Anda di halaman 1dari 15

HEPATITIS

DISUSUN OLEH :
WANDA ALFIANI SYIFA
204201516059 / RA.1

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA SELATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmatnya kita selalu dalam keadaan
sehat rohani dan jasmani. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, karna beliau telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
Zaman yang terang benderang ini. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah dengan judul “ Hepatitis ” ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih pada :
1. Allah SWT, karena Berkat dan Rahmat Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
tugas makalah Ilmu Biomedik II ini dengan baik walaupun masih banyak
kekurangan.
2. Ayah dan ibu selaku orang tua yang telah mendukung, membimbing dan
mendoakan saya.
3. Dr. Rosmawaty Lubis, M.Kes. Selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Biomedik II yang telah membimbing saya dan memberikan materi kuliah
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
4. Teman - teman sekelas yang selalu bekerja sama dalam menganalisa dan
mengobservasi objek yang akan dijadikan makalah, semoga kerjasama ini bisa
membuat dampak yang baik kepada pembaca.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan,
baik dari segi materi maupun penulisan, untuk itu kritik dan saran saya harapkan
agar laporan ini menjadi lebih baik.

Jakarta, 10 Mei 2021

Wanda Alfiani Syifa

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
D. Manfaat....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Definisi Hepatitits....................................................................................................5
B. Jenis – jenis Hepatitis..............................................................................................6
C. Etiologi Hepatitis.....................................................................................................8
D. Manifestasi Klinis Hepatitis....................................................................................9
E. Pencegahan Hepatitis...............................................................................................10
F. Pengobatan Hepatitis...............................................................................................10

BAB III PENUTUP.............................................................................................................12


A. Kesimpulan..............................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah ”
Hepatitis ” dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari
virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan
tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Beberapa jenis
virus hepatitis yang diketahui diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis B,
Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit hepatitis
akibat virus bisa akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B & Hepatitis C) dan bisa
juga kemungkinan menjadi kanker hati (Hepatitis B).
Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan
kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan. Untuk mendeteksi adanya penyakit
hepatitis perlu dilakukan serangkaian tes fungsi hati dan sifatnya enzimatik
(menguji kadar enzim), yaitu :
1. Enzim yang berkaitan dengan kerusakan hati antara lain SGOT, SGPT,
GLDH, LDH.
2. Enzim yang berhubungan dengan adanya penanda adanya sumbatan pada
kantung empedu, yaitu gamma GT dan alkali phosfatase.
3. Enzim yang berhubungan dengan kapasitas sintesis hati, yaitu kolinesterase.
Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan serologi (sel), yaitu :
HbsAg, HbeAg, anti Hbe dan anti HBv DNA.Jika serangkaian tes menandakan
adanya gangguan hati dan diagnosa menunjukan adanya hepatitis.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hepatitis?
2. Apa saja jenis – jenis hepatitis?
3. Apa penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis?
4. Apa tanda dan gejala dari penyakit hepatitis?
5. Bagaimana cara pencegahan penyakit hepatitis?
6. Bagaimana cara pengobatan penyakit hepatitis?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hepatitis.
2. Untuk mengetahui jenis - jenis hepatitis.
3. Untuk mengetahui penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis.
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari penyakit hepatitis.
5. Untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit hepatitis?

D. Manfaat
1. Mengetahui pengertian hepatitis.
2. Mengetahui jenis - jenis hepatitis.
3. Mengetahui penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis.
4. Mengetahui tanda dan gejala dari penyakit hepatitis.
5. Mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit hepatitis?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Hepatitis
Ester monika, 2002 : 93 menyatakan hepatitis adalah inflamasi/radang dan
cedera pada hepar karena reaksi hepar terhadap berbagai kondisi terutama virus,
obat-obatan dan alkohol. Sedangkan Brunner & Suddarth, 2002 : 1169 berpendapat
bahwa hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus
disertai nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan
perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas.
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam
bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi
lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ
hati,bukan penyakit hati. Namun banyak asumsi yang berkembang di masyarakat
mengartikan lever adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah sakit kuning
sebenarnya dapat menimbulkan kercunan, karena tidak semua penyakit kuning
disebabkan oleh radang hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung
empedu. (M. Sholikul Huda) dan Sujono Hadi, 1999 mengatakan hepatitits adalah
suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan serta bahan – bahan kimia.
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah
suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus
yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

5
B. Jenis – jenis Hepatitis
1. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui kontaminasi
oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang terkontaminasi. Potensi
penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi
didaerah kumuh berupa endemik. Masa inkubasi : 2-6 minggu, kemudian
menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering terinfeksi adalah anak-anak dan
dewasa muda.

2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau
hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering tranfusi
darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat
yang terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan,
pria homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang
terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa
inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul gejala klinis.

3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab tersering
infeksi hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV ditularkan
dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui tranfusi darah.
Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, individu yang
menerima produk darah, potensial risiko terhadap pekerja perawatan kesehatan dan
keamanan masyarakat yang terpajan pada darah. Masa inkubasinya adalah selama
18-180 hari.

6
4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah
parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang
mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu
telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV. Populasi yang
sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah
multipel (infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya
belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis
fulminan, kegagalan hati, dan kematian.

5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air yan
tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada atau
perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan paling
sering pada dewasa muda hingga pertengahan.

6. Kemungkinan Hepatitis F dan G


Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para pakar
belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah. Sedangkan
hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis
B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik.
Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.

7
C. Etiologi Hepatitis
1. Hepatitis A
Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui
gelas atau sendok bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Kadang – kadang dapat
juga melalui keringat penderita atau melalui jarum suntik bekas yang di pakai pada
penderita pengdapa hepatitis A.

