Anda di halaman 1dari 11

DESAIN KOMPETISI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Makalah disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran


PAI

Dosen Mata Kuliah : Dwi Wahyu Ningsih M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Rohiman (193106700077)
2. Nurlaila (193106700069)
3. Siti Jamilah (193106700081)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam

Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga Penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat
Pendidik dalam Islam”.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampu mata


kuliah Sosiologi Pendidikan yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan.

Mungkin saat menulis, Penulis banyak menyusun kata-kata yang kurang tepat
sehingga sulit untuk dipahami oleh para Pembaca. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT dan kekurangan hanyalah milik kita sebagai hamba-Nya.

Oleh karena itu kritik dan saran dari Pembaca sangat diharapkan oleh Penulis
demi memperbaiki makalah selanjutnya

Jakarta, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidik ialah, setiap orang dewasa bertanggung jawab dengan sengaja
mempengaruhi orang lain (anak didik), memberi pertolongan kepada anak yang masih
dalam perkembangan dan pertumbuhan untuk mencapai kedewasaan dapat dikatakan
pendidik. Orang yang bertanggung jawab atas pendidikan itu ialah :
a) Orang tua (ayah dan ibu), menjadi pendidik utama dan pertama bagi anak-
anaknya, orang tua sebagai pendidik adalah kodrati.
b) Pengajar atau pendidik disekolah, yang sering dikatakan guru. Pendidikan yang
dikatakan dengan memanggil guru, itu biasanya sering kita dengan dan sering
jugak kita katakan itu disekolah, karena belajar disekolah itu adalah formal.
c) Pemimpin/pemuka masyarakat, adalah pendidik dalam lembaga pendidikan
non-formal, dalam bermacam-macam perkumpulan atau organisasi yang ada
didalam masyarakat.

Seorang pendidik harus mempunyai sifat-sifat seorang pendidik yang baik,


mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan profesional, dan harus memenuhi
syarat-syarat untyk menjadi seorang pendidik. Oleh karena itu, makalah ini dibuat
dan akan membahas tentang hakikat pendidik. Tujuan akhir pendidikan Islam adalah
terciptanya insan kamil. Menurut Muhaimin, bahwa insan kamil adalah manusia
yang mempunyai wajah Qur’ani.

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari pendidik ?
b. Apa sajakah hakikat pendidik ?
c. Apa saja tugas dan syarat menjadi seorang pendidik ?
d. Sifat apa yang harus dimiliki oleh pendidik ?
e. Bagaimana tanggung jawab seorang pendidik terhadap peserta didiknya?

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidik
Dari segi bahasa, Pendidik sebagaimana dijelaskan oleh WJS. Poerwadaminta
adalah orang yang mendidik, yang berarti bahwa pendidik adalah orang yang
melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Dalam bahasa inggris dijumpai kata
seperti teacher yang berarti guru atau mengajar, atau guru yang mengajar. Dalam
bahasa Arab dijumpai kata Ustadz, Mudarris, Mu’allim, dll. Adapun makna dari kata
Mudarris berarti guru. Dengan demikian, kata pendidik secara fungsional
menunjukkan kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam bidang pengetahuan,
keterampilan, pendidikan, dan pengalaman.
Adapun pengertian pendidik menurut istilah yang lazim digunakan di
masyarakat, Menurut marimba, pendidik adalah seseorang yang memikul pertanggung
jawaban untuk mendidik, yaitu manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya
bertanggung jawab tentang pendidikan si terdidik. Secara singkat Ahmad Tafsir
mengatakan pendidikan dalam islam sama dengan teori barat, yaitu siapa saja yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik.

2. Hakikat Pendidik
Pendidik berarti juga orang dewasa yang bertanggung jawab memberi
pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar
mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat
kedewasaannya, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan
khalifah Allah SWT. Dan mampu melaksanakan tugas sebagai makhluk sosial dan
sebagai makhluk individu yang mandiri.
Pendidik pertama dan utama adalah orangtua sendiri. Mereka yang
bertanggung jawab penuh atas kemajuan perkembangan anak-anaknya, karena sukses
tidaknya anak sangat tergantung kepada pengasuhan, perhatian, dan pendidikannya.
Kesuksesan anak merupakan cermin atas kesuksesan orangtua juga. Firman Allah
SWT :

