Anda di halaman 1dari 93
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2020 ‘TENTANG PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANOAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang + a Mengingst <1 Dew untuk mewujudkan transparansi, akuntabilitas tertio dan disiplin anggaran, serta partisipasi dalam pengelolaan keuangan dess, perk dilaukan pengawassan pengelolaan keuangan desa; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hunaé a, peri menetapkan Peraturan Mentert Dalam Negeri tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan asal 17 ayat (9) Undang-Undang Dasar Negara Republi ‘Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang ‘Kementerian Negara (Lembaran Negara Republi Indonesia ‘Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916}; Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495}; Menctapan -2- 4. Undang-Undang Nomor 28 Tubun 2014 tentang. Pemerintahan Deerah (lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor S87) sebagnimana telah beberapa Kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubshan Kedua ‘tas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tembahar. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679}; S. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang, Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomer 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 539) sebagaimana telah, bbeberapa kali diubah, teralkhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubshan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 ‘Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tarbahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor 6321): 6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinsan dan Pengawasan—_Penyclenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 6041); 7. Peraturan Presiden Nomer 11 Tahun 2015 tentang, Kementerian Dalam Negeri (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2015 Nomor 12}, 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Kevangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tabun 2018 Nomor 611); /MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERITENTANG PENGWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BABI KETENTUAN UMUM Posal 1 Dalam Peraturan Menter ini yang dimaksud dengan: 1 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan ‘nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah Kesatuan rmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus vrasan pemerintahan, kepentingan masyarskat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak sal usul, ddan /staiz hak tradisional yang diakcui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indenesia Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraanurusan Pemeriniahan dan Kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republi Indonesia, Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang debut dengan nama Iain dibantu perangkat Desa sebagai Unsur penyelenggara Pemerintahan Desa Keuangan Desa adalah sermua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala,sesuatt, berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hal dan kewafiban Desa, Pengelolaan Keuangan Desa adalah keselurahan kegiatan ‘yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penstausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban Keuangan Desa Rencans Pembangunen Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJM Desa adalah rencana legiaian pembangunan Desa untuk jangle walt 6 (enam) taaun, RReneana Kerja Pemmerintah Desa yang selanjutnya disebut, RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka wale 1 (satu) tahun. ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. ‘Aparat Pengswas Internal Pemerintah yang selarjutnya disingkat APIP adalah inspektorat jenderal kementerian yang menyelenggarakan urasan di bidang pemerintahan dalam negeri terkait Pengelolaan Keuangan Desa, unit pengawasan lembaga pemerintah —nonkementerian, inspektorat daerah provinsi, dan inspektorat daerals ‘kabupaten kota 10,Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnys disebut BUM Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalaya dimilii oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari Kekayaan Desa yang ipisahlean guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan isaha lainnya untuk sebesar-besarnya kescjahteraan masyarakat Desa. 11. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama Jain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan dlitetapkan secara demokratis. 12, Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa adalah usaha, tindakan, dan kegistan yang ditujukan untuk memastikan Pengelolaan Keuangan Desa berjalan secera transparan, alcantabel, tertib dan disiplin anggaran, serta partisipatir semua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Jah informasi pengawasan Keuangan Desa yang meliput! 14, Sistem Informasi Pengawasan Keuangan Desa a perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pengawasan Keuangan Desa secara elektronik tethadap Pengelolaan Keuangan Desa 14, Pemeriksaan Investigatif adalah proses meneari, menemukan, dan mengumpulkan bukii secara sistematis yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tideknya ‘suatu perbustan dan pelakunya guna dilakukan tindakan hhukum selanjutnya. 15, Kementerian adalah keementerian yang menyelenggarakan tunusan pomerintahan dalam neper. 16. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri Pasal 2 (1) Menteri melakukan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa secara nasional, (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh APIP Kementerian, (1) Gubernur sebagai wakilpemerintah pusat melakukan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa di wilayah . memhami siklus Pengelolaan Keuangan Desa; ‘memshami prosedur pengadaan barang atau jase di Deca; 44. memhami prosedur perpajakan di Desa; dan ‘memehami bisnis proses atau tugas dan fungsi pemeyang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa. (2) Dalam hal tenaga fngsional APIP yang memenui Kompetonsi teknio sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Lidals tersedia, pimpinan APIP dapat meminta dulkungan bantuan tenaga pegawai secara berjenjang kepada pimpinar APIP di daerah provinsi dan/atau Kementerian untuk melakukan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa. Paragral 3 Pelaksanasn Pasal 14 (1) Pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksué dalam Pasal 8 huruf b dilakukan sesuai dengan langlah Kerja yang telah ditentukan dalam program kerja Pengawasan Pengelolaan Kewangan Desa ddan dapot disesuailan dengan kebutuhan, (2) Longkah kerja sebagaimana dimaiesud pada ayat (1) ‘menggunakan metode: 1. telaa doksumen; b, wawancara: ce. analsis data: 4. kuesioner; f inspekst: “13. &. observasi; dan/atau 1, metode lainnya terkait pengawasan. (3) Hasil pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagsimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam dokumen kertas kerja Pengawasan Pengelotasn, KKeusngan Desa, Paragraf 4 Pelaporan Pasal 15, 1) Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf ¢ dituanglcan dalam laporan hasil Pengawasen Pengelolaan ‘Keusngan Desa. {2} Laporan ‘basil pengawasan scbagaimans dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat: ‘4 tenuan dalam Pengelolaan Keuangan Desa; dan , rkomendasi tas perbaikan untuk dapat, ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa dan/atau ‘pemerintah daerah. (G) Laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direviu secara berjenjang dan ditanda tangent oleh inspektur sesuai Kewenangan masing-masing paling lama 2 (dua) minggu setelah pengawasan selesaidilaleukan, (4) Laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimalesud pada ayat (3) disampailean kepada. gubernur, bupati/wali kota, dan/atau kepala Desa dengan tembusan inspelur jenderal Kementerian untuk asi Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP dacrah provnsi dan inspektur dserah provinsi untuk sil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP dacrah ‘kabupaten/kota, 5) Dalam hal laporan hasil Pengawasan Pengelolaan ‘Keuangan Desa terkait dengan sumber pendapatan yang, bberasal dari anggaran pendapatan belanja negara, laporan 4. disampaikan kepada lepala daerah dan/atatkepala Desa dengan