1. PENGERTIAN Torniquet adalah alat yang berfungsi dalam pekanan dan digunakan
untuk mengontrol sirkulasi vena arteri pada daerah pembedahan dalam
jangka waktu tertentu. tourniquet berfungsi untuk menghentikan
pendarahan pada luka terbuka, dengan tujuan agar pasien tidak
kehabisan darah.
2. TUJUAN Mengetahui fungsi trombosit dan melihat petechiae.
a) Radius 3 cm
b) Titik pusat terletak 2 cm dibawah garis lipatan siku
c) Pasang manset tensimeter pada lengan atas penderita dengan
benar
d) Tentukan tekanan systole dan diastole
e) Tahan tekanan manset ditengah antara tekanan systole dan
diastole selama 5-10 menit
f) Lepaskan ikatan dan tunggu sampai tanda-tanda statis darah
hilang kembali. Statis darah telah berhenti jika warna kulit
pada lengan yang telah diberi tekanan tadi kembali lagi
seperti warna kulit sebelum diikat atau menyerupai warna
kulit pada lengan yang satu lagi (yang tidak diikat).
g) Periksa kulit daerah volar lengan bawah dan menghitung
jumlah petechiae hasil (per 2,5 x 2,5 cm)
h) Informasikan hasil pemeriksaan pada pasien
i) Interpretasi hasil pemeriksaan:
< 10 : normal (negatif)
>10 : abnormal (positif)
j) dokumentasi hasil pemeriksaan.
Teknik
2. TUJUAN 1. Mengeluarkan cairan atau darah, udara dari rongga pleura dan
rongga thorax.
2. Mengembalikan tekanan negatif pada rongga pleura.
3. Mengembangkan kembali paru yang kolaps.
4. Mencegah udara masuk kembali ke rongga pleura ( refluks
drainage ) yang dapat menyebabkan pneumothoraks.
5. Mengalirkan udara atau cairan dari rongga pleura untuk
mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut.
3. INDIKASI 1. Pneumothoraks
2. Hemothoraks
3. Thorakotomi
4. Efusi Pleura
5. Emfiema
4. KONTRA INDIKASI 1. Infeksi pada tempat pemasangan.
1. Trolly dressing
2. Botol WSD berisi larutan bethadin yang telah diencerkan
dengan NaCl 0,9% dan ujung selang terendam sepanjang 2 cm.
4. Pinset
5. Korentang
6. Plester
7. Gunting
8. Alkohol 70%
9. Bethadin 10%
11. Bengkok
6. TAHAPAN KERJA A. Persiapan Pasien dan Lingkungan
14. Latih dan ajurkan pasien untuk secara rutin 2-3 kali sehari
melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah
pemasangan WSD.
Dokumentasi
Pengertian : Tindakan merawat lubang stoma pada trakheostomi dan area sekitar
2. Mencegah infeksi
3. Stetoskop.
4. Suction set.
9. Sikat pembersih
11. Tromol kasa, kaca mata pelindung, masker, gaun/skort (kalau perlu).
PENATALAKSANAAN
2. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman bagi klien dan perawat
(supine atau semifowler).
b. Mengatur mangkuk steril kedua dekat tetapi diluar lalu lintas mangkuk
pertama, jangan menyentuh bagian dalam mangkuk.
d. Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi hidrogen
peroksida.
d. Memasang kanule dalam dengan hati-hati dan cermatm dan kunci kembali
agar tetap pada tempatnya.
a. Membiarkan tali yang lama tetap pada tempatnya sementara memasang tali
yang baru.
b. Menyisipkan tali yang baru pada salah satu sisi faceplate. Melingkarkan
kedua ujung bebasnya mengelilingi bagian belakang leher klien ke sisi lainnya
faceplate dan ikat dengan kuat tetapi idak ketat. Gunting tali trakheostomi yang
lama.
16. Memasang kasa pada mengelilingi kanule luar dibawah tali pengikat dan
faceplate. Periksa kembali untuk memastikan bahwa tali pengikat tidak terlalu
ketat tetapi pipa trakheostomi tertahan dengan aman pada tempatnya.
b. Jika terdapat klem pada pada pipa cuff lepaskan klemnya dan sambungkan
dengan spuit.
18. Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman tempat tidur, dan atur
kembali ketinggian tempat tidur.
Anemia kronis, jika Hb tidak bisa dinaikan dengan cara lain Gangguan
trombilitik, karena defisiensi komponen darah Plasma loss/hipo
albumin jika tidak dapat lagi di berikan plasma subtitle/larutan
albumin
Kontraindikasi 1. Hb dan jumlah eritrosit dan leukosit pasien yang tidak normal.
2. Pasien yang memiliki tekanan darah rendah
3. Transfusi dengan golongan darah yang berbeda.
4. Transfusi dengan darah yang mengandung penyakit, seperti
HIV/AIDS, Hepatitis B.
Kosongkan urobag