Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SIDOARJO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
2021

FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : ………………………………. (inisial)
2. Usia : .....................................................
3. Pendidikan : ..........................................
4. Pekerjaan : ..........................................
5. Alamat : ..........................................
6. Komposisi Anggota Keluarga :
NO NAMA JENIS HUB DGN UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELAMIN KK

GENOGRAM
Dibuat 3 generasi

7. Tipe Keluarga :
Tradisional atau non tradisional
8. Suku Bangsa :
Perlu dikaji suku dari pihak suami sebagai kepala keluarga dan suku isteri sama
atau berbeda, jika keluarga berasal pada suku yang berbeda perlu dikaji lebih
jauh mengenai suku yang dominan digunakan. Pengkajian selanjutnya terkait
bagaimana budaya keluarga dalam memandang kesehatan, kegiatan sosial yang
diikuti oleh kelurarga berkaitan dengan budaya keluarga, bahasa yang digunakan
dan tata cara berkomunikasi antara keluarga berdasarkan budaya. Menurut
keluarga jasa perawatan kesehatan seperti apa yang dipilih berdasarkan latar
belakang suku budaya yang dianut oleh keluarga.

9. Agama :
Nilai, keyakinan dan pemahaman spiritual yang sangat mendasar dan pribadi
yang digunakan baik bagi individu maupun keluarga. Kaji keyakinan keluarga
berdasarkan kepercayaan yang dianut dalam menjaga kondisi kesehatan (seperti
pandangan menurut agama yang diyakini tentang makanan yang baik dan kurang
baik untuk kesehatan, halal dan haram); apakah ada perbedaan keyakinan dalam
keluarga; kegitan keagamaan apa saja yang diikuti oleh keluarga.

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga :


Menanyakan siapa yang menghidupi keluarga, berapa pendapatan dan
pengeluaran keluarga dalam satu bulan, untuk menanyakan pendapatan keluarga
dapat dimulai dengan menanyakan siapa anggota keluarga yang bekerja, rentang
penghasilan berada pada rentang setengah dari UMR, sama dengan UMR, atau
lebih tinggi dari UMR. Tanyakan berapa jumlah pengeluaran keluarga dalam
sehari untuk kebutuhan belanja keluarga dan uang saku anak. Kaji kemampuan
keluarga dalam memilih bahan dan jenis makanan untuk kebutuhan gizi dalam
keluarga. Bagaimana dengan kebutuhan sandang dan papan keluarga, fasilitas
yang tersedia di dalam rumah, kendaraan yang digunakan oleh keluarga saat
berangkat kerja. Apakah keluarga memiliki tabungan seperti tabungan untuk
biaya pendidikan anak, tabungan keluarga pada umumnya, dan khususnya
tabungan kesehatan. Berikutnya apakah keluarga menerima bantuan (bantuan
keuangan atau fasilitas lain), apa bentuknya, dan dari mana.

11. Aktifitas Rekreasi Keluarga :


Bentuk aktifitas yang dilakukan oleh keluarga untuk kumpul bersama dan
mencurahkan kasih sayang antar anggota keluarga, agar tercipta suasana
keluarga yang harmonis. Waktu dan tempat rekreasi keluarga serta tingkat
kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan rekreasi anggota keluarga.
Manfaat yang dirasakan setelah berekreasi.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga :


12. Tahap Perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga pada saat keluarga dikaji, apakah keluarga berada
pada tahap perkembangan keluarga baru menikah, keluarga dengan bayi baru
lahir, keluarga dengan anak usia toddler, keluarga dengan anak usia pra-sekolah,
keluarga dengan anak usia sekolah, keluarga dengan anak usia remaja, keluarga
yang memiliki lansia. Bagaimana hubungan keluarga dengan orang tua dari
suami/isteri di masa lalu ataupun saat ini. Tentukan tahap perkembangan
keluarga berdasarkan usia mayoritas anggota keluarga yang ada. Pengkajian
selanjutnya difokuskan pada kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas
perkembangan keluarga tersebut. Misalnya : Keluarga dengan bayi baru lahir,
kaji kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan sandang bayi, kemampuan
keluarga memenuhi kebutuhan ASI, makanan yang dikonsumsi selama
menyusui, kemampuan melakukan perawatan payudara dan tali pusat bayi,
kemampuan memandikan dan memberikan kenyamanan fisik dan psikologis
pada bayi, pengetahuan keluarga tentang imunisasi, adaptasi suami isteri
terhadap peran baru sebagai ayah dan ibu.

13. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Identifasi tahapan perkembangan keluarga yang seharusnya sudah terpenuhi
tetapi keluarga belum dapat memenuhinya. Misalnya anak usia pra-sekolah (4-6
th) masih mengompol (toilet trainingnya belum tuntas), anak belum mandiri
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sosialisasi dengan teman sebaya
minimal, dll.

14. Riwayat Keluarga Inti :


Kaji riwayat kesehatan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak), seperti riwayat
penyakit, kecelakaan, operasi, alergi terhadap makanan dan obat-obatan. Kaji
hubungan afektif (perasaan/kasih sayang) antara anggota keluarga inti.

15. Riwayat Keluarga Sebelumnya :


Kaji riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (orang tua dari ayah/ibu), seperti
riwayat penyakit, kecelakaan, operasi, alergi terhadap makanan dan obat-obatan.
Kaji hubungan afektif (perasaan/kasih sayang) antara anggota keluarga inti.

III. Lingkungan
16. Karakteristik Rumah : (Lengkapi dengan denah rumah)
Data yang dibutuhkan oleh perawat antara lain, ukuran rumah, letak/komposisi
ruangan, letak pintu dan jendela, kondisi lantai, jenis bangunan, status
kepemilikan rumah, penerangan yang digunakan, keberadaan jamban, kondisi
jamban, jarak sumur dengan jamban, semua itu digambarkan dengan denah
rumah. Amati kondisi sekitar rumah keluarga; air minum yang digunakan,
saluran air di dalam rumah dan di luar rumah; pembuangan sampah keluarga;
kamar tidur apakah memeuhi syarat untuk istirahat, berapa waktu yang
dibutuhkan oleh keluarga untuk beristirahat, dimana keluarga menghabiskan
waktu untuk beristirahat; kepemilikan hewan peliharaan di rumah, observasi
kebersihan hewan peliharaan, dan makanan yang diberikan pada hewan
peliharaan; kaji perasaan keluarga terhadap kondisi rumah mereka, apa harapan
keluarga terkait keadaan rumah mereka; evaluasi pengaturan privasi keluarga;
dan kondisi keamanan sekitar rumah.

17. Karakteristik tetangga dan komunitas


Tetangga merupakan bagian lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi
keluarga, sehingga data terkait karakteristik tetangga dan masyarakat di sekitar
keluarga sangat diperlukan. Data tersebut seperti budaya masyarakat sekitar
apakah sama dengan budaya keluarga, kondisi hubungan sosial antara keluarga
dan masyarakat, kepada siapa keluarga sering meminta pendapat dan bantuan
dalam mengatasi masalah kesehatan, pendapat keluarga terhadap pengaruh
masyarakat pada perilaku anggota keluarga. Tipe lingkungan di
komunitas/masyarakat (desa, kota, sub kota, antar kota). Tipe tempat tinggal
masyarakat (hunian warga, di lingkungan sekitar pabrik, pertanian, pesisir
pantai, dll). Kondisi jalan raya, sistem pembuangan sampah masyarakat,
kebisingan, polusi (udara, air, dan tanah), kelas sosial ekonomi masyarakat,
pelayanan kesehatan dan sosial yang tersedia, tempat perbelanjaan, tempat
ibadah, dan transportasi yang umum digunakan oleh masyarakat.

18. Mobilitas geografis keluarga :


Mobilitas keluarga dapat dikategorikan d sebagai penduduk menetap atau
penduduk musiman (penduduk yang tinggal sementara di salah satu wilayah
dikarenakan pekerjaan yang sering berpindah-pindah). Berapa lama keluarga
tinggal di lingkungan ini.

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Keluarga merupakan bagian dari masyarakat sehingga perlu dikaji interaksi dua
arah (keluarga – masyarakat). Data yang perlu dikaji seperti : kegiatan
kemasyarakatan yang sering diikuti oleh keluarga, seperti kegiatan keagamaan
(misal pengajian, kebaktian), kegiatan kekeluargaan (arisan keluarga, arisan
RT/RW), kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti gotong royong,
kerjabakti, dll.

20. Sistem pendukung keluarga :


Keluarga merupakan sistem terbuka sehingga dalam kehidupan sehari-harinya
akan sering muncul permasalahan dari yang ringan hingga berat, sehingga
keluarga membutuhkan dukungan dari pihak lain dalam menyelesaikan masalah
tersebut (apakah dukungan dari orang tua, kakak, adik, tetangga). Apakah
keluarga merasakan dukungan yang diperolehnya dapat membantu
menyelesaikan masalah rumah tangganya. Siapa penolong keluarga pada saat
keluarga membutuhkan bantuan, bagaimana hubungan ikatan keluarga dengan
teman, tetangga, dan kelompok-kelompok sosial yang ada. Bagaimana sifat
hubungan mereka (sementara/tetap). Apa bentuk hubungan keluarga dengan
orang-orang sekitar. Bagaiman hubungan keluarga dengan pelayanan/lembaga
kesehatan yang tersedia. Fasilitas pelayanan kesehatan apa yang digunakan oleh
keluarga.

IV. Struktur Keluarga


21. Pola Komunikasi Keluarga :
Perawat hendaknya mengkaji bagaimana pola komunikasi dalam keluarga (satu
arah, atau dua arah), bagaimana cara keluarga menyampaikan apa yang
dirasakan pada anggota keluarga yang lain, bagaimana sifat komunikasi dalam
keluarga (formal atau informal), dan bentuk komunikasi yang sering digunakan
oleh keluarga jika terjadi masalah dalam keluarga. Apakah keluarga memberikan
respon yang baik, apakah keluarga mampu menjadi pendengar yang aktif,
apakah keluarga mencari validasi pada orang lain jika mendengar informasi
tertentu, bagaimana cara keluarga mnyampaikan pesan emosi kepada anggota
keluarga yang lain (positif/negatif), dan apakah keluarga sangat memperhatikan
usia lawan bicara saat berkomunikasi.

22. Struktur Kekuatan Keluarga :


Data yang perlu diketahui oleh seorang perawat, seperti siapa dalam keluarga
yang sering mendahului untuk diskusi, mempengaruhi anggota keluarga yang
lain, dan pengambil keputusan dalam keluarga. Siapa dalam keluarga yang
sering memberikan support kepada anggota keluarga yang lain. Apakah dalam
keluarga satu dengan lainnya saling memberikan pengakuan atas prestasi
anggota keluarga yang lain dan saling memberikan dukungan baik materiil
maupun spiritual. Apakah masing-masing anggota keluarga merasakan arti
penting kehadiran anggota keluarga yang lain.

23. Struktur Peran :


Identifikasi peran formal dan peran informal masing-masing anggota keluarga.
Pada peran ayah, kaji peran ayah sebagai kepala keluarga, sebagai pelindung,
pencari nafkah, dan pengambil keputusan dalam keluarga. Peran ibu, termasuk
peran dalam mendampingi dan mendidik anak, peran sebagai pendamping
suami, dan mengurus segala keperluan keluarga. Peran anak diantaranya
melaksanakan peran sesuai tahapan pertumbuhan dan perkembangannya, peran
anak dalam mentaati dan melaksanakan aturan yang berlaku dalam keluarga.
Apakah keluarga merasa ada peran yang sesuai, apakah keluarga merasa ada
peran yang belum dapat dilaksanakan, bagaimana upaya keluarga untuk
mengatasi hal-hal tersebut, dan apakah terjadi konflik antara anggota keluarga di
dalam menjalankan peran masing-masing.

24. Nilai dan Norma Budaya :


Kaji nilai dan budaya yang dipegang teguh oleh keluarga, budaya mana yang
paling dominan yang berlaku dalam keluarga. Bagaimana keluarga memandang
dari sudut pandang budaya yang berlaku dalam keluarga dalam mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dalam keluarga. Kaji pendapat
keluarga efektiftifitas dari nilai dan norma budaya yang dianutnya dalam
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dalam keluarga. Apakah terjadi
konflik antara anggota keluarga dalam menerapkan nilai-nilai dan norma budaya
dalam keluarga, dan apa pendapat keluarga dengan nilai dan norma budaya yang
dianut pada pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan keluarga.

V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif (perasaan/kasih sayang) :
Perawat perlu mengetahui sikap dan perilaku masing-masing anggota keluarga
dalam menunjukkan rasa kasih sayang dan keharmonisan dalam keluarga, atau
bahkan sebaliknya. Pendapat keluarga tentang pengaruh fungsi afektif pada
kondisi kesehatan angota keluarga secara keseluruhan. Apakah anggota keluarga
merasakan kebutuhan pasangan atau kebutuhan anggota keluarga yang lain,
apakah setiap anggota keluarga memiliki sensitivitas pada kebutuhan keluarga
yang lain, apakah keluarga menghormati perbedaan kebutuhan anggota keluarga
yang lain, bagaimana cara keluarga dalam memberikan dukungan, apakah setiap
anggota keluarga mampu menunjukkan kasih sayangnya dengan anggota
keluarga yang lain, bagaimana caranya.
26. Fungsi Sosialisasi :
Data yang perlu didapatkan adalah bagaimana pola interaksi antara anggota
keluarga, apakah selama interaksi sering terjadi permasalahan atau bahkan
sebaliknya, masing-masing anggota keluarga merasa nyaman dan saling
menguntungkan. Bentuk interaksi yang terjadi dalam keluarga dan efektifitas
dari pola interaksi tersebut. Bagaimana cara keluarga mempraktekkan
kedisiplinan, tanggung jawab, dan kejujuran pada anggota keluarga yang lain.

27. Fungsi Perawatan Kesehatan :


Tujuan dari tahap pengkajian ini adalah untuk mengetahui kemampuan keluarga
dalam menghadapi masalah kesehatan pada anggota keluarga yang ada.
Kemampuan keluarga tersebut diukur dengan kemampuan keluarga dalam
mengenali masalah kesehatan yang terjadi dalam keluarga, kemampuan keluarga
dalam mengambil keputusan dalam mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, kemampuan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan, kemampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan agar masalah kesehatan tidak terjadi pada keluarga
atau dapat diatasi, dan kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang tersedia di sekitar wilayah tempat tinggalnya.

VI. Stressor dan Koping Keluarga


28. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang:
Kaji bentuk stressor jangka pendek adalah stressor yang dirasakan dan dapat
diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama, seperti kehilangan uang, sakit,
kemampuan anak dalam memahami pelajaran, dll, sementara stressor jangka
panjang yang dirasakan oleh keluarga yang dirasakan pada kurun waktu yang
lama, seperti kehilangan anggota keluarga, kehilangan pekerjaan, kehilangan
tempat tinggal, dll. Bagaiman keluarga mampu mengatasi stressor tersebut dan
apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan penilaian obyektif dan realistik
terhadap situasi yang penuh dengan stress.

29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :


Perlu dikaji kemampuan keluarga dalam memandang suatu masalah dan
berespon terhadap masalah, baik masalah yang mengakibatkan stressor jangka
panjang maupun stressor jangka pendek.

30. Strategi koping yang digunakan :


Koping atau strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi di
dalam keluarga, baik masalah kesehatan atau masalah lainnya. Kaji bentuk nyata
perilaku dan cara yang digunakan oleh keluarga dalam mengatasi masalahnya.
Simpulkan strategi koping yang digunakan oleh keluarga adaptif atau
maladaptif. Jika strategi koping yang digunakan adaptif maka tanyakan pada
keluarga apa yang dirasakan oleh keluarga, namun apabila terjadi sebaliknya,
maka tanyakan apa yang menjadi penyebab koping maladaftif keluarga dan apa
yang menjadi kendala untuk menggunakan strategi koping yang adaptif.

31. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe pada Klien Kelolaan dalam keluarga)
Contoh Format pemeriksaan fisik

No Pemeriksaan Bp. T Ibu.S An.A An.Y


1 Kepala
2 TTV
3 BB, TB, PB
4 Mata
5 Hidung
6 Mulut
7 Leher
8 Dada
9 Perut/abdomen
10 Ekstremitas atas/tangan
11 Ekstremitas
bawah/kaki
12 Genetalia

VII. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga :


Data yang memuat pernyataan langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan harapan dan keinginan keluarga terhadap penanganan keperawatan pada
berbagai masalah yang dialami oleh keluarga terutama masalah kesehatan dan
kualitas hidup keluarga selanjutnya.
Hari/tgl/bln/thn

Nama Mahasiswa :
Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai