Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 PEMODELAN STRUKTUR


Dalam penelitian ini pemodelan struktur menggunakan program ETABS
v.9.7.0, yang berpedoman pada peraturan SNI 1726-2012 untuk pembebanan
gempa dan peraturan SNI 2847-2013 untuk anaisis desain penampang balok,
kolom, dan dinding. Pemodelan struktur yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pemodelan stuktur 3 (tiga) dimensi dengan sistem ganda (frame
wall).
Adapun data-data awal sebagai acuan untuk analisis pada penelitian ini akan
dipaparkan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Data awal gedung yang akan dianalisis
Hunian atau bangunan untuk
1. Fungsi bangunan
tempat tinggal
2. Letak bangunan Yogyakarta
3. Jenis tanah dasar Tanah sedang
4. Jumlah lantai 10 lantai
5. Tinggi antar lantai 4,0 m
6. Panjang bangunan arah X 42 m
7. Panjang bangunan arah Y 42 m
8. Luas bangunan 1764 m²
9. Tinggi bangunan 40 m
10. Jenis material Struktur beton bertulang
Mutu beton pada kolom, balok, dan
11. 25 MPa
pelat (f’c)
Mutu baja tulangan fy (Ø < 13 mm,
12. 240 MPa
polos)
Mutu baja tulangan fy (Ø > 13 mm,
13. 400 MPa
ulir)

43
44

Agar mudah dipahami, maka denah maupun tampak bangunan yang


dimodelkan akan ditampilkan pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.

Gambar 4. 1 Denah bangunan sumbu x-y

Dalam tugas akhir ini terdapat 4 gedung dengan tinggi dinding geser yang
berbeda. Tampak samping dari masing-masing gedung akan ditampilkan pada
Gambar 4.2, Gambar 4.3, Gambar 4.4, Gambar 4.5.
45

Gambar 4. 2 Tampak samping gedung 1

Gambar 4. 3 Tampak samping gedung 2


46

Gambar 4. 4 Tampak samping gedung 3

Gambar 4. 5 Tampak samping gedung 4

4.2 ALUR PENELITIAN


Adapun alur/ tahap-tahap dalam penelitian yang akan dijelaskan pada sub-
bab berikutnya, kemudian dirangkum dalam sebuah flow-chart.
47

4.2.1 Pembebanan Struktur


Pada perencanaan gedung diperlukan beban rencana sebagai acuan agar
bangunan yang akan direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip desain kapasitas.
Beban yang digunakan dalam penelitian ini adalah beban mati, beban hidup, dan
beban gempa yang didesain menggunakan kombinasi pembebanan. Adapun
penjabaran beban-beban yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Beban Mati
Menurut SNI 03-1727-1989 Pasal 1.1 poin 1.3.1) beban mati adalah berat
dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur
tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu. Beban mati yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah beban pelat, kolom, balok, maupun
beban dinding. Adapun berat jenis komponen struktur gedung, diantaranya
adalah :
a. Beton = 2,4 t/m³
b. Baja = 7,849 t/m³
Berat sendiri struktur akan dihitung secara langsung dengan bantuan program
ETABS v.9.7.
2. Beban Hidup
Menurut SNI 03-1727-1989 Pasal 1.1 poin 1.3.2, beban hidup adalah
semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung,
dank e dalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dan barang-
barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama
masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam
pembebanan lantai dan atap tersebut. Adapun beban hidup yang bekerja pada
komponen struktur adalah sebagai berikut :
a. Beban hidup pada lantai gedung digunakan sebesar 0,2 t/m³ sesuai dengan
fungsi bangunan sebagai hunian atau rumah tinggal.
b. Beban hidup pada lantai atap digunakan sebesar 0,1 t/m³
48

3. Beban gempa
Beban gempa direncanakan menggunakan SNI 03-1726-2012 dengan
respon spektrum desain. Menurut Widodo (2012) respons spektrum adalah
suatu spektrum yang disajikan dalam bentuk grafik/ plot antara periode getar
struktur T, lawan respons-respons maksimumnya untuk suatu rasio redaman
dan beban gempa tertentu. Pada akhirnya didapatkan suatu grafik respons yang
akan diperlihatkan pada Gambar 4.6.

Gambar 4. 6 Respon Spektrum


Sumber : SNI 03-1726-2012

4.2.2 Analisis Struktur Linier


Penelitian ini digunakan program ETABS v.9.7 dalam analisis struktur.
ETABS (Extended Three Dimensional Analysis of Building Systems) adalah salah
satu program analisis struktur yang lengkap dan mudah dalam penggunaannya.
Dalam analisis struktur menggunakan ETABS ini pemodelan struktur, analisis,
maupun optimasi desain dapat dilakukan dengan sangat mudah.Hasil dari analisis
struktur yang dilakukan menggunakan ETABS v.9.7 adalah berupa gaya-gaya
dalam yang bekerja seperti momen, gaya geser, gaya aksial, maupun torsi.
49

4.2.3 Desain Struktur


Hasil dari pemodelan struktur dari ETABS kemudian akan dilanjutkan
analisis menggunakan program Microsoft Excel 2013 untuk desain jumlah
tulangan, penempatan tulangan, dan dimensi yang dibutuhkan pada kolom, balok
agar mampu menahan gaya-gaya yang terjadi akibat beban gravitasi maupun beban
gempa.

4.2.4 Analisis Struktur Nonlinier (Pushover Analysis)


Pada penelitian ini, analisis pushover dilakukan dengan menggunakan
bantuan program ETABS v.9.7. Berikut adalah tahapan prosedur analisis pushover
dengan ETABS v.9.7.
1. Pemodelan struktur dengan memasukkan elemen-elemen struktur hasil desain
pada analisis struktur yang direncanakan sesuai SNI 03-2847-2013.
2. Pemberian beban-beban seperti beban gravitasi (hidup dan mati) maupun
beban gempa. Pada analisis pushover pemberian beban gempa dilakukan
dengan memberikan beban dorong statis lateral. Pemberian beban dilakukan
dua tahap, yaitu tahap pertama struktur diberi beban gravitasi dan kemudian
tahap kedua struktur diberi pola beban dorong static lateral yang diberikan
secara bertahap pada masing-masing pusat massa tiap lantai.
3. Setelah dilakukan pembebanan terhadap struktur tersebut maka peru dilakukan
Run Analysis. Dimana terdapat 2 (dua) tahap dalam melakukan Run Analysis,
yaitu pertama dilakukan run untuk analisis linier dan desain struktur,
selanjutnya run dilanjutkan untuk pushover analysis.
4. Setelah run maka akan dihasilkan kurva pushover yang akan dijadikan sebagai
tujuan akhir dalam penelitian, yang kemudian dibandingkan kurva kapasitas
tiap-tiap bangunan untuk mendapatkan ketebalan dinding geser yang paling
efektif.

4.3 BAGAN ALIR PENELITIAN


Dari metode penelitian yang telah diuraikan, dapat dilihat dalam bentuk
bagan yang akan diperlihatkan pada Gambar 4.7.
50

MULAI

Prelimentary dengan struktur Dinding Geser

Perhitungan Pembebanan

Pemodelan Struktur

Tidak
Input Pembebanan

Analisis Struktur

Cek Analisis Struktur

Ya
Desain Penulangan Balok, Kolom, Dinding Geser

Input LuasPenulangan

Input data pushover

Analisis Pushover

Analisis Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 4. 7 Bagan alir penelitian

Anda mungkin juga menyukai