0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan32 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan pakan ternak, termasuk keunggulan dan kekurangan pellet pakan, bahan yang digunakan dalam pembuatan pellet, serta cara membentuk dan mencampur pakan. Juga dibahas tentang blok urea molases dan urea mineral molases sebagai suplemen pakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan pakan ternak, termasuk keunggulan dan kekurangan pellet pakan, bahan yang digunakan dalam pembuatan pellet, serta cara membentuk dan mencampur pakan. Juga dibahas tentang blok urea molases dan urea mineral molases sebagai suplemen pakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan pakan ternak, termasuk keunggulan dan kekurangan pellet pakan, bahan yang digunakan dalam pembuatan pellet, serta cara membentuk dan mencampur pakan. Juga dibahas tentang blok urea molases dan urea mineral molases sebagai suplemen pakan.
1. Peningkatan produksi dan reproduksi ternak 2. Memenuhi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan ternak 3. Menyesuaikan dengan formulasi dan bentuk pakan yang merupakan modifikasi pakan alami 4. Lebih ekonomis KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN PELLET 1. menurunkan jumlah pakan yang tercecer 2. meningkatkan konsumsi dan efisiensi pakan 3. meningkatkan kadar energi metabolis 4. membunuh bakteri patogen 5. zat nutrisi yang terkandung dapat merata, tidak memberi kesempatan kepada hewan untuk memilih –milih bahan pakan (menjamin keseimbangan zat nutrisi) 6. mudah dikemas serta mudah dalam transportasi dan memperpanjang lama penyimpanan. 7. mencegah oksidasi vitamin (Patrick dan Schaible, 1980) . Kekurangan: sedikit menurunkan daya cerna, tetapi hal ini bisa ditanggulangi misalnya dengan menambahkan enzim percernaan pada bahan pellet tersebut BAHAN YANG DIPAKAI Bahan yang dipakai dalam pembuatan pellet : Yang Utama : bahan pokok dan perekat. Tambahan : korrigen rasa/ korrigen bau (atraktan).
Bahan pokok adalah campuran beberapa bahan baku
pakan yang dibutuhkan untuk pembuatan ransum dan menduduki persentase paling besar. Bahan perekat bisa berasal dari salah satu bahan pokok yang bila dipanaskan akan besifat seperti lem, misalnya tepung gaplek, empok, ketela rambat dsb. Tetes (molasses) juga bisa dipakai sebagai perekat disamping sebagai korigen rasa. Bhn Perekat yg tdk asal bhn pokok (Bentonit), pemakaian pada pellet 1–5 %. Korrigen rasa dan bau terutama diberikan pada pellet ransum anjing, kucing, tikus dan ikan. Bahan yang mempunyai rasa manis atau gurih dengan bau yang merangsang selera makan. Contoh: tetes, tepung udang, tepung kepiting, tepung cumi-cumi. Khusus Monosodium Glutamat (MSG) pemakaiannya sebesar 0.05%. MEMBENTUK PELLET Tahapan Cara Pembentukan Pakan Buatan bentuk pellet: 1. Penggilingan 2. Pengayakan 3. Penimbangan 1. Penggilingan Setelah bahan yang diperlukan sesuai dengan formulasi yang dikehendaki, bahan tersebut digiling sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Dapat digunakan beberapa alat yang sederhana sampai yang modern disesuaikan dengan bahan yang tersedia dan jumlah produksi yang dicapai. Misalnya gilingan kopi, mesin penepung dsb. 2. Pengayakan Setelah digiling bahan tersebut diayak untuk mendapatkan ukuran partikel yang sesuai dengan kebutuhan (tingkat perkembangan dan daya cerna) dan untuk mendapatkan hasil campuran yang homogen dalam formulasi pakan buatan. Bahan pengayak bisa dari nilon, kawat kasa dengan berbagai ukuran mata ayakan. 3. Penimbangan Setelah bahan diayak, kemudian bahan ditimbang dengan teliti sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan. Untuk bahan yang diperlukan dalam jumlah besar (jagung, bekatul, tepung ikan, bungkil kedele) dapat menggunakan timbangan besar. Untuk bahan yang diperlukan dalam jumlah kecil (vitamin, mineral) hendaknya menggunakan timbangan yang mempunyai ketelitian lebih tinggi. . CARA MENCAMPUR PAKAN
Mencampur pakan dalam jumlah sedikit bisa dilakukan diatas
bak plastik, jangan diletakkan di atas lantai. Pengadukan sebaiknya dilakukan dengan sekop kecil/ entong kayu.
