Anda di halaman 1dari 5

PROYEK INTEGRASI

OLEH :
ADELLIA RAHAYU KOMANG KAMARINI
1902005 / MTJ 3.5

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN


TRANSPORTASI JALAN
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA
– STTD
BEKASI
2021/2022
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Transportasi semakin berkembang pesat mengingat semakin banyaknya minat


masyarakat terhadap transportasi.Sarana dan prasarana adalah dua hal yang saling
berkaitan dengan transportasi, semakin berkembangya sarana transportasi
mempengaruhi prasarana yang tersedia. Transportasi digunakan untuk
memudahkanmanusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Transportasi
membuat hidup manusia lebih produktif karena dapat memobilisasi manusia dari
satu tempat ke tempat yang lain dengan sarana dan prasarananya yang ada.
Angkutan Umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut barang atau orang
dari satu tempat ke tempat lain, yang disediakan oleh pribadi, swasta, atau
pemerintah, yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau
sewa.
Di setiap daerah pasti akan selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan, sama halnya dengan Kabupaten Klungkung. Pertumbuhan dan
perkembangan tersebut biasanya ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah
penduduk dengan segala aktivitasnya. Sejalan dengan perkembangan tersebut
maka secara langsung akan menyebabkan perkembangan pergerakan manusia
sehingga permintaan transportasi akan terus meningkat. Dengan peningkatan
jumlah permintaan transportasi maka pelayanan jasa di sektor transportasi harus di
tingkatkan sesuai dengan pelayanan transportasi yang diinginkan oleh masyarakat
yaitu pelayanan transportasi yang cepat, aman, dan nyaman yang dapat
diwujudkan dengan kelancaran dan keselamatan berlalu lintas.

1.2 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG


Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten yang luasnya terkecil kedua
setelah Kodya Denpasar dari 9 (Sembilan) Kabupaten dan Kota di Bali.
Kabupaten yang terkecil di Provinsi Bali ini terletak di  antara 115° 21’ 28” BT –
115° 37’ 43” BT dan 8°27’ 37”  LS – 8° 49’ 00” LS, dengan batas-batas
wilayahnya adalah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karangasem,
sebelah utaranya berbatasan dengan Kabupaten Bangli, sedangkan Kabupaten
Gianyar di sebelah barat serta Samudera Indonesia membatasi wilayah selatan dari
Kabupaten Klungkung.  Kabupaten Klungkung mempunyai luas wilayah 315,00
Km2  atau 31.500 Ha, dimana hanya ± 112,16 Km2 terletak  didaratan Pulau Bali
dan sisanya 202,84 Km2 lagi  merupakan daerah kepulauan yaitu Pulau Nusa
Penida, Lembongan dan Ceningan. Kabupaten Klungkung berpenduduk 155.679
jiwa yang  terdiri dari penduduk perkotaan adalah 51.452 jiwa dan penduduk
perdesaan adalah 104.227 jiwa. Keadaan topografi daerah Kabupaten Klungkung
adalah tidak rata dan menunjukkan bukit bergelombang dan diselatannya
merupakan dataran rendah. Sedangkan untuk daerah Nusa Penida mempunyai
topografi Karst (bukit yang  bergelombang dengan batuannya terdiri dari batu
gamping). Kabupaten Klungkung memiliki 4 kecamatan yaitu : 1.Kecamatan
Klungkung
Kecamatan Klungkung merupakan kecamatan terkecil dari 4 kecamatan yang
ada di Kabupaten Klungkung,dengan batas-batas sebelah utara Kabupaten
Karangasem,sebelah timur Kecamatan Dawan,sebelah barat Kecamatan
Banjarangkan dan sebelah selatan dengan Selat Badung dengan luas
2.095Ha,secara persis semua terletak di daerah daratan pulau Bali.

2. Kecamatan Banjarangkan
Kecamatan Banjarangkan merupakan kecamatan yang terletak paling barat
diantara 4 kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung dengan batas-batas
sebelah utara Kabupaten Bangli,sebelah timur Kecamatan Klungkung ,sebelah
barat Kabupaten Gianyar,dan sebelah selatan Badung dengan luas 45,73 km 2.
Secara adminitrasi Kecamatan Banjarangkan terdiri dari 13 desa,55 dusun,26
desa adat,dalam usaha untuk memajukan perekonomian diwilayah ini telah
didukung dengan beberapa sarana seperti pasar umu,koperasi,KUD dan
bank,RPD yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memajukan perekonomian
desa.

3.Kecamatan Dawan

Kecamatan Dawan merupakan kecamatan yang terletak paling timur dari ke4
kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung,dengan batas-batas sebelah utara
dan timur Kabupaten Karangasem,sebelah barat dengan Kecamatan Klungkung
dan sebelah selatan Samudra Hindia dengan luas 37,38 km 2. Menurut
penggunaan luas wilayah Kecamatan Dawan terdiri dari 16,21% lahan sawah,
17,26% lahan tegalan, 35,50% lahan perkebunan dan lain-lainnya 23,89%.

4.Kecamatan Nusa Penida

Kecamatan Nusa Penida terdiri dari tiga kepulauan yaitu pulau Nusa
Penida,Pulau Lembongan dan Pulau Ceningan terdiri dari 16 desa dinas dengan
jumlah penduduk 46.749 jiwa(8.543 KK). Pulau Nusa Penida bisa ditempuh dari
empat tempat yaitu lewat Benoa dengan menumpang Quiksilver/Balihai
ditempuh +1 jam perjalanan ,lewat Sanur dengan menumpang perahu jarak
tempuh +1,5 jam perjalanan. Lewat Kusamba dengan menumpang jukung jarak
tempuh +1,5 jam perjalanan sedangkan lewat Padangbai dengan menumpang
kapal boat yang jarak tempuh +1 jam perjalanan.

1.3 KONDISI TRANSPORTASI DI KABUPATEN KLUNGKUNG


Kondisi Transportasi saat ini bisa dikatakan mati suri, karena jika dikatakan
sudah tidak ada, nyatanya dilapangan masih ada dan masih beroperasi. Alasan
kenapa angkutan umum dikatakan mati suri karena kurangnya minat masyarakat
dalam menggunakan angkutan umum, karena jadwal keberangkatan dan
kedatangan kurang jelas atau bisa dikatakan lambat. Dalam pelayanan tidak sesuai
seperti yang disampaikan diatas bahwa minat masyarakat masih kurang dan
pastinya masyarakat lebih memilih kendaraaan pribadi agar lebih cepat sampai
tujuan. Menurut data angkutan umum yang beroperasi yang didapatkan
Berdasarkan Data Harian Dinas Perhubungan, jumlah angkutan umum yang ada
sebanyak 177 kendaraan dengan 9 trayek, namun dalam sehari hanya beberapa
yang beroperasi. Kurangnya minat masyarakat menggunakan angkutan umum
dikarena, dalam melakukan kegiatan sehari- hari masyarakat menggunakan
kendaraan pribadi baik sepeda motor ataupun mobil.

1.4 KONDISI TERMINAL GALIRAN KLUNGKUNG

Kondisi terminal Galiran, Klungkung yang tempatnya cukup untuk


menampung seluruh armada angkutan umum yang ada di Klungkung jika
semuanya masuk keareal terminal. Namun fakta dilapangan malah berbanding
terbalik dimana tampak angkutan umum memenuhi ruas jalan masuk menuju
Pasar Galiran bukannya parkir di areal terminal. Tentu saja kondisi ini malah
membuat seringnya macet jalan menuju Pasar Galiran Klungkung. Selain itu,
tempat yang biasanya menjadi lokasi mangkalnya angkutan umum di areal
terminal, justru ditempati para pedagang sayur menggunakan mobil pick up.
Bahkan, beberapa mobil minibus pribadi juga tampak parkir di lokasi yang
seharusnya ditempati angkutan pedesaan yang ada di terminal Galiran. 

1.5 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan kondisi transportasi dan kondisi terminal seperti diatas terdapat
beberapa masalah yaitu :
1. Bagaimana cara mengatasi parkir sembarang yang terjadi di pintu masuk pasar
Galiran ?
2. Bagaimana cara memaksimalkan pelayanan angkutan umum agar masyarakat
tertarik untuk menggunakan angkutan umum dalam kehidupan sehari-hari?

Anda mungkin juga menyukai