Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI

DOSEN PENGAMPU:

Anzas Rua Usmana, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

Sandrina Maura Putri

062030501373

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya lah,
saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah saya yang berjudul “LAPORAN
KEUANGAN DALAM AKUNTANSI”. Sebuah makalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini saya buat untuk memberikan gambaran tentang materi akuntansi dan
penjelasannya. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Saya menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
guna kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Anzas Rua Usmana, MP.d. , selaku dosen pengampu. Kepada pihak yang sudah
menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya,
saya ucapkan terima kasih.

Palembang, 30 Juni 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Laporan Keuangan......................................................................................3
1.1................................................................................................................
Pengertian Laporan Keuangan..............................................................3
1.2................................................................................................................
Pemakai Informasi Laporan Keuangan.................................................3
1.2.1. Pemakai Informasi Internal.......................................................4
1.2.2. Pemakai Informasi Eksternal.....................................................5
1.3................................................................................................................
Proses Analisa Laporan Keuangan.......................................................9
1.3.1. Prosedur Analisa Laporan Keuangan........................................9
1.3.2. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan.......................9
1.4................................................................................................................
Syarat-Syarat Laporan Keuangan.........................................................11
1.4.1. Syarat-Syarat Umum (Kumulatif).............................................11
1.4.2. Syarat-Syarat Khusus (Kuantitatif)...........................................12
1.5................................................................................................................
Komponen Laporan Keuangan.............................................................13

iii
1.5.1. Laporan Laba Rugi....................................................................13
1.5.2. Laporan Perubahan Ekuitas.......................................................14
1.5.3. Neraca........................................................................................14
1.5.4. Laporan Arus Kas......................................................................14
1.5.5. Catatan Atas Laporan Keuangan...............................................14
B. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang.....................................................16
2.1. Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Dagang..................................16
2.1.1. Laporan Neraca Perusahaan Dagang.........................................16
2.1.2. Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang...................................17
2.1.3. Laporan Arus Kas Perusahaan Dagang.....................................18
2.1.4. Laporan Hutang Perusahaan Dagang........................................20
2.1.5. Laporan Persediaan Barang Perusahaan Dagang......................21

BAB III PENUTUP...............................................................................................23

A. Simpulan.....................................................................................................23
B. Saran............................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK
memeberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode manapun
untuk estimasi akuntansi yang dapat digunakan.
Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan
mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan
pelaporan transaksi keuangan perusahaan. Kebebasan dalam memilih metode
ini, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berbeda-
beda di setiap perusahaan. Karena aktivitas perusahaan yang dilingkupi
dengan ketidakpastiaan maka penerapan prinsip konservatisme menjadi salah
satu pertimbangan perusahaan dalam kaitannya dengan akuntansi dan laporan
keuangannya. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui
pendapatan dan untung lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai terendah,
dan menilai kewajiban dengan nilai tertinggi.
Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan
menghasilkan angka-angka pendapatan dan aset cenderung rendah, serta
angka-angka biaya cenderung tinggi. Akibatnya, laporan keuangan akan
menghasilkan laba yang terlalu rendah (understatement). Kecenderungan
seperti itu terjadi karena konservatisme menganut prinsip memperlambat
pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya. Secara
tradisional, konservatisme dalam akuntansi dapat diterjemahkan melalui
pernyataan tidak mengantisipasi keuntungan, tetapi mengantisipasi semua
kerugian (Watts, 2003).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?
2. Siapa saja pengguna informasi laporan keuangan?
3. Bagaimana proses analisa laporan keuangan?
4. Apa saja syarat-syarat laporan keuangan?
5. Apa saja yang termasuk komponen laporan keuangan?
6. Bagaimana bentuk laporan keuangan pada perusahaan dagang?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tentang laporan keuangan.
Untuk mengetahui pengguna informasi laporan keuangan.
Untuk mengetahui proses analisa laporan keuangan.
Untuk mengetahui syarat-syarat laporan keuangan.
Untuk mengetahui komponen dari laporan keuangan.
Untuk mengetahui bentuk laporan keuangan pada perusahaan dagang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Laporan Keuangan
1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang
dan transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun
penjualan dan transaksi lainnya yang memiliki nilai ekonomi dan moneter.
Biasanya laporan ini dibuat dalam periode tertentu. Penentuannya ditentukan
oleh kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau setiap satu tahun
sekali, terkadang perusahaan juga menggunakan keduanya. Laporan
keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara
keseluruhan. Sehingga para stakeholder  dan pengguna informasi
akuntansi bisa melakukan evaluasi dan cara pencegahan dengan tepat dan
cepat jika kondisi keuangan usaha mengalami masalah atau memerlukan
perubahan.Mengingat pentingnya hal itu, maka laporan ini harus dibuat
dengan tepat, cermat dan diperlukan pertanggungjawaban yang diserahkan
secara mutlak kepada orang berkompeten dibidangnya, seperti seorang
akuntan. Dia yang harus mempresentasikan laporan yang telah dibuatnya
dengan detail di depan para stakeholder yang biasanya ini dilakukan pada
saat evaluasi kinerja keuangan tahunan. Jadi, pengertian laporan keuangan
adalah laporan yang berisi data transaksi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Yang mana laporan tersebut harus dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan sebagai pembahasan evaluasi untuk perkembangan
usaha ke depan.

1.2 Pemakai Informasi Laporan Keuangan


Pemakai informasi akuntansi juga dibagi menjadi dua, yakin internal
dan eksternal.

3
1.2.1 Pemakai Informasi Internal
1. Manajemen
Pihak pertama pemakai informasi internal adalah manajemen
perusahaan. Pihak manajemen dianggap sebagai pemilik
perusahaan karena mereka memiliki tanggung jawab atas
berbagai kegiatan sehari-hari perusahaan. Pada dasarnya,
mereka akan menjalankan perusahaan melalui fungsi-fungsi
manajerial yang tersedia, seperti melakukan perencanaan,
merumuskan strategi, mengendalikan operasional, organisasi,
staff administrasi dan SDM. Setiap fungsi tersebut memiliki
kerangka keuangan dan ekonomi organisasi, sehingga para
manajemen dan direktur membutuhkan informasi akuntansi
untuk menentukan tujuan organisasinya. Untuk itu, setiap
akuntan harus membuat pembukuan akuntansi dalam
manajemennya. Jika tujuan perusahaan tidak tercapai, maka
pihak manajemen akan membuat strategi kebijakan lain yang
tepat.

2. Pemilik
Dalam hal ini, pemilik utama perusahaan juga memiliki hak
untuk menggunakan informasi akuntansi. Pemilik perusahaan
akan menggunakan informasi akuntansi sebagai tools untuk
menginvestasikan modal dalam memulai dan juga menjalankan
bisnis agar sesuai dengan tujuan utama perusahaan. Mereka
juga memerlukan informasi keuangan yang akurat untuk
mengetahui hal apa saja yang sudah mereka peroleh atau
mengalami kerugian dalam kurun waktu tertentu. Informasi
penting ini juga akan memfasilitasi penilaian performa manajer
perusahaan dalam hal mengevaluasi efisiensi dan

4
efektivitasnya. Selain itu, informasi tersebut juga harus relevan
untuk pemilik perusahaan.

1.2.2 Pemakai Eksternal


1. Investor
Setiap investor wajib menggunakan informasi akuntansi
perusahaan. Karena, nantinya mereka akan menanamkan
dananya pada suatu perusahaan.Jika mereka tidak mengetahui
penggunaan dana yang akan digunakan oleh perusahaan, maka
modal yang mereka keluarkan pasti akan sia-sia. Untuk itu,
para investor akan sangat membutuhkan informasi akuntansi
teraktual untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
Informasi yang penting terkait kondisi keuangan ini berupa
keuntungan serta penggunaan dana yang digunakan oleh pihak
manajemen perusahaan, apakah dana tersebut bisa digunakan
dengan baik ataukah tidak. Lalu, dengan informasi tersebut,
investor akan mengetahui kondisi perusahaan di masa depan
akan seperti apa. Tentunya, investor tidak akan mau
memberikan dananya pada perusahaan yang tidak memiliki
masa depan yang baik. Biasanya, mereka akan lebih memilih
untuk menanamkan modal pada perusahaan yang mempunyai
masa depan bagus dan cerah. Karena modal yang telah mereka
keluarkan harus bisa menghasilkan keuntungan secara terus-
menerus.

