Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN

PENYAKIT HIPERTENSI

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Nimi Haryanti npm.1826010005

Dosen Pengampu : Ns. Vellyza Colin, S.Kep.MAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TRI MANDIRI SAKTI

BENGKULU

2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah swt , berkat rahmat dan nikmat dari allah yang
memberi kesempatan sehingga, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Makalah Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Penyakit
Hilertensi” dengan tepat waktu.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah Sistem reproduksi, yaitu ibu Ns Vellyza
Colin,S.kep, MAN, selaku dosen pembimbing dalam penulisan makalah ini
yang bertujuan secara umum dalam proses terselesaikannya suatu karya ilmiah
yang baik dan benar.
Dalam penulisan makalah ini penulis mendapatkan bimbingan dari dosen
pembimbing ibu NS Vellyza Colin, S.Kep, M.AN, yang telah memberikan
pengarahan tata cara pembuatan karya ilmiah yang benar, Sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, Semoga makalah ini
dapat bermanfaat sebagai informasi mengenai penyakit hipertensi pada ibu
hamil.

Bengkulu, 17 Juni 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang............................................................................................5

B.Tujuan.........................................................................................................5

C.Manfaat................................................................................................6

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi ......................................................................................................7

B. Etiologi.......................................................................................................7

C. Klasifikasi..................................................................................................8

D. Patofisiologi...............................................................................................9

E. Manisfestasi Klinis...................................................................................10

F. woc...........................................................................................................19

G. Pemeriksaan Diagnostik..........................................................................19

H. penatalaksanaan.......................................................................................19

I. komplikasi.................................................................................................19

BAB III

A. Pengkajian................................................................................................19
B. Pemeriksaan Fisik....................................................................................19

C. Intervensi..................................................................................................19

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................26

B. Saran.........................................................................................................26

DAFTAR PUSTA..........................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“ Tekanan darah yang naik tiba-tiba pada usia kehamilan 20 minggu bisa
jadi petunjuk awal adanya preeklamsia-eklamsia. Kalau tidak cepat ditangani
bisa membayangkan jiwa sang ibu dan bayi”
Pre eklamsia dan eklamsia merupakan faktor penyulit dalam proses
persalinan. Pre eklamsia dan eklamsia sendiri merupakan satu kesatuan yang
disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum jelas apayang menjadi penyebab
sebenarnya. Tingginya angka pre eklamsia merupakan faktor utama penyebab
timbulnya  eklamsia yang dapat mengancam hidup ibu bersalin. Tingginya angka
kematian ibu bersalin sebagai akibat perkembangan dari pree eklamsia yang tidak
terkontrol dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tingginya angka
kematian.

Dari kasus persalinan yang dirawat di rumah sakit 3-5 % merupakan kasus
preeklamsia dan eklamsia (Manuaba, 1998). Dari kasus tersebut 6% terjadi pada
semua proses persalinan, 12 5 terjadi pada primigravida. Masih tingginya angka
kejadian ini masih dapat dijadikan sebagai gambaran umum tingkat kesehatan ibu
bersalin dan tingkat kesehatan masyarakat secara umum.

Dengan pengaruh eklamsia yang keras terhadap tingginya angka kematian


bulin, maka sudah selayaknya dilakukan untuk mencegah dan menangani kasus-
kasus pre eklamsia. Perawatan pada bulin dengan pre eklamsia merupakan salah
satu usaha nyata yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi-
komplikasi sebagai akibat lanjut dari eklamsia tersebut.
B. Tujuan (Umum & Khusus)
a. Tujuan Umum :

 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Reproduksi.


 Mengetahi cara pembuatan asuhan keperawatan klien Ibu Hamil dengan
Hipertensi.
b. Tujuan Khusus :

 Mengetahui apa yang dimaksud dengan Askep Ibu Hamil Dengan Hipertensi
 Untuk mengetahui bagaimana proses tindakannya Askep dan bagaimana
penatalaksanaan.

C. Manfaat
1. Penulis semakin terlatih dalam membuat makalah dan asuhan keperawatan.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya tentang penyakit Hipertensi
pada Ibu Hamil.
3. Dapat menambah referensi bagi pembaca tentang tentang konsep penyakit dan askep
pada klien Ibu Hamil Dengan Hipertensi.
BAB ll
KONSEP TEORI

A. Definisi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari normal


Hipertensi adalah keadaan dengan tekanan diastolic minimal 90 mmHg atau
tekanan systolic 140 mmHg atau kenaikan tekanan diastolic minimal 30 mmHg
atau kenaikan tekanan systolic 15 mmHg (Gery, 1995).
Hipertensi adalah merupakan kenaikan nilai tekanan sistolik sebesar 30
mmHg atau lebih atau kenaikan tekanan diastolic sebesar 15 mmHg diatas nilai
tekanan darah dasar ibu (Bobak, 2004).
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan systolic dan diastolic
sampai mencapai atau melebihi 140/90 mmHg (Bobak, 2004).
Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan
(medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu
hamil bisa sedang ataupun tergolong parah/berbahaya. Seorang ibu hamil dengan
tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia/ eklamsia dimasa
kehamilannya itu.
1. Pree-Eklamsia
Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami
hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan
penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual
bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka
disebut Eclamsia (www.nurses-recruitment.blogspot.com)
Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema
dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. (Sarwono, 2005)

Pre eklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan


edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan. (Mansyur, 2000)
2. Eklamsia
Eklamsia adalah suatu penyakit yang pada umumnya terjadi pada
wanita hamil atau nifas dengan tanda-tanda pre eklamsia. (sarwono, 2005)
Eklamsia adalah terjadinya kejang pada seorang wanita dengan pre eklamsia
yang tidak dapat disebabkan oleh hal lain. (Cunningham, 2005)
Eklamsia adalah pre eklamsia tang disertai kejang-kejang, kelainan akut pada
ibu hamil. (Maimunah, 2005)
Eklampsia adalah pre eklampsia yang mengalami komplikasi kejang
tonik klonik yang bersifat umum. Koma yang fatal tanpa disertai kejang pada
penderita pre eklampsia juga disebut eklampsia. Namun kita harus membatasi
definisi diagnosis tersebut pada wanita yang mengalami kejang dan kematian
pada kasus tanpa kejang yang berhubungan dengan pre eklampsia berat.
Mattar dan Sibai (2000) melaporkan komplikasi – komplikasi yang terjadi
pada kasus persalinan dengan eklampsia antara tahun 1978 – 1998 di sebuah
rumah sakit di Memphis, adalah solutio plasentae (10 %), defisit neurologis (7
%), pneumonia aspirasi (7 %), edema pulmo (5 %), cardiac arrest (4 %),
acute renal failure (4 %) dan kematian maternal (1 %)

B. Etiologi
Pada dasarnya penyebabnya belum jelas diketahui
Factor resiko yang terkait dengan perkembangan hipertensi pada ibu hamil :
1. Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan
beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi)
secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.
Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman
yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat
menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
2. Congenital
3. Kehamilan dengan Janin Besar
4. Obesitas
Apa yang menjadi penyebab preeclampsia dan eklampsia sampai sekarang
belum diketahui. Telah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-
musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban
yang memuaskan. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal
berikut:

1. Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda,


hidramnion, dan mola hidatidosa.
2. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan.
3. Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian
janin dalam uterus.
4. Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan
berikutnya.
5. Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma.
Penyebab PIH tidak diketahui; namun demikian, penelitian terakhir
menemukan suatu organisme yang disebut hydatoxi lualba.

C. Klasifikasi
Klasifikasi yang banyak dipakai di luar negri maupun di Indonesia antara lain :
1. Hipertensi kronis
2. Preeklamasi dan eklamasi
3. Hipertensi transian

D. Patofisiologi
Secara fisiologis wanita hamil mengalami perubahan pada system
kardiovaskuler yaitu pada kehamilan trimester dua terjadi penurunan tekanan
sistolik rata-rata 5 mmHg dan tekanan diastolic 10 mmHg dan normal kembali
pada trimester 3. Tekanan darah juga meningkat 4-5 hari setelah persalinan, rata-
rata 6 mmHg untuk sistolik dan 4 mmHg untuk diastolic. Kehamilan 8 minggu
dan puncak 20-30 minggu, terjadi pertahnan perier bawah pada usia trimester
pertama. Volume darah meningkat sebesar 40%, terjadi peningkatan aktivitas
system rennin angiotensis.
E. Manifestasi Klinis
1. Hipertensi Kronik
a. Menderita hipertensi sebelum hamil atau usia kehamilan sebelum 20
minggu.
b. Tekanan darah melebihi 140/90 mmHg.
c. Tidak ada proteinuria.
d. Kadar asam urat serum normal
2. Preeklamsi dan Eklamasi
a. Preeklamasi
Tanda dan gejala :
1. Usia kehamilan lebih 20 minggu
2. Proteinuria lebih 0,3 g/L dalam air kencing 24 jam.
3. Proteinuria melebihi 1 g/l dalam 2X pengambilan urin dengan kateter
dalm jarak waktu 6 jam.
4. Edema, pittin daerah pretibia, dinding abdomen, lumbo sacral, wajah
dan tangan setelah tirah baring.
5. Kenaikan BB yang melebihi 500 gr/minggu, 2000 gr /bulan atau 13
gr / seluruh umur kehamilan.
Pre eklamsia ditandai dengan gejala trias hipertemsi, edema, dan
proteinuria. Pada pre eklamsia ringan tidak dijumpai gejala-gejala
obyektif. Tanda dan gejala pre eklamsia yang disusun dengan serangan
kejang menandakan adanya eklamsia.

Kejang dalam eklamsia ada 4 tingkat, meliputi :


1. Tingkat awal atau aura (invasi)
Berlangsung 30-35 detik, mata terpaku dan terbuka tanpa
melihat (pandangan kosong) kelopak mata dang tangan bergetar,
kepala diputar kekanan dan kekiri.
2. Stadium kejang tonik
Seluruh otot badan menjadi kaku, wajah kaku atngan
menggenggam dan kaki membengkok kedalam, pernafasan berhenti,
muka mulai kelihatan sianosis, lidah dapat tergigit, berlangsung kira-
kira 20-30 detik.
3. Stadium kejang klonik
Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam waktu yang
cepat, mulut terbuka dan menutup, keluar ludah berbusa dan lidah
dapat tergigit. Mata melotot,muka kelihatan kongesti dan sianosis.
Setelah berlangsung selama 1-2 menit kejang klonik berhenti dan
penderita tidak sadar, menarik nafas seperti mendengkur.
4. Stadium koma
Lamanya ketidaksadaran ini beberapa menit sampai berjam-jam.
Kadang antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya penderita
tetap dalam keadaan koma. (Muchtar Rustam, 1998 : 275)
Pada masa preeklamasi dikatakan berat apabila :
1. Tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolic 110 mmHg atau lebih
2. Proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam.
3. Oliguria, air kencing 400 ml/kurang dalm 24 jam.
4. Keluhan serebral, gagguan penglihatan/ nyeri didaerah
epigastrium.
5. Edema paru atau sisnosis.
Pada pre eklamsia berat disertai juga dengan gejala-gejala yang
subyektif, seperti sakit kepala pada daerah frontal, skotoma, diplopia
pengelihatan kabur, nyeri didaerah epigastrium, mual dan muntah,
kegelisahan atau hiperfleksi.
b. Eklamasi
Gejalanya sama dengan pre eklamasi ditambah dengan adanya
kejang atau konvulsi atau koma. Konvulsi dapat muncul didahului
gagguan neurologis konvulsi terjadi efek serebral berat pre eklamasi.
Gambaran Klinis Eklampsia
Seluruh kejang eklampsia didahului dengan pre eklampsia.
Eklampsia digolongkan menjadi kasus antepartum, intrapartum atau
postpartum tergantung saat kejadiannya sebelum persalinan, pada saat
persalinan atau sesudah persalinan. Tanpa memandang waktu dari onset
kejang, gerakan kejang biasanya dimulai dari daerah mulut sebagai bentuk
kejang di daerah wajah. Beberapa saat kemudian seluruh tubuh menjadi
kaku karena kontraksi otot yang menyeluruh, fase ini dapat berlangsung
10 sampai 15 detik. Pada saat yang bersamaan rahang akan terbuka dan
tertutup dengan keras, demikian juga hal ini akan terjadi pada kelopak
mata, otot – otot wajah yang lain dan akhirnya seluruh otot mengalami
kontraksi dan relaksasi secara bergantian dalam waktu yang cepat.
Keadaan ini kadang – kadang begitu hebatnya sehingga dapat
mengakibatkan penderita terlempar dari tempat tidurnya, bila tidak dijaga.
Lidah penderita dapat tergigit oleh karena kejang otot – otot rahang. Fase
ini dapat berlangsung sampai 1 menit, kemudian secara berangsur
kontraksi otot menjadi semakin lemah dan jarang dan pada akhirnya
penderita tidak bergerak.
Setelah kejang diafragma menjadi kaku dan pernafasan berhenti.
Selama beberapa detik penderita sepertinya meninggal karena henti nafas,
namun kemudian penderita bernafas panjang, dalam dan selanjutnya
pernafasan kembali normal. Apabila tidak ditangani dengan baik, kejang
pertama ini akan diikuti dengan kejang – kejang berikutnya yang
bervariasi dari kejang yang ringan sampai kejang yang berkelanjutan yang
disebut status epileptikus.
Setelah kejang berhenti penderita mengalami koma selama
beberapa saat. Lamanya koma setelah kejang eklampsia bervariasi.
Apabila kejang yang terjadi jarang, penderita biasanya segera pulih
kesadarannya segera setelah kejang. Namun pada kasus – kasus yang
berat, keadaan koma berlangsung lama, bahkan penderita dapat
mengalami kematian tanpa sempat pulih kesadarannya. Pada kasus yang
jarang, kejang yang terjadi hanya sekali namun dapat diikuti dengan koma
yang lama bahkan kematian.
Frekuensi pernafasan biasanya meningkat setelah kejang eklampsia
dan dapat mencapai 50 kali/menit. Hal ini dapat menyebabkan hiperkarbia
sampai asidosis laktat, tergantung derajat hipoksianya. Pada kasus yang
berat dapat ditemukan sianosis. Demam tinggi merupakan keadaan yang
jarang terjadi, apabila hal tersebut terjadi maka penyebabnya adalah
perdarahan pada susunan saraf pusat.
5. Hipertensi transian
Terjadi pada masa kehamilan dalam waktu 24 jam pertama sesudah
melahirkan tanpa disertai gejala preeklamasi dan hipertensi kronis, hilang
setelah 10 hari pasca persalinan.
F. WOC

Kehamilan dgn janin Obat2an (kortikosteroid), Congenital (Obesitas)


besar obat hormone (Pil KB)

Kbtuhn suplai drh dr Konsumsi yg >> akn Lemak tubh >>,


jantung untuk jnin tdk mMpengaruhi Ginjal meyebbkn pnyempitn
mncukupi dr btas P.darah
normal
Dpat mrusak
penyaringn pd ginjal aliran darh trgaggu

Rusakny glomerulus di
ginjal – Aliran Darah dr
ginjal tergnggu

mMpngaruhi krja jntung MK : Kelebin Volume


cairan

Tekanan darh mningkt


(140/90)

Kehamiln < 20 minggu Kehamilan >20 minggu

Hipertensi Kronis
Kejang (-) Kejang (+)

Preeklamsia Eklamsia

Vasospasme pmblh, darah

Perubahan pengisisan darah


dr ventrikel kiri

Penurunan CO MK : Gg. Perfusi jaringan perifer

Penurunan suplai darah dan O2


Penurunn suplai darh dan O2

G.I Tractus Jantung Plasenta Ektermitas Otak

Hipoksia duodenal Iscemik, chest pain Kekurangan nutirisi Penurunan Hipoksia


kerja otot

Mukosa lambung Infark


Solosio Kematian Cepat lelah, Penurunan ion H
meningkt
plasenta janin lemah

nekrosis
Iritasi lambung Pusing
MK : Resti MK : Gg.
Berduka Pemenuhan
ADL
MK : Resti Gawat
MK : Gg. Nutrisi >
Janin
kebthn Tubh
MK : Intoleransi MK : Gg. Rasa
aktivitas, Gg. Nyaman (yeri)

G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan tekanan darah meningkat
2. USG
3. Hitung darah tepi lengkap, trombosit, eritrosit serum, ureum, protein, retinin
dan asam urat.
4. Tes fungsi hati
5. Tes fungsi ginjal

H. Penatalaksanaan
1. Anjurkan melakukan latihan isotonic dengan cakup istirahat baring.
2. Hindari konsumsi garam yang nerlebihan
3. Hindari kafein, merokok dan alcohol.
4. Diet makanan yang sehat dan seimbang
5. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin dengan
USG.
6. Pemeriksaan aktifitas fisik.
7. Kolaborasi pembrian anti hipertensi.

I. Komplikasi
1. Solosio plansenta
2. Hipofibrinogenemia
3. Hemolisis
4. Perdarahan otak
5. Kelainan mata
6. Edema paru
7. Nekrosis hati
8. Kelainan Ginjal
9. Gagal Jantung
10. Prematuritas.
11. Kematian janin.
BAB IIl
KONSEP ASKEP TEORITIS

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama pasien : Ny. S
Umur : 28 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia  
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu RT
Alamat : Jl. Mawar
Status perkawinan : Menikah

Nama suami : Tn, X


Umur : 30 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SE
Pekerjaan : Guru
Alamat : Jl. Mawar
Status Perkawinan : Menikah

2. Persepsi dan harapan klien sehubungan dengan kehamilan :


a. Mengapa ibu datang ke klinik ?
Ingin memeriksa kahailan dan konsultasi.
b. Apakah kehamilan/persalinan/ nifas ini menimbulkan perubahan terhadap
kehidupan sehari – hari ? Ya.
bila ya bagaimana , badan terasa gemuk dan bengkak
c. Harapan yang ibu inginkan selama masa kehamilan/persalinan /nifas ?
saya dapat melahirkan secara normal, saya dan bayi saya sehat dan dan normal.
d. Ibu tinggal dengan siapa ?
orang tua
e. Siapa orang yang terpenting bagi ibu ? Anak saya, Orang tua dan suami.
f. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini ? perhatian dan peduli terhadap
kondisi saya.
g. Kesiapan mental untuk menjadi Ibu : (√ ) Ya ( ) Tidak

3. Kebutuhan Dasar Khusus


a. Ketidak Nyamanan, Keselamatan, Cairan
1. Ketidaknyamanan
a. Apakah terjadi gangguan kenyamana sejak kehamilan ; ya (saya merasa
pusing dan merasa nyeri).
b. Bagaiman cara mengatasinya; mnum obat aanti nyeri
c. Apakah hilang dengan pengobatan; ya
d. Apa yang ibu inginkan dari perawat untuk menghilangkan
ketidaknyamanan teersebut; saya ingin nyaman dengan menggnakan obat
2. Keselamatan
a. Pergerakan
Kesulitan berjalan; (√)ya, ()tidak
Jelaskan; karena pertumbuhan janin
Bagaiman cara mengatasinya ? ; dengan cara meeregangkan kaki dan
menekan pinggang.
b. Penglihatan
Adakah Gangguan penglihatan; ()ya, (√ )Tidak
Jelaskan;
Berapa jauh Gg. Teersebut;
Bagaimana ibu mengatasinya ;
c. Pendengaran
Adakah Gangguan pendengaran; ()ya, (√)tidak
Adakah menggunakan alat bantu dengar; tidak
3. Cairan
Jumlah cairan yang diminum selama kehamilan ;
Meningkat ;
Menurun ; 5 gelas / hari
Jenis minuman; (√ )air putih, ()susu, (√ )kopi, ()the, ()air buah, ()lain-lain.

b. Pola nutrisi 
1. Frekwensi makan : x/hari
2. Nafsu makan : ( √ ) baik ( ) tidak nafsu , alasan
3. Jenis makanan rumah : Nasi dengan lauk dan sayuran.
4. Makanan yang tidak disukai /alergi/pantangan : (√ ) ada ( ) tidak ada,
Bila ada sebutkan sebutkan : makanan Udang
c. Pola eliminasi
1. BAK
a. Frekwensi : 3 kali/24jam
b. Warna : kuning
c. Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada
2. BAB
a. Frekwensi : 1 kali/hari
b. Warna : kunig kehijauan
c. Bau : √
d. Konsistensi :
e. Keluhan : tidak ada
d. Pola pernapasan
Apakah kehmilan mengakibatkan peubahan dalam pernapasan; ya/tidak
Jelaskan;bagaimana mengatasinya;
e. Pola personal Hygiene
1. Mandi
a. Frekwensi : 2 x/hari
b. Sabun : (√ ) Ya ( ) tidak
c. Oral hygiene
d. Frekwensi : 2 x/hari
e. Waktu : (√ ) Pagi ( ) sore (√ ) Setelah makan
2. Cuci Rambut
a. Frekwensi : 2 x/hari
b. Shampo : (√ ) ya ( ) tidak

f. Pola istirahat dan tidur


1. Lama tidur : 9 Jam /hari
2. Kebiasaan sebelum tidur : tidak ada
3. Keluhan : tidak ada

g. Pola aktifitas dan latihan


1. Kegiatan dalam pekerjaan : Ibu rumah tangga
2. Waktu bekerja : (√ ) Pagi (√ ) sore ( ) Malam
3. Olah raga : (√ ) Ya ( ) Tidak
Jenisnya : senam biasa
Frekwensi : ± 20 Mnit
4. Kegiatan waktu luang : tidak ada
5. Keluhan dalam aktifitas : jantung berdebar

h. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


1. Merokok : ( ) Ya , sebutkan ………………………………. ( √) Tidak  
2. Minuman keras : ( ) Ya , sebutkan ………………………………. ( √) Tidak 
3. Ketergantungan obat : ( √ ) Ya , sebutkan Obat nti Biotik, ( )Tidak
4. Rwayat Obsteri
a. Riwayat Menstruasi :
1. Menarche : umur 14 tahun Siklus : teratur (√ ) tidak ( )  
2. Banyaknya : 250 CC. Lamanya : 5 hari
3. HPHT : …………….. Keluhan : ………………………

b. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :


G :
P :2
A :0
H :1
* : tekanan darah meningkat; bengkak, pada kedua tangan, muka,
kaki; ISK; perdarahan ; pendarahan, dll
** : SC, sebab (); perdarahan, kejang-kejang,dll.
*** : perdarahan; infeksi, anemi, dll
**** : pernapasan; makanan; ikterik; cacat; meninggal dalam
kanddungan; meeninggal setelah lahir.
***** : jenis; hidup/mati (sebab kematia)
No Gg Proses Lama Tempat/ Masalah Masalah Masalah Keadaan
kehamilan persalinan persalinan penolong persalinan nifas/laktasi bayi bayi
* ** *** **** *****
1 bengkak, Normal ± 3 jam Klinik Perdarahan - - Hidup

pada
kedua
tangan
dan kaki

c. Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : G ……..P……….A……… H ………Mg
Imunisasi :
- TT 1 (√ ) sudah, ( ) belum 
- TT2 ( √) sudah, ( ) belum
- ANC berapa kali : 2 x
Keluhan selama hamil :
- Mual (√ )
- Muntah (√ )
- Pusing (√ )
Lainnya ; tidak ada

5. Riwayat Keluarga Berencana 


a. Melaksanakan KB : ( √ ) ya ( ) tidak
b. Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : 
( ) IUD (√ ) Pil ( ) suntik ( ) Implant  
( ) lain – lain. Sebutkan ………
c. Sejak kapan menggunakan kontrasepsi ; 1 tahun sebelum kehamilan
d. Masalah yang terjadi : peningkatan tekanan darah

6. Riwayat Kesehatan Masalalu : 


a. Penyakit yang pernah dialami ibu : sakit kepala
b. Pengobatan yang didapat : obat anti nyeri
c. Riwayat penyakit keluarga
( ) Penyakit diabetes mellitus
( ) Penyakit jantung
(√ ) Penyakit hipertensi
( ) Penyakit lainnya : sebutkan ……………………………………

B. PEMERIKSAAN FISIK 
1. Keadaan umum : sakit ringan, Kesadaran : composmetis
2. Tekanan darah : 140/90 mmHg,
3. Nadi : 110 x/menit
4. Respirasi : 28 x/i
5. Suhu : 37,5˚C
a. Pola Fungsi/ Keshatann(Gordon)
1. Sistem penglihatan
a. Posisi mata : (√) simetris ( ) Asimetris
b. Kelopak mata : ( ) Normal ( ) Ptosis
c. Gerakan mata : ( ) Normal ( ) Abnormal
d. Pergerakan bola mata : ( ) Normal ( ) Abnormal
e. Konjungtiva : (√ ) Normal /merah ( ) Anemis ( ) sangat merah()
f. Kornea : (√ ) Normal ( ) keruh berkabut ( ) terdapat perdarahan
g. Sklera : ( ) Ikterik ( ) Anikterik
2. Sistem Pernafasan
a. Jalan nafas : (√) Bersih, ( ) Sumbatan, ( ) sputum ( ) Lendir, ( ) Darah, ( )
Lidah
b. Pernafasan : ( ) Sesak, ( ) Tidak sesak, (√) Dengan aktifitas, ( ) Tanpa aktifitas
c. Suara nafas : (√ ) Vesikuler / normal, ( ) Bronkovesikuler ( ) Ronkhi ( )
Wheezing
d. Menggunakan otot – otot bantu pernafasan : ( ) Ya (√) Tidak
e. Lain – lain : ………………………………………………………..
3. Sirkulasi jantung
a. Kecepatan denyut apical : 80 x/menit
b. Irama : ( ) Teratur (√ ) Tidak teratur
c. Kelainan bunyi jantung : (√) Murmur ( ) Gallop
d. Sakit dada : ( ) Ya (√ ) Tidak
e. Timbul : ( ) Saat beraktifitas ( ) Tanpa aktifitas
f. Karakter : ( ) Seperti ditusuk- tusuk
( ) Seperti terbakar, ( ) Seperti tertimpa benda berat.
4. Sistem Pencernaan
a. Keadaan mulut (bersih)
b. Gigi : (√ ) Carries ( ) Tidak
c. Memakai gigi palsu : ( ) Ya (√ ) Tidak
d. Lainnya :
5. Sistem perkemihan :
a. BAK
1. Pola rutin : ……3…….x/hari (√ ) Terkontrol ( ) Tidak terkontrol
2. Jumlah : ……150……cc/24jam
3. Warna : (√ ) Kuning Jernih ( ) Kuning kecoklatan, ( ) Merah, ( ) Putih
4. Lainnya : ……………………………………………………………….
6. Sistem Integumen/ Muskuloskeletal
a. Turgor kulit : ( ) Elastis (√ ) Sedang ( ) Buruk
b. Warna kulit : ( ) Pucat ( ) Sianosis (√ ) Kemerahan
c. Kontraktur pada persendian ekstremitas : ( ) Ya (√) Tidak
d. Kesulitan dalam pergerakan : (√ ) Ya ( ) Tidak
e. Lainnya : ………………………………………………………………...
7. Dada dan Axilla
a. Mammae : membesar (√ ) Ya ( ) Tidak
b. Areolla mammae : ……………………..
c. Papila mammae : Menonjol (√ ) Datar ( ) Kedalam ()
8. Colostrum : Keluar ( ) Ya ( ) Belum
9. Luka bekas operasi : ( ) Ya (√ ) Tidak

b. Pemeriksaan Kusus Abdomen & Genitalia 


Antenatal & Intranatal Posnatal
1. Inspeksi
a. Membesar : ya(√) tetapi lambat, tidak( )
b. Arah : ……………….
c. Linea : Alba/Negra
d. Striae : Albicans/Lividae
e. Luka bekas operasi : ( ) Ya ( ) Tidak
2. Palpasi
a. Leopold I : 
TFU: tepat dibawah prosesus xyhoid
berisi ; bokong janin
b. Leopod II ; 1 lebar jari di atas umbilicus teraba punggung janin
c. Leopold II ; tepat di simpisis pubis teraba bagian terendah janin(kepala)
d. Leopold IV : Tangan konvergen/sejajar/divergen
e. Osborn Test ;
f. TBJ :
g. Kontraksi :
3. Auskultasi :
Detik Jantung Janin : terdengar lambat (110)
c. Data penunjang
1. Laboratorium
2. USG
3. Rontgen
4. Terapi yang didapat

Anlisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS: 1. Penurunan kardiak out put 1. Gangguan
DO: sekunder terhadap perfusi jaringan

 Klien vasospasme pembuluh otak.


tampak meringis
darah.
kesakitan akibat
nyeri/sakit kepala
 Klien
tampak pusing dan
gelisah
2 DS: 2. Penurunan suplay O2 dan 2. Resiko terjadi
DO: nutrisi kejaringan plasenta gawat janin intra

 Klien sekunder terhadap uteri (hipoksia)


tampak
penurunan cardiac out put.
dehidrasi
 Klien
terlihat lemas
dan pucat
3 DS : 3. Kerusakan fungsi 3. Kelebihan volum
DO : glumerolus sekunder cairan.

 Klien tampak terhadap penurunan


odema di kaki, cardiac out put
tangan dan
kelopak mata
 BB klien tampak
menignkat
 Klien tampak
bemaslah dalam
haluaran urine

 TTV
T : 140/90 mmHg
N : 80 x/i

P : 29x/i

S : 37,5 C

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan kardiak out put sekunder
terhadap vasopasme pembuluh darah.
2. Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia) b/d penurunan suplay O2
dan nutrisi kejaringan plasenta sekunder terhadap penurunan cardiac out put.
3. Kelebihan volum cairan b/d kerusakan fungsi glumerolus sekunder
terhadap penurunan cardiac out put

D. INTRVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria Rencana Rasional
Keperawata hasil Intervensi
n
1. Gang Perfusi  Keluhan  Monito  Perfusi serebral
guan jaringan nyeri pada r perubahan secara langsung
perfusi otak kepala tiba-tiba atau berhubungan
jaringan adekuat tidak gangguan dengan curah
otak b/d danTercap  ada, bebas mental jantung, dipengaruhi
penurunan ai secara nyeri / kontinu oleh elektrolit/
cardiac optimal. ketidak - ( cemas  variasi asam basa,
output nyamanan. bingung, hipoksia atau
sekunder   GCS : letargi, emboli sistemik
terhadap E4V5M6, pingsan )  Vasokonsitriksi
vasopasme pasien  Obseva sistemik diakibatkan
pembuluh sadar / si adanya oleh  penurunan
darah  terorientasi pucat, curah jantung
baik. sianosis, mungkin dibuktikan
 TD belang, kulit oleh penurunan
sistolik  ≤  dingin/ perfusi kulit dan
140 lembab, penurunan nadi.
mmHg, cacat  Indikator adanya
kekuatan trombosis vena
nadi perifer. dalam
 Kaji  Menurunkan statis
 TD tanda vena, meningkatkan
sistolik  ≤  Homan aliran balik vena
90 mmHg. ( nyeri pada dan menurunkan
 Vital sign betis dengan resiko
dalam posisi tromboplebitis
batas yang dorsofleksi )  Pompa jantung
 dapat eritema, gagal dapat
diterima, edema mencetuskan
nadi perifer  Dorong distress
kuat. latihan kaki pernafasan.Namun
 Intake aktif / pasif dispena tiba-tiba
output   Pantau atau berlanjut
seimbang, pernafasan menunjukkan
tidak ada  Kaji komplikasi
oedem. fungsi GI, tromboempoli paru
 Akral catat  Penurunan aliran
terasa anoreksia, darah ke mesentri
hangat. penurunan dapat
 Sianosis (-) bising usus, mengakibatkan
muntah/ difungsi G, contoh
mual, kehilangan
distaensi peristaltik
abdomen,  Penurunan
kontipasi pemasukan/ mual
 Pantau terus-menerus dapat
masukan dan mengakibatkan
perubahan penurunan volume
keluaran sirkulasi, yang
berdampak negative
pada Perfusi dan
organ
2. Resik Gawat Kriteria  Anjurk  Meminimalkan
o terjadi janin tidak hasil : an penderita tekanan pada aorta
gawat terjadi,  Gerakan untuk tidur sehingga O2 yang
Janin bayi Dapat janin aktif miring ke disuplay ke plasenta
intrauteri dipertahan  DJJ 120- kiri dan janin lebih
(hipoksia) kan 140 x/mnt  Anjurk lancar
b/d sampai  Kontraksi an pasien  Deteksi dini
penurunan Umur 37 uterus/ his untuk terhadap adanya
suplay minggu tidak ada melakukan penyimpangan pada
O2dan dan atau  kehamila ANC secara kehamilan
nutrisi ke BBL ≥ n dapat teratur sesuai  Penurunan DJJ
jaringan 2500 gr. dipertaha dengan dan gerakan janin
plasenta nkan masa sebagai prediksi
sekunder kehamilan: adanya asfiksia
terhadap  Sampai - 1 x/bln pada janin fase istirahat
penurunan umur 37 trisemester I yang lebih akan
cardiac minggu membantu
output - 2 x/bln pada meminimalkan
dan atau
trisemester II pemakaian energy
BBL ≥
2500 gr - 1 x/minggu dan O2 Sekaligus
pada dapat
trisemester III mengistirahatkan
bayi sampai cukup
 Pantau DJJ, bulan
kontraksi  Sebagai control
uterus/his langsung dari pasien
gerakan terhadap kondisi
janin setiap kehamilannya
hari  Membantu
 Motivasi mengurangi asfiksia
pasien untuk pada janin
meningkatka
n fase
istirahat
 Jelaskan
pada pasien
untuk segera
memeriksaka
n
kehamilanny
a bila
terdapat :
- Gerakan janin
berkurang atau
Menurun
- Kontraksi/ his
terus-menerus
- Pendarahan
- Nyeri
abdomen
- Perut
mengeras dan
sangat
nyeri
 Bila
perlu beri
O2 2
liter/mnt
3. Keleb Kelebihan kriteria hasil :  Auskult  Mengidentifikas
ihan volume  Balan asi bunyi i edema paru
volume cairan ce cairan nafas akan skunder akibat
cairan teratasi. masuk adanya dekompensasi
fungsi  dan krekels. jantung.
glomerulus keluar  Catat  Dicurigai
skunder  Vital adanya DVJ, adanya gagal jantung
terhadap sign adanya kongestif, kelebihan
penurunan dalam edema volume cairan
cardic batas dependen  Penurunan curah
output. yang           Ukur jantung
    masukan mengakibatkan
diterima atau gangguan perfusi
 Tanda keluaran, ginjal, retensi
-tanda catat cairan/Na, dan
edema penurunan penurunan kelluaran
tidak ada pengeluaran, urin, keseimbangan
 Suara sifat cairan fositif
nafass konsentrasi, berulang pada
bersih hitung adanya gejala lain
keseimbanga menunjukakkan
n cairan. kelebihan
 Pertaha volume/gagal
nkan jantung.
pemasukan  Memenuhi
total cairan kebutuhan cairan
2000 cc/24 tubuh orang dewasa 
jam dalam tetapi memerlukan
toleransi pembatasan
kardiovaskul adanyadekompesasi
er. jantung.
 Berikan  Na
diet rendah meningkatkan
natrium atau retensi cairan dan
garam. harus dibatasi.
 Delegat  Mungkin perlu
if pemberian untuk memperbaiki
diuretik. kelebihan cairan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Preeklamsia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kehamilan yang
ditandai dengan gejala hipertensi, edema serta proteinuria. Gejala yang timbul
oleh pre eklamsia sangat mendadak sehingga perlu kewaspadaan yang sangat
tinggi saat kehamilan. Memang sampai saat ini belum diketahui apa penyebabnya.
Namun para pakar telah mencoba mengungkapnya dengan teori-teori. Tanda-
tanda yang pertama kali muncul pada pre eklamsia adalah hipertensi, edema dan
kemudian disertai proteinuria. Edema merupakan penimbunan cairan secara
umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh. Proteinuria merupakan konsentrasi
protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 gr/L air kencing 24 jam.
Eklamsia adalah pre eklamsia yang disertai kejang dan atau koma yang
timbul bukan akibat kelainan nurologi. Pre eklamsia merupakan salah satu
penyebab utama kematian ibu hamil.

B. Saran
Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam
pebuatan makalah masi terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan
baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Utnuk itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik
dan penulis berharap kepada semua pmbaca mahasiswa khususnya, untuk lebih
ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

(http ://www.Trinia’s.blogspot.com/).2008. Asuhan Keperawatan Pre-eklamsia,


Eklamsia.
Cunningham Gary. Obstetri Williams. Ed 18. Jakarta. EGC.
Doengoes, Marlynn E. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan/bayi.  Jakarta. ECG.
Mansjoer Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Ed.3, cet. 1. Jakarta : Media
Aesculapius.
Manuaba Gde 1. B., Prof. dr. Penuntun Diskusi Obstetric dan Ginekologi untuk
Mahasiswa Kedokteran. Jakartan. EGC.
(www.cklobpt2.com). Hipertensi dalam kehamilan. Di akses 1 maret 2009
(www.nurses-recruitment.blogspot.com). Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi).  Di
akses 1 maret 2009

Anda mungkin juga menyukai