Anda di halaman 1dari 3

Abel Manuah

041725484

Tugas.3

1 Dalam sumber dana dan pembelanjaan jangka pendek kita mengenal 2 istilah yang
berbeda yaitu Anjak Piutang dan Menjaminkan Piutang.

Jelaskan perbedaan diantara kedua sumber/bentuk pembelanjaan jangka pendek tersebut.

Anjak Piutang Menjaminkan Piutang


(Factoring)
Anjak piutang atau factoring adalah menjual Mirip dengan anjak piutang, namun piutang
piutang yang dimiliki oleh perusahaan tidak dijual, tapi dijaminkan kepada pihak
kepada pihak lain. tertentu untuk mendapatkan pinjaman.
Bagi perusahaan yang mempunyai piutang, Perusahaan tidak kehilangan hak atas
factoring bermanfaat, karena perusahaan piutang tersebut, namun bila perusahaan
tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tidak mampu melunasinya, maka perusahaan
tempo untuk memperoleh kas. akan kehilangan hak atas piutang tersebut
karena sudah berpindah tangan kepada yang
meminjamkan dana.
Pembiayaan relatif lebih murah. Terdapat pembiayaan, seperti biaya
pemrosesan dan biaya bunga.

2.Kapan suatu perusahaan membutuhkan sumber pembelanjaan jangka menengah?


Sebutkan 3 bentuk pembelanjaan jangka menengah dan jelaskan masing-masing bentuk
tersebut.

Perusahaan membutuhkan sumber pembelanjaan jangka menengah pada saat kebutuhan akan
sumber dana tidak dapat dipenuhi dari dana jangka pendek, namun juga berlebihan atau tidak
efisien apabila menggunakan pendanaan jangka panjang. Adapun sumber pendanaan jangka
menengah adalah pendanaan perusahaan yang pengembaliannya berjangka waktu lebih dari 1
(satu) tahun dan maksimal 10 (sepuluh) tahun. Terdapat 3 (tiga) bentuk pembelanjaan jangka
menengah, antara lain:

a. Term Loan

Merupakan sumber dana jangka menengah berupa kredit usaha yang umumnya memiliki tempo
pengembalian di atas 1 (satu) tahun dan tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Bentuk
pinjamannya berupa uang yang biasanya disediakan oleh bank maupun lembaga keuangan
non bank seperti lembaga dana pensiun, asuransi atau entitas yang lain. Term Loan memiliki
biaya yang lebih rendah dibanding dengan penerbitan obligasi atau saham, karena pada
penerbitan obligasi atau saham ada biaya emisi, pendaftaran dan biaya lainnya. Dalam Term
Loan biasanya terdapat perjanjian yang mensyaratkan bahwa pokok pinjaman dan bunganya
dibayar dalam jumlah yang sama secara periodik.

b. Equipment Loan atau Equipment Financing

Salah satu pendanaan jangka menengah yang bertujuan untuk pembelian suatu barang atau
perlengkapan baru bagi perusahaan. Equipment Loan biasanya diberikan oleh lembaga
perbankan, penjual perlengkapan, lembaga asuransi, lembaga dana pension dalam bentuk
pinjaman berupa barang atau perlengkapan yang mudah diperjualbelikan. Adapun cara
pembayarannya dengan menyesuaikan biaya penyusutan aktiva tetap tersebut. Terdapat 2
(dua) instrumen atau metode dalam pembiayaan Equipment Loan, yakni kontrak penjualan
(Conditional Sales Contract) dan Hipotik Barang Bergerak (Chattel Mortgage). Kontak penjualan
merupakan perjanjian mengenai pembelian perlengkapan (barang) secara kredit dimana
penjual tidak akan memberikan sebagian perlegkapan atau barangnya hingga barang tersebut
telah dilunasi oleh pembeli sesuai kontrak. Misalnya dalam pembelian kendaraan, maka BPKB
akan ditahan oleh penjual sampai pembeli melunasi sisa pembayaran. Istrumen kedua yakni
hipotik barang bergerak yakni semacam pemberian gadai, dimana pemberi pinjaman akan
menerima hak gadai sampai peminjam melunasi pinjamannya, apabila peminjam gagal
mengembalikan pinjamannya maka barang tersebut akan dijual. Biasanya barang berupa
barang yang umum sehingga mudah untuk dijual kembali.

c. Leasing

Pendanaan melalui leasing adalah alternatif pendanaan yang tidak berupa uang, namun berupa
sewa guna aset. Leasing merupakan persetujuan atas dasar kontrak, di mana pemilik dari
aktiva atau pihak yang menyewakan aktiva (lessor) menginginkan pihak lain atau penyewa
(lessee) untuk menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama jangka waktu atau periode
tertentu. Sehingga memberikan keuntungan bagi penyewa tanpa menanggung biaya perwatan,
pajak, dan asuransi. Adapun aktiva yang biasa disewa dan digunakan adalah tanah, bangunan,
peralatan pabrik. Terdapat 5 (lima) jenis leasing, penjelasannya sebagai berikut:

1. Financial/Capital Lease, merupakan leasing dengan perjanjian kontrak yang tidak dapat
dibatalkan (not cancelable) serta diangsur secara penuh, Finacial/Capital Lease terdiri dari
Direct Finance Lease dan Sale and Lease Back.

2. Operating Lease (sewa guna usaha biasa), merupakan jenis leasing yang mana penyedia
dana (pihak lessor) menyediakan biaya perawatan yang keseluruhannya tercakup dalam
pembayaran leasing. Leasing jenis ini biasanya terdapat klausul yang memberikan hak kepada
lessee untuk membatalkan perjanjian leasing, dan mengembalikan peralatan itu kepada lessor
sebelum habis waktu berlakunya.

3. Sales-Typed Lease (sewa guna usaha penjualan), jenis leasing ini adalah perusahaan
industri yang menjual lease barang dari hasil produksinya. Terdapat dua macam pendapatan
yang diakui, yaitu pendapatan penjualan barang dan pendapatan bunga atas pembelanjaan
selama jangka waktu lease.

4. Leverage Lease, melibatkan lembaga perbankan atau kreditor jangka panjang yang
membiayai bagian transaksi, sehingga lessor tidak membiayai objek leasing hingga persentase
tertentu dari harga barang dan sisanya akan dibiayai oleh credit provider.

5. Cross Border Lease, pihak lessor dan lesse yang terpisah karena berbeda negara, adapun
barang-barang (peralatan) yang ditransaksikan dalam leasing ini adalah barang yang memiliki
nilai yang besar, misalnya produksi kapal laut militer pabrikan PT. PAL dengan Korea Selatan

Sumber Materi Powerpoint Inisiasi 7 Pembelanjaan, Rina Windrati, SE, MM.

Anda mungkin juga menyukai