Anda di halaman 1dari 19

Hormati Ibumu

Tanpa Batas Waktu

Rena Kinnara Arlotas, M.Psi, Psikolog

Disampaikan pada Webinar Kemuslimahan “Spesial Mengenang Jasa Ibu”


Kemuslimahan FKI KU dan Keputrian FSA
Sabtu, 26 Desember 2020
Siapakah Dia?

Setelah menikah......kehadiranmu adalah anugerah terindah


baginya

Setiap detik... Ia menantikan hadirmu ke dunia...

Keras tendanganmu dari dalam perutnya menghadirkan senyum


di bibirnya karena itu adalah tanda bahwa kau baik baik saja...

Tangis pertamamu menghapuskan sakit luka robek ditubuhnya


Perihnya luka pada payudaranya yang kau gigiti tak menyurutkan
semangatnya untuk terus menyusuimu

Nyenyaknya tidur tak lagi dinikmatinya saat popokmu basah atau


perutmu lapar di malam hari

Sakitnya engkau menjadi duka terdalam baginya, Ia bahkan rela


sakitmu berpindah saja kepadanya

Lisannya selalu basah dengan zikir dan doa agar kau sehat dan
bahagia selalu
Namun...

Saat usiamu 1 tahun, Ia menyuapi dan memandikanmu, malah kau balas


dengan menangis sepanjang malam

Saat usiamu 2 tahun, Ia mengajarimu berjalan, malah kau balas dengan


kabur saat Ia memanggilmu

Saat usiamu 3 tahun, Ia memasakkan semua masakah kesukaanmu, malah


kau balas dengan membuangnya ke lantai. Padahal seringkali Ia menahan
lapar demi memenuhi kebutuhan panganmu

Saat usiamu 4 tahun, Ia membelikan pensil dan spidol, malah kau gunakan
untuk mencoret-coret dinding rumah
Saat usiamu 5 tahun, Ia rapikan pakaian dan rumahmu, malah kau
hamburkan isi lemarimu

Saat usiamu 6 tahun, dengan seluruh uang tabungannya Ia mengantarmu


ke sekolah, malah kau balas dengan teriakan dan berontak “Tidak mau...”

Saat usiamu 7 tahun, dengan berhutang pada tetangga Ia belikan keperluan


sekolahmu, malah kau balas dengan kata-kata “Jelek, tidak suka..”

Saat usiamu 8 tahun, Ia memberi nasihat demi kebaikanmu, kau balas


dengan perlawanan kata-kata kasar menyakitkan hati
Saat usiamu 9 tahun, Ia berjuang mengumpulkan uang untuk membayar
uang les mu, kau balas dengan bolos semaumu

Saat usiamu 10 tahun, Ia menunggu hadirmu di rumah, kau balas dengan


kabur ke rumah teman

Saat usiamu 11 tahun, Ia memanggil membutuhkan bantuanmu malah kau


balas dengan pura-pura tak dengar bermain dengan teman

Saat usiamu 12 tahun, Ia melarangmu menonton film dewasa, kau balas


dengan mencuri kesempatan di rumah tetangga

Saat usiamu 13 tahun, Ia memintamu menjaga diri kau balas dengan


pacaran goda cowok sana sini
Saat usiamu 14 tahun, Ia harapkan prestasimu, malah kau balas
dengan pergaulan bebas yang menghancurkan hatinya

Saat usiamu 15 tahun, Ia rindu memelukmu kau balas


mendorongnya dengan alasan risih dan malu...dan kau kunci
pintu kamarmu

Saat usiamu 16 tahun, Ia ingatkan akan bekal akhiratmu, kau


balas dengan “aku masih muda...usiaku masih lama”

Saat usiamu 17 tahun, Ia arahkan masa depanmu, kau balas


dengan kasar “Aku tak butuh nasihatmu”
Saat kau dewasa dan sukses, jabatan tinggi, gaji besar, rumah
bertingkat, kendaraan mewah, dan Ia mulai tua dan keriput, kau
pun malu bersamanya

Kau pandang Ia enteng tak berharga, kau sisihkan, tak kau


hargai hadirnya, bahkan kau tempatkan Ia di panti jompo....

menahan pilu dan rindu....

Dan di tempat lain, kau malah berharap agar Ia segera tiada.....


Uququl Walidain
1. Membuat orang tua menangis
2. Pergi tanpa izin
3. Memandang dengan tatapan tajam
4. Berjalan di depan orang tua
Abu Ghassan Adh-Dhabby bercerita, “Aku keluar dan berjalan bersama
Ayahku saat cuaca sedang panas. Lalu Abu Hurairah bertemu denganku dan
ia bertanya, „siapa orang ini?‟.„Ayahku,‟ jawabku. “Janganlah engkau
berjalan didepan ayahmu, tetapi berjalanlah dibelakang atau disampingnya.
Janganlah engkau membiarkan seseorang menghalangi jalan diantara kamu
dan ayahmu.Janganlah engkau berjalan diatas tempat ayahmu. Dan
janganlah engkau memakan tulang berdaging, sedangkan ayahmu
melihatnya, karena boleh jadi ayahmu menginginkannya,” kata Abu Hurairah
5. Memanggil dengan nama terang
6. Bersikap keras kepada kedua orang tua
7. Mengabaikan orang tua
8. Memaki kedua orang tua
9. Tidak mendoakannya
Al-Quran dan Sunnah Bicara

(QS. Luqman 31: Ayat 14-15)


"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada
kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua
tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.
Hanya kepada Aku kembalimu."
"Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan
sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka
janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di
dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku.
Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku
beri tahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(QS. AL-Ahqaf : 15)
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah
payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga
apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa,
"Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah
Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat
kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai
kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku
termasuk orang muslim."

(QS. An-Nisa : 36)


“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri”
(QS. Al-Baqarah : 215)
“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka
infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya
diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan
orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan,
maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”

(QS. Al-Ankabut : 8)
“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada
kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu
tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku
tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan”.
Inspirasi dari Sunnah Nabi SAW

• Malaikat Jibril pernah berdoa dan doanya dikabulkan Rasulullah. Dari Jabir RA,
bahwasanya Nabi Muhammad SAW naik ke mimbar. Ketika Beliau naik ke anak tangga
pertama, kedua, dan ketiga beliau mengucapkan, “Amiin”. Lalu para sahabat bertanya:
Wahai Rasulullah, kami semua mendengar engkau berkata: Amiin, amiin, amiin. Beliau
menjawab, ”Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril datang kepadaku dan berkata:
Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan, namun dosanya tidak
diampuni. Maka Aku pun berkata: Amiin.
• Kemudian Dia (Jibril) berkata: Celakalah seorang hamba, jika mendapati kedua atau
salah satu orang tuanya masih hidup, namun keberadaan kedua orang tuanya tidak
membuatnya masuk ke dalam surga. Aku pun berkata: Amiin.
• Kemudian Dia (Jibril) berkata: Celakalah seorang hamba, jika namamu disebutkan
dihadapannya tapi dia tidak bershalawat untukmu. Maka Aku pun berkata: Amiin.
• (HR. Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih al-Tirmidzi)
• Dari Abu Hurairah, dia berkata, ada seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku
perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab:
‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’.
‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”
Fadhillah Birrul Walidain
1. Bukti sempurnanya iman
HR. Bukhari : Dosa-dosa besar ialah menyekutukan Allah, durhaka
kepada kedua orang tua, membunuh manusia, dan sumpah palsu

HR. Muslim : Janganlah mengabaikan (membenci) kedua orang


tuamu. Barang siapa menagbaikan orang tuanya maka dia kafir.

2. Memperluas pintu rezeki dan memperpanjang usia


HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad : Barang siapa ingin dipanjangkan
umurnya, dan ditambah rezekinya, maka hendaknya ia berbakti
kepada kedua orang tuanya, dan menyambung tali
persaudaraannya
3. Sebaik-baik amal yang dicintai Allah
“Abdullah bin Mas'ud pernah bertanya kepada Nabi SAW, Amal
apa yang paling dicintai Allah? Beliau menjawab, Shalat tepat
waktunya. Abdullah bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau
menjawab, Berbakti kepada orang tua. Abdullah bertanya lagi,
Kemudian apa lagi? Beliau menjawab, Berjihad di jalan Allah.
(HR. Bukhari dan Muslim)

4. Pintu syurga paling tengah


“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan
pintu itu, atau kalian bisa menjaganya”.
(HR. Ahmad, Turmudzi , Ibn Majah, dan dihasankan Syuaib al-
Arnauth).
5. Menghadirkan Keridhoan Allah SWT
“Keridhoan Allah tergantung pada keridhoan orang tua, dan
murka Allah terletak pada murka kedua orang tua”
(HR. Al-Hakim)

6. Do'anya Mustajab
"Ada tiga doa yang pasti dikabulkan oleh Allah yaitu doa
orang yang teraniaya, doa seorang Musafir, doa
orangtua kepada anaknya
(HR. Abu Dawud dan Imam Tirmidzi).
Apakah sudah cukup???
• Lelaki itu sudah mengabdi kepada ibunya sampai tuntas. Ia menggendong
ibunya yang lumpuh. Memandikan dan mensucikannya dari semua
hadatsnya. Ikhlas penuh ia melakukannya. Itu balas budi dari seorang anak
yang menyadari bahwa perintah berbuat baik kepada orang tua diturunkan
Allah persis setelah perintah tauhid.

• Tapi entah karena dorongan apa ia kemudian bertanya kepada Umar bin
Khattab: “Apakah pengabdianku sudah cukup untuk membalas budi ibuku?”.
Lalu Umar pun menjawab, “Tidak! Tidak cukup! Karena kamu melakukannya
sembari menunggu kematiannya, sementara ibumu merawatmu sembari
mengharap kehidupanmu. ”

Anda mungkin juga menyukai