2. Kreditor atau Pemberi Pinjaman


Kreditur atau pemberi pinjaman adalah mereka yang
menyediakan sumber dana pilihan untuk suatu perusahaan.
Biasanya, para pemberi pinjaman dana akan menyediakan

5
modal hutang kepada perusahaan dan umumnya mereka akan
mendapatkan untung berupa bunga. Contoh nyata pemberi
pinjaman adalah pemegang surat utang di perusahaan, bank,
atau lembaga keuangan lainnya yang memberikan pinjaman.
Keperluan untuk menggunakan informasi akuntansi secara
aktual terkait kinerja keuangan dan posisi keuangan perusahaan
adalah untuk menilai apakah perusahaan tersebut cukup
menguntungkan dalam hal membayar bunga pinjaman ataukah
tidak.

3. Pemasok atau Supplier


Pemasok atau supplier adalah para pemakai informasi
akuntansi. Kenapa? Karena mereka akan memasok bahan
mentah ke suatu perusahaan agar nantinya diolah menjadi
produk yang matang. Biasanya, sistem pembayaran yang
digunakan adalah berupa kredit. Sehingga, supplier harus bisa
mengetahui keberhasilan perusahaan dalam menjual produknya
dari informasi keuangan perusahaan tersebut. Dengan adanya
data tersebut, nantinya pihak pemasok akan merasa lebih aman
saat memasok bahan mentahnya kepada suatu perusahaan.

4. Pelanggan
Pihak lainnya yang termasuk ke dalam pemakai informasi
akuntansi adalah pelanggan atau pembeli. Mereka adalah
pendorong utama roda ekonomi suatu perusahaan. Tujuan
utama mereka dalam menggunakan informasi akuntansi
perusahaan adalah untuk mengevaluasi kemampuan
perusahaan untuk terus memasok keperluan mereka di masa
depan, karena pelanggan akan sangat bergantung pada

6
perusahaan atas produk atau layanannya demi tujuan konsumsi
pribadi ataupun dijual kembali. Evaluasi tersebut berasal dari
laporan akuntansi perusahaan yang di dalamnya terdapat
laporan laba rugi serta posisi keuangan perusahaan, dan
nantinya akan dijadikan sebagai suatu pegangan apakan
perusahaan bisa terus bergerak untuk memenuhi keperluan
pelanggan ataukah tidak.

5. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah harus bisa memastikan bahwa pemakai
informasi akuntansi perusahaan sudah sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Tujuannya adalah guna melindungi kepentingan
pihak lain yang berpatokan pada informasi tersebut untuk
mengambil suatu kebijakan.
Pihak pemerintah juga akan menetapkan dan juga memantau
akuntansi, seperti pendapatan penjualan laba bersih untuk
setiap skala bisnis. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa
perusahaan tersebut sudah mematuhi peraturan karyawan,
konsumen dan juga keselamatannya.

6. Masyarakat Umum
Beberapa masyarakat umum ada yang memiliki ketertarikan
tentang informasi akuntansi perusahaan. Mereka adalah para
jurnalis, analis, akademisi, aktivis, dan juga individu lainnya
yang memiliki kepentingan dengan perkembangan ekonomi
suatu negara.

7
7. Karyawan
Para karyawan yang tidak mempunyai peran langsung dalam
manajemen inti perusahaan akan dianggap sebagai pemakai
informasi akuntansi eksternal. Ketertarikan mereka pada
informasi keuangan perusahaan pada saat ini dan pada masa
depan adalah karena mereka terikat dengan keberhasilan dan
juga kegagalan suatu perusahaan. Keberhasilan dan
keuntungan yang diraih oleh perusahaan akan bisa memastikan
keamanan kerja, remunerasi yang lebih baik, promosi jabatan,
dan bahkan manfaat pensiun.

8. Mitra Bisnis
Setiap perusahaan hampir pasti mempunyai rekan bisnis dalam
menjalankan badan usahanya. Nah, perusahaan lain akan bisa
memutuskan untuk bisa bekerjasama dengan cara melihat
informasi akuntansi

9. Lembaga Keuangan
Pihak lembaga keuangan memerlukan informasi akuntansi
perusahaan untuk mampu memberikan kredit atau pinjaman,
dan menilai kelayakan serta menganalisa posisi keuangan
perusahaan.

10. Otoritas Pajak


Untuk bisa menentukan kredibilitas pajak perusahaan, maka
pihak perusahaan harus bisa menyertakan informasi
keuangannya. Tujuannya adalah agar mampu melihat histori
keuangan yang terlihat pada laporan keuangan perusahaan.

8
1.3 Proses Analisa Laporan Keuangan
1.3.1 Prosedur Analisis Laporan Keuangan 
Menurut Kasmir (2011), agar analisis laporan keuangan dapat
memberikan hasil yang maksimal perlu ditentukan prosedur yang
tepat, adapun langkah atau prosedur yang dilakukan dalam
analisis keuangan adalah sebagai berikut:
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada
perusahaan.
3. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang
diperlukan selengkap mungkin.
4. Melakukan pengukuran atau perhitungan dengan rumus-rumus
tertentu.
5. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka
yang ada dalam laporan keuangan secara cermat.
6. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan
pengukuran yang telah dibuat.
7. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan dan
memberikan rekomendasi yang dibutuhkan.

1.3.2 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan 

Menurut Munawir (2010), terdapat dua metode analisis yang


digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu
analisis horizontal dan analisis vertikal. Analisis horizontal
adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan
keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga
akan diketahui perkembangannya. Analisis vertikal adalah
apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu

9
periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan
antara akun yang satu dengan akun yang lain dalam laporan
keuangan tersebut sehingga hanya akan diketahui keadaan
keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

Menurut Munawir (2010), teknik analisis yang digunakan dalam


menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan


analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan
keuangan lebih dari satu periode.

2. Analisis tren atau tendensi merupakan analisis laporan


keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu
dan biasanya dilakukan dari satu periode ke periode.

3. Analisis persentase per komponen merupakan analisis yang


dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada
dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun
laporan laba rugi.

4. Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis


yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana
perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode.

5. Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang


digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan
penggunaan uang kas dalam suatu periode.

6. Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk


mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan

10
keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laba
rugi.

7. Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk


menilai layak tidaknya suatu kredit dikeluarkan oleh lembaga
keuangan seperti bank.

8. Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk


mengetahui jumlah laba kotor dari satu periode ke periode
lainnya.

9. Analisis titik pulang merupakan analisis dimana untuk


mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakukan dan
perusahaan tidak mengalami kerugian.

1.4 Syarat-Syarat Laporan Keuangan


1.4.1 Syarat Umum (Kuantitatif)
Syarat umum atau syarat kuantitatif laporan keuangan yang
sesuai dengan standar akuntansi adalah informasi keuangan
harus bisa dipercaya dan lengkap yang mencakup harta, utang,
modal, kewajiban, pendapatan, dan beban perusahaan. Untuk
mendapatkan manfaat laporan keuangan secara optimal, perlu
diketahui pula keterbatasan laporan keuangan. Misalnya,
keterbatasan laporan keuangan yang  menunjukkan transaksi dan
peristiwa yang telah lampau, maupun hanya melaporkan
informasi yang materiil. Kriteria laporan keuangan ini lebih
menekankan pada informasi yang disajikan tentang kebijakan
akuntansi, harta, dan laba perusahaan. Data-data yang diperoleh
merupakan catatan atas segala aktivitas pada siklus keuangan
yang menjelaskan nilai yang bisa dihitung atau memiliki
kuantitas.  Syarat kuantitatif laporan keuangan memuat informasi

11
yang lengkap dan sangat berguna bagi perusahaan, terutama
untuk mengambil suatu kebijakan.

1.4.2 Syarat Khusus (Kualitatif)


Syarat khusus atau syarat kualitatif laporan keuangan merupakan
syarat-syarat yang terdiri dari beberapa poin yang harus disajikan
secara terperinci. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
syarat ini meliputi dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat
dibandingkan.

a. Dapat Dipahami
Syarat kualitatif laporan keuangan adalah dapat dipahami atau
Understandability. Laporan keuangan yang disusun harus jelas
dan mudah dipahami oleh setiap pihak. Maka dari itu, dalam
penyusunannya harus sesuai dengan siklus akuntansi yang jelas
supaya pihak yang membutuhkan informasi keuangan dari
laporan tersebut bisa memahami isinya dengan jelas.

b. Relevan
Syarat kualitatif laporan keuangan selanjutnya adalah relevan
dengan tujuan perusahaan. Relevan yang dimaksud yaitu laporan
keuangan harus bisa menggambarkan beberapa informasi penting
yang sesuai dengan fakta kegiatan perusahaan. Informasi juga
harus akurat tentang kondisi perusahaan secara menyeluruh
untuk semua aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan
memperoleh laba.

12
c. Memiliki Keandalan
Laporan keuangan yang disusun harus memiliki keandalan, yaitu
sesuai komponen laporan keuangan dengan ukuran dan daya uji
kebenaran. Supaya bisa memiliki keandalan, maka diperlukan
dasar penetapan aturan tertentu untuk mengukur kebenaran
laporan keuangan. Selanjutnya, kendala hanya mungkin jika
laporan keuangan disusun bersifat netral atau tidak memihak.
Keandalan juga bisa diukur dengan ketepatan waktu dalam
menyajikannya, karena akan dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan bagi perusahaan.

1.5 Komponen Laporan Keuangan

1.5.1 Laporan Laba dan Rugi

Komponen pertama adalah laporan laba dan rugi. Laporan laba


dan rugi sendiri merupakan perpaduan antara pemasukan dan
pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
bersangkutan. Pertama, untuk laporan laba adalah laporan
pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan tersebut dalam
jangka waktu yang sudah ditentukan.

Sedangkan untuk laporan rugi adalah berapa banyak pengeluaran


yang mesti dikorbankan oleh perusahaan tersebut demi bisa
mendapatkan keuntungan. Guna dari membuat laporan laba dan
rugi ini adalah agar mampu menilai kinerja perusahaan dari
waktu ke waktu. Sekaligus sebagai bentuk review perusahaan
atas berbagai keputusan apakah lebih banyak mendatangkan
dampak positif atau malah sebaliknya?

13
1.5.2 Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas atau modal tentu tak ubahnya sebuah roda yang


menjalankan perusahaan. Hal ini membuat tiap perusahaan harus
memiliki kontrol penuh terhadap modal yang dimiliki. Tidak
terkecuali dalam memperhatikan perkembangan modal yang
dimiliki oleh perusahaan dari waktu ke waktu.

Pembuatan laporan perubahan ekuitas atau modal memiliki


maksud untuk mengetahui perkembangan perusahaan, apakah
berjalan ke arah yang diinginkan atau malah sebaliknya? Dimana
hal ini bisa dilakukan dengan melihat hak kepemilikan modal
dari perusahaan tersebut tentu dengan jumlah periode yang telah
ditentukan. Struktur pembuatan laporan ini sendiri terdiri dari
investasi, saldo laba dan rugi hingga kepemilikan pribadi.

1.5.3 Neraca

Laporan Neraca yang diperlukan perusahaan sendiri terdiri dari


tiga hal paling utama. Tiga hal yang dimaksud adalah aktiva,
kewajiban dan modal. Dimana tiga hal yang telah disebutkan
barusan haruslah berada dalam ukuran yang seimbang demi
kebaikan perusahaan itu sendiri.

Tujuan dari pembuatan Laporan Neraca perusahaan agar


kekayaan perusahaan pada sebuah periode yang ditentukan dapat
diketahui secara lebih detail. Hal tersebutlah yang membuat
Laporan Neraca perusahaan haruslah disusun secara sistematis
dan juga kronologis.

14
1.5.4 Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Aliran kas dalam perusahaan seringkali digunakan demi


kebutuhan produksi perusahaan tersebut. Untuk itulah, harus
dibuat sebuah laporan baku yang menjelaskan secara detail dan
juga rinci tentang kas perusahaan. Mulai dari aliran kas yang
masuk ke perusahaan hingga aliran kas yang keluar dari
perusahaan. Tentunya hitungannya tergantung berapa periode
yang diinginkan.

1.5.5 Catatan Atas Laporan Keuangan

Untuk laporan yang terakhir bisa dibilang adalah rangkuman dari


semua laporan yang telah dibuat. Hal tersebut disebabkan karena
catatan atas laporan keuangan merupakan sinergi dari laporan
laporan neraca, laporan arus kas hingga laporan realisasi
anggaran yang dibuat dengan metode naratif.

Pembuatan laporan ini akan berguna bagi pihak manajemen


perusahaan untuk mengambil berbagai keputusan penting
perusahaan untuk kedepannya. Yang tentunya untuk bisa
mewujudkan visi perusahaan dan juga keuntungan ekonomi.

Setelah mengetahui lima laporan dasar keuangan perusahaan


tentunya membuat siapapun tidak bisa lagi memandang sebelah
mata terhadap hal ini. Karena tak bisa dipungkiri bahwa laporan
keuangan adalah hal vital bagi tiap perusahaan untuk terus
bergerak maju.

15
B. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
2.1 Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
2.1.1 Laporan Neraca Perusahaan Dagang
Laporan neraca merupakan informasi yang mencatat daftar komponen
aktiva, kewajiban, serta modal dari suatu bisnis selama periode
tertentu. Tujuan membuat laporan neraca ini adalah untuk mengetahui
posisi keuangan perusahaan, dan juga dapat melihat kegiatan
keuangan  perusahaan, yaitu dari pendapatan dan pengeluaran.
Secara umum laporan neraca dibagi menjadi dua macam atau bentuk,
yaitu bentuk staffel yang disusun secara ke bawah atau vertikal dan
menempatkan saldo di bagian samping kolom debit. Sementara neraca
bentuk scontro memisahkan antara komponen aktiva dan pasiva di
bagian kanan dan kiri. Supaya lebih jelas, Anda bisa lihat contoh
laporan neraca dari industri dagang ini.

16
2.1.2 Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Laporan laba rugi biasanya menyajikan informasi tentang
seluruh kegiatan operasional perusahaan dalam satu periode
akuntansi. Pada laporan laba rugi tercantum rincian mengenai
pendapatan, laba atau rugi, dan pengeluaran atau beban
perusahaan. Sementara di dalam laporan laba rugi terdapat dua
unsur utama yakni penjualan dan beban, sementara unsur lainnya
berupa harga pokok penjualan.
Tujuan dari dibuatnya laporan laba rugi adalah untuk mengukur
kinerja perusahaan dalam satu periode tertentu. Namun, sebelum
menyusun laporan laba rugi, ada tiga hal yang harus diperhatikan
dan dimengerti, yaitu:
• Bentuk atau format laporan laba rugi industri dagang
• Konsep dan pemahaman tiap elemen di dalam format laporan
• Mengerti cara menganalisa kegiatan transaksi keuangan
Berikut contoh laporan laba rugi dari perusahaan dagang:

17
2.1.3 Laporan Arus Kas Perusahaan Dagang
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan ringkasan
pendapatan dan pengeluaran dana perusahaan dalam satu periode
tertentu. Dalam laporan arus kas terdiri dari tiga macam
kelompok aktivitas, yaitu:
• Aktivitas Operasi
• Aktivitas Investasi
• Aktivitas Pembiayaan atau Pendanaan
Aktivitas Operasi di dalamnya tercantum transaksi yang
berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Aktivitas
transaksi tersebut bisa didapat pada laporan laba rugi, yaitu
penjualan, harga pokok penjualan, serta beban operasional
perusahaan.

18
Kemudian aktivitas investasi terdiri dari transaksi yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan pada aktiva tetap.
Sementara aktivitas pendanaan berisi informasi transaksi yang
ada kaitannya dengan kewajiban dan modal perusahaan.
Contohnya, membayar utang, penambahan dana untuk modal,
dan penjualan surat berharga perusahaan. Dalam menyusun
laporan arus kas terdapat dua jenis, yaitu:

1. Laporan Arus Kas Metode Langsung (Direct Method)


Laporan arus kas metode langsung adalah cara dalam menyusun
laporan arus kas dengan menghitung langsung arus kas dari
komponen aktivitas operasi sesuai catatan pendapatan dan
pengeluaran perusahaan. Di bawah ini ada contoh laporan arus
kas metode langsung.

19
2. Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Metode yang satu ini merupakan cara menyusun laporan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi perusahaan yang dihitung dari
laporan laba rugi setelah dilakukan penyesuaian terhadap
penyusutan dan amortisasi.
Dalam membuat laporan arus kas metode langsung, data yang
dipakai bersumber dari:
• Laporan neraca periode sebelumnya
• Neraca tahun berjalan
• Laporan laba rugi
Supaya tidak bingung, langsung perhatikan contoh laporan arus
kas metode tidak langsung berikut ini.

20
2.1.4 Laporan Hutang Perusahaan Dagang

21
Laporan hutang berarti laporan yang memberikan informasi
secara detail kegiatan transaksi penambahan dan pengurangan
hutang perusahaan, serta saldo akhir hutang dari setiap supplier.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat contoh laporan hutang
perusahaan dagang berikut ini.

22
2.1.5 Laporan Persediaan Barang Perusahaan Dagang
Laporan persediaan barang ini bisa dibilang laporan yang berisi rincian
mengenai stok barang, misalnya daftar kode barang, harga jual, stok
awal, pembelian dan penjualan barang, retur pembelian, serta stok
akhir yang masih tersedia pada gudang maupun toko.
Pada laporan persediaan barang ini terdiri dari dua jenis, mereka
adalah laporan fast moving inventory dan laporan slow moving
inventory.
Berikut ini contoh dari laporan fast moving inventory.

23
Kemudian di bawah ini contoh dari laporan persediaan barang atau
slow moving inventory perusahaan dagang.

24
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi yang terjadi
dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan dan transaksi lainnya yang
memiliki nilai ekonomi dan moneter. Pemakai informasi akuntansi internal adalah orang
yang terlibat dalam suatu perusahaan dan membuat laporan akuntansi. Sedangkan
pemakai informasi akuntansi eksternal adalah individu, lembaga, atau entitas lainnya
diluar perusahaan yang menggunakan informasi demi pengambilan kebijakan. Dengan
prosedur analisa, seperti memahami latar belakang data keuangan perusahaan,
memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan, mengumpulkan data
keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap mungkin, melakukan
pengukuran atau perhitungan dengan rumus-rumus tertentu. Syarat-syarat laporan
keuangan yang dimaksud yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat
dibandingkan. 5 komponen dasar laporan keuangan, seperti laporan laba dan rugi,
laporan perubahan ekuitas , neraca, laporan arus kas (cash flow), catatan atas laporan
keuangan. Dan beberapa bentuk laporan keuangan perusahaan dagang, seperti laporan

25
neraca perusahaan dagang, laporan laba rugi perusahaan dagang, laporan arus kas
perusahaan dagang, laporan hutang perusahaan dagang, laporan persediaan barang
perusahaan dagang.

B. Saran

Melalui penulisan makalah ini, penulis mengharapkan agar setiap pengguna atau
pemakai laporan keuangan hendaknya memperhatikan aspek-aspek yang ada pada
laporan keuangan, terutama untuk perusahaan dagang.

DAFTAR PUSTAKA

Gie. (2020, Februari 19). Pengertian Laporan Keuangan, Contoh, dan Fungsinya.
Retrieved from accurate: https://accurate.id/akuntansi/pengertian-laporan-keuangan-
contoh-dan-fungsinya/

Harmony. (2021, Februari 27). Syarat-Syarat Laporan Keuangan Menurut Standar


Akuntansi. Retrieved from Harmony Blog: https://www.harmony.co.id/blog/syarat-
syarat-laporan-keuangan-menurut-standar-akuntansi

Ismail, I. (2021, Januari 27). Pemakai Informasi Akuntansi: Siapa Sajakah


pemakainya? Retrieved from accurate: https://accurate.id/akuntansi/pemakai-
informasi-akuntansi/

26
Oktaviana, R. (2015). 5 Komponen Dasar Laporan Keuangan Perusahaan. Retrieved
from beecloud: https://www.beecloud.id/5-komponen-dasar-laporan-keuangan-
perusahaan/

Pakar. (2021). Contoh Lengkap Laporan Keuangan Untuk Perusahaan Dagang.


Retrieved from Pakar: https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/laporan-keuangan-
untuk-perusahaan-dagang/

Riadi, M. (2020, November 20). Jenis, Prosedur, Metode, dan Teknik Analisis
Laporan Keuangan. Retrieved from Kajian Pustaka:
https://www.kajianpustaka.com/2020/11/analisis-laporan-keuangan.html

27

Anda mungkin juga menyukai