SKRIPSI
Oleh:
PRIASHINI RAGHAWAN
NIM: 110600181
Priashini Raghawan
xii + 31 Halaman
Lesi periapikal terjadi sebagai reaksi dari tulang sekitar apeks gigi yang
mengalami nekrosis pulpa. Lesi inflamasi periapikal ini dikarakteristikkan sebagai
periodontitis apikalis, yang secara histologis terlihat berupa abses periapikal dan
granuloma periapikal, dimana jika infeksi meluas ke daerah sumsum tulang abses
periapikal bisa berlanjut menjadi osteomyletis. Gambaran radiografi lesi inflamasi
periapikal bergantung pada lama terjadinya lesi. Perubahan gambaran radiografi
dideteksi dari kehilangan kepadatan tulang, ligamen periodontal dan lamina dura
apakah menjadi lisis (radiolusen) atau sklerotik (radiopak) atau keduanya.Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui prevalensi gambaran radiografi lesi periapikal
sebelum perawatan endodontik di RSGM FKG USU. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling
dengan jumlah sampel 30 radiografi periapikal yang sesuai kriteria inklusi. Penelitian
dilakukan dengan menginterpretasi gambaran radiograf lesi periapikal diatas viewer
box. Hasil penelitian diperoleh bahwa prevalensi lesi periapikal di instalasi konservasi
RSGM FKG USU yang paling banyak dijumpai adalah pada laki-laki yaitu sebanyak
56.7%. Lesi periapikal paling banyak ditemukan di rahang atas dengan prevalensi
76.6 % dan elemen gigi yang paling banyak ditemukan lesi periapikal adalah gigi 11
dan gigi 21 dengan prevalensi 25.8%. Kesimpulan penelitian ini prevalensi lesi
periapikal yang paling banyak ditemukan adalah lesi periapikal abses yaitu sebanyak
64.5%.
TIM PENGUJI
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk
memenuhi kewajiban penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
di Medan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada kakak
tersayang saya Vimala Raghawanatas segala kasih sayang baik moril maupun materil
yang tidak akan terbalas oleh penulis sampai kapanpun.. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada dosen pembimbing Lidya Irani Nainggolan, drg., Sp.
RKG sebagai dosen pembimbing penulis yang telah banyak membantu penulis dan
bersedia meluangkan waktu, memberikan semangat, motivasi serta bimbingan untuk
menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang
tulus, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. TreliaBoel, drg.,M.Kes., Sp.RKG (K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin
dalam penelitian ini.
2. Hendry Rusdy,drg.Sp BM.,M.Kes selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan nasihat selama penulis menjalankan pendidikan di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
3. H. Amrin Tahir, drg, Cek Dara Manja, drg., Sp.RKG, Dewi Kartika, drg,
Maria Novita Helen Sitanggang, drg., selaku staf pengajar Departemen
Radiologi Kedokteran Gigi atas segala masukan dan saran yang telah
diberikan sehingga skripsi ini jadi lebih baik lagi.
4. Pegawai Unit Radiologi Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara (Kak Rani, Kak Tety, Bang Ari).
Priashini Raghawan
110600181
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………… .
ABSTRAK…………………………………………………………………...
LAMPIRAN………………………………………………………………….
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Lampiran
1. Lembar Health Ethical Committee of North Sumatera
2. Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian
3. Lembar persetujuan subjek peneliti ( informed consent)
4. Rincian biaya penelitian
5. Jadwal pelaksanaan penelitian
6. Hasil data penelitian
7. Curriculum vitae
1
Universitas Sumatera Utara
juga menunjukan bahwa prevalansi lesi preriapikal rendah bila dilakukan perawatan
saluran akar telah dilakukan.5
Menurut peneliti Raed Mukhaimer prevalensi lesi periapikal secara
keseluruhan pada populasi Palestian adalah sebanyak 15.1%. lesi periapikal lebih
banyak ditemukan pada maksila yaitu dengan 18.2% dibandingan dengan mandibula
yaitu dengan 12.2%.6 Farrokh Farhadi menyimpulkan bahwa prevalensi lesi
periapikal lebih ditemukan pada laki-laki dibandingkan wanita, dan peneliti juga
menyimpulkan bahwa tidak hubungan signifikan antara jenis kelamin dan lesi
periapikal yang terjadi.7
Menurut Gerhad, prevalensi periapikal granuloma berkisar dari 40% ke 94%
manakala kista berkisar dari 6% ke 54,5%. Peneliti menunjukan prevalensi periapikal
granuloma lebih tinggi dari kista, karena perbedaan kriteria diagnosis.8 Peneliti
Franciso, menyimpulkan bahwa pada populasi California 68% wanita dan 38% laki-
laki dengan usia 18-69 terdapat prevalensi lesi periapikal yaitu pada lesi granuloma
62,5%, kista 20% dan abses 17,5% .9
Radiografi sangat penting dan diperlukan pada perawatan endodontik.
Radiografi periapikal paling baik digunakan untuk memperlihatkan radiografi awal
dalam perawatan endodontik karena lebih detail struktur anatomi gigi geligi mulai
dari mahkota sampai apikal gigi dan jaringan pendukungnya, daerah radiolusen yang
menjadi tanda terjadinya peradangan pada apikal gigi dapat diinterpritasi secara
jelas.10
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian untuk mengetahui persentase prevalensi gambaran lesi
periapikal pada perawatan endodontik.
1.3 TujuanPenelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi gambaran lesi
periapikal sebelum perawatan endodontik di RSGM FKG USU.
4
Universitas Sumatera Utara
sel-sel epitel dari rest of malasszes yang berasal dari bakteri membentuk abses dan
jika keadaan ini terus dibiarkan, sel-sel epitel akan berpoliferasi dan membentuk
perapikal granuloma, granuloma ini akan berkembang menjauhi apeks, maka makin
sedikit nutrisi yang didapat sehingga bagian tengah dari granuloma akan mengalami
kematian dan menyebabkan kista. 1,11
Tabel 1. Efek proses iflamasi yang berada pada jaringan periapikal dan gambaran
radiografi11
Fase Inflamasi Perubahan Inflamasi Gambaran Radiografi
Inflamasi Awal Eksudat berkumul di Pelebaran ruang ligamen
Akut ligamenperiodontal bagian periodontal kadang tidak terlihat
apikal disebut periodontitis pelebaran.
apikal.
Penyebaran Resorpsi dan destruksi pada Kehilangan gambaran radiopak
Inflamasi Awal soket tulang apikal sehingga lamina dura di apikal.
terbentuk abses periapikal.
Penyebaran Resorpsi tulang dan destruksi Gambaran radiolusen di apeks
Inflamasi Lanjut tulang alveolar apikal lanjut. karena kehilangan tulang pada
apeks gigi.
Inflamasi Kronis Destruksi minimal tulang Tidak terlihat perubahan minimal
Awal Fase Rendah apikal. dan hanya terlihat skerotik tulang
disekitar apeks gigi atau sclerosing
osteitis.
Inflamasi Kronis Tulang apikal diresorpsi Area radiolusen kehilangan tulang
Fase Lanjut kembali dan hancur dan di apeks, dikelilingi oleh tulang
membentuk granuloma atau sklerotik padat.
kista periapikal.
2.6Radiografi Intraoral
Radiografi intaoral adalah suatu teknik pemotretan dengan reseptor
diletakkan di dalam mulut pasien.10 Adalah radiografi yang memperlihatkan gigi dan
struktur disekitarnya dan pemeriksaan intra oral adalah pokok dari dental radiografi.
Tipe – tipe radiografi intra oral meliputi radiografi periapikal, radiografi bitewing dan
oklusal.17
Nekrosis Pulpa
Lesi Periapikal
Radiografi Periapikal
1. Kriteria inklusi
a. Pasien umur 30-40 yang di diagnosa nekrosis pulpa.
b. Memiliki lesi periapikal.
c. Yang belum melakukan perawatan.
2. Kriteria eksklusi
a. Apeks akar yang fraktur.
b. Gigi yang sudah dilakukan perawatan endodontik.
c. Gigi yang sudah resorpsi akar
3. Besar sampel
Besar sampel yang ditentukan menggunakan rumus:
𝑍𝑍𝛼𝛼 2 𝑃𝑃 𝑄𝑄
𝑛𝑛 =
𝑑𝑑2
Keterangan :
n = Besar sample
Z𝛼𝛼 = deviasi baku alfa = 1,96
P = proporsi penelitian sebelumnya = 0,59 = 5,9%
Q = 1- P= 1-0,59 = 0,41
D = absolute precision = 16% = 0,16
Sehingga,
(1,96)2 . 0,59 .0,41
n=
(0,16)2
0,9293
n=
0,0256
Laki-laki 17 56.07.00
Perempuan 13 43.03.00
A B
A. Lesi periapikal abses kelihatan radiolusen diffuse dengan batas yang tidak
jelas pada apeks gigi 46. B. Lesi periapikal granuloma kelihatan tampak
radiolusen dengan batas tepi yang kadang terlihat jelas pada gigi 21.
(Dokumentasi pribadi)
6.1 Kesimpulan
Prevalensi lesi periapikal yang diperoleh pada penelitian ini paling banyak
adalah abses yaitu sebesar 64.5% dan diikuti granuloma 32.3% dan kista sebanyak
3.2%.
6.2 Saran
1. Dibutuhkan penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih besar
di Instalasi Konservasi dan dibandingkan dengan histopatologi agar diperoleh hasil
yang akurat.
2. Perlu memberikan edukasi pada pasien yang datang ke Instalasi
Konservasi bahwa harus dilakukan pemeriksaan radiografik untuk melihat ada tidak
lesi sebelum melakukan perawatan untuk mendapatkan perawatan yang lebih tepat.
26
1. White SC, Pharoah MJ, Oral radiology principle and interpretation. 6th ed. St
Louis: 2009: 309-45.
2. Sabarina D, Anne R. Frequensi dan distrubusi lesi periapikal berdasarkan elemn
gigi, lokasi, kelainan, jenis kelamin dan ukuran lesi. Dept Oral Maxillofacial
Surgery. Sept 2007 ; 12(8): 585.
3. Sood N, Maheshwari N, Gothi Rajat. Treatment of large periapical cyst like
lesion: a noninvasive approach: a report of two cases. Int J Clinical Ped Dent.
May –Augustus 2015; 8(2):133.
4. Venugopal P, Kumar a, Jyothi KN. Successful healing od periapical lesion with
non surgical endodontic approach. J Dent Sci Res 2011; 2:1.
5. Estrela C, Leles CR, Hollanda AC, Moura MS, Pecora JD. Prevalence and risk
factor of apical periodontitis in endodontically treated teeth in a selected
population of Brazilian adults. Braz Dent J. 2008; 19(1): 37.
6. Mukhaimer R, Hussein E, Orafi I. Prevalence of apical periodontitis and quality
of root canal treatment in an adult Palestinian sub- population. Saudi Dent J.
2012; 24: 150-153.
7. Farhadi F, Sina SM, Zarandi A. Using Periapical radiography to differentiate
periapical granuloma and radicular cysts. Avicenna J Dent Res. June 2015; 8(2):3.
8. Block RM, Bushella, Rodrigues H, Langeland K. A histopathologic,
histobacteriologic and radiographic study of periapical endodontic surgical
specimens. Oral Surg. 1976. 678.
9. Enriquez FJJ, Vieyra JP, Ocampo FP. Relationship between clinal and
histopathologic findings of 40 periapical lesion. Open Acess J. 2015; 5(2): 1.
10. Sitam PD. Radiografi periapikal. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2012. 6-10.
11. Whaites E. Essentials of dental radiography and radiology. 4th ed. London:
Churchill Livingstone Elsevier; 2003. 75-100.
Priashini Raghawan
Medan, .........................2016
Menyetujui,
Subjek Penelitian
(.................................................)
Besar biaya yang diperlukan pada penelitian ini adalah sebesar empat juta
enam ratus tujuh puluh ribu rupiah dengan rincian sebagai berikut:
Alat-alat : Rp 250.000,00
Biaya penjilitan dan penggandaan laporan : Rp 250.000,00
Biaya Transportasi : Rp 200.000,00
Biaya sovenior : Rp 400.000,00
+
Jumlah : Rp 900.000,00
Frequency table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 17 56.7 56.7 56.7
Perempuan 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 19.00 3 10.0 10.0 10.0
20.00 4 13.3 13.3 23.3
21.00 1 3.3 3.3 26.7
22.00 3 10.0 10.0 36.7
23.00 1 3.3 3.3 40.0
24.00 1 3.3 3.3 43.3
25.00 2 6.7 6.7 50.0
26.00 1 3.3 3.3 53.3
27.00 2 6.7 6.7 60.0
28.00 1 3.3 3.3 63.3
30.00 1 3.3 3.3 66.7
31.00 1 3.3 3.3 70.0
32.00 1 3.3 3.3 73.3
42.00 1 3.3 3.3 76.7
43.00 1 3.3 3.3 80.0
44.00 1 3.3 3.3 83.3
47.00 1 3.3 3.3 86.7
48.00 2 6.7 6.7 93.3
49.00 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Gigi 11 7 23.3 23.3 23.3
Gigi 11 dan Gigi 1 3.3 3.3 26.7
12
Gigi 12 4 13.3 13.3 40.0
Gigi 12 dan Gigi 1 3.3 3.3 43.3
22
Gigi 14 1 3.3 3.3 46.7
Gigi 21 8 26.7 26.7 73.3
Gigi 22 1 3.3 3.3 76.7
Gigi 31 1 3.3 3.3 80.0
Gigi 36 1 3.3 3.3 83.3
Gigi 41 2 6.7 6.7 90.0
Gigi 42 1 3.3 3.3 93.3
Gigi 46 1 3.3 3.3 96.7
Gigi 47 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Lesi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Abses 20 66.7 66.7 66.7
Granuloma 10 33.3 33.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 15-25 Tahun 15 50.0 50.0 50.0
26-35 Tahun 7 23.3 23.3 73.3
16-45 Tahun 3 10.0 10.0 83.3
>45 Tahun 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Curriculum vitae
Riwayat Peneliti
Agama : Hindu
Riwayat Pendidikan