Disusun oleh :
Indera Alam (1807978)
Rama Harsantio (1807637)
Percobaan 1
a. Rangkaian 1
b. Rangkaian 2
c. Rangkaian 3
d. Rangkaian 4
Percobaan 2
a. Rangkaian 1
b. Rangkaian 2
2. Daftrar Tabel
a. Rangkaian 1
V1 V2 Vout
0 0 0
0 1 597,212
mV
1 0 597,212
mV
1 1 627,726
mV
b. Rangkaian 2
V1 V2 Vout
0 0 0
0 1 0,1V
1 0 0,1V
1 1 0,3
c. Rangkaian 3
V1 V2 Vout
0 0 38.6
mV
0 1 38.6
mV
1 0 38.6
mV
1 1 5V
d. Rangkaian 4
V1 Vout
0 5V
1 86.1mV
3. ISI
a. Judul Praktikum
Praktikum percobaan 1
Praktikum percobaan 2
Praktikum percobaan 1
1. Komponen
a) Dioda 1N4001
b) Transistor NPN
c) Resistor 10 Ohm
2. Alat
a) Aplikasi LTspice XVII
Praktikum percobaan 2
1. Komponen
a) IC TTL 7405
b) IC CMOS 4049
c) Resistor 470 Ohm
d) Resistor variable 50K Ohm
e) LED
2. Alat
a) Aplikasi LTspice XVII
d. Kajian Teori
Praktikum percobaan 1
1. Gerbang AND: Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner
(berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input
adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
2. Gerbang OR: Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner
(berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input
adalah bilangan biner (berlogika) 0,maka output akan berlogika 0.
5. Gerbang NOR: Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1,
maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah
bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
6. Gerbang XOR: Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka
output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output
akan berlogika 0.
7. Gerbang XNOR: Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0)
maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka
output akan berlogika 1.
Praktikum percobaan 2
input atau output ini disebut Indeterminate Region (Daerah yang tidak tentu)
dan beroperasi di daerah ini dapat menyebabkan gerbang logika menghasilkan
output palsu, sehingga biasa disebut juga ambang terlarang.
e. Prosedur Praktikum
Praktikum percobaan 1
b) Rangkaian 2
c) Rangkaian 3
d) Rangkaian 4
Praktikum percobaan 2
b) Rangkaian 2
Percobaan 1
i. Rangkaian 1
V1 V2 Vout
0 0 0
0 1 597,212
mV
1 0 597,212
mV
1 1 627,726
mV
ii. Rangkaian 2
V1 V2 Vout
0 0 0
0 1 0,1V
1 0 0,1V
1 1 0,3
iii. Rangkaian 3
V1 V2 Vout
0 0 38.6
mV
0 1 38.6
mV
1 0 38.6
mV
1 1 5V
iv. Rangkaian 4
V1 Vout
0 5V
1 86.1mV
Percobaan 2
Rangkaian 1
Rangkaian 2
g. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini adalah jika tegangan yang
dikeluarkan dengan logika 0 diantara V1 dan V2 makan nilai Vout nya pun akan bernilai
0. Apabila salah satu dari V1 dan V2 ada yang berlogika 1 maka akan mendapatkan nilai
yang hampir mendekati Vin didalam rangkaian. Pada rangkaian no 2 semua Voutnya
bernilai 0 dikarenakan diode yang dipasang secara terbalik tidak mampu menyampaikan
tegangan dengan baik.
4. Referensi
https://elektronika-dasar.web.id/driver-motor-dc-l293d/
https://www.andalanelektro.id/2020/06/skema-rangkaian-ic-l293d-untuk-driver-
motor-dc.html
5. Lampiran
a. Capture simulasi
Percobaan 1
b. Rangkaian 1
c. Rangkaian 2
d. Rangkaian 3
e. Rangkaian 4
Percobaan 2
c. Rangkaian 1
d. Rangkaian 2
f. Laporan sementara