ABSTRAK
Pendidikan sebagai pengembangan kompetensi berpikir, bertindak dan hidup menjadi bagian masyarakat
dunia. Di era revolusi 4.0 terjadi perubahan struktur social yang berubah secara cepat, ikatan social
bergantung pada teknologi, hilangnya beberapa jenis pekerjaan, masyarakat memiliki kesempatan yang
sama dan memiliki daya saing yang tangguh. Untuk menghadapi era revousi 4.0, pendidikan melalui sekolah
harus memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa, tes formatif, guru sebagai mentor, siswa
dipandang tidak sama dan menjadi tidak sama sesuai potensi atau talenta masing-masing. Pendidikan 4.0
adalah program untuk mendukung terwujudnya pendidikan cerdas melalui peningkatan dan pemerataan
kualitas pendidikan, perluasan akses dan relevansi memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan pendidikan
kelas dunia yang menghasilkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis dan kreatif. Untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan program
pendidikan “Merdeka belajar” yang dijadikan arah pembelajaran ke depan. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskripsi kualitatif dengan mengumpulkan data pustaka, membaca dan mencatat serta
mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian menyatakan “Merdeka Belajar” terdiri dari empat program pokok
meliputi Penilaian USBN Komprehensif, UN diganti dengan assessment penilaian, RPP dipersingkat dan
zonasi PPDB lebih fleksibel. Untuk mengimplementasikan program “Merdeka Belajar” perlu tranformasi
kurikulum sekolah dan pembelajaran; transformasi manajemen pendidikan nasional dan transformasi
manajemen pendidikan daerah dan otonomi sekolah.
Kata kunci : Pendidikan, Revolusi 4.0, Merdeka Belajar
bangsa; (3) UU Sisdiknas Tahun 2003 menimbang yang bahagia, suasana yang happy, bahagia bagi
bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu peserta didik maupun bagi guru. Latar belajar
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, diluncurkan program Merdeka Belajar adalah
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi banyaknya keluhan dari orang tua pada sistem
manajemen pendidikan untuk menghadapi pendidikan nasional yang berlaku selama ini
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan termasuk nilai ketuntasan minimum yang harus
kehidupan local, nasional dan global sehingga dicapai siswa yang berbeda-beda di setiap mata
perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara pelajaran.
terencana, terarah dan berkesinambungan; (4) UU Merdeka Belajar merupakan bentuk
Sisdiknas Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan penyesuaian kebijakan untuk mengembalikan
bahwa pendidikan nasional berfungsi esensi dari asesmen yang semakin dilupakan.
mengembangkan kemampuan dan membentuk Konsep Merdeka Belajar adalah mengembalikan
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat sistem pendidikan nasional kepada esensi
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, undang-undang untuk memberikan kemerdekaan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta sekolah menginterpretasi kompetensi dasar
didik agar menjadi manusia yang beriman dan kurikulum menjadi penilaian mereka (Sekretariat
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, GTK, 2020). Menurut Kementerian Pendidikan dan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif Kebudayaan (2020:5), merdeka belajar adalah
mandiri dan menjadi warga Negara yang memberikan kebebasan dan otonomi kepada
demokratis serta bertanggung jawab; dan (5) lembaga pendidikan dan merdeka dari
Nawacita kelima untuk meningkatkan kualitas birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang
hidup manusia Indonesia. berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan
Penelitian ini membahas tentang program untuk memilih bidang yang mereka sukai. Menteri
pendidikan “Merdeka Belajar” sebagai arah Pendidikan dan Kebudayaan melalui pidatonya
pembelajaran ke depan untuk meningkatkan dalam memperingati Hari Guru Nasional tanggal
kualitas sumber daya manusia. 25 November 2019 dikatakan bahwa inti Merdeka
Belajar adalah sekolah, guru dan murid memiliki
METODE PENELITIAN kebebasan dalam arti bebas untuk berinovasi,
bebas untuk belajar dengan mandiri dan kreatif.
Metode penelitian yang digunakan adalah Merdeka Belajar adalah kemerdekaan
metode deskripsi kualitatif dengan mengumpulkan berpikir dimana esensi kemerdekaan berpikir ini
data pustaka, membaca dan mencatat serta harus ada di guru terlebih dahulu. Tanpa terjadi di
mengolah bahan penelitian. guru, tidak mungkin bisa terjadi di murid. Hal ini
disampaikan oleh anggota DPD/ MPR RI 2019-
HASIL DAN PEMBAHASAN 2024, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH, M.Si dalam
Pengertian Merdeka Belajar Seminar Nasional “Merdeka Belajar: Dalam
Revolusi industry 4.0 membawa pengaruh Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
signifikan terhadap sistem pendidikan saat ini. diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta,
Perubahan yang bergerak semakin cepat pada tanggal 10 Maret 2020. Sementara menurut
ditambah dengan kebutuhan manusia yang Ningsih (2019), Merdeka Belajar adalah program
semakin kompleks maka pendidikan seyogianya kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan
harus diselaraskan agar dapat menjawab segala Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud
tantangan zaman. Hal ini sesuai dengan proyeksi RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan
bangsa dalam menghadapi Indonesia Golden dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju,
Generation 2045. Untuk mencapai dan Nadiem Anwar Makarim.
mewujudkan proyeksi tersebut, pendidikan harus Jadi merdeka belajar merupakan program
dijadikan instrument utama pembangunan kebijakan yang dicanangkan oleh Menteri
manusia Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
Kebudayaan (Kemendikbud) selaku leading sector mengembalikan sistem pendidikan nasional
pendidikan nasional yang berperan penting dalam kepada esensi undang-undang dengan memberi
mewujudkan kualias SDM Indonesia, kebebasan kepada sekolah, guru dan murid untuk
menindaklanjuti dengan mengeluarkan berbagai bebas berinovasi, bebas untuk belajar dengan
kebijakan penting diantaranya kebijakan program mandiri dan kreatif, dimana kebebasan berinovasi
“Merdeka Belajar”. ini harus dimulai dari guru sebagai penggerak
Merdeka Belajar menjadi salah satu program pendidikan nasional.
untuk menciptakan suasana belajar di sekolah
Program Merdeka Belajar Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, selaku guru
Merdeka belajar merupakan program besar tetap Universitas Negeri Jakarta sekaligus
kebijakan yang dicanangkan oleh Menteri Ketua Umum Pengurus Besar PGRI dalam
Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk Seminar Nasional “Merdeka Belajar: Dalam
mengembalikan sistem pendidikan nasional Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
kepada esensi undang-undang dengan memberi diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta,
kebebasan kepada sekolah, guru dan murid untuk pada tanggal 10 Maret 2020 menjelaskan empat
bebas berinovasi, bebas untuk belajar dengan program kebijakan “Merdeka Belajar” yaitu
mandiri dan kreatif, dimana kebebasan berinovasi sebagai berikut :
ini harus dimulai dari guru sebagai penggerak
pendidikan nasional. Kebijakan program “Merdeka
Belajar” diluncurkan untuk mewujudkan kualitas
SDM Indonesia terutama di era revolusi industry
4.0. Kebijakan program “Merdeka Belajar” meliputi
empat pokok kebijakan yaitu Penilaian USBN
Komprehensif, UN diganti dengan assessment
penilaian, RPP dipersingkat dan zonasi PPDB
lebih fleksibel.
Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH, M.Si dalam
Seminar Nasional “Merdeka Belajar: Dalam
Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta, Gambar 3. Kebijakan Pendidikan Nasional “Merdeka
pada tanggal 10 Maret 2020 memaparkan empat Belajar” (Rosyidi, 2020)
program kebijakan “Merdeka Belajar” yaitu
sebagai berikut: Keempat program “Merdeka Belajar” dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. USBN 2020. Sebelumnya konsep
pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis
Nasional mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 53 Tahun 2015
Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Tetapi berdasarkan
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Penyelenggaraan Ujian yang
Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan
Gambar 1. Program Merdeka Belajar (Murni, 2020)
Ujian Nasional, khususnya pada Pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa ujian yang
Harris Iskandar, selalu Plt. Dirjen Paud, Dikdas
diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan Dikmen dalam Seminar Nasional “Merdeka merupakan penilaian hasil belajar oleh
Belajar: Dalam Mencapai Indonesia Maju 2045”
satuan pendidikan yang bertujuan untuk
yang diselenggarakan di Universitas Negeri
menilai pencapaian standar kompetensi
Jakarta, pada tanggal 10 Maret 2020 juga
lulusan untuk semua mata pelajaran.
memaparkan empat program kebijakan “Merdeka
Selanjutnya pada Pasal 5 ayat 1
Belajar” yaitu sebagai berikut :
menyatakan bahwa bentuk ujian yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan
berupa portofolio, penugasan, tes tertulis
atau bentuk kegiatan lain yang ditetapkan
satuan pendidikan sesuai dengan
kompetensi yang diukur berdasarkan
Standar Nasional Pendiikan. Kemudian pada
Gambar 2. Terobosan Merdeka Belajar(Iskandar, Pasal 6 ayat 2 menyatakan bahwa kelulusan
2020) peserta didik ditetapkan oleh satuan
pendidikan/ program pendidikan yang
bentuk lain yang sederajat memasukkan kekuatan besar jika mampu melahirkan
pendidikan berbasis keunggulan local. dan melaksanakan program
4) Pemberdayaan potensi local yang pembangunan pendidikan (peningkatan
terintegrasi dengan program pendidikan kapasitas sekolah dan kinerja guru) di
berbasis keunggulan local merupakan wilayahnya.
suatu bentuk demokratisasi dan 2) Kemampuan pemda melahirkan
desentralisasi pendidikan sebagai salah kebijakan/ program pendidikan daerah
satu paradigm baru pendidikan nasional bervariasi dan hampir semua meniru
sesuai amanat undang-undang Sistem kebijakan pusat (BOS, Sertifikasi)
Pendidikan Nasional No. 20/ 2003. sehingga banyak pekerjaan yang
5) UUPD No. 23/ 2014 menyatakan bahwa menjadi tanggungjawabnya terbengkalai
pendidikan menengah adalah urusan (pemerataan guru, pelatihan guru,
wajib provinsi dan pendidikan dasar pengembangan kurikulum daerah).
adalah urusan wajib kab/ kota yang 3) Pekerjaan pemda selama ini yang paling
banyak menimbulkan masalah dalam mudah, hanya menyalurkan DAK non-
pengelolaannya. fisik (TPG, BOS, rehab sekolah) yang
Merdeka belajar memerlukan transformasi justru memancing rent seekers dan
kurikulum sekolah ke arah kurikulum sekolah yang politisasi guru.
terdiversifikasi: 4) Pusat lebih banyak mengatur aspek
1) Standar nasional disusun oleh pusat administrative anggaran (pencairan dan
untuk dijabarkan lebih lanjut menjadi pengspj-an TPG, BOS, DAK) ketimbang
standar provinsi dan standar kabupaten/ melahirkan instrument kebijakan edukatif
kota; standar pendidikan perlu diukur dan untuk memudahkan pemda dalam
diremajakan secara teratur. memacu kinerja sekolah/ guru dan mutu
2) Program pendidikan beragam tujuannya, belajar siswa.
maka pendidikan yang berbasis 5) Peningkatan kapasitas fiscal daerah
kepentingan nasional melalui PPKN, melalui pembagian urusan berbagai jenis
Pend. Agama, Bahasa Indonesia, pajak untuk mendanai pendidikan yang
Matematika dan Pendidikan Global akan menjadi urusannya.
menjadi alat pemersatu bangsa. Transformasi manajemen nasional bidang
3) Pendidikan dan pelatihan literasi dan pendidikan:
numerasi dasar adalah inti dari kurikulum 1) Diperlukan penguatan presidential grip dalam
sekolah menuju berkembangnya melahirkan kebijakan Presiden pendidikan
kemampuan belajar sepanjang hayat. yang bermutu atas dasar visi presiden bidang
4) Beban pendiidkan pengetahuan dasar pendidikan.
(mata pelajaran) harus dikurangi sebatas 2) Tugas Kemdikbud menjabarkan visi dan
yang diperlukan untuk praktek dan kebijakan presiden menjadi standar-standar
dilaksanakan melalui pembelajaran pendidikan, mengembangkan kemampuan
tematik. daerah, mengatur subsidi untuk pertimbangan
5) Sebagian besar kontek kurikulum anggaran daerah, membangun sistem
sekolah adalah aplikasi literasi dalam pendidikan wajib belajar, membangun sistem
bentuk kecakapan hidup (life skills) pendidikan vokasi secara nasional, mengukur
sesuai dengan kebutuhan wilayah; capaian standard dan menyelenggarakan
pemda perlu diberikan wewenang dan ujian literasi nasional.
kemampuan untuk menyusun kurikulum 3) Dalam era desentralisasi pekerjaan
tersebut. pengadaan fisik sekolah (lahan, gedung,
6) Sekolah diberikan kewenangan untuk sarana pendidikan) diserahkan ke daerah
membuat menu pendidikan life skills dengan standard an pengawasan oleh
pilihan perorangan dan sekolah harus pemerintah; pusat mengembangkan dan
dapat menjamin penyelenggaraannya. menetapkan konten pendidikan nasional.
2. Transformasi Manajemen Pendidikan 4) Keditjenan Kemendikbud tidak dibagi menurut
Nasional jenjang tetapi fungsi pendidikan yaitu:
Permasalahan dalam manajemen (1) Ditjen Pendidikan Dasar (PAUD,
pendidikan daerah: Dikdasmen, Pend. Keagamaan,
1) Dengan 40% DAU Pendidikan (40%) diksetara).
Pemda berpotensi untuk menjadi
terima kasih terhadap beberapa pihak yang Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
berperan dalam penelitian. dan Pendidikan Menengah.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
DAFTAR PUSTAKA Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 Tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
2020. Buku Saku Panduan Merdeka Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Belajar Kampus Merdeka. Jakarta: Penyelenggaraan Ujian yang
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan
Kemendikbud RI. Ujian Nasional.
Iskandar, Harris. 2020. Strategi Implementasi Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019 Tentang
Merdeka Belajar (Jenjang PAUD, Dikdas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
dan Dikmen). Modul Seminar Nasional 2020.
“Merdeka Belajar: Dalam Mencapai Rosyidi, Unifah. 2020. Merdeka Belajar:
Indonesia Maju 2045” yang diselenggarakan Aplikasinya Dalam Manajemen
di Universitas Negeri Jakarta, pada tanggal Pendidikan & Pembelajaran di Sekolah.
10 Maret 2020. Modul Seminar Nasional “Merdeka Belajar:
Murni, Sylviana. 2020. Peran Strategis Provinsi/ Dalam Mencapai Indonesia Maju 2045” yang
Kabupaten Kota Dalam Implementasi diselenggarakan di Universitas Negeri
Merdeka Belajar. Modul Seminar Nasional Jakarta, pada tanggal 10 Maret 2020.
“Merdeka Belajar: Dalam Mencapai Sekretariat GTK. 2020. Merdeka Belajar. Artikel.
Indonesia Maju 2045” yang diselenggarakan Diakses tanggal 27 Mei 2020.
di Universitas Negeri Jakarta, pada tanggal Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019
10 Maret 2020. Tentang Penyederhanaan RPP
Ningsih, Widya. 2019. Merdeka Belajar melalui UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Empat Pokok Kebijakan Baru di Bidang Nasional
Pendidikan. Diakses tanggal 27 Mei 2020. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/11/p
Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang idato-mendikbud-pada-upacara-bendera-
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan peringatan-hari-guru-nasional-tahun-2019