Ipaa
Ipaa
KAJIAN TEORI
1. Pengertian IPA
pengetahuan. Jadi menurut asal katanya, IPA berarti ilmu tentang alam
semesta dengan segala isinya (Hendro Darmodjo, 1992 : 3). Menurut Nash
1963 (dalam Hendro Darmodjo, 1992 : 3) IPA adalah cara atau metode
kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur dan berlaku umum
dari kata science yang berarti masalah kealaman (nature). Sains adalah
8
diujicobakan secara empiris melalui metode ilmiah (Uus Toharrudin, Sri
metode pengamatan dan hipotesis yang telah teruji (Uus Toharrudin, Sri
Hendrawati 2011:27).
disimpulkan bahwa pada hakikatnya IPA terdiri atas 3 unsur utama. Ketiga
unsur tersebut yaitu produk, proses ilmiah, dan pemupukan sikap. IPA
bukan hanya pengetahuan tentang alam yang disajikan dalam bentuk fakta,
konsep, prinsip atau hukum (IPA sebagai produk), tetapi sekaligus cara
sebagai proses ilmiah) serta upaya pemupukan sikap ilmiah (IPA sebagai
sikap).
9
3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi dan
masyarakat,
4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan,
5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam,
6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan
7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Mulyasa,
2006 : 111).
3. Pembelajaran IPA di SD
lain. Model pembelajaran IPA yang sesuai untuk anak usia sekolah dasar
2006: 11-12).
10
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
dipelajari sebagai satu kesatuan yang utuh, terpadu dan melalui proses
(Hendro Darmodjo dan Kaligis, 2006: 11). Menurut Rezba et.al 1995
(dalam Patta Bundu, 2006: 12) keterampilan dasar proses sains untuk
11
Usman Samatowa, 2006: 12) mendefiniskan keterampilan proses anak-
awal siswa yang relevan dengan apa yang akan dipelajari. Selanjutnya
pemikirannya.
12
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran IPA yang dilakukan
anak akan lebih menarik bagi anak, sehingga anak dilibatkan secara aktif
Dalam penelitian ini materi yang akan digunakan adalah materi IPA
kelas V semester II yaitu materi daur air dan peristiwa alam. Adapun
sebagai berikut:
13
B. Daur Air dan Peristiwa Alam
Daur air dan peristiwa alam merupakan bagian dari pelajaran IPA.
Pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-
Materi daur air dan peristiwa alam terdapat pada mata pelajaran IPA
1. Daur Air
Tanpa air makhluk hidup akan mati. Air merupakan kebutuhan dasar bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya. Kegunaan air bagi makhluk hidup
antara lain: (1) Untuk makan dan minum. Air dapat dikonsumsi langsung
makan, air harus diolah bersama bahan makanan lain. (2) Untuk MCK
14
untuk proses asimilasi dan fotosintesisnya. (4) Untuk perikanan dan
Air yang berasal dari sungai, danau, dan sumber air lainnya akan
mengalir ke laut. Air yang berada di laut, sungai dan danau akan
menjadi uap air yang akan naik ke angkasa. Uap air ini kemudian
titik-titik air yang tampak sebagai awan hitam. Titik-titik air yang semakin
Sebagian air hujan akan meresap ke dalam tanah dan yang lainnya akan
tetap di permukaan. Air yang meresap ke dalam tanah inilah yang akan
menjadi sumber mata air sedangkan air yang tetap di permukaan, akan
dilalirkan ke sungai, danau, dan saluran air lainnya. Hal ini digambarkan
15
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan proses daur air
antara lain sebagai berikut: (1) pengurangan air tanah karena tidak ada
padat; (3) iklim dan cuaca yang memungkinkan tidak terjadi proses
pemanasan air; dan (4) lemahnya daya dorong angin terhadap awan yang
mengakibatkan hutan menjadi gundul. Pada saat hujan turun, air hujan
tidak langsung jatuh ke tanah karena tertahan oleh daun-daun yang ada di
pohon. Air dari daun akan menetes ke dalam tanah atau mengalir melalui
menyebabkan tanah tidak terkikis. Air hujan yang meresap ke dalam tanah
selain dapat menyuburkan tanah juga disimpan sebagai sumber mata air.
yang berada di dalam tanah semakin berkurang, sehingga air yang berada
di sungai dan danau menjadi lebih sedikit. Kegiatan manusia lainnya yang
16
2. Peristiwa Alam
itu sendiri. Banyak peristiwa awal seperti banjir, tanah longsor, gempa
a. Banjir
akan menahan air hujan sehingga sebagian besar air dapat terserap ke
biasanya timbul wabah penyakit diare, penyakit kulit, dsb; (d) hasil
atau membusuk akibat terus menerus terendam air; dan (e) jalur
17
transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-
b. Tanah Longsor
saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terkikis air dari bagian
utama gunung atau bukit. Hal ini biasanya terjadi karena curah hujan
yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api. Longsor dapat
terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan
meluncur deras pada lereng. Tanah yang besar dari luncuran tanah dan
dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.
penggundulan hutan; (b) pengikisan tanah (erosi); (c) hujan deras; (d)
gempa bumi; (e) lereng yang terjal; (f) tanah yang kurang kuat/kurang
18
padat; (g) letusan gunung berapi:(h) akibat adanya beban tambahan
c. Gunung Meletus
lelehan batuan pijar atau lava. Lava ini sangat panas. Namun saat
dingin, aliran lava ini mengeras dan menjadi batu. Apabila lava ini
tumbuhan dan hewan mati terbakar. Apabila lava pijar ini mengalir
d. Gempa Bumi
dan tektonik. Gempa yang paling hebat yaitu gempa tektonik. Gempa
19
Gempa bumi mempunyai kekuatan yang berbeda-beda.
dimulai dari sebuah tempat yang disebut pusat gempa. Pusat gempa
dapat berada di daratan atau lautan. Pusat gempa yang berada di lautan
dapat menyebabkan gempa bumi di bawah laut. Gempa seperti ini bisa
e. Tsunami
akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dalam arah
oleh tiga sumber utama, yaitu gempa tektonik, letusan gunung api,
atau longsoran yang terjadi di dasar laut (Ward, 1982). Dari ketiga
C. Hasil Belajar
20
memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun
penalaran.
fisik.
berdasarkan hafalan).
21
b. Pada tingkat memahami siswa membangun makna dari materi
bagian dan antar bagian dengan keseluruhan atau tujuan. (Soal analisis
struktur yang paling sesuai, dan menentukan pendapat atau tujuan dari
materi).
orang lain).
baru yang belum pernah ada sebelumnya. (Soal mencipta: soal yang
22
menuntut pembuatan hipotesis atau alternatif, mencari dan memilih
Baik buruknya hasil belajar dapat dilihat dari hasil pengukuran berupa
diperoleh siswa akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya.
2. Pengertian Belajar
ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir
23
aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam
Menurut Slameto (2010: 2), belajar ialah suatu proses usaha yang
berikut:
yang dicapai sebelum setiap siswa menjadi berbeda dalam beberapa hal
apakah siswa merasakan sesuatu yang berbeda dari aspek yang dipelajari
24
laku bersifat kontinu, positif, aktif, dan mencakup seluruh aspek tingkah
laku
diberikan untuk hal yang bersifat lebih umum. Sedangkan Muhibbin Syah
proses mempelajari materi tertentu. Selain itu, menurut Syaiful Sagala (2006:
68) ada istilah pendekatan pembelajaran yang merupakan jalan yang akan
ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk
Roy Killen (Wina Sanjaya, 2005: 15) mengemukakan bahwa ada dua
Jadi, pendekatan merupakan sebuah cara atau strategi yang digunakan dalam
25
bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh yang
a. Konstruktivisme
26
3) Siswa mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk menemukan dan
belajar.
sendiri.
b. Bertanya
tanya jawab.
siswa.
27
c. Inkuiri
menemukan sendiri.
d. Masyarakat belajar
1) Pada dasarnya hasil belajar diperoleh dari kerja sama atau sharing
2) Sharing terjadi apabila ada pihak yang saling memberi dan saling
menerima informasi.
sumber belajar.
e. Pemodelan
2) Model atau contoh bisa diperoleh langsung dari yang berkompeten atau
ahlinya.
28
f. Refleksi
g. Penilaian autentik
(peer assessment).
29
Masnur Muslich (2007: 43) menjelaskan apabila ketujuh komponen ini
yang akan dipelajari, (c) kegiatan belajar yang bisa mengkondisikan siswa
berdiskusi, curah pendapat, bekerja sama, dan saling membantu dengan teman
lain, (e) kegiatan belajar yang bisa menunjukkan model yang bisa dipakai
sebagainya, (f) kegiatan belajar yang memberikan refleksi atau umpan balik
dalam bentuk tanya jawab dengan siswa tentang kesulitan yang dihadapi dan
selama melakukan kegiatan, dan saran atau harapan siswa. (g) Kegiatan
Latar belakang CTL menurut Syaiful Sagala (2006: 87) adalah belajar
akan lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah serta lebih
bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajari, bukan hanya mengetahui.
30
Selain itu, pembelajaran yang hanya berorientasi pada target penguasaan
materi terbukti hanya berhasil dalam mengingat jangka pendek, tetapi gagal
menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
peningkatan.
sebagai berikut.
a. Prinsip kesaling-bergantungan
dengan rekannya.
b. Prinsip diferensiasi
31
bahwa peserta didik akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,
didik merasa bahwa bahwa hari ini mereka belajar sesuatu (komponen
refleksi), (g) lakukan penilaian autentik dari berbagai sumber dan cara
lebih berarti dan menyenangkan. Siswa akan bekerja keras untuk mencapai
dunia nyata yang kompleks, baik secara mandiri maupun dengan berbagai
32
kelas yang di dalamnya siswa akan menjadi peserta aktif bukan hanya
pada dunia nyata kehidupan sehari-hari yang dialami siswa kemudian diangkat
Hasil Belajar
aspek karena lingkungan atau konteks belajar memiliki cakupan yang luas.
Keterlibatan belajar siswa dengan CTL menjadi lebih kuat karena CTL
menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental
(Wina Sanjaya, 2005: 125). Belajar dengan metode CTL bukan hanya
melibatkan aspek kognitif dan berada dalam lingkungan ruangan kelas, artinya
menjadikan siswa dengan mudah menemukan makna dari kegiatan belajar itu
sendiri. Dilhat dari konsep manfaat, maka siswa dengan mudah mengetahui,
33
diabaikan. Penerapan model pembelajaran CTL menjadikan siswa lebih
bermakna atau berarti. Siswa melihat belajar bukan sekedar mencapai nilai
Jika hasil belajar diartikan sebagai hasil usaha yang dapat dicapai siswa
dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini terjadi karena CTL memunculkan
kemampuan berpikir lebih banyak. Siswa, terutama yang masih pada taraf
atau nyata. Bahkan, siswa dapat melakukan asosiasi atau penyatuan unsur-
sehingga menjadi suatu proses yang berstruktur atau berbentuk pola baru
Learning mengasah lebih banyak potensi kecerdasan siswa yang pada akhirnya
F. Kerangka Pikir
menguasai materi mata pelajaran IPA dengan baik tetapi belum menerapkan
34
pada hasil belajar. Keterlibatan dan keaktifan siswa kurang karena kegiatan
belajar lebih menekankan pada ketertiban dan pengendalian guru kepada siswa.
yang diminati oleh siswa, sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Begitu juga dalam pembelajaran daur air dan peristiwa alam
sehingga siswa dapat merasakan manfaat dari apa yang telah dipelajarinya.
temuannya sendiri sehingga akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.
35
Penggunaan model Contextual Teaching Learning (CTL) dalam
sehingga bertahan lebih lama dalam ingatannya, lebih mudah dipahami, dan
G. Hipotesis Tindakan
pembelajaran dan hasil belajar siswa pada ranah kognitif kelas V pada mata
yakni:
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dalah perubahan kemampuan
pada siswa tentang konsep IPA sebagai hasil proses belajar sehingga
36
2. Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)
37
38