Anda di halaman 1dari 3

Abel Manuah

041725484

Tugas.1

1. Sebutkan dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor yang anda ketahui !

Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor yang tertuang dalam Pasal 5 UNDANG-
UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2009 adalah hasil perkalian dari 2
unsur pokok, yaitu:

1. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB); dan


2. Bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran
lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor.

Khusus untuk Kendaraan Bermotor yang digunakan di luar jalan umum, termasuk alat-alat
berat dan alat-alat besar serta kendaraan di air, dasar pengenaan Pajak Kendaraan
Bermotor adalah NJKB.

Bobot kendaraan dinyatakan dalam koefisien yang nilainya 1 atau lebih besar dari 1, dengan
pengertian sebagai berikut:

 Koefisien sama dengan 1 berarti kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan oleh
penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap masih dalam batas toleransi; dan
 Koefisien lebih besar dari 1 berarti penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap
melewati batas toleransi.

2. Berikan contoh perhitungan pajak hiburan yang ada disekitar kota anda !

Perhitungan Besaran Pajak Hiburan Tarif Pajak Hiburan ditetapkan :


1. Tontonan film, sebesar 20 % (dua puluh persen);
2. Pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana, sebesar 10 % (sepuluh persen);
3. Kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya, sebesar 20 % (dua puluh persen);
4. Pameran, sebesar 15 % (lima belas persen);
5. Diskotik, karaoke, klub malam, dan sejenisnya, sebesar 20 % (dua puluh persen);
6. Sirkus, akrobat, dan sulap, sebesar 15 % (lima belas persen);
7. Permainan bilyar, golf, dan boling, sebesar 30 % (tiga puluh persen);
8. Pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan, sebesar 15 % (lima belas persen);
9. Panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran (fitness center), sebesar 20 % (dua puluh persen); dan
10. Pertandingan olahraga, sebesar 20 % (dua puluh persen).
 
CONTOH
PERHITUNGAN PAJAK BIOSKOP
Tanda Masuk per orang Rp.            10.000
Pajak Hiburan sesuai tarif 20% x Rp. 20.000 Rp                2.000
Jumlah Tanda masuk yang harus dibayar
penonton Rp. 1.000 + Rp. 10.000 Rp              12.000
 
CONTOH
PERHITUNGAN PAJAK PERTUNJUKAN KESENIAN
Tanda Masuk per orang Rp.            10.000
Pajak Hiburan sesuai tarif 10% x Rp. 10.000 Rp                1.000
Jumlah Tanda masuk yang harus dibayar
penonton Rp. 1.000 + Rp. 10.000 Rp              11.000
 
Untuk penyelenggaraan hiburan yang tidak menggunakan tanda masuk, penetapan pajak terutang dihitung
dengan mengalikan tarif pa jak  dengan jumlah bayar oleh konsumen atau pendapatan kotor dari usaha.

3. Kepala daerah selaku kepala pemerintahan daerah adalah pemegang kekuasaan


pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan
kekayaan daerah yang dipisahkan. Sebutkan kewenangan untuk menetapkan apa saja
dari kepala daerah yang saudara/i ketahui !

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

BAB II
Pengelola Keuangan Daerah

Bagian Kesatu
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal 4

1. Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah dan


mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
2. Pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai kewenangan:
a. menyusun rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang
perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD;
b. mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang
perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama;
c. menetapkan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD,
dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
d. menetapkan kebijakan terkait Pengelolaan Keuangan Daerah;
e. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak terkait Pengelolaan
Keuangan Daerah yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;
f. menetapkan kebijakan pengelolaan APBD;
g. menetapkan KPA;
h. menetapkan Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran;
i. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan pajak daerah dan
retribusi daerah;
j. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan Utang dan Piutang
Daerah;
k. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran;
l. menetapkan pejabat lainnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; danvmelaksanakan
kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Dalam melaksanakan kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Daerah
melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya yang berupa perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban,
serta pengawasan Keuangan Daerah kepada Pejabat Perangkat Daerah.
4. Pejabat Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas:
a. sekretaris daerah selaku koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah;
b. kepala SKPKD selaku PPKD; dan
c. kepala SKPD selaku PA.
5. Pelimpahan sebagian atau seluruh kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
didasarkan pada prinsip pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji,
dan menerima atau mengeluarkan uang.
6. Pelimpahan kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan
keputusan Kepala Daerah

4. Menurut Devas, dkk (1986 : 61) untuk menilai sejauh mana sistem perpajakan daerah
atau suatu pajak daerah tertentu sudah baik atau tidak, dapat digunakan prinsip-
prinsip pajak daerah yang baik dan kriteria pengukurannya. Sebutkan prinsip-prinsip
pajak daerah dan kriteria pengukurannya yang saudara/i ketahui !

Prinsip pajak daerah

 Prinsip Keadilan (Equity)


 Prinsip Kepastian (Certainty)
 Prinsip Kecocokan/Kelayakan (Convience)
 Prinsip Ekonomi (Economy)

2. Kriteria pengukuran pajak

 Bosclair (2008) menyatakan bahwa value for money digunakan dalam meneliti


kemampuan organisasi pemerintah untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dan
mengontrol biaya dengan memastikan bahwa sumber daya yang dikelola atau input
yang digunakan dengan biaya terendah dan kegiatan diselenggarakan secara efisien
 penilaian kinerja dengan konsep value for money mendasarkan pada tiga elemen
utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
 Teknik Analisis Data yang biasa dipakai adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif

Anda mungkin juga menyukai