3523 8522 1 PB
3523 8522 1 PB
ABSTRAK
Pendataan Kartu Tanda Penduduk Elektronik merupakan program yang diselenggarakan oleh
pemerintah yang didalamnya memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi
ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Strategi Pelayanan Administasi Kartu Tanda Penduduk Elektronik di
Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang bahwa ditengah berbagai permasalahan
proses pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Malang telah berupaya membuat berbagai macam strategi yang mengedepankan aspek kecepatan,
ketepatan, kemudahan, erta keadilan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Strategi yang diterapkan dengan cara
mengembangkan struktur melalui manajemen optimal pembagian kerja, kolaborasi dengan tenaga
kerja tambahan. Pengembangan prosedur melalui penyederhanaan persyaratan. Pembangunan
infrastruktur dilakukan dengan penambahan peralatan pencetakan dan fasilitas layanan disetiap
distrik pelayanan.
ABSTRACT
Documenting the identity of an e-KTP Government published program which includes a security /
control system both in terms of administration and information technology based on the national
population database. This study to find out the Strategic Services for Electronic Resident Identity
Card Administration Department of Population and Civil Registration Malang City that in the midst
of various problems in the process of serving the Electronic Resident Identity Card, Department of
Population and Civil Registration Malang City has tried to make various strategies that prioritize
aspects of speed, accuracy, convenience, and justice. Data collection techniques in this study used
observation, interview, and documentation techniques. Strategies are implemented by developing
structures through optimal management of the division of labor, collaboration with additional
workforce. Development of procedures through simplification of requirements. Infrastructure
development is carried out by adding printing equipment and service facilities in each service
district.
PENDAHULUAN
Setiap negara pasti mempunyai penduduk, karena penduduk mempunyai
pengertian yaitu orang yang bertempat tinggal dalam wilayah suatu negara dan
tunduk pada kekuasaan negara. Begitu pula dengan Indonesia, pasti juga
mempunyai penduduk yang mendiami suatu wilayah di Indonesia. Pada mulanya
penduduk Indonesia hanya terdiri dari orang-orang dari satu keturunan yang berasal
dari satu nenek moyang. Dalam hal ini faktor terpenting adalah pertalian darah.
821
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
Akan tetapi wilayah Indonesia sekarang ini telah didatangi oleh orang-orang dari
negara lain yang mempunyai nenek moyang yang lain pula.
Dalam UUD NKRI 1945 Pasal 26 ayat 1 yaitu : “Yang menjadi warga
negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dalam hal tersebut tempat
tinggal menentukan apakah seorang termasuk sebagai penduduk suatu negara. Ini
dibuktikan dengan adanya sistem Administrasi Kependudukan atau sering kita
kenal dengan sebutan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kartu Tanda Penduduk tidak hanya memiliki fungsi sebagai data penduduk
yang berdomisili di satu tempat, KTP juga berfungsi sebagai database yang
digunakan dalam penentuan daftar pemilih tetap dalam pemilu. Kartu Tanda
Penduduk juga memiliki kekuatan hukum tetap. Karena KTP juga digunakan
sebagai tanda pengenal dalam berbagai permasalah hukum, contohnya dalam
permasalah hukum keperperdataan pada saat seseorang ingin mendaftarkan
perkaranya dipengadilan maka alat kelengkapan berkas perkaranya yang harus
dimasukan salah satunya adalah Kartu Tanda Penduduk atau KTP.
Dalam implementasi Kartu Tanda Penduduk di indonesia masih memiliki
beberapa kekurangan, salah satunya yaitu memberikan kesempatan untuk memiliki
KTP lebih dari satu, karena KTP hanya berlaku di satu tempat domisili, maka jika
seseorang berpindah tempat domisili dia harus membuat Kartu Tanda Penduduk
yang baru namun Kartu Tanda Penduduk yang lama masih tetap berlaku. Dalam
menyikapi hal tersebut pemerintah telah melakukan terobosan baru dalam bidang
Sistem Administrasi Kependudukan yaitu dengan mengadakan pembuatan
Elektronik Kartu Tanda Penduduk atau e-KTP.
E-KTP atau KTP Elektronik merupakan dokumen kependudukan yang
memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun
teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. E-KTP
(Kartu Tanda Penduduk elektronik) merupakan program pemerintah untuk
menggantikan KTP menjadi E-KTP, yang di dalam kartu tersebut terkandung chip
dengan data sidik jari, tanda tangan, paspoto serta Nomor Induk Kependudukan
(NIK).
822
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
823
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
824
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
tidak dilengkapi dengan biometrik atau rekaman sidik jari. Di sana, e-IC hanya
dilengkapi dengan chip yang berisi data perorangan yang terbatas. Sedangkan di
india, sistem yang digunakan untuk pengelolaan data kependudukan adalah
sistem UID (Unique Identification Data), sedangkan di Indonesia namanya NIK
(Nomor Induk Kependudukan). UID diterbitkan melalui pendaftaran pada 68 titik
pelayanan, sedangkan program e-KTP di Indonesia dilaksanakan di lebih dari 6.214
kecamatan. Dengan demikian, e-KTP yang diterapkan di Indonesia merupakan
gabungan e-ID china dan UID india, karena e-KTP dilengkapi dengan biometrik
dan chip. E-KTP juga mempunyai keunggulan dibandingkan dengan KTP
biasa/KTP nasional, keunggulan-keunggulan tersebut diantaranya :
1. Identitas diri tunggal
2. Tidak dapat dipalsukan
3. Tidak dapat digandakan
3. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada (e-voting).
Selain itu, e-KTP juga memiliki beberapa perbedaan dari KTP nasional
yang sebelumnya, perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1
Jenis
No. Karakteristik Teknologi Validitas/Verifikasi
KTP
Foto dicetak pada Bahan terbuat dari
kartu plastik
Tanda tangan/ cap
Nomor serial khusus Pengawasan dan
jempol Gulloche verifikasi
KTP Data tercetak dengan Pattrens pada kartu pengesahan dari
1
Nasional komputer Hanya untuk tingkat terendah
Tidak Berlaku keperluan ID RT/RW dan
nasional Pemindaian foto dan seterusnya
Tahan lebih lama tanda tangan/cap
(tidak mudah lecek) jempol
Pengawasan dan
Bahan terbuat dari
Foto dicetak pada verifikasi
PVC/PC
kartu pengesahan dari
Nomor serial khusus
Data tercetak dengan tingkat terendah
Gulloche
2 E-KTP komputer RT/RW dan
Patterns pada kartu
Berlaku nasional seterusnya
Pemindaian foto dan
Mampu menyimpan Multi aplikasi
tanda tangan/cap
data Diterima secara
jempol
internasional
825
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
826
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
yang tugas, wewenang dan kewajiban secara terbuka (Transparan), efektif, efisien,
akuntabel dan bertanggung jawab. Dengan demikian maka pelayanan umum yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga Negara (publik), atau lembaga swasta non
pemerintah adalah pelayanan umumnya, sasarannya, hasilnya mengedepankan
kepentingan umum.
Dalam memberikan pelayanan yang dimaksud merupakan dapat
memberikan strategi yang tepat. Pelayanan diharapkan mampu menjadi salah satu
poin untuk memberikan kepuasan dalam pelayanan yang diberikan.
Penyelenggaraan pelayanan publik sering dihadapkan pada tantangan kondisi yang
belum sesuai dengan kebutuhan baik itu dalam perubahan kehidupan dibidang
kehidupan masyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Serta adanya tantangan
global yang dipicu oleh kemajuan dibidang pengetahuan, teknologi, informasi,
komunikasi dan lainnya. Kondisi dan perubahan tersebut dengan cepat ditanggapi
oleh pemerintahan indonesia yang bijak menyikapinya dengan melakukan beberapa
langkah kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan untuk membangun
kepercayaan masyarakat dalam mewujudkan tujuan pembanguanan nasional.
Dalam menanggapi hal tersebut dikeluarkan Undang-undang No 25 Tahun 2009
Tantang Pelayanan Publik serta aturan pelaksanaannya yang dapat diterapkan
sehingga masyarakat memperoleh pelayanan yang sesuai dengan harapan dan yang
di cita-citakan negara. Dengan tujuan untuk membangun sebuah kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah sebagai
penyelenggaraan pelayanan seiring dengan tuntutan dan harapan seluruh
warganegara ataupun penduduk dalam meningkatkan pelayanan publik di
Indonesia.
Pelayanan publik merupakan suatu rangkaian kegiatan atas pemenuhan
kebutuhan dalam pelayanan sesuai peraturan yang ditetapkan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas palayanan administrasi yang disediakan oleh instansi
pemerintah ataupun penyelenggara pelayanan publik. Dalam pelayanan publik
Undang-Undang ini haruslah menjadi landasan bagi setiap birokrasi /
penyelenggara pelayanan publik dalam memberikan pelayanan. Dalam kehidupan
bernegara, pemerintah berfungsi sebagai pemberi pelayanan publik yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Pemahaman mengenai strategi pelayanan sangatlah
827
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
dibutuhkan oleh semua usaha, pelayanan erat dengan masyarakat yang akhirnya
akan menciptakan kepuasan masyarakat dan loyalitas masyarakat terhadap
ketentuan yang dibuat oleh Dispenduk Capil. Kepuasan masyarakat adalah faktor
penting yang sangat bermakna untuk meningkatkan pelayanan yang berulang.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kantor Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil kota Malang harus mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang
ada dilembaganya, mulai dari sarana, prasarana dan sumber daya manusia serta
teknologi perangkat lunak lainnya.
Dalam pembuatan e-KTP dimana pemerintah harus ada perencanaan yang
baik agar kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik, teratur, dan dapat
menciptakan suatu kegiatan yang efektif dan efesien. Pemahaman mengenai
strategi pelayanan sangatlah dibutuhkan oleh semua usaha, pelayanan yang dekat
dengan masyarakat yang akhirnya akan menciptakan kepuasan masyarakat dan
loyalitas masyarakat terhadap ketentuan yang dibuat oleh Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil. Kepuasan masyarakat adalah faktor penting yang sangat
bermakna untuk meningkatkan pelayanan yang berulang. Dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat, kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil kota
Malang harus mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dilembaganya
mulai dari sarana, prasarana dan sumber daya manusia serta teknologi perangkat
lunak lainnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2007) mengartikan penelitian
kualitatif sebagai penelitian yang membentuk data deskriptif yang berupa kata-kata
tertulis maupun lisan dari orang-orang serta perilaku yang dapat diamati. Jenis
penelitian ini menjelaskan gambaran keadaan obyek penelitian berdasarkan fakta-
fakta yang nampak sebagaimana adanya, dalam hal ini menggambarkan
pelaksanaan kebijakan pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Malang. a) Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Waktu penelitian pada
bulan Januari 2018 sampai dengan Februari 2018 dengan lokasi yang diambil
adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang dengan alamat di
Perkantoran Terpadu Gedung A, Jl. Mayjen Sungkono, Arjowinangun,
828
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
829
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
830
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
Pengelompokan jenis pelayanan tersebut di didasarkan pada ciri, sifat serta produk
pelayanan yang dihasilkan, yaitu:
1. Pelayanan Administratif
2. Pelayanan Barang
3. Pelayanan Jasa
Pengertian E-Government
Menurut Bank Dunia (Samodra Wibawa 2009:113), E-Government adalah
penggunaan teknologi informasi oleh instansi pemerintah seperti wide area
Networks (WAN) internet, moble competing, yang dapat digunakan untuk
membangun hubungan dengan masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah
lainnya. Menurut The Worid Bank Group (Falih Suaedi, Bintoro Wardianto
2010:54), E-Government ialah sebagai upaya pemamfaatan informasi dan teknologi
komunikasi untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas, transfaransi dan
akuntabilitas pemerintah dalam memberikan pelayanan publik secara lebih baik.
Kemudian menurut Depkomenfo (Samodra Wibawa 2009:114),
mendefinisikan E-Goverment adalah pelayanan publik yang diselenggarakan
melalui situs pemerintah dimana domain yang digunakan juga menunjukkan
domain pemerintah Indonesia yakni (go.id) Menurut Clay G. Weslatt (15 Agustus
2007) dalam website, E-Goverment adalah menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mempromosikan pemerintah yang lebih effisien dan penekanan
biaya yang efektif, kemudian pasilitas layanan terhadap masyarakat umum dan
membuat pemerintah lebih bertanggung jawab kepada masyarakat.
Sedangkan dalam buku E-Goverment In Action (2005:5) menguraikan E-
Goverment adalah suatu usaha menciptakan suasana penyelanggaraan pemerintah
yang sesuai dengan objektif bersama (Shared goals) dari sejumlah komunitas yang
berkepentingan, oleh karena itu visi yang dicanangkan juga harus mencerminkan
visi bersama dari pada stakholeder yang ada misalnya:
a. Memperbaiki produktifitas dan kinerja operasional pemerintah dalam melayani
masyarakatnya;
b. Mempromosikan pemerintah yang bersih dan transparans;
c. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat meluli kinerja pelayanan public;
d. Menjamin terciptanya penyelengaaan negara yang demokratis;
831
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
Karena visi tersebut berasal “Dari, Oleh dan Untuk” masyarakat atau
komunitas dimana E-Goverment tersebut diimplementasikan, maka masanya akan
sangat bergantung pada stuasi dan kondisi masyarakat setempat. Sebagaimana
dikemukakan diatas bahwa E-Goverment adalah upaya untuk penyelanggaraan
pamerintah yang berbasis elektronik dalam rangka mengingkatkan kualitas
pelayanan publik secara efektif dan efesien. Dari pengertian diatas dapat diartikan
bahwa E-Goverment merupakan proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai
alat untuk membantu manjalankan sistem pemerintah secara efesien. Ada hal utama
yang dapat kita tarik dari pengertian E-Goverment diatas, yaitu:
a. Penggunaan teknoligi informasi (internet) sebagai alat baru;
b. Tujuan pemanfaatannya sehingga pemerintah dapat berjalan secara efektif,
efesien dan produktif dalam penggunaan teknologi internet,seluruh proses atau
prosedur yang berbelit-belit dapat dipangkas.
III.II. Pengertian Pengembangan E-Government
Pengembangan E-Government berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2003 adalah
upanya untuk mengembangkan penyelenggaraaan kepemerintahan yang berbasis
(menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik
secara efektif dan efesien. Untuk mengembangkan sistem manajemen dan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi maka pemarintah harus segara
melaksanakan proses transformasi E-government. Melalui pengembangan E-
Government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja dilingkungan
pemerintah dengan cara :
a. Mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi
untukmengeliminasi sekat-sekat organisai dan birokrasi;
b. Membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan
instansi-instansi pemerintah berkerja secara terpadu, untuk menyederhanakan
akses kesemua informasi layanan publik yangharus disediakan oleh
pemerintah.
Ada banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh pemerintah yang melaksanakan
proses transformasi menuju E-Government, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder nya baik
masyarakat maupun kalangan bisnis dan industri;
832
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
833
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
834
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
835
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
selanjutnya disingkat KTP, adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri
yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. KTP mencantumkan gambar lambang Garuda
Pancasila dan peta wilayah Negara Republik Indonesia, memuat keterangan
tentang NIK, nama, tempat tanggal lahir, laki-laki atau perempuan, agama,
status perkawinan, golongan darah, alamat, pekerjaan, kewarganegaraan, pas
foto, masa berlaku, tempat dan tanggal dikeluarkan KTP, tanda tangan
pemegang KTP, serta memuat nama dan nomor induk pegawai pejabat yang
menandatanganinya.
2. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Menurut Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan, selanjutnya
III.V. Pengertian Electronic Kartu Tanda Penduduk (e-KTP)
Pengertian Electronic Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) sebagai berikut:
“Electronic KTP adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan
atau pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan
berbasis pada database kependudukan Nasional”1.
Berdasarkan pengertian diatas bahwa electronic KTP merupakan suatu sistem
berbasis teknologi yang dapat menyimpan data kependudukan dalam database
yang tentunya memiliki keamanan dan pengendalian. e-KTP dapat dikatakan
sebagai sistem yang terintegrasi untuk memberikan pelayanan berupa data
kependudukan yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dalam meningkatkan pelayanan publik. Electronic Kartu Tanda Penduduk (e-KTP)
dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvesional di Indonesia yang
memungkinkan sesorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan
belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh
Indonesia, fakta tersebut member peluang penduduk yang ingin berbuat curang
terhadap Negara dengan menduplikasi KTP nya. Beberapa diantaranya digunakan
untuk menghindari pajak, memudahkan pembuatan paspor, mengamankan korupsi,
dan menyembunyikan identitas (misalnya para teroris dan penjahat lainnya). Maka
1
(Sumber: http://www.e-KTP.com/2011/06/hello-world].
836
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-
73470-5-2
dari itu penduduk wajib electronic KTP (e-KTP) berhak memperoleh electronic
KTP (e-KTP) yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
839
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
838
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
Negara Indonesia dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah
berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki
KTP Elektronik (e-KTP). Sebagaimana dimaksud berlaku secara nasional.
Penduduk yang telah memiliki KTP-el seharusnya melanjutkan Pasal 63 Ayat (5)
UU ini, wajib membawanya pada saat bepergian. Sementara itu pada Ayat 6 (enam)
disbeutkan bahwa, penduduk hanya memiliki 1 (satu) KTPel.
“Pengurusan dan penerbitan Dokumen Kependudukan (dokumen resmi
yang telah diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum
sebagai alat bukti autentik yang dihasilkandari pelayanan Pendaftaran Penduduk
dan Pencatatan Sipil) tidak dipungut biaya,” tegas Pasal 79 A Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2013 ini. Adapun Data Pribadi Penduduk yang harus dilindungi
sesuai UU ini meliputi: Keterangan tentang cacat fisik dan/atau mental, Sidik jari,
iris mata, tanda tangan dan Elemen data lainnya yang merupakan aib seseorang.
Dimana Kepuasan Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bisa
dibuktikan dengan mampu melakukan/memberikan sesuatu yang dicari oleh
masyarakat sehingga pada tingkat yang cukup dengan melihat pelayanan yang
memberikan kepuasaan pelayanan seperti:
1) Efektif
Berdasaran pengertian efektif adalah suatu pencapaian tujuan/target dalam
batas waktu yang sudah ditentapkan tanpa sama sekali memperdulikan biaya
yang sudah dikeluarkan.
2) Efesien
Pencapaian target dengan menggunakan input (biaya) yang sama untuk
menghasilkan output (hasil) yang lebih besar.
Berdasarkan dari kedua pernyataan tersebut bahwa Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Malang sudah melakukan hal yang efektif berdasarkan
dengan masalah yang dihadapai masyarakat yaitu waktu dan jarak yang sudah
ditempuh, mengenai waktu Dinas melakukan pelayanan dalam waktu yang tidak
memakan banyak waktu. Dan berdasarkan jarak Dinas sudah mendekatakan
pelayanan dengan turun langsung kemasyarakat nya, Dari sisi kepuasan masyarakat
merasa puas karena didekatkan tempat perekapaman dengan tempat tinggalnya
tidak harus jauh-jauh datang ke Dinas karena dengan jauhnya lokasi sudah
839
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
memakan biaya transportasi,dan juga mengantri itu sudah menghabiskan waktu dan
tenaga karena banyak kepentingan lain yang harus mereka urus selain proses
perekaman, dengan adanya jemput bola membantu mengatasi itu semua. Sampai
sejauh ini berdasarkan yang telah saya amati Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Malang tidak memungut biaya untuk kepengurusan e-KTP. Dari
penelitian yang dilakukan Mengenai Strategi Pelayanan Administrasi e-KTP Dalam
Kajian Kepuasan Pelayanan untuk Kesejahteraan Masyarakat sudah berjalan
dengan baik sehingga sebaik apapun pelayanan yang telah di laksanakan butuh
strategi yang lebih tepat lagi agar pelayanan itu terus berkembang menjadi lebih
baik.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi Pelayanan Administrasi e-
KTP Tidak diherankan lagi bahwa dari setiap pelayanan yang ada sudah pasti
memiliki faktor pendukung dan penghambat yang dimana faktor pendung adalah
faktor yang membangun strategi dari setiap pelayanan yang ada menjadi lebih baik
lagi, Sumber Daya Manusia (SDM), Kerja sama, Komunikasi, Akses informasi dan
Sarana-prasarana menjadi faktor yang mendukung terlaksananya Strategi
Pelayanan Administrasi E-KTP di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota
Malang. Disamping faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan Strategi Pelayanan
Administrasi e-KTP ada juga faktor yang menghambat suatu pelaksanaan
pelayanan administrasi e-KTP tersebut yaitu seperti yang di katakana oleh Bapak
Drs. Sudarmanto, MM berdasarkan faktor internal dan eksternal. Dimana faktor
internal nya menyebutkan kekurangan SDM. Seharusnya organisasi yang baik itu
harus mampu bersaing dan mampu melakukan manajemen dan perencanaan
disemua aspek perusahaan. Dalam mencapai tujuan perusahaan, diperlukan sumber
manusia yang dibutuhkan baik itu secara kualitas atau secara kompetensi maupun
kuantitas. Kebutuhan ini tentunya akan berubah sesuai dengan kondisi internal
perusahaan maupun lingkungan eksternal.
Oleh karena itu perencanaan SDM diperlukan untuk menganalisis,
meramalkan dan mengantisipasi isu-isu dalam ketersedian SDM sebelum menjadi
permasalahan yang menghambat organisasi dalam pencapaian tujuan. sarana-
prasarana seperti: peralatan mesin merupakan peralatan yang membentu proses
menyelesaikan pekerjaan dikantor, misalnya alat tersebut digunakan untuk
840
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
841
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
842
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
program ini juga untuk mendukung Gerakan Indonesia Sadar Adminduk yang di
canangkan oleh pemerintah pusat.
Selain warga tidak perlu mengantri lama di kantor Dispendukcapil,
program ini turut meringankan beban kerja aparatur sipil negara di Dispendukcapil
setempat. Melalui pelayanan jemput bola ini, maka diharapkan kebutuhan
masyarakat akan administrasi kependudukan dapat terpenuhi dengan baik. Selain
itu, hal ini untuk mendorong dan memudahkan warga dalam melengkapi kebutuhan
kependudukannya. Pada dasarnya target dari pelayanan e-KTP yang Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Malang lakukan mulai dari usia 17 (tujuh
belas) Tahun sampai lansia, pada intinya Warga Negara Indonesia (WNI).
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil menegaskan memiliki e-KTP
sangatlah penting untuk segala urusan kepengurusan administrasi dan sebagainya.
Membuat pengumuman lewat media cetak, media elektronik, radio, dan media
sosial, mengadakan penyuluhan merupakan upaya supaya masyarakat bisa
mengetahui segala kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil dan akan dengan mudah mengaksesnya merupakan target dari
pelayanan e-KTP. Pasal 63 Undang-Undang ini juga Menegaskan penduduk Warga
Negara Indonesia dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah
berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki
KTP Elektronik (e-KTP). KTP sebagaimana dimaksud berlaku secara nasional.
Penduduk yang telah memiliki KTP-el, lanjut Pasal 63 Ayat (5) UU ini, wajib
membawanya pada saat bepergian. Sementara pada Ayat (6) disbeutkan, penduduk
hanya memiliki 1 (satu) e-KTP.“Pengurusan dan penerbitan Dokumen
Kependudukan (dokumen resmi yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang
mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari
pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil) tidak dipungut biaya,” tegas
Pasal 79 A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 ini. Adapun Data Pribadi
Penduduk yang harus dilindungi sesuai UU inimeliputi:
a) Keterangan tentang cacat fisik dan/atau mental
b) Sidik jari
c) Iris mata
d) Tanda tangan; dan
843
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
844
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
845
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
846
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
KESIMPULAN
Dalam penjabaran pembahasan diatas dapat kita ketahui bahwa E-KTP
merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan
administrasi yang dimana berguna untuk dapat menghimpun basis data terpadu
mengenai data penduduk seluruh Indonesia secara nasional, dengan adanya E-KTP
juga mempermudah pemerintah dalam mengambil data penduduk, tanpa harus
menunggu data yang harus disensu terlebih dahulu. Dengan begitu dengan adanya
E-KTP pelayanan administrasi dapat diciptakan dengan memberikan strategi yang
tepat dalam persaingan pengembangan era globalisasi dan revolusi industri 4.0 yang
sudah dibenarkan melalui Inpres No. 3 tahun 2003 mengenai pengembangan E-
Government dimana upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan
kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas
layanan public secara efektif dan efisien.
Bagaimana dengan pelaksanaan E-Government yang ada di dinas Pencataan
Sipil Kota Malang dalam melaksanakan realisasi pembuatan E-KTP pada
masyarakatnya. Jika dilihat dari beberapa indikator penataan system manajemen
dan proses kerja dilingkungan dinas Pencataan Sipil dapat diketahui bahwa
pengoptimalan pemanfaatan kemajuan, teknologi informasi untuk mengeliminasi
sekat- sekat organisasi dan birokrasi dapat dilaksanakan dengan terbentuknya
satuan jemput bola yang juga bekerja sama dengan dinas lain ataupun organisasi
pemerintahan lainnya.
Hal ini dapat memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para
stakeholdernya khususnya masyarakat dengan adanya satuan jemput bola yang di
847
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
848
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL
“Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
DAFTAR PUSTAKA
Ardi Perdana, Agung Suprojo, Ach. Bardjan Saleh(2013). Efektivitas Pelayanan
Program E-Ktp Pada Masyarakat JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik ISSN. 2442-6962 Vol. 2, No. 2.
Desi Andelia Baunsele, Willy Tri Hardianto (2019). Proses Pelayanan E-Ktp
Dalam Usaha Tertib Administrasi Kependudukan JISIP: Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik ISSN. 2442-6962Vol. 8 No. 1.
Dwiyanto, Agus. 2014. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.
Yogyakarta:Gajah Mada Press.
Hoedi Prasetyo, Wahyudi Sutopo (2017) Perkembangan Keilmuan Teknik Industri
Menuju Era Industri 4.0 Seminar dan Konferensi Nasional IDEC 2017
ISSN: 2579-6429.
.Mahmudi, 2015. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UUP STIM
YKPN
Maria Stella, Abd. Rohman(2019). Strategi Pelayanan Administrasi E-Ktp Dalam
Kajian Kepuasan Pelayanan (Studi Di Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kota Malang) JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ISSN. 2442-6962Vol. 8 No. 2.
Nur Ayyul Hisbani, Musliha Karim, Ihyani Malik (2015). Penerapan Inovasi
Pelayanan Publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Enrekang Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Volume 1 Nomor 3.
Suko Wahyono, Budi Prihatminingtyas, Annisa Purwatiningsih (2019)
Implementasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Kota Malang.
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan Vol 11 No 1
. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Venti eka satya (2018)Strategi indonesia menghadapi industri 4.0 Vol. X, No.
09/I/Puslit
849