TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Tn P
Umur : 80 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Nama : Tn S
Umur : 55 tahun
Pekerjaan : TNI
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
mengatakan sulit BAK, bila urin keluar terasa nyeri. Setelah dilakukan
beraktifitas. Pasien tampak cukup baik dan hanya dapat beraktifitas di tempat
± 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, klien merasa sulit untuk kencing,
keluarnya urin sedikit dan terasa nyeri. Hal ini dibiarkan pasien selama 1
oleh dokter dengan Cystisis. Setelah beberapa hari dirawat, klien melakukan
pemeriksaan diagnoatik dengan hasil terjadi pembesaran prostat, maka klien
+ 1 tahun yang lalu pasien juga pernah memiliki riwayat seperti ini, tetapi
setelah dilakukan pengobatan sembuh dan tanpa operasi. Klien baru pertama
Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit seperti ini,
a. Pola eliminasi
Saat sakit/ sebelum operasi pasien mengalami kesulitan dalam BAK yaitu sulit
untuk kencing, dapat kencing namun sedikit dan terasa sakit, namun setelah
cc/24 jam.
Pasien minum dalam sehari dapat menghabiskan ± 3000 ml/hari air mineral
dan irigasi kandung kemih dengan NaCl 1500/ 7 jam atau 1500-4500 cc/ hari
BB X 15 X Σ 7O X I5 X 24
Output
Urin 6250 cc/ hari
Selama pasca operasi, dalam aktivitas pasien terganggu dengan adanya kateter
dibantu oleh keluarga seperti mandi/ sibin. Dalam kesulitan beraktivitas ini,
cateter.
tusuk
Tn.P berusia 80 tahun, jadi selama sakit pasien harus bersabar terakit ketidak
mampuannya dalam beraktivitas atau ereksi karena adanya nyeri dan faktor
lain yang memperberat kondisinya. Untuk itu pasien harus bersabar sampai
pengalihan nyeri yang dirasakan pasien melakukan tarik nafas dalam atau
menahan nafas jika nyeri timbul, untuk itu pasien hanya bisa bersabar dengan
4. Pengkajian Fisik
c. Tanda-tanda Vital
a. Suhu : 36,70C
b. Nadi : 87 x/mnt
c. RR : 24 x/mnt
d. TD : 140/80 mmHg
d. Pengukuran Antropometri
1). TB : 160 cm
2). BB : 70 kg
e. Kepala :
sekret
oksigen.
7). Dada dan thorak : Bentuk dada simetris, pergerakan stabil dan
8). Paru-paru :
Perkusi : Sonor
Auskultrasi : Vesikuler
9). Jantung :
10). Abdoment
1 menit
Perkusi : Tympani
11). Extermitas
a). Ekstermitas atas : Kapilari refill baik yaitu kurang dari 3 detik,
b). Ekstermitas bawah : Kapilari refill baik yaitu kurang dari 3 detik
12). Kulit
13). Genital
Terpasang 3 way kateter ukuran 18, daerah selang terdapat sedikit warna
infeksi.
f. Data penunjang
HB 13.40 gr% 13 - 16 -
mmk
ribu/ mmk
HB 11.40 gr% 13 - 16 L
mmk
ribu/ mmk
Trombosit 312.0 150.0-450.0 -
ribu/ mmk
sewaktu
Elektrolit
urinaria.
Ginjal
tak melebar.
masa.
Vesika urinaria : Dinding tak menebal, tampak rata, tidak tampak batu
dan masa.
6). Therapy
Infus RL 20 tpm
B. Pengelompokkan data
terlalu merah jumlah urin dalam kantong kateter 580 cc/ 7 jam. Palpasi
- Pengkajian nyeri
kemacetan.
perawat.
C. Analisa data
operasi TMP
DO kemih
D. Patway
- Proses penuaan
- Ketidak seimbangan estrogen dan testosteron
BPH
Kompresi uretra
Peningkatan resistensi
pada leher vesika urinarai
Penebalan otot detrusor
Retensi urin
Trauma insisi
Nyeri
Folley kateter
Peningkatan kerentaran Gg. mobilitas fisik
terhadap bakteri
Resiko infeksi
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan adanya prosedur tindakan operasi TMP yang ditandai
dengan klien mengeluh nyeri di daerah suprapubic, skala nyeri 6-7, nyeri tidak
kateter masih terpasang, aktivitas masih dibantu oleh keluarga dan perawat.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif sekunder terhadap tindakan
pembedahan yang ditandai dengan masih nampak adanya pendarahan pada selang
F. Intervensi
1. Dx. Nyeri akut berhubungan dengan adanya prosedur tindakan operasi TMP yang
ditandai dengan klien mengeluh nyeri di daerah suprapubic, skala nyeri 6-7, nyeri
tidak menetap dan seperti di tusuk-tusuk.
Tujuan : Nyeri berkurang/ hilang
Kriteria hasil : a. Melaporkan penurunan nyeri dari skala 5-6menjadi skala 2-3
b. Ekspresi wajah dan posisi tubuh terlihat rileks
c. Mampu untuk istirahat
Intervensi
a. Mengkaji nyeri
d. Memberikan pasien informasi yang akurat tentang kateter, drainase dan spasme
kandung kemih.
Rasional
kandung kemih.
d. Menghilangkan ansietas.
g. Meningkatkan relaksasi.
2. Dx. Gangguan aktivitas berhubungan dengan keterbatasan fisik, adanya nyeri dan
ketidaknyamanan yang ditandai dengan pasien masih nampak lemas, 3 way
kateter masih terpasang, aktivitas masih dibantu oleh keluarga dan perawat.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien dapat beraktivitas
secara mandiri minimal dapat turun dari tempat tidur
Kriteria hasil : Menunjukkan keinginan untuk berpartisipasi dalam terapi,
menunjukkan teknik yang dapat melakukan aktivitas peningkatan
kekuatan bagian tubuh yang sakit.
Intervensi :
a. Mmpertahankan posisi yang nyaman.
b. Mencegah pasien jatuh.
Rasional
Rasional
a. Mencegah pemasukkan bakteri dan infeksi.
b. Menghindari reflek balik urin.
c Mengobservasi terjadinya syok.
d. Insisi beresiko terjadinya infeksi.
e. Balutan basah menyebabkan kulit iritasi dan memberikan pertumbuhan
bakteri.
f. Memberikan perlindungan untuk kulit sekitar.
g. Berhubungan dengan peningkatan resiko infeksi.
G. IMPLEMENTASI
8 05.00 3 Membantu DS : -
aktivitas sesuai DO : Pasien kooperatif
dengan keperluan
( Sibin )
10 06.30 Menggukur DS : -
balance cairan DO :
Input
Minum atau makan ± 3000
ml/hari
Irigasi kandung kemih
mengunakan NaCl 4500
Total : ± 7500 cc/hari
Output
Urin 6250 cc/ hari
IWL 1050 cc/ hari
Total : 7350 cc/ hari
Sehingga balance cairan
dapat dilihat dengan
input – (output + IWL) yaitu
7500 – 7350 = + 150 cc
G. EVALUASI
No. Tgl/Jam Evaluasi TT
DX
1 13 Mei 07 S : Pasien mengatakan masih terasa nyeri
Jam 10.00 pada bagian luka post operasi.
WIB O : Ekspresi wajah pasien tampak mringis
menahan sakit, nyeri dapat dirasakan
saat terjadi kemacetan dan saat
bergerak, skala nyeri 4-5.
A : Masalah belum teratasi sepenuhnya
P : Anjurkan untuk mengontrol nyeri
dengan teknik relaksasi ( nafas dalam )
2 S : Pasien mengatakan sudah dapat
bergerak ( latihan miring kiri dan
miring kanan )
O : Pasien dapat miring kiri dan kanan.
A : Masalah dapat teratasi sebagian
P : Lanjutkan latihan ROM secara
bertahap
3 S : -
O : Tidak terjadi tanda – tanda infeksi,
- Suhu : 36,5 °C
a. TD : 130/80 mmHg
b. HR : 80 x/ menit
- RR : 18x/ menit
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan tetap
menjaga kebersihan luka insisi operasi
TMP