Di susun oleh:
Trisna 202020641011091
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Di susun oleh:
202020641011091
Pembimbing
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan izinnya
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang penatalaksanaan fisioterapi pada
pasien ostheoatritis knee sinistra grade II-III di RSUD Sidoarjo guna memenuhi
tugas praktikkinik yang dilakukan di RSUD Sidoarjo. Shalawat serta salam tak
lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para
pengikutnya
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................i
Lembar Pengesahan.......................................................................................ii
Prakata Praktik..............................................................................................iii
Daftar Isi..........................................................................................................iv
Daftar Gambar................................................................................................v
BAB I Pendahuluan........................................................................................1
A. Rumusan Masalah.................................................................................2
B. Tujuan Penulis......................................................................................2
C. Manfaat Penulis....................................................................................2
BAB II Tinjauan Pustaka..............................................................................3
A. Definisi Spinal Cord Injury..................................................................3
B. Anatomi................................................................................................3
C. Klasifikasi Spinal Cord Injury..............................................................6
D. Etiologi.................................................................................................7
E. Manifestasi Klinis.................................................................................8
F. Patofisiologi..........................................................................................9
BAB III Status Klinis......................................................................................11
BAB IV Kesimpulan Dan Saran....................................................................25
Daftar Pustaka
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
Tingkat kecelakaan lalu lintas di kota besar terbilang cukup tinggi.
Kecelakaan lalu lintas tersebut dapat menimbulkan kerugian yang cukup
tinggi bagi pelaku atau korban kecelakaan. Akibat yang ditimbulkan bagi
korban atau pelaku kecelakaan itu sendiri dapat berupa efek fisik dan psikis.
Dari segi fisik, tentunya kecelakaan dapat menyebabkan timbulnya luka pada
setiap jaringan tubuh yang terkena trauma dari kecelakaan. Selain itu, jika
kecelakaan yang terjadi cukup berat dapat juga terjadi fraktur atau patah
tulang pada salah satu segmen, baik ektremitas ataupun tulang belakang.
Fraktur pada tulang belakang memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi,
karena fraktur tersebut dapat juga mengenai sumsum tulang belakang atau
medula spinalis. Sehingga akan terjadi cedera medula spnalis. Cedera medula
spinalis merupakan suatu trauma pada tulang belakang yang menyebabkan lesi
pada medula spinalis, sehingga menimbulkan gangguan neurologik.
Penyebab dari cedera medula spinalis, yaitu kecelakaan lalu lintas (50%),
jatuh (25%), dan cedera yang berhubungan dengan olahraga (10%); selain itu,
akibat kekerasan dan kecelakaan kerja. Selain itu, penyakit penyerta juga
dapat menjadi penyebab dari cedera medula spinalis, yaitu myelitis melintang,
polio, spina bifida, ataksia friedreich, dll.
Cedera pada medula spinalis dapat menimbulkan terjadinya tanda dan
gelaja yang tergantung pada tingkat kerusakan dari medula spinalis tersebut,
diantaranya gangguan motorik, gangguan sensorik, gangguan bladder dan
bowel, autonomic desrefleksia, dll. Disinilah peran fisioterapi sangat
diperlukan untuk memfasilitasi pemulihan kekuatan otot, fleksibilitas,
meningkatkan mobilitas, koordinasi, dan mempertahankan fungsi tubuh
melalui latihan.
Hal inilah yang melatarbelakangi kami, untuk membuat sebuah makalah
yang berjudul Spinal Cord Injury (SCI). Diharapkan dengan adanya makalah
1
ini dapat membatu masyarakat sekitar untuk menambah wawasan tentang
spinal cord injury baik dari definisi, penyebab, serta tanda dan gejala yang
akan ditimbulkan. Selain itu, sekaligus dapat diperuntukan untuk
memperkenalkan peran fisioterapi dalam spinal cord injury.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana problematika fisioterapi pada spinal cord injury?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui problematika fisioterapi pada spinal cord injury.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Spinal Cord Injury (SCI) adalah cedera yang terjadi karena trauma
sumsum tulang belakang atau tekanan pada sumsum tulang belakang karena
kecelakaan yang dapat mengakibatkan kehilangan atau gangguan fungsi baik
sementara atau permanen di motorik normal, indera, atau fungsi otonom serta
berkurangnya mobilitas atau perasaan (sensasi). Spinal cord injury (SCI)
terjadi ketika sesuatu (seperti: tulang, disk, atau benda asing) masuk atau
mengenai spinal dan merusakkan spinal cord atau suplai darah. (Harvey,
2016)
B. Anatomi Spinal Cord Injury
a. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu di kornu motorik atau kornu
ventralis.
Menurut Kemas (2015) ada beberapa penyebab dari spinal cord injury (SCI),
antara lain:
1. Trauma tumpul
2. Trauma tusuk
3. Spondilitis ankilosa
4. Artritis reumatoid
5. Abses spinal dan tumor, khususnya limfoma dan mieloma multipel.
6. Kecelakaan lalu lintas/jalan raya.
7. Injury atau jatuh dari ketinggian.
E. Manifestasi Klinis Spinal Cord Injury
a. Nyeri akut pada blakang leher, yang menyebar sepanjang saraf yang terkena
b. Paraplegia
c. Tingkat neurologis
h. Gagal nafas
11
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
B. ANAMNESIS (AUTO/HETERO)
1.KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan tangan dan kaki tidak bisa di Gerakan dan susah untuk di
angkat dan pasien mengeluhkan susah untuk berdiri terlalu lama dan berjalan
terlalu lama
2.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
(Sejarah keluarga dan genetic, kehamilan, kelahiran dan perinatal, tahap
perkembangan, gambaran perkembangan, dll)
Pasien merasakan sakit pada bulan februari yang dimana kaki terasa berat dan
susah di gerakan. Pada tanggal 20 februari 2021 pasien pernah ke RSUD dan
dokter di RSUD Sidoarjo mengajurkan pasien di bawa ke RS Doktor Sutomo
untuk melakukan pemeriksaan pada tanggal 29 maret 2021. Pada tanggal 15 Juni
2021 pasien melakukan operasi dan selesai di oprsai pasien dapat di rawat inap
selama 2 minggu dan pasien dapat diem di rumah selama 53 hari. Pada tanggal 23
Agustus 2021 pasien di rujuk ke RSUD Sidoarjo melakukan terapi
3.RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
-
4.RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
Hipertensi (-)
Asamurat (-)
Kolestrol (-)
DM (-)
Trauma (-)
5.RIWAYAT PENGOBATAN
6.ANAMNESIS SISTEM
a. Kepala dan Leher
-
b. Kardiovaskular
c. Respirasi
d. Gastrointestinal
e. Urogenital
f. Musculoskeletal
Adanya kekakuan otot pada kedua kaki di sertai nyeri
g. Nervorum
C. PEMERIKSAAN
1.PEMERIKSAAN FISIK
a) TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 120/70 mmhg
Denyut nadi : 66x/ menit
Pernapasan : 22x/menit
Temperatur : 36.5o C
Tinggi badan : 170cm
Berat badan : 60kg
f) GERAK DASAR
Gerak Aktif :
Regio Hip :
Regio Knee :
Regio Ankle :
Regio Hip :
Regio Hip Dextra Sinistra
Regio Knee :
Regio Knee Dextra Sinistra
Regio Ankle :
Regio Hip :
Regio Knee :
Aktivitas skor
Makan 10
Mandi 5
Kerapian / penampilan 5
Berpakian 5
Buang air besar 5
Buang air kecil 0
Penggunaan kamar mandi/toilet 5
Berpindah tempat 5
Mobilitas (berjalan padapermukaan 5
yang rata)
Menaiki/menuruni tangga 0
Hasil index barthel:
(55) ketergantungan berat (sangat tergntung) MMT
Frankle asia spinal cord injury : A ( complete tidak ada fungsi sensorik dan montorik sampek
sacral S4-S5
D. UNDERLYING PROCCESS
Kompresi aksial
Medula spinalis
SCI
Gangguan motorik
Gangguan mo torik otonom
Kekuatan otot
Moblisasi ROM
Aktif pasif strengthening
Brathing exercise
Trasfer ambulasi exercise
E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
(International Clatification of Functonal and disability)
Impairment
• Penurunan kekuatan otot
• Penurunan keseimbangan
• Penurunan blader dan blower
• Sensorik terganggu
Functional Limitation
Pasien kesulitan berjalan
Duduk ke berdiri masih belum bisa
Susah untuk memakai sepatu
Pasien sulit untuk berpindah dari kursi roda ke bed
Susah untuk mengakat kaki
Disability
- Pasien kesulitan untuk berkerja di kantor dan beribadah atau
sembahyang
F. PROGNOSIS
Qua at Vitam : Bonam
Qua at Sanam : Dubia ad Bonam
Qua at Fungsionam : Dubia ad Bonam
Qua at cosmeticam : Dubia ad Bonam
G. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1.Tujuan treatment
a) Jangka Pendek
o Meningkatkan keseimbangan
o Meningkatkan kekuatan otot
o sensorik
b) Jangka Panjang
Meningkatkan dan mengembalikan kemampuan fungsional
dalam aktivias sehari-hari.
2. Rencana tindakan
a) Teknologi Fisioterapi
ES
Rencana Tindakan
Mobilisasi ROM
H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. ES
F : 2- 3 kali perminggu
I : sesuai toleransi px
T : 15 menit
T : arus faradic
3. TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)
Persiapan alat: Siapkan alat TENS
Persiapan klien: Posisi klien tidur tengkurap dan daerah yang akan diterapi bebas dari
kain dan gelang.
Pelaksanaan terapi:
Pasang elektroda pada sisi depan dan belakang pergelangan tangan.
Intensitas 15.0 MA
Atur waktu 15 menit
3. ULTT
Memberikan manfaat untuk melepaskan penjepitan syaraf medianus
Dosis :
F : Dilakukan setiap hari
I : 8 repetisi, 8 hitungan
T : ULTT 1
T : 1 menit
MMT
T1 T2 T3
Regio Gerakan D S D S D S
hip fleksi 2 2 2 2 2 2
ekstensi 2 2 2 2 2 2
abd 2 2 2 2 2 2
add 2 2 2 2 2 2
knee Fleksi 2 2 2 2 2 2
Ekstensi 2 2 2 2 2 2
wrist Plantar F 2 2 2 2 2 2
Dorso f 2 2 2 2 2 2
Inversi 2 2 2 2 2 2
eversi 2 2 2 2 2 2
T1 T2 T3
Nyeri 1 1 1
diam
Nyeri 5 5 4
gerak
Nyeri 2 2 1
tekan
J. EDUKASI DAN KOMUNIKASI
L. CATATAN TAMBAHAN
..................,.......................
.
Pembimbing
( )
BAB IV
KESIMPULAN
Spinal cord injury (SCI) atau cedera pada saraf spinal adalah kondisi
terjadinya kerusakan pada medulla spinalis akibat adanya trauma atau
benturan sehingga menyebabkan gangguan neurologis pada bagian yang
disarafi. SCI dapat dibagi menjadi dua berdasarkan penyebabnya yaitu
traumatic mencakup fraktur, dislokasi dan kontusio dari kolumna vertebra
dan non traumatic mencakup penyakit motor neuron, myelopati
spondilotik, penyakit infeksius dan inflamatori, penyakit neoplastik,
penyakit vascular, kondisi toksik dan metabolic dan gangguan congenital
dan perkembangan. Tanda dan gejala dari SCI antara lain gngguan pada
fungsi neurologis, motorik dan sensorik. SCI sering kali terjadi
disebabkan karena adanya trauma ataupun kompresi pada tulang belakang
dan dapat menyebabkan kerusakan pada spinal cord berupa memar,
kontusio, kerusakan melintang laserasi dengan atau tanpa gangguan
peredaran darah, dan perdarahan. Kerusakan ini akan memblok syaraf
parasimpatis untuk melepaskan mediator kimia, kelumpuhan otot
pernapasan, sehingga mengakibatkan respon nyeri hebat dan akut
anestesi. Iskemia dan hipoksemia syok spinal, gangguan fungsi rektum
serta kandung kemih. Gangguan kebutuhan gangguan rasa nyaman nyeri,
oksigen dan potensial komplikasi, hipotensi, bradikardia dan gangguan
eliminasi. Problematika fisioterapi yang timbul antara lain keterbatasan
ROM, kelumpuhan, spastisitas, gangguan mobiliasi dan transfer, nyeri,
potensial terjadi kontrakur, potensial terjadi kekakua sendi, potensial
terjadi gangguan pernafasan, dan potensial gangguan integritas kulit.
24
DAFTAR PUSTAKA
Bima, A., 2014. Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia. Ed.1. Yogyakarta :
Bhafana publishing
Harvey, LA. 2016. Physiotherapy Rehabilitation For People With Spinal Cord
Injuries. Journal of PHYSIOTHERAPY. Volume 62, Halaman: 4-11.
Snell RS. 2007. Neuroanatomi Klinik : Pendahuluan dan Susunan Saraf Pusat.
Edisi 5. Halaman 1-16 Jakarta : EGC