Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh Kelompok I

1. Dita Aidana Ritonga 1193311116


2. Winda Utami 1193311126
3. Tri Abdi Mardinawan 1193311129
4. Nahdah Faizah Harahap 1193311131
5. Febriza Wirahma Dina Hrp 1193311142
6. Elysa Bella Sitopu 1193311149
7. Rahmadani Hasibuan 1193311150

Kelas : J PGSD 2019

Dosen Pengampu : Waliyul Maulana Siregar, S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah : Pembelajaran PKn SD

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan”
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi Tugas Rutin Mata Kuliah Pembelajaran Pkn SD.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kewarganegaraan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Waliyul Siregar S.Pd., M.Pd
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pembelajaran Pkn SD. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Agustus 2021

Penulis

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................................. 3

HASIL DISKUSI ........................................................................................................................... 4

1. Konsep Dan Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pencerdasan Kehidupan


Bangsa. ......................................................................................................................................... 4

2. Pentingnya pendidikan kewarganegaraan sebagai pembelajaran bagi setiap warga


Negara .......................................................................................................................................... 5

3. Tantangan yang akan dihadapi Pendidikan kewarganegaraan pada masa sekarang ini ....... 6

4. Urgensi pendidikan kewarganegaraan demi masa depan ..................................................... 8

KESIMPULAN ............................................................................................................................ 10

ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang panjang dalam pembentukannya.Penuh


dengan perjuangan dan pengorbanan, namun pada akhirnya berani untuk memproklamirkan
diri menjadi sebuah bangsa dan negara yang merdeka dari penjajahan pada 17 Agustus
1945. Konsep bangsa Indonesia merujuk pada pemikiran Ernest-Renan bahwa bangsa
bukan diartikansebagai satu asal nenek moyang, tetapi merupakan satu kesatuansolidaritas
atau setiakawan satu sama lain atau bangsa adalah satu jiwa atau satu asasspiritual yang
tercipta oleh rasa pengorbanan yang telah dibuat oleh masa lampau yang oleh mereka telah
bersedia berkorban demi masa depan generasi penerusnya (Zainul Ittihad Amin, 2010).

Setelah berdirinya Bangsa dan Negara Indonesia bukan berarti tanpa adanya
ancaman, hambatan, gangguan, dan tantangan lagi, bahkan saat ini bangsa Indonesia
menghadapi permasalahan yang semakin kompleks. Jika dahulu perang yang dihadapi
musuhnya terlihat (nyata) dalam artian bersenjata yang tampak mata, saat ini perang dalam
bentuk proxy waratau senjatanya tak nyata seperti senjata,misalnya kejahatannarkoba,
senjata biologi, cyber crime. Perubahan masyarakat yang dinamis dan semakin derasnya
arus globalisasi juga dapat menimbulkan permasalahan bagi bangsa Indonesia.Melemahnya
semangat kebangsaan, nasionalisme, cinta tanah air serta munculnya perilaku yang tidak
sesuai dengan nilai budaya bangsa dan norma-norma yang berlaku.Perilaku korupsi yang
dianggap biasa, sikap individualistis, hedonisme, persekusi tentu bukan mencerminkan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman dari budaya, suku
bangsa, agama, hingga aliran-aliran kepercayaan.Semua keragaman tersebut tumbuh di
dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang akhirnya membentuk masyarakat Indonesia

1
sebagai masyarakat yang plural.Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai
budaya, karena adanya kegiatan dan pranata khusus.Perbedaan ini justru berfungsi
mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut.Mengingat
sangat besarnya peranan budaya dalam mengembangkan kehidupan berbangsa dan
bernegara, maka bangsa Indonesia terus berusaha untuk menggali dan mengembangkan
kebudayaan yang besar diberbagai daerah, sehingga mampu memberikan kontribusi dalam
pembangunan nasional.Disamping itu, dikembangkan pula kebudayaan-kebudayaan daerah
yang ada merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.

Dalan memahai lebih lanjut mengenai Indonesia, pembelajaran pendidikan


kewarganegaraan sangat dibutuhan dalam berbagai jenjang pendidikan.Pendidikan
kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu pembelajaran di sekolah baik
formal maupun informal.Hal itudapat dilihat dari keberadaan pendidikan kewarganegaraan
yang berstatus wajib dalam kurikulum pendidikan.Keberadaan pendidikan
kewarganegaraan terealisasi nyatadisetiap jenjang pendidikan dimulai dari sekolah dasar
(SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan perguruan
tinggi. Muatan materi Pendidikan Kewarganegaraan hampir sama disetiap jenjang
pendidikan, hanya saja setiap tingkatan ada penambahan muatan materi yang lebih
mendalam untuk dipahami oleh siswa.

Pembukaan Undang-undang Dasar1945 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan


bangsa” yang menjadi cita-cita bangsa indonesia merupakan suatu bukti bahwa keberadaan
pendidikan kewarganegaraan sangat penting dalam pembelajaran. Mencerdaskan kehidupan
bangsa memerlukan adanya suatu ikatan tujuan.Ikatan tujuan ini dapat berwujud suatu
ideologi nasional yaitu Pancasila yang menjadi suatu objek dalam mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.Tujuan ideologi Pancasila tersebut yang kemudian
diturunkan menjadi lebih spesifik dalam tujuan pendidikan nasional. Menurut Pasal 3

2
Undang-undangNomor20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional yaitu “Untuk
berkembangnya potensi warga agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
TuhanYME, yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi
warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah konsep dan hakikat Pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan
kehidupan bangsa ?
2. Apakah alasan pendidikan kewarganegaraan dijadikan sebagai pembelajaran yang
penting bagi setiap warga Negara ?
3. Bagaiamana tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan pada masa kini
?
4. Bagaimana urgensi pendidikan kewarganegaraan untuk masa depan ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan konsep dan hakikat pendidikan kewarganegaraab dalam
rangka pencerdasan kehidupan bangsa
2. Untuk menganalisis alasan pentingnya pendidikan kewarganegaraan sebagai
pembelajaran bagi setiap warga Negara
3. Untuk mencari tahu tantangan apa saja yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan
pada masa kini
4. Untuk menganalisis urgensi pendidikan kewarganegaraan demi masa depan

3
HASIL DISKUSI

1. Konsep Dan Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pencerdasan


Kehidupan Bangsa.
1. Konsep Dan Urgensi

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam pencerdasan kehidupan bangsa. Ada dua


hal yang perlu diklarifikasi lebih dahulu tentang istilah PKn. Apa yang dimaksud dengan
konsep PKn dan apa urgensinya? Untuk menelusuri konsep PKn, Anda dapat mengkajinya
secara etimologis, yuridis, dan teoretis.Bagaimana konsep PKn secara etimologis?Untuk
mengerti konsep PKn, Anda dapat menganalisis PKn secara kata per kata.PKn dibentuk
oleh dua kata, ialah kata “pendidikan” dan kata “kewarganegaraan”. Untuk mengerti istilah
pendidikan, Anda dapat melihat Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) atau secara
lengkap lihat definisi pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (1). Mari kita perhatikan
definisi pendidikan berikut ini.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal
1).kewarganegaraan di Indonesia dapat ditelusuri dalam peraturan perundangan berikut ini.

Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
(Undang-undang RI No.12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2)Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air (Undang-undang RI No 20 Tahun 2003, Penjelasan Pasal
37). Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi
politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh

4
positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses
guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis
dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pada dasarnya tujuan pendidikan kewarganegaraan di mana pun umumnya


bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik (good citizen). Bahkan dalam UU
No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi lebih eksplisit dan tegas dengan menyatakan
nama mata kuliah kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib. Dikatakan bahwa mata
kuliah kewarganegaraan adalah pendidikan yang mencakup Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
Bhinneka Tunggal Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

2. Pentingnya pendidikan kewarganegaraan sebagai pembelajaran bagi


setiap warga Negara
Secara ringkas pendidikan kewarganegaraan, atau PKN, diarahkan untuk
menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai moral bangsa bagi pelajar sejak
dini.Pendidikan ini menjadi patokan dalam menjalankan kewajiban dan memperoleh hak
sebagai warga negara, demi kejayaan dan kemuliaan bangsa.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang


memiliki wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai
warga negara Indonesia dalam diri para generasi muda penerus bangsa. Pendidikan ini
tentunya harus dipadukan dengan penguasaan ilmu dan teknologi, sehingga terciptalah
generasi masa depan yang kelak bisa memberikan sumbangsih dalam pembangunan
bangsa.

Dengan pendidikan kewarganegaraan ini para generasi muda diharapkan memiliki


kesadaran penuh akan demokrasi dan HAM. Dengan bekal keadaran ini, mereka akan

5
memberikan kontribusi yang berarti dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi
bangsa, seperti konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, dengan
cara-cara yang damai dan cerdas.

Mencetak generasi muda yang bertanggungjawab atas keselamatan dan kejayaan


tanah air adalah tujan berikutnya. Rasa tanggung jawab ini akan tercermin dalam partisipasi
aktif generasi muda dalam pembangunan. Generasi muda yang bertanggung jawab akan
menyaring pengaruh-pengaruh dari luar, mengambil sisi positifnya dan menolak hal-hal
yang tidak sesuai dengan nilai luhur dan moral bangsa.
Akhirnya, Pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu menumbuhkan sikap setia
kepada tanah air dan bersedia dengan tulus iklhas untuk menyumbangkan setiap potensinya
demi kemajuan tanah air walaupun mendapat iming-iming popularitas atau harta dari
pihak-pihak lain.

3. Tantangan yang akan dihadapi Pendidikan kewarganegaraan pada


masa sekarang ini
Saat ini, negara sedang berkoar-koar tentang pembentukan karakter dan penerapan
rasa nasionalisme yang lebih nyata di setiap lini kehidupan masyarakat, khususnya di
bidang pendidikan.Lebih utama lagi dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan.Tantangan
mengajar Pendidikan Kewarganegaraan di era milenial saat ini butuh usaha keras.Justru
tantangan tersebut bukan datang dari materi atau kurikulum pendidikan kewarganegaraan
itu sendiri.Melainkan dari kualitas sumber daya manusia yang kompeten, yaitu guru.
Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Selanjutnya,
Pendidikan Kewarganegaraan di lingkup sekolah juga mengembangkan misi sebagai
pendidikan bela negara, pendidikan multikultural, pendidikan lingkungan hidup,
pendidikan hukum, dan pendidikan anti korupsi.

6
Bila anda pengajar yang "konvensional", maka materi yang anda sampaikan ke anak
didik juga akan konvensional. Hasil yang diperoleh adalah anak didik dengan rasa
nasionalisme yang konvensional pula. Dalam artian, anak didik hanya mampu
mendengarkan ceramah dan akan segera melupakannya saat mereka sudah keluar kelas
atau berganti mata pelajaran. Ibarat seperti angin lalu bagi mereka. Inilah sebabnya,
banyak anak didik yang menyepelekan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bila
masih mengajar dengan gaya ajar yang lama dan monoton.
Di jaman yang serba digital ini, akan lebih mudah mengajarkan ilmu dan materi
pendidikan kewarganegaraan dengan sarana internet. Segala sumber, contoh-contoh kasus,
infografis, link, kejadian nyata, atau bahkan sekedar tayangan mendidik dan menarik akan
membuat anak didik lebih menghayati. Pendidikan Kewarganegaraan atau dalam
kurikulum 2013 disebut dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan
salah satu disiplin ilmu sosial.Telah menjadi rahasia umum bahwa ilmu sosial sifatnya
relatif dan tidak seperti ilmu alam yang sifatnya mutlak.Hal ini menjadikan pendidikan
kewarganegaraan dapat saja digoyahkan setiap saat karena tidak memiliki keajegan seperti
halnya ilmu eksak.
Dalam era reformasi, tantangan PPKn semakin berat, karena tidak memberikan
gambaran yang tepat tentang nilai Pancasila sebagai satu kesatuan. Dengan adanya
perubahan UU No. 2 tahun 1989 yang diubah dengan UU No. 2 tahun 2003 tidak
dieksplisitkan lagi nama pendidikan Pancasila, sehingga tinggal Pendidikan
Kewarganegaraan. Begitu pula kurikulum 2004 memperkenalkan istilah Pengganti PPKn
dengan kewarganegaraan / pendidikan kewarganegaraan. Perubahan nama ini juga diikuti
dengan perubahan isi PKn yang lebih memperjelas akar keilmuan yakni politik, hukum dan
moral.
Pada kurikulum 2013 yang baru saja disahkan akhir tahun 2013 lalu, nama
pendidikan kewarganegaraan diganti lagi dengan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn). Dalam kurikulum tersebut penekan tentang sikap (afeksi) begitu

7
ditonjolkan.Persoalanya sekarang adalah bagaimana menemukan pendekatan yang terbaik
untuk menyampaikan berbagai konsep PKn agar siswa dapat menggunakan dan mengingat
lebih lama konsep tersebut.Bagaimana membuka wawasan berfikir dan beragam dari
seluruh siswa agar konsep yang dipelajarinya dapat dikaitkan dengan kehidupan
nyata.Inilah tantangan PKn kedepannya. Seiring dengan perkembangan Pendidikan
Kewarganegaraan itu sendiri diharapkan akan semakin meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kewaganegaraan dan warga negara sehingga dapat semakin
memperbaiki moral bangsa ini.

4. Urgensi pendidikan kewarganegaraan demi masa depan


Generasi penerus melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
diharapkanakan mampu mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan selalu
terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dalam hubungan internasional
serta memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir,
pola sikap dan perilaku yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Semua itu diperlakukan
demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.Tujuan utama
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah untukmenumbuhkan wawasan dan
kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air, wawasan nusantara, serta
ketahanan nasional dalam diri warga negara Republik Indonesia. Selain itu bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri,
maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung
jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.
Pengembangan nilai, sikap, dan kepribadian diperlukan pembekalan kepada peserta
didik di Indonesia yang diantaranya dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar (sebagai aplikasi
nilai dalam kehidupan) yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MKPK) dalam komponen kurikulum perguruan tinggi. Hak dan kewajiban warga negara,
terutama kesadaran bela negaraakan terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat

8
merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia sungguh– sungguh
merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap
mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan
perilaku yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai
falsafah
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akanhak dan kewajiban sebagai warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.
Melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, warga negara Republik
Indonesia diharapkan mampu “memahami, menganalisa, dan menjawab masalah–masalah
yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten dan
berkesinambungan dengan cita–cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam
Pembukaan UUD 1945 “. Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai–
nilai ini disemua aspek kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan,
kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai IPTEK,
meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya saing; memelihara serta
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; dan berpikir obyektif rasional serta mandiri.

9
KESIMPULAN
Sebagai warga negara Indonesia yang bijaksana mahasiswa harus lebih mendalami
lagi makna dan urgensi pendidikan kewarganegaraan bagi kehidupan sekarang maupun
kehidupan masa depan kelak, sebagai generasi milenial yang juga harus menyeimbangkan
cinta tanah air dan juga globalisasi yang harus disikapi dengan positif dan berusaha agar
globalisasi dapat memberikan kemajuan bagi Indonesia bukan malah membuat Negara
Indonesia semakin tertinggal. Mencintai tanah air merupakan salah satu bentuk kita telah
ikut merelasiasikan pendidikan kewarganegaraan yang telah kita pelajari dari pendidikan
tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi, meski masih banyak masalah dan kekurangan
yang terjadi dalam Negara Indonesia kita sebagai geberasi muda harus dapat menerima dan
berusaha sedini mungkin dalam menanggulangi masalah kecil yang dapat mengurangi rasa
cinta kita kepada tanah air Indonesia.

Indonesia memang kaya akan hasil alam, Indonesia juga memiliki banyak
sukubangsa, Indonesia juga termasuk negara yang besar dll, tetapi itu hanya sekedar
kebanggaan tersendiri. Indonesia masih tertinggal dalam pendidikan, masih tertinggal
dalam mengelola hasil alamnya. Tujuan dibuatnya video tersebut agar kita generasi muda
mampu untuk memajukan negara ini dan mampu bersaing secara global.

10

Anda mungkin juga menyukai