Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ransum adalah makanan dengan campuran beberapa bahan pakan yang disediakan bagi
hewan untuk memenuhi kebutuhan akan nutrien yang seimbang dan tepat selama 24 jam
meliputi lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Fungsi ransum yang diberikan kepada
ayam pada prinsipnya untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan membentuk sel jaringan
tubuh. Selain itu, ransum dapat menggantikan bagian-bagian zat nutrisi yang menjadi kebutuhan
ayam seperti karbohidrat, lemak dan protein yang selanjutnya menghasilkan energi selama
proses penguraiannya. Ransum yang effisien bagi ayam adalah ransum yang seimbang antara
tingkat energi dan kandungan protein, vitamin, mineral, serta zat-zat makanan lain yang
diperlukan untuk pertumbuhan ayam. Rasio energi dan protein harus seimbang agar potensi
genetik ayam dapat tercapai secara maksimal.

Bahan pakan ternak adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan digunakan oleh
ternak. Bahan pakan dapat berasal dari tanaman dan hewan. Semua bahan pakan baik yang
berasal dari tanaman maupun hewan terdiri dari air dan bahan kering. Bahan kering dapat
dibedakan menjadi bahan organik dan bahan anorganik. Bahan organik meliputi karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, sedangkan bahan anorganik meliputi mineral.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan dalam pakan unggas komersil
dan unggas hias.

1.3 Metodologi

Tempat : Kelas GGK10 Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor

Waktu : 07.30-11.00
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil

Jenis pakan Nama Protein Lema Serat Kalsiu Phospor Energi


Pakan k Kasar m
a. Pakan unggas
komersil
Tepung 60,0 2,0 1,0 6,50 4,00 2750
ikan

Jagung 8,5 3,8 2,5 0,01 0,13 3300

Pakan 18-22 2.5 4.5 1.3 0.7-0.9 2900-


crumble 3400

Bungkil 48,0 0,5 3,0 0,20 0,33 2550


kedelai

Polar 15,8 4,8 10,4 0,10 0,65 1580


(wheat
bran)
Tepung 60,0 2,0 1,0 6,50 4,0 2750
ikan

MBM 50,0 11,5 2,5 8,00 0,17 2500


(meat
meal)

b. Pakan unggas
hias
jewawut 11,07 2,09 7,88 0.028 0.311 4048

Milet 12,48 4,15 10,37 0,41 0,34 4528


merah

Milet 11,25 4,28 4,83 0,01 0,35 4397


putih

Biji 24,40 53,21 11,50 7576


bunga
matahari

Biji 32,82 23,13 18,92 0.123 0.04 6228


sawi
Canary 18,8 6,94 2,18 0,6 0,29 4455
seed

Niger 20,00 36,55 24,35 0,89 0,21 6525


seed

Ketan 9,79 3,30 0,28 0.09 0.144 5088


hitam

Beras 11,76 1,55 0,55 3500


merah

81 15.75 27 2.25 1.8

45 15 15.75 1.25 1.0

37.5- 7.5 15 1.34 0.98


42.5
81 15.75 27 2.25 1.8

45.6 7.3 16.2 1.34 0.87

83 14.34 23.3 2.34 1.93

2.2 Pembahasan

Protein adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai berat molekul tinggi, seperti
halnya karbohidrat dan lipida. Protein mengandung unsur-unsur karbon,hidrogen dan oksigen,
tetapi sebagai tambahannya semua protein mengandung nitrogen. Anggorodi (1994) menyatakan
bahwa protein adalah zat organik yang mengandung karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, sulfur,
dan fosfor. Selanjutnya dinyatakan protein adalah esensial bagi kehidupan karena zat tersebut
merupakan protoplasma aktif dalam sel hidup. Beberapa fungsi protein dalam tubuh termasuk:
(1) Memperbaiki jaringan, (2) Pertumbuhan jaringan baru, (3) Metabolisme (deaminasi) untuk
energi, (4) Metabolisame kedalam zat-zat vital dalam fungsi tubuh, (5) Enzim-enzim yang
esensial bagi fungsi yang normal, dan (6) Hormon-hormon tertentu. Kadar protein suatu bahan
pakan secara umum dapat diperhitungkan dengan analisis kadar protein kasar. Analisis kadar
protein ini merupakan usaha untuk mengetahui kada rprotein bahan baku pakan. Analisis kadar
protein digunakan untuk menguji kadar protein, ditentukan kadar nitrogennya secara kimiawi
kemudian angka yang diperoleh dikalikan dengan faktor 6,25 = (100:16). Faktor tersebut
digunakan sebab nitrogen mewakili sekitar 16% dari protein.

Serat kasar merupakan residu dari bahan makanan atau hasil pertanian setelah
diperlakukan dengan asam atau alkali mendidih, dan terdiri dari selulosa, dengan sedikit lignin
dan pentosa. Serat kasar juga merupakan kumpulan dari semua serat yang tidak bisa dicerna,
komponen dari serat kasar ini yaitu terdiri dari selulosa, pentosa, lignin, dan komponen-
komponen lainnya. Komponen dari serat kasar ini serat ini tidak mempunyai nilai gizi akan
tetapi serat ini sangat penting untuk proses memudahkan dalam pencernaan didalam tubuh agar
proses pencernaan tersebut lancer (peristaltik). Analisis kadar serat kasar adalah usaha untuk
mengetahui kadar serat kasar bahan baku pakan. Zat-zat yang tidak larut selama pemasakan bisa
diketahui karena terdiri dari serat kasar dan zat-zat mineral, kemudian disaring, dikeringkan,
ditimbang dan kemudian dipijarkan lalu didinginkan dan ditimbang sekali lagi. Perbedaan berat
yang dihasilkan dari penimbangan menunjukkan berat serat kasar yang ada dalam makanan atau
bahan baku pakan.

Lemak merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang dicerikan oleh sifat
kelarutannya.Terutama lipid tidak bisa larut dalam air, tetapi larut dalam larutan non polar
seperti eter. Lemak/minyak merupakan lipida yang banyak terdapat di alam.Minyakmerupakan
senyawa turunan ester dari gliserol dan asam lemak. Dalam berbagai makanan, komponen lemak
memegang peranan penting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma,
tekstur, rasa dan penampilan. Lemak merupakan sekelompok besar molekul-molekul alam yang
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol,
vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-
lain. Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa
(Sudarmadji dkk, 2010).

Millet memiliki varietas di antaranya millet putih dan millet merah. Millet memiliki
ukuran yang cukup kecil, bagian ujung meruncing dan mengkilap. Millet yang digunakan dalam
penelitian adalah millet putih. Milet putih mengandung tanin yang lebih rendah dibandingkan
dengan millet merah. Millet putih mengandung tanin 0.025% sedangkan millet merah
mengandung tanin 0.03% (Ninasari 2014). Tanaman millet tersebar hampir diseluruh wilayah
Indonesia seperti Jember, Maluku dan Sulawesi Selatan. Millet termasuk dalam jenis serealia
berbiji kecil. Tanaman millet mudah dibudidayakan, tidak membutuhkan jenis tanah tertentu
untuk tunbuh, tidak terikat musim sehingga dapat ditanam sepanjang tahun namun produktivitas
millet akan lebih tinggi pada lingkungan panas atau musim kering.

Jewawut merupakan biji yang sering diberikan pada burung ocehan. Bentuk dan
ukurannya hampir sama dengan millet. Biji jewawut berwarna putih, merah, orange, coklat
sampai kehitaman. Jewawut yang digunakan dalam penelitian berwarna orange. Jewawut
sebaiknya tidak terlalu banyak diberikan pada jenis burung ocehan karena dapat menyebabkan
burung menjadi gemuk sehingga akan malas bergerak dan jarang berkicau (Soemadi dan
Mutholib 2003). Tanaman jewawut tergolong dalam serealia, mengandung β-karoten dan
antioksidan. Daerah penghasil jewawut di Indonesia adalah daerah Jawa, Nusa Tenggara Timur,
dan Nusa Tenggara Barat.

Biji sawi merupakan bijian yang berasal dari keluarga Brassicaceae. Biji sawi
mengandung protein tinggi dan sering diberikan pada burung kenari. Biji sawi memiliki warna
coklat kehitaman, berbentuk bulat dan kecil. Setiap polong berisi 2-8 butir biji. Tanaman sawi
dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah, dapat ditanam sepanjang tahun serta
tahan hawa panas dan dingin. Biji sawi memiliki kandungan energi tinggi sehingga cocok
diberikan pada burung yang aktif seperti burung kenari.

Ketan hitam merupakan jenis beras yang berwarna hitam, disebut ketan karena
mengandung perekat yang tinggi. Ketan hitam digunakan sebagai sumber energi pada pakan
burung. Ketan hitam merupakan jenis serealia yang mengadung antioksidan berupa antosianin
jenis sianidin 3-glikosida (Alighita 2007). Karbohidrat utama pada ketan adalah pati berupa
amilopektin. Kandungan karbohidrat yang tinggi berfungsi agar tubuh burung tetap hangat.
Terdapat dua jenis ketan yaitu ketan hitam dan ketan putih. Ketan yang digunakan dalam
penelitian adalah ketan hitam. Ketan hitam tergolong dalam tanaman serealia yang mengandung
antioksidan.

Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan, berbentuk bulat agak lonjong dan
polongnya diselimuti kulit ari berwarna coklat. Kacang tanah termasuk jenis legumionosa,
mengandung antinutrisi goitrogens yang dapat mengakibatkan thyroid membesar. Kacang tanah
diberikan pada merpati tanpa dipecah terlebih dulu. Beberapa burung yang dapat diberi kacang
tanah antara lain burung bayan, nuri, dan kakatua (Soemadi dan Mutholib 2003).

Beras merah merupakan salah satu varietas padi termasuk dalam serealia, memiliki
bentuk lonjong dan agak mengkilap. Beras merah banyak digunakan sebagai pakan burung
terutama anak burung yang masih dalam pertumbuhan (Soemadi dan Mutholib 2003) karena
banyak mengandung zat besi seperti phospor dan Se. Beras merah mengandung antosianin yaitu
sejenis antioksidan. Hasil uji kafetaria menunjukkan beras meras paling banyak dikonsumsi
merpati setelah jagung. Daerah penghasil beras merah terdapat di Jawa Tengah.

Jagung yang sering digunakan sebagai pakan burung adalah jagung kuning. Jagung
kuning mempunyai kandungan karoten tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber provitamin
A. Jagung yang digunakan dalam penelitian adalah jagung kuning dengan ukuran biji medium.
Hasil uji kafetaria menunjukkan jagung paling disukai merpati dibandingkan dengan bijian yang
lain. Jagung tidak mengandung antinutrisi namun memiliki asam amino pembatas lisin. Jagung
digunakan sebagai sumber energi dapat diberikan sebagai pakan utama burung.
DAFTAR PUSTAKA

Ninasari RA. 2014. Komposisi Nutrisi dan tannin dalam beberapa bahan pakan alami buung

kicau [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Soemadi W, Mutholib A. 2003. Pakan Burung. Jakarta (ID): Penebar Swadaya

Aligitha W. 2007. Isolasi Antosianin dari ketan hitam (oriza sativa l forma glutinosa). J

Farmasi. 31(1) : 26-27.

Anda mungkin juga menyukai