2. Hepatitis B
Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu hamil
bila terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam kandungan
atau waktu menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah yang banyak di
jumpai pada penyakit hepatitis B. Pada saat ini jenis hepatitis yang paling banyak di
pelajari ialah hepatitis B dan telah dapat pula di cegah melalui vaksinasi. Walaupun
infeksi virus ini jarang terjadi pada populasi orang dewasa, kelompok tertentu dan
orang yang memiliki cara hidup tertentu berisiko tinggi. Kelompok ini mencakup:
a. Imigran dari daerah endemis hepatitis b
b. Pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik
c. Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang
terinfeksi
d. Pria homoseksual yang secara seksual aktif
e. Pasien rumah sakit jiwa
f. Narapidana pria
g. Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk tertentu dari
plasma
h. Kontak serumah dengan karier hepatitis
i. Pekerja sosial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak dengan darah

8
3. Hepatitis C
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui kontak
seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan ataupun transfusi
darah. Virus hepatitis C juga berbahaya karena sebagian besar penyakit Hepatitis C
dapat berkembang menjadi kronis/menahun dan menjadi pengidap yang selanjutnya
akan menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya.

4. Hepatitis D dan Hepatitis E


Hepatitis D dan hepatitis E diduga penularannya melalui mulut, tetapi belum ada
penelitian yang lebih mendalam.

D. Manifestasi Klinis Hepatitis


Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara
klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat
memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk
membedakannya secara pasti masih diperlukan bantuan melalui pemeriksaan darah
penderita. Gejala penderita hepatitis virus mula-mula badanya terasa panas, mual
dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh
tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi
kuning. Pasien hepatitis virus biasnya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir
semua penderita hepatitis A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita
hepatitis C dapat menjadi kronis. Mengenai hepatitis D dan E belum dapat di
ketahui sevara pasti bagaimana perjalanan penyakitnya.
Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi sebagian
kecil (kira-kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau meninggal. Penderita
hepatitis B yang menahun setelah 20-40 tahun kemudian ada kemungkinan hatinya
mengeras (sirosis), dan ada pula yang berubah menjadi kanker hati.

9
E. Pencegahan Hepatitis
Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat
ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu - satunya jalan untuk
mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada
vaksin hepatitis B saja, karena memang Hepatitis B sajalah yang paling banyak
diselidiki baik mengenai perjalanan penyakitnya maupun komplikasinya.
Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia yang
telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi.
Vaksin hepatitis yang di buat dari darah manusia kebal hepatitis di suntikkan kepada
orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga kali, sedangkan vaksin hepatitis B yang di
rekayasa dari sel ragi diberi kepada penderita sebulan sekali sebanyak dua kali, lalu
suntikan ke tiga baru di beri 5 bulan kemudian.
Vaksinasi hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi yang lahir dari
ibu yang mengidap penyakit hepatitis B, harus di vaksinasi hepatitis B segera
setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah berumur sebulan.
Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan
memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah/cairan tubuh lainnya, dan
harus hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik. Perhatikan cara pembuangan
bahan-bahan terkontaminasi dan pembersihan alat-alat dan permukaan yang
terkontaminasi.

F. Pengobatan Hepatitis
Tidak terdapat terapi spesifik untuk hepatitis virus akut. Tirah baring selama
fase akut penting dilakukan dan diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat umumnya
merupakan makanan yang paling dapat dimakan oleh penderita. Pemberian
makanan secara intravena mungkin perlu diberikan selama fase akut bila pasien
terus-menerus muntah. Aktivitas fisik biasanya perlu dibatasi sehingga gejala
mereda dan tes fungsi hati kembali normal.

10
Pengobatan terpilih untuk hepatitis B atau hepatitis C simtomatik adalah terapi
antivirus dengan interferon-α. Terapi antivirus untuk hepatitis D kronis
membutuhkan pasien uji eksperimental. Jenis hepatitis kronis ini memiliki resiko
tertinggi untuk berkembangnya sirosis.
Obat hepatitis hanya diperoleh dengan resep dokter. Namun terdapat obat
alternatif sebagai tambahan obat yang diberikan dokter.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan
oleh infeksi virus yang menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Hepatitis terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B
c. Hepatitis C
d. Hepatitis D
e. Hepatitis E
f. Kemungkinan hepatitis F dan G
3. Virus - virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan
kematian hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan
merangsang reaksi peradangan dan imun yang mencederai atau menghancurkan
hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan degranulasi sel mast dan pelepasan
histamin, pengaktifan komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di
sekitarnya, serta edema dan pembengkakan interstisium. Respon imun yang
timbul kemidian mendukung respon peradangan. Perangsangan komplemen dan
lisis sel serta serangan antibodi langsung terhadap antigen-antigen virus
menyebabkan destruksi sel-sel yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa
sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran darah berkurang yang menyebabkan
hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.
4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara
klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.

12
5. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
a. Stadium prodromal
b. Stadium icterus
c. Stadium pemulihan
6. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat
ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan
untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.

B. Saran
Adapun yang menjadi saran penulis kepada teman-teman mahasiswa agar
kiranya dapat memahami substansi dalam penulisan makalah ini serta
mengimplementasikan dalam kehidupan seharí-hari, karena mengingat betapa
pentingnya mempelajari penyakit hepatitis.
Kepada teman - teman penderita hepatitis sebaiknya memperhatikan pola makan
yang sehat, menghindari mengkonsumsi minuman keras, serta menjaga sanitasi
lingkungan sekitar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya. Jakarta: Gaya Baru

Mansjoer, Arief, Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth, Edisi 8,
Vol 2. Jakarta : EGC

Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Pencernaan. Jakarta: Salemba Medika

14

Anda mungkin juga menyukai