Anda di halaman 1dari 8

Konferensi Nasional Pendidikan I Prosiding | 183

MERDEKA BELAJAR: KAJIAN LITERATUR


Sherly, , Edy Dharma, Humiras Betty Sihombing

STIE Sultan Agung, STIE Sultan Agung, Universitas Darma Agung


Email: Sherlychi12345@gmail.com, edydharma29@yahoo.co.id, bettysihombing1807@gmail.com

ABSTRAK

Pendidikan sebagai pengembangan kompetensi berpikir, bertindak dan hidup menjadi bagian masyarakat
dunia. Di era revolusi 4.0 terjadi perubahan struktur social yang berubah secara cepat, ikatan social
bergantung pada teknologi, hilangnya beberapa jenis pekerjaan, masyarakat memiliki kesempatan yang
sama dan memiliki daya saing yang tangguh. Untuk menghadapi era revousi 4.0, pendidikan melalui sekolah
harus memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa, tes formatif, guru sebagai mentor, siswa
dipandang tidak sama dan menjadi tidak sama sesuai potensi atau talenta masing-masing. Pendidikan 4.0
adalah program untuk mendukung terwujudnya pendidikan cerdas melalui peningkatan dan pemerataan
kualitas pendidikan, perluasan akses dan relevansi memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan pendidikan
kelas dunia yang menghasilkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis dan kreatif. Untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan program
pendidikan “Merdeka belajar” yang dijadikan arah pembelajaran ke depan. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskripsi kualitatif dengan mengumpulkan data pustaka, membaca dan mencatat serta
mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian menyatakan “Merdeka Belajar” terdiri dari empat program pokok
meliputi Penilaian USBN Komprehensif, UN diganti dengan assessment penilaian, RPP dipersingkat dan
zonasi PPDB lebih fleksibel. Untuk mengimplementasikan program “Merdeka Belajar” perlu tranformasi
kurikulum sekolah dan pembelajaran; transformasi manajemen pendidikan nasional dan transformasi
manajemen pendidikan daerah dan otonomi sekolah.
Kata kunci : Pendidikan, Revolusi 4.0, Merdeka Belajar

PENDAHULUAN harus memberikan pembelajaran sesuai


kebutuhan siswa, tes formatif, guru sebagai
Pada Pembukaan Undang-Undang Dasar mentor, siswa dipandang tidak sama dan menjadi
Republik Indonesia 1945 alinea keempat tidak sama sesuai potensi atau talenta masing-
disebutkan bahwa salah satu tujuan Negara masing.
Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan Pendidikan 4.0 adalah program untuk
bangsa. Pendidikan sebagai pengembangan mendukung terwujudnya pendidikan cerdas
kompetensi berpikir, bertindak dan hidup menjadi melalui peningkatan dan pemerataan kualitas
bagian masyarakat dunia. Di era revolusi 4.0 pendidikan, perluasan akses dan relevansi
terjadi perubahan struktur social yang berubah memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan
secara cepat, ikatan social bergantung pada pendidikan kelas dunia yang menghasilkan
teknologi, hilangnya beberapa jenis pekerjaan, keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis
masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan dan kreatif. Untuk meningkatkan kualitas sumber
memiliki daya saing yang tangguh. Adanya daya manusia, Menteri Pendidikan dan
perbedaan karakteristik sistem pendidikan di Kebudayaan menerapkan program pendidikan
setiap era. Pada era revolusi 1.0, pengetahuan/ “Merdeka Belajar” yang dijadikan arah
pendidikan tidak dianggap penting dan lebih pembelajaran ke depan. Dasar hokum yang
mengandalkan tenaga. Pada era revolusi 2.0, menyertai upaya meningkatkan kualitas SDM
membuat rancangan belajar, mengadakan ujian Indonesia dilandasi tanggung jawab untuk
pada tiap tahap, guru khusus, penilaian satu skala, menjalankan amanat: (1) Pembukaan UUD 1945
tidak terlihat jalur belajar siswa dalam sistem. Pada alinea IV dalam rangka mencerdaskan kehidupan
era revolusi 3.0, sistem pendidikan pada era bangsa; (2) Pasal 31 ayat 3 yang menyatakan
revolusi industry 3.0 cenderung sama dengan bahwa pemerintah mengusahakan dan
revolusi 2.0. Perbedaan terletak pada sistem menyelenggarakan suatu sistem pendidikan
pendidikan di era 3.0 mulai memasuki digitalisasi. nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Pada era revolusi 4.0, pendidikan melalui sekolah

21 Juni 2020 | FKIP – Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Konferensi Nasional Pendidikan I Prosiding | 184

bangsa; (3) UU Sisdiknas Tahun 2003 menimbang yang bahagia, suasana yang happy, bahagia bagi
bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu peserta didik maupun bagi guru. Latar belajar
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, diluncurkan program Merdeka Belajar adalah
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi banyaknya keluhan dari orang tua pada sistem
manajemen pendidikan untuk menghadapi pendidikan nasional yang berlaku selama ini
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan termasuk nilai ketuntasan minimum yang harus
kehidupan local, nasional dan global sehingga dicapai siswa yang berbeda-beda di setiap mata
perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara pelajaran.
terencana, terarah dan berkesinambungan; (4) UU Merdeka Belajar merupakan bentuk
Sisdiknas Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan penyesuaian kebijakan untuk mengembalikan
bahwa pendidikan nasional berfungsi esensi dari asesmen yang semakin dilupakan.
mengembangkan kemampuan dan membentuk Konsep Merdeka Belajar adalah mengembalikan
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat sistem pendidikan nasional kepada esensi
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, undang-undang untuk memberikan kemerdekaan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta sekolah menginterpretasi kompetensi dasar
didik agar menjadi manusia yang beriman dan kurikulum menjadi penilaian mereka (Sekretariat
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, GTK, 2020). Menurut Kementerian Pendidikan dan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif Kebudayaan (2020:5), merdeka belajar adalah
mandiri dan menjadi warga Negara yang memberikan kebebasan dan otonomi kepada
demokratis serta bertanggung jawab; dan (5) lembaga pendidikan dan merdeka dari
Nawacita kelima untuk meningkatkan kualitas birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang
hidup manusia Indonesia. berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan
Penelitian ini membahas tentang program untuk memilih bidang yang mereka sukai. Menteri
pendidikan “Merdeka Belajar” sebagai arah Pendidikan dan Kebudayaan melalui pidatonya
pembelajaran ke depan untuk meningkatkan dalam memperingati Hari Guru Nasional tanggal
kualitas sumber daya manusia. 25 November 2019 dikatakan bahwa inti Merdeka
Belajar adalah sekolah, guru dan murid memiliki
METODE PENELITIAN kebebasan dalam arti bebas untuk berinovasi,
bebas untuk belajar dengan mandiri dan kreatif.
Metode penelitian yang digunakan adalah Merdeka Belajar adalah kemerdekaan
metode deskripsi kualitatif dengan mengumpulkan berpikir dimana esensi kemerdekaan berpikir ini
data pustaka, membaca dan mencatat serta harus ada di guru terlebih dahulu. Tanpa terjadi di
mengolah bahan penelitian. guru, tidak mungkin bisa terjadi di murid. Hal ini
disampaikan oleh anggota DPD/ MPR RI 2019-
HASIL DAN PEMBAHASAN 2024, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH, M.Si dalam
Pengertian Merdeka Belajar Seminar Nasional “Merdeka Belajar: Dalam
Revolusi industry 4.0 membawa pengaruh Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
signifikan terhadap sistem pendidikan saat ini. diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta,
Perubahan yang bergerak semakin cepat pada tanggal 10 Maret 2020. Sementara menurut
ditambah dengan kebutuhan manusia yang Ningsih (2019), Merdeka Belajar adalah program
semakin kompleks maka pendidikan seyogianya kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan
harus diselaraskan agar dapat menjawab segala Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud
tantangan zaman. Hal ini sesuai dengan proyeksi RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan
bangsa dalam menghadapi Indonesia Golden dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju,
Generation 2045. Untuk mencapai dan Nadiem Anwar Makarim.
mewujudkan proyeksi tersebut, pendidikan harus Jadi merdeka belajar merupakan program
dijadikan instrument utama pembangunan kebijakan yang dicanangkan oleh Menteri
manusia Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
Kebudayaan (Kemendikbud) selaku leading sector mengembalikan sistem pendidikan nasional
pendidikan nasional yang berperan penting dalam kepada esensi undang-undang dengan memberi
mewujudkan kualias SDM Indonesia, kebebasan kepada sekolah, guru dan murid untuk
menindaklanjuti dengan mengeluarkan berbagai bebas berinovasi, bebas untuk belajar dengan
kebijakan penting diantaranya kebijakan program mandiri dan kreatif, dimana kebebasan berinovasi
“Merdeka Belajar”. ini harus dimulai dari guru sebagai penggerak
Merdeka Belajar menjadi salah satu program pendidikan nasional.
untuk menciptakan suasana belajar di sekolah

21 Juni 2020 | FKIP – Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Konferensi Nasional Pendidikan I Prosiding | 185

Program Merdeka Belajar Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, selaku guru
Merdeka belajar merupakan program besar tetap Universitas Negeri Jakarta sekaligus
kebijakan yang dicanangkan oleh Menteri Ketua Umum Pengurus Besar PGRI dalam
Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk Seminar Nasional “Merdeka Belajar: Dalam
mengembalikan sistem pendidikan nasional Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
kepada esensi undang-undang dengan memberi diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta,
kebebasan kepada sekolah, guru dan murid untuk pada tanggal 10 Maret 2020 menjelaskan empat
bebas berinovasi, bebas untuk belajar dengan program kebijakan “Merdeka Belajar” yaitu
mandiri dan kreatif, dimana kebebasan berinovasi sebagai berikut :
ini harus dimulai dari guru sebagai penggerak
pendidikan nasional. Kebijakan program “Merdeka
Belajar” diluncurkan untuk mewujudkan kualitas
SDM Indonesia terutama di era revolusi industry
4.0. Kebijakan program “Merdeka Belajar” meliputi
empat pokok kebijakan yaitu Penilaian USBN
Komprehensif, UN diganti dengan assessment
penilaian, RPP dipersingkat dan zonasi PPDB
lebih fleksibel.
Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH, M.Si dalam
Seminar Nasional “Merdeka Belajar: Dalam
Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta, Gambar 3. Kebijakan Pendidikan Nasional “Merdeka
pada tanggal 10 Maret 2020 memaparkan empat Belajar” (Rosyidi, 2020)
program kebijakan “Merdeka Belajar” yaitu
sebagai berikut: Keempat program “Merdeka Belajar” dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. USBN 2020. Sebelumnya konsep
pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis
Nasional mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 53 Tahun 2015
Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Tetapi berdasarkan
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Penyelenggaraan Ujian yang
Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan
Gambar 1. Program Merdeka Belajar (Murni, 2020)
Ujian Nasional, khususnya pada Pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa ujian yang
Harris Iskandar, selalu Plt. Dirjen Paud, Dikdas
diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan Dikmen dalam Seminar Nasional “Merdeka merupakan penilaian hasil belajar oleh
Belajar: Dalam Mencapai Indonesia Maju 2045”
satuan pendidikan yang bertujuan untuk
yang diselenggarakan di Universitas Negeri
menilai pencapaian standar kompetensi
Jakarta, pada tanggal 10 Maret 2020 juga
lulusan untuk semua mata pelajaran.
memaparkan empat program kebijakan “Merdeka
Selanjutnya pada Pasal 5 ayat 1
Belajar” yaitu sebagai berikut :
menyatakan bahwa bentuk ujian yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan
berupa portofolio, penugasan, tes tertulis
atau bentuk kegiatan lain yang ditetapkan
satuan pendidikan sesuai dengan
kompetensi yang diukur berdasarkan
Standar Nasional Pendiikan. Kemudian pada
Gambar 2. Terobosan Merdeka Belajar(Iskandar, Pasal 6 ayat 2 menyatakan bahwa kelulusan
2020) peserta didik ditetapkan oleh satuan
pendidikan/ program pendidikan yang

21 Juni 2020 | FKIP – Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Konferensi Nasional Pendidikan I Prosiding | 186

bersangkutan. Dengan demikian jika tergabung dalam Organization for Economic


mengacu pada Permendikbud No 43 Tahun Cooperation and Development (OECD).
2019 Tentang Penyelenggaraan Ujian yang Sementara untuk kompetensi TIMSS lebih
Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan menekankan pada penilaian kemampuan
Ujian Nasional ini menunjukkan bahwa matematika dan sains sebagai indicator
sekolah dan guru merdeka dalam menilai kualitas pendidikan yang tergabung dalam
hasil belajar siswa. wadah International Association for the
2. UN. Ujian Nasional merupakan kegiatan Evaluation of Educational Achievement.
pengukuran capaian kompetensi lulusan 3. RPP. Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud
pada mata pelajaran tertentu secara Nomor 14 Tahun 2019 Tentang
nasional dengan mengacu pada standar Penyederhanaan RPP, meliputi: (1)
kompetensi lulusan sesuai dengan Penyusunan RPP dilakukan dengan prinsip
Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 efisien, efektif dan berorientasi pada siswa;
Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh (2) dari 13 komponen RPP yang tertuang
Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
Menengah yang kemudian diganti menjadi dan Menengah yaitu identitas sekolah,
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019 identitas mata pelajaran, kelas, materi
Tentang Penyelenggaraan Ujian yang pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran,
Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan kompetensi dasar, materi pembelajaran,
Ujian Nasional. Terkait dengan pelaksanaan metode pembelajaran, media pembelajaran,
UN tahun 2020 sebagaimana disampaikan sumber belajar, langkah-langkah
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pembelajaran dan penilaian hasil
merupakan kegiatan UN yang terakhir. pembelajaran disederhanakan menjadi
Selanjutnya di tahun 2021 mendatang UN komponen inti yang terdiri dari tujuan
akan diganti dengan istilah Asesmen pembelajaran, langkah-langkah
Kompetensi Minimum dan Survei Karakter pembelajaran dan penilaian pembelajaran
yang terdiri dari kemampuan bernalar (assessment) yang wajib dilaksanakan oleh
menggunakan bahasa (literasi), kemampuan guru dan komponen lainnya hanya sebagai
bernalar menggunakan matematika pelengkap; (3) sekolah, kelompok guru mata
(numerasi), dan penguatan pendidikan pelajaran dalam sekolah, Kelompok Kerja
karakter. Asesmen dimaksud untuk Guru/ Musyawarah Guru Mata Pelajaran
mengukur kemampuan peserta didik untuk (KKG/ MGMP) dan individu secara bebas
bernalar menggunakan bahasa dan literasi, dapat memilih, membuat, menggunakan dan
kemampuan bernalar menggunakan mengembangkan format RPP secara
matematika atau numerasi dan penguatan mandiri untuk sebesar-besarnya
pendidikan karakter. Teknis pelaksanaan keberhasilan belajar siswa. Dengan adanya
ujian tersebut dilakukan di tengah jenjang kemerdekaan dalam menyusun RPP
sekolah seperti kelas IV SD, kelas VIII SMP diharapkan akan lebih banyak interaksi
dan Kelas XI SMA dengan maksud dapat antara guru dan siswa yang lebih aktif,
mendorong guru dan sekolah untuk dinamis dengan model pembelajaran yang
memetakan kondisi pembelajaran serta tidak kaku.
mengevaluasi sehingga dapat memperbaiki 4. PPDB. Sebelumnya PPDB diatur dalam
mutu pembelajaran. hasil ujian asesmen ini Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018
tidak digunakan sebagai tolok ukur seleksi Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
siswa ke jenjang berikutnya. Namun arah (PPDB). Selanjutnya diatur dalam
kebijakan ini mengacu pada level Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019
internasional, mengikuti tolak ukur penilaian Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
yang termuat dalam Programme for (PPDB) 2020, sebagaimana dinyatakan
International Student Assessment (PISA) pada Pasal 11, dalam persentase
dan Trends in International Mathematics and pembagiannya meliputi: (1) untuk jalur
Science Study (TIMSS) tetapi penuh zonasi paling sedikit 50 persen; (2) jalur
kearifan local. Untuk kompetensi PISA lebih afirmasi paling sedikit 15 persen; (3) jalur
difokuskan pada penilaian kemampuan perpindahan tugas orang tua/wali lima
membaca, matematika dan sains yang persen; dan (4) jalur prestasi (sisa kuota dari
diberlakukan pada Negara-negara yang pelaksanaan jalur zonasi, afirmasi dan

21 Juni 2020 | FKIP – Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Konferensi Nasional Pendidikan I Prosiding | 187

perpindahan orang tua /wali (0-30 persen). Implementasi Merdeka Belajar


Jelas ini berbeda dengan kebijakan Untuk mengimplementasi program “Merdeka
PPDB pada tahun-tahun sebelumnya, Belajar”, langkah-langkah yang dapat dilakukan
setidaknya terdapat dua hal penting: (1) provinsi & kabupaten/ kota sebagaimana
kuota penerimaan siswa baru lewat jalur dipaparkan oleh Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH,
berprestasi, semula 15 persen, sekarang M.Si dalam Seminar Nasional “Merdeka Belajar:
menjadi 30 persen; dan (2) adanya satu Dalam Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
penambahan baru jalur PPDB, yaitu melalui diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta,
jalur afirmasi, yang ditujukan terutama bagi pada tanggal 10 Maret 2020 yaitu sebagai berikut:
mereka yang memegang Kartu Indonesia 1. Menjalin sinergitas antara pemerintah
Pintar (KIP). Dengan demikian untuk PPDB daerah, kabupaten/ kota dengan pembuat
2020 masih tetap menggunakan sistem kebijakan (Mendikbud) dan lembaga
zonasi, akan tetapi dalam pelaksanaannya pendidikan.
lebih bersifat fleksibel, dengan maksud agar 2. Pengoptimalisasian peran pemerintah
dapat mengakomodir ketimpangan akses daerah kabupaten/ kota hingga menyentuh
dan kualitas di berbagai daerah. Terpenting pendidikan dan tenaga pendidik.
dalam prorporsi finalisasinya, daerah 3. Memberikan pengawasan dan
berwenang untuk menentukan dan pendampingan dari pemerintah daerah
menetapkan wilayah zonasinya. Secara kabupaten/ kota terhadap lembaga
umum sistem zonasi dalam PPDB itu sudah pendidikan.
baik, karena dapat mendorong hilangnya 4. Melakukan revitalisasi musyawarah antara
diskriminasi bagi anggota masyarakat untuk pemerintah daerah kabupaten/ kota dengan
bersekolah di sekolah-sekolah terbaik. lembaga pendidikan.
Peran Strategis Provinsi & Kabupaten/ Kota 5. Menyiapkan sarana dan prasarana demi
Selaku anggota DPD/ MPR RI 2019-2024, Prof. menunjang proses pendidikan yang
Dr. Hj. Sylviana Murni, SH, M.Si dalam Seminar berkualitas.
Nasional “Merdeka Belajar: Dalam Mencapai Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, selaku guru
Indonesia Maju 2045” yang diselenggarakan di besar tetap Universitas Negeri Jakarta sekaligus
Universitas Negeri Jakarta, pada tanggal 10 Maret Ketua Umum Pengurus Besar PGRI dalam
2020 menyatakan adanya peran strategis provinsi Seminar Nasional “Merdeka Belajar: Dalam
& kabupaten/ kota dalam menyikapi program Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
“Merdeka Belajar” yaitu: diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta,
1. Pemerintah daerah hadir sebagai pelaksana pada tanggal 10 Maret 2020 menyatakan bahwa
kebijakan dari realisasi pada Pasal 31 ayat 3 untuk mengimplementasikan program “Merdeka
UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa Belajar” perlu:
pemerintah mengusahakan dan 1. Transformasi Kurikulum Sekolah dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan Pembelajaran
nasional yang meningkatkan keimanan dan Transformasi kurikulum sekolah terkait
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka dengan kurikulum sekolah sesuai dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa. undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
2. Pemerintah memegang peranan penting No. 20/ 2003:
dalam meningkatkan kualitas pendidikan 1) Dalam undang-undang Sistem
anak-anak Indonesia, utamanya mulai dari Pendidikan Nasional No. 20/ 2003, pasal
ketersediaan sarana dan prasarana. 36 ayat 3 kurikulum disusun dengan
3. UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem memperhatikan keragaman potensi
Pendidikan Nasional, pemerintah daerah daerah dan lingkungan.
wajib memberikan layanan, kemudahan 2) Pasal 37 ayat 1 kurikulum penidikan
serta menjamin terselenggaranya dasar dan menengah wajib memuat
pendidikan berkualitas bagi setiap warga keterampilan/ kejuruan dan muatan local
Negara tanpa diskriminasi. (muatan local bukan hanya sekedar mata
4. Pemerintah harus menyadari bahwasanya pelajaran yang hanya 2 jam tetapi semua
anak-anak merupakan investasi masa depan konten dan proses pendidikannya
sebuah bangsa. berorientasi wilayah).
5. Keterlibatan pemerintah dalam pendidikan 3) PP no 19 Tahun 2005 Tentang Standar
adalah mencakup aspek mutu dan Nasional Pendiidkan pasal 14 ayat 1:
pemerataan. kurikulum SD/ SMP/ SMA dan/ atau

21 Juni 2020 | FKIP – Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Konferensi Nasional Pendidikan I Prosiding | 188

bentuk lain yang sederajat memasukkan kekuatan besar jika mampu melahirkan
pendidikan berbasis keunggulan local. dan melaksanakan program
4) Pemberdayaan potensi local yang pembangunan pendidikan (peningkatan
terintegrasi dengan program pendidikan kapasitas sekolah dan kinerja guru) di
berbasis keunggulan local merupakan wilayahnya.
suatu bentuk demokratisasi dan 2) Kemampuan pemda melahirkan
desentralisasi pendidikan sebagai salah kebijakan/ program pendidikan daerah
satu paradigm baru pendidikan nasional bervariasi dan hampir semua meniru
sesuai amanat undang-undang Sistem kebijakan pusat (BOS, Sertifikasi)
Pendidikan Nasional No. 20/ 2003. sehingga banyak pekerjaan yang
5) UUPD No. 23/ 2014 menyatakan bahwa menjadi tanggungjawabnya terbengkalai
pendidikan menengah adalah urusan (pemerataan guru, pelatihan guru,
wajib provinsi dan pendidikan dasar pengembangan kurikulum daerah).
adalah urusan wajib kab/ kota yang 3) Pekerjaan pemda selama ini yang paling
banyak menimbulkan masalah dalam mudah, hanya menyalurkan DAK non-
pengelolaannya. fisik (TPG, BOS, rehab sekolah) yang
Merdeka belajar memerlukan transformasi justru memancing rent seekers dan
kurikulum sekolah ke arah kurikulum sekolah yang politisasi guru.
terdiversifikasi: 4) Pusat lebih banyak mengatur aspek
1) Standar nasional disusun oleh pusat administrative anggaran (pencairan dan
untuk dijabarkan lebih lanjut menjadi pengspj-an TPG, BOS, DAK) ketimbang
standar provinsi dan standar kabupaten/ melahirkan instrument kebijakan edukatif
kota; standar pendidikan perlu diukur dan untuk memudahkan pemda dalam
diremajakan secara teratur. memacu kinerja sekolah/ guru dan mutu
2) Program pendidikan beragam tujuannya, belajar siswa.
maka pendidikan yang berbasis 5) Peningkatan kapasitas fiscal daerah
kepentingan nasional melalui PPKN, melalui pembagian urusan berbagai jenis
Pend. Agama, Bahasa Indonesia, pajak untuk mendanai pendidikan yang
Matematika dan Pendidikan Global akan menjadi urusannya.
menjadi alat pemersatu bangsa. Transformasi manajemen nasional bidang
3) Pendidikan dan pelatihan literasi dan pendidikan:
numerasi dasar adalah inti dari kurikulum 1) Diperlukan penguatan presidential grip dalam
sekolah menuju berkembangnya melahirkan kebijakan Presiden pendidikan
kemampuan belajar sepanjang hayat. yang bermutu atas dasar visi presiden bidang
4) Beban pendiidkan pengetahuan dasar pendidikan.
(mata pelajaran) harus dikurangi sebatas 2) Tugas Kemdikbud menjabarkan visi dan
yang diperlukan untuk praktek dan kebijakan presiden menjadi standar-standar
dilaksanakan melalui pembelajaran pendidikan, mengembangkan kemampuan
tematik. daerah, mengatur subsidi untuk pertimbangan
5) Sebagian besar kontek kurikulum anggaran daerah, membangun sistem
sekolah adalah aplikasi literasi dalam pendidikan wajib belajar, membangun sistem
bentuk kecakapan hidup (life skills) pendidikan vokasi secara nasional, mengukur
sesuai dengan kebutuhan wilayah; capaian standard dan menyelenggarakan
pemda perlu diberikan wewenang dan ujian literasi nasional.
kemampuan untuk menyusun kurikulum 3) Dalam era desentralisasi pekerjaan
tersebut. pengadaan fisik sekolah (lahan, gedung,
6) Sekolah diberikan kewenangan untuk sarana pendidikan) diserahkan ke daerah
membuat menu pendidikan life skills dengan standard an pengawasan oleh
pilihan perorangan dan sekolah harus pemerintah; pusat mengembangkan dan
dapat menjamin penyelenggaraannya. menetapkan konten pendidikan nasional.
2. Transformasi Manajemen Pendidikan 4) Keditjenan Kemendikbud tidak dibagi menurut
Nasional jenjang tetapi fungsi pendidikan yaitu:
Permasalahan dalam manajemen (1) Ditjen Pendidikan Dasar (PAUD,
pendidikan daerah: Dikdasmen, Pend. Keagamaan,
1) Dengan 40% DAU Pendidikan (40%) diksetara).
Pemda berpotensi untuk menjadi

21 Juni 2020 | FKIP – Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Konferensi Nasional Pendidikan I Prosiding | 189

(2) Ditjen Pendidikan Vokasi (terintegrasi: 4) Pembagian urusan pendidikan antar


SMK, Politeknik, kursus dan pelatihan, jenjang pemerintahan yang tidak berbasis
pendidikan kewirausahaan, start-up pada jenjang pendidikan tetapi berbasis
business) dan networking industry fungsi pengelolaan pendidikan.
(standar, praktik kerja, asesmen dan 5) Perlu melakukan beberapa penyesuaian
penyaluran lulusan). legeslasi pendidikan terutama antara
(3) Ditjen Pendidikan Tinggi Akademik UUSPN 20/ 2003 dan UUPD 23/ 2014
untuk peningkatan keunggulan PT antara lain terkait dengan:
Bertaraf internasional. (1) Tata kelola dan penggajian guru
(4) Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai profesi.
(Pelatihan dan Sertifikasi guru, standar (2) Otonomi sekolah menuju terwujudnya
guru, sistem pelatihan guru, promosi sekolah-sekolah yang professional.
dan remunerasi guru). (3) Kurikulum sekolah yang terdiversifikasi
3. Transformasi Manajemen Pendidikan dan terdesentralisasi.
Daerah dan Otonomi Sekolah (4) Reformasi LPTK untuk menghasilkan
Untuk mewujudkan merdeka belajar, guru kresdensial yang bermutu dan
perlu penyesuaian kebijakan pengelolaan mencetak para pemikir kebijakan yang
pendidikan (makro dan mikro) yaitu: mampu merespon kebijakan
1) Sistem pengelolaan guru nasional yang transformasi pendidikan serta guru
kondusif untuk memacu profesionalisasi yang dapat mengembangkan inovasi
jabatan guru. pembelajaran.
2) Perlu mulai difikirkan sebuah sistem Harmonisasi kebijakan dan pengelolaan
pengelolaan guru yang professional, pendidikan antar-kementerian dan antara pusat
salah satunya dengan mengkonsep dan daerah melalui penguatan presidential grip
guru professional sebagai pegawai melalui National Education Council (NEC) yang
sekolah berdasarkan kontrak kerja bertugas menyiapkan kebijakan presiden bidang
dengan kepala sekolah. pendidikan.
3) Memperbaiki sistem sertifikasi guru
dengan promosi jabatan dan penggajian KESIMPULAN
berbasis merit dengan memperkuat
sistem pembinaan profesi berkelanjutan Merdeka belajar merupakan program kebijakan
(CPD) sebagai bagian integral dari yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan
sertifikasi guru. Kebudayaan RI untuk mengembalikan sistem
4) Salah satu bagian dari CPD adalah pendidikan nasional kepada esensi undang-
sistem pelatihan guru (secara nasional undang dengan memberi kebebasan kepada
dan daerah) yang multi-simultan dan sekolah, guru dan murid untuk bebas berinovasi,
terkoneksi secara digital di seluruh bebas untuk belajar dengan mandiri dan kreatif,
wilayah nusantara. dimana kebebasan berinovasi ini harus dimulai
5) Pembagian urusan pendidikan antar dari guru sebagai penggerak pendidikan nasional.
jenjang pemerintahan yang tidak Kebijakan program “Merdeka Belajar” diluncurkan
berbasis pada jenjang pendidikan tetapi untuk mewujudkan kualitas SDM Indonesia
berbasis fungsi pengelolaan pendikan. terutama di era revolusi industry 4.0. Kebijakan
Perlu penyesuaian peraturan perundang- program “Merdeka Belajar” meliputi empat pokok
undangan bidang pendidikan yaitu: kebijakan yaitu Penilaian USBN Komprehensif, UN
1) Sistem pengelolaan guru nasional yang diganti dengan assessment penilaian, RPP
kondusif untuk memacu profesionalisasi dipersingkat dan zonasi PPDB lebih fleksibel.
jabatan guru. Untuk mengimplementasikan program “Merdeka
2) Memperbaiki sistem sertifikasi guru dengan Belajar” perlu tranformasi kurikulum sekolah dan
promosi jabatan dan penggajian berbasis pembelajaran; transformasi manajemen
merit dengan memperkuat sistem pendidikan nasional dan transformasi manajemen
pembinaan profesi berkelanjutan (CPD). pendidikan daerah dan otonomi sekolah.
3) Sistem pelatihan guru dan CPD secara
nasional yang multi-simultan dan PENGHARGAAN
terkoneksi secara digital di seluruh wilayah Bagian ini tidak wajib disediakan. Hanya dibuat
nusantara. jika diperlukan. Misalnya untuk mengucapkan

21 Juni 2020 | FKIP – Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Konferensi Nasional Pendidikan I Prosiding | 190

terima kasih terhadap beberapa pihak yang Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
berperan dalam penelitian. dan Pendidikan Menengah.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
DAFTAR PUSTAKA Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 Tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
2020. Buku Saku Panduan Merdeka Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Belajar Kampus Merdeka. Jakarta: Penyelenggaraan Ujian yang
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan
Kemendikbud RI. Ujian Nasional.
Iskandar, Harris. 2020. Strategi Implementasi Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019 Tentang
Merdeka Belajar (Jenjang PAUD, Dikdas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
dan Dikmen). Modul Seminar Nasional 2020.
“Merdeka Belajar: Dalam Mencapai Rosyidi, Unifah. 2020. Merdeka Belajar:
Indonesia Maju 2045” yang diselenggarakan Aplikasinya Dalam Manajemen
di Universitas Negeri Jakarta, pada tanggal Pendidikan & Pembelajaran di Sekolah.
10 Maret 2020. Modul Seminar Nasional “Merdeka Belajar:
Murni, Sylviana. 2020. Peran Strategis Provinsi/ Dalam Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
Kabupaten Kota Dalam Implementasi diselenggarakan di Universitas Negeri
Merdeka Belajar. Modul Seminar Nasional Jakarta, pada tanggal 10 Maret 2020.
“Merdeka Belajar: Dalam Mencapai Sekretariat GTK. 2020. Merdeka Belajar. Artikel.
Indonesia Maju 2045” yang diselenggarakan Diakses tanggal 27 Mei 2020.
di Universitas Negeri Jakarta, pada tanggal Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019
10 Maret 2020. Tentang Penyederhanaan RPP
Ningsih, Widya. 2019. Merdeka Belajar melalui UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Empat Pokok Kebijakan Baru di Bidang Nasional
Pendidikan. Diakses tanggal 27 Mei 2020. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/11/p
Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang idato-mendikbud-pada-upacara-bendera-
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan peringatan-hari-guru-nasional-tahun-2019

21 Juni 2020 | FKIP – Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai