Anda di halaman 1dari 5

KASUS PPh Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi (OP)

Contoh soal pajak penghasilan orang pribadi

a. Contoh Menghitung PKP atau Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pibadi


Karyawan 1

Pak Kelik adalah seorang pekerja swasta dengan penghasilan sebesar Rp280.000.000 dalam
satu tahun. Saat ini Pak Kelik berstatus belum kawin dan tidak memiliki tanggungan.
Berapakan Penghasilan Kena Pajak yang ditanggung oleh Pak Kelik?

Berikut perhitungannya:
 Penghasilan 1 tahun Rp280.000.000
 Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/0) Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak:
= (Penghasilan 1 tahun) – (PTKP)
= Rp280.000.000 – Rp54.000.000
= Rp226.000.000
PPh Terutang adalah:
= 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
= 15% x Rp176.000.000 = Rp26.400.000
Jadi, jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Pak Kelik adalah Rp2.500.000 +
Rp26.400.000 = Rp28.900.000 dalam satu tahun.

b. Contoh Cara Menghitung PKP atau Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pribadi
Karyawan 2

Pak Kelik adalah seorang pegawai bank yang berstatus lajang dan tidak memiliki
tanggungan. Saat ini Pak Kelik merupakan wajib pajak yang memiliki penghasilan sejumlah
Rp10.000.000 per bulan. Untuk menghitung penghasilan kena pajak yang harus dibayarkan
Pak Kelik dalam setahun adalah sebagai berikut: 

Penghasilan satu tahun (12 bulan):


= (12 bulan) x (Gaji sebulan)
= 12 x Rp10.000.000
= Rp120.000.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak:
= (K/0)
= Rp54.000.000
Penghasilan Kena Pajak:
= (Total penghasilan 12 bulan) – (PTKP)
= Rp120.000.000 – Rp54.000.000
= Rp66.000.000
PPh Terutang:
= 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
= 15% x Rp16.000.000 = Rp2.400.000
Jadi, pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh Pak Kelik adalah sebesar Rp4.900.000.

Contoh Cara Menghitung PKP atau Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pribadi
Pengusaha

Contoh kasus tiga dari penghitungan pajak penghasilan pribadi bagi yang berprofesi sebagai
pengusaha, ketahui cara menghitung PKP dan cara menghitung pajak penghasilan pribadi
dari contoh soal pajak penghasilan orang pribadi di bawah ini:

a. Contoh Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pengusaha Mekanisme Umum

Pak Kelik punya usaha Tekstil. Status menikah dengan 2 tanggungan.

Pada 2020, Pak Kelik memiliki penghasilan bruto dari usahanya yang dicatatkan
menggunakan metode pembukuan sebesar Rp5.000.000.000.

Biaya dari usaha tersebut mencapai Rp2.500.000.000.

Dari perusahaan tekstil yang dijalankannya ini, Pak Kelik menjabat sebagai direktur dengan
gaji Rp250.000.000 setahun, dan sudah dipotong untuk PPh Pasal 21 sebesar Rp5.389.450
per bulan oleh pemberi kerja dalam hal ini perusahaannya menjadi sebesar Rp136.763.580.

Maka, rumus PPh dan cara menghitung pajak penghasilan atau PPh Terutang untuk tahun
2020 adalah:
Peredaran Bruto
Rp5.000.000.000  
Usaha
Biaya-biaya Rp2.500.000.000 (-)  
Penghasilan Neto dari Usaha   Rp2.500.000.000
Penghasilan Neto dari
  Rp   136.763.580 (+)
Karyawan
Total Penghasilan asumsi tidak ada koreksi fiskal* Rp2.636.763.580
PTKP (K/2)   Rp     67.500.000 (-)
Penghasilan Kena Pajak   Rp2.569.263.580
Penghasilan Kena Pajak pembulatan ke ribuan terdekat* Rp2.569.263.000
PPh terutang tahun 2020    
5% x Rp       50.000.000 Rp      2.500.000  
15% x Rp   250.000.000 Rp    37.500.000  
25% x Rp   500.000.000 Rp  125.000.000  
30% x Rp1.769.263.000 Rp  530.778.900  
Total PPh Terutang   Rp  695.778.900
Kredit Pajak PPh 21   Rp      5.389.450 (-)
PPh 29 (Kurang Bayar)   Rp  690.389.450
     

b. Contoh Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pengusaha Mekanisme PPh Final


23/2018

Pak Kelik punya usaha Restoran dan memilih melakukan pencatatan omzet dalam
menjalankan usahanya.

Pada 2020, Pak Kelik peroleh omzet bruto sebesar Rp3.000.000.000.

Selama bulan Januari 2020, Pak Kelik mendapatkan penghasilan dari usaha restorannya
Rp250.000.000.

Karena omzet bruto dari usaha restorannya ini tidak mencapai Rp4,8 miliar setahun, maka
Pak Kelik menggunakan perhitungan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) 23 tahun 2018.

Maka, rumus PPh dan cara menghitung pajak penghasilan atau PPh Final dari usaha tersebut
adalah:
Penghasilan Bruto Rp250.000.000
Tarif PP 23                 0,5%   (x)
PPh Final Rp    1.250.000

c. Contoh Cara Menghitungan Pajak Penghasilan Pengusaha Mekanisme NPPN

Pak Kelik seorang Konsultan di Jakarta, punya istri yang tidak bekerja dan 3 anak.

Pendapatan bruto sebagai jasa konsultan selama 2020 sebesar Rp800.000.000.

Selain itu Pak Kelik juga punya usaha budidaya ikan Lele di Solo dengan omzet bruto
Rp500.000.000.

Pak Kelik tidak melakukan pembukuan atas seluruh transaksi yang terjadi, baik yang
berkaitan dengan usaha budidaya ikan Lele maupun profesinya sebagai konsultan.

Di sini Pak Kelik mengajukan penggunaan NPPN kepada DJP dalam menentukan
penghasilan netonya.

Berikut rumus PPh dan cara menghitung pajak penghasilan Pak Kelik dengan metode NPPM:

  Budidaya Ikan Lele Konsultan


Penghasilan Bruto Rp500.000.000 Rp800.000.000
NPPN               22%  (x)             55%     (x)
Penghasilan Neto Rp  110.000.000 Rp440.000.000
Total Penghasilan Neto   Rp550.000.000
PTKP (K/3)   Rp  72.000.000 (-)
Pendapatan Kena Pajak   Rp478.000.000
PPh terutang tahun 2020:    
5% x Rp   50.000.000 Rp    2.500.000  
15% x Rp 250.000.000 Rp 37.500.000  
25% x Rp 178.000.000 Rp 44.500.000  
Total PPh Terutang   Rp  84.500.000
     
Catatan:

 Angka 22% untuk budidaya ikan lele di daerah


 Angka 55% sebagai konsultan di ibukota provinsi

Anda mungkin juga menyukai