SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (Strata-1) pada Fakultas Hukum Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Oleh:
FEBRINA TRY RAMDHANI
No. Mahasiswa: 12410411
i
PENERAPAN ASAS NON PROFIT ORIENTED DALAM YAYASAN
(STUDI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)
SKRIPSI
Yogyakarta
Oleh :
No.Mahasiswa : 12410411
FAKULTAS HUKUM
YOGYAKARTA
2016
ii
iii
iv
v
vi
CURRICULUM VITAE
5. Golongan Darah :B
Yogyakarta
Sulawesi
Tenggara
8. Identitas Orangtua/Wali
Pekerjaan : PNS
Pekerjaan : PNS
9. Riwayat Pendidikan
a. SD : SD 2 Unaaha
vii
11. Prestasi :
2014
12. Hobby :
1. Bermain Game
viii
MOTTO
“ I failed in first, second, and third attempt, but it doesn’t mean I will
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Tiada kata yang pantas untuk penulis ucapkan selain rasa syukur
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima
x
maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa
1. Kedua orang tua Drs.H.Yayok Setia Budi Warso dan Hj. Rohani
2. Dr. Aunur Rahim Faqih, SH., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
kepada penulis;
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum UII yang telah memberikan
oleh penulis;
xi
7. Sahabat-sahabat sekaligus saudara seperjuangan penulis yang telah
Yunia Zulfa);
Kulonprogo;
11. Keluarga besar UKM Bola Basket Universitas Islam Indonesia yang
12. Keluarga besar UKM Bola Basket FH UII yang telah mengukir
13. Serta para pihak yang turut membantu penulis baik secara langsung
xii
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam
penyelesaian skripsi ini, namun tiada gading yang tak retak, penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
pendidikan dan juga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi
Yogyakarta, 2016
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................... v
CURRICULUM VITAE ........................................................................ vii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................... ix
KATA PENGANTAR.............................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xiv
ABSTRAK ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
xiv
BAB III PENERAPAN ASAS NON PROFIT ORIENTED DALAM
DI YOGYAKARTA
BAB I PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 86
B. Saran . ................................................................................. 87
xv
ABSTRAK
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Yayasan adalah badan usahan yang non profit. Non profit yaitu
Tetapi saat ini masih ada beberapa yayasan yang tidak menerapkan asas
1
Murjiyanto, Badan Hukum Yayasan, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
2011), Hlm. 1
2
Ibid, Hlm 5
1
non profit oriented didalam yayasan tersebut. Yayasan merupakan suatu
badan usaha yang lazimnya bergerak dibidang sosial dan bukan menjadi
Asas nirlaba atau non profit oriented adalah tidak mencari laba atau
memperoleh hasil yang lebih dari modal tersebut. Untuk nirlaba atau
non profit yaitu modal yang ada tidak diolah untuk memperoleh
Asas tersebut juga terlihat pada Pasal 3 ayat (2) yang menyebutkan
yayasan.
3
Rochmat Soemitra. Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf.
(Bandung: PT. EREsCO, 1993), Hlm. 171
4
Gatot Suparmono. Hukum Yayasan di Indonesia. (jakarta: Rineka Cipta,
2008), hlm. 110.
2
Yayasan tergolong sebagai lembaga yang idealis dan kegiatannya
kegiatannya. Hal ini sejalan dengan asas nirlaba, karena yayasan bukan
Rumah sakit adalah badan usaha non profit, lembaga yang berpusat
pada moral etik, badan usaha yang berdasarkan pada Hak Asasi
yang paling murah sampai yang super VIP. Hal ini terlihat bahwa
5
Ibid, Hlm.112
3
setiap tingkatan kelas berbeda-beda, dan mahalnya biaya pemeriksaan,
for service, fee for service adalah rumah sakit mengenakan biaya kepada
tarif yang berlaku di rumah sakit. Hal ini seringkali dikeluhkan oleh
pasien yang tidak dapat mengetahui secara pasti biaya yang harus
dan menjadi penting untuk diteliti lebih mendalam, oleh karena itu
Muhammadiyah Yogyakarta)”.
B. Rumusan Masalah
6
http://prrumahsakitui.blogspot.co.id/2011/04/kompetisi-bisnis-rumah-
sakit.html di unduh pada tanggal 21 desember 2015 pukul 21.18 WIB
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Oriented”.
