Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE

BIDANG PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN


DAN PENANGANAN KONFLIK
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
PROVINSI MALUKU UTARA
TAHUN ANGGARAN 2017

1. Program : Pencegahan dan Penanganan Konflik

2. Kegiatan : Monitoring Pengawasan Keberadaan Orang Asing

3. IndikatorKinerja : Terciptanya masyarakat yang aman, damai dan dapat


mengeleminir kerawanan social dan potensi konflik

4. Target Kegiatan : Terlaksananya sosialisasi

A. Pendahuluan
Peraturan Pemerintah Repunlik Indonesia Nomor 31 Tahun 1994 tentang
Pengawasan Orang Asing dan Tindakan keimigrasian
Indonesia telah memiliki Undang- undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial (UU PKS). Meskipun begitu implementasi UU PKS belum
sepenuhnya berjalan efektif. berbagai kejadian konflik masih bermunculan di
Indonesia beberapa tahun terakhir menunjukan adanya perubahan pola dan
karakter konflik. Konflik yang terjadi saat ini sudah tidak lagi bernuansa SARA,
namun telah bergeser pada rasa ketidak adilan dalam pemerataan sumber daya
pembangunan, baik dalam bidang politik, ekonomi maupun social budaya. Sebagai
Negara yang multi etnik, multi budaya serta multi religi, Indonesia selalu dihantui
dengan kerentanan ancaman terjadinya konflik dengan beragam latar belakang
mulai dari konflik berbasis identitas, etno komunal, separatis, perebutan akses
sumber daya alam hingga konflik berskala mikro seperti tawuran antar pemuda,
sengketa tanah masyarakat, dan sebagainya yang berakibat petaka jika tidak
dikelola dengan baik oleh pemerintah.
Provinsi Maluku Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia, memiliki
karakteristik permasalahan yang beragam dan dan kompleks dalam berbagai
bidang. Masyarakat yang berbeda latar belakang suku, budaya, agama yang
sebelumnya hidup berdampingan dengan damai dalam semboyan mari moi ngone
fu turu beberapa tahun belakangan sudah mulai tergerus. Masyarakat sekarang
sangat mudah tersulut dan dimobilisasi apabila ada symbol kesukuan, agama, dan
budaya yang singgung yang kadang dikemas rapi dalam kepentingan politik. Maka
untuk mewujudkan kembali kehidupan masyarakat yang aman dan tentram perlu
dilakukan upaya – upaya deteksi dini konflik di kalangan masyarakat yang di

1
selenggarakan secara bersama oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Komitmen
dan kesadaran dan juga partisipasi masyarakat dalam memberikan laporan sangat
dibutuhkan untuk bahu membahu bersama pemerintah daerah menjaga dan
memelihara lingkungan yang aman sejak dini.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku
Utara dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, berkepentingan
melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan untuk menyelenggarakan
Kegiatan Sistem Deteksi Dini Konflik di Kalangan Masyarakat Provinsi Maluku Utara
guna memastikan situasi Maluku Utara senantiasa aman dan nyaman bagi
keberlangsungan pembangunan daerah. Tujuan kegiatan ini tentu saja bermuara
pada kesejahteraan masyarakat dan secara positif memberi kontribusi bagi
penciptaan stabilitas nasional.

B. Dasar Pelaksanaan
a. Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku
Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3895);
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5315);
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Pelaksanaan Undang – undang Nomor 7 tentang Penanganan Konflik sosial;
e. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan
Keamanan Dalam Negeri Tahun 2013;
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan
Dini Masyarakat Di Daerah;
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2015 tentang Perlaksanaan
Koordinasi Penanganan Konflik Sosial;
h. Peraturan Gubernur Maluku Utara Nomor 13 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Kewaspadaan Dini Masyarakat di Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan, dan Desa/Kelurahan.

C. Maksud dan Tujuan


a. Maksud

2
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan Pengetahuan dan kemampuan
masyarakat Provinsi Maluku Utara dalam mendeteksi dan mencegah kerawanan
dan potensi konflik yang muncul dalam rangka mewujudkan ketentraman,
ketertiban umum dan stabilitas keamanan dalam negeri.
b. Tujuan
Membentuk pemahaman, koordinasi dan tanggung jawab antara Masyarakat
mengetahui sejak dini kemungkinan adanya faktor-faktor pemicu serta tanda-
tanda terjadinya bencana dengan mengamati indikasi-indikasinya, sehingga
dapat dilakukan tindakan pencegahan sejak dini.

D. Kegiatan
Kegiatan Sosialisasi Pembangunan Sistem Deteksi Dini konflik di kalangan
Masyarakat Provinsi Maluku utara di laksanakan dengan metode penyampaian
materi dan diskusi

E. Output
1. Meningkatnya kemampuan Masyarakat untuk mendeteksi dan mencegah
kerawanan sosialberpotensi konflik;
2. Terciptanya masyarakat yang aman, damai, dan dapat mengeliminir kerawanan
social dan potensi konflik;
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan
serta keutuhan NKRI.

F. Outcome
tercipta serta terpeliharanya situasi dan kondisi yang kondusif bagi penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kehidupan bermasyarakat di daerah menuju
stabilitas nasional

G. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Pembangunan Sistim Deteksi Dini konflik di
kalangan Masyarakat adalah Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Masyarakat.

H. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Pembangunan Sistim Deteksi Dini konflik di kalangan Masyarakat Provinsi
Maluku Utara dilaksanakan selama 2 (dua) hari di 3 (tiga) lokasi, Kabupaten
Halmahera Selatan, Halmahera utara dan Pulau Taliabu.

I. Pengelola Kegiatan

3
Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Sistim Deteksi Dini konflik di kalangan
Masyarakat Provinsi Maluku Utara oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Maluku utara dalam hal ini Bidang pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan dan
Penanganan Konflik yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Badan
Kesbangpol Provinsi Maluku utara.

J. Alokasi Pendanaan
Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut sebesar Rp.
768.884.000,- (tujuh ratus enam puluh delapan juta delapan ratus delapan
puluh empat ribu rupiah) bersumber dari Dana APBDP Provinsi Maluku UtaraTahun
2017.

K. Penutup
Demikian kerangka acuan pelaksanaan kegiatan ini di susun untuk dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Sistem Deteksi Dini konflik di
kalangan masyarakat di Provinsi Maluku utara Tahun Anggaran 2017.

Sofifi, Oktober 2017

Kabid Pengembangan Nilai- nilai


Kebangsaan dan penanganan Konflik
BadanKesbangpol
Provinsi Maluku Utara

Drs. IDRIS ADJAB, MM


Nip. 19660109 199203 1 010

4
5
6
7
8
9

Anda mungkin juga menyukai