Anda di halaman 1dari 12

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitan

Penelitian ini adalah jenis deskriptif analitik dengan rancangan Cross-

sectional yaitu pengukuran variabel dilakukan pada suatu saat untuk menilai

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Akbar et al., 2016)

di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai dengan

20 Juni 2018.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi

Sulawesi Barat.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Opersional
Variabel Independen
1 Motivasi Perasaan atau Wawancara Kuesione 1. Tinggi : jika Ordinal
pikiran yang r rentang skor
mendorong :>3
perawat di 2. Rendah :
RSUD Provinsi jika rentang
30

Sul-bar untuk skor: ≤ 3


melakukan
pekerjaan di
bidang
keperawatan
agar tercapai
tujuan yang
diharapkan oleh
oinstansi
2 Fasilitas Kerja Sarana dan Wawancara Kuesione 1. Mendukung Ordinal
prasarana yang r , jika
mendukung dan rentang skor
membantu :>3
perawat dalam 2. Tidak, jika
menyelesaikan rentang
tugas-tugasnya skor: ≤ 3
dan membuat
perawat bekerja
lebih produktif
dan efesien
3 Pelatihan Pendidikan dan Wawancara Kuesione 1. Pernah, Ordinal
kegiatan diluar r 2. Belum
pendidikan
formal yang
pernah diikuti
oleh perawat
dalam rangka
menambah
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
keperawatan
4 Imbalan Jasa Sesuatu yang Wawancara Kuesione 1. Memuaskan, Ordinal
dibayar atau r jika rentang
pemenuhan dari skor : > 3
suatu janji 2. Tidak, jika
instansi kepada rentang
setiap perawat skor: ≤ 3
yang telah
bekerja di bagian
masing-masing
dengan jumlah
31

bayaran variatif
Variabel Dependen
1 Kinerja Hasil nilai dari Wawancara Kuesione 1. Baik, jika Ordinal
Perawat seseorang r rentang skor
perawat dalam :>3
menjalankan 2. Kurang, jika
tugas dan rentang
fungsinya di skor: ≤ 3
bidang
keperawatan
sesuai standar
asuhan
keperawatan
yang telah
ditetapkan oleh
bidang
keperawatan

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua perawat yang yang

berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil yang bertugas memberikan

pelayanan keperawatan di ruang rawat inap yang berjumlah 130 orang yang

terbagi kedalam beberapa ruang rawat seperti yang tertera dalam tabel 3.1

berikut ini (Bagian kepegawaian RSUD Provinsi Sulawesi Barat, 2018).

Tabel 2 Jumlah Populasi Masing-masing Bagian


N Ruang Rawat Inap Jumlah Populasi
o
1 Ruang Kelas Utama 9 Orang
2 Ruang VIP 9 Orang
3 Perawatan Interna 10 Orang
4 Perawatan Bedah 12 Orang
5 Perawatan Anak 10 Orang
32

6 Ruang Kebidanan 12 Orang


7 Ruang NICU Anak 11 Orang
8 Ruang ICU 12 Orang
9 Ruang Rawat Saraf 11 Orang
10 Ruang Isolasi 12 Orang
11 Unit Gawat Darurat 12 Orang
12 Kamar Operasi 10 Orang
Total Populasi 130 Orang

2. Sampel

Menurut (Suwarjana, 2016), perkiraan besar sampel pada penelitian ini

diambil berdasarkan rumus dibawah ini, dimana tingkat ketepatan atau

kepercayaan sebesar 0,1 (1%).

N
n=
1+ N ( d 2)

130
n=
1+130( 0,12)

130
n=
1+130(0,01)

130
n=
1+1,30

130
n=
2,30

n=56,52

Berdasarkan rumus sampling diatas, dengan jumlah populasi 130 orang

maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 56,52 atau dibulatkan menjadi 57

responden. Berhubung sampel tersebar di berbagi kelas maka digunakan teknik

Proportional Random Sampling. Menurut (Suwarjana, 2016) prosedur


33

pengambilan sampel dengan metode proportional random sampling dipergunakan

rumus :

Total populasi
Sampel per populasi= x besar sampel
Total Populasi

Berdasarkan rumus diatas jumlah sampel dari masing-masing kelas

secara proporsional diperoleh dengan cara jumlah sub populasi dibagi dengan

jumlah populasi keseluruhan, kemudian dikalikan dengan besarnya sampel

yang telah ditetapkan sebelumnya. Proporsi sampel seperti dalam tabel 3.2

berikut :

Tabel 3. Proporsi Jumlah Sampel Masing-masing Ruangan


N Ruang Rawat Inap Jumlah Jumlah
o Populasi Sampel
1 Ruang Kelas Utama 9 Orang 4 Sampel
2 Ruang VIP 9 Orang 4 Sampel
3 Perawatan Interna 10 Orang 4 Sampel
4 Perawatan Bedah 12 Orang 5 Sampel
5 Perawatan Anak 10 Orang 4 Sampel
6 Ruang Kebidanan 12 Orang 5 Sampel
7 Ruang NICU Anak 11 Orang 5 Sampel
8 Ruang ICU 12 Orang 5 Sampel
9 Ruang Rawat Saraf 11 Orang 5 Sampel
10 Ruang Isolasi 12 Orang 5 Sampel
11 Unit Gawat Darurat 12 Orang 5 Sampel
12 Kamar Operasi 10 Orang 4 Sampel
Total Populasi 130 Orang 57

E. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang langsung diperoleh dari responden melalui hasil jawaban

kuesioner.
34

2. Data Sekunder

Data sekunder berupa data jumlah perawat yang diperoleh dari bagian

kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah Propinsi Sulawesi Barat dan data,

serta informasi dari berbagai literatur lainnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk

kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. Pada bagian

awal instrumen penelitian berisi data responden yang meliputi umur, jenis

kelamin, status kepegawaian, masa kerja, pendidikan dan status pelatihan dibidang

keperawatan.

Instrumen kedua berisi pernyataan tertutup yang terdiri atas 6 (enam)

pernyataan yang memuat tentang faktor motivasi, 6 (enam) pernyataan yang

memuat tentang faktor fasilitas kerja dan 5 (lima) pernyataan yang memuat tentang

faktor imbalan jasa dan 6 (enam) pernyataan yang memuat kinerja perawat.

Kuesioner di buat berasarkan skala Gutmann dengan pilihan jawaban

“Ya” atau “Tidak” dan “Ada” atau “Tidak” . Kriteria penilaian apabila responden

memilih jawaban “Ya” maka skornya 1, bila responden memilih jawaban “Tidak”

skornya 0. Penilaian kinerja responden berdasarkan penilaian melalui lembar

observasi kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh

perawat.
35

1. Uji Validitas

Sebelum melaksanakan penelitian dilakukan uji validitas dan reliabilitas

kuesioner melalui uji coba kuesioner. Validitas adalah keadaan yang

menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa

yang akan diukur, sedangkan reliabilitas adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur subyek yang sama akan menghasilkan data yang

sama (Hamdi and Bahruddin, 2015).

Uji validitas menggunakan validitas isi yaitu dengan melihat apakah alat

ukur telah memuat pertanyaan atau pernyataan yang relevan dengan materi yang

akan diteliti. Pengujian validitas dengan mengukur korelasi tiap item (skor faktor)

dengan skor total. Rumus korelasi menggunakan product moment correlation

coeficien (r). Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas

maka factor tersebut merupakan construct yang kuat (Hamdi and Bahruddin,

2015)

2. Uji Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan memanfaatkan komputer

program SPSS melalui reliability analysis. Angka reliabilitas ditetapkan

berdasarkan nilai alpha yang dihasilkan. Jika nilai alpha = 0,800 – 1,000 nilai

reliabilitasnya sangat tinggi, nilai alpha = 0,600 – 0,799 tinggi, nilai alpha = 0,400
36

– 0,599 nilai cukup dan untuk nilai alpha = 0,200 – 0,399 nilainya rendah, nilai

alpha < 0,200 adalah sangat rendah (Nugraha and Nuryadin, 2019).

G. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :

1. Mengedit (editing)

Editing dimaksudkan untuk meneliti tiap data yang diisi agar lengkap.

Editing dilaksanakan di lapangan, sehingga jika terjadi kesalahan atau

kekurangan data dapat diperbaiki.

2. Pengkodean (coding)

Setelah data terkumpul dan selesai diedit di lapangan, tahap berikutnya

adalah mengkode data jawaban diberi langsung pada lembar observasi.

3. Skoring

Skoring adalah kegiatan memberi skor (nilai) pada data yang telah ada.

4. Tabulasi (tabulating)

Tabulasi ini dilakukan dengan memasukkan data yang telah diberi kode

ke dalam tabel yang tersedia, sehingga sifat beda akan tampak.

5. Memasukkan data (Data Entry)

Data Entry adalah proses memasukkan data kedalam kategori tertentu

untuk dilakukan analisis data.


37

6. Pembersihan (Cleaning)

Cleaning adalah mengecek kembali data yang sudah di entry apakah ada

kesalahan atau tidak (Ulfa, 2016).

H. Metode Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisia ini dilakukan untuk menjelaskan atau mengambarkan

karakteristik masing-masing variabel yang diteliti dalan bentuk distribusi

frekuensi dari setiap variabel penelitian. Tujuannya adalah untuk melihat

seberapa besar proporsi variabel yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel

frekuensi.

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan satu variabel

independen dengan satu variabel dependen, dengan tujuan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan tanpa

mempertimbangkan variabel independen atau faktor-faktor lainnya. Analisis ini

menggunakan uji kai kuadrat (Chi-square).

Prinsip dasar uji kai kuadrat adalah membandingkan frekuensi yang

terjadi (observed) dengan frekuensi harapan (expected). Uji statistik Chi-square

juga untuk melihat suatu hubungan (jika ada) antara dua variabel sehingga

diperoleh nilai χ2 dan kemaknaan statistik (nilai p value). Syarat-syarat uji statistik

dengan menggunakan uji kai kuadrat (Chi-square) yaitu pertama semua data
38

diukur dalam skala katagorik. Kedua tidak boleh ada sel harapan (expected sel)

yang nilainya 0 atau kurang dari 5 lebih dari 20 % dari jumlah keseluruhan sel.

Jika ada sel yang mempunyai nilai harapan lebih kecil dari (kurang dari

5) lebih dari 20% dari jumlah keseluruhan sel, maka uji yang digunakan

”Fisher’s Exact Test” (Hastono, 2007).

Untuk menentukan uji kemaknaan hubungan dengan cara

membandingkan nilai p (p-value) dengan alpha α = 0,05 pada taraf

kepercayaan 95% dan derajat kebebasan = 1 dengan keputusan sebagai

berikut.

Keputusan uji statistik:

a. Nilai p (p-value) < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

b. Nilai p (p-value) > 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat

3. Analisa Multivariat

Untuk mengetahui hubungan lebih dari satu variabel independen dengan

satu variabel dependen harus dilakukan analisis multivariat. Uji statistik yang

digunakan biasanya regresi linier (multiple regression), untuk mengetahui

variabel independen yang mana yang lebih erat hubungannya dengan variabel

dependen. Variabel independen dengan nilai OR terbesar, itulah yang ditetapkan

sebagai faktor (Sari and Ariesta, 2019).


39

Pada analisis multivariat, uji statistik yang digunakan adalah regresi linier.

Uji ini digunakan untuk menganalisis hubungan beberapa variabel independen

dengan satu variabel dependen. Hasil analisis multivariat dapat dilihat dari nilai

expose atau yang disebut odd ratio. Semakin besar nilai odd ratio berarti semakin

besar pengaruhnya terhadap variabel dependen yang dianalisis (Sari and Ariesta,

2019).
40

Anda mungkin juga menyukai