Anda di halaman 1dari 2

1.

modernism >
konsep :
“less is more” : minimalis
Purisme/kemurnian : Fungsi, kesederhanaan dan abstraksi (geometri bebas)
Fleksible
Keteraturan moral
Keseimbangan estetik : suasana makna hubungan dua pola yang dwi-namun-tunggal pula,
yang dialektis dan yang saling membatasi namun saling melengkapi pula; demi suatu
keseimbangan yang tahan uji
Wright : bangunan adalah mesin untuk kegiatan tertentu
Penggunaan system grid
Simetris : balance geometry

gaya > gbr : neue nationalgalerie Mies van der rohe


no ornament (wajah bersih)
LeCorbusier (Les points d’une archi5tecture nouvelle)
1. Kolom Pilotis
2. Perencanaan bebas
3. Fasad bebas dari bidang dan kolom vertical
4. Jendela panjang horizontal model sliding
5. Atap datar sebagai konsekuensi geometri (taman)

Material industrialis : kaca, baja, warna kontras namun kurang tegas


Ruang minimalis > penghematan ruang, pemaksimalan cahaya alami melalui bukaan kaca,

2. Dekonstruksi >

latar belakang (mengapa muncul) +

Kritik terhadap paham strukturalisme > memprovokasi (sangat radikal

Johnson dan Wigley dalam menciptakan bangunan yang memiliki : bidang yang tak teratur
dengan garis garis yang merentang sehingga terlihat seolah akan “RUNTUH”
gejala “Dekon”

yang mana pada 1920 mulai memandang “konstruktif” sebagai Metode bukan Gaya

Adanya goals membangun tanpa ikatan tertentu

pemikirannya (ide/konsep) – abstrak


Derrida : Adanya dobrakan baru
To differ-untuk membedakan
Differe -menyebarkan
To defer-untuk menunda

Tidak ada keabsolutan arsitektur : tidak terikat langgam tertentu


No pen”dewa”an tokoh arsitek tertentu
Pandangan diarahkan pada keragaman dan tata nilai
Potensi indra selain penglihatan digunakan seimbang

System naratif untuk menjelaskan komposisi superposisi

aplikasi (gaya/bangunan) – sudah bisa dibayangkan : gbr > dancing house frank o ghery +
denver art museum Fredrick C Hamilton

Penggunaan abstraksi yang bermakna berbeda


Penampilan bidang yang simpang siur
Garis-gsris tidak beraturan
Keseluruhan seperti runtuh
Langgam fleksibel yang dapat terus berkembang
Menggunakan teknologi terbarukan, banyak material industrial

4. fenomenologi arsitektur > >

latar belakang (mengapa muncul) +

mengatasi “a loss of place” dari kasus-kasus langgam sebelumnya


Cara baru berfilsafat yang mana menciptakan performa yang berpengalaman, asumsi
psikologi juga bercampur dari pengalaman empiris yang sempit

pemikirannya (ide/konsep) +

perkembangan kesadaran dan kesadaran diri > persepsi


Gerakan arsitektur mendeskripsikan filosofi
Pengklasifikasian tipologi mengenai fenomena
Analisa penelusuran fenomenologi

Fenomenologi : space, place dan atmosphere

aplikasi (gaya/bangunan)

Dijawab sepadat mungkin, gambar maupun bagan

Anda mungkin juga menyukai