SAYEMBARA PROYEK
DESAIN ARSITEKTUR
PENGEMBANGAN BANGUNAN
GALERI NASIONAL INDONESIA
Penyelenggara
Juli 2013
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
2
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
A. LATAR BELAKANG
Galeri Nasional Indonesia yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta Pusat
berdiri setelah melalui proses yang cukup panjang. Gagasan awalnya berupa rencana
pendirian Wisma Seni Nasional (WSN) yang terdiri dari ruang pameran seni rupa dan gedung
pertunjukan teater berskala nasional. Gagasan ini telah muncul dan diusulkan pada sidang
para wakil rakyat tahun 1960 dan dituangkan dalam suatu ketetapan yaitu TAP No.
II/MPRS/1960 tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Rencana
pembangunan WSN itu telah dimasukkan sebagai salah satu sasaran pembangunan proyek
berkode: AA. 3/4.
Gagasan pendirian WSN itu sendiri sejalan dengan keinginan Presiden Republik Indonesia
yang pertama, Ir. Soekarno, menjadikan kawasan di sekitar Monumen Nasional (Monas)
sebagai simbol peradaban dan pusat kebudayaan nasional yang terdiri dari museum,
perpustakaan, galeri seni rupa dan gedung teater berskala nasional. Berbagai macam upaya
untuk merealisasikan WSN dilakukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sejak
tahun 1974, mulai dari penyelengaraan lokakarya, penyelenggaraan sayembara gagasan/pra
design, pembentukan panitia kerja nasional oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
pembuatan masterplan dan studi pengadaan lahan. Namun pada praktiknya, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan menghadapi berbagai kendala dan hambatan, diantaranya
adalah persoalan ketersediaan lahan dan kondisi keuangan negara yang tidak memungkinkan,
utamanya pasca krisis moneter tahun 1985, yang mengakibatkan Proyek WSN termasuk daftar
proyek yang harus ditunda dan ‘diistirahatkan’.
Pada tahun anggaran 1986/1987, Proyek WSN kembali diusulkan kepada pihak Suprasistem
(Bappenas dan Departemen Keuangan) meski anggarannya terbatas. Usulan tersebut disetujui
dan mulai tahun anggaran 1986/1987. Proyek WSN kembali berjalan dengan fokus pemugaran
gedung aula menjadi Gedung Pameran Seni Rupa (GPSR) Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, sebagai bagian dari Proyek WSN. GPSR kemudian diresmikan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hassan pada tanggal 23 Februari 1987.
Seiring dengan semakin strategisnya peran GPSR dalam pengembangan seni rupa nasional
dan peran aktif dalam perkembangan budaya dunia pasca Pameran Seni Rupa Kontemporer
Negara-negara Non-Blok pada tahun 1995, serta atas usulan dari berbagai kalangan pejabat,
seniman, budayawan dan kritikus, maka sejak tahun 1995 digagas wacana mengenai
pengembangan GPSR menjadi Galeri Nasional. Akhirnya setelah diperjuangkan secara
intensif, institusi Galeri Nasional Indonesia terbentuk pada tahun 1998, dan diresmikan
operasionalnya pada tanggal 8 Mei 1999.
Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan salah satu lembaga kebudayaan berupa museum
khusus dan pusat kegiatan seni rupa, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertugas melaksanakan pengkajian,
pengumpulan, registrasi, perawatan, pengamanan, penyajian dan pameran karya seni rupa.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Galeri Nasional Indonesia menyelenggarakan fungsi
pelaksanaan pengkajian, pengumpulan dan registrasi, perawatan dan pengamanan, penyajian
dan pameran, kemitraan, layanan edukasi, pendokumentasian, publikasi, dan pelaksanaan
urusan ketatausahaan Galeri Nasional Indonesia.
3
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
Sejalan dengan perkembangan zaman, berdasarkan latar belakang perjalanan tersebut diatas
dan mengantisipasi kondisi terkini guna menyelaraskan pencapaian visi tersebut, Galeri
Nasional Indonesia membutuhkan masukan dari para stakeholder mengenai rencana
pengembangan bangunan yang saat ini kebutuhannya dirasa mendesak seiring
berkembangnya fungsi dan aktivitasnya sesuai visi dan misi Galeri Nasional Indonesia. Untuk
itu diharapkan melalui kegiatan Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan
Bangunan Galeri Nasional Indonesia dapat membuka ruang partisipasi publik secara lebih
luas dalam merencanakan konsep pengembangan Galeri Nasional Indonesia melalui gagasan
dan karya arsitektural yang terbaik.
Bangunan yang kini menjadi Galeri Nasional Indonesia ini awalnya adalah sebuah sekolah
bernama Carpentier Alting Stichting (CAS) yang didirikan di Batavia pada tahun 1902 oleh Ds.
A.S. Carpentier Alting. Sekolah ini awalnya adalah sebuah sekolah menengah untuk anak
perempuan yang menyelenggarakan pendidikan selama 3 tahun dan bertempat di Laan de
Riemer (kini Jl. Tanah Abang III).
Karena lokasinya dianggap kurang prestisius, Alting memindahkan lokasi sekolah ini ke
Koningsplein Oost 14 (kini Jl. Medan Merdeka Timur 14), nama sekolah kemudian berubah
menjadi Hoogere Burgerschool en Pensionaat voor Meisjes. Pada tahun itu juga tanah di
lokasi tersebut seluas 20.000m2 yang awalnya disewa dari Gereja Evangelis dapat dibeli dan
kemudian dibangun sebuah bangunan baru bagi kegiatan penyelenggaraan kegiatan
pendidikan tersebut.
Pada tahun 1914, bangunan sekolah yang baru selesai dibangun dan mulai digunakan.
Kemudian sekolah ini berkembang dengan menyelenggarakan juga pendidikan dasar bagi
murid perempuan dan laki-laki. Pada tahun 1919 sekolah ini berganti nama menjadi Carpentier
Alting Stichting School.
Setelah Kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1958 Sekolah Carpentier Alting Stichting (CAS)
berganti nama menjadi Yayasan Raden Saleh. Pada tahun 1963, Sekolah Yayasan Raden
Saleh berubah menjadi SMA Negeri 7. Sekolah ini menempati gedung eks CAS Lyceum
hingga tahun 1996, sebelum akhirnya pindah ke lokasi lain. Bangunan bekas sekolah dengan
lahan yang luas ini pun kemudian digunakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
sebagai Galeri Nasional Indonesia hingga sekarang.
Adapun tujuan penyelenggaraan ini adalah untuk mewujudkan konsep rencana penataan
bangunan Galeri Nasional Indonesia yang mengacu kebutuhan di masa depan.
4
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
C. TARGET PERANCANGAN
3. Desain bangunan harus memberikan kesan keterbukaan pada area halaman depan (Jalan
Medan Merdeka Timur) dan halaman belakang (Sungai Ciliwung), namun rancangan
bangunan dan tata ruang harus dapat memperhatikan dan memberikan rasa aman
terhadap koleksi barang Galeri.
2. Bahwa Sungai Ciliwung sebagai landmark Kota Jakarta harus juga menjadi bagian 'depan'
(waterfront) Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional. Setelah sungai dinormalisasi
menjadi semakin lebar dan bersih, bahkan menjadi sarana transportasi air. Dengan
demikian, Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional sebagai icon kota akan
memiliki wajah yang baik dari semua sisi (arah Jalan Medan Merdeka Timur dan arah
sungai Ciliwung)
D. BATASAN DAN PERMINTAAN
5
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
Lapis Bangunan Maksimum : 16
Batas-batas Lahan : terlampir pada lampiran gambar kavling
Elevasi tapak eksisting : Dimungkinkan usulan sesuai konsep Sayembara
Perkiraan Biaya Konstruksi : N/A
2. Program Ruang
TOTAL 30,170 M2
6
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
MASTERPLAN KAWASAN KEBUDAYAAN NASIONAL
TOTAL 37.500 M2
PETA LOKASI
7
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
BENTUK KAVLING
F. BENTUK SAYEMBARA
Tahap pertama Sayembara yang dilaksanakan bulan Desember tahun 2012, merupakan
Sayembara Gagasan yang bertujuan mendapatkan perumusan analisa permasalahan dan
potensi yang ada. Hasil sayembara ini, terlampir dalam KAK ini.
Tahap kedua Sayembara yang dilaksanakan tahun 2013, merupakan Sayembara Proyek
yang bertujuan mendapatkan konsep Desain Arsitektur pengembangan Bangunan GNI dan
Gagasan Masterplan Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional.
8
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
G. MATERI SAYEMBARA
1. ISI MATERI
Terdiri dari 12 panel karya dan 1 file persyaratan administrasi
i. 12 (dua belas) Panel karya dalam ukuran A2 disusun secara portrait. Peserta
harus memperhatikan jenis dan ukuran Font agar dapat terbaca jika panel A2
diperkecil menjadi ukuran A4 untuk keperluan dokumentasi.
iii. File panel karya dalam format .jpg/.jpeg ; besaran file maksimum 1 MB per
panel dan untuk file persyaratan administrasi dalam format .pdf dan seluruh
syarat administrasi hanya dalam 1 file saja.
v. Penamaan file per halaman adalah menurut urutan no.lembar, dimulai dari
gambar konsep-konsep,dst.
Contoh :
Konsep panel01.jpeg
Laporan Perancangan panel02.jpeg
Gambar Situasi panel03.jpeg
Dst.
2. DAFTAR GAMBAR
Daftar gambar–gambar (skala gambar bebas namun terukur, disarankan memberikan
skala batang)
2) Konsep secara mikro dan hal-hal lain yang dianggap penting 1 panel
dan perlu dikemukakan
9
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
ii. 9 (Sembilan) Panel Presentasi ukuran A2 terdiri dari Gambar-gambar dengan skala
sesuai proporsi yang memuat:
10
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
3. FORMAT LAYOUT
1. Panitia Pengarah :
No. NAMA INSTITUSI
1 Prof. H. Kacung Marijan, MA., Ph.D Plt. Dirjen Kebudayaan
2. Dewan Juri :
No. NAMA INSTITUSI
11
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
I. PENGHARGAAN SAYEMBARA
Penghargaan bagi seluruh pemenang sayembara adalah sebesar Rp.465.000.000,- (Empat ratus
enam puluh lima juta rupiah ), dengan rincian masing-masing adalah :
K. JADWAL SAYEMBARA
WAKTU URAIAN
17 Juli 2013 Pengumuman
17 Juli – 28 Agustus 2013 Pendaftaran dan Pengunduhan Dokumen Sayembara
25 Juli 2013 Pemberian Penjelasan (aanwijzing)
28 Agustus 2013 Batas pemasukan karya
31 Agustus 2013 Penjurian
02 September 2013 Pengumuman Pemenang
17 September 2013 Penyerahan Hadiah Pemenang
1. Peserta
1. Sayembara ini terbuka bagi masyarakat yang memiliki kompetensi dalam bidang arsitektur dan
memiliki Sertifikat Keahlian Arsitektur (SKA) Minimal Madya IAI - Izin Pelaku Teknis Bangunan
(IPTB) Golongan B/A yang masih berlaku;
2. Peserta dapat terdiri atas perseorangan atau kelompok. Bagi peserta yang berkelompok
diwajibkan bagi Ketua Kelompok/ Penanggung jawab perencana yang memiliki SKA Minimal
MadyaIAI – IPTB Golongan B/A. Untuk peserta berkelompok, maksimal anggota termasuk
ketua kelompok 5 orang.
3. Setiap Kelompok boleh mengirimkan karya lebih dari 1 ( satu ) alternatif namun dalam
pendaftaran yang berbeda.
12
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
4. Karya yang dimasukan harus asli dan bukan dari hasil plagiasi baik secara keseluruhan
maupun sebagian dari hasil karya orang lain dan belum pernah disertakan pada sayembara
yang serupa.
d. Waktu pengunduhan berkas sayembara dapat dilakukan setiap saat sampai batas waktu
pendaftaran dinyatakan ditutup.
3. Pengamatan Lokasi
Peserta dianjurkan untuk melakukan pengamatan lokasi agar dapat lebih memahami
keadaan yang sesungguhnya secara lebih mendalam.
Rapat penjelasan sayembara akan diadakan pada jadwal yang telah ditentukan yaitu pada
Kamis, 25 Juli 2013 (waktu dan tempat akan diinformasikan kemudian). Para calon peserta
diharapkan dapat hadir dan atau mengirimkan wakilnya. Hasil keputusan Aanwijzing akan
dituangkan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Sayembara dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen penyelenggaraan sayembara.
13
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
1) Salinan kartu anggota IAI,
2) SKA,
3) IPTB,
4) NPWP Perorangan,
5) kartu indentitas untuk perorangan/kelompok.
b. Persyaratan penilaian :
1) Peserta memenuhi kelengkapan administrasi;
2) Peserta memenuhi persyaratan teknis pemasukan materi dan format penyajian
sayembara;
3) Peserta memasukan karya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan..
1) Peserta berafiliasi dengan Dewan Juri, baik secara pribadi maupun profesional.
2) Peserta melakukan komunikasi dalam bentuk apapun pada anggota Dewan Juri
selama masa penyelenggaraan sayembara;
3) Peserta membuka identitas dirinya dalam bentuk apapun yang akan
mempengaruhi proses penilaian juri.
4) Dokumen karya peserta mempunyai tanda-tanda lain diluar persyaratan;
5) Karya Peserta dinilai oleh Dewan Juri merupakan hasil plagiasi atau hasil karya
milik orang lain
1. Seluruh materi sayembara menjadi milik panitia penyelenggara dan pemakrasa dengan hak cipta
karya milik peserta.
2. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan-aturan yang berlaku secara umum dan secara
hukum di lingkungan Pemerintah RI, sejauh tidak melanggar Kode Etik dan Kaidah Tata Laku IAI.
3. Setelah ditetapkan sebagai pemenang utama, maka dalam kurun waktu 30 hari diwajibkan
melakukan komunikasi secara insentif dengan pemberi tugas dan dewan juri.
4. Pemenang utama diwajibkan memberikan pengarahan dalam pembuatan Maket Presentasi dan
biaya pembuatan maket menjadi tanggung jawab panitia.
5. Pemenang utama diwajibkan menyempurnakan desain berdasarkan masukan dari pemberi tugas,
dan disusun ke dalam bentuk dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain.
6. Adapun dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain terdiri dari sebagai
berikut:
a. Konsep Rancangan
14
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
1) Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun
sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala
persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku.
i. Prarancangan/Skematik Desain
Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan dapat memenuhi
persyaratan program perancangan, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk
arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar.
Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif lainnya serta
aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem
konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan
tertulis maupun gambar-gambar
8. Dokumen selambat-lambatnya diserahkan ke GNI pada tanggal 20 September 2013 dan menjadi
dasar pelaksanaan pekerjaan Konsultan DED.
9. Hadiah pemenang utama akan diserahkan dua tahap, yaitu pertama pada saat pengumuman
pemenang sebesar 30 % dari nilai total hadiah Pemenang Utama. Kedua setelah penyerahan
dokumen konsep rancangan dan pra rancangan sebesar 70 % dari nilai total hadiah Pemenang
Utama.
10. Pemenang utama wajib melakukan pendampingan dan menjadi Tenaga Ahli bidang Arsitektur yang
masuk didalam tim perencana konsultan DED yang terpilih.
11. Pemenang utama yang menjadi tenaga ahli bidang Arsitektur dalam tim perencana konsultan DED
selanjutnya mendapatkan honorarium dari Konsultan DED. Dan bertugas memberikan pengarahan
dalam menyelesaikan dokumen Pekerjaan Pengembangan Rancangan, Pekerjaan Pembuatan
Gambar Kerja, Pekerjaan Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi dan Pekerjaan Pengawasan
Berkala.
15
KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur 2013
PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
1. Pemrakarsa
2. Penyelenggara
O. PENUTUP
Hal-hal lain yang belum jelas, yang tercantum dalam KAK dan lampiran-lampiran ini, akan
ditentukan kemudian dalam Berita Acara Penjelasan.
16