Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
denganPrioritas Masalah
Kekurangan Volume Cairan pada Kasus Diare
di Jln Karya Bakti I Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia
KaryaTulisIlmiah (KTI)
DisusundalamRangkaMenyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan
Oleh:
Sri RejekiSianturi
142500036
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada An.M dengan Prioritas Masalah
Kekurangan Volume Cairan pada Kasus Diare di Jln.Karya Bakti I Kel.Sari Rejo
Kec.Medan Polonia” ini dengan baik.
Adapun tujuan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini merupakan salah
satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian Karya
Tulis Ilmiah (KTI) ini, sebagai berikut :
1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Dr.Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep., Sp.Mat, selaku Wakil Dekan III
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Prodi DIII
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing KTI,
yang senantiasa memberikan waktu untuk membimbin dan memberikan
arahan, masukan yang sangat berharga dan ilmu yang bermanfaat selama
masa perkuliahan di Fakultas Keperawatan dan selama penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
7. Ibu Farida L.Siregar S.Kep, Ns, M.kep selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktu dan memberi masukan dalam Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Terima kasih sedalam-dalamnya untuk kedua orangtua saya tercinta,
Ayahanda A.Sianturi dan Ibunda J.Sitanggang yang selalu mendoakan saya,
memberikan motivasi, nasehat, dukungan moril maupun materil, dan kasih
sayang sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan DIII Keperawatan di
Universitas Sumatera Utara.
9. Kepada adik-adik saya Ignatius J. Sianturi, Fransiskus S. Sianturi, Yohana M.
Sianturi, dan Marcelinus A. Sianturi yang selalu mendoakan saya dan
memberi dukungan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
10. Kepada sahabat saya Hertati Sihombing, Maria Togatorop yang selalu
mendukung, dan memberi kasih sayang kepada saya selama masa
perkuliahan hingga selama masa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Kepada sahabat kecil saya Memi Selviana Hutauruk dan Sades Siburian yang
selalu mendukung, memotivasi, dan menghibur saya selama masa
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Kepada teman kelompok Skills Lab A3 Nopi Chairani, Ummi Kalsum,
Litania, Jelita, Zatalini, Dede Atika, Arlansyah dan terkhusus kepada Sofia D.
Sihite, Clara Simanjuntak, dan Hotma saragih yang selalu mendukung,
memotivasi saya selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
13. Kepada teman –teman satu bimbingan saya Melisa Butarbutar, Ella Sijabat,
Eva Siregar atas kerjasama yang baik dan dukungan serta semangat selama
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
14. Serta kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu
persatu yang selalu membantu dan mendukung dalam penyelesaian Karya
Tulis Ilmiah ini. Terima kasih atas dukungan, kritik, serta sarannya.
Pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengetahuan penulis,
maka dari itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kebaikan penulisan selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna
bagi pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas
suumatera Utara.Dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan
kasih karuniaNya kepada semua pihak yang telah membantu mendukung
penulis.Sekian dan terima kasih.
LembarPengesahan....................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................v
Bab I Pendahuluan
A. LatarBelakang................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................3
C. Manfaat..........................................................................................................4
Bab II PengelolaanKasus
A. KonsepDasarAsuhanKeperawatandenganMasalahKebutuhanDasar
Kekurangan Volume Cairan
1. Pengkajian......................................................................................................15
2. Analisa Data...................................................................................................16
3. RumusanMasalah...........................................................................................17
4. Perencanaan....................................................................................................17
B. AsuhanKeperawatanKasus
1. Pengkajian......................................................................................................22
2. Analisa Data...................................................................................................31
3. RumusanMasalah...........................................................................................32
4. Perencanaan....................................................................................................33
5. ImplementasidanEvaluasi..............................................................................35
Bab III Kesimpulandan Saran
A. Kesimpulan....................................................................................................37
B. Saran...............................................................................................................38
DaftarPustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Menurut World Health Organization diare adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair
dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa ,yaitu 3 kali atau
lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang
berdarah.Diare merupakan penyakit umum yang masih menjadi masalah kesehatan
utama pada anak terutama pada balita di berbagai negara-negara berkembang.Diare
adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer dan
cair(Suriada &Yuliana 2006 hal.83).
Penderita diare paling sering menyerang anak dibawah lima tahun
(balita).Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organitation (WHO)
pada tahun 2009 menyatakan bahwa lebih dari sepertiga kematian anak secara global
disebabkan karena diare sebanyak 35%.United Nation International Children’s
Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan bahwa secara global diare menyebabkan
kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun (Herman,2009).Beban global diare
pada tahun 2011 adalah 9,00% balita meninggal dan 1,0%untuk kematian neonatus.
Di Indonesia diare merupakan salah satu faktor penyebab kematian kedua
terbesar pada balita setelah Infeksi Saluran Pernafasan Akut(ISPA).Sampai saat ini
penyakit diare masih menjadi masalah masyarakat Indonesia.Masalah diare di
Indonesia terjadi dalam bentuk Kejadian Luar Biasa(KLB).KLB diare sering terjadi
terutama di daerah yang pengendalian faktor resikonya masih rendah.Cakupan
perilaku hygiene dan sanitasi yang rendah sering menjadi faktor resiko terjadinya
KLB diare(Kemenkes RI,2011).
Jumlah penderita KLB diare tahun 2013di Indonesia menurun secara
signifikan dibandingkan tahun 2012 dari 1.654 kasus menjadi 646 kasus pada tahun
2013.KLB diare pada tahun 2013 terjadi di 6 provinsi dengan penderita terbanyak
terjadi di Jawa Tengah yang mencapai 294 kasus.Sedangkan angka
kematian(CFR)akibat KLB diare tertinggi di Sumatera Utara yaitu sebesar
11,76%.CFR diare yang terjadi di Sumatera Utara tahun 2013 mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2012 yaitu1,22% menjadi 11,76% (Profil Kesehatan
Indonesia,2013).
Berdasarkan data profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara(2013),jumlah
kasus diare yang tercatat ada sebanyak 285.183 kasus,yang ditemukan dan ditangani
sebanyak 223.895 kasus (78,5%),sehingga angka kesakitan (IR) diare per 1000
penduduk mencapai 16,80.Capaian ini mengalami kenaikan dari tahun 2012 yaitu
16,36/1000 penduduk.Namun capaian ini mengalami penurunan dibandingkan tahun
2011 yaitu 19,35% dan 2010 yaitu 18,73%.Rendahnya IR dikhawatirkan bukan
merefleksikan menurunnya kejadian penyakit diare pada masyarakat tetapi lebih
dikarenakan banyaknya kasus yang tidak terdata.
Diare dapat disebabkan oleh pelbagai infeksi,selain penyebab lain selain
malabsorbsi.Diare sebenarnya merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem
gastrointestinal atau penyakit lain diluar saluran pencernaan.Tetapi sekarang lebih
dikenal dengan “penyakit diare”,karena dengan sebutan penyakit diare akan
mempercepat tindakan penanggulangannya.Penyakit diare terutama pada anak perlu
mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bila terlambat
seperti kematian.
Penyebab utama kematian diare adalah dehidrasi akibat kehilangan cairan
dan elektrolit melalui feses.Sementara penyebab lainnya adalah disentri,kurang
gizi,dan infeksi.Pada balita yang mengalami diare berkepanjangan akan
menyebabkan dehidrasi.Dehidrasi akibat diare tergantung pada persentase cairan
tubuh yang hilang.Dehidrasi diare yang terjadi dikategorikan menjadi diare tanpa
dehidrasi,dehidrasi ringan/sedang,dan berat(Widoyono,2011).Hal yang penting
dilakukan adalah mengetahui faktor resiko dalam kejadian diare pada anak sehingga
kematian pada anak akibat diare dapat dihindari.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengangkat masalah Kekurangan
Volume Cairan Pada Kasus Diare Di Jalan Karya Bakti I Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia.
B.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan asuhan keperawatan yang tepat pada anak dengan diare
meliputi proses keperawatan yaitu dari
pengkajian,perumusan,diagnosa,rencana keperawatan,implementasi dan
evaluasi
2. Tujuan Khusus
a.dapat melakukan pengkajianpada anak dengan diare
b.dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada anak dengan
diare
c.dapat menyusun intervensi asuhan keperawatan dari masalah
masalah yang timbul pada anak diare
d.dapat melaksanakan implementasi asuhan keperawatan yang
telah direncanakanpada anak dengan diare
e.dapat melaksanakan evaluasi dari pelaksanaan asuhan
keperawatan pada anak dengan diare.
C.MANFAAT
1 Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi
perkembangan keperawatan anak,khususnya berhubungan dengan
Asuhan Keperawatan Anak pada kasus Diare.
2. Profesi Keperawatan
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan
datang.
3. Penulis
Dapat memperoleh pengalaman dalam memberikan asuhan
keperawatan serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama
pendidikan khususnya pada anak dengan diare.
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
2. Fungsi Cairan
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2006), fungsi cairan tubuh adalah sebagai
berikut :
1. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh
2. Transport nutrient ke sel
3. Tranpor hasil sisa metabolism
4. Transport hormone
5. Pelumas antar organ
6. Mempertahankan tekanan hidrostatik dan sistem kardiovaskular.
Akan tetapi, jika terjadi dehidrasi berat dan terjadi kehilangan cairan tubuh
sekitar 10%, maka jumlah total air tubuh dihitung dengan menggunakan rumus di
bawah ini :
Jumlah total air tubuh (L) = 0,9 x Berat badan (kg) x 55%
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Terdapat dua atau - Jika tidak ada klasifikasi berat
lebih tanda-tanda lain :
berikut : Beri cairan ubtuk dehidrasi
Letargis atau berat dan tablet Zinc sesuai
tidak sadar rencana terapi C
Mata cekung
Tidak bisa - Jika anak juga mempunyai
DIARE
minum atau klasifikasi berat lain :
DEHIDRASI
malas minum RUJUK SEGERA
BERAT
Cubitan kulit Jika masih bisa minum,
perut kembali berikan ASI dan larutan
sangat lambat. oralit selama perjalanan.
- Jika anak >2 tahun dan ada
kolera di daerah tersebut, beri
antibiotic untuk kolera.
Ket :
Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah
Jelaskan pada ibu tentang aturan perawatan di rumah
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau) JELASKAN
PADA IBU
Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali pemberian
Jika anak memperoleh ASI eksklusif, berikan oralit atau air
matang sebagai tambahan.
Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, berikan 1 atau lebih
cairan oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air
matang.
Anak harus diberikan larutan oralit di rumah, jika :
Anak telah diobati dengan rencana terapi B atau C dalam
kunjungan ini.
Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
2. Analisa Data
Analisa data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan
keperawatan dan kesehatan lainnya. Pengumpulan data merupakan tahap
awal dalam proses keperawatan.
Tipe Data :
1. Data subjektif
Data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi
dan kejadian.Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat,
mencakup persepsi, perasaan, ide klien tentang status kesehatannya.
Misalnya perasaan nyeri, lemah, ketatukan, kecemasan, frustasi, mual, dan
perasaan malu ( Potter& Perry, 2005)
2. Data Objektif
Data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan
panca indra (dilihat, dengar, cium dan raba) selama pemeriksaan fisik.
Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan,
tingkat kesadaran ( Potter& Perry, 2005).
3. Rumusan Masalah
Sebelum merumuskan diagnose keperawatan , peratan mengidentifikasi
masalah perawatan kesehatan umum klien. Namun, sebelum memberikan
perawatan masalah harus ditetapkan secara lebih spesifik. Untuk
mengidentifikasi kebutuhan klien, perawat harus terlebih dahulu
menentukan apa masalah kesehatan klien dan apakah masalah tersebut
potensial atau actual ( Potter& Perry, 2005). Adapun masalah yang saya
ambil pada ganguan kebutuhan cairan adalah :
1. Kekuarang volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Perencanaan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan
yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan
intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut ( Potter&
Perry, 2005).
Tahap perencanaan memberikan kesempatan kepada perawat, klien,
keluarga dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan
keperawatan guna mengatasi msalah yang dialami klien.Perencanaan ini
merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat
rencana tindakana keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan diagnosi keperawatan.
No. Perencanaan Keperawatan
Dx
1. Tujuan dan kriteria hasil :
Tujuan jangka panjang :
Kekurangan volume cairan akan teratasi dibuktikan oleh
adanya keseimbangan cairan, keseimbangan elektrolit dan
asam basa, hidrasi yang kuat dan status nutrisi yang baik.
