Anda di halaman 1dari 76

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAERAH PANTAI
TIMUR PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH

FAIRUZ ZAHIRA
150501081

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAERAH PANTAI TIMUR
PROVINSI SUMATERA UTARA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upah minimum


kabupaten/kota dan tingkat pendidikan pada produktivitas tenaga kerja di Daerah
Pantai Timur Sumatera Utara pada periode 2010-2017.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data dari 12 kabupaten/kota di
Pantai Timur Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, dengan metode analisis
yang digunakan adalah melalui Pendekatan efek tetap (Fixed Effect Model) atau
Pendekatan efek random (Random Effect Model).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel UMK dan tingkat
pendidikan keduanya mempengaruhi produktivitas tenaga kerja baik secara
simultan maupun secara parsial.

Kata Kunci: Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Minimum Kota, Tingkat


Pendidikan.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS THAT AFFECT LABOR PRODUCTIVITY IN


THE EAST COAST REGION OF NORTH SUMATRA
This research aims to determine the effect of minimum wages and
education level on labor productivity in the East Coast Region of North Sumatra
in the period 2010-2017.
The type of research used is descriptive research with a quantitative
approach. This study uses data from 12 districts/cities on the East Coast Region
of North Sumatra. This study uses secondary data from the North Sumatra
Central Bureau of Statistics (BPS), the analytical method used is the Fixed Effect
Approach or Random Effect Model.
The results of this research indicate that minimum wage and level of
education both affect labor productivity simultaneously and partially.

Keywords: Labor Productivity, Minimum Wage, Education Level.

ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti telah
mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Darah Pantai Timur Provinsi
Sumatera Utara”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program Studi S-1
Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera
Utara. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama kepada kedua orangtua yang
tersayang Ayahanda Riza Iskandar dan Ibunda Nurlaili yang senantiasa
memberikan semangat dan dukungan selama proses perkuliahan dan pengerjaan
skripsi ini.
Proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak, baik berupa dorongan semangat maupun
sumbangan pemikiran. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP., selaku Ketua Program Studi
S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan, nasehat serta saran dalam menghadapi masa
perkuliahan peneliti selama perkuliahan.
3. Ibu Inggrita Gusti Sari Nst, SE, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi
S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE., selaku Dosen
Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada peneliti mulai dari awal hingga
selesainya skripsi ini.
5. Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.Si., selaku Dosen Penguji I yang telah
membantu peneliti melalui saran dan kritik yang diberikan demi
kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Rujiman, MA., selaku Dosen Penguji II yang membantu
peneliti melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan
skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Ekonomi
Pembangunan yang telah memberikan ilmu dan perhatiannya kepada
peneliti selama mengikuti perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

iii

Universitas Sumatera Utara


8. Kedua adik tersayang, Ray Muhammad Shidqi dan Raisa Fahira
sebagai keluarga yang tidak pernah hentinya memberikan dukungan
doa untuk peneliti.
9. Kedua wali, Uwak Mus dan Uwak Lily yang senantiasa memberikan
dukungan dan membimbing peneliti selama berkuliah di Medan.
10. Saudara persepupuan di Karikatur yaitu Kak Lala, Aak, Lupi, Oweng,
dan Dini. Terima kasih telah membuat suasana di rumah selalu
menyenangkan.
11. Syafina Fathlia Yasmin dan Amos Ave Siagian yang senantiasa
menemani peneliti dalam keadaan senang maupun sedih sedari
semester 1 (satu) di perkuliahan.
12. Shabrina Puspita Dewi, Bagas Adhikaputera, dan Yustinus Bima
Mustika yang selalu ada untuk peneliti sejak 2012.
13. Teman-teman Colourful Pegasus:3, Atam, Jopi, Nadya, Nisa, dan
Tasya yang terus menyemangati, mendoakan dan menemani penulis
sejak tahun 2015.
14. Teman-teman Mestakung 2.0, Cahya, Falah, Fanny, Khafi, Sabilla, dan
Shidqi yang telah menemani peneliti sejak kelas 9 di Sekolah
Menengah Pertama.
15. Teman-teman KB, Amy, Abdul, Hafiza, Nami, Nadya, Tambak,
Sabda, Faisal, dan Fadel yang menjadi teman pertama peneliti dalam
perkuliahan.
16. Teman-teman angkatan 2015, Dennis, Astuti, Intan, Ika, Dila, Sinta,
Dita, Bella, Razif, Audina, Karin, Qodri, Vira, dan yang lainnya yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya.
17. Cat, Ellie, Xan, dan CK yang senantiasa mendengarkan keluh kesah
peneliti dalam proses pengerjaan skripsi walaupun kita semua berada
di negara yang berbeda.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, sangat baik jika ada kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan
skripsi ini. Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi
pengembangan ilmu.

Medan, 21 Juni 2019


Peneliti

Fairuz Zahira
NIM 150501081

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teoritis ............................................................. 10
2.1.1 Upah ........................................................................ 10
2.1.1.1 Pengertian Upah .......................................... 10
2.1.1.2 Fungsi Upah ................................................. 11
2.1.1.3 Jenis-Jenis Upah........................................... 12
2.1.1.4 Prinsip dan Tujuan Upah.............................. 13
2.1.2 Upah Minimum ........................................................ 14
2.1.2.1 Pengertian Upah Minimum .......................... 14
2.1.2.2 Kebijakan Penetapan Upah Minimum ......... 15
2.1.3 Pendidikan ................................................................ 18
2.1.3.1 Pengertian Pendidikan.................................. 18
2.1.3.2 Ruang Lingkup Pendidikan .......................... 19
2.1.2.3 Jenjang Pendidikan ...................................... 20
2.1.4 Ketenagakerjaan ....................................................... 22
2.1.4.1 Produktivitas Tenaga Kerja .......................... 23
2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................... 24
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ...................................... 26
2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ................................................................. 29
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................. 29
3.3 Jenis Variabel Penelitian .................................................. 29
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 29
3.5 Definisi Operasional .......................................................... 30
3.5.1 Variabel Dependen .................................................. 30
3.5.2 Variabel Independen ................................................ 31
3.6 Analisis Data ..................................................................... 30

Universitas Sumatera Utara


3.6.1 Pemilihan Model Estimasi Uji Hausman ................. 32
3.6.2 Pemilihan Model Data Panel .................................... 32
1. Fixed Effect Model ............................................... 32
2. Random Effect Model .......................................... 32
3.6.3 Model Regresi Data ................................................. 33
3.6.4 Pengujian Hipotesis .................................................. 34
3.6.4.1 Uji F................................................................ 34
3.6.4.2 Uji T ............................................................... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................... 36
4.2 Hasil Uji Hausman............................................................. 38
4.3 Hasil Estimasi Regresi Data Panel .................................... 39
4.4 Pengujian Hipotesis ........................................................... 41
4.4.1 Hasil Uji T ................................................................ 42
4.4.2 Hasil Uji F ................................................................ 43
4.5 Analisis Pembahasan ......................................................... 44
4.5.1 Pengaruh UMK Terhadap Produktivitas Tenaga
Kerja ......................................................................... 44
4.5.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja ...................................... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ........................................................................ 46
5.2 Saran ................................................................................. 46

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 47


LAMPIRAN

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Produktivitas Tenaga Kerja di Daerah Pantai Timur Sumatera


Utara .................................................................................... . 3
1.2 UMK di Daerah Pantai Timur Sumatera Utara ..................... 5
1.3 Tingkat Pendidikan di Derah Pantai Timur Sumatera Utara 7
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................ 24
4.1 Hasil Uji Hausman ............................................................... 38
4.2 Koefisien Variabel ............................................................... 39
4.3 Hasil Uji T ............................................................................. 42
4.4 Hasil Uji F ............................................................................. 43

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Pemilahan Penduduk Berdasarkan Angkatan Kerja .......... 23


2.2 Kerangka Konseptual ......................................................... 26

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

1 Data Regresi Model Data Panel


2 Data Produktivitas Tenaga Kerja
3 Jumlah Tenaga Kereja Yang Bekerja
4 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010
5 Hasil Uji Hausman Model Regresi
6 Hasil Regresi Model Data Panel

ix

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi dan produktivitas merupakan dua hal yang tidak

dapat dipisahkan. Hampir semua negara menginginkan terjadinya peningkatan

pertumbuhan ekonomi. Indonesia diharapkan dapat mengalami kenaikan

pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya yang ditandai dengan adanya peningkatan

PDB dan produktivitas. Kenyataannya perkembangan pertumbuhan dan

peningkatan produktivitas di Indonesia berfluktuasi.

Pertumbuhan ekonomi itu sendiri merupakan salah satu indikator untuk

mengukur tingkat kinerja perekonomian, baik di tingkat nasional maupun

regional. Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan output agregat

(keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan perekonomian) atau

Produk Domestik Bruto (PDB). PDB merupakan nilai total seluruh output akhir

yang dihasilkan oleh suatu perekonomian, baik yang dilakukan oleh warga lokal

maupun warga asing yang bermukim di negara bersangkutan. Sehingga, ukuran

umum yang sering digunakan untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi adalah

persentase perubahan PDB untuk skala nasional atau persentase perubahan PDRB

untuk skala Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Sukirno (2010) berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan

perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Sehingga

untuk mengetahuinya harus diadakan perbandingan pendapatan nasional dari

tahun ke tahun, yang dikenal dengan laju pertumbuhan ekonomi. Sementara

Kuznets (1954) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara

Universitas Sumatera Utara


2

dipengaruhi oleh akumulasi modal (investasi pada tanah, peralatan, prasarana, dan

sarana), sumber daya alam, sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitas,

kemajuan teknologi, akses terhadap informasi, keinginan untuk melakukan

inovasi dan mengembangkan diri, serta budaya kerja (Todaro, 2008).

Menurut paham neoklasik pertumbuhan ekonomi yang baik salah satunya

adalah ditandai dengan tingginya produktivitas tenaga kerja di mana pertumbuhan

output selalu bersumber dari satu atau lebih dari tiga faktor yakni kenaikan

kualitas dan kuantitas tenaga kerja, penambahan modal (tabungan dan investasi),

dan penyempurnaan teknologi (Todaro dan Smith, 2008). Dalam menunjang

ekonomi nasional, aspek produktivitas merupakan aspek penting untuk

mempercepat tercapainya sasaran pembangunan tersebut.

Produktivitas tenaga kerja sendiri merupakan suatu ukuran sampai sejauh

mana manusia atau angkatan kerja dipergunakan dengan baik dalam suatu proses

produksi untuk memperoleh output yang diinginkan. Maka, peningkatan

produktivitas produksi memegang kunci penting dalam meningkatkan mutu hidup

manusia.

Anoraga (2009) menyatakan bahwa produktivitas adalah menghasilkan

lebih banyak, dan berkualitas lebih baik, dengan usaha yang sama. Dengan

demikian, produktivitas tenaga kerja adalah efisiensi proses menghasilkan dari

sumber daya yang dipergunakan. Sementara produktivitas kerja menurut

Hasibuan (2007) dalam Hakim (2011:177) adalah perbandingan antara output

dengan input, di mana outputnya harus mempunyai nilai tambah dan teknik

pengerjaan yang lebih baik.

Universitas Sumatera Utara


3

Tabel 1.1
Tingkat Produktivitas Tenaga kerja di Daerah Pantai Timur Sumatera
Utara (Rupiah)
Tahun
Kabupaten/Kota
2015 2016 2017
Langkat 5.819.874 6.109.940 5.707.184
Medan 14.189.402 14.941.519 14.371.485
Tanjung Balai 3.783.123 3.999.578 3.585.691
Asahan 7.545.109 8.051.576 7.927.424
Labuhan Batu 11.682.909 12.273.774 12.586.733
Labuhan Batu Utara 9.994.169 10.514.531 11.164.734
Labuhan Batu Selatan 11.609.086 12.211.695 12.723.376
Deli Serdang 7.243.057 7.628.688 10.220.051
Serdang Bedagai 6.442.760 6.570.453 7.123.657
Tebing Tinggi 5.135.315 5.397.828 5.408.827
Batu Bara 13.910.596 14.531.739 12.669.024
Binjai 5.832.722 6.156.072 6.358.376
Sumber:Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa produktivitas tenaga kerja pada setiap

kabupaten/kota periode tahun 2015-2016 mengalami peningkatan. Sementara

pada periode 2016-2017 terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami

penurunan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja Kabupaten

Langkat tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp. 402.757, Kota Medan

mengalami penurunan sebesar Rp. 570.034, sementara Kota Tanjung Balai

mengalami penurunan sebesar Rp. 413.887, Kabupaten Asahan mengalami

pnurunan sebesar Rp. 124.152 dan Kabupaten Batu Bara memiliki penurunan

terbesar yaitu Rp. 1.862.715.

Kota Medan memiliki penurunan produktivitas tenaga kerja terbesar pada

tahun 2017, namun di Daerah Pantai Timur Sumatera Utara, Kota Medan tetap

memiliki produktivitas tenaga kerja tertinggi selama tiga tahun berturut-turut yaitu

Rp 14.189.402 pada tahun 2015, Rp. 14.941.519 pada tahun 2016, dan Rp.

14.371.485 pada tahun 2017. Sementara produktivitas tenaga kerja terendah

Universitas Sumatera Utara


4

berada pada Kota Tanjung Balai sebesar Rp. 3.783.123 pada tahun 2015, Rp.

3.999.578 pada tahun 2016, dan Rp. 3.585.691 pada tahun 2017.

Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dibutuhkan penghargaan

serta pengakuan keberadaan para tenaga kerja tersebut. Penghargaan dan

pengakuan keberadaan yang dimaksud dapat berupa uang atau upah. Sukirno

(2003) dalam Sulaeman (2014) menyebutkan bahwa upah dalam teori ekonomi

diartikan sebagai pembayaran yang diperoleh berbagai bentuk jasa yang

disediakan dan diberikan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Maka upah

dapat diartikan sebagai balas jasa yang diterima tenaga kerja setelah melakukan

suatu pekerjaan. Menurut Pandapotan (2013) upah berpengaruh positif terhadap

produktivitas kerja. Artinya semakin tinggi upah yang diberikan maka akan

semakin tinggi pula produktivitas tenaga kerjanya. Maka upah mempunyai

peranan penting dalam meningkatkan produksi tenaga kerja.

Upah mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi pekerja, maka upah

merupakan masalah yang menarik dan penting bagi perusahaan. Upah merupakan

salah satu komponen biaya produksi yang dilihat dapat mengurangi tingkat laba

yang dihasilkan, perusahaan berusaaha untuk menekan upah tersebut sampai pada

tingkat yang paling minimum, sehingga laba perusahaan dapat ditingkatkan. Di

sisi lain, pekerja menganggap upah sebagai balas jasa terhadap pekerjaan yang

telah ia lakukan, sehingga pekerja menuntut untuk mendapat upah yang lebih

tinggi dalam upaya untuk mencukupi kebutuhan mereka beserta keluarganya.

Perbedaan kepentingan antara perusahaan dan pekerja tersebut sering

menimbulkan konflik seperti aksi unjuk rasa dan mogok kerja. Dari fenomena ini

Universitas Sumatera Utara


5

dapat dilihat bahwa persoalan upah merupakan masalah yang serius dan harus

segera diselesaikan agar tidak terjadi terus menerus dan akan berdampak buruk

pada perekonomian Indonesia. Upaya untuk menghindari perbedaan tersebut,

pemerintah harus ikut campur tangan mengatur masalah ini dengan menetapkan

kebijakan upah minimum.

Kebijakan upah minimum ini dapat menjadi alat proteksi bagi kedua belah

pihak. Bagi pekerja, upah minimum merupakan alat proteksi untuk

mempertahankan agar nilai upah yang diterima tidak menurun sehingga para

pekerja tetap mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara bagi

perusahaan, upah minimum merupakan alat proteksi yang dapat mempertahankan

produktivitas para pekerja (Panorama dan Lemiyana, 2017). Maka upah minimum

merupakan kebijakan yang penting untuk diterapkan bagi setiap perusahaan.

Tabel 1.2
Upah Minimum di Daerah Pantai Timur Sumatera Utara (Rupiah)
Tahun
Kabupaten/Kota
2015 2016 2017
Langkat 1.762.500 1.965.200 2.127.375
Medan 2.037.000 2.271.255 2.528.815
Tanjung Balai 1.835.000 2.046.025 2.214.822
Asahan 1.830.000 2.040.450 2.208.787
Labuhan Batu 1.870.000 2.085.050 2.272.000
Labuhan Batu Utara 1.865.000 2.080.000 2.251.600
Labuhan Batu Selatan 1.870.000 1.085.050 2.300.000
Deli Serdang 2.015.000 2.246.725 2.491.618
Serdang Bedagai 1.865.000 2.080.000 2.251.600
Tebing Tinggi 1.650.000 1.839.750 1.991.529
Batu Bara 2.075.000 2.313.625 2.504.499
Binjai 1.700.000 1.895.500 2.051.879
Sumber:Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa Upah Minimum di Daerah

Pantai Timur Sumatera Utara mengalami kenaikan di setiap tahunnya. Kota

Medan memiliki upah minimum tertinggi setiap tahunnya yaitu Rp. 2.037.000

Universitas Sumatera Utara


6

pada tahun 2015, Rp. 271.255 pada tahun 2016, dan Rp. 2.528.815 pada tahun

2017. Sementara upah minimum terendah berada pada Kota Tebing Tinggi tahun

2015 sebesar Rp. 1.650.000, Rp. 1.839.750 pada tahun 2016, dan Rp. 1.991.529

pada tahun 2017.

Dalam teori upah efisiensi, penetapan upah minimum memungkinkan

tenaga kerja meningkatkan nutrisinya, sehingga dalam jangka panjang dapat

meningkatkan produktivitasnya. Upah yang dibayarkan menurut teori ini jauh di

atas upah keseimbangan, sehingga produksi tenaga kerja meningkat, dan jumlah

output yang diproduksi akan meningkat. Jumlah tingkat output yang diproduksi

ini yaitu PDRB.

Selain upah minimum, sektor pendidikan juga merupakan salah satu

investasi yang memiliki peran penting dalam mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi. Aspek pendidikan memiliki dampak yang besar dalam mempercepat

pertumbuhan ekonomi, seperti tingkat efisiesi manajemen perusahaan yang

semakin tinggi dan tingkat penguasaan teknologi yang baik. Maka pendidikan

merupakan salah satu kunci dalam memajukan perekonomian suatu negara.

Investasi pendidikan adalah kegiatan yang melihat manusia dalam

perspektif value/nilai yang melekat pada diri tenaga kerja. Tenaga kerja yang

mengikuti jenjang pendidikan yang tinggi diharapkan memiliki nilai berbeda dari

mereka yang tidak mengikuti pendidikan. Nilai yang dimaksud adalah kondisi

yang dapat membuat obyek yang mengemban pendidikan menjadi memiliki

penghasilan individu berbeda, terjadinya peningkatan produktivitas kerja, dan

Universitas Sumatera Utara


7

peningkatan pada nilai rasional (social benefit) dibanding kondisi sebelum

mengeyam pendidikan (Fatihin, 2016).

Purba (2017) menyatakan bahwa manusia yang memiliki waktu mengenyam

pendidikan lebih lama akan memiliki pekerjaan sekaligus upah yang lebih baik

dibanding mereka yang tidak lama dalam mengenyam pendidikan. Dapat

dikatakan bahwa upah mencerminkan produktivitas, maka semakin banyak

manusia yang memiliki pendidikan tinggi akan semakin tinggi produktivitasnya

dan pada hasil akhirnya ekonomi akan bertumbuh lebih tinggi. Melalui

pendidikan, tenaga kerja dapat memiliki keterampilan sehingga tenaga kerja

mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik.

Tabel 1.3
Tingkat Pendidikan di Daerah Pantai Timur Sumatera Utara (Tahun)
Tahun
Kabupaten/Kota
2015 2016 2017
Langkat 7,92 8,18 8,51
Medan 11 11,18 11,25
Tanjung Balai 9,12 9,13 9,14
Asahan 8,32 8,33 8,46
Labuhan Batu 8,75 8,78 9,01
Labuhan Batu Utara 8,31 8,33 8,34
Labuhan Batu Selatan 8,68 8,69 8,7
Deli Serdang 9,48 9,68 9,7
Serdang Bedagai 8,08 8,34 8,35
Tebing Tinggi 10,06 10,07 10,08
Batu Bara 7,74 7,75 7,83
Binjai 10,28 10,28 10,58
Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa setiap tahunnya tingkat

pendidikan di Daerah Pantai Timur Sumatera Utara terus mengalami peningkatan.

Kota Medan memiliki tingkat pendidikan tertinggi selama tiga tahun berturut-

turut. Sementara pada tahun 2015 Kabupaten Batu Bara memiliki tingkat

Universitas Sumatera Utara


8

pendidikan terendah sebesar 7,74 tahun, diikuti tahun 2016 sebesar 7,75 tahun,

dan sebesar 7,83 tahun pada tahun 2017.

Menurut Hidayat (1990) bahwa suatu daerah tidak akan sanggup

membangun daerahnya jika tidak mampu mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki masyarakatnya serta tidak dapat memanfaatkan

potensi sumber daya yang ada secara optimal. Pendidikan diasumsikan sebagai

bentuk investasi yang membantu meningkatkan kapasitas produksi yang

menyebabkan kualitas kerja meningkat. Pendidikan juga menjadi landasan

pengembangan diri bagi tenaga kerja untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Produktivitas Tenaga Kerja Daerah Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah diperlukan sebagai cara untuk mengambil keputusan dari

akhir penulisan proposal skripsi ini. Maka yang menjadi pokok permasalahan

dalam penulisan proposal skripsi ini adalah :

1. Apakah upah minimum kabupaten/kota berpengaruh terhadap tingkat

produktivitas tenaga kerja di Daerah Pantai Timur Provinsi Sumatera

Utara?

2. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas

tenaga kerja di Daerah Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara?

Universitas Sumatera Utara


9

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh upah

minimum kabupaten/kota terhadap produktivitas tenaga kerja di Daerah

Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh tingkat

pendidikan terhadap produktivitas tenaga kerja di Daerah Pantai Timur

Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, terutama bagi

mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan

penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.

2. Sebagai masukan dan bahan kajian bagi pemerintah dalam pembuatan

kebijakan dalam mengatasi masalah produktivitas ketenagakerjaan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori

2.1.1 Upah

2.1.1.1 Pengertian Upah

Sukirno (2005) mengemukakan dalam teori ekonomi, upah diartikan

sebagai alat pembayaran yang diberikan kepada tenaga kerja atau buruh atas jasa-

jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh para pengusaha dan jumlah

keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh

tenaga kerja meliputi masa atau syarat-syarat tertentu. Menurut Sukirno (2014),

terdapat perbedaan di antara dua pengertian upah :

1. Upah nominal (upah uang) adalah jumlah uang yang diterima para

pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga mental

dan fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi.

2. Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut

kemampuan upah tersebut untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhah sehari-hari para pekerja.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan memberi definisi upah sebagai berikut :

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam


bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

10

Universitas Sumatera Utara


11

Dapat disimpulkan bahwa upah adalah pembayaran yang diberikan kepada

tenaga kerja atau buruh atas jasa-jasa fisik dan mental sebagai imbalan dari para

pengusaha dan jumlah keseluruhan yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu

perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk

tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa

yang telah atau akan dilakukan.

2.1.1.2 Fungsi Upah

Menurut Sirait (2006:181), upah berfungsi sebagai keberlangsungan hidup

yang layak bagi kemanusiaan dan produksi yang dinyatakan dalam bentuk uang

yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang, dan dibayarkan atas

suatu dasar perjanjian kerja antara pemimpin perusahaan dengan tenaga kerja.

Fungsi upah secara umum, antara lain :

1. Untuk mengalokasikan secara efisien kerja manusia, menggunakan

sumber daya tenaga manusia secara efisien, untuk mendorong stabilitas

dan pertumbuhan ekonomi.

2. Untuk mengalokasikan secara efisien sumber daya manusia. Sistem

pengupahan adalah menarik dan menggerakkan tenaga kerja ke arah

produktif, mendorong tenaga kerja melakukan pekerjaan produktif ke

pekerjaan yang lebih produktif.

3. Untuk menggunakan sumber tenaga manusia secara efisien.

Pembayaran upah yang relatif tinggi adalah mendorong manajemen

memanfaatkan tenaga kerja secara ekonomis dan efisien. Dengan cara

demikian pengusaha dapat memperoleh keuntungan dari pemakaian

Universitas Sumatera Utara


12

tenaga kerja dan tenaga kerja mendapat upah sesuai dengan keperluan

hidupnya.

4. Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Akibat alokasi

pemakaian tenaga kerja secara efisien, sistem pengupahan diharapkan

dapat merangsang, mempertahankan stabilitas, dan pertumbuhan

ekonomi.

2.1.1.3 Jenis-Jenis Upah

Jenis-jenis upah dalam berbagai kepustakaan Hukum Ketenagakerjaan

Bidang Hubungan Kerja menurut Asyhadie (2007:70) adalah sebagai berikut :

1. Upah Nominal

Upah nominal adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara tunai

kepada pekerja atau buruh yang berhak sebagai imbalan atas

pengerahan jasa-jasa atau pelayanan sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang terdapat dalam perjanjian kerja.

2. Upah Nyata

Upah nyata adalah uang nyata, yang benar-benar harus diterima

seorang pekerja/buruh yang berhak. Upah nyata ini ditentukan oleh

daya beli upah tersebut yang tergantung dari :

a) Besar atau kecilnya jumlah uang yang diterima;

b) Besar atau kecilnya biaya hidup yang diperlukan.

3. Upah Hidup

Upah hidup adalah upah yang diterima pekerja/buruh relatif cukup

untuk membiayai keperluan hidupnya secara luas, yang bukan hanya

Universitas Sumatera Utara


13

kebutuhan pokoknya saja, melainkan juga keutuhan sosial

keluarganya, seperti pendidikan, asuransi, rekreasi, dan lain-lain.

4. Upah Minimum

Upah minimum yaitu upah terendah yang dijadikan standar oleh

perusahaan untuk menentukan upah yang sebenarnya dari

pekerja/buruh yang bekerja di perusahaannya. Upah minimum ini

umumnya ditentukan oleh pemerintah dan setiap tahunnya berubah

sesuai dengan tujuan ditetapkannya upah minimum.

5. Upah Wajar

Upah wajar adalah upah yang relatif dinilai cukup wajar oleh

pengusaha dan pekerja/buruh sebagai imbalan atas jasa-jasanya pada

perusahaan. Upah wajar ini sangan bervariasi dan selalu berubah-ubah

antara upah minimum dan upah hidup sesuai dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah :

a) Kondisi perekonomian negara.

b) Nilai upah rata-rata di daerah tempat perusahaan itu berada.

c) Peraturan perpajakan.

d) Standar hidup para pekerja/buruh itu sendiri.

e) Posisi perusahaan dilihat dari struktur perekonomian negara.

2.1.1.4 Prinsip dan Tujuan Upah

Simanjuntak (1998:129) menyatakan sistem pengupahan merupakan

kerangka bagaimana upah diatur dan diterapkan. Sistem pengupahan di Indonesia

pada umumnya berdasarkan pada tiga fungsi upah yaitu:

Universitas Sumatera Utara


14

1. Menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya.

2. Mencerminkan imbalan atas hasil kerja sekarang.

3. Menyediakan insentif untuk mendorong meningkatkan produktivitas

kerja.

Sedangkan menurut Rivai dan Sagala (2010: 762-763), fungsi pemberian

upah adalah :

1. Ikatan kerjasama.

2. Kepuasan kerja.

3. Pengadaan efektif.

4. Motivasi.

5. Stabilitas karyawan.

6. Disiplin.

7. Pengaruh serikat kerja.

8. Pengaruh asosiasi usaha sejenis.

9. Pengaruh pemerintah.

2.1.2 Upah Minimum

2.1.2.1 Pengertian Upah Minimum

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan, upah minimum adalah suatu standar minimum yang

digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikakan upah

kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Menurut Hardijan Rusli

(2011: 92), upah minimum terbagi menjadi 2, yaitu :

a. Upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau kabupaten/kota;

Universitas Sumatera Utara


15

b. Upah minimum berdasarkan sektor pada wilayah provinsi atau

kabupaten/kota.

Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota

(UMK) menurut Pasal 1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.

PER-01/MEN/1999 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP-226/MEN/2000 tahun 2000

tentang peraturan upah minimum :

a. Upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah

pokok termasuk tunjangan tetap.

b. Upah Minimum Provinsi adalah upah minimum yang berlaku untuk

seluruh kebupaten/kota di satu provinsi.

c. Upah Minimum Kabupaten/Kota adalah upah minimum yang berlaku

di daerah kabupaten/kota.

2.1.2.2 Kebijakan Penetapan Upah Minimum

Hotchkins dan Kaufmann (2002) menyatakan tujuan utama ditetapkannya

kebijakan upah minimum adalah untuk memenuhi standar hidup minimum seperti

untuk kesehatan, efisiensi, dan kesejahteraan pekerja. Menurut Sumarsono (2003),

kebijakan upah minimum adalah untuk (a) menjamin penghasilan pekerja

sehingga tidak lebih rendah dari suatu tingkat tertentu, (b) meningkatkan

produktivitas pekerja, (c) mengembangkan dan meningkatkan perusahaan dengan

cara-cara produksi yang lebih efisien.

Universitas Sumatera Utara


16

Sementara Herlina (2005: 159) mengemukakan bahwa tujuan penetapan

upah minimum dapat dibedakan secara mikro dan makro. Secara mikro tujuan

penetapan upah minimum, yaitu :

1. Sebagai jaring pengaman agar upah tidak merosot.

2. Mengurangi kesenjangan antara upah terendah dan tertinggi di

perusahaan.

3. Meningkatkan penghasilan pekerja pada tingkat paling bawah.

Sedangkan secara makro, penetapan upah minimum tujuannya sebagai

berikut :

1. Peningkatan daya beli pekerja dan perluasan kesempatan kerja.

2. Pemerataan pendapatan.

3. Perubahan struktur biaya sektoral.

4. Peningkatan produktivitas kerja nasional dan peningkatan etos dan

disiplin kerja.

5. Memperlancar komunikasi pekerja dan pengusaha dalam rangka

hubungan bipartite.

Adapun kententuan dalam penetapan Upah Minimum Kota (UMK) adalah

sebagai berikut :

1. Upah Minimum Kota harus sama atau lebih besar dari Upah Minimum

Provinsi.

2. Peninjauan Upah Minimum Kota dilakukan paling sedikit satu tahun

sekali.

Universitas Sumatera Utara


17

3. Upah Minimum Kota ditetapkan paling lambat 40 hari sebelum tanggal

diberlakukannya upah minimum.

4. Usulan Upah Minimum Kota dirumuskan oleh Dewan Pengupahan

Kota yang merupakan hasil pembahasan dengan pemerintah, serikat

pekerja, dan APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia).

5. Usulan Upah Minimum Kota disampaikan kepada Walikota, yang

selanjutnya Walikota menerbitkan Surat Rekomendasi Walikota

perihal Upah Minimum Kota.

6. Rekomendasi Walikota merupakan dasar dari Gubernur untuk

menetapkan Upah Minimum Kota dan sudah harus diterima oleh

Dewan Pengupahan Provinsi untuk diberikan rekomendasi kepada

Gubernur dalam penetapan Upah Minimum Kota.

7. Keterlambatan dalam penyerahan rekomendasi oleh Walikota,

memberikan kewenangan kepada Gubernur untuk menetapkan sendiri

Upah Minimum Kota setelah mendapat rekomendasi dari Dewan

Pengupahan Provinsi.

8. Pertimbangan yang dilakukan dalam penetapan upah minimum adalah

Kebutuhan Hidup Layak (KHL), Indeks Harga Konsumen (IHK),

kemampuan, perkembangan dan kelangsungan perusahaan. Tingkat

upah pada umumnya yang berlaku di daerah tertentu dan antar daerah,

kondisi pasar, tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan

perkapita.

Universitas Sumatera Utara


18

9. Dimungkinkan Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK) harus lebih

besar 5% dari Upah Minimum Kota (UMK).

Terhadap perusahaan yang tidak mampu melaksanakan ketetapan Upah

Minimum, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia No. KEP-226/MEN/2000 tahun 2000 juga mengaturnya di dalam Pasal

19 ayat (2) yang menentukan Permohonan Penangguhan Pelaksanaan Upah

Minimum diajukan kepada Gubernur melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen

Tenaga Kerja/Instansi Pemerintah yang bertanggungjawab di bidang

ketenagakerjaan di Provinsi.

Penangguhan pelaksanaan upah minimum bagi perusahaan yang tidak

mampu dimaksudkan untuk membebaskan perusahaan yang bersangkutan

melaksanakan upah minimum yang berlaku dalam kurun waktu tertentu. Bila

penangguhan tersebut berakhir, maka perusahaan wajib melaksanakan upah

minimum yang berlaku saat itu, tetapi tidak wajib membayar pemenuhan

ketentuan upah minimum yang berlaku saat waktu diberikan penangguhan.

2.1.3 Pendidikan

2.1.3.1 Pengertian Pendidikan

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan merupakan usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

Universitas Sumatera Utara


19

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Menurut Kneller dalam Helmawati (2014: 23) pendidikan memiliki arti

yang luas dan sempit. Dalam arti luas pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan

atau pengalaman yang mempengaruhi perkembangan jiwa, watak, ataupun

kemampuan fisik individu. Sementara dalam arti sempit, pendidikan merupakan

suatu proses mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan dari

generasi yang dilakukan oleh masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan

seperti sekolah, pendidikan tinggi, atau lembaga lainnya.

Sementara menurut Samsudin (2006: 110) pendidikan merupakan usaha

secara sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang. Pendidikan

yang merupakan obyek dan subyek dari pembangunan ini perlu diperhatikan

karena pendidikan merupakan penggerak utama dari pembangunan.

Dalam Dictionary of Education, pendidikan adalah suatu proses seseorang

mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di

dalam masyarakat ia hidup, proses sosial seseorang yang dihadapkan pada

pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang datang dari

sekolah, sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan

kemampuan individu yang optimal ( Hadikusumo, 2001).

2.1.3.2 Ruang Lingkup Pendidikan

Pendidikan adalah proses yang berlangsung selama seumur hidup dan

dapat dilakukan di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan demikian

Universitas Sumatera Utara


20

maka pendidikan merupakan suatu proses kehidupan masa kini dan sekaligus

proses untuk persiapan bagi kehidupan yang akan datang. Menurut Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu :

1. Pendidikan Persekolahan

Pendidikan ini mencakup berbagai jenjang pendidikan dari tingkat

sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.

2. Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah terbagi dua yaitu :

a. Pendidikan nonformal yang mencakup lembaga pendidikan di luar

sekolah, misalnya kursus, seminar, atau kejar paket A.

b. Pendidikan informal yaitu pendidikan yang berasal dari keluarga,

masyarakat, dan program-program sekolah, misalnya ceramah di

televisi atau radio dan informasi mendidik dalam majalah atau surat

kabar.

2.1.3.3 Jenjang Pendidikan

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, indikator tingkat pendidikan terdiri dari

jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan. Jenjang pendidikan merupakan

tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan angka perkembangan peserta

didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang

pendidikan ini sendiri terdiri dari :

Universitas Sumatera Utara


21

1. Pendidikan Dasar

Jenjang pendidikan awal 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah

anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan

dasar ini memberikan memberikan bekal dasar yang diperlukan untuk

hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap, pengetahuan,

dan keterampilan dasar. Pendidikan dasar pada prinsipnya merupakan

pendidikan yang memberikan bekal dasar bagaimana kehidupan, baik

untuk pribadi maupun untuk masyarakat.

2. Pendidikan Menengah

Jenjang menengah ini merupakan jenjang pendidikan lanjutan

pendidikan dasar. Pendidikan menengah yang lamanya 3 (tiga) tahun

sesudah pendidikan dasar diselenggarakan di SLTA atau satuan

pendidikan yang sederajat. Pendidikan menengah dalam hubungan ke

bawah berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar dan

dalam hubungan ke atas mempersiapkan peserta didik untuk

mengikuti pendidikan tinggi maupun memasuki lapangan kerja.

Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan

kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, dan

pendidikan keagamaan.

3. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan

spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Pendidikan

Universitas Sumatera Utara


22

tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang

diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional

yang dapat menerapkan, mengembangkan, atau menciptakan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

2.1.4 Ketenagakerjaan

Konsep ketenagakerjaan secara garis besar dibedakan menjadi dua

golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja, yang tergolong tenaga kerja

adalah penduduk yang berumur di atas batas usia kerja. Batasan usia kerja yang

ditetapkan antar negara berbeda-beda. Indonesia menetapkan batas usia kerja

yaitu 10 tahun dan tanpa batas maksimum. Pemilihan 10 tahun sebagai batas umur

minimum adalah berdasarkan kenyataan bahwa dalam umur tersebut sudah

banyak penduduk Indonesia berumur muda sudah bekerja atau mencari pekerjaan.

Tetapi Indonesia tidak menganut batas umur maksimal karena Indonesia belum

mempunyai jaminan sosial nasional (Simanjuntak, 2001:76).

Menurut Munasef (1986) melalui Andayani (2007), tenaga kerja adalah

orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi baik pada instansi pemerintah

maupun pada perusahan, atau pada suatu usaha-usaha sosial dengan mana ia

memperoleh suatu balas jasa tertentu. Menurut Dumairy (1997:74), tenaga kerja

dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Angkatan kerja, yaitu penduduk dalam usia kerja yang bekerja atau

mempunyai pekerjaan namun sementara tidak berkerja dan mencari

pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara


23

2. Bukan angkatan kerja, yaitu penduduk dalam usia kerja yang tidak

bekerja dan tidak sedang mencari pekerjaan sepeti pelajar, mahasiswa,

ibu rumah tangga, pensiunan, atau penderita cacat dependen.

Penduduk yang bukan angkatan kerja dapat dibedakan menjadi tiga

subkelompok, yaitu :

1. Penduduk dalam usia kerja yang sedang bersekolah.

2. Mengurus rumah tangga.

3. Penerima pendapatan lain.

Tenaga kerja (berusia ≥ 10 tahun)

1. Angkatan kerja
 Bekerja
 Pengangguran
2. Bukan angkatan kerja
 Pelajar dan mahasiswa
 Pengurus rumah tangga
Penduduk  Penerima pendapatan lain

Bukan tenaga kerja (berusia < 10 tahun)


Gambar 2.1
Pemilahan penduduk berdasarkan pendekatan angkatan kerja
Sumber : Dumairy (1997)

2.1.4.1 Produktivitas Tenaga Kerja

Kimsean (2011:319) menyatakan bahwa produktivitas merupakan sikap

dan perilaku tenaga kerja dalam perusahaan terhadap peraturan-peraturan dan

standar-standar yang telah ditentukan oleh perusahaan yang telah diwujudkan baik

dalam bentuk tingkah laku maupun perbuatan. Menurut Singodimedjo dalam

Sutrisno (2011:100) ada tiga aspek untuk menjamin produktivitas yang tinggi:

Universitas Sumatera Utara


24

1. Aspek kemampuan manajemen tenaga kerja.

2. Aspek efisiensi tenaga kerja.

3. Aspek kondisi lingkungan pekerjaan.

Sinungan dalam Kimsean (2011:319) menyatakan bahwa yang dimaksud

oleh produktivitas adalah ukuran efisiensi produksi yaitu suatu perbandingan

antara hasil keluaran dengan masukan. Masukan sering dibatasi dengan masukan

tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik dalam bentuk nilai.

Menurut Terry dalam Sumarsono (2003:62) produktivitas adalah perbandingan

antara apa yang dihasilkan dengan apa yang dimasukkan. Sedangkan Sumarsono

(2003:63) menyatakan bahwa produktivitas adalah kemampuan menghasilkan

barang dan jasa dari suatu tenaga kerja, mesin, atau faktor-faktor produksi lainnya

yang dihitung berdasarkan waktu rata-rata dari tenaga kerja tersebut dalam proses

produksi.

Berdasarkan pengertian-pengertian produktivitas di atas, maka dapat

disimpulkan pengertian produktivitas yaitu rasio antara produksi yang dapat

dihasilkan dengan keseluruhan kepuasan yang dapat diperoleh dengan

pengorbanan yang diberikan.

2.2 Penelitian Terdahulu


Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Hasil
Judul Variabel
dan Tahun Penelitian
1. Dewi Andayani Analisis Faktor- Variabel Dalam
(2007) Faktor yang Dependen: penelitian ini
Mempengaruhi Produktivitas menunjukkan
Produktivitas Tenaga kerja bahwa tingkat
Tenaga Kerja di upah dan
Sumatera Utara Variabel inverstasi
Independen: berpengaruh
Upah dan positif terhadap

Universitas Sumatera Utara


25

Investasi produktivitas
tenaga kerja di
Sumatera Utara.
2. Teddy Analisis Faktor- Variabel Penelitian ini
Adhadika Faktor yang Dependen: menunjukkan
(2013) Mempengaruhi Produktivitas hanya
Produktivitas Tenaga Kerja pendidikan,
Tenaga Kerja upah, insentif,
Industri Pengolahan Variabel dan
di Kota Semarang Independen: pengalaman
Pendidikan, kerja saja yang
Upah, berpengaruh
Insentif, signifikan
Jaminan terhadap
Sosial, dan produktivitas
Pengalaman tenaga kerja
Kerja. Industri
Pengolahan
Kota Semarang.
3. Nadya Pengaruh Tingkat Variabel Hasil penelitian
Wiandita Upah, Tingkat Dependen: ini menyebutkan
Pardede Pendidikan, dan Produktivitas bahwa tingkat
(2018) Tigkat Kesehatan Tenaga Kerja upah dan
Terhadap tingkat
Produktivitas Variabel kesehatan
Tenaga Kerja di Independen: berpengaruh
Kota Medan Tingkat signifikan
Upah, terhadap
Tingkat produktivitas
Pendidikan, tenaga kerja.
dan Tingkat Sementara
Kesehatan tingkat
pendidikan
berpengaruh
tidak signifikan
terhadap
produktivitas
tenaga kerja di
Kota Medan.
4. Vellina Analisis Pengaruh Variabel Hasil penelitian
Tambunan Pendidikan, Upah, Dependen: ini menunjukkan
(2012) Insentif, Jaminan Produktivitas hanya upah,
Sosial dan Tenaga Kerja insentif, dan
Pengalaman Kerja pengalaman
Terhadap Variabel kerja saja yang
Produktivitas Independen: berpengaruh
Tenaga Kerja di Pendidikan, signifikan
Kota Semarang Upah, terhadap
Insentif, produktivitas
Jaminan tenaga kerja di

Universitas Sumatera Utara


26

Sosial, dan Kota Semarang.


Pengalaman
Kerja
5. Nadia Nasir Analisa Pengaruh Variabel Hasil penelitian
(2008) Tingkat Upah, Masa Dependen: menunjukkan
Kerja, Usia Produktvitas bahwa variabel
Terhadap Tenaga Kerja tingkat upah,
Produktivitas masa kerja, dan
Tenaga Kerja (Studi Variabel usia
Kasus Pada Tenaga Independen: berpengaruh
Kerja Perusahaan Tingkat signifikan
Rokok “Djagung Upah, Masa terhadap
Padi” Malang) Kerja, dan produktivitas
Usia tenaga kerja
Perusahaan
Rokok Djagung
Padi Malang.
Sumber: Data Hasil Olahan Penulis

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Adapun kerangka pikir penelitian dalam penelitian ini digambarkan

sebagai berikut :

Tingkat

Upah Minimum

Kab/Kota (X1) Produktivitas

Tenaga Kerja

Tingkat (Y)

Pendidikan

(X2)

Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
Sumber: Data Hasil Olahan Penulis

Universitas Sumatera Utara


27

Dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dibutuhkan penghargaan

serta pengakuan keberadaan tenaga kerja tersebut yang dapat berbentuk uang atau

upah. Tingkat upah yang diberikan perusahaan terhadap para pekerjanya akan

mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat produktivitas kerja karyawan (Setiadi,

2009). Pandapotan (2013) mengatakan bahwa upah berpengaruh positif terhadap

produktivitas kerja yang artinya semakin tinggi upah yang diberikan maka akan

semakin tinggi pula produktivitas tenaga kerjanya. Maka upah mempunyai

peranan penting dalam meningkatkan produksi tenaga kerja. Sementara kebijakan

upah minium sendiri dapat menjadi alat proteksi bagi para pekerja maupun

perusahaan.

Simanjuntak (2001) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka semakin tinggi tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja

tersebut. Manusia yang memiliki waktu mengenyam pendidikan lebih lama akan

memiliki pekerjaan sekaligus upah yang lebih baik dibanding yang tidak

mengenyam pendidikan. Menurut Kurniawan (2010) tingginya kesadaran akan

pentingnya produktivitas, akan mendorong tenaga kerja yang bersangkutan

melakukan tindakan yang produktif. Dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan

seorang tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas, karena orang

yang berpendidikan lebih tinggi memiliki pengetahuan yang lebih untuk

meningkatkan kinerjanya.

Universitas Sumatera Utara


28

2.4 Hipotesis Penelitian

1. Tingkat Upah Minimum berpengaruh positif terhadap Produktivitas

Tenaga Kerja di Daerah Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara.

2. Tingkat Pendidikan berpengaruh positif terhadap Produktivitas Tenaga

Kerja di Daerah Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Sugiyono (2012: 13), mengatakan bahwa penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,

baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan dengan variabel lain. Sementara penelitian kuantitaif yaitu

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono. 2012: 8)

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Upah Minimum

Kabupaten/Kota, Tingkat Pendidikan, dan Produktivitas Tenaga Kerja di Daerah

Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2010 sampai 2017. Daerah

Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara terdiri dari Kota Medan, Kabupaten

Langkat, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu,

Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten

Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu

Bara, dan Kota Binjai. (Sumber: BPS Sumatera Utara)

3.3 Jenis Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan 2 (dua) jenis variabel yaitu Variabel

Dependen dan Variabel Independen.

29

Universitas Sumatera Utara


30

1. Variabel Dependen/Variabel Terikat (Y) dalam penelitian ini adalah

Produktivitas Tenaga Kerja.

2. Variabel Independen/Variabel Bebas (X) dalam penelitian ini adalah

Upah Minimum Kota (X1) dan Tingkat Pendidikan (X2).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Panel (Pooled

Data) yang merupakan data gabungan antara data cross section dan data time

series. Dalam penelitian ini dilakukan metode dokumentasi dalam pengumpulan

datanya yaitu dengan menggunakan buku-buku dari Badan Pusat Statistik seperti

Sumatera Utara Dalam Angka. Metode ini digunakan untuk memperoleh data

UMK, PDRB, jumlah tenaga kerja dan tingkat pendidikan di Daerah Pantai Timur

Provinsi Sumatera Utara dengan rentang tahun 2010-2017.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan konsep dari masing-masing variabel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel yaitu

Variabel Dependen (Y) dan Variabel (X).

3.5.1 Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Variabel Dependen dinyatakan dalam bentuk Y. Dalam penelitian ini Variabel

Dependen (Y) yang digunakan adalah Produktivitas Tenaga Kerja. Produktivitas

Tenaga Kerja merupakan hasil dari perbandingan antara pengorbanan (input)

dengan penghasilan (output). Dalam penelitian ini produktivitas tenaga kerja

dilihat dari perbandingan anatara PDRB harga konstan dengan jumlah tenaga

Universitas Sumatera Utara


31

kerja dalam satuan Rupiah. Rumus perhitungan produktivitas tenaga kerja adalah

sebagai berikut :

3.5.2 Variabel Independen

Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

dependen. Variabel Independen dinyatakan dalan bentuk X. Pada penelitian ini

digunakan 2 (dua) variabel independen yaitu :

1. Upah Minimum Kota (X1) merupakan suatu standar minimum yang

digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk

memberikakan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau

kerjanya. Upah Minimum Kota dinyatakan dalam satuan Rupiah.

2. Tingkat Pendidikan (X2) berasal dari angka Rata-rata Lama Sekolah,

yaitu jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke

atas diseluruh jenjang pendidikan formal yang dijalani. Tingkat

Pendidikan dinyatakan dalam satuan tahun.

3.6 Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis

regresi data panel. Metode yang digunakan dalam mengestimasi model regresi

data panel yaitu melalui Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model) dan

Pendekatan Efek Random (Random Effect Model). Dalam mengolah data pada

penelitian ini digunakan program komputerisasi E-views.

Universitas Sumatera Utara


32

3.6.1 Pemilihan Model Estimasi Menggunakan Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk memilih model terbaik antara Fixed Effect

Model dan Random Effect Model. Uji ini membandingkan P-Value dengan nilai α

= 5%. H0 diterima jika P-Value < α = 5% maka diterima H0 dan sebaliknya.

Hipotesis yang digunakan sebagai berikut :

H0 = Menggunakan Random Effect Model

H1 = Menggunakan Fixed Effect Model

3.6.2 Pemilihan Model Data Panel

1. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model)

Fixed Effect Model merupakan model dengan intercept yang

berbeda- beda untuk setiap subjek dan slope yang sama antar subjek.

Untuk membedakan variabel satu dan lainnya dapat menggunakan

variabel dummy. Model persamaan ini yaitu :

Dimana D = (d1, d2, …, dn) adalah variabel dummy untuk unit ke-i.

Fixed Effect Model disebut juga Least Squre Dummy Variables

(LSDV)

2. Pendekatan Efek Random (Random Effect Model)

Random Effect Model ini digunakan untuk mengestimasi data panel

yang variabel residualnya diduga memiliki hubungan antar waktu

dan subjek. Model ini digunakan juga untuk mengatasi kelemahan

Fixed Effect Model yang menggunakan variabel dummy. Random

Universitas Sumatera Utara


33

Effect Model sering disebut juga Error Components Model (ECM).

Model yang digunakan dalam persamaan ini yaitu :

Dimana :

= Error term

= Cross section (random) error component

= Combined error component

3.6.3 Model Regresi Data Panel

Metode analisis data panel adalah kombinasi antar deret waktu (time

series data) dan deret hitung (cross section data) yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh UMK dan tingkat pendidikan terhadap produktivitas tenaga

kerja. Dalam penelitian ini digunakan analisis data panel karena hasil yang

diperoleh lebih akurat dan juga menampilkan hasil dari setiap daerah, tidak hanya

secara keseluruhan. Persamaan analisis data panel yang digunakan adalah :

dimana N merupakan banyaknya data cross section.

Sedangkan persamaan time series dapat ditulis dengan :

dimana N merupakan banyaknya time series.

Data panel merupakan data gabungan antara time series dengan cross

section, maka model persamaannya adalah :

Universitas Sumatera Utara


34

Dimana

Y : produktivitas tenaga kerja

b : bilangan konstan

b1 : koefisien regresi UMK

b2 : koefisien regresi tingkat pendidikan

X1 : UMK

X2 : tingkat pendidikan

t : menunjukkan waktu

i : menunjukkan objek

e : residu

Analisis data menggunakan regresi data panel memiliki beberapa

keuntungan yaitu :

1. Data panel merupakan gabungan dari data time series dan cross

section yang mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga

menghasilkan degree of freedom yang lebih besar.

2. Menggabungkan informasi data time series dan cross section dapat

mengatasi masalah yang timbul ketika muncul masalah penghilangan

variabel. (Widarjono, 2009:229)

3.6.4 Pengujian Hipotesis

3.6.4.1. Uji F

Uji F disebut uji kelayakan model yang digunakan untuk

mengidentifikasi model yang diasumsi layak atau tidak. Layak ini berarti bahwa

model yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-

Universitas Sumatera Utara


35

variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila probabilitas F hitung <

tingkat signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang

diestimasi layak.

3.6.4.2. Uji T

Uji T ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara

parsial terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan meliputi :

1. Jika probabilitas t hitung < α (0,05), maka H0 ditolak.

2. Jika probabilitas t hitung > α (0,05), maka H0 diterima.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deksripsi Objek Penelitian

Provinsi Sumatera Utara terletak pada pesisir geografis antara 1°-4° LU

dan 98°-100° BT. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam (NAD) pada sebelah Utara, di sebelah Timur berbatasan dengan

Negara Malaysia di Selat Malaka, sedangkan sebelah Selatan berbatasan dengan

Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau, dan di sebelah Barat berbatasan

dengan Samudera Hindia. Luas Provinsi Sumatera Utara adalah 72.981,23 km2,

yang sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada

di Pulau Nias, Pulau-pulau Batu, serta beberapa pulau kecil, baik di bagian barat

maupun bagian timur pantai Pulau Sumatera.

Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara dibagi

dalam 3 (tiga) kelompok wilayah/kawasan yaitu Pantai Timur, Pantai Barat, dan

Dataran Tinggi. Kawasan Pantai Timur meliputi Kabupaten Labuhan Batu,

Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kabupaten

Asahan, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat,

Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Tanjung Balai, Kota Tebing Tinggi, Kota

Medan, dan Kota Binjai. Kawasan Pantai Barat meliputi Kabupaten Nias,

Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Mandailing Natal,

Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang

Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias Selatan, Kota

Padangsidimpuan, Kota Sibolga dan Kota Gunungsitoli. Sementara kawasan

Dataran Tinggi meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir,

36

Universitas Sumatera Utara


37

Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang

Hasundutan, Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Samosir, dan Kota Pematang

Siantar.

Dalam penelitian ini, objek yang digunakan adalah kabupaten/kota yang

berada di Daerah Pantai Timur Sumatera Utara. Daerah Pantai Timur Sumatera

Utara memiliki panjang pantai 545 km yang berhadapan langsung dengan Selat

Malaka. Sementara luas Daerah Pantai Timur Sumatera Utara yaitu sebesar

43.133,44 km2. Daerah Selat Malaka memiliki iklim muson. Angin muson timur

laut membawa hujan yang terjadi dari bulan Desember sampai bulan Februari.

Sementara angin muson barat daya memberikan suasana kering yang terjadi pada

bulan Juni sampai bulan Agustus. Pada masa peralihan yaitu bulan Maret sampai

bulan Mei dan bulan September sampai bulan November kondisi cuaca tidak

stabil.

Pada tahun 2017 terdapat 8.906.002 penduduk di Daerah Pantai Timur

Sumatera Utara, angka ini melebihi setengah dari penduduk Sumatera Utara yaitu

14.262.147 jiwa. Kota Medan memiliki penduduk terbanyak sejumlah 2.247.425

jiwa, sedangkan Kota Binjai memiliki penduduk yang paling sedikit yaitu 270.926

jiwa. Kepadatan penduduk tertinggi dimiliki oleh Kota Medan yaitu

8.478jiwa/km2, sementara kepadatan penduduk terendah dimiliki oleh Kabupaten

Labuhan Batu Utara yaitu 100,88jiwa/km2.

Daerah Pantai Timur Sumatera Utara memiliki sumber daya alam yang

sangat beragam dan potensial. Secara garis besar sumber daya alam yang terdapat

di daerah ini dapat digolongkan menjadi sumber daya perikanan dan sumber daya

Universitas Sumatera Utara


38

pertanian. Sumber daya perikanan yang terdapat di Pantai Timur Sumatera Utara

antara lain tambak, kolam, perairan umum, dan laut. Sementara sumber daya

pertanian terdiri dari sawah, kebun, dan tegalan.

4.2 Hasil Uji Hausman

Pada perhitungan Produktivitas Tenaga Kerja ini menggunakan Uji

Hausman karena Uji Hausman dianggap lebih efisien dengan hanya

membandingkan antara Fixed Effect Model dengan Random Effect Model yang

nantinya akan digunakan untuk megestimasi model data panel.

Tabel 4.1
Hasil Uji Hausman Regresi Model Produktivitas Tenaga Kerja

Correlated Random Effects - Hausman Test


Pool: KOTA
Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.717686 2 0.2570

Sumber: Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 5

Tabel di atas merupakan output hasil Uji Hausman pada Produktivitas

Tenaga Kerja sebagai variabel terikat dan menggunakan variabel bebas Upah

Minimum Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan menunjukkan bahwa nilai

probabilitas dari Cross Section Random lebih besar dari α = 5% (0,2570 > 0,05).

Sehingga hipotesis nol diterima dan metode terbaik yang digunakan untuk

mengestimasi model data panel dalam penelitian ini adalah Random Effect Model

(REM).

Universitas Sumatera Utara


39

4.3 Hasil Estimasi Regresi Data Panel

Berdasarkan hasil Uji Hausman yang telah dilakukan maka untuk

menentukan model yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel

ini adalah Random Effect Model. Hasil output yang diperoleh dari estimasi regresi

pada variabel terikat Produktivitas Tenaga Kerja dengan Random Effect Model

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2
Koefisien Variabel
Dependent Variable: PRODUKTIVITAS?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 06/16/19 Time: 16:20
Sample: 1 8
Included observations: 8
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 96
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10.28775 1.334834 7.707139 0.0000


UMK? 0.332547 0.044292 7.507999 0.0000
PENDIDIKAN? 0.940483 0.394470 2.384167 0.0191
Random Effects (Cross)
ASAHAN--C 0.052076
BATU_BARA--C 0.625205
BINJAI--C -0.384072
DELI_SERDANG—C -0.153535
LABUHAN_BATU--C 0.373816
LABUHAN_BATU_SELA
TAN--C 0.521633
LABUHAN_BATU_UTAR
A--C 0.271260
LANGKAT--C -0.249064
MEDAN--C 0.317253
SERDANG_BEDAGAI--C -0.182139
TANJUNG_BALAI--C -0.694963
TEBING_TINGGI—C -0.497469

Sumber : Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 6

Universitas Sumatera Utara


40

Tabel 4.2 di atas merupakan hasil regresi data panel yang diolah dengan

menggunakan Program Eviews. Adapun hasil output yang diperoleh adalah

sebagai berikut :

a. Constanta

Berdasarkan hasil estimasi yang telah dilakukan maka dapat diketahui

koefisien konstanta sebesar 10.28775. Hal ini berarti apabila variabel

bebas bernilai konstan maka Produktivitas Tenaga Kerja akan

memiliki nilai sebesar 10.28775. Signifikansi yang diperoleh sebesar

0,0000 < 0,05 maka, konstanta berpengaruh terhadap Produktivitas

Tenaga Kerja.

b. Upah Minimum Kabupaten/Kota

Berdasarkan hasil estimasi yang telah dilakukan maka dapat diketahui

koefisien Upah Minimum Kabupaten/Kota sebesar 0.332547. Hal ini

menunjukkan bahwa Upah Minimum Kabupaten/Kota berpengaruh

positif terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. Hal ini dapat diartikan

bahwa Upah Minimum Kabupaten/Kota mengalami peningkatan

sebesar 1%, maka akan menimbulkan terjadinya peningkatan

Produktivitas Tenaga Kerja sebesar 0,332547%.

c. Tingkat Pendidikan

Berdasar hasil estimasi yang telah dilakukan maka dapat diketahui

koefisien Tingkat Pendidikan sebesar 0.940483. Hal ini menunjukkan

bahwa Tingkat Pendidikan berpengaruh positif terhadap Produktivitas

Tenaga Kerja. Hal ini dapat diartikan bahwa Tingkat Pendidikan

Universitas Sumatera Utara


41

mengalami peningkatan sebesar 1%, maka akan menimbulkan

terjadinya peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja sebesar

0,940483%.

d. Random Effect (Cross)

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.2, Kabupaten Batu Bara

memiliki koefisien tertinggi sebesar 10.912955. Hal ini diperoleh dari

penjumlahan koefisien kontanta dengan koefisien Kabupaten Batu

Bara. Hal ini berarti, apabila diasumsikan variabel bebas tidak

berubah, maka yang paling besar mempengaruhi produktivitas tenaga

kerja Daerah Pantai Timur Sumatera Utara adalah berasal dari

Kabupaten Batu Bara. Sementara koefisien terendah dimiliki oleh

Kota Tanjung Balai yaitu 9.592787. Hal ini dihasilkan dari

pengurangan koefisien konstanta dan koefisien Kota Tanjung Balai

sehingga kota ini memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap

produktivitas tenaga kerja Daerah Pantai Timur Sumatera Utara.

4.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari

variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara parsial maupun simultan, dan

untuk mengatahui besarnya pengaruh tersebut. Untuk menguji pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen(Y) dapat dilakukan dengan Uji

Parsial atau Uji T, da secara simultan dapat dilakukan dengan Uji F.

Universitas Sumatera Utara


42

4.4.1 Hasil Uji T

Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah koefisien regresi variabel bebas

yaitu Upah Minimum Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat yaitu Produktivitas Tenaga Kerja dengan

menganggap variabel bebas lain adalah konstan. Hasil pengujian secara parsial

disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3
Hasil Uji T

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10.28775 1.334834 7.707139 0.0000


UMK? 0.332547 0.044292 7.507999 0.0000
PENDIDIKAN? 0.940483 0.394470 2.384167 0.0191

Sumber: Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 6

1. Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh t-statistik untuk

variabel UMK sebesar 7.507999 dan nilai signifikansi sebesar 0,0000.

Dapat dilihat bahwa nilai probability variabel UMK lebih kecil dari α = 5%,

sehingga Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel UMK

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

dalam penelitian ini pada tingkat kepercayaan 95 persen.

2. Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh t-statistik untuk

variabel Tingkat Pendidikan sebesar 2.384167 dan nilai signifikansi sebesar

0,0191. Dapat dilihat bahwa nilai probability variabel Tingkat Pendidikan

lebih kecil dari α = 5%, sehingga Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Tingkat Pendidikan secara parsial berpengaruh signifikan

Universitas Sumatera Utara


43

terhadap Produktivitas Tenaga Kerja dalam penelitian ini pada tingkat

kepercayaan 95 persen.

4.4.2 Hasil Uji F

Uji F-statistik bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas yang

digunakan pada penelitian ini yaitu Upah Minimum Kabupaten/Kota dan Tingkat

Pendidikan secara simultan atau bersamaan terhadap variabel terikat yaitu

Produktivitas Tenaga Kerja secara signifikan pada Daerah Pantai Timur Sumatera

Utara. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4
Hasil Uji F

Weighted Statistics

R-squared 0.740350 Mean dependent var 0.715092


Adjusted R-squared 0.734766 S.D. dependent var 0.146365
S.E. of regression 0.075379 Sum squared resid 0.528427
F-statistic 132.5869 Durbin-Watson stat 1.482793
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 6

Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh nilai F-statistik sebesar 132.5869

dengan nilai probability sebesar 0,000000. Dengan demikian nilai probability F-

stat 0,000000 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ha diterima dan H0 ditolak yang

berarti secara bersama-sama variabel bebas yaitu Upah Minimum Kabupaten/Kota

dan Tingkat Pendidikan yang digunakan dalam model persamaan, mempengaruhi

variabel terikat yaitu Produktivitas Tenaga Kerja secara signifikan pada tingkat

kepercayaan 95 persen.

Universitas Sumatera Utara


44

4.5 Analisis Pembahasan

4.5.1 Pengaruh UMK Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Setelah melakukan beberapa pengujian dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa variabel UMK berpengaruh positif dan signifikan baik secara

simultan maupun parsial terhadap variabel Produktivitas Tenaga Kerja. Hal

tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi UMK maka semakin tinggi pula

tingkat Produktivitas Tenaga Kerja. Dengan meningkatnya UMK maka para

pekerja dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan mampu memenuhi nutrisi dan

kesehatannya, sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas

kerjanya. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Andayani (2007) yang

menyatakan bahwa UMK berpengaruh positif signifikan terhadap Produktivitas

Tenaga Kerja.

4.5.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan maupun parsial

variabel Tingkat Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

Produktivitas Tenaga Kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Tingkat

Pendidikan maka semakin tinggi pula Produktivitas Tenaga Kerja dikarenakan

seseorang yang berpendidikan tinggi memiliki tingkat efisiensi manajemen dan

penguasaan teknologi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang

memiliki pendidikan rendah. Ini juga sesuai dengan teori human capital yang

mengatakan bahwa seseorang yang meningkatkan pendidikannya, setiap

tambahan satu tahun sekolah berarti ia juga meningkatkan kemampuan kerja. Hal

Universitas Sumatera Utara


45

ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Adhadika (2013) bahwa Tingkat

Pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja.

Universitas Sumatera Utara


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tahapan-tahapan penelitian secara keseluruhan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel UMK memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel

Produktivitas Tenaga Kerja baik secara simultan ma upun parsial. Dimana

setiap kenaikan UMK sebesar 1%, maka akan menimbulkan terjadinya

peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja sebesar 0,332547%.

2. Variabel Tingkat Pendidikan secara simultan dan parsial memiliki

pengaruh signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. Dimana setiap

kenaikan Tingkat Pendidikan sebesar 1%, maka akan menimbulkan

terjadinya peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja sebesar 0,940483%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Dalam upaya meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja di Daerah Pantai

Timur Sumatera Utara, maka UMK perlu ditingkatkan setiap tahunnya.

2. Untuk meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja di Daerah Pantai Timur

Sumatera utara, maka pendidikan harus ditingkatkan. Salah satunya

dengan cara menerapkan program wajib sekolah atau dengan memberikan

beasiswa kepada masyarakat kurang mampu serta mengadakan pelatihan-

pelatihan untuk para pekerja.

46

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Andayani, D. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Tenaga Kerja di Sumatera Utara. Medan, Sumatera Utara: Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Anoraga, P. (2009). Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asyhadie, Z. (2007). Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Dumairy. (1997). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Fatihin, N. (2016). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk dan
Pendidikan Terhadap Pengangguran Terbuka di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hadikusumo, K. (1996). Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Hakim, A. K. (2011). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai. Manajemen dan Bisnis, 11.
Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis. Bandung: Rosda
Karya.
Herlina, R. (2005). Pendapatan Asli Daerah. Jakarta: Arifgosita.
Hotchkins dan Kauffman. (2002). The Economic of Labor Market. Dryden Pres
and Division of Harcourt College Publishers.
Kimsean, Y. (2011). Memahami Good Governance dalam Perpektif Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Gava Media.
Kurniawan, G. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Tenaga Kerja Pada PT. Kalimantan Steel (PT. Kalisio) Pontianak.
Manajemen.
Maya Panorama dan Lemiyana. (2017, Desember). Pengaruh Upah Minimum
Kota (UMK) Terhadap Kesempatan Kerja dan Pengangguran di Kota
Palembang Tahun 2004-2014. I-Finance, 3(2).
Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith. (2008). Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Pandapotan, E. T. (2013). Pengaruh Variabel Pendidikan, Upah, Masa Kerja, dan
Usia Terhadap Produktivitas Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Gandum
Malang). Malang: Universitas Brawijaya.

47

Universitas Sumatera Utara


48

Purba, B. K. (2017, Februari). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja


Terhadap Loyalitas Karyawan (studi kasus pada PT. Denamik Nusantara
Kab. Kandis). Riau: Unniversitas Riau.
Rusli, H. (2011). Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Samsudin, S. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka
Setia.
Setiadi. (2009). Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan di PT. Semarang Makmur Semarang. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Simanjuntak, P. J. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:
LPFE-UI.
_______. (2001). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Sirait, J. T. (2006). Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia
dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Suardi, M. (2010). Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukirno, S. (2010). Mikro Ekonomi Teori Pengantar (3 ed.). Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
_______. (2014). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Kencana.
Sulaeman, A. (2014, Juni). Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja Terhadap
Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang. Jurnal
Ekonomi Trikonomika, 13(1), 91-100.
Sumarsono, S. (2003). Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutrisno, E. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Todaro, M. P. (2008). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (9 ed., Vol. 1).
Jakarta: Erlangga.
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala. (2010). Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Widarjono, A. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Ekonisia.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Regresi Model Data Panel

Kabupaten/Kota Tahun UMK Tingkat Produktivitas


Pendidikan
Langka 2010 1050000 7,48 4123890
Langkat 2011 1116000 7,59 4137245
Langkat 2012 1202000 7,69 4897645
Langkat 2013 1380000 7,69 4694164
Langkat 2014 1575000 7,85 5666293
Langkat 2015 1762500 7,92 5819875
Langkat 2016 1965200 8,18 6109941
Langkat 2017 2127375 8,51 5707184
Medan 2010 1100000 10,54 10218079
Medan 2011 1197000 10,63 10827613
Medan 2012 1285000 10,72 12348146
Medan 2013 1650000 10,76 12251644
Medan 2014 1851500 10,88 13317075
Medan 2015 2037000 11 14189402
Medan 2016 2271255 11,18 14941519
Medan 2017 2528815 11,25 14371485
Tanjung Balai 2010 1015000 8,53 3412876
Tanjung Balai 2011 1035500 8,66 3350223
Tanjung Balai 2012 1200000 8,88 3774010
Tanjung Balai 2013 1375000 8,9 3890859
Tanjung Balai 2014 1712000 9,03 3690396
Tanjung Balai 2015 1835000 9,12 3783123
Tanjung Balai 2016 2046025 9,13 3999578
Tanjung Balai 2017 2214822 9,14 3585691
Asahan 2010 1014000 7,57 5682529
Asahan 2011 1035500 7,71 5411680
Asahan 2012 1236000 7,8 6690854
Asahan 2013 1415000 7,89 7616396
Asahan 2014 1712000 7,98 8064066
Asahan 2015 1830000 8,32 7545109
Asahan 2016 2040450 8,33 8051576
Asahan 2017 2208787 8,46 7927424
Labuhan Batu 2010 965000 8,28 8743816
Labuhan Batu 2011 1035500 8,32 8105769
Labuhan Batu 2012 1200000 8,46 10683422
Labuhan Batu 2013 1445000 8,6 9946424

Universitas Sumatera Utara


Labuhan Batu 2014 1728000 8,68 10350072
Labuhan Batu 2015 1870000 8,75 11682909
Labuhan Batu 2016 2085050 8,78 12273774
Labuhan Batu 2017 2272000 9,01 12586733
Labuhan Batu Utara 2010 965000 7,44 6361038
Labuhan Batu Utara 2011 1035500 7,75 7056331
Labuhan Batu Utara 2012 1200000 7,92 7855793
Labuhan Batu Utara 2013 1446000 8,1 8392365
Labuhan Batu Utara 2014 1728000 8,27 10715333
Labuhan Batu Utara 2015 1865000 8,31 9994169
Labuhan Batu Utara 2016 2080000 8,33 10514531
Labuhan Batu Utara 2017 2251600 8,34 11164734
Labuhan Batu Selatan 2010 965000 7,49 9687623
Labuhan Batu Selatan 2011 1035500 7,73 9293688
Labuhan Batu Selatan 2012 1200000 7,95 11942611
Labuhan Batu Selatan 2013 1457000 8,35 11568298
Labuhan Batu Selatan 2014 1732000 8,67 12337886
Labuhan Batu Selatan 2015 1870000 8,68 11609086
Labuhan Batu Selatan 2016 1085050 8,69 12211695
Labuhan Batu Selatan 2017 2300000 8,7 12723376
Deli Serdang 2010 1065000 9,19 5236430
Deli Serdang 2011 1170000 9,2 5745167
Deli Serdang 2012 1290000 9,21 6385130
Deli Serdang 2013 1600000 9,37 6878625
Deli Serdang 2014 1800000 9,46 6680230
Deli Serdang 2015 2015000 9,48 7243057
Deli Serdang 2016 2246725 9,68 7628688
Deli Serdang 2017 2491618 9,7 10220051
Serdang Bedagai 2010 985000 7,69 4258453
Serdang Bedagai 2011 1035500 7,74 4461922
Serdang Bedagai 2012 1200000 7,78 5269070
Serdang Bedagai 2013 1400000 8,02 5083236
Serdang Bedagai 2014 1635000 8,04 5925470
Serdang Bedagai 2015 1865000 8,08 6442760
Serdang Bedagai 2016 2080000 8,34 6570453
Serdang Bedagai 2017 2251000 8,35 7123657
Tebing Tinggi 2010 641852 9,2 3736813
Tebing Tinggi 2011 968000 9,69 4287720
Tebing Tinggi 2012 1205000 9,86 4772395
Tebing Tinggi 2013 1380000 10,04 4811479
Tebing Tinggi 2014 1540000 10,05 4680860

Universitas Sumatera Utara


Tebing Tinggi 2015 1650000 10,06 5135315
Tebing Tinggi 2016 1839750 10,07 5397828
Tebing Tinggi 2017 1991529 10,08 5408827
Batu Bara 2010 965000 7,45 9958023
Batu Bara 2011 1035500 7,61 9588518
Batu Bara 2012 1200000 7,88 11898704
Batu Bara 2013 1455000 8,03 13196866
Batu Bara 2014 1505850 8,03 13784984
Batu Bara 2015 2075000 7,74 13910596
Batu Bara 2016 2313625 7,75 14531739
Batu Bara 2017 2504499 7,83 12669024
Binjai 2010 965000 9,89 4571272
Binjai 2011 1035500 9,99 5003223
Binjai 2012 1201500 10 5714841
Binjai 2013 1379000 10,08 5681764
Binjai 2014 1560000 10,08 5607786
Binjai 2015 1700000 10,28 5832722
Binjai 2016 1895500 10,28 6156072
Binjai 2017 2051879 10,58 6358376

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Data Produktivitas Tenaga Kerja (Y)

Kabupaten/Kota Tahun Jumlah Tenaga PDRB Atas Produktivitas


Kerja Yang Dasar Harga Tenaga Kerja
Bekerja Konstan 2010 (Rupiah)
(Miliar/Tahun)
Langkat 2010 445850 183860,04 4123890
Langkat 2011 473618 195947,35 4137245
Langkat 2012 425892 208586,79 4897645
Langkat 2013 469295 220294,79 4694164
Langkat 2014 408682 231571,18 5666293
Langkat 2015 417906 243216,06 5819875
Langkat 2016 417906 255338,09 6109941
Langkat 2017 469995 268234,79 5707184
Medan 2010 886815 906154,57 10218079
Medan 2011 902097 976755,79 10827613
Medan 2012 851642 1051619,98 12348146
Medan 2013 904331 1107954,16 12251644
Medan 2014 882514 1175250,59 13317075
Medan 2015 875794 1242699,31 14189402
Medan 2016 883865 1320628,61 14941519
Medan 2017 972274 1397302,14 14371485
Tanjung Balai 2010 56311 19218,24 3412876
Tanjung Balai 2011 59509 19936,84 3350223
Tanjung Balai 2012 55457 20929,52 3774010
Tanjung Balai 2013 56671 22049,89 3890859
Tanjung Balai 2014 62958 23233,99 3690396
Tanjung Balai 2015 64659 24461,29 3783123
Tanjung Balai 2016 64659 25860,87 3999578
Tanjung Balai 2017 76233 27334,81 3585691
Asahan 2010 282915 160767,28 5682529
Asahan 2011 313021 169396,95 5411680
Asahan 2012 267117 178724,10 6690854
Asahan 2013 248052 188926,24 7616396
Asahan 2014 248052 200030,78 8064066
Asahan 2015 279873 211167,24 7545109
Asahan 2016 276998 223027,04 8051576
Asahan 2017 296759 235253,45 7927424
Labuhan Batu 2010 166131 145261,89 8743816
Labuhan Batu 2011 189438 153554,07 8105769
Labuhan Batu 2012 152479 162899,76 10683422

Universitas Sumatera Utara


Labuhan Batu 2013 173564 172634,11 9946424
Labuhan Batu 2014 175507 181651,01 10350072
Labuhan Batu 2015 163324 190809,94 11682909
Labuhan Batu 2016 163324 200460,19 12273774
Labuhan Batu 2017 167225 210481,65 12586733
Labuhan Batu Utara 2010 166131 105676,56 6361038
Labuhan Batu Utara 2011 159605 112622,58 7056331
Labuhan Batu Utara 2012 152479 119784,35 7855793
Labuhan Batu Utara 2013 151674 127290,35 8392365
Labuhan Batu Utara 2014 125190 134145,26 10715333
Labuhan Batu Utara 2015 141176 141093,69 9994169
Labuhan Batu Utara 2016 141176 148439,94 10514531
Labuhan Batu Utara 2017 139744 156020,46 11164734
Labuhan Batu Selatan 2010 119271 115545,25 9687623
Labuhan Batu Selatan 2011 131805 122495,45 9293688
Labuhan Batu Selatan 2012 109059 130244,93 11942611
Labuhan Batu Selatan 2013 119395 138120,88 11568298
Labuhan Batu Selatan 2014 117898 145461,21 12337886
Labuhan Batu Selatan 2015 131746 152945,07 11609086
Labuhan Batu Selatan 2016 131746 160884,20 12211695
Labuhan Batu Selatan 2017 132886 169075,86 12723376
Deli Serdang 2010 821934 430400,05 5236430
Deli Serdang 2011 787753 452577,32 5745167
Deli Serdang 2012 744133 475138,65 6385130
Deli Serdang 2013 754454 518960,62 6878625
Deli Serdang 2014 835162 557907,49 6680230
Deli Serdang 2015 810620 587136,73 7243057
Deli Serdang 2016 810620 618396,74 7628688
Deli Serdang 2017 911873 931938,93 10220051
Serdang Bedagai 2010 282291 120494,59 4258453
Serdang Bedagai 2011 286425 127800,61 4461922
Serdang Bedagai 2012 257329 13558846 5269070
Serdang Bedagai 2013 282217 14345758 5083236
Serdang Bedagai 2014 254501 15080381 5925470
Serdang Bedagai 2015 245891 15841946 6442760
Serdang Bedagai 2016 253501 16656165 6570453
Serdang Bedagai 2017 245891 17516432 7123657
Tebing Tinggi 2010 65751 24569,91 3736813
Tebing Tinggi 2011 60845 26088,63 4287720
Tebing Tinggi 2012 57809 27588,73 4772395
Tebing Tinggi 2013 60787 29247,53 4811479

Universitas Sumatera Utara


Tebing Tinggi 2014 65889 30841,72 4680860
Tebing Tinggi 2015 63001 32352,99 5135315
Tebing Tinggi 2016 63001 34006,86 5397828
Tebing Tinggi 2017 66105 35755,05 5408827

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3. Jumlah Tenaga Kerja Yang Bekerja

Kabupaten/Kota Tahun Jumlah Tenaga Kerja Yang


Bekerja
Langkat 2010 445850
Langkat 2011 473618
Langkat 2012 425892
Langkat 2013 469295
Langkat 2014 408682
Langkat 2015 417906
Langkat 2016 417906
Langkat 2017 469995
Medan 2010 886815
Medan 2011 902097
Medan 2012 851642
Medan 2013 904331
Medan 2014 882514
Medan 2015 875794
Medan 2016 883865
Medan 2017 972274
Tanjung Balai 2010 56311
Tanjung Balai 2011 59509
Tanjung Balai 2012 55457
Tanjung Balai 2013 56671
Tanjung Balai 2014 62958
Tanjung Balai 2015 64659
Tanjung Balai 2016 64659
Tanjung Balai 2017 76233
Asahan 2010 282915
Asahan 2011 313021
Asahan 2012 267117
Asahan 2013 248052
Asahan 2014 248052
Asahan 2015 279873
Asahan 2016 276998
Asahan 2017 296759
Labuhan Batu 2010 166131
Labuhan Batu 2011 189438
Labuhan Batu 2012 152479
Labuhan Batu 2013 173564
Labuhan Batu 2014 175507

Universitas Sumatera Utara


Labuhan Batu 2015 163324
Labuhan Batu 2016 163324
Labuhan Batu 2017 167225
Labuhan Batu Utara 2010 166131
Labuhan Batu Utara 2011 159605
Labuhan Batu Utara 2012 152479
Labuhan Batu Utara 2013 151674
Labuhan Batu Utara 2014 125190
Labuhan Batu Utara 2015 141176
Labuhan Batu Utara 2016 141176
Labuhan Batu Utara 2017 139744
Labuhan Batu Selatan 2010 119271
Labuhan Batu Selatan 2011 131805
Labuhan Batu Selatan 2012 109059
Labuhan Batu Selatan 2013 119395
Labuhan Batu Selatan 2014 117898
Labuhan Batu Selatan 2015 131746
Labuhan Batu Selatan 2016 131746
Labuhan Batu Selatan 2017 132886
Deli Serdang 2010 821934
Deli Serdang 2011 787753
Deli Serdang 2012 744133
Deli Serdang 2013 754454
Deli Serdang 2014 835162
Deli Serdang 2015 810620
Deli Serdang 2016 810620
Deli Serdang 2017 911873
Serdang Bedagai 2010 282291
Serdang Bedagai 2011 286425
Serdang Bedagai 2012 257329
Serdang Bedagai 2013 282217
Serdang Bedagai 2014 254501
Serdang Bedagai 2015 245891
Serdang Bedagai 2016 253501
Serdang Bedagai 2017 245891
Tebing Tinggi 2010 65751
Tebing Tinggi 2011 60845
Tebing Tinggi 2012 57809
Tebing Tinggi 2013 60787
Tebing Tinggi 2014 65889
Tebing Tinggi 2015 63001

Universitas Sumatera Utara


Tebing Tinggi 2016 63001
Tebing Tinggi 2017 66105
Batu Bara 2010 161890
Batu Bara 2011 176737
Batu Bara 2012 150574
Batu Bara 2013 141508
Batu Bara 2014 141156
Batu Bara 2015 145679
Batu Bara 2016 145680
Batu Bara 2017 173962
Binjai 2010 108513
Binjai 2011 104658
Binjai 2012 97179
Binjai 2013 103682
Binjai 2014 111172
Binjai 2015 112661
Binjai 2016 112662
Binjai 2017 114955

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten/Kota Tahun PDRB Atas Dasar Harga Konstan


2010 (Miliar/Tahun)
Langkat 2010 183860,04
Langkat 2011 195947,35
Langkat 2012 208586,79
Langkat 2013 220294,79
Langkat 2014 231571,18
Langkat 2015 243216,06
Langkat 2016 255338,09
Langkat 2017 268234,79
Medan 2010 906154,57
Medan 2011 976755,79
Medan 2012 1051619,98
Medan 2013 1107954,16
Medan 2014 1175250,59
Medan 2015 1242699,31
Medan 2016 1320628,61
Medan 2017 1397302,14
Tanjung Balai 2010 19218,24
Tanjung Balai 2011 19936,84
Tanjung Balai 2012 20929,52
Tanjung Balai 2013 22049,89
Tanjung Balai 2014 23233,99
Tanjung Balai 2015 24461,29
Tanjung Balai 2016 25860,87
Tanjung Balai 2017 27334,81
Asahan 2010 160767,28
Asahan 2011 169396,95
Asahan 2012 178724,10
Asahan 2013 188926,24
Asahan 2014 200030,78
Asahan 2015 211167,24
Asahan 2016 223027,04
Asahan 2017 235253,45
Labuhan Batu 2010 145261,89
Labuhan Batu 2011 153554,07
Labuhan Batu 2012 162899,76
Labuhan Batu 2013 172634,11
Labuhan Batu 2014 181651,01

Universitas Sumatera Utara


Labuhan Batu 2015 190809,94
Labuhan Batu 2016 200460,19
Labuhan Batu 2017 210481,65
Labuhan Batu Utara 2010 105676,56
Labuhan Batu Utara 2011 112622,58
Labuhan Batu Utara 2012 119784,35
Labuhan Batu Utara 2013 127290,35
Labuhan Batu Utara 2014 134145,26
Labuhan Batu Utara 2015 141093,69
Labuhan Batu Utara 2016 148439,94
Labuhan Batu Utara 2017 156020,46
Labuhan Batu Selatan 2010 115545,25
Labuhan Batu Selatan 2011 122495,45
Labuhan Batu Selatan 2012 130244,93
Labuhan Batu Selatan 2013 138120,88
Labuhan Batu Selatan 2014 145461,21
Labuhan Batu Selatan 2015 152945,07
Labuhan Batu Selatan 2016 160884,20
Labuhan Batu Selatan 2017 169075,86
Deli Serdang 2010 430400,05
Deli Serdang 2011 452577,32
Deli Serdang 2012 475138,65
Deli Serdang 2013 518960,62
Deli Serdang 2014 557907,49
Deli Serdang 2015 587136,73
Deli Serdang 2016 618396,74
Deli Serdang 2017 931938,93
Serdang Bedagai 2010 120494,59
Serdang Bedagai 2011 127800,61
Serdang Bedagai 2012 135588,46
Serdang Bedagai 2013 143457,58
Serdang Bedagai 2014 150803,81
Serdang Bedagai 2015 158419,46
Serdang Bedagai 2016 166561,65
Serdang Bedagai 2017 175164,32
Tebing Tinggi 2010 24569,91
Tebing Tinggi 2011 26088,63
Tebing Tinggi 2012 27588,73
Tebing Tinggi 2013 29247,53
Tebing Tinggi 2014 30841,72
Tebing Tinggi 2015 32352,99

Universitas Sumatera Utara


Tebing Tinggi 2016 34006,86
Tebing Tinggi 2017 35755,05
Batu Bara 2010 161210,44
Batu Bara 2011 169464,59
Batu Bara 2012 179163,55
Batu Bara 2013 186746,22
Batu Bara 2014 194583,32
Batu Bara 2015 202648,18
Batu Bara 2016 211698,38
Batu Bara 2017 220392,88
Binjai 2010 49604,24
Binjai 2011 52362,73
Binjai 2012 55536,25
Binjai 2013 58909,66
Binjai 2014 62342,88
Binjai 2015 65712,04
Binjai 2016 69355,54
Binjai 2017 73092,71

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5. Hasil Uji Hausman Model Regresi

Correlated Random Effects - Hausman Test


Pool: KOTA
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.717686 2 0.2570

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

UMK? 0.315833 0.332547 0.000185 0.2187


PENDIDIKAN? 1.120100 0.940483 0.022303 0.2291

Cross-section random effects test equation:


Dependent Variable: PRODUKTIVITAS?
Method: Panel Least Squares
Date: 06/16/19 Time: 16:19
Sample: 1 8
Included observations: 8
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 96

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10.88570 1.418324 7.675045 0.0000


UMK? 0.315833 0.046330 6.817083 0.0000
PENDIDIKAN? 1.120100 0.421794 2.655563 0.0095

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.972761 Mean dependent var 11.19460


Adjusted R-squared 0.968443 S.D. dependent var 0.422701
S.E. of regression 0.075090 Akaike info criterion -2.206224
Sum squared resid 0.462356 Schwarz criterion -1.832256
Log likelihood 119.8987 Hannan-Quinn criter. -2.055060
F-statistic 225.2628 Durbin-Watson stat 1.683413
Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6. Hasil Regresi Model Data Panel

Dependent Variable: PRODUKTIVITAS?


Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 06/16/19 Time: 16:20
Sample: 1 8
Included observations: 8
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 96
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10.28775 1.334834 7.707139 0.0000


UMK? 0.332547 0.044292 7.507999 0.0000
PENDIDIKAN? 0.940483 0.394470 2.384167 0.0191
Random Effects (Cross)
ASAHAN--C 0.052076
BATU_BARA--C 0.625205
BINJAI--C -0.384072
DELI_SERDANG—C -0.153535
LABUHAN_BATU--C 0.373816
LABUHAN_BATU_SELA
TAN—C 0.521633
LABUHAN_BATU_UTAR
A—C 0.271260
LANGKAT--C -0.249064
MEDAN--C 0.317253
SERDANG_BEDAGAI--C -0.182139
TANJUNG_BALAI--C -0.694963
TEBING_TINGGI—C -0.497469

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 0.414758 0.9683


Idiosyncratic random 0.075090 0.0317

Weighted Statistics

R-squared 0.740350 Mean dependent var 0.715092


Adjusted R-squared 0.734766 S.D. dependent var 0.146365
S.E. of regression 0.075379 Sum squared resid 0.528427
F-statistic 132.5869 Durbin-Watson stat 1.482793
Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara


Unweighted Statistics

R-squared 0.033567 Mean dependent var 11.19460


Sum squared resid 16.40444 Durbin-Watson stat 0.047764

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai