(ANATOMI)
KELOMPOK 3 :
NASRIN ILYAS
MERLIN AHU
MEYLANDA UMAR
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi.......................................................................................... 2
Kata Pengantar................................................................................3
Kesimpulan.......................................................................................15
Saran.................................................................................................15
KATA PENGANTAR
2
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh ...
Alhamdulillah ...! puji syukur kepada tuhan yang maha kuasa, karena atas rahmat-
nya sehingga penyusunan makalah anatomi tentang “mekanisme terjadinya penyakit
akibat kelainan/gangguan kerja organ penyusun sistem saraf”. Ini dapat terselesaikan
dengan baik. Dan makalah ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa penulis telah
melaksanakan tugas dengan baik.
Akhir dari kesempatan ini semoga makalah dari kami kelompok 3 bermanfaat bagi
pihak yang membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca. Aamiin...
3
A. Organisasi dan Sel Saraf
PENDAHULUAN
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta
terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal
dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau
sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi
suatu respons terhadap stimulasi,
4
B. Organisasi Struktural Sistem Saraf
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis
Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.
Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis
dan parasimpatis.
5
C. Sel-Sel Pada Sistem Saraf
A. Pengertian Neuron
adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan
sitoplasma.
a) Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme
keseluruhan neuron.
Bagian ini tersusun dari komponen berikut :
Satu nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti konpleks
golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat
bereplikasi.
Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas
serta berperan dalam sintesis protein.
Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui
mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.
c) Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari
dendrite. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke
sel lain (selotot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson
A. Klasifikasi Neuron
a. Fungsi.
Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya.
Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ
indera atau suatu organ internal ke SSP.
Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP.
Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan
6
informasi ke interneuron lain.
b. Struktur.
Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya
.Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar
neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dlam
golongan ini. Neuron bipolar memiliki satuϑ akson dan satu dendrite. Neuron ini
ditemukan pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung. Neuron unipolar
kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya bipolar.
C. Sel Neuroglial.
Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang
berfungsi sebagai jaringan ikat.
a). Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang,
sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kaki
vascular”.
b). Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah
prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
c). Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki
peran fagositik.
d) Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan
ronggal medulla spinalis.
D. Kelompok Neuron
a). Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.
b). Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP
dalam saraf perifer.
c). Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.
d). Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan ; saraf ini
mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak
termielinisasi.
e). Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang
memiliki origo dan tujuan yang sama.
f). Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang
berlawanan pada otak atau medulla spinalis
7
2. Bagian Sistem Saraf pada Manusia
Secara umum, sistem saraf terdiri dari beberapa bagian, yaitu otak, sumsum tulang belakang,
dan sel-sel saraf (neuron). Fungsi dari bagian-bagian ini saling berhubungan satu dengan
yang lain. Berikut adalah penjelasannya:
Otak
Otak adalah pusat kendali yang bertugas untuk mengatur segala fungsi di tubuh, mulai
dari gerakan, sekresi atau mengeluarkan hormon, daya pikir atau kognitif, sensasi,
hingga emosi.
Fungsi ini akan berjalan dengan baik jika ada koordinasi antara fungsi sensorik, fungsi
pengatur, dan fungsi motorik.
Selain itu, jika diuraikan lebih lanjut, sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi memiliki fungsi
sebagai berikut:
Fungsi sensorik
Bagian ini berfungsi untuk menerima setiap rangsangan atau impuls, baik
yang dari luar maupun dalam tubuh. Rangsangan yang diterima bisa
berupa cahaya, suhu, bau, suara, sentuhan, tekanan.
8
Fungsi motorik
Bagian motorik berperan untuk memberikan tanggapan atau reaksi tubuh
terhadap rangsangan yang sudah diproses oleh sistem saraf pusat. Ketika
terkena gangguan, misalnya karena penyakit saraf motorik, maka tubuh
tidak dapat bergerak dengan normal atau bahkan tidak dapat bergerak
sama sekali.
Fungsi somatik
Selain kedua fungsi tersebut, sistem saraf tepi juga mengelola respons
semua kegiatan yang tidak disadari, seperti respons flight-or-fight dan
kebalikannya.
Beberapa penyakit tertentu, seperti gegar otak, meningitis, penyakit Alzheimer, penyakit
Parkinson, multiple sclerosis, dan kanker otak, dapat menyebabkan terganggunya fungsi
sistem saraf pusat.
Sistem saraf memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Oleh karena itu, jika
mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan sistem saraf, sebaiknya Anda segera
memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan
yang tepat.
9
3. Apa itu neurotransmitter?
Neurotransmitter adalah senyawa kimiawi dalam tubuh yang bertugas untuk
menyampaikan pesan antara satu sel saraf (neuron) ke sel saraf target. Sel-sel target ini dapat
berada di otot, berbagai kelenjar, dan bagian lain dalam tubuh.
Neurotransmiter memainkan peran yang sangat penting untuk otak dalam mengatur kinerja
berbagai sistem tubuh. Sistem tubuh tersebut termasuk:
Detak jantung
Pernapasan
Siklus pengaturan tidur
Pencernaan
Suasana hati
Konsentrasi
Nafsu makan
Gerakan otot
10
Beberapa neurotransmitter yang terkenal
Sebagian neurotransmitter sudah akrab di telinga kita. Di antara yang terkenal tersebut,
termasuk:
1. Asetilkolin
Asetilkolin adalah neurotransmitter yang berperan dalam kontraksi otot, merangsang
aktivitas beberapa hormon, serta mengendalikan detak jantung. Selain itu,
neurotransmitter ini berkontribusi dalam fungsi otak dan daya ingat. Asetilkolin
merupakan salah satu contoh neurotransmitter eksitasi.
Kadar asetilkolin yang rendah telah dikaitkan dengan beragam gangguan medis,
seperti Alzheimer. Hanya saja, level asetilkolin yang terlalu tinggi juga menimbulkan
masalah berupa kontraksi otot berlebihan.
2. Dopamin
Dikenal sebagai neurotransmitter rasa senang, dopamin memainkan peran penting
untuk daya ingat, perilaku, mempelajari sesuatu, hingga koordinasi gerak tubuh.
Selain itu, neurotransmitter ini juga berfungsi dalam pergerakan otot.
Apabila tubuh kekurangan dopamin, risiko penyakit Parkinson pun dapat terjadi.
Anda dapat menjaga kadar dopamin dengan berolahraga secara teratur.
3. Endorfin
Endorfin bekerja dengan menghambat sinyal rasa sakit dan menciptakan suasana diri
yang berenergi dan perasaan euforia. Selain itu, neurotransmitter ini juga dikenal
sebagai pereda nyeri alami tubuh.
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kadar endorfin adalah dengan
mencari aktivitas yang memancing tawa, serta melakukan latihan aerobik, seperti
bersepeda dan jalan santai. Hal ini penting dilakukan karena kadar endorfin yang
rendah berkaitan dengan beberapa jenis sakit kepala serta fibromyalgia (nyeri pada
tulang dan otot).
4. Epinephrine
Neurotransmitter ini mungkin lebih dikenal sebagai adrenalin. Epinephrine
memainkan fungsi sebagai neurotransmitter sekaligus hormon. Epinephrine
dilepaskan tubuh saat Anda stres dan ketakutan, sehingga memengaruhi detak jantung
serta laju pernapasan. Tak hanya itu, epinephrine memengaruhi otak untuk segera
membuat keputusan.
5. Serotonin
Serotonin berperan dalam mengatur suasana hati seseorang. Selain itu, serotonin juga
mengatur pembekuan darah, nafsu makan, aktivitas tidur, serta ritme sirkadian.
Serotonin erat kaitannya dengan antidepresan untuk penanganan depresi. Salah satu
golongan antidepresan, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), dapat
meredakan gejala depresi dengan meningkatkan kadar serotonin di otak.
11
Bisakah kadar neurotransmitter serotonin ditingkatkan secara alami? Menurut
penelitian ilmiah, jawabannya bisa. Beberapa aktivitas yang dapat meningkatkan
kadar neurotransmitter ini, yaitu:
Terpapar cahaya, terutama cahaya matahari. Anda bisa mendapatkan paparan sinar
mentari dengan berjemur selama 20-30 menit saat pagi hari.
Beraktivitas fisik.
6. Oksitosin
2. Asetilkolin
Neurotransmiter satu ini dikenal berperan dalam proses pembelajaran (learning
neurotransmitter) dan memori. Selain itu, asetilkolin juga berperan pada sensasi nyeri,
sinyal pergerakan otot, dan pengaturan sistem endokrin di tubuh.
3. Dopamin
Dopamin dikenal sebagai pleasure neurotransmitter, yang mana memediasi
kesenangan di otak juga motivasi. Makanan, seks, perasaan cinta, dan obat-obatan
tertentu dapat menstimulasi pelepasan dopamin.
4. Endorfin
Kata endorfin berasal kata endogen, yang berarti “dari dalam tubuh”, dan morfin.
Seperti morfin, neurotransmiter ini berfungsi sebagai pereda sakit alami dan
memberikan rasa euforia (rasa gembira yang berlebihan). Olahraga dan aktivitas seks
dapat memicu pengeluaran endorfin.
12
Neurotransmiter ini mempunyai banyak manfaat, antara lain meningkatkan rasa
percaya diri, mengurangi kecemasan, mencegah depresi, mengurangi berat badan, dan
juga meminimalkan rasa sakit saat melahirkan.
6. Serotonin
Serotonin dikenal sebagai mood neurotransmitter. Neurotransmiter ini berfungsi
mengatur suasana hati (mood), emosi, tidur, juga perilaku sosial. Kekurangan
serotonin ada hubungannya dengan gangguan depresi. Karenanya, selective serotonin
reuptake inhibitors (SSRIs) sering digunakan sebagai obat anti-depresan.
13
ini merupakan penyebab kecacatan paling umum pada orang-orang berusia 20–30
tahun.
Multiple sclerosis bisa memengaruhi penglihatan, gerakan lengan atau kaki, dan
keseimbangan tubuh penderitanya. Gejala awal yang bisa dirasakan adalah kelelahan,
kesemutan, mati rasa, penglihatan kabur, dan otot kaku.
Penyebab multiple sclerosis sejauh ini belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit
ini diduga terjadi akibat penyakit autoimun. Dalam kasus ini, sistem kekebalan tubuh
menyerang zat lemak yang melapisi saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Epilepsi
Epilepsi atau yang biasa disebut dengan ayan adalah penyakit saraf akibat aktivitas
listrik otak yang tidak normal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderita mengalami
kejang yang berulang tanpa pemicu yang jelas.
Kelainan pada aktivitas listrik otak bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain trauma
di kepala, gula darah yang sangat rendah, demam tinggi, dan pengaruh alkohol.
Gejala kejang yang dialami penderita epilepsi biasanya berupa gerakan tangan dan
kaki yang tak terkendali atau aneh dan berulang, kehilangan kesadaran, serta
kebingungan.
Bell’s Palsy
Bell’s palsy adalah penyakit saraf yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan
sementara pada otot-otot di wajah. Kondisi ini terjadi ketika saraf perifer yang
mengontrol otot wajah mengalami peradangan, pembengkakan, atau penekanan.
Pada Bell’s palsy, satu sisi wajah penderitanya akan menjadi kaku, sehingga ia
kesulitan tersenyum atau menutup mata. Dalam sebagian besar kasus, gejala bersifat
sementara dan akan hilang setelah beberapa minggu.
Selain yang disebutkan di atas, tumor otak atau tumor sumsum tulang belakang, ALS,
neuropati perifer, penyakit Parkinson, penyakit saraf motorik, dan penyakit Alzheimer
juga termasuk jenis penyakit saraf yang bisa terjadi.
Penyakit saraf merupakan penyakit yang cukup berbahaya yang bisa memengaruhi
kualitas hidup penderitanya, bahkan bisa mengancam nyawa. Jadi, bila Anda
mengalami gejalanya atau berisiko tinggi terkena penyakit saraf, berkonsultasilah
dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.
14
KESIMPULAN : Kesimpulan yang dapat kita ambil dari materi ini yaitu penyakit
saraf merupakan penyakit yang cukup berbahaya yang bisa
mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Bahkan, bisa
mengancam nyawa.
SARAN : dari kami lebih meningkatkan aktifitas dalam menjaga pola hidup
sehat, karena kita semua pada saat ini sedang di landa virus covid19.
Jadi perbanyaklah menjaga imun dan jangan lupa tetap menjaga
iman. Sekian dari kami.
Sumber dari :
1 . Anatomi Sistem Saraf : https://id.scribd.com/document/331698161/Makalah-Anatomi-
Fisiologi-Manusia-Sistem-Saraf
2 . Bagian Sistem Saraf Pada Manusia : https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-
sistem-saraf-pada-manusia
3 . Apa Itu Neurotransmitter? : https://www.sehatq.com/artikel/neurotransmitter-adalah-
pembawa-pesan-dalam-tubuh
4 . Ada 6 Neurotransmitter Utama Bagi Otak Yang Peranya :
https://www.guesehat.com/keajaiban-neurotransmiter-otak-manusia
5 . Berbagai Jenis Penyakit Saraf : https://www.alodokter.com/kenali-berbagai-jenis-
penyakit-saraf-ini
SALAM SEHAT
15