madzhab dari mu'tazilah. Di Baghdad ia mendirikan perpustakaan yang bernama Bait Al-hikmah yang menjadi pusat perpustakaan dan lembaga penerjemahan dunia.