temiusan’ 4. inspektur jenderal Kementerian; ', kepala bean pengawasan keuangan pembangunan; . inspelur jenderal kementerian yang menyelenggarakan ‘unusan pemerintahan di bidang keuangan; dan 4. inspektur enderal kementerian yang menyelenggarakan ‘urusan pemerintahan di bidang Desa, pembangunan ddaerah teringgal, dan transmigrasi, sesual Kewenangannya berdasarkan keetentuan peraturan perundang-undangan. {6} Dalam hal hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa schagaimana dimaleeud pada ayat (4) dan ayat (8) terdapat indikasi peryalahgunaan wewenang dan/atau kerugian Keuangan Desa, inspektur daerah wajib melaporkan asi Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa kepada inspektur {enderal Kerrenterian untuk basil Pengawat Keuangan Desa APIP daerah provinsi dan inspektur daerah provinsi untuk hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP daerah kabupaten /kota, Dalam hal hasil Pengawasan Pengelolaan Kevangan Desa, sebagaimans dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) terdapat 3. Pengelokaan indikasi tindake pidana Korupei, pimpinan APP Kementerian dan pimpinan APIP daerah provinsi dan pimpinan AMP daerah Kabupaten kota wajil) melaporkan basil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa kepada “apart penegal hukum. Pasal 16 (0) APIP menyusun ikbtisar hasil Pengswasan Pengeloisan Keuangan Desa berdasarkan laporan hasil Pengawasan, Pengelolaan Keuangan Deca sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2 (2) lehtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimane dimakesud pada ayat (1) yang disusun oleh APIP aera Kabupaten/kota disampaikan oleh Dupati/wali kota kepada gubermur sebagai wakil 15- ppemerintah pusat paling lama alti bulan Februari tahun’ berikatnys. (G) Ikhtsar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksd pada ayat (1) yang disustn oleh APIP daerah provinsi disampaikan oleh gubernu kepada, Menveri paling lama pada minggu kedia bulan Maret tahun berikutnya, (4) Selainmenyampaikan ikhtisar sebagaimana dimaksud pada ayat (|. gubemur juga menyampailan has konsolidasi ikhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan, Keusngan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang disusun oleh APIP daerah kabupaten/kota kepada Menteri palirg lama pada minggu kedua bulan Maret tahun berilatnya. 65) Iidhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimalesud peda ayat (1) yang disueun oleh APIP Kementerian disampaikan oleh inspektur jenderal kepada Menteri paling lama pada minggu kedua balan Maret tahun berikutaya, Meweri melalui inspektur jenderal menyusun ikhtisar hhasil Fengawasan Pengelolagn Keuangan Desa secara fnasional berdasarkan Iaporan dan ikhtisar asi Pengwwasan Pengelolaan Keuangan Desa sehagsimana dimeksud pada ayat (3) sampai dengan ayat (5) paling Jama pada minggu kedua bulan Maret tahun berikutnya, Menveri menyampailan ikhtiser hasil Pengewasan 6 ” Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimakstad pat ayat (6) kepada Presiden paling lambat pada mingeu ‘keempat bulan Maret tahun berikutnya (6) Tkhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebapaimana dimalesud pada ayat (7) merupakan bagian dari ikhtiser asi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daeruh secara nasional -16- Paragrat 5 ‘Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Pasal 17 1) Hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa @ ‘sebagaimana dimakstd dalam Pasal 8 hhuraf d, wajib ditindakdanjuti oleh gubernur, wakil gubernur, bupati, ‘walcl bupati, wali kota, waldl wali kota, kepala peranghat daerah terkait, kepala Desa, dan/atau pihak yang disebutkan dalam Japoran hasil Pengawasan Pengelolean Keuangan Desa paling lama 60 fenam pubuh) hari kalender sejale laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa diterima Pimpinan APIP Kementerian dan pimpinan APIP daerah sesuai kewenangan masing-masing melakukan penelaahan tas tindak lanjut yang dilakukan oleh gubernur, wakil guberm epala perangkat daerah terkait, kepala Desa, dan/atau pihak yang disebutkan dalam laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keusngan Desa bupatt, wakil bupas, wali