No.Dokumen : ....
./SOP/PKM-TJB/01/2019
No.Revisi : 00
Tanggal Terbit :/01/2019
SOP Halaman :
UPT. Puskesmas dr. Suriyati, MKKK
Tanjung Buntung NIP. 19670603 2007012021
3.Langkah-Langkah
Faktor Resiko
1. Trauma
2. Adanya penyakit di hidung yang mendasari,
misalnya: rinosinusitis, rinitis alergi.
3. Penyakit sistemik, seperti kelainan pembuluh darah,
nefritis kronik, demam berdarah dengue.
4. Riwayat penggunaan obat-obatan seperti NSAID,
aspirin, warfarin, heparin, tiklodipin, semprot hidung
kortikosteroid.
5. Tumor, baik jinak maupun ganas yang terjadi di
hidung, sinus paranasal, atau nasofaring.
6. Kelainankongenital,misalnya: hereditary hemorrhagic
telangiectasia / Osler’s disease.
7. Adanya deviasi septum.
8. Pengaruh lingkungan, misalnya tinggal di daerah yang
sangat tinggi, tekanan udara rendah, atau lingkungan
dengan udara yang sangat kering.
9. Kebiasaan
Pemeriksaan Penunjang
Bila diperlukan:
1. Darah perifer lengkap
2. Skrining terhadap koagulopati (bleeding time, clotting
time)
3. Petugas menegakkan diagnose
Diagnosis Banding
Hemoptisis, Varises oesofagus yang berdarah, Perdarahan
di basis cranii, Karsinoma nasofaring, Angiofibroma hidung.
Komplikasi
1. Akibat pemasangan tampon anterior dapat timbul
sinusitis (karena ostium sinus tersumbat) dan sumbatan
duktus lakrimal.
2. Akibat pemasangan tampon posterior dapat timbul otitis
media, haemotympanum, serta laserasi palatum mole
dan sudut bibir bila benang yang dikeluarkan melalui
mulut terlalu kencang ditarik.
3. Akibat perdarahan hebat dapat terjadi syok dan anemia.
4. Petugas memberikan penatalaksanaan
Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis, yaitu :
a. Menghentikan perdarahan
b. Mencegah komplikasi
c. Mencegah berulangnya epistaksis
5. Petugas melakukan penatalaksanaan :
7. Hal-hal yang
perlu diperhatikan
8. Unit terkait 1. Ruang Tindakan UGD
9. Dokumen terkait
10. Rekam
historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
1.
2.
2/2