BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Kurikulum 2013 digulirkan sebagai langkah pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
yang telah dirilis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Elemen perubahan kurikulum fokus pada empat
standar yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses,dan Standar Penilaian.
Pada tahun pelajaran 2021/2022 SDN 1 Mulyoharjomengimplementasikan kurikulum 2013 di
kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada penyesuaian beban belajar,
penguatan proses, pendalaman dan perluasan materi, penataan pola pikir dan tata kelola.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional masih tetap
mengamanatkan setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk
menyusun kurikulumnya dengan mengacu kepada Standar Pendidkan yang baru, antara lain; 1)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, 2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi, 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses, 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian, 4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Konpetensi Dasar, dan 5) Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Berdasarkan hasil review KTSP yang telah dilaksanakan yaitu KTSP tahun pelajaran
2021/2022 dilakukan penyempurnaan dan penyesuaian dengan kondisi yang ada saat ini. Pada
awal tahun pelajaran 2021/2022 ini masih berlaku masa pandemi Covid 19 sehingga
pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan sepenuhnya. Demi keamanan dan
keselamatan serta kesehatan peserta didik dan guru pembelajaran dilaksanakan secara
kombinasi antara pembelajaran tatap muka (luring) dan pembelajaran jarak jauh (daring).
Kurikulum tahun 2021/2022 harus bisa mengadopsi jenis pembelajaran kombinasi atau blended
learning.
Mulai tahun pelajaran 2021/2022 ini juga mulai diberlakukannya Asesmen Nasional (AN).
Asesmen Nasional ini meliputi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan
Survei Lingkungan Belajar. Oleh karena itu kurikulum tahun pelajaran 2021/2022 ini juga
mempunyai muatan Asesmen Nasional, utamanya AKM. AN mulai diujikan tahun 2021 ini pada
peserta didik kelas 5 tahun pelajaran 2021/2022. Materi AKM meliputi kompetensi Literasi dan
2
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta
pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
basedcurriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadistandar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana,standar pengelolaan,standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas,dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik,dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalamanbelajar langsungindividual peserta didikmenjadi hasil belajarbagi
dirinya, sedangkanhasil belajarseluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
d. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses;
6
C. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum sebelumnnya,
karakteristik tersebut antara lain:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
7
besar keagamaan, qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang
kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik. Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo disusun dengan
memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Desa Pendem memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SDN 1 Mulyoharjo memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi
bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang agama dan peduli lingkungan,
serta keterampilan.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SDN 1 Mulyoharjo memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya
Muatan lokal Bahasa Jawasebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri serta bahan
kajian Seni Ukir yang diintegrasikan kedalam mata pelajaran seni budaya dan
prakarya, merupakan kebutuhan dan ciri khas Kabupaten Jepara. Tetapi tidak
melupakan kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan adanya
pembelajaran TIK dan Bahasa Inggris sebagai bagian dari pengembangan diri.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik dengan keterampilan dasar dan pengenalan dunia kerja yang ada di
sekitarnya. di antaranya ialah program Mulok yang terintegrasi dalam mata
pelajaran.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan
kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di
lingkungan sekolahsesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8. Dinamika perkembangan global
9
Olah raga Kabupaten Jepara. Hal ini didasarkan kepada alasan bahwa SDN 1
MulyoharjoJepara di bina secara langsung oleh Dinas tersebut.
Di samping prinsip-prinsip di atas, secara khusus pengembangan kurikulum SDN 1
MulyoharjoJepara juga berprinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SD
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga
dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan .
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, dan negara..
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar berkenaan dengan: 1. ilmu
pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, dan 4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan
anak yang relevan dengan tugas yang diberikan
2. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (afektif,
kognitif, dan pskiomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
16
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang
anatara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnyausia peserta didik pada
kelas tertentu.Melaluikompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensiinti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetesi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjangSekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dapat
dilihatpada Tabel berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS I KELAS II KELAS III
1) Menerima danmenjalankan 1) Menerima danmenjalankan 1) Menerima danmenjalankan
ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya
2) Memiliki perilaku jujur,disiplin, 2) Menunjukkan perilakujujur, 2) Menunjukkan perilakujujur,
tanggung jawab, santun, peduli, disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, santun,
dan percaya diri dalam santun, peduli, dan percaya diri peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru keluarga, teman, dan guru teman,guru dan tetangganya
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a. Kelompok 1 : kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1;
B. Muatan Kurikulum
18
1. Muatan Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun muatan dan alokasi waktu yang sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan. Susunan muatan pelajaran dan lokasi waktu untuk Sekolah
Dasar Negeri 1 Mulyoharjo sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3: Mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila danKewarganegaran 5 5 6 4 4 4
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, danKesehatan
4 4 4 4 4 4
Kelompok C
1. Bahasa Jawa
2 2 2 2 2 2
2. Pendidikan Lingkungan Hidup
2 2 2 2 2 2
Pengembangan Diri Wajib Pramuka *)
2 2 2 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 36 38 40 42 42 42
Keterangan:
o Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
o Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
o Mata pelajaran Kelompok C berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
o Muatan lokal memuat Bahasa Jawa dan Pendidikan Lingkungan Hidup
o Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
o Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
o Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Muatan Lokal.
o Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum didalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain
Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
o Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (wajib), Palang Merah Remaja, dan yang
lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial
peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan
19
KELAS 1
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : DIRIKU
Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru 1 minggu
Sub Tema 2 Tubuhku 1 minggu
Sub Tema 3 Aku Merawat Tubuhku 1 minggu
Sub Tema 4 Aku Istimewa 1 minggu
TEMA 2 : KEGEMARANKU
Sub Tema 1 Gemar Berolahraga 1 minggu
Sub Tema 2 Gemar Bernyanyi dan Menari 1 minggu
Sub Tema 3 Gemar Menggambar 1 minggu
Sub Tema 4 Gemar Membaca 1 minggu
TEMA 3 : KEGIATANKU
Sub Tema 1 Kegiatan Pagi Hari 1 minggu
20
KELAS 2
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : HIDUP RUKUN
Sub Tema 1 Hidup Rukun di Rumah 1 minggu
Sub Tema 2 Hidup Rukun dengan Teman Bermain 1 minggu
Sub Tema 3 Hidup Rukun di Sekolah 1 minggu
Sub Tema 4 Hidup Rukun di Masyarakat 1 minggu
TEMA 2 : BERMAIN DI LINGKUNGANKU
Sub Tema 1 Bermain di Lingkungan Rumah 1 minggu
Sub Tema 2 Bermain di Rumah Teman 1 minggu
Sub Tema 3 Bermain di Lingkungan Sekolah 1 minggu
Sub Tema 4 Bermain di Tempat Wisata 1 minggu
TEMA 3 : TUGASKU SEHARI-HARI
Sub Tema 1 Tugasku Sehari-hari di Rumah 1 minggu
Sub Tema 2 Tugasku Sehari-hari di Sekolah 1 minggu
Sub Tema 3 Tugasku Sebagai Umat Beragama 1 minggu
Sub Tema 4 Tugasku dalam Kehidupan Sosial 1 minggu
TEMA 4: AKU DAN SEKOLAHKU
Sub Tema 1 Tugas-tugas Sekolahku 1 minggu
Sub Tema 2 Kegiatan Ekstrakurikulerku 1 minggu
21
KELAS 3
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN
Sub Tema 1 1. Perkembangbiakan dan daur hidup hewan 1 minggu
Sub Tema 2 2. Perkembangbiakan tumbuhan 1 minggu
Sub Tema 3 3. Pelestarian hewan dan tumbuhan langka 1 minggu
Sub Tema 4 4. Proyek 1 minggu
TEMA 2 : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Sub Tema 1 1. Perkembangan teknologi pangan 1 minggu
Sub Tema 2 2. Perkembangan teknologi komunikasi 1 minggu
Sub Tema 3 3. Perkembangan teknologi komunikasi 1 minggu
4. Kegiatan berbasis projek
Sub Tema 4 1. Perkembangan teknologi pangan 1 minggu
TEMA 3 : PERUBAHAN DI ALAM
Sub Tema 1 1. Perubahan wujud benda 1 minggu
Sub Tema 2 2. Perubahan iklim dan cuaca 1 minggu
Sub Tema 3 3. Perubahan musim 1 minggu
Sub Tema 4 1. Proyek 1 minggu
TEMA 4: PEDULI LINGKUNGAN SOSIAL
Sub Tema 1 1. Lingkungan sosialku 1 minggu
Sub Tema 2 2. Permasalahan di lingkungan sosial 1 minggu
Sub Tema 3 3. Kepedulian terhadap lingkungan social 1 minggu
Sub Tema 4 1. Kegiatan berbasis proyek 1 minggu
SEMESTER 2
TEMA 5 : PERMAINAN TRADISIONAL
Sub Tema 1 1. Olahraga traditional 1 minggu
Sub Tema 2 2. Permainan traditional 1 minggu
22
KELAS 4
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : INDAHNYA KEBERSAMAAN
Sub Tema 1 Keragaman budayaku 1 minggu
Sub Tema 2 Kebersamaan dalam keberagaman 1 minggu
Sub Tema 3 Bersyukur atas keberagaman 1 minggu
TEMA 2 : SELALU BERMEMAT ENERGI
Sub Tema 1 Macam-macam sumber energi 1 minggu
Sub Tema 2 Pemanfaatan energi 1 minggu
Sub Tema 3 Gaya dan gerak 1 minggu
TEMA 3 : PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP
Sub Tema 1 Hewan dan tumbuhan dilingkungan rumahku 1 minggu
Sub Tema 2 Keberagaman makhluk hidup dilingkunganku 1 minggu
Sub Tema 3 Ayo cintai lingkungan 1 minggu
TEMA 4: BERBAGAI PEKERJAAN
Sub Tema 1 Jenis-jenis pekerjaan 1 minggu
Sub Tema 2 Barang dan jasa 1 minggu
Sub Tema 3 Pekerjaan orang tua 1 minggu
TEMA 5: PAHLAWANKU
Sub Tema 1 Perjuangan para pahlawan 1 minggu
Sub Tema 2 Pahlawanku kebanggaanku 1 minggu
Sub Tema 3 Sikap kepahlawanan 1 minggu
SEMESTER 2
TEMA 6 : INDAHNYA NEGERIKU
Sub Tema 1 Keanekaragaman hewan dan tumbuhan 1 minggu
Sub Tema 2 Keindahan alam negeriku 1 minggu
Sub Tema 3 Indahnya peninggalan negeriku 1 minggu
TEMA 7 : CITA-CITAKU
Sub Tema 1 Aku dan cita-citaku 1 minggu
Sub Tema 2 Hebatnya cita-citaku 1 minggu
Sub Tema 3 Giat berusaha meraih cita-cita 1 minggu
TEMA 8 : TEMPAT TINGGGALKU
23
KELAS 5
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : BENDA BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR
Sub Tema 1 Wujud Benda dan Cirinya 1 minggu
Sub Tema 2 Perubahan wujud benda 1 minggu
Sub Tema 3 Manusia dan lingkungan 1 minggu
TEMA 2 : PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN
Sub Tema 1 Macam-macam dalam khidupan 1 minggu
Sub Tema 2 Peristiwa-peristiwa penting 1 minggu
Sub Tema 3 Manusia dan Peristiwa Alam 1 minggu
TEMA 3 : KERUKUNAN DALAM BERMASYARAKAT
Sub Tema 1 Bentuk-bentuk kerukunan 1 minggu
Sub Tema 2 Manfaat hidup rukun 1 minggu
Sub Tema 3 Cara menjaga kerukunan 1 minggu
TEMA 4: SEHAT ITU PENTING
Sub Tema 1 Pentingnya kesehatan diri dan lingkungan 1 minggu
Sub Tema 2 Pola hidup sehat 1 minggu
Sub Tema 3 Lingkungan sehat 1 minggu
TEMA 5: BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA
Sub Tema 1 Indonesiaku bangsa yang kaya 1 minggu
Sub Tema 2 Indonesiaku bangsa yang berbudaya 1 minggu
Sub Tema 3 Indonesiaku bangsa yang cinta damai 1 minggu
SEMESTER 2
TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN
Sub Tema 1 Tubuh manusia 1 minggu
Sub Tema 2 Organ manusia dan hewan 1 minggu
Sub Tema 3 Cara hidup manusia, hewan dan tumbuhan 1 minggu
TEMA 7 : SEJARAH PERADABAN MANUSIA
Sub Tema 1 Kerajaan islam di Indonesia 1 minggu
Sub Tema 2 peninggalan kerajaan islam di Indonesia 1 minggu
Sub Tema 3 Melestarikan peninggalan kerajaan islam 1 minggu
diindonesia
TEMA 8 : EKOSISTEM
Sub Tema 1 Komponen ekosistem 1 minggu
Sub Tema 2 Hubungan makhluk hidup dan ekosistem 1 minggu
Sub Tema 3 Memelihara ekosistem 1 minggu
TEMA 9 : LINGKUNGAN SAHABAT KITA
Sub Tema 1 Manusia dan lingkungan 1 minggu
Sub Tema 2 Perubahan Lingkungan 1 minggu
Sub Tema 3 Usaha pelestarian lingkungan 1 minggu
KELAS 6
SEMESTER 1 Waktu
24
kontekstual.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep
dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh
kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu
disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda
dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan mata
pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran lain. Melalui
perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan
tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia
sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran mata pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Alam ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan
tersebut menyebabkanpelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik. Pendekatan sains seperti itu terutama
di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk kemudahan
pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke
mata pelajaran lain (integrasi inter-disipliner).
Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan kekompetensi
dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar mata pelajaran Matematika.
Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke kompetensi
dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar mata pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri, sehingga
pendekatan integrasinya adalah multi-disipliner, walaupun pembelajarannya tetap
menggunakan tematik terpadu. Prinsip pengintegrasian inter-disipliner untuk mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga
diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan
bahasa daerah diintegrasikan kedalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olah raga serta permainan daerah diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2. Muatan Lokal
Dalam Pasal 77 N Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional dinyatakan bahwa : (1) Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi
26
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan
lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.
Rambu-rambu pelaksanaan pendidikan muatan lokal di satuan pendidikan:
a. Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuan
pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra
satuan pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata pelajaran.
b. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan
kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.
c. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran
khusus muatan lokal.
d. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan
selama tiga tahun.
e. Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif,
psikomotor, dan action).
f. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan
portofolio.
g. Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata
pelajaran muatan lokal
h. Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik
satuan pendidikan.
i. Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat
bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.
Jenis Muatan Lokal yang dikembangkan
a) Bahasa Jawa
Dengan memperhatikan Surat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor
423.5/15322 tanggal 13 Juni 2014 tentang Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa
Jawa di Provinsi Jawa Tengahbahwa Bahasa Jawa adalah Muatan Lokal Wajib yang
disajikan terpisah sebagai mata pelajaran dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran setiap
minggu yang dialokasikan dalam struktur kurikulum 2013. Dengan demikian, maka
terdapat tambahan 2 jam pelajaran dalam struktur kurikulum 2013.
Pengembangan mulok Bahasa Jawa bertujuan agar siswa mampu:
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yangberlaku, baik secara lisan maupun tulis
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa
daerah yang merupakan bagian dari budaya dan bahasa bangsa Indonesia.
Memahami bahasa Jawa dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan
27
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Kepramukaan
a) Pendidikan Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib, yang wajib diikuti
oleh semua peserta didik dari kelas 1 s.d. kelas 6
b) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
c) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
d) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
e) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
f) Memiliki sikap kerjasama kelompok
g) Memiliki sikap jujur, tanggung jawab, hidup sederhana dan kerja keras.
h) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
2) Hafalan Juz Ama
a) Merupakan ekstra kurikuler wajib dari kelas 1 sd kelas 6
b) Sebagai upaya untuk meningkatkan nilai keimanan dan ketaqwaan
3) Kegiatan Dokter Kecil dan PMR
a) Praktik PPPK
b) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
c) Memiliki sikap kerjasama kelompok
d) Melatih siswa untuk cepat dan tepat dalam memberikan PPPK
e) Membentuk piket UKS
4) Kegiatan Olahraga Seni dan Budaya
a) Olah Raga Sepak Bola, Bola Voli, Taekwondo, karate
b) Pengembangan Komputer
c) Pengembangan Seni Tari
d) Pengembangan Seni Musik
e) Pengembangan seni baca al Quran
f) Pengembangan Seni Rebana
g) Drumband
h) Polisi Cilik
i) Kantin Kejujuran
Secara rinci program Pengembangan Diri SDN 1 Mulyoharjotahun pelajaran 2021/2022
adalah sebagai berikut.
Jenis
Kegiatan
No Pengembanga Pelaksanaan Peserta
Pengembangan Diri
n Diri
1. Bimbingan dan Layanan bimbingan Dilaksanakan oleh Seluruh siswa
Konseling individu guru kelas dari kelas 1
sampai kelas 6
Layanan bimbingan Sekali waktu
29
Jenis Pengembangan
Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi
Diri
Peduli sosial dan
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
2. UKS/PMR Peduli sosial Latihan
Toleransi terprogram
Disiplin
Komunikatif
Kerja Sama
B. Latihan olah bakat dan olah-minat,
1. Olahraga Sportifitas Melalui latihan
Menghargai prestasi rutin
Kerja keras Perlombaan olah
Cinta damai raga
Disiplin
Jujur
2. Khitobah Kreativitas Teori
Etos kerja penguasaan
Tanggung jawab kemampuan tata
Rasa Ingin Tahu bahasa/kebahas
Kerja sama aan
Praktik
percakapan
3. Seni Musik Kreativitas Melalui latihan
Etos kerja rutin terprogram
Tanggung jawab Mengikuti
Rasa Ingin Tahu lomba/festival
Kerja sama seni
4. Seni Tari Kreativitas Melalui latihan
Etos kerja rutin terprogram
Tanggung jawab Mengikuti
Rasa Ingin Tahu lomba/festival
Kerja sama seni
5. Seni Lukis Kreativitas Melalui latihan
Etos kerja rutin terprogram
Tanggung jawab Mengikuti
Rasa Ingin Tahu lomba/festival
Kerja sama seni
6. Polisi Cilik Kreativitas Melalui latihan
(Pocil) Etos kerja rutin terprogram
Tanggung jawab Mengikuti
Disiplin lomba/festival
Kerja sama seni
7. Seni Rebana Kreativitas Melalui latihan
Etos kerja rutin terprogram
Tanggung jawab Mengikuti
Rasa Ingin Tahu lomba/festival
Kerja sama seni
8. Drumbad Kreativitas Melalui latihan
32
Jenis Pengembangan
Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi
Diri
Etos kerja rutin terprogram
Tanggung jawab Mengikuti
Rasa Ingin Tahu lomba/festival
Kerja sama seni
9. OSN Kreativitas Melalui latihan
Etos kerja rutin terprogram
Tanggung jawab Mengikuti lomba
Rasa Ingin Tahu
Kerja sama
10. Pantomim Kreativitas Melalui latihan
Etos kerja rutin terprogram
Tanggung jawab Mengikuti
Rasa Ingin Tahu lomba/festival
Kerja sama seni
11. TIK Kreatifitas latihan
Kemandirian terprogram
Rekayasa
C. Keagamaan
1. MTQ Keimanan Sebelum
2. Khitobah Ketaqwaan pembelajaran
3. Pesantren Kilat Latihan rutin
terprogram
Peringatan hari
besar agama
Di masa jeda
dan ramadhan
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru
dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah
sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan
33
juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).
Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya
dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang
sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Mulai tahun pelajaran 2021/2022 ini pendidikan budaya dan karakter bangsa
dikembangkan juga Pendidikan Anti Korupsi. Pendidikan anti korupsi adalah program pendidikan
tentang korupsi yang tugas utama dari pendidikan anti korupsi di sekolah adalah untuk
memberikan pemahaman kepada siswa bagaimana siswa bisa membedakan antara kejahatan
korupsi dengan bentuk kejahatan lainnya, memberikan argumen yang logis dan rasional kenapa
korupsi dianggap sebagai suatu kejahatan, serta menunjukan cara-cara yang bisa ditempuh
dalam mengurangi terjadinya tindakan korupsi.
Secara umum tujuan pendidikan anti-korupsi adalah : (1) pembentukan pengetahuan dan
pemahaman mengenai bentuk korupsi dan aspek aspeknya; (2) pengubahan persepsi dan sikap
terhadap korupsi; dan (3) pembentukan keterampilan dan kecakapan baru yang ditujukan untuk
melawan korupsi. Dengan ketiga tujuan itu dapat dilihat bahwa pendidikan antikorupsi meskipun
mempunyai sasaran utama sebagai pendidikan nilai akan tetapi tetap meliputi ketiga ranah
pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Bloom yaitu pengembangan ranah kognitif, afektif
dan psikomotor siswa.
Berdasarkan rumusan yang ditentukan oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK), ada
sembilan nilai dasar yang perlu ditanamkan dan diperkuat melalui pelaksanaan pendidikan
antikorupsi di sekolah, yaitu nilai kejujuran: adil, berani, hidup sederhana, tanggung jawab,
disiplin, kerja keras, hemat dan mandiri.
Agama dan Budi Pekerti dan Penndidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Implementasi
pendidikan anti korupsi pada kegiatan ekstrakurikuler pada ekstrakurikuler Pramuka, kantin
kejujuran dan pengembangan bakat dan minat siswa. Kegiatan kokurikuler diimplementasikan
pada pemenuhan kurikulum pada muatan pelajaran PABP, PPKn dan muatan pelajaran lain yang
relevan. Terintegrasi pada tugas terstruktur, kegiatan literasi anti korupsi, gerakan anti
mencontek
Untuk memiliki pengetahuan yang benar dan tepat tentang korupsi, siswa perlu
mendapatkan berbagai informasi, terutama informasi yang memungkinkan mereka dapat
mengenal tindakan korupsi dan juga dapat membedakan antara tindakan kejahatan korupsi
dengan tindakan kejahatan lainnya. Untuk itu pembahasan tentang kriteria, penyebab dan akibat
korupsi merupakan materi pokok yang harus diinformasikan pada siswa.
b. Pengembangan sikap
Sebagai pendidikan nilai dan karakter, pendidikan antikorupsi memberi perhatian yang
besar pada pengembangan aspek sikap siswa. siswa harus memiliki kognisi atau pengetahuan
yang benar dan dipahami secara baik, sehingga pengetahuan itu bisa bertahan lama dalam
memorinya dan dapat dipergunakan setiap kali mereka akan membuat pertimbangan tertentu.
c. Perubahan sikap
Merubah sikap yang telah dimiliki sebelumnya merupakan pekerjaan dan tugas yang
tidak gampang dan terkadang menimbulkan rasa frustasi. Apalagi jika sikap yang telah
dimiliki tersebut berlawanan dengan sikap yang dikehendaki guru atau pendidik. Karena itu jika
ada sikap yang pro pada korupsi sebaiknya tidak diserang secara langsung atau diatasi dengan
cara persuasif.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang
peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat
guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun
memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai
berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
: tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
MB konsisten)
Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
MK : tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
:
Implementasi PPK dapat dilakukan dengan tiga pendekatan utama, yaitu berbasis
kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Ketiga pendekatan ini saling
terkait dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan ini dapat membantu satuan
pendidikan dalam merancang dan mengimplementasikan program dan kegiatan PPK.
Untuk mensukseskan program tersebut, sekolah membentuk Tim penguatan Pendidikan
Karakter (TPPK) yang bertugas merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi program penguatan pendidikan karakter.
konsep, baik dalam mata pelajarannya dan antar mata pelajaran, serta aplikasinya
dalam dunia nyata.