5
E. Kerangka Pemikiran
7
Gatot.Op.cit., hlm. 111
6
Gierke, berpendapat bahwa badan hukum itu suatu realita,
sebagai subjek hukum, tidak dapat dibantah bahwa ada hak-hak atas
kepada badan hukum dan harta kekayaan itu terikat oleh suatu tujuan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas harta kekayaan yang
teori Brinz, bahwa harta kekayaan badan hukum terikat oleh suatu
8
Gatot.Op.cit., hlm. 17
9
Gatot.Op.cit., hlm. 18
7
serta kegiatannya, karena semata hanya berdasarkan kebiasaan. 10Di
yang sasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal didalam
menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa
sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal
pemerintah.
10
Mujiyanto.Op.cit., hlm. 26
11
Chatamarrasjid Ais, Badan Hukum Yayasan. Cet I. (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2002), hlm. 41
8
merupakan ciri khas pelayanan organisasi-organisasi nirlaba. Manusia
pihak ketiga ini untuk tujuan sosial atau kemanusiaan. Yayasan harus
berikut:
12
http://tugasdanbelajar.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-organisasi-
nirlaba-non.html diunduh pada tanggal 12 Desember 2015 pukul 20.04 WIB
13
Chatamarassjid, Tujuan Sosial Yayasan dan Kegiatan Usaha Bertujuan
Laba, (Bandung: PT. Citra Aditya,2000) hlm. 161
9
1) Prinsip Kebebasan Berorganisasi. Dalam hubungan ini perlu
yurisprudensi.
undangan.
3) Prinsip Transparansi, kiranya hal ini sudah diatur dengan baik dalam
10
5) Prinsip Nirlaba/Non-Profit Oriented. Sudah jelas Undang-Undang
F. Metode Penelitian
1. Fokus Penelitian
2. Bahan Hukum
14
Chatamarrasjid,Op.cit., hlm. 70
11
1) Studi kepustakaan dengan menelaah buku-buku, jurnal,
2) Situs-situs internet.
1) Kamus hukum
permasalahan penelitian.
penelitian.
penelitian.
4. Subyek Penelitian
12
yang memudahkan penulis untuk memecahkan permasalahan
13
G. Kerangka Skripsi
Analisis Data, serta Sistematika Penulisan, di mana sub bab – sub bab
14
inti penelitian, rumusan masalah sebagai fokus kajian akan di telaah
yayasan serta apakah yayasan melanggar atau tidak ketentuan asas non
15
BAB II
YAYASAN
A. Pengertian Yayasan
Yayasan sudah dikenal sejak zaman Hindia Belanda sampai saat ini
Nirlaba atau non profit oriented adalah adalah tidak mencari laba
nirlaba atau non profit yaitu modal yang ada tidak diolah untuk
15
Chatamarrasjid, Tujuan Sosial Yayasan dan Kegiatan Usaha Bertujuan
Laba, Ctk. I, (Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2001), hlm. 3
16
Gatot Supramono, Loc. cit
16
perihal dalam hal menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang
juga terlihat pada Pasal 3 ayat (2) yang menyebutkan bahwa yayasan
lembaga yayasan.18
Nirlaba atau non profit oriented juga diatur dalam Pasal 1 ayat (3)
yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak
lembaga nirlaba adalah badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam
17
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi_nirlaba
18
http://johanunpal.blogspot.co.id/2015/06/pengaturan-yayasan-dalam-uu-no-
16-tahun.html?m=1
17
telah terdaftar pada instansi yang membidanginya. Ketentuan tersebut
juga terdapat dalam penjelasan Pasal 20 ayat (2) UU No. 44 Tahun 2009
adalah badan hukum yang sisa hasil usahanya tidak dibagikan kepada
yang bersifat sosial yang non komersial.19 Semula istilah Yayasan hanya
Wetbook (BW) Pasal 365, yang menyebutkan antara lain, bahwa dalam
19
Murjiyanto, Badan Hukum Yayasan, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
2011), Hlm. 1
20
Ibid, Hlm. 2
18
Keberadaan yayasan sebelum Negara Indonesia memiliki UU
sebagai berikut:
perbuatan pemisahan;
dianggap badan hukum adalah sejumlah kekayaan berupa uang dan lain-
21
Gatot Supramono, Hukum Yayasan di Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), hlm.2
22
Chatamarrasjid.Op.cit., hlm. 16
19
pendiri atau penguasaanya di dalam yayasan itu, atau kepada orang-
orang lain, kecuali sepanjang mengenai yang terakhir ini adalah sesuai
dasar suatu kemauan yang sah. Selanjutnya perbuatan hukum itu harus
tujuan dan organisasi, serta satu syarat formil yakni surat. Yayasan
23
Chidir Ali, Badan Hukum, (Bandung: Alumni, 1987), hlm. 86
24
Ibid, hlm. 86
25
Ibid, hlm. 86
20
adalah suatu badan hukum tanpa diperlukan turut campurnya penguasa
(pemerintah).26
memiliki dana pokok sendiri, dikelola oleh wali atau direktur sendiri,
umum.
