Anda di halaman 1dari 3

A.

Masa Dewasa Awal


a. Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Awal
1. Perkembangan Fisik
Puncak performa fisik diraih anatara usia 19-26 tahun. Dalam periode ini
terdapar bahaya tersembunyi atau kebiasaan kesehatan yang buruk sering
terbentuk di masa ini. menuju periode dewasa awal, penurunan dalam
performa fisik juga mulai terdeteksi pada sebaian besar individu.
Kesehatan. Individu-individu dalam masa beranjak dewasa mengalami
masalah kronis yang lebih sedikit. Banyak dari mereka memiliki kebiasaan
buruk terkait kesehatan yang akan memengaruhi kesehatan mereka di masa
nanti.
Pola makan dan berat tubuh. Obesitas adalah sebuah masalah serius,
hereditas, leptin, set point, dan faktor lingkungan berpengaruh pada obesitas.
Kebanyakan diet tidak bertahan hingga jangka panjang, bagi yang berhasil
sampai jangka panjang, itu karena mereka juga melakukan olah raga.
Olahraga secara teratur dapat memberi keuntungan fisik maupun psikologis.
Aktivitas seksual ketika beranjak dewasa lebih banyak dilakukan tapi
frekuensi berhubungan seks lebih jarang. Seks bebas lebih lazim ketika
beranjak dewasa daripada masa dewasa muda. Perferensi seksual individu
kemungkinan besar adalah hasil dari kombinasi faktor genetis, hormonal,
kognitif, dan lingkungan.
2. Perkembangan Kognitif
Tahap-tahap kognitif. Jika dilihat dari segi kuantitas jumlah pengetahuam
lognitif orang dewasa lebih besar dibandingkan remaja, secara kualitatif tahap
perkembangan kognitif orang dewasa lebih besar dibandingkan dengan remaja.
Di masa dewasa muda, idealisme yang terdapat pada tahap formal operasional
(teori Piaget) mengalami kemunduran, yang kemudian digantikan dengan
pemikiran yang lebih realistis dan pragmatis. Beberapa ahli mengusulkan
adanya tahap kognitif kelima, pemikiran postformal.
Puncak kreatifitas diarih di masa dewasa, seringkali di usia 40an, setelah itu
menurun. meskipun demikian, terdapat variasi ekstensif individu untuk hasil
kreatif rentang hidup seseorang. langkah pertama perlu ditempuh agar
berkembang menuju kehidupan yang kreatif adalah melatih rasa ingin tahu dan
minat.
3. Karier dan Pekerjaan
Perubahan perkembangan. Di sisa masa dewasa awal, individu berusaha
memulai dan meniti karier.
Menemukan jalan hidup dan tujuan hidup. Banyak individu terlalu sering
hanya fokus pada tujuan jangka pendek dan tidak mengeksplorasi gambaran
besar dan jangka panjang.
Pengaruh kerja. Pekerjaan merupakan salah satu aspek penting yang
membentuk iddentitas seseorang. sebagian besar individumenggunakan
kurang lebih 1/3 kehidupannya untuk bekerja.
b. Perkembangan Sosioemosi di Masa Dewasa Awal
1. Stabilitas dan Perubahan yang Berlangsung dari Masa Kanak-Kanak
Hingga Masa Dewasa
Temperamentergantung pada kontes pengalaman individual. Dibandingkan
remaja, orang yang telah mencapai masa dewasa muda memiliki suasana hati
yang tidak mudah berubah-ubah, cenderung kebih bertanggung jawab dan
lebih jarang terlibat dalam tindakan-tindakan berisiko. Pada beberpa kasus,
beberapa dimensi dari temperamen di masa kanak-kanak berhubungan dengan
masalah-masalah di masa dewasa awal.
Kelekatan. 3 dimensiyang menjadi karakteristik kelekatan pada orang
dewasa: kelekatan yang aman, yang menghindar, dan kelekaan pencemas.
Gaya kelekatan berkaitan dengan sejumlah pola relasi dan hasil
perkembangan.
2. Ketertarikan, Cinta, dan Relasi Dekat
Ketertarikan. Kebiasaan mendahului terjadinya relasi dekat. Kita suka
berhubungan dengan orang yang serupa dengan kita.
Tipe-tipe cinta yang berbeda mencakup persahabatan, conta harmonis, cinta
afektif, dan cinta sempurna.
Berakhirnya percintaan dapat menjadi peristiwa yang traumatis, namun
pada beberapa individu, pengalaman ini dapat menimbulkan kebahagiaan dan
perkembangan pribadi.
3. Gaya Hidup Orang Dewasa
Orang dewasa yang hidup sendiri yang salah satu keuntungannya adalah
adanya otonomi
Kohabitasi orang dewasa seringkali dikaitkan dengan hasil pernikahan
negatif, meskipun kaitan ini bergantung pada waktu dilakukannya kohabitasi.
Orang dewasa yang menikah. Salah satu keuntungannya adalah tercapainya
kesehatan fisik dan mental yang lebih baik dan kehidupan yang lebih panjang.
Orang dewasa yang bercerai. Perceraian bersifat kompleks dan emosional.
Baik pria maupun wanita yang mengalami perceraian bisa mengalami
kecemasan, dan kesulitan memulai relasi baru.
Orang dewasa yang menikah lagi. Orang dewasa pria cenderung
melakukannya lebih cepat dibandingkan orang dewasa wanita. Keluarga yang
terbentuk karena pernikahan lagi lebih tidak stabil dibandingkan pernikahan
pertama dan orang dewasa yang menikah lagi memiliki kesehatan mental
yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa di pernikahan pertama,
meskipun menikah kembali bisa memperbaiki status finansial.
Orang dewasa gay dan lesbian. Bagaimana kesesuaian mereka dengan
pasangan heteroseksual
4. Pernikahan dan Keluarga
Melestarikan pernikahan. Dalam pernikahan yang langgeng, pasangan
membangun peta cinta, merawat rasa kemesraan dan kekaguman, peduli sau
sama lain, menerima pengaruh dari pasanganmenyelesaikan konflik yang bisa
diselesaikan, megatasi hambatan, dan menciptakan meakna bersama.
Menjadi orang tua. Ukuran keluarga menjadi lebih kecil, dan banyak wanita
yang menunda melahirkan hingga mereka mapan dalam karir.
Mengatasi perceraian. 6 jalur yang ditempuh setelah bercerai: enhancers,
good-enoughs, seekers, libertines, competent loners, and the defeated.
5. Gender, Relasi, dan Perkembangan Diri
Gender dan komunikasi. Penelitian terbaru mengatakan ada beberapa
perbedaan gender pada aspek tertentu dalam komunikasi, misalnya cara pria
dan wanita menggunakan kata-kata
B. Masa Dewasa Menengah
a. Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
b. Perkembangan Sosioemosi di Masa Dewasa Awal Menengah
C. Masa Dewasa Akhir
a. Perkembangan Fisik Masa Dewasa Akhir
b. Perkembangan Kognitif di Masa Dewasa Akhir
c. Perkembangan Sosioemosi di Masa Dewasa Akhir
D. Penutup
a. Kematian, Menjelang Ajal, dan Berduka

Anda mungkin juga menyukai