Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pak Kelik adalah seorang pekerja swasta dengan penghasilan sebesar Rp280.000.000 dalam
satu tahun. Saat ini Pak Kelik berstatus belum kawin dan tidak memiliki tanggungan.
Berapakan Penghasilan Kena Pajak yang ditanggung oleh Pak Kelik?
Berikut perhitungannya:
Penghasilan 1 tahun Rp280.000.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/0) Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak:
= (Penghasilan 1 tahun) – (PTKP)
= Rp280.000.000 – Rp54.000.000
= Rp226.000.000
PPh Terutang adalah:
= 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
= 15% x Rp176.000.000 = Rp26.400.000
Jadi, jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Pak Kelik adalah Rp2.500.000 +
Rp26.400.000 = Rp28.900.000 dalam satu tahun.
b. Contoh Cara Menghitung PKP atau Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pribadi
Karyawan 2
Pak Kelik adalah seorang pegawai bank yang berstatus lajang dan tidak memiliki
tanggungan. Saat ini Pak Kelik merupakan wajib pajak yang memiliki penghasilan sejumlah
Rp10.000.000 per bulan. Untuk menghitung penghasilan kena pajak yang harus dibayarkan
Pak Kelik dalam setahun adalah sebagai berikut:
Contoh Cara Menghitung PKP atau Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pribadi
Pengusaha
Contoh kasus tiga dari penghitungan pajak penghasilan pribadi bagi yang berprofesi sebagai
pengusaha, ketahui cara menghitung PKP dan cara menghitung pajak penghasilan pribadi
dari contoh soal pajak penghasilan orang pribadi di bawah ini:
Pada 2020, Pak Kelik memiliki penghasilan bruto dari usahanya yang dicatatkan
menggunakan metode pembukuan sebesar Rp5.000.000.000.
Dari perusahaan tekstil yang dijalankannya ini, Pak Kelik menjabat sebagai direktur dengan
gaji Rp250.000.000 setahun, dan sudah dipotong untuk PPh Pasal 21 sebesar Rp5.389.450
per bulan oleh pemberi kerja dalam hal ini perusahaannya menjadi sebesar Rp136.763.580.
Maka, rumus PPh dan cara menghitung pajak penghasilan atau PPh Terutang untuk tahun
2020 adalah:
Peredaran Bruto
Rp5.000.000.000
Usaha
Biaya-biaya Rp2.500.000.000 (-)
Penghasilan Neto dari Usaha Rp2.500.000.000
Penghasilan Neto dari
Rp 136.763.580 (+)
Karyawan
Total Penghasilan asumsi tidak ada koreksi fiskal* Rp2.636.763.580
PTKP (K/2) Rp 67.500.000 (-)
Penghasilan Kena Pajak Rp2.569.263.580
Penghasilan Kena Pajak pembulatan ke ribuan terdekat* Rp2.569.263.000
PPh terutang tahun 2020
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 250.000.000 Rp 37.500.000
25% x Rp 500.000.000 Rp 125.000.000
30% x Rp1.769.263.000 Rp 530.778.900
Total PPh Terutang Rp 695.778.900
Kredit Pajak PPh 21 Rp 5.389.450 (-)
PPh 29 (Kurang Bayar) Rp 690.389.450
Pak Kelik punya usaha Restoran dan memilih melakukan pencatatan omzet dalam
menjalankan usahanya.
Selama bulan Januari 2020, Pak Kelik mendapatkan penghasilan dari usaha restorannya
Rp250.000.000.
Karena omzet bruto dari usaha restorannya ini tidak mencapai Rp4,8 miliar setahun, maka
Pak Kelik menggunakan perhitungan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) 23 tahun 2018.
Maka, rumus PPh dan cara menghitung pajak penghasilan atau PPh Final dari usaha tersebut
adalah:
Penghasilan Bruto Rp250.000.000
Tarif PP 23 0,5% (x)
PPh Final Rp 1.250.000
Pak Kelik seorang Konsultan di Jakarta, punya istri yang tidak bekerja dan 3 anak.
Selain itu Pak Kelik juga punya usaha budidaya ikan Lele di Solo dengan omzet bruto
Rp500.000.000.
Pak Kelik tidak melakukan pembukuan atas seluruh transaksi yang terjadi, baik yang
berkaitan dengan usaha budidaya ikan Lele maupun profesinya sebagai konsultan.
Di sini Pak Kelik mengajukan penggunaan NPPN kepada DJP dalam menentukan
penghasilan netonya.
Berikut rumus PPh dan cara menghitung pajak penghasilan Pak Kelik dengan metode NPPM: