Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari/Tanggal : Rabu, 06 Oktober 2021

Waktu : Pukul 10.00 – selesai

Pokok Bahasan : Diare

Sub pokok Bahasan : Diare pada anak

Sasaran : Ibu dan anak yang sedang dirawat di ruang anak Puskesmas
Sukorambi

Penyuluh : Vita Vironica

Tempat : Ruang Anak Puskesmas Sukorambi

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare pada anak diharapkan ibu dan anak
dapat menerapkan pola hidup sehat dan mengurangi faktor resiko terjadinya diare
pada anak.

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan diare pada anak, diharapkan ibu dan anak dapat
mengetahui :
1. Pengertian diare pada anak
2. Penyebab diare pada anak
3. Tanda dan gejala diare pada anak
4. Pencegahn diare pada anak

III. Garis-garis Besar Materi


1. Pengertian diare pada anak
2. Penyebab diare pada anak
3. Tanda dan gejala diare pada anak
4. Pencegahn diare pada anak

IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
V. Alat peraga
Poster

VI. Proses kegiatan penyuluhan

NoKegiatan Respon Waktu


1. Pendahuluan : a. Membalas salam 5 menit
a. Memberi salam pembuka b. Mendengarkan dan
dan memeperkenalkan diri memberikan respon
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
2. Penjelasan : Mendengarkan dengan penuh 20 menit
a. Pengertian diare pada anak perhatian
b. Penyebab diare pada anak
c. Tanda dan gejala diare pada
anak
d. Pencegahan diare pada anak
3. Penutup : a. Menanyakan hal yang 15 menit
a. Tanya jawab belum jelas
b. Menyimpulkan hasil penyuluhn b. Aktif bersama
c. Memberikan salam penutup menyimpulkan
c. Membalas salam

VII. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan
a. Tes awal
1) Apa yang anda ketahui tentang diare pada anak?
2) Apa saja penyebab diare pada anak ?
b. Tes akhir
1) Apa yang dimaksud dengan diare pada anak ?
2) Sebutkan apa saja penyebab diare pada anak?
3) Sebutkan apa saja tanda dan gejala diare pada anak ?
4) Sebutkan bagaimana pencegahan diare pada anak?
2. Observasi
c. Respon/tingkah laku audiens saat diberi pertanyaan : apakah diam atau
menjawab( baik/ kurang tepat )
d. Audiens antusias atau tidak
e. Audiens mengajukan pertanyaaan atau tidak
MATERI PENYULUHAN

1.1. Pengertian Diare


Diare adalah keadaan buang air besar lebIh dari 3x dalam sehari dengan
konsistensi cair atau lunak (Nanda, 2015). Berdasarkan definisi dari
WHO (World Health Organization) Diare adalah suatu kondisi dimana
seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan
dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya (tiga kali
atau lebih) dalam satu hari. Berdasarkan lamanya maka diare dibagi
menjadi 2 yaitu:
1. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari
2. Diare kronis/persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari

1.2. Penyebab
a. Adanya infeksi bakteri & virus pada saluran cerna meliputi infeksi
bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus,
Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,
G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
b. Makanan dan Minuman yang tidak sehat
1. Makanan Contoh: Makanan yang tidak dicuci bersih,
makanan yang terkontaminasi oleh debu, lalat, kecoa
Makanan yang sudah basi atau beracun.
2. Minuman Contoh: Mengonsumsi air minum yang dimasak tidak
terlalu lama, menggunakan air minum yang tercemar,
menggunakan botol susu yang kurang bersih
c. Lingkungan yang kumuh atau kotor.
d. Perilaku, contoh : tidak mencuci tangan sebelum makan, tidak
mencuci tangan sebelum dan sesudan buang air besar atau kecil, tidak
membuang tinja disembarang tempat.

1.3. Tanda Dan Gejala


a. Buang air besar lebih dari 3x / hari dengan konsistensi cair.
b. Penderita merasa haus, mulut dan lidah kering, tulang pipi menonjol,
mata cekung, ubun-ubun tampak cekung pada bayi.
c. Kulit perut bila dicubit kembali keasal berlangsung pelan dan lambat.
d. Nafsu makan menurun, muntah, muka tampak pucat
e. Cengeng, gelisah dan demam cukup tinggi
1.4. Derajat Dehidrasi Diare
1. Diare tanpa dehidrasi kehilangan cairan < 5% berat badan penderita
diare.
Tanda-tandanya:
a. Balita tetap aktif
b. Memiliki keinginan untuk minum seperti biasa
c. Mata tidak cekung
d. Turgor kembali segera
2. Diare dehidrasi ringan/sedang kehilangan cairan 5 -10% berat badan
penderita diare. Tanda-tandanya:
a. Gelisah atau rewel
b. Mata cekung
c. Ingin minum terus/rasa haus meningkat
d. Turgor kembali lambat
3. Diare dehidrasi berat kehilangan carian > 10% berat badan penderita
diare. Tanda-tandanya:
a. Lesu/lunglai, tidak sadar
b. Mata cekung
c. Malas minum
d. Turgor kembali sangat lambat = 2 detik

1.4. Pencegahan Diare


Kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yang dapat
dilakukan adalah :
1. Pemberian ASI
ASI adalah makanan paling baik untuk bayi. Komponen zat
makanan tersedia dalam bentuk yang ideal dan seimbang untuk
dicerna dan diserap secara optimal oleh bayi. ASI saja sudah cukup
untuk menjaga pertumbuhan sampai umur 6 bulan. Tidak ada
makanan lain yang dibutuhkan selama masa ini. ASI bersifat steril,
berbeda dengan sumber susu lain seperti susu formula atau cairan
lain yang disiapkan dengan air atau bahan-bahan dapat
terkontaminasi dalam botol yang kotor.
Pemberian ASI saja, tanpa cairan atau makanan lain dan tanpa
menggunakan botol, menghindarkan anak dari bahaya bakteri dan
organisme lain yang akan menyebabkan diare. Keadaan seperti ini di
sebut disusui secara penuh (memberikan ASI Eksklusif).
Bayi harus disusui secara penuh sampai mereka berumur 6
bulan. Setelah bulan dari kehidupannya, pemberian ASI harus
diteruskan sambil ditambahkan dengan makanan lain (proses
menyapih). ASI mempunyai khasiat preventif secara imunologik
dengan adanya antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. ASI
turut memberikan perlindungan terhadap diare.
Pada bayi yang baru lahir, pemberian ASI secara penuh
mempunyai daya lindung 4 kali lebih besar terhadap diare daripada
pemberian ASI yang disertai dengan susu botol. Flora normal usus
bayi yang disusui mencegah tumbuhnya bakteri penyebab botol
untuk susu formula, berisiko tinggi menyebabkan diare yang dapat
mengakibatkan terjadinya gizi buruk.
2. Makanan Pendamping ASI
Pemberian makanan pendamping ASI adalah saat bayi secara
bertahap mulai dibiasakan dengan makanan orang dewasa. Perilaku
pemberian makanan pendamping ASI yang baik meliputi
perhatian terhadap kapan, apa, dan bagaimana makanan
pendamping ASI diberikan
3. Menggunakan Air Bersih Yang Cukup
Penularan kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui
Face-Oral kuman tersebut dapat ditularkan bila masuk ke dalam
mulut melalui makanan, minuman atau benda yang tercemar dengan
tinja, misalnya jari-jari tangan, makanan yang wadah atau tempat
makan-minum yang dicuci dengan air tercemar.
Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air yang benar-
benar bersih mempunyai risiko menderita diare lebih kecil
dibanding dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih.
Masyarakat dapat mengurangi risiko terhadap serangan diare
yaitu dengan menggunakan air yang bersih dan melindungi air
tersebut dari kontaminasi mulai dari sumbernya sampai
penyimpanan di rumah.
4. Mencuci Tangan
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan
yang penting dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan.
Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buang air besar,
sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan,
sebelum menyuapi makan anak dan sebelum makan,mempunyai
dampak dalam kejadian diare ( Menurunkan angka kejadian diare
sebesar 47%).
5. Menggunakan Jamban
Pengalaman di beberapa negara membuktikan bahwa upaya
penggunaan jamban mempunyai dampak yang besar dalam
penurunan risiko terhadap penyakit diare. Keluarga yang tidak
mempunyai jamban harus membuat jamban dan keluarga harus
buang air besar di jamban.

Anda mungkin juga menyukai