‫يَاَيُّهَاالَّ ِذي َْن اَ َمنُ ْوا قُ ْوااَ ْنفُ َس ُك ْم َواَ ْهلِ ْي ُك ْم نَارًا‬

2
“Wahai orang-orang yang beriman. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka”. (QS. At-Tahrim: 6)
Dikutip dari Abudin Nata, pengertian pendidik adalah orang yang mendidik.
Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan
kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam perspektif
pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan seluruh potensi peserta didik.
Jika kita melihat secara fungsional kata pendidik dapat diartikan sebagai
pemberi atau penyalur pengetahuan, keterampilan. Jika menjelaskan pendidik ini
selalu dikaitkan dengan bidang tugas dan pekejaan, maka istilah yang melekat adalah
lembaga pendidikan. Dan ini juga menunjukkan bahwa akhirnya pendidik merupakan
profesi atau keahlian tertentu yang melekat pada diri seseorang yang tugasnya adalah
mendidik atau memberikan pendidikan.
Dalam konteks pendidikan Islam “pendidik” sering disebut dengan Murabbi,
Mu’allim, Mu’addib, Mudarris, dan Mursyid. Menurut peristilahan yang dipakai di
pendidikan dalam konteks Islam, Kelima istilah ini mempunyai tempat tersendiri dan
mempunyai tugas masing-masing.

a) Murabbi adalah Orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu
berkreasi serta mampu mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak
menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.
b) Mu’allim adalah Orang yang menguasai ilmu dan mampu mengembangkannya
serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan
c) Mu’addib adalah Orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk
bertanggung jawab dalam membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.
d) Mudarris adalah Orang yang memiliki kepekaan intelektual dan informasi serta
memperbaharui pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan, dan berusaha
mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta melatih
keterampilan sesuai dengan bakat , minat dan kemampuannya.
e) Mursyid adalah Orang yang mampu menjadi model atau sentral identifikasi diri
atau menjadi pusat anutan, teladan dan konsultan bagi peserta didiknya.

3. Tugas dan Syarat seorang Pendidik


Tugas-tugas dari seorang pendidik adalah sebagai berikut :

3
a) Membimbing peserta didik, dalam artian mencari pengenalan terhadap anak didik
mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat dan sebagainya
b) Menciptakan situasi untuk pendidikan, yaitu suatu keadaan dimana tindakan-
tindakan pendidik dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang memuaskan
c) Seorang pendidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan, seperti
pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya. Seperti yang dikemukakan oleh
Imam al-Ghazali, bahwa tugas pendidik adalah menyempurnakan, membersihkan,
menyempurnakan serta membaha hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah
SWT.

Seorang pendidik haruslah memenuhi syarat-syarat nya. Adapun syaratnya untuk


menjadi seorang pendidik yaitu sebagai berikut:

a) Takwa kepada Allah Swt


Pendidik, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan islam, tidak mungkin
mendidik anak agar bertakwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak bertakwa kepada-
Nya. Sebab ia adalah teladan bagi muridnya sebagaimana Rasulullah SAW
menjadi teladan bagi umatnya. Sejauh mana seorang pendidik mampu memberi
teladan baik kepada murid-muridnya sejauh itu pula ia diperkirakan akan berhasil
mendidik mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan mulia.
b) Berilmu
Ijazah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu bukti, bahwa pemiliknya
telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang
diperlukannya untuk suatu jabatan.
Pendidik harus mempunyai ijazah supaya ia dibolehkan mengajar, kecuali
dalam keadaan darurat, misalnya jumlah murid sangat meningkat, sedang jumlah
guru jauh dari pada mencukupi, maka terpaksa menyimpang untuk sementara,
yakni menerima guru yang belum berijazah. Tetapi dalam keadaan normal ada
patokan bahwa semakin tinggi pendidikan pendidik makin baik mutu pendidikan
dan pada gilirannya makin tinggi pula derajat masyarakat.
c) Sehat jasmani
Kesehatan jasmani kerap kali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang
melamar untuk menjadi sebagai pendidik.
d) Berkelakuan baik

4
Budi pekerti pendidik maha penting dalam pendidikan watak murid, pendidik
harus berperan sebagai suri tauladan, karena anak-anak suka dengan yang bersifat
meniru. Diantara tujuan pendidikan ialah, membentuk akhlak baik pada anak, dan
ini hanya mungkin jika pendidik itu berakhlak baik pula, pendidik yang tidak
berakhlak baik, tidak akan mungkin dipercayakan pekerjaannya mendidik,yang
dimaksud dengan akhlak baik dalam ilmu pendidikan islamadalah akhlak yang
sesuai dengan ajaran islam, seperti dicontohkan oleh pendidik utama, Nabi
Muhammad Saw.

4. Sifat seorang Pendidik


Dalam kenyataannya untuk membedakan antara tugas, syarat, dan sifat sangat
sulit. Sifat merupakan pelengkap dari syarat-syarat, sehingga pendidik bisa dikatakan
memenuhi syarat maksimal. Pendidik bukan hanya menerima amanat dari orang tua
untuk mendidik, melainkan juga dari setiap orang yang memerlukan bantuan untuk
mendidiknya. Sebagai pemegang amanat, Pendidik bertanggung jawab atas amanat
yang diserahkan kepadanya.
Oleh karena itu, menjadi pendidik hendaklah memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a) Zuhud dan iklhas
b) Bersih lahir dan batin
c) Pemaaf, sabar, dan mampu mengendalikan diri
d) Bersifat kebapakan atau keibuan (dewasa)
e) Mengenal dan memahami pesrta didik dengan baik (baik secara individual
maupun kolektif)

Para ahli pendidikan Islam selalu mencampurkan tugas, syarat, dan sifat guru. Hal
ini dapat dipahami karena ketiganya memang mempunyai hubungan yang sangat erat.
Sifat-sifat guru yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disederhanakan
sebagai berikut :

a) Kasih sayang kepada anak didik


b) Lemah lembut
c) Rendah hati
d) Menghormati ilmu yang bukan pegangannya
e) Adil
f) Menyenangi ijtihad

5
g) Konsekuen, perkataan sesuai dengan perbuatan
h) Sederhana

Dalam menjadi pendidik sifat-sifat ini harus tertanam di dalam jiwa dan sanubari,
sehingga di dalam pelaksanaan tugas sebagai seorang pendidik selalu di selimuti
prasaan yang positif dan hanya mengharapkan keridhoan Allah semata, karena hanya
mengharapkan ridho-Nya mudah-mudahan akan terterhindar dari perbuatan-perbuatan
yang menyimpang dan melanggar perintah Allah SWT

5. Tanggung Jawab Pendidik


Sebagai pendidik atau tenaga pengajar, tentu memiliki tanggung jawab terhadap
apa yang dia emban terhadap dirinya, seperti pendidik harus memiliki tanggung jawab
terhadap peserta didik dan pendidik harus menyesuaikan terhadap apa yang dia
katakan dengan apa yang ia perbuat, dan masih banyak lagi tanggung jawab-tanggung
jawab menjadi seorang pendidik seperti hal nya berikut ini:
a) Meneruskan dan mengembangkan pendidikan yang telah diletakkan (dimulai)
oleh orang tua di rumah atau lingkungan sosial.
b) Meluruskan dan mengarahkan dasar-dasar pendidikan yang kurang baik, menurut
teori ilmu pendidikan dan teori ilmiah dalam pendidikan, agar dapat dicegah
kerugian yang mungkin timbul karena kesalahan pendidikan awal atau
lingkungan yang tidak terkontrol selama ini.
c) Meletakkan dasar-dasar ilmiah dan keterampilan untuk dapat dikembangkan
selanjutnya dalam pendidikan lanjutan, seandainya ada diantara mereka yang
meneruskan studinya.
d) Mempersiapkan mereka dengan pengetahuan dasar ini untuk menghadapi
lingkungan sosialnya, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dan memulai
penghidupannya sesuai dengan kemampuan dan kemudahan yang tersedia di
lingkungan masing-masing.

Segala upaya yang telah dilakukan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal
agar peserta didik yang telah menamatkan pelajaraannya, dapat memperoleh rasa
percaya diri untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh
selama ini.

6
BAB III

KESIMPULAN

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35357573/hakikat_pendidik_tugas_pendidik_dan_tanggungjawab
_pendidik
https://media.neliti.com/media/publications/56545-ID-none.pdf
http://mtrr1992.blogspot.com/2016/04/hakikat-pendidik-dalam-pendidikan-islam.html
https://dwulandari221.wordpress.com/2014/01/01/hakikat-fungsi-dan-tugas-pendidik-dalam-
pendidikan-islam/

iii

Anda mungkin juga menyukai