26
Ibid, hlm. 87
27
Ali Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan,
Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf. (Bandung : Alumni, 1986), hlm. 112
28
Chatamarrasjid, Op.cit., hlm. 18
21
Foundations tidak dapat dipisahkan dari pengertian charity.Suatu
yayasan;
diperoleh dari status yang jelas dari yayasan sebagai badan hukum
29
Ibid, hlm. 18
30
Rudhi Prasetya, Yayasan dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Sinar Grafika,
2012), hlm.2
22
dan juga dari flekibilitas jangka waktu pendirian sebagaimana
23
hal tersebut penting untuk menyebutkan ketentuan penerimaan
kekayaan badan dan yang diberi tujuan tertentu”. Yayasan dalam bahasa
31
L. Boedi Wahyono dan Suyud Margono, Hukum Yayasan Antara Fungsi
Karitatif atau Komersial, (Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri, 2001), hlm. 23
32
Freddy Haris dan Tim, Efektivitas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001
Tentang Yayasan Sebagaimana diubah dengan Undang-Undang nomor 28 Tahun 2004
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan
dalam Mewujudkan Fungsi Sosial, (Jakarta: Badan Pembina Hukum Nasional
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 2013) hlm. 24-25
24
kegiatannya menjalankan suatu usaha dengan tujuan mencari
sehingga akhirnya bentuk Yayasan tersebut tidak muri sosial tetapi lebih
yayasan tersebut.
33
Suyud Margono, Badan Hukum Yayasan Dinamika Praktek, Efektivitas dan
Regulasi di Indonesia, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2015), hlm. 133-134
25
Bahkan yayasan harus menyesuaikan dengan ketentuan hukum yang
Pengurus, Pengawas;
Yayasan:
penuh.
boleh dikuasai lagi oleh si pendiri. Akta Notaris memuat anggaran dasar
26
Yayasan, sehingga ketentuan yang terdapat dalam Anggaran Dasar itu
Yayasan;
Yayasan ditandatangani;
34
Rochmat, Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf, (Bandung: PT.
ERESCO, 1993)., hlm.165
27
(empat belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan pertimbangan
diterima;
35
Suyud Margono, Op.Cit., hlm. 47
28
seseorang. Membuat organisasi atau yayasan atau perkumpulan dalam
baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk
Dalam surat ini mempunyai makna yaitu hanya manusia yang dapat
menjadi subjek hukum, karena itu badan hukum bukan subjek hukum
dan hak-hak yang diberikan kepada badan hukum pada hakikatnya hak-
36
https://muslim.or.id/21379-hukum-organisasi-dan-taat-pada-pimpinan-
organisasi.html di unduh pada tanggal 3 maret 2016 pukul 21.00 WIB
29
hak tanpa subjek hukum. Dengan demikian hak-hak yang tidak ada yang
mempunyai dan sebagai gantinya suatu harta kekayaan yang terikat oleh
wakaf untuk mengambil manfaat dari harta wakaf. Hal ini sesuai dengan
Hadis Umar Ibn Khattab: [11], yaitu: “Tidak ada halangan bagi orang
yang ma’ruf.”
