Anda di halaman 1dari 3

Kolaborasi Antara Mahasiswa KKN Tematik UPI Dengan Guru Fisika SMA Negeri 4

Cirebon Dalam Meningkatkan Kemampuan Proses Sains Peserta Didik Melalui


Pembelajaran Daring

Salah satu mahasiswa kelompok 75 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Univeristas
Pendidikan Indonesia melakukan kerjasama dengan SMA Negeri 4 Cirebon, khususnya guru
mata pelajaran fisika dalam menyelenggarakan kegiatan penguatan pembelajaran melalui
laboratorium virtual fisika. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
proses sains peserta didik SMA Negeri 4 Cirebon, khususnya peserta didik kelas XI MIPA.
Selain itu, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka implementasi pelaksanaan kegaiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI, yaitu membangun desa melalui bidang pendidikan
dalam implemetasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada masa pendemi
Covid’19 (24/07/2021).

Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran Daring

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI bersama guru fisika SMA
Negeri 4 Cirebon melakukan pembelajaran fisika dengan menggunakan aplikasi laboratorium
virtual fisika, seperti Phet Simulation, Olabs, Praxilabs, Solar System Scope, Physics Lens,
dan lain sebagainya. Menurut Slamet Mulyono, M. Pd, selaku guru fisika SMA Negeri 4
Cirebon, kegiatan pembelajaran ini sangat baik dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
proses sains peserta didik. Dengan menggunkan laboratorium fisika secara virtual dapat
memudahkan guru fisika dalam menilai kemampuan psikomotorik peserta didik secara
daring. Selain itu, pembelajaran menggunakan laboratorium fisika secara virtual juga dapat
membuat peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran berlangsung
(23/07/2021).
Gambar 2. Kegiatan Pembelajaran Melalui Phet Simulation

Menurut Muhammad Reza, selaku salah satu peserta didik kelas XI SMA Negeri 4
Cirebon, pembelajaran fisika menggunakan Phet Simulation ini sangat menyenangkan dan
seru sehingga kita sebagai peserta didik bersemangat dalam melakukan pembelajaran fisika.
(23/072021). Pembelajaran melalui laboratorium virtual ini sangat baik digunakan pada masa
Covid’19, sebab dengan adanya laboratorium virtual ini dapat mempermudah guru dalam
menyampaikan materi yang sedang dibahas dan peserta didik pun dapat dengan mudah
membayangkan eksperimen yang akan ia lakukan. Namun, terdapat kekurangan dalam
laboratorium virtual ini, yakni peserta didik tidak dapat memegang alat laboratorium secara
langsung.

Gambar 3. Pembelajaran Melalui Video Pembuatan Alat Fisika Sederhana


Selain laboratorium virtual, untuk meningkatkan kemampuan proses sains peserta
didik, guru dapat meminta peserta didiknya untuk membuat alat fisika sederhana, dimana
pembuatan alat fisika sederhana ini nantinya dibuat video dan dipresentasikan oleh peserta
didik di dalam kelasnya. Selain meningkatkan kemampuan proses sains peserta didik,
kegiatan ini pun dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam membuat alat fisika
sederhana tersebut. Slamet Mulyono M. Pd menjelaskan bahwa model pembelajaran ini
sangat baik digunakan pada saat pendemi ini sebab model pembelajaran ini dapat membuat
peserta didik lebih aktif lagi dalam pembelajaran fisika dan membuat peserta didik merasa
bahwa fisika bukanlah mata pelajaran yang membosankan atau dapat dalam kata lain model
ini dapat membuat peserta didik tertarik pada mata pelajaran sains, khususnya mata pelajaran
fisika.

Anda mungkin juga menyukai