Tujuan jangka pendek :
Jumlah makanan dan cairan yang masuk ke dalam tubuh
terpenuhi selama periode 24 jam.
Kriteria hasil :
1. Tidak mengalami haus
2. Menampilkan hidrasi yang baik (membran mukosa
lembab, mampu berkeringat, turgor kulit bagus, mata
kembali normal/tidak cekung)
3. Memiliki asupan cairan oral dan/intravena yang kuat.
Intervensi Rasional
Kaji :
1. Kaji dan gejala dehidrasi 1. Mengetahui penyebab
(kulit tangan dan membran kurangnya volume cairan
mukosa kering, BAK
8x/hari dan rasa haus)
Observasi
2. masukan dan keluaran 2. Mengetahui pemasukan dan
cairan, mual dan muntah pengeluaran cairan
(frekuensi, warna,
konsistensi)
Tindakan mandiri 3. Mengetahui tanda-tanda
3. monitor tanda-tanda vital vital pasien
pasien 4. Mencegah terjadinya mual
4. anjurkan untuk minum muntah
sedikit tapi sering
5. Mempercepat proses
Kolaborasi penyembuhan
5. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
terapi seperti pemberian
obat dan susu formula 6. Meningkatkan pengetahuan
keluarga pasien untuk
Pendidikan kesehatan menjaga keseimbangan
6. Berikan informasi yang cairan
tepat tentang kebutuhan
cairan yang berhubungan
dengan penyakitnya
B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian Keperawatan
I. BIODATA/IDENTITAS PASIEN
Nama : An. M
Agama : Islam
V. GENOGRAM
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
4. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup nyaman dan bersih, tidak ada sampah yang
berserak
Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan
Pasien memiliki mata yang lengkapa dan simetris antara kanan
dan kiri
b. Konjungtiva dan sclera
Konjungtiva klien anemis (berwarna merah muda), sklera klien
putih
c. Pupil
Pupil klien isokor ( besar dan bentuk kedua pupil sama)
d. Kornea
Kornea klien bersih dan jernih
e. Air mata
Tidak tampak air mata walaupun menangis
Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi
Tulang hidung dan posisi septum nasi klien simetris tidk ada
ditemukan kelainan
b. Lubang hidung
Lubang hidung klien bersih dan tidak ditemukan adanya secret
c. Cuping hidung
Tidak adanya pernapasan cuping hidung
Telinga
a. Bentuk telinga
Klien memiliki 2 telinga dengan bentuk normal (sama besar
antara kanan dan kiri) dan simetris antara kanan dan kiri
b. Ukuran telinga
Ukuran telinga klien antara kanan dan kiri simetris
c. Lubang telinga
Lubang telinga klien tampak bersih dan terdapat serumen pada
lubang telinga klien dalam batas normal
d. Ketajaman pendengaran
Normal, klien masih mampu mendengar suara dengan baik
seperti menoleh kearah suara atau sumber bunyi
Mulut dan faring
a. Keadaan bibir
Bibir klien simetris dan bibir terlihat kering
b. Keadaan gusi dan gigi
Gigi klien sudah tumbuh 2 gigi dibagian bawah
c. Keadaan lidah
Keadaan lidah klien bersih
Pemeriksaan Integumen
a. Kebersihan
Kulit klien terlihat bersih dan tidak terdapat kotoran dikulit klien
b. Kehangatan
Kulit klien terasa hangat
c. Warna
Kulit klien berwarna sawo matang
d. Kelembapan
Kulit klien kering pada daerah mukosa mulut dan tangan
e. Kelainan pada kulit
Tidak ditemukan kelainan pada kulit klien seperti bercak-bercak
merah
Pemeriksaan Thoraks/Dada
a. Inspeksi thoraks
Bentuk thoraks klien normal (besar antara dan kiri sama dan tidak
ada benjolan atau pembengkakan) dan pernapasan teratur
b. Pernapasan
Frekuensi pernapasan 31x/I dengan irama teratur
c. Tanda kesulitan bernapas
Tidak kesulitan bernafas seperti sesak
Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk datar dan simetris (besar antara kiri dan kanan sama)
tidak ada pembengkakan atau asites
b. Auskultasi
Saat di auskultasi pada abdomen klien bunyi peristaltik usus 8x/i
c. Perkusi
Suara abdomen klien timpani (kembung seperti banyak gas)
d. Palpasi
Saat di palpasi turgor kulit < 2 detik
2. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 Ds : Masukan Kekurangan volume cairan
Ibu klien mengatakan makanan/minuman yang kurang dari kebutuhan tubuh
An.M : terkontaminasi kuman
- An.M BAB 6x
sehari dengan
konsistensi feses
cair (lebih infeksi mukosa usus
banyak cairan
daripada ampas
feses) dan
berlendir warna
feses kuning makanan tidak dapat
kecoklatan, diserap
mual dan
muntah
(2x/hari) dan
dialami klien tekanan osmotik pada
sudah 3 hari rongga usus meninggi
- Nafsu makan
klien menurun
karena sakit
- BAK 8x/hari
- Mengkonsumsi BAB cair (cairan banyak
obat dari dokter keluar)
swasta pada
tanggal 3 Mei Kekurangan volume
2021 yaitu : cairan
paracetamol
drops,
amoxicillin,
pemberian oralit
Do :
- Keadaan umum
klien
composmentis,
mata cekung,
terlihat lemah,
pucat, rewal,
gelisah dan
keinginan untuk
minum terus-
menerus
- Mukosa bibir
dan kulit tangan
tampak kering
- Urin berwarna
kuning
- Peristaltik usus
8x/i
- Suara abdomen
timpani
- TTV :
T : 37,2
HR : 127x/i
RR : 31x/i
TB : 93 cm
BB : 7,5 kg
3. Rumusan masalah
1. Kekurangan volume cairan dari kebutuhan tubuh
4. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kehilangan cairan aktif
5. Perencanaan
No. Perencanaan Keperawatan
Dx
1. Tujuan dan kriteria hasil :
Tujuan jangka panjang :
Kekurangan volume cairan akan teratasi dibuktikan oleh
adanya keseimbangan cairan, keseimbangan elektrolit dan
asam basa, hidrasi yang kuat dan status nutrisi yang baik.
Tujuan jangka pendek :
Jumlah makanan dan cairan yang masuk ke dalam tubuh
terpenuhi selama periode 24 jam.
Kriteria hasil :
4. Tidak mengalami haus
5. Menampilkan hidrasi yang baik (membran mukosa
lembab, mampu berkeringat, turgor kulit bagus, mata
kembali normal/tidak cekung)
6. Memiliki asupan cairan oral dan/intravena yang kuat.
Intervensi Rasional
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan proses keperawatan pada An.M yang dimulai dari pengkajian,
diagnose, perencanaan, implementasi dan evaluasi disimpulkan diagnose yang
diperoleh dari An.M adalah :
Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif.
Intervensi yang dilakukan adalah kaji tanda dan gejala dehidrasi, observasi
masukan dan keluaran cairan, mual dan muntah, monitor tanda-tanda vital
pasien, anjurkan untuk minum sedikit tapi sering, kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian terapi seperti pemberian obat dan susu formula, berikan
informasi yang tepat kepada keluarga pasien tentang kebutuhan cairan yang
berhubungan dengan penyakit pasien.
3. Periode penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini hanya dilakukan dalam kurun
waktu satu bulan, sehingga penulisan KTI ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis menyarankan agar penulisan KTI selanjutnya diberikan
periode waktu yang optimal sehingga diperoleh hasil penulisan yang
sempurna untuk dapat dipergunakan sebagai referensi yang baik bagi
mahasiswa keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Catatan Perkembangan
06 Juni 2017
No. Waktu Tindakan Keperawatan Waktu Evaluasi (SOAP)
Dx (WIB) (WIB)
1. 10.00 1. Mengkaji tanda dan gejala 13.00 S : Ibu klien
dehidrasi. mengatakan anakanya
- BAB 6x sehari dengan masih rewel, frekuensi
konsistensi feses cair (lebih BAB berkurang (5x),
banyak cairan daripada sudah mau minum air
ampas feses) dan berlendir putih (10 ml), dan
warna feses kuning minum susu 120
kecoklatan, mual dan muntah ml/jam dan habis di
(2x/hari) dan dialami klien minum
sudah 3 hari O :Keadaan klien
13.15
- Nafsu makan klien menurun compos mentis, mata
karena sakit cekung, rewel dan
- BAK 8x/hari gelisah.
- Mengkonsumsi obat dari A : Masalah sebagian
klinik Vina pada tanggal 2 13.25 teratasi
Juni 2017 yaitu : pemberian P :Intervensi
oralit dan susu denstar dilanjutkan.
diberikan 120 ml/2 jam - Mengkaji tanda dan
2. memonitor tanda-tanda vital gejala dehidrasi.
10.15 klien. - Monitor tanda-
0
T : 37,2 C tanda vital.
HR : 1231x/i
RR : 32x/i
TB : 93 cm
BB : 7,5 kg
3. Anjurkan untuk minum
sedikit tapi sering
07 Juni 2017
No. Waktu Tindakan Keperawatan Waktu Evaluasi (SOAP)
Dx (WIB) (WIB)
2. 11.00 1. Mengkaji tanda dan gejala 13.00 S : Ibu klien
dehidrasi. mengatakan anakanya
- BAB 5x sehari dengan masih rewel, frekuensi
konsistensi feses cair (lebih BAB masih belum
banyak cairan daripada berkurang (5x), sudah
ampas feses) dan berlendir mau minum air putih
warna feses kuning (10 ml), teh manis (20
kecoklatan, mual dan muntah ml) dan minum susu
(2x/hari) dan dialami klien 120 ml/jam dan habis
sudah 3 hari di minum
12.00 13.30
- Nafsu makan klien menurun O :Keadaan klien
karena sakit compos mentis, mata
- BAK 8x/hari cekung, rewel dan
- Mengkonsumsi obat dari gelisah.
klinik Vina pada tanggal 2 A : Masalah sebagian
Juni 2017 yaitu : pemberian teratasi
oralit dan susu denstar P :Intervensi
diberikan 120 ml/2 jam dilanjutkan.
12.30 2. memonitor tanda-tanda vital 13.45 - Mengkaji tanda dan
klien. gejala dehidrasi.
T : 370C Monitor tanda-tanda
HR : 125x/i vital.
RR : 31x/i
TB : 93 cm
BB : 7,5 kg
3. Anjurkan untuk minum
12.45 14.00
sedikit tapi sering
- Mengatakan kepada ibu klien
agar memberikan air putih
sedikit-sedikit kepada pasien
(10-20 ml/2 jam )
08 Juni 2017
No. Waktu Tindakan Keperawatan Waktu Evaluasi (SOAP)
Dx (WIB) (WIB)
2. 10.00 1. Mengkaji tanda dan gejala 13.00 S : Ibu klien
dehidrasi. mengatakan anakanya
- BAB 5x sehari dengan masih rewel, frekuensi
konsistensi feses cair (lebih BAB masih belum
banyak cairan daripada berkurang (5x), sudah
ampas feses) dan berlendir mau minum air putih
10.15
warna feses kuning (10 ml) dan minum
13.15
kecoklatan, mual dan muntah susu 120 ml/jam dan
(2x/hari) dan dialami klien habis di minum
sudah 3 hari O :Keadaan klien
- Nafsu makan klien menurun compos mentis, mata
10.30 13.30
karena sakit cekung, rewel dan
- BAK 8x/hari gelisah.
- Mengkonsumsi obat dari A : Masalah sebagian
klinik Vina pada tanggal 2 teratasi
Juni 2017 yaitu : pemberian P :Intervensi
oralit dan susu denstar dilanjutkan.
diberikan 120 ml/2 jam - Mengkaji tanda dan
2. memonitor tanda-tanda vital gejala dehidrasi.
klien. Monitor tanda-tanda
T : 370C vital.
HR : 127x/i
RR : 30x/i
TB : 93 cm
BB : 7,5 kg
3. Anjurkan untuk minum
sedikit tapi sering
- Mengatakan kepada ibu klien
agar memberikan air putih
sedikit-sedikit kepada pasien
(10-20 ml/2 jam )