Anda di halaman 1dari 69

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Kurikulum 2013 digulirkan sebagai langkah pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
yang telah dirilis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Elemen perubahan kurikulum fokus pada empat
standar yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses,dan Standar Penilaian.
Pada tahun pelajaran 2021/2022 SDN 1 Mulyoharjomengimplementasikan kurikulum 2013 di
kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada penyesuaian beban belajar,
penguatan proses, pendalaman dan perluasan materi, penataan pola pikir dan tata kelola.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional masih tetap
mengamanatkan setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk
menyusun kurikulumnya dengan mengacu kepada Standar Pendidkan yang baru, antara lain; 1)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, 2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi, 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses, 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian, 4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Konpetensi Dasar, dan 5) Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Berdasarkan hasil review KTSP yang telah dilaksanakan yaitu KTSP tahun pelajaran
2021/2022 dilakukan penyempurnaan dan penyesuaian dengan kondisi yang ada saat ini. Pada
awal tahun pelajaran 2021/2022 ini masih berlaku masa pandemi Covid 19 sehingga
pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan sepenuhnya. Demi keamanan dan
keselamatan serta kesehatan peserta didik dan guru pembelajaran dilaksanakan secara
kombinasi antara pembelajaran tatap muka (luring) dan pembelajaran jarak jauh (daring).
Kurikulum tahun 2021/2022 harus bisa mengadopsi jenis pembelajaran kombinasi atau blended
learning.
Mulai tahun pelajaran 2021/2022 ini juga mulai diberlakukannya Asesmen Nasional (AN).
Asesmen Nasional ini meliputi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan
Survei Lingkungan Belajar. Oleh karena itu kurikulum tahun pelajaran 2021/2022 ini juga
mempunyai muatan Asesmen Nasional, utamanya AKM. AN mulai diujikan tahun 2021 ini pada
peserta didik kelas 5 tahun pelajaran 2021/2022. Materi AKM meliputi kompetensi Literasi dan
2

Kompetensi Numerasi. Pembelajaran diarahkan untuk memperkuat kompetensi peserta didik


mempunyai kompetensi literasi, kompetensi numerasi dan karakter yang baik.
Dokumen kurikulum ini disusun sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di satuan
pendidikan agar lebih terarah, efektif, dan efisien.
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang
dimaksud adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang diberlakukan pada tahun
pelajaran 2021/2022 memenuhi kedua dimensi tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat
dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14
tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh
sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar
sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan
agar tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
3

perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti


dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN
Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi
bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International
Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-
anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan
TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di
TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya ( learning
style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari
siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin
diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan
pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak ( multidisciplines); dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.
1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan ( educational leader); dan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
e. Penguatan Materi
4

Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta
pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

B. Landasan/ Dasar Hukum


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat
dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasarbagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut.
1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 di
Jepara akan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. .
2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa diberbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari
untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.
3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu(essentialism).
4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalis mandsocial
reconstructivism).
5

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas


dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat
manusia.

2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
basedcurriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadistandar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana,standar pengelolaan,standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas,dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik,dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalamanbelajar langsungindividual peserta didikmenjadi hasil belajarbagi
dirinya, sedangkanhasil belajarseluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
d. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses;
6

h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang


Standar Penilaian oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
KTSP pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
m. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Dbease 2019 (COVID-l9) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
326);
n. Surat Edaran Mendiknas Nomor 4 Tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam masa Darurat Penyebaran
Coronavirus Disease (Covid-19)
o. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
01/KB/2020; Nomor 516 Tahun 2020; Nomor Hk.03.01/Menkes/363/2020;
Nomor 440-842 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Pada Tahun Ajaran 2021/2022 Dan Tahun Akademik 2021/2022 di Masa Pandemi
Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
p. Peraturan Bupati Jepara nomor 47 tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan
Karakter Anti Korupsi pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Jepara
q. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SDN 1 Mulyoharjo tahun Pelajaran 2019 -2022

C. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum sebelumnnya,
karakteristik tersebut antara lain:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
7

3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya


dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi ( organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran di
laksanakan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

D. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Penyusunan kurikulum SDN 1 Mulyoharjo bertujuan untuk memberikan acuan dalam
pelaksanaan pendidikan, pembelajaran, dan penilaian di satuan pendidikan untuk mencapai standar
nasional pendidikan. Selain itu, kurikulum disusun agar dapat memberi kesempatan peserta didik
untuk :
1. Belajar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Belajar memahami dan menghayati;
3. Belajar mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4. Belajar hidup bersama dan berguna untuk orang lain;
5. Belajar membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
Belajar mengembangkan kemampuan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai bekal
tuntutan perkembangan zaman.