bekerja pada Yayasan tersebut adalah untuk amal. Di samping itu organ
37
https://hukumperdataunhas.wordpress.com/2014/05/02/kepemilikan-dan-gaji-
bagi-organ-yayasan/ di unduh pada tanggal 4 Maret 2016 pukul 21.00 WIB
30
Perumpamaan orang yang menarik kembali sedekahnya dapat
dibaca zakat, infak, hibah, wasiat, dan wakaf adalah seperti anjing yang
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berat dan juga situasi
1983:11).38
38
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 134
31
C. Organ-Organ Yayasan
direksi dan komisaris, di mana ketiga organ tersebut saling bekerja sama
39
L. Boedi Wahyono dan Suyud Marogono, Op.Cit, hlm. 7
40
Gatot Suparmono, Op.Cit, hlm. 74
32
1. Pembina
perseroan, istilah yang digunakan untuk itu adalah RUPS singkatan dari
tujuan yayasan.42
41
Ibid, hlm. 75
42
L. Boedi Wahyono dan Suyud Marogono, Op.Cit, hlm. 37
33
Yayasanditentukan bahwa: yang dapat diangkat menjadi anggota
maksud dan tujuan yayasan, dalam kaitan ini adalah sebagai bentuk
(satu) tahun;
2. Pengurus
43
Ibid, hlm. 38
34
pengurus mempunyai tugas ganda yaitu melaksanakan kepengurusan
kepengurusannya berakhir.45
dalam Undang-Undang Yayasan pasal 35 ayat (1), (2), dan (5) , antara
lain:
(2) Setiap Pengurus menjalankan tugas dengan itikad baik, dan peuh
44
Ibid, hlm. 39
45
Murjiyanto, Op.Cit, hlm. 31
35
(3) Setiap Pengurus bertanggungjawab penuh secara pribadi apabila
yang dapat melakukan perbuatan hukum, yang dalam hal ini pengurus
yang mewakili yayasan, maka yang terikat menurut hukum kepada siapa
a. Seorang Ketua
b. Seorang Sekretaris
c. Seorang Bendahara
yayasan yang kecil, sehingga dengan tiga jabatan yayasan yag dianggap
46
Ibid, hlm. 32
36
cukup dan mampu mengurus yayasan dengan baik. Apabila sebuah
itu juga dapat dikembangkan jabatan ketua yaitu ketua I dan ketua
II.Untuk wakil ketua menjadi wakil ketua I dan wakil ketua II, begitu
Pasal 32 UU Yayasan:
di Luar Pengadilan;
(2) Setiap Pengurus menjalankan tugas dengan itikad baik, dan penuh
47
Gatot Suparmono, Op.Cit., hlm. 87
48
Ibid., hlm. 95
37
(3) Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2),
kegiatan Yayasan;
Dasar Yayasan;
3. Pengawas
bendahara.
Pasal 40 UU Yayasan:
38
(1) Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan
39
Tanggungjawab Pengawas Yayasan ini tidak saja berkaitan mengenai
berikut ini:
49
Suyud Margono, Op.Cit., hlm. 92
40
f. Mampu melakukan perbuatan hukum sesuai dengan perundang-
dan lain-lain).
Negara.51Badan hukum adalah suatu badan yang ada karena hukum, dan
50
L. Boedi Wahyono dan Suyud Marogono, Op.Cit, hlm. 43-44
51
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 1990), hlm. 29
52
Rai Widjaya, Hukum Perusahaan, ( Jakarta: Megapoin, 2003) hlm. 127
41
mempunyai kehendak. Dikemukakan bahwa badan hukum adalah suatu
yaitu:
53
Munir Fuady, Dinamika Teori Hukum, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2007),
hlm.12
54
Sumanjuntak, Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia, (Jakarta: Karya
Unipress, 1999), hlm. 28
55
Ibid, Hlm. 29
42
misalnya departemen pemerintahan, propinsi, lembaga-lembaga
Dilihat dari segi tujuan keperdataan yang hendak dicapai oleh badan
keagamaan, wakaf.56
56
Ibid, hlm. 30
43
Kriteria badan hukum oleh Ali Rido, yang mengemukakan bahwa
Tujuan tertentu itu dapat berupa tujuan materiil, yang terlepas dari
organnya.