kota, wall wali kota, (9) Penclaahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) clikdasifilasikan menjadi: ‘ tindak lanjut telah sesuai dengan rekomendasi, apabila dan Fekomendasi pimpinan APIP_ Kemente pimpnan APIP dacrah sesusi kewenangan masing- ‘masing telah dtindaklanjuti secara memadai; tindake Janjut belum sesuai dengan rekomendas, fapabia tindak lanjut rekomendasi pimpinan APIP Kementerian dan pimpinan APIP daerah sesuai kewenangan masing-masing masih dalam proses atau {lah ditindaklanjutt tetapi bolum sepenuhnya sestai dengan rekomendasi; ©. rekomendasi belum —ditindaklanjuti, _apabila rekomendasi pimpinan APIP Kementerian dan pit rmasiag bolum ditindaldanjutis dan pina APIP daerah sesusi kewenangan masing- . pendampingan pengawasan; 4. takarmenukar informasi: dan ‘e peningkatan kompetensi APIP. (6) Dalam melakukan pengawasan bersama sebagsimana Gimaksud pada ayat_ @)huruf a, ltunjuie penanggungiamab pengawasan berdasarlaan kesepakatan bersama pimpinan APIP Kementerian, pimpinan APIP kementerian/lembaga pemerintah _nonkementerian, ” © a ®) @ “ -18- pimpinan APIP daerah provinsi, dan pimpinan APIP daerah eabupaten (kota Hasil yelaksanaan koordinasi antar APIP daerah provinsi ddan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporian kepada inapeknar _jenderal Kementerian, Jadwal pelaksanaan pengawasan bersama dan pendanpingan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2) huruf a dan hurufb ditetapkan dengan Keputusan Mentes. BAB INL PENCAWASAN OLEH CAMAT Pasal 19 Comat melaksanakan Pengewasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan Pasal § huruf b, terhadap Pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang- ‘undangan, Pengavasan Pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I, dilakukan dalam bentuk: ‘8. evaluasi rancangan peraturan Desa terkait dengan APB Desa; b. evaluasi Pengelolaan Keuangan Desa dan aset Desa; dan ¢. evaluasi dokumen laporan pertanggungjawaban APB Desa Evaluesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakckan tethadap kesesuaian dokumen dengan norma dan prosedur Pengelolaan Keuangan Desa. asl Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh camat sehagsimana dimalesud pads ayat (2), disampsikan kepada ‘bupati/wall kota dan ditembuskan kepada APIP daeral ‘kabupaten/ota s19- (6) Hasil Fengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh camat ssebagaimana dimaksud pada ayat (4) menjadi bahan bagi APIP dacrah kabupaten/kota untuk menentukan ruang lingkup Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa. Ketentuan lebih Janjut mengenai uraian langkah kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP, cam: 0 dan Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana ddimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5}tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidal terpisahlean dari Peraturan Menteri ini BABIV PENGAWASAN OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Pasa 20 (Q) Badan Permusyawaratan Desa melakukan pengawasan scbagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huraf ¢ terhadap skinerja kepala Desa dalam Pengelolaan Keuangan Desa, (2) Badan Permusyawaratan Desa melaksanalan pengawasan sebagaimana dimakud pada ayat(1}, melalui ‘3. peroncansan kegiatan dan anggaran Pemerintahan Desa; bb, pelaksanaan kegiatan; Japoran pelakssanan APB Desa; dant copaian pelaksaniaan RPUM Desa, RKP Desa, dan APB Desa. (6) Uraian Tangkah Kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh Badan Permusyawarstan Desa sebagaimana dimakaud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menter ini. Pasal 21 Hasil pengawasan oleh Badan Permusyawaratan Desa sebagsimana dimaksud dalam Pasal 20 disampalkan kepada kepala Desa. dalam musyawarah Badan Permusyawaratan -20- Desa dan juga disampaikan kepada camat dan APIP daerah, ‘kabupaten/ota. Pasal 22 Uraian langkah kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangen Desa, leh Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan Pasal 21 tereantum dalam Lampiran yang ‘merupakan bagian tidak terpisahlan dari Peraturan Menteri BABY PENCAWASAN OLEH MASYARAKAT DESA Pasal 23 (1) Masyarakat Desa melalukan pengawasan sebagaimana, imaksud dalam Pasal 5 huruf d melalui pemantauan terhadap Pengelolaan Keuangan Desa. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ‘merupakan salah satu bentul partisipasi masyarakat, (@) Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), masyarakat Desa bethak meminta dan ‘mendapatkan inforroasi dari Pemerintah Desa. (4) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8), meliput informa: a. APB Desa; b. pelaksana kegiatan anggaran dan tim yang, ‘melaksanakan kegiatan; ¢ realisasi APB Dest, realisasi kegiatan; ‘kegiatan yang belum selesai dan/atau tidal terlaksana; dan {sis anggaran. (5) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dlilakukan melalui | partisipasi dalam —musyawarah Desa untul menanggupi laporan terkait Pengelolaan Keuangan Desa; a . penyampaian aspirasi terkait Pengelolaan Keuangan Desa; daa. . penyampaian pengaduan masyarskat terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa. Pasal 24 {1) Hasil pemantauan oleh masyarakat sebagaimana dlimaksud dalam Pasal 23 ayat (1), disampaikan kepada Pemeriman Desa dan Bac Permusyawaratan Desa luntuk mendapatian tanggapan atau tindakanjut (2) Dalam hal hail pemantauan sebagaimens dimalsud pada ayat (1) terdapat kelunan, diselesaikan secara mandir olen Beta berdavarkan Kearifan Ioleal melahi mnieyamarah Badan Permusyawaratan Desa. ° Dalam hal penyelesaian sebagaimans dimaksud pada ayat (2) diangeap kurang memuaskan oleh masyaraleat, hasil emaniauan dapat disampaikan kepada camst_untule dilakukan medias, (4) Dalam hal asi! pemantauan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2} terdapat indikast penyalahgunaan wewenang, kerugian Keuangan Desa, dan/atau indikssi tindak pidana Korupsi, masyarakat dapat menyampaiksan hasil pemantauan kepada APIP daerah kabupaten/ kota Pasal 25 Penyampsian pengaduan masyarakat terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (5) huruf ¢, penanganan oleh APIP Kementerian, APIP kementerian lembaga, APIP daerah provinsi, APIP daerah Kkabupater/Kota, dan camat dilaksanaksn sesuai dengan Iketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengaduan masyarakat di lingkungan Kementerian dan pemerintah dacrah. -22- BAB VI SISTEM INFORMASI PENGAWASAN Pasal 26 (1) APIP Kementerian, APIP daerah provinsi, dan APIP daerah kabupsten{kota, menyampaikan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa melalui Sistem tnformasi, Pengawasan Keusngan Desa. (2) Sistem InformasiPengawasan Keuangan Desa. sebagnimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Kementerizn. (9) Sistem InformasiPengawasan Keuargan Desa, sebagaimana dimaleeud pada ayat (1) dan eyat (2) saling terubung dengan sistem informasi terkait Pengelolaan ‘Keuangan Desa yang dikelola oleh Kementerian. BAB VII PENDANAAN Pasal 27 Pendanaan pelaksansan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa bersumber dari “a. anggaran pendapatan dan belanja negara; ». anggaran gendapatan dan belanja daerah provins; dan ‘c._anggaran pendapatan dan belanja dacrah kabupaten kota BAB vill KBTENTUAN PENUTUP Pasal 28 Pada saat Pesaturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan, Menteri Dalam: Negeri Nomor 7 Talun 2008 tentang Pedoman, ‘Tata Cara Pengawasan Atss Penyelenggaraan Femerintahan. Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, Pasal 29 Peraturan Menteri int mulai berlaku pala tanggal, sdiundangkan. 28 ‘Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan, pengundangin Peraturan Menteri ini dengan penempatannys alam Berita Negara Republik Indonesia, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Desember 2020 -MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, td MUHAMMAD TITO KARNAVIAN ‘Diundangkan di Jakarta ‘pada tanggal 17 Desember 2020 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, REPUBLIK INDONESIA, ted WIDODO BKATJAHJANA EERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 1496, poeeeee pea ie eet, -25- LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK THDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2020 ‘TENTANG PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA URAIAN LANGKAH KERJA PENGAWASAN PENGZLOLAAN KEUANGAN DESA OLBH APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH, CAMAT, DAN BADAN. PERMUSYAWARATAN DESA. 1 Pengawasan Aparat Pengawas Internal Pemerintah Kementerian A. Bvaluasi terhadap efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa linglcup ‘secara nasional 1. Perencanaan, . Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas. ». Tentukan lokus yang menjadi sasaran evaluasi dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk survei tingkat kepuasan. Lalcukan pengumpulan dokumen repuls i dan kebijakan terkait: 1) pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) laporan he il evalunsi efektivtas Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP provinsi 4. Melaicakan koordinasi dengan Inspektorat Provinsi, Badan Pengelola Keuangan Daerah dan Aset Daerah Provinsi, serta Dinas Pemberdayaan Masyaraka; dan Desa Provinsi (atau scbutan lain} 2. Pelaksanaan 4. Penilsian atas efektivitas kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa: 1) Laleukan Kompilasi semus hasil evaluasi APIP atas efektivitas requlasi terkait Pengelolaan Kevangan Desa dengan aspek: 48) penerbitan, kualitas, dan sosilisasi regulasi, dengan parameter: (1) ketepatan waletu; (2) kesesuaian/keharmonican antar regulasi di tingkat pusat dan antara regulasi daerah dan pusat; -26- (@)_kejelasan dan kelengkapan regulasi; dan (4) ketepatan waktu dan kecukupan sosialsasi >) dampak regulasi terhadap efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa, dengan parameter: (1) dukungan regulasi terhadap eelancaran dan. ‘kemudahan proses Keuangan Desa; (2) dukungan regulasi untuk menjamin pelaksanaan prioritas nasional; (@) dukungan regulasi untuk menjamin. pelaksanaan prioritas daerab; dan, (@) duleungan regulasi terhadap pemenuhan kebutuhan ‘masyarakat Desa. 2) Leleukan analisis penilaian tas efeltivitas kebijakan, pengelolaan penggunaan Keuangan Desa. 3} Lakukan uj petik ke beberapa kabupaten/kota dan Desa serta lakukan wawancara dan telaah dokumentas terkait, pala: a) regulasi telah mendukung Kelancaran dan proses ‘Keuangan Desa; dant >) regulasi yang ada menjamin pelaksanasn program prioritas nasional, priortas daerah dan kebutuhan ‘masyarakat Desa. 1. Bvaluasi atas akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa dan capaian keluaran. 1) Lalcukan kompilasi hasil evaluasi APIP mengenai tingkat skuntabiltas Keuangan Desa, dengan aspek: 8} penerbitan APB Dess, dengan parameter (1) etepatan wakeu penerbitan APB Desa; (2) esesuaian dengan RKP Desa dan REJM Desa; dan, (@) proses yang partisipaif by penerbitan APB Desa, dengan parameter: (1) etepatan jumlah dana Desa, alokasi dana Desa; dan (2) Ketepatan waltu ©} penyaluran dana (dana Desa, alokasi dana Desa, dana transfer yang lain), dengan parameter: (2) ketepatan wake; (2) etepatan nila; dan 3 -27- (@) dampak praktek penyaluran dena terhadap_ (2) Ieuaitas laporan; dan (6) dampat cuslitas pelaporan techadap hasil auc ©} penggunaan apikasi, dengan parameter: (1) sistem keuangan desa (siskeudes); dan (2) keterhuburgan aplikasi OMSPAN dengan Siskeudes. 1} ofektvitas pengawasan APIP, dengan paremeter: (2) mekanisme pengaduan masyarakats (2) pengawasan oleh APIP; (G) tindak lanjut pengawasan oleh inspektorat atau Jembaga Jan; dan (4) dampak —pengawasan terhadap—_persentase penyimpangan anggaran, Lakulan analisis atas alcuntabiltas Pengelolaan Keuangan Desa dan capaian keluaran. Lalulcan ji petik ke beberapa kabupaten/kota dan Desa seria lakukan wawancara dan telaah dokumentasi terkait apa: 4) penyusunan APB Desa telah sesuai provedur; ) telaah apakah APE Desa sestai dengan RKP Desa dan [RPIM Desa, Telash juga apakah RKP Desa mematuhi peraturan menteri terkait priortas penggqunaan dana Desa; ¢]_telaah apakah APB Desa disusun secara partisipatif dan dismurean le publi; 4) telah apakeh penysluran dana tepat waktu. Telaah juga dempak dari praktck penyafuran dana terhadap pelaksonaan Kegiatan, misal penyaluran terlambat ‘bugaimana pengaruh terhedap penyelesaian dan kualitas ‘kegiatan; dan (@) telaah Kewajarannilai elusran, misal dengan ‘menggunakan acuan rata-rata biaya kegiatan di suaca Ikecamatan,

Anda mungkin juga menyukai