825 2212 1 SM
825 2212 1 SM
I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058
Abstrak
Potensi daun Cengkeh di Desa Dulomayo sangat berlimpah, untuk pengelolaannya saat ini
belum menjadi perhatian masyarakat dalam pemanfaatan daun cengkeh, saat ini masih sampah
belaka, karena hasil daun cengkeh yang sangat banyak maka perlu adanya teknologi dalam
pengembangan penyulingan daun cengkeh serta produk farmasi dan kosmetik. Untuk dapat
meningkatkan nilai jual minyak daun cengkeh perlu adanya teknologi pengembangan minyak
daun cengkeh dan dilakukan penganekaragaman pengelohan produk yang bernilai tinggi,
misalnya minyak gosok, aromaterapi dan bedak lulur. selain itu produk tersebut diedarkan
keswalayan, Toko dan Apotik di Kota dan kabupaten Gorontalo. Produk-produk tersebut sangat
bermanfaat bagi masyarakat contonya Minyak Gosok untuk pengelinu, patah tulang dan anti
seranga, Aromaterapi khasiatnya untuk masuk angin, Bedak Lulur untuk perawatan kulit dan
kosmetik lainya .Permasalahan berantai yang sangat menganjal adalah keterbatasan teknologi yang
bisadiakses dalam hal teknologi pembuatan alat penyulingan dan penampungan minyak , alat dan
bahan dalam pembuatan produk daun cengkeh serta pengemasan. Ini semua sangat
mempengaruhi ekonomi lokal masyarakat. Aspek inilah yang menjadi permasalahan mendasar
oleh kelompok masyarakat tentang teknologi pengembangan dan peningkatan potensi ekonomi
lokal dalam hal mengembangkan daun cengkeh.Model pemberdayaan dalam mentransfer ilmu dan
teknologi pada kelompok petani DesaDulomayo menggunakan metode pendampingan praktek
langsung dilapangan mulai dari prosespengambilan bahan baku (lahan cengkeh) sampai pada
pemasaran produk yang melibatkandosen pembimbing lapangan (DPL) - mahasiswa- penyuluh
lapangan (BP3K) sebagai mitradalam kegiatan KKN-PPM ini adalah merupakan lembaga yang
sangat penting terkait kegiatanyang dilakukan dan berkecimpung dalam pembinaan pengembangan
komoditas pertanian, sertaperanan BP3K dalam program ini adalah bersinergi dalam penggunaan
sarana dan prasaranayang dimilikinya. Sarana berupa gedung penyuluhan berada dekat dengan
lokasi yang terdiri atasruang aula, ruang peraga, ruang perpustakaan, ruang penyuluh, ruang
pengolah data, ruang dapur dan ruang kamar mandi, yang selayaknya segera dimanfaatkan
keberadaannya dalam menunjang kegiatan KKN-PPM nantinya, dan juga berelaborasi dengan DPL-
BP3K- mahasiswa untuk memberikan pendampingan informasi teknologi kepada masyarakat.Bentuk
program yang akan dilaksanakan oleh peserta KKN-PPM adalah program
melestarikan desa Dulomayo, program pengolahan produk, program pengemasan, serta program
pemasaran, program tersebut akan didistribusikan mahasiswa sesuai kebutuhan. Metode yang
digunakan dalam melakukan pemberdayaan pendampingan kelompok sasaran adalah teknik
pembelajaran kelompok disertai praktek yang akan nantinya bersinergi untuk mengembangkan
produk farmasi dan kosmetik yang sudah terkemas dengan baik sesuai standart mutu dan
kesukaan masyarakat nanti sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya saing
serta pemasaran secara aktif untuk memperkenalkan lebih luas kemasyarakat dan didapatkan
potensi pangsa pasar secara berkelanjutan pada program kelompok nelayan nantinya.