44
Badan hukum sebagai subyek hukum merupakan kesatuan sendiri
bagaimana organ badan hukum yang terdiri dari manusia itu bertindak,
dipilih dan diganti dan sebagainya diatur oleh anggaran dasar dan
peraturan lain-lainnya.57
Asas nirlaba atau non profit oriented adalah tidak mencari laba atau
memperoleh hasil yang lebih dari modal tersebut.Untuk nirlaba atau non
profit yaitu modal yang ada tidak diolah untuk memperoleh keuntungan,
tersebut juga terlihat pada Pasal 3 ayat (2) yang menyebutkan bahwa
57
Chidir Ali, Op.Cit.,hlm. 55
45
bukan perusahaan, karena yayasan kegiatannya tidak menjalankan
SHU atau sisa hasil usaha yang dibagikan kepada seluruh anggota
koperasi.58
58
Gatot Supramono, Loc. cit
46
b. Maksud dan tujuan tidak dapat dirubah (Pasal 17);
Pengawas;
Menteri.59
dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta
dalam suatu badan usaha. Dipertegas dalam Pasal 7 Ayat (1) yang
59
Panggabean, Praktik Peradilan Menangani Kasus Aset Yayasan (Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 2002), Hlm. 148-149
47
memberikan batasan, bahwa kegiatan usaha perusahaan yang didirikan
yayasan menjadi milik yayasan atau kekayaan yayasan. Oleh karena itu
menjadi milik yayasan, maka sejalan dengan itu Pasal 3 Ayat (2)
Ayat (1) yaitu, bahwa kekayaan yayasan baik berupa uang, barang,
baik dalam bentuk gaji, upah, maupun honorarium, atau bentuk lain
pengawas.
48
2. Melaksanakan kepengurusan yayasan secara langsung dan penuh.60
Dikatakan oleh Yusuf Tjahyono, bahwa dari sejak awal sebuah yayasan
60
Ibid., Hlm. 115-116
61
Tim Suherman Toha, Perbandingan Tujuan dan Pola Kerja Yayasan di
Beberapa Negara dan Kemungkinan Penerapannya di Indonesia, (Jakarta:Badan
Pembina Hukum Nasional Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 2013) hlm.
59
49
Arie Kusumastuti, berpendapat bahwa keberadaan yayasan
adanya wadah atau lembaga yang bersifat dan tujuan sosial, keagamaan,
bergerak dalam segala macam lapangan usaha, baik yag bergerak dalam
50
Idealnya, yayasan didirikan oleh satu atau bebrapa orang dengan
pasal 27 ayat (1) dan (2) berbunyi : “Segala warga negara bersamaan
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya” dan “Tiap-
tiap wrga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan”.
dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta
nasional;
51
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
masyarakat luar yayasan yang perlu dibantu, maka yayasan tidak punya
pengadilan.62
62
Ibid., Hlm. 77-78
52
sumbangan.Namun demikian, praktek organisasi nonprofit seperti
Undang Hukum Perdata atau Bugerlijk Wetbook (BW) pasal 365, yang
beberapa ketentuan, antara lain pada Pasal 1 Ayat (1), dijelaskan bahwa
meliputi:
63
Book.google.co.id di unduh pada tanggal 1 Maret 2015 pukul 10.00 WIB
64
Murjiyanto, Op.Cit., hlm. 66-67
53
1. Harta kekayaan yang dipisahkan, bahwa kekayaaan yang telah
keuntungan perseroan;
54
lain seperti misalnya perkumpulan, di mana wadah ini terbentuk
yang dipisahkan tersebut, sudah terpisah dan tidak ada lagi hubungan
tidak dapat ditarik kembali, termasuk apabila yayasan bubar, maka sisa
kekayaan yayasan dari hasil likuidasi tidak kembali kepada pendiri. Hal
55
konsekuensi adanya pembagian keuntugan dari modal yang disetorkan
65
Ibid, Hlm. 68-69
66
Suyud Margono, Op.cit., hlm. 142
56
Adapun kontrol yang dilakukan tidak dapat dilakukan oleh para
67
Ibid., Hlm. 143
57
BAB III
YOGYAKARTA
Pada awalnya pada tahun 1923 telah didirikan oleh K.H. Sudjak
68
Gatot Supramono, Hukum Yayasan di Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), hlm. 1
58
PKU (Pembina Kesejahteraan Umat). PKU (Pembina Kesejahteraan
tidak begitu jelas, karena belum ada aturan secara tertulis. Yayasan
2009 tentang Rumah Sakit adalah badan hukum nirlaba (non profit)
adalah badan hukum yang sisa hasil usahanya tidak dibagikan kepada
59
Yogyakarta maka Pimpinan Pusat perlu mengatur gerak kerja dari amal
lebih baik. Qaidah inilah yang menjadi dasar utama dalam menjalankan
Muhammadiyah.69
fungsi organ yang bekerja saling terkait satu sama lainnya, dimulai dari:
69
Wawancara dengan drg. Pipiet Setyaningsih, Direktur Umum Kepegawaian
dan Keuangan Rumah Sakit Muhammadiyah, pada tanggal 25 Juni 2016, Pukul 09.00
WIB di RS PKU Muhammadiyah
60
2. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan
eksekutif.70
70
Wawancara dengan drg. Pipiet Setyaningsih, Direktur Umum Kepegawaian
dan Keuangan Rumah Sakit Muhammadiyah, pada tanggal 25 Juni 2016, Pukul 09.00
WIB di RS PKU Muhammadiyah
61
Direktur Utama H. Joko Murdiyanto, Sp.AnMPH
Direktur Bid. Al
Kemuhammadiyahan
Direktur Bid.
drg Hj Pipiet Setyaningsih, Sp.
Kepegawaian &
Ort, MPH
Keuangan
Gambar 3.1
62
mengkoordinasikan atau monitoring atapun mengevaluasi
71
Wawancara dengan drg. Pipiet Setyaningsih, Direktur Umum Kepegawaian dan
Keuangan Rumah Sakit Muhammadiyah, pada tanggal 29 Juli 2016, Pukul 09.30 WIB di
RS PKU Muhammadiyah
63
a. Mengusulkan kepada BPH tentang kebijakan operasional
manajemen RS;
teguran yang sejalan dengan visi dan misi rumah sakit kepada
atasan;
64
b. Memberikan rekomendasi yang bersifat saran, masukan atau
teguran yang sejalan dengan visi dan misi rumah sakit kepada
atasan;
Penunjang;
Direktorat Penunjang.
65
PIMPINAN PUSAT
MUHAMMADIYAH
BADAN
PELAKSANA
HARIAN
DIREKTUR
UTAMA
SPI
DIREKTUR DIREKTUR
BAGIAN
PELAYANAN UMUM
SM-RS DIREKTUR
MEDIK DIREKTUR KEUANGAN
AL ISLAM
PENUNJAN &
KOMITE DAN
KOMITE G KEPEGAWAI
MEDIK KEMUH.
KEPERAWATAN AN
PANITIA
PANITIA POKJA
POKJA KOMITE
LAIN BAGIAN BAG.
BIDREKAM BINA BINA
PENINGKATAN MEDIK CITRA DA’WAH
MUTU&
KESELAMATAN
PASIEN
BAG./INS BAG./PENUNJANG
TALASI NON MEDIK
FARMASI
BAG. SDI BAGIAN
BD. BD.
PELAYANAN BAG. ADMIN
KEPERAWATAN
MEDIK PENUNJANG
MEDIK
Gambar 3.2
66
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya PKU
yaitu:
Visi :
Misi:
undangan;
ajaran islam;
Tujuan:
Muhmmadiyah Yogyakarta;
dan holistik;
berkarakter;
67
4. Terwujudnya penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang
Falsafah:
namun hasil lebih itu tidak boleh dinikmati oleh pengurusnya. Hasil
yayasan maupun rumah sakit dengan adanya misi dakwah yaitu misi
72
Rudhi Prasetya, Yayasan dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Sinar Grafika,
2012), hlm. 61
68
dakwah sebagai investasi, misi dakwah dianggap sebagai penunjang,
Kemudian adanya badan usaha yang dimiliki yaitu unit kedua dari
tujuan dari pelaksanaan, visi, misi, motto, dan peraturan yang telah di
tetapkan.
73
Wawancara dengan drg. Pipiet Setyaningsih, Direktur Umum Kepegawaian
dan Keuangan Rumah Sakit Muhammadiyah, pada tanggal 25 Juni 2016, Pukul 09.00
WIB di RS PKU Muhammadiyah
69
HRD atau Sumber Daya Manusia dari Rumah Sakit PKU
yang telah ditentukan, juga dapat disimpulkan bahwa HRD atau Sumber
400
350
300
250
Permanent
200 Contract
150 Part Tiime
100 Guest
50 Jumlah
Medical
General
Doctor Nurses
Worker Suporting
Gambar 3.3
70
Sementara untuk yang bersangkutan dengan faktor pendukung
Gambar 3.4
71
PROFESI LAIN-LAIN
Gambar 3.5
penyertaan tersebut paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari
72
maksimal seluruh pernyertaan tersebut sebesar 25% dari seluruh nilai
yang bergerak dibidang sosial, tetapi yayasan ini tidak langsung aktif
74
Rudhi Praetyo, Op.cit., Hlm. 19
73
menyelenggarakan kegiatan yayasan dalam menyelenggarakan rumah
rumah sakit didirikan oleh yayasan, maka kegiatan rumah sakit itulah
inventaris, keuangan yang ada adalah milik dari yayasan, dan bukan
rumah sakit dan lain-lain, dengan yayasan sama sekali tidak ikut
74
mendirikan lembaga pendidikan, universitas, rumah sakit, dengan
badan usaha itu sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan yang
mendirikan.75
dalam badan usaha, badan usaha atau lembaga sosial yang dilakukan
75
Ibid, hlm 20
75
yaitu mendirikan rumah sakit yaitu Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
tujuan dengan cara mendirikan badan usaha atau ikut serta dalam suatu
tetapi harus melalui badan usaha yang didirikannya atau melalui badan
yang di dapat dari rumah sakit mencari kelebihan dari hasil yang di
Rumah sakit adalah badan usaha non profit, lembaga usaha yang
berpijak pada moral etik, badan usaha yang berdasarkan dan bersumber
pada Hak Asasi Manusia. Rumah sakit adalah lembaga sosial yang
76
Suyud Margono, Badan Hukum Yayasan Dinamika Praktek, Efektivitas, &
Regulasi di Indonesia, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2015)Hlm. 34
77
Wawancara dengan drg. Pipiet Setyaningsih, Direktur Umum Kepegawaian
dan Keuangan Rumah Sakit Muhammadiyah, pada tanggal 25 Juni 2016, Pukul 09.00
WIB di RS PKU Muhammadiyah
76
bersama. Penyebab maraknya kasus dianggap rumah sakit atau badan
usaha yang didirikan berbeda tujuan dengan yayasan, antara lain karena:
yang didirikan karena baik dari yayasan maupun badan usaha memiliki
78
https://books.google.co.id/books?id=DyBE2FTnQF0C&pg=RA1PT59&lpg
=RA1PT59&dq=rumah+sakit+sebagai+non+profit+oriented&source=bl&ots=HNYx
1Qgx9z&sig=pxbHebv1TN0E903PBVG28qX8CzQ&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj
Ys9ZxtTLAhXQTY4KHU8uCSEQ6AEIRDAF#v=onepage&q=rumah%20sakit%20
sebagai%20non%20profit%20oriented&f=false di akses tanggal 16 Maret pukul
00.10 WIB
77
prospektif, organ yayasan mempunyai kesempatan pula untuk
Sebab di satu sisi, yayasan bisa saja melakukan kegiatan usaha yang
prospektif, namun di sisi lain yayasan sangat dibatasi karena harus tetap
baik biaya pengobatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit maupun
fasilitas seperti ruang inap, banyak rumah sakit swasta yang memiliki
harga ruang inap yang begitu mahal, dengan harga tertentu itupun juga
keadaan ini baik dari pihak yayasan maupun dari pekerja rumah sakit
berpegang pada non profit oriented, yaitu tidak mencari keuntungan baik
78
Berbeda dengan Yayasan Rumah Sakit PKU (Pembina
BED CAPACITY
MENYESU
AIKAN VIP, 9%
(KBY-ICU- KELAS
ISOLASI, 2 IMC), 17%
% I, 15%
KELAS
KELAS
II, 20%
III, 37%
Gambar 3.6
79
Penting untuk diperhatikan bahwa ketika mendirikan badan usaha
atau pailit semata, tetapi tidak dalam pengertian bagian kekayaan pendiri
79
Pasal 8 UU No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
80
Margarita M., Risiko Hukum Bagi Pembina, Pengawas & Pengurus Yayasan,
Cetakan Pertama, Forum Sahabat, Jakarta, 2009 hlm. 100
80
Karena itu untuk meluruskan agar tujuan yayasan adalah amal dan
lembaga amal yang memilih bentuk badan hukum. Dalam hal tujuan
Indonesia. Dalam hal tujuan amal dan tujuan nirlaba (non profit), seperti
dan misi yayasan, yang penting konsistensi pada tujuan utama yayasan
81
Hambatan dalam pengelolaan dan pengembangan yayasan, dalam
82
Hambatan yang dihadapi yayasan RS Muhammadiyah sebagai
Pelayanan Medis
83
Pelayanan rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
jangka panjang.
d. Pelayanan Bedah
e. Pelayanan Bersalin
84
bersalin, kenyamanan dan ketentraman keluarga senantiasa
terjaga.
Pelayanan Penunjang
a. Instalasi Laboratorium
b. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Farmasi
85
e. Instalasi Gizi
Instalasi gizi melayani terapi gizi pasien rawat inap dan rawat
Spirometri.
g. CSSD
Yogyakarta.
h. Laundry
86
2. Hambatan dengan situasi
terjadi, dalam hal ini upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan
rumah sakit itu ada disebut dengan residential mutu atau penilaian
82
Wawancara dengan drg. Pipiet Setyaningsih, Direktur Umum Kepegawaian
dan Keuangan Rumah Sakit Muhammadiyah, pada tanggal 25 Juni 2016, Pukul 09.00
WIB di RS PKU Muhammadiyah
87
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
88
berlakunya UU Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, Yayasan
lebih baik.
B. Saran
sakit haruslah lebih jelas lagi baik dalam unit pertama rumah
89
pengelola rumah sakit dalam mempersiapkan diri menghadapi
90
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Abdulkadir Muhammad. Hukum Perdata Indonesia. Penerbit: PT. Citra
Aditya Bakti. Bandung. 1990.
Chatamarrasjid Ais. Badan Hukum Yayasan. Cet I. Penerbit: PT. Citra Aditya
Bakti. Bandung. 2002.
_________, Tujuan Sosial Yayasan dan Kegiatan Usaha Bertujuan Laba, Ctk.
I. Penerbit: Citra Aditya Bhakti. Bandung 2001.
91
Rudhi Prasetya. Yayasab Dalam Teori dan Praktik. Penerbit: Sinar Grafika.
Jakarta. 2012.
Perundang-undangan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80 Tahun 2009 tentang Sisa Lebih yang
Diterima atau Diperoleh Badan atau Lembaga Nirlaba yang Bergerak
dalam Bidang Pendidikan dan/atau Bidang Penelitian dan
Pengembangan, yang Dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan
92
Tahun 2001, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4430);
Internet
http://tugasdanbelajar.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-organisasi-nirlaba-
non.html
di unduh pada tanggal 12 Desember 2015 pukul 20.04 WIB
http://prrumahsakitui.blogspot.co.id/2011/04/kompetisi-bisnis-rumah-
sakit.html di unduh pada tanggal 21 desember 2015 pukul 21.18 WIB
https://books.google.co.id/books?id=jRmPtnrT960C&pg=Yayasan+non+profi
t&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=Yayasan&f=false di
unduh pada tanggal 1 Maret 2015 pukul 10.00 WIB
https://muslim.or.id/21379-hukum-organisasi-dan-taat-pada-pimpinan-
organisasi.html diunduh pada tanggal 3 maret 2016 pukul 21.00 WIB
https://hukumperdataunhas.wordpress.com/2014/05/02/kepemilikan-dan-gaji-
bagi-organ-yayasan/ di unduh pada tanggal 4 Maret 2016 pukul 21.00
WIB
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi_nirlaba di unduh pada tanggal 17
September 2016 pukul 21.00 WIB
http://johanunpal.blogspot.co.id/2015/06/pengaturan-yayasan-dalam-uu-no-16-
tahun.html?m=1 di unduh pada tanggal 17 September 2016 pukul 22.51 WIB
https://books.google.co.id/books?id=DyBE2FTnQF0C&pg=RA1PT59&lpg=R
A1PT59&dq=rumah+sakit+sebagai+non+profit+oriented&source=bl&ot
s=HNYx1Qgx9z&sig=pxbHebv1TN0E903PBVG28qX8CzQ&hl=en&sa
=X&ved=0ahUKEwjYs9ZxtTLAhXQTY4KHU8uCSEQ6AEIRDAF#v
=onepage&q=rumah%20sakit%20sebagai%20non%20profit%20oriented
&f=false di unduh tanggal 16 Maret pukul 00.10 WIB
93
LAMPIRAN