NAMA NPM
Desy Amelia : 21.12.5376
Fahriannor : 21.12.5377
Herdi Muliannor : 21.12.5380
Irfan Syahidi : 21.12.5383
Khafin Fasya Maulidi : 21.12.5384
M.Zuhdi : 21.12.5388
M.Habib Burrahman : 21.12.5387
M.Muyassir : 21.12.5389
Muhammand Fauzi Jiliansyah : 21.12.5395
Rahmat Hidayatillah : 21.12.5411
INSTITUT AGAMA
ISLAM
MARTAPURA
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "TATA CARA
i
PENULISAN BAHASA INDONESIA BERDASAR KAIDAH-KAIDAH EBI"
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Ejaan.............................................................................. 3
B. Persukuan(pemisah suku kata).................................................... 5
C. Penulisan huruf kapital................................................................ 6
D. Penulisan kata.............................................................................. 6
E. Penulisan partikel ....................................................................... 8
F. Pemakaian tanda baca ................................................................. 9
A. Kesimpulan.................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam berbahsa kita di ajarkan bukan hanya membaca kita
juga di ajarkan untuk menulis,jadi sebagai dasar dalam pemakaian
bahasa indonesia,dari segi tata tulis
Yang dalam penulisan bahasa indonesia terdapat materi pokok
1
B. Rumusan Masalah
1.Apa hakikat ejaan dalam bahasa indonesia?
2. Bagaimana pemisah suku kata?
3. Apa fungsi huruf kapital?
4. Apa fungsi penulisan kata?
5. Apa yang di maksud dengan partikel dalam penulisan?
6. Apa itu tanda baca dalam penulisan bahasa indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk menunjang pembakuan bahasa indonesia.
2. Untuk mengetahui batasan kata.
3. Untuk mengawali setiap nama,julukan dan judul.
4. Untuk pelengkap satuan kalimat.
5. Kata yang saling berkaitan dengan yang lain nya.
6. Ialah simbol yang berperan menunjukkan struktur.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Ejaan
3
Pendapat yang diungkapkan oleh Chaer dapat dipahami bahwa penggunaan ejaan
disesuaikan dengan kesepakatan antara pemakai bahasa dalam menuliskan
komunikasi lisan menjadi komunikasi tulis. Bahasa lisan yang seharusnya
diucapkan diganti dengan huruf-huruf dan lambang- lambang bahasa lainnya
sebagai pengguna bahasa dapat memahami bahasa tulis tersebut. Penggantian dari
komunikasi lisan menjadi komunikasi tulis harus sesuai dengan perjanjian antara
pemakai bahasa yang disebut dengan konvensi grafis.
Kridalaksana dalam Sarwoko 2007:13 mengungkapkan bahwa ejaan adalah
penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandardisasi.
Kaidah tersebut berfungsi mengupayakan agar komunikasi tulis sama baiknya
dengan komunikasi lisan. Kaidah itu mengatur pemakaian huruf, penulisan kata,
maupun pemakaian tanda baca. Standardisasi yang dimaksud 24 adalah
kesesuaian antara komunikasi tulis dan komunikasi lisan yang telah disepakati
antara anggota pengguna bahasa. Selain itu, Sarwoko 2007:13 menyatakan bahwa
hakikatnya ejaan adalah sebuah kesepakatan untuk menggunakan lambang bunyi
tertentu dan tanda-tanda tertentu agar dapat saling memahami. Pendeknya, ejaan
mengupayakan agar komunikasi tertulis sama baiknya dengan komunikasi lisan
melalui tanda-tanda dan simbol-simbol yang sudah disepakati.
Kesepakatan penggunaan tanda-tanda dan simbol-simbol dalam
mengupayakan agar komunikasi tulis sama baiknya dengan komunikasi lisan
dilakukan antara pemakai bahasa. Hal itu dilakukan agar komunikasi lisan yang
diganti dengan komunikasi tulis dapat dipahami oleh pemakai bahasa. Oleh
karena itu, kesepakatan antara pengguna bahasa diperlukan guna memperoleh
pemahaman bahasa tulis tersebut. Dari beberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa ejaan merupakan salah satu kaidah bahasa tentang
pelambangan bunyi bahasa yang mengupayakan agar komunikasi tertulis sama
baiknya dengan komunikasi lisan melalui tanda-tanda dan simbol-simbol yang
sudah disepakati. Tanda-tanda dan simbol-simbol tersebut dapat berfungsi untuk
menunjukkan ekspresi layaknya penggunaan bahasa yang dilakukan melalui
komunikasi lisan. Akan tetapi, fungsinya kurang setara dengan ekspresi yang
ditunjukkan dalam komunikasi lisan yang lebih kompleks.
4
B. Persukuan (Pemisahan suku kata)
Setiap kata dalam bahasa Indonesia terdiri dari satu atau beberapa suku
kata. Suku kata merupakan penggalan-penggalan kata berdasarkan
pengucapannya dan biasanya terdiri dari beberapa fonem. Fonem sendiri
terbagi menjadi dua yaitu vokal dan konsonan.
Pemenggalan suku kata ini sering jelas terlihat dalam unsur puisi, karmina
dan pada perbedaan pantun dan syair. Selain itu, suku kata juga sering
dikaitkan dengan rima dan jenis-jenis majas.
Suku kata terdiri dari dua jenis yaitu kata terbuka serta kata yang tertutup.
Pengertian dari suku pada kata yang terbuka ialah sebuah kata diakhiri melalui
huruf vokalnya, misalkan seperti ka, la, pe, do, mo, ni, dan lain sebagainya.
Pengertian suku kata tertutup adalah suku kata yang diakhiri dengan huruf
konsonan, contohnya seperti pam, lak, bang, kang, kan, ber, res, dan lain
sebagainya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, suku kata adalah struktur yang
terjadi dari satu atau urutan fonem yang merupakan bagian kata. Setiap suku
kata ditandai dengan sebuah vokal (termasuk diftong).
Kalau pada tengah katanya terdapat dua vokal berurutan (selain diftong),
pemisahan dilakukan di antara kedua vokal tersebut.
Kalau dapat konsonan atau huruf mati di antara dua vokal, pemisah bisa
digunakan sebelum huruf matinya tersebut.
Jika diletakan tengah kata terdapat dua huruf mati atau lebih, pemisahan
dilakukan setelah huruf mati pertama.
Imbuhan dan partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasar,
pada penyukuan dipisahkan.
5
C. Penulisan huruf kapital
Huruf kapital juga bisa disebut dengan huruf besar.yang mana berukuran
dan berbentuk khusus (lebih besar dari huruf biasa).penulisan huruf kapital di
gunakan untuk hutuf pertama pada suatu kalimat dan sebagainya.
D. Penulisan kata
Dalam penulisan kata kita harsu memahai terlebih dahulu tata cara
penulisan contoh:Kata depan,kata ulang,kata majemuk,dan gabungan kata yang
mendapat satu imbuhan dan dua imbuhan.
Dalam penulisan kata depan (di, ke dan dari), kata ganti (ku-, kau-, -ku,
-mu, dan -nya) dan partikel, acapkali kita dibingungkan dengan mana yang
harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti atau yang mendahuluinya
dan mana yang harus ditulis terpisah.
6
Berikut adalah sekilas tentang tata cara penulisan kata depan (di, ke dan
dari), kata ganti (ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya) dan partikel yang dikutip dari
Pedoman Umum EYD Permen RI Nomor 46 Tahun 2009.
Berdasarkan teori di atas, kata jenis ini dapat dikatakan sebagai bentuk
baru yang merupakan hasil dari reduplikasi. Contohnya adalah sebagai
berikut; anak-anak, tulisan-tulisan, perbedaan-perbedaan, minum-minuman,
dan lain-lain.
Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar,
baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara ketiganya untuk
membentuk kata baru, sehingga berhubungan dengan kata pertama.
Imbuhan berasal dari kata dasar imbuh, yang Artinya tambahan tidak
banyak. Imbuhan mendapat surfiks atau akhiran -an di akhir. Dalam Bahasa
Indonesia, imbuhan juga disebut sebagai afiks yang menjadi unsur penting
dalam mengubah bentuk kata, jenis kata dan maknanya.
7
Selain itu, dapat juga diartikan sebagai bentuk linguistik di dalam suatu
kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata maupun pokok kata.
Imbuhan mengubah leksem menjadi kata yang mempunyai arti lengkap,
seperti memiliki subjek, predikat dan objek. Proses pemberian imbuhan itulah
yang disebut afiksasi.
Misalnya kata dasar minum, yang akan berubah makna bila diberi
imbuhan -an di akhir kata menjadi “minuman”. Karena, minum merupakan
bentuk kata kerja dan minuman merupakan bentuk kata benda yang Artinya
pasti berbeda.
E. Penulisan partikel
Dalam bahasa indonesia,partikel adalah kelas kata yang hanya memiliki
arti dengan kaitan dengan kata yang lain dan tidak bisa di gunakan secara
lepas atau berdiri sendiri.
Partikel per yang berarti ‘tiap-tiap, demi, dan mulai ditulis terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya. Namun, partikel per
pada bilangan pecahan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh: Harga kain itu adalah sepuluh ribu rupiah per meter; dua pertiga.
Partikel pun yang sudah dianggap padu benar ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya. Sedangkan partikel pun yang ditulis setelah
kata benda, kata sifat, kata kerja, dan kata bilangan, dituliskan terpisah.
Contoh: walaupun; meskipun; biarpun; adapun; bagaimanapun;
kendatipun; maupun; sekalipun; sungguhpun;
Contoh yang ditulis terpisah: Jika tak ada yang kuning, merah pun tidak
masalah, asal bunganya bisa dipajang.
8
F. Pemakaian tanda baca
Kalimat Perintah
Kalau kamu memerintahkan atau menyeru kepada seseorang, maka
berlaku penggunaan tanda seru di sini jika ucapanmu dituliskan. Tanda
seru ini dipakai baik perintah yang sifatnya keras maupun tidak.
Contoh:
- Tolong matikan lampu di ruang itu!
9
Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)
R-u-a-n-g-g-u-r-u
19-08-1998.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Rizkha Tedy Heryansyah, 2021, Tanda Baca: Penggunaan, Fungsi, dan contoh
nya, https://www.ruangguru.com/blog/penggunaan-tanda-baca-fungsi-dan-
contohnya (05 Oktober 2021 20.37 WITA)
12