E. Acuan Konsep Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo disusun agar sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SDN 1
Mulyoharjo memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketaqwaan ini di SDN 1 Mulyoharjo
dilaksanakan program pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan
pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu juga dilaksanakan peringatan hari-hari
8

besar keagamaan, qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang
kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik. Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo disusun dengan
memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Desa Pendem memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SDN 1 Mulyoharjo memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi
bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang agama dan peduli lingkungan,
serta keterampilan.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SDN 1 Mulyoharjo memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya
Muatan lokal Bahasa Jawasebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri serta bahan
kajian Seni Ukir yang diintegrasikan kedalam mata pelajaran seni budaya dan
prakarya, merupakan kebutuhan dan ciri khas Kabupaten Jepara. Tetapi tidak
melupakan kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan adanya
pembelajaran TIK dan Bahasa Inggris sebagai bagian dari pengembangan diri.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik dengan keterampilan dasar dan pengenalan dunia kerja yang ada di
sekitarnya. di antaranya ialah program Mulok yang terintegrasi dalam mata
pelajaran.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan
kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di
lingkungan sekolahsesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8. Dinamika perkembangan global
9

Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing


secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa laindengan
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di
dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian
autentik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri
peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib
yang harus diikuti.
11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya
13. Kesetaraan Gender
SDN 1 Mulyoharjo diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong
tumbuhkembangnya kesetaraan gender
14. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa
Kurikulum SDN 1 Mulyoharjo dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-nilai
karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam pembelajaran di
kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di
luar sekolah.

F. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Seiring dengan Panduan Penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
yang dikeluarkan oleh BSNP, maka secara umum prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
SDN 1 MulyoharjoJepara mengacu pada standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar penilaian, dan standar pengelolaan pendidikan. Penyusunan kurikulum
dilakukan dengan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Koordinasi dan supervisi
pelaksanaan penyusunan kurikulum langsung dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan
10

Olah raga Kabupaten Jepara. Hal ini didasarkan kepada alasan bahwa SDN 1
MulyoharjoJepara di bina secara langsung oleh Dinas tersebut.
Di samping prinsip-prinsip di atas, secara khusus pengembangan kurikulum SDN 1
MulyoharjoJepara juga berprinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu.


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal,
dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
11

5. Menyeluruh dan berkesinambungan.


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat.


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

G. Prosedur Pengembangan Kurikulum


Prosedur operasional penyusunan kurikulum meliputi: a. analisis; b. penyusunan; c.
penetapan; dan d. pengesahan.
Kegiatan analisis mencakup:
1. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
2. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
3. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
Langkah selanjutnya penyusunan kurikulum yang mencakup:
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan
f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
Langkah selanjutnya penetapan kurikulum dilakukan kepala sekolah/madrasah berdasarkan
hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah
dan nara sumber. Sedangkan pengesahan kurikulum dilakukan kepala sekolah, pengawas
sekolah, komite sekolah, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Jepara.
12

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan pendidikan nasional tercantum pada pasal 3 Undang-undang Sistem pendidikan
Nasional nomor 20 tahun 2003 yakni : Berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.

B. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

C. Visi SDN 4 Panggang


Visi SDN 1 Mulyoharjo adalah :
Terwujudnya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berprestasi, terampil, berakhlak mulia, antikorupsi serta peduli terhadap lingkungan hidup
Indikator Visi
 Warga sekolah menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing
 Semakin meningkat perolehan nilai Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)
 Siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan diatasnya (SMP atau sederajat)
 Siswa siap berkompetisi dalam mengikuti lomba-lomba, baik akademik maupun non
akademik
 Siswa dapat menerapkan tanggung jawab dan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-
hari
 Siswa mengutamakan aktifitas dan bergaul dengan akhlak mulia
 Siswa mempunyai keterampilan dan kecakapan hidup
 Siswa memiliki sikap antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari
 Siswa mempunyai sifat kepedulian sosial dan peduli pada lingkungan

D. Misi SDN 1 Mulyoharjo


Sebagai upaya mewujudkan visi di atas maka misi SDN 1 Mulyoharjo Jepara adalah:
1. Membina siswa agar berperilaku berdasarkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2. Membina perilaku siswa yang sesuai dengan falsafah Bangsa Indonesia dan tata krama
yang berlaku
13

3. Meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan tuntutan masyarakat, perubahan


kurikulum, dan perkembangan IPTEK
4. Meningkatkan prestasi pendidikan sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing
siswa
5. Meningkatkan dan mengoptimalkan potensi siswa untuk membekali diri dengan
keterampilan dan kecakapan hidup
6. Membina siswa untuk membiasakan perilaku antikorupsi.
7. Membina perilaku siswa untuk peduli terhadap lingkungan hidup untuk menciptakan
lingkungan yang sehat, asri, dan indah

E. Tujuan dan Target SDN 1 Mulyoharjo


Seiring dengan rumusan visi dan misi di atas, serta tuntutan kebutuhan masyarakat, maka
tujuan dan target pendidikan SDN 1 Mulyoharjo Jepara yang akan dicapai dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Menjalankan ajaran agama dan beribadah sesuai agamanya masing-masing
 Mempunyai sikap toleransi dan saling menghormati kepada sesama pemeluk
agama dan antar pemeluk agama lain
2. Meningkatkan karakter dan sikap akhlak mulia
 Jujur, memiliki rasa kasih sayang yang tinggi terhadap sesama tanpa
membedakan, solidaritas yang tinggi, toleransi, disiplin dan kerja keras.
 Memiliki karakter nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
 Memiliki motivasi dan komitmen yang tinggi untuk selalu berprestasi, mencapai
keunggulan dan kemajuan.
3. Meningkatkan Prestasi Akademik ( Academic Competence Achievement):
 Ketuntasan belajar rata-rata peserta didik berdasarkan hasil penilaian yang
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah minimal ketuntasan
75.
 Rata-rata nilai ulangan dan ujian akhir peserta didik untuk semua mata pelajaran
mencapai minimal 75.
 Mampu menjadi finalis olimpiade mata pelajaran tingkat kecamatan.
 Mampu menjadi finalis lomba akademik di tingkat kabupaten
 Jumlah lulusan yang melanjutkan, 100% diterima / lulus seleksi masuk ke sekolah
(SMP/MTs) favorit
14

4. Meningkatkan keterampilan dan prestasi Non-Akademik ( Non Academic Competence


Achievement):
 Meningkatnya bakat, minat dan potensi siswa dalam bidang olah raga
 Meningkatnya bakat, minat dan potensi siswa dalam bidang kesenian (seni musik,
seni suara, seni rupa, seni tari dan seni pertunjukan)
 Meningkatnya bakat minat dan potensi siswa untuk menguasai kecakapan hidup
(life skill)
5. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup
 Memiliki karakter peduli dan berbudaya lingkungan hidup
 Berpola hidup bersih dan sehat serta memiliki kondisi fisik yang prima.

F. Sasaran SDN 1 Mulyoharjo


a. Semua warga sekolah menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing
b. Semua warga sekolah mempunyai sikap toleransi dalam kehidupan beragama
c. Semua warga sekolah mempunyai karakter dan akhlak mulia seperti religius, disiplin,
jujur, mandiri, cinta tanah air
d. Semua lulusan SDN 1 Mulyoharjo diterima di SMP/sederajat yang favorit
e. Siswa SDN 1 Mulyoharjo meraih prestasi akademik mulai dari tingkat kecamatan,
kabupaten, maupun provinsi.
f. Siswa SDN 1 Mulyoharjo meraih prestasi non akademik seperti olah raga dan seni
mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, maupun provinsi.
g. Semua warga sekolah mempunyai sikap peduli dan berbudaya lingkungan dengan
membudayakan pola hidup bersih, sehat, dan indah.
15

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SD
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga
dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan .
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, dan negara..
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar berkenaan dengan: 1. ilmu
pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, dan 4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan
anak yang relevan dengan tugas yang diberikan

2. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (afektif,
kognitif, dan pskiomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
16

kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang
anatara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnyausia peserta didik pada
kelas tertentu.Melaluikompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensiinti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetesi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjangSekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dapat
dilihatpada Tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS I KELAS II KELAS III
1) Menerima danmenjalankan 1) Menerima danmenjalankan 1) Menerima danmenjalankan
ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya
2) Memiliki perilaku jujur,disiplin, 2) Menunjukkan perilakujujur, 2) Menunjukkan perilakujujur,
tanggung jawab, santun, peduli, disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, santun,
dan percaya diri dalam santun, peduli, dan percaya diri peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru keluarga, teman, dan guru teman,guru dan tetangganya

3) Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan 3) Memahami pengetahuan faktual


dengan cara mengamati faktual dengan cara dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] mengamati [mendengar, [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa melihat, membaca] dan dan menanya berdasarkan rasa
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, ingin tahu tentang dirinya, ingin tahu tentang dirinya, makhluk
makhluk ciptaan Tuhan dan makhluk ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
kegiatannya, dan benda-benda kegiatannya, dan benda- dan benda-benda yang
yang dijumpainya di rumah dan benda yang dijumpainya di dijumpainya di rumah dan di
rumah dan di sekolah
di sekolah sekolah

4. Menyajikan 4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan


pengetahuan faktual faktual dalam bahasa yang pengetahuan faktual dalam
dalam bahasa yang jelas jelas dan logis, dalam karya bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan dan logis, dalam karya yang
yang estetis, dalam yang mencerminkan anak estetis, dalam gerakan yang
gerakan yang sehat, dan dalam tindakan mencerminkan anak sehat,
mencerminkan anak yang mencerminkan perilaku dan dalam tindakan yang
sehat, dan dalam tindakan anak beriman dan berakhlak mencerminkan
yang mulia perilaku anak beriman dan
mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia
beriman dan berakhlak mulia

Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


17

KOMPETENSI KOMPETESI INTI KOMPETENSI INTI


INTIKELAS IV KELAS V KELAS VI
1. Menerima, menjalankan, 1. Menerima, menjalankan, dan 1. Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran menghargai ajaran agama dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya yang dianutnya. agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, 2. Menunjukkan perilaku jujur, 2. Menunjukkan perilaku jujur,


disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya santun, peduli, dan percaya santun, peduli, dan percaya diri
diri dalam berinteraksi dengan diri dalam berinteraksi dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan dengan keluarga, teman, keluarga, teman, guru, dan
tetangganya guru, dan tetangganya serta tetangganya serta cinta tanah
cinta tanah air. air.

3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan


faktual dengan cara dan konseptual dengan cara faktual dan konseptual
mengamati danmenanya mengamati, menanya dan dengan cara mengamati,
berdasarkan rasa ingin tahu mencoba berdasarkan rasa menanya dan mencoba
tentang dirinya, makhluk ingin tentang dirinya, makhluk berdasarkan rasa ingin tahu
ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya, tentang dirinya, makhluk ciptaan
kegiatannya, dan benda- dan benda- benda yang Tuhan dan kegiatannya,
benda yang dijumpainya di dijumpainya di rumah, di dan benda-benda yang
rumah, di sekolah dan tempat sekolah dan tempat bermain dijumpainya di rumah, di
bermain sekolah dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan


faktual dalam bahasa yang faktual dan konseptual dalam faktual dan konseptual dalam
jelas, sistematis dan logis, bahasa yang jelas, sistematis, bahasa yang jelas, sistematis,
dalam karya yang estetis, logis dan kritis, dalam karya logis dan kritis, dalam karya
dalam gerakan yang yang estetis, dalam gerakan yang estetis, dalam gerakan
mencerminkan anak sehat, yang mencerminkan yang mencerminkan anak
dan dalam tindakan yang anak sehat, dan dalam sehat, dan dalam tindakan
mencerminkan perilaku anak tindakan yang mencerminkan yang mencerminkan perilaku
beriman dan berakhlak mulia perilaku anak beriman dan anak beriman dan berakhlak
berakhlak mulia mulia

3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a. Kelompok 1 : kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1;

b. Kelompok 2 : kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan


KI-2;
c. Kelompok 3 : kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3;
d. Kelompok 4 : kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.

B. Muatan Kurikulum
18

1. Muatan Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun muatan dan alokasi waktu yang sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan. Susunan muatan pelajaran dan lokasi waktu untuk Sekolah
Dasar Negeri 1 Mulyoharjo sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3: Mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila danKewarganegaran 5 5 6 4 4 4
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, danKesehatan
4 4 4 4 4 4
Kelompok C
1. Bahasa Jawa
2 2 2 2 2 2
2. Pendidikan Lingkungan Hidup
2 2 2 2 2 2
Pengembangan Diri Wajib Pramuka *)
2 2 2 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 36 38 40 42 42 42

*) 2 Jam latihan Pramuka aktualisasi ekuivalen dengan 2 jam pelajaran / minggu

Keterangan:
o Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
o Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
o Mata pelajaran Kelompok C berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
o Muatan lokal memuat Bahasa Jawa dan Pendidikan Lingkungan Hidup
o Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
o Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
o Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Muatan Lokal.
o Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum didalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain
Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
o Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (wajib), Palang Merah Remaja, dan yang
lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial
peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan
19

sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam


usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan
kurikuler.
o Bahasa Daerah sebagai muatan lokal tidak diajarkan secara terintegrasi dengan mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya tetapi diajarkan secara terpisah.
o Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran perminggu untuk
tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan
peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan
o Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
o Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama
Pembelajaran Tematik-Terpadu

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dilakukan


melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.
Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai
tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4: DaftarTema Setiap Kelas


Kelas I II III IV V VI
Jumlah Tema 8 8 8 9 9 9
Jumlah Minggu 32 32 32 32 32 32
Jam pelajaran/ Keg 35 35 35 35 35 35

KELAS 1
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : DIRIKU
Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru 1 minggu
Sub Tema 2 Tubuhku 1 minggu
Sub Tema 3 Aku Merawat Tubuhku 1 minggu
Sub Tema 4 Aku Istimewa 1 minggu
TEMA 2 : KEGEMARANKU
Sub Tema 1 Gemar Berolahraga 1 minggu
Sub Tema 2 Gemar Bernyanyi dan Menari 1 minggu
Sub Tema 3 Gemar Menggambar 1 minggu
Sub Tema 4 Gemar Membaca 1 minggu
TEMA 3 : KEGIATANKU
Sub Tema 1 Kegiatan Pagi Hari 1 minggu
20

Sub Tema 2 Kegiatan Siang Hari 1 minggu


Sub Tema 3 Kegiatan Sore Hari 1 minggu
Sub Tema 4 Kegiatan Malam Hari 1 minggu
TEMA 4: KELUARGAKU
Sub Tema 1 Anggota Keluargaku 1 minggu
Sub Tema 2 Kegiatan Keluargaku 1 minggu
Sub Tema 3 Keluarga Besarku 1 minggu
Sub Tema 4 Kebersamaan dalam Keluarga 1 minggu
SEMESTER 2
TEMA 5 : PENGALAMANKU
Sub Tema 1 Pengalaman Masa Kecil 1 minggu
Sub Tema 2 Pengalaman Bersama Teman 1 minggu
Sub Tema 3 Pengalaman di Sekolah 1 minggu
Sub Tema 4 Pengalaman yang Berkesan 1 minggu
TEMA 6 : LINGKUNGAN BERSIH, SEHAT, DAN ASRI
Sub Tema 1 Lingkungan Rumahku 1 minggu
Sub Tema 2 Lingkungan Sekitar Rumahku 1 minggu
Sub Tema 3 Lingkungan Sekolahku 1 minggu
Sub Tema 4 Bekerja Sama Menjaga Kebersihan dan 1 minggu
Kesehatan Lingkungan
TEMA 7 : BENDA, HEWAN DAN TANAMAN DI SEKITARKU
Sub Tema 1