8. Pembelajaran yang dikembangkan harus dapat mendorong peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan berpikir lebih tinggi ( Higher Order Thinking Skills
(HOTS)).
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut pembelajaran untuk sampai pada tahap metakognitif
yang mensyaratkan peserta didik mampu memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS, yaitu analisis yang merupakan kemampuan
berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi
merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi;
dan mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
Kemampuan-kemampuan ini merupakan kemampuan berpikir level atas pada taksonomi
Bloom yang terbaru hasil revisi oleh Anderson dan Krathwohl.
Pada penilaian Kurikulum 2013, guru diharapkan mampu menyusun soal-soal
HOTS agar peserta didik tidak hanya menjawab pada level C-1 (mengetahui), C-2
(memahami), dan C-3 (menerapkan), tetapi juga pada level C-4 (sintesis/ analisis), C-5
(evaluasi), dan C-6 (berkreasi).
Belajar berpikir kritis sebagai ciri dari HOTS tidak seperti belajar tentang materi
secara langsung. Berpikir kritis adalah berkaitan dengan bagaimana memecahkan masalah
yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Berpikir kritis memungkinkan peserta didik untuk
menemukan kebenaran di tengah kejadian dan informasi yang mengelilingi mereka setiap
hari. Melalui berpikir kritis peserta didik akan mengalami proses sistematis yang
memungkinkan meraka untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat
mereka sendiri.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, SDN 1 Mulyoharjo mendorong tenaga
pendidik untuk mampu mengembangkan teknik dan instrumen penilaian yang mampu
mengukur HOTS. Penyusunan instrumen tersebut tentu diawali dengan perumusan tujuan
pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yang sesuai. Hal ini bukan berarti
semua soal yang diujikan oleh kepada siswa harus mengukur HOTS, melainkan
menekankan bahwa guru mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik dan tidak
hanya mengukur aspek LOTS saja.
40
9. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh sekolah dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan. Penentuan
KKM dilakukan dengan melihat faktor intake peserta didik, kompleksitas kompetensi yang
dituntut, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
a. Penilaian Kompetensi Sikap
Semua guru mata pelajaran wajib melaksanakan penilaian sikap, baik sikap
spiritual maupun sikap sosial.
Penilaian sikap pada mata pelajaran Pendidikan Agama Budi Pekerti (PABP) dan
PPKn harus melalui perencanaan. Perencanaan diawali dengan mengidentifikasi sikap
yang ada pada KI1 dan KI2 serta sikap yang diharapkan oleh sekolah yang tercantum
dalam KTSP. Sikap yang dinilai oleh guru mata pelajaran PABP dan PPKn adalah sikap
spiritual dan sikap sosial yang muncul secara alami selama pembelajaran di kelas maupun
di luar kelas.
Semua guru mata pelajaran dalam menilai sikap menggunakan teknik penilaian
observasi, tetapi guru juga dapat menambah teknik penilaian diri dan atau penilaian
41
Nama
Hari, Catatan Aspek Tanda Tangan Tindak
No. Peserta
Tanggal Perilaku Sikap Peserta Didik Lanjut
Didik
Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran
pada jam pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan
wali kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran). Penilaian sikap spiritual dan sosial
dilakukan secara terusme nerus selama dua semester. Penilaian sikap spiritual dan sosial
di dalam kelas maupun di luar jam pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali
kelas, dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mengikuti perkembangan
sikap spiritual dan sosial, serta mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau
kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan
tentang perilaku peserta didik. Sebagaimana disebutkan pada uraian terdahulu, apabila
seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang baik, jika pada
kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan perkembangan sikap (menuju
atau konsisten) baik pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal
harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau
bahkan sangat baik. Dengan demikian, untuk peserta didik yang mempunyai catatan
kurang baik, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat
baik saja, tetapi juga setiap perkembangan sikap menuju sikap yang diharapkan.
Sikap dan perilaku peserta didik yang teramati oleh pendidik ini dan tercacat dalam
jurnal, akan lebih baik jika dikomunikasikan kepada peserta didik yang bersangkutan dan
kepadanya diminta untuk paraf di jurnal, sebagai bentuk “pengakuan” sekaligus merupakan
upaya agar peserta didik yang bersangkutan segera menyadari sikap dan perilakunya serta
berusaha untuk menjadi lebih baik.
Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dikatakan tuntas apabila minimal
mencapai nilai baik (B).
a. Kompetensi Sikap Spiritual
Berikut ini rincian sikap spiritual yang dikembangkan di SDN 1 Mulyoharjo pada
tahun pelajaran 2021/2022 yang dapat digunakan dan dinilai pada semua mata pelajaran:
1) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
2) menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
42
KKM
Komponen Kls Kls Kls Kls Kls Kls
1 2 3 4 5 6
A. Mata Pelajaran Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
2. Pendidikan Pancasilan dan
75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Matematika 70 70 70 70 70 70
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
B. Mata Pelajaran Kelompok B
8. Seni Budaya dan Prakarya 75 75 75 75 75 75
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
75 75 75 75 75 75
Kesehatan
10. Bahasa Jawa 70 70 70 70 70 70
11. Pendidikan Lingkungan Hidup 75 75 75 75 75 75
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera
setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM. Pembelajaran remedial dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik
membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara
mandiri, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap
belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini,
penilaian merupakan assessment as learning.
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan
peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik.
b. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
c. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara
penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta didik
pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD
yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan
waktu hingga batas akhir semester. Nilai remedial maksimal sama dengan KKM. Apabila
hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik
mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan.
Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada
peserta didik yang belum mencapai KKM.
2. Program Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik
46
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil Penilaian Harian (PH). Pembelajaran
pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan
penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam
pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik
berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat
diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan
masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh
peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
dewan pendidik dan dipimpin oleh kepala sekolah dengan mempertimbangkan kriteria di
atas. Dalam kasus tertentu, seorang peserta didik yang tidak memenuhi satu atau lebih
kriteria di atas dapat dipertimbangkan untuk tetap naik kelas apabila diputuskan dalam
rapat kenaikan kelas, dengan catatan tertentu. Adapun jika seorang peserta didik telah
ditetapkan tidak naik kelas, maka peserta didik tersebut akan mendapat pendampingan
khusus dari sekolah.
b. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari SDN 1 Mulyoharjo apabila telah memenuhi
kriteria berikut.
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang diselenggarakan sekolah dari
kelas I sampai dengan kelas VI
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
3) Lulus Ujian Sekolah untuk semua mata pelajaran, yakni apabila peserta didik:
a) memiliki nilai sekolah tidak kurang dari 60 untuk setiap mata pelajaran,
b) memiliki rata-rata nilai sekolah tidak kurang dari 65
c) nilai sekolah yang dimaksud pada nomor 1) dan 2) di atas diperoleh dari nilai
rata-rata rapor semester 7 s.d. 11 dan nilai ujian sekolah.
Selanjutnya, penentuan kelulusan diputuskan dalam rapat kelulusan yang diikuti
dewan pendidik dan dipimpin oleh kepala sekolah dengan mempertimbangkan kriteria di
atas. Kriteria kelulusan dapat berubah menyesuaikan kebijakan yang berlaku pada tahun
berjalan. Apabila seorang peserta didik dinyatakan tidak lulus, maka sekolah akan
memberikan arahan kepada peserta didik tersebut, misalnya dengan mendaftarkan
kembali pada ujian sekolah tahun pelajaran berikutnya, mendaftakan pada program kejar
paket B, dan sebagainya, tergantung pada penyebab ketidaklulusan peserta didik
tersebut.
Kriteria Nilai Standar Kelulusan SDN 1 Mulyoharjo
Kriteria Nilai Standar Kelulusan
Mata Pelajaran
No Angka Huruf
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75
Pendidikan Pancasila dan
2. 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75
4. Matematika 75
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 75
Pendidikan Jasmani,OlahRaga dan
8 75
Kesehatan
48
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
8. 11.45 – 12.20
Jam
Pukul Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
ke-
1. 07.00 - 07.40 Upacara 1 1 1 1 Literasi
2. 07.40 - 08.20 2 2 2 2 2 2
3. 08.20 - 09.00 3 3 3 3 3 3
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
4. 09.15 – 09.55 4 4 4 4 4 4
5. 09.55 – 10.35 5 5 5 5 5 5
10.35 - 10.50 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
6. 10.50 – 11.30 6 6 6 6 6
7. 11.30 – 12.10 7 7 7 7
8. 12.10 – 12.50 8 8 8 8
IV – VI 1 07.00 – 07.35
2 07.35 – 08.10 Struktur
3 08.10 – 08.45 Program
08.45 – 09.00 Istirahat
4 09.00 – 09.35
5 09.35 – 10.10
6 10.10 – 10.45
secara penuh, peserta didik 100% masuk dan struktur serta beban belajar diterapkan sepenuhnya
(100%)
BAB V
53
KALENDER PENDIDIKAN
PERHITUNGAN HARI EFEKTIF, HARI-HARI PERTAMA MASUK SATUAN PENDIDIKAN, KEGIATAN TENGAH SEMESTER,
MENGIKUTI UPACARA, PENYERAHAN BUKU LAPORAN HASIL BELAJAR (BLBH), LIBUR AKHIR SEMESTER, LIBUR UMUM,
DAN LIBUR BULANAN RAMADHAN/HARI RAYA IDUL FITRI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
30
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KELAS I A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 PABP PJOK Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
3 07.50 - 08.25 PABP PJOK Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik PLH Tematik Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Tematik PLH Tematik Tematik
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik PABP PJOK Pramuka Tematik
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik PABP PJOK Pramuka
31
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS I B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik PJOK Tematik PABP Tematik Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik PJOK Tematik PABP Tematik Tematik
4 08.25 - 09.00 PABP Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 PABP Tematik Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik PLH PJOK Pramuka Bahasa Jawa
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik PLH PJOK Pramuka
32
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS II A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik Tematik PJOK Tematik Tematik Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik Tematik PJOK Tematik Tematik Tematik
4 08.25 - 09.00 PABP PABP Tematik Tematik PJOK Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 PABP PABP Tematik Tematik PJOK Tematik
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa Pramuka PLH
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa Pramuka PLH
33
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS II B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik Tematik PJOK PABP Tematik Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik Tematik PJOK PABP Tematik Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik Tematik PJOK Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Tematik Tematik PJOK Tematik
6 09.50 - 10.25 Bahasa Jawa PABP Tematik Tematik Pramuka PLH
7 10.25 - 11.00 Bahasa Jawa PABP Tematik Tematik Pramuka PLH
34
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS III A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik Tematik Tematik Tematik PJOK Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik Tematik Tematik Tematik PJOK Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik PABP Tematik Tematik Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 PJOK Tematik PABP Tematik Tematik PABP
6 09.50 - 10.25 PJOK Tematik Tematik Tematik Pramuka PABP
7 10.25 - 11.00 Tematik Bahasa Jawa Tematik PLH Pramuka
11.00 - 11.14 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.15 - 11.50 Tematik Bahasa Jawa Tematik PLH
35
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS III B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik Tematik PABP Tematik PJOK Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik Tematik PABP Tematik PJOK Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 PJOK Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
6 09.50 - 10.25 PJOK Tematik Tematik Tematik Pramuka Tematik
7 10.25 - 11.00 PABP Bahasa Jawa Tematik PLH Pramuka
11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.15 - 11.50 PABP Bahasa Jawa Tematik PLH
36
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS IV A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 PJOK Matematika Matematika Matematika PABP Tematik
3 07.50 - 08.25 PJOK Matematika Matematika Matematika PABP Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka Bahasa Jawa
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka
11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.15 - 11.50 PLH Tematik PJOK PABP
9 11.50 - 12.25 PLH Tematik PJOK PABP
37
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS IV B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 PJOK Matematika PABP Matematika PABP Tematik
3 07.50 - 08.25 PJOK Matematika PABP Matematika PABP Tematik
4 08.25 - 09.00 Matematika Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Matematika Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka Tematik
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka
11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.15 - 11.50 Tematik PLH PJOK Bahasa Jawa
9 11.50 - 12.25 Tematik PLH PJOK Bahasa Jawa
38
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS V A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Matematika Tematik Matematika PJOK Matematika Tematik
3 07.50 - 08.25 Matematika Tematik Matematika PJOK Matematika Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik PABP Tematik Tematik PABP Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik PABP Tematik Tematik PABP PJOK
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka PJOK
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka
11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.15 - 11.50 PLH Tematik Tematik Bahasa Jawa
9 11.50 - 12.25 PLH Tematik Tematik Bahasa Jawa
39
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS V B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Matematika Tematik Matematika PJOK Matematika PABP
3 07.50 - 08.25 Matematika Tematik Matematika PJOK Matematika PABP
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik PABP Tematik Tematik Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik PABP Tematik Tematik PJOK
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka PJOK
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka
11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.15 - 11.50 Tematik Bahasa Jawa Tematik PLH
9 11.50 - 12.25 Tematik Bahasa Jawa Tematik PLH
40
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS VI A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Matematika PABP Matematika Tematik Matematika PJOK
3 07.50 - 08.25 Matematika PABP Matematika Tematik Matematika PJOK
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik PABP
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik PABP
6 09.50 - 10.25 Tematik PJOK Tematik Tematik Pramuka Tematik
7 10.25 - 11.00 Tematik PJOK Tematik Tematik Pramuka Tematik
11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.15 - 11.50 Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
9 11.50 - 12.25 PLH Tematik PLH Bahasa Jawa
41
JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS VI B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Matematika Tematik PABP Tematik Matematika PJOK
3 07.50 - 08.25 Matematika Tematik PABP Tematik Matematika PJOK
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Matematika Tematik Tematik Tematik
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Matematika Tematik Tematik Tematik
6 09.50 - 10.25 Tematik PJOK Tematik Tematik Pramuka PABP
7 10.25 - 11.00 Tematik PJOK Tematik Tematik Pramuka PABP
11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.15 - 11.50 Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
9 11.50 - 12.25 PLH Tematik PLH Bahasa Jawa
42
VI Standar Pengelolaan
43