Hal yang perlu diperhatikan :
1. Usahakan bahan baku butiran ditumpuk selapis demi selapis, baru bahan baku tepung ditumpuk di atasnya
2. Jika menambahkan minyak nabati atau hewani, sebaiknya
disemprotkan atau dipercikkan agar merata. Sedangkan penambahan molasses (tetes) bisa dicampur dengan sedikit air, kemudian dipercikkan. 3. Pengadukan pertama dilakukan sebagian demi sebagian sampai teraduk keseluruhannya, terakhir dilakukan secara acak
4. Jika salah satu bahan pakan jumlahnya sangat sedikit
misalnya enzim atau antibiotika, ambil sedikit bahan baku lainnya kemudian dicampur. Jika campuran ini merata ambil bahan baku lagi dalam jumlah agak besar dan campurkan hingga merata. Jika selesai baru dicampurkan ke seluruh bahan pakan Pellet Crumble Mash UREA MOLASSES BLOCK (UMB) DAN UREA MINERAL MOLASSES BLOCK (UMMB) FUNGSI: 1. Feed supplement/substitusi 2. Menyediakan extra energi & Nitogen meningkatkan sintesis protein mikroba 3. Meningkatkan kecernaan/ meningkatkan degradasi bahan berserat aktivitas mikroba rumen meningkat 4. Menstabilkan pH rumen 5. Menurunkan konsumsi pakan basal meningkatkan PBB Menurunkan konversi pakan peningkatan deposisi protein yang berhubungan dengan peningkatan retensi Nitrogen PerbedaanUMMB, UMB &MINERAL BLOK
Keterangan UMMB UMB MINERAL
BLOK Konsistensi Agak keras Agak lunak Keras Aplikasi Dijilat/Digigit Dapat digigit Dijilat Pemberian 1 -2 X/ hari 1- 2x/hari Ad libitum Pembuatan Dingin/Panas Dingin/Panas Dingin Komposisi Mineral > Mineral - /< Mineral >> Konsentrat < Konsentrat >> Konsentrat - Bahan yang Digunakan 1. Urea 2. Molasses 3. Mineral 4. Perekat: bentonit/semen 5. Bahan konsentrat: Sumber karbohidrat: dedak, bekatul, jagung, empok Sumber protein: bungkil kelapa, bungkil biji kapuk UREA Sumber NPN. N = 45% (PK: 281%) Penggunaan urea untuk ruminansia Urea enz. Urease NH3+CO2 (mikroba rumen) Karbohidrat enzim VFA + As α-keto (mikroba rumen) NH3+As α-keto enzim Asam amino (mikroba) Asam Amino enzim Protein mikroba (mikroba) Protein mikroba enzim Asam amino bebas induk semang (abomasum+intestine) Asam Amino bebas Diabsorpsi dalam intestine oleh ternak MOLASSES Sumber karbohidrat terlarut (RAC): 48-68% Mengandung mineral mikro: Cobalt, Iodium, Mangan, Tembaga, Zinc Kandungan Kalium tinggi sifat laksatif feses lembek Mengandung vitamin B kompleks: Biotin, Riboflavin, As.Pantothenat, Niacin Meningkatkan aroma dan palatabilitas KONSENTRAT RUMINANSIA Bahan pakan yang mengandung banyak nutrien mudah tercerna, seperti protein & energi, kandungan serat kasarnya rendah (± < 18%) Fungsi utama: memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak & mineral yang tidak tercukupi dari hijauan Dapat berupa sereal & by-product hasil penggilingan TEKNIK PEMBUATAN I. UMMB Formula Bahan: Mineral 20% Garam 5% Molasses 30% Urea 5% Bentonit/semen putih 10% Dedak/Jagung(sumber energi lain) 30 % Peralatan: timbangan,ember, alat pengaduk, cetakan Prosedur Pembuatan UMMB/teknik Dingin 1. Menimbang semua bahan 2. Tetes & urea dimasukkan wadah, diaduk ± 5-10 menit sampai urea larut 3. Memasukkan garam & mineral + air sedikit, diaduk ± 3 menit 4. Memasukkan semen, bentonit, diaduk sampai rata 5. Pencetakan 6. Diangin-anginkan II. UMB/Dodol Urea Formula Bahan: 1. Molasses 40% 2. Urea 5% 3. Bekatul 25% 4. Tepung Jagung 25% 5. Bentonit/semen putih 5%
Peralatan: Kompor, wajan, pengaduk
Prosedur Pembuatan UMB/Dodol Urea
1. Tetes dipanaskan dengan api kecil sampai
mendidih 2. Masukkan urea, aduk sampai larut 3. Matikan api, masukkan semen putih+air, jagungaduk sampai rata, masukkan bekatul sedikit demi sedikit campur sampai rata. 4. Pencetakan, diangin-anginkan, kemudian dioven 60°C III. MINERAL BLOK Mineral 80 % Tetes 10% Bentonit 5% Semen putih 5% Cara Pembuatan 1. Timbang bahan yang dipakai 2. Campurkan bahan mulai dari yang sedikit hingga homogen 3. Cetak sesuai selera UMB