Keyword: Peningkatan ekonomi masyarakat, produk bahan baku obat dan kosmetik, Desa Dulomayo
P a g e 27 | 75
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058
P a g e 28 | 75
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058
P a g e 29 | 75
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058
proses pengambilan bahan baku sampai arti penting dalam kesuksesan program
pada pemasaran produk yang melibatkan KKN-PPM karena memahami seluk
dosen pembimbing lapangan (DPL) beluk informasi wilayah daerah kegiatan
mahasiswa- penyuluh lapangan (BP3K) yang akan diberdayakan dalam
dan sebagai mitra dalam kegiatan KKN- pelaksanaan program dan menyediakan
PPM ini adalah merupakan sarana dan prasarana seperti ruang kelas
lembaga yang sangat penting terkait dalam proses pembelajaran antara
kegiatan yang dilakukan dan mahasiswa-dosen pendamping
berkecimpung dalam pembinaan lapangan.Kelompok yang menjadi mitra
pengembangan komoditas pertanian, adalah kelompok petani. Kelompok ini
peranan BP3K dalam program ini adalah yang mengolah hasil pertanian juga eksis
bersinergi dalam penggunaan sarana dan dalam pemanfaatan pekarangannya
prasarana yang dimilikinya. Sarana 2. TARGET DAN LUARAN
berupa gedung penyuluhan berada dekat Indikator capaian produk program
dengan lokasi yang terdiri atas ruang KKN-PPM yang dituju adalah :
aula, ruang peraga, ruang perpustakaan, 1. Terbentuknya kelompok
ruang penyuluh, ruang pengolah data, masyarakat dalam memanfaatan
ruang dapur dan ruang kamar mandi, daun cengkeh sebagai pemenuhan
yang selayaknya segera dimanfaatkan percepatan kebutuhan
keberadaannya dalam menunjang kesejateraan yang bernilai tinggi
kegiatan KKN-PPM nantinya, danjuga 2. Terciptanya partisipasi dan kinerja
berelaborasi dengan DPL-BP3K-Dinkes- produksi pada tingkat petani
mahasiswa untuk memberikan dalam rangka penyediaan bahan
pendampingan informasi teknologi baku obat dan kosmetik kelompok
kepada masyarakat. usaha bersama masyarakat
Proses pembelajaran dan 3. Lahirnya Peningkatan ekonomi lokal
pemberdayaan yang diperankan oleh masyarakat dengan berbagai
mahasiswa dilakukan menggunakan sentuhan ilmu dan teknologi
metode pendampingan bersama antara pengolahan produk pertanian .
DPL-penyuluh lapang. Proses 4. Terciptanya proses produksi hasil
penyampaian materi memanfaatkan alat daun cengkeh maupun pada teknik
peraga dan ruang aula sebagai dan proses
kelas. Mahasiswa juga dibekali penyulingan sehingga dihasilkan
pengetahuan tentang produk lain seperti produk minyak yang memenuhi
pembuatan jamu obat tradisional serta standar danbermutu.
pemahaman tentang tumbuhan yang bisa 5. Peningkatan partisipasi dan kinerja
dijadikan obat tradisional dalam pendampingan oleh penyuluh BP3K
menunjang kesehatan masyarakat sertapemerintah terkait sebagai mitra
dulomayo. Kesemuanya ini untuk dalam program ini.
menambah wawasan msyarakat tersebut.
Sebelum bersosialisasi dengan penduduk 3. METODE PELAKSANAAN
mahasiswa terlebih dahulu dibekali A. Persiapan dan Pembekalan
dengan pengetahuan praktis yang 1. Mekanisme pelaksanaan
bersesuaian dengan kebutuhan penduduk. kegiatan KKN-PPM meliputi tahapan
Sementara teknik pendampingan dan berikut :
arah program KKN-PPM melibatkan a. Perekrutan mahasiswa peserta
penyuluh dari BP3K kabupaten b. Koordinasi dengan BP3K dan dinas
Gorontalo yang merupakan kesehatan ke lokasi KKN-PPM
mitra.Lembaga yang menjadi mitra c. Konsultasi dengan pemerintah
dalam KKN-PPM ini adalah BP3K setempat
Kabupaten Gorontalo. Mitra ini memiliki d. Pembekalan (coaching) dan
P a g e 30 | 75
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058
P a g e 31 | 75
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058
REFERENSI
Anonim. 2014. Usaha Penyulingan Daun
Gambar 2. Minyak Cengkeh ( Minyak Cengkeh, Jakarta
Telon) Anonim. 2002. Man Manfaat Minyak
P a g e 32 | 75
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058
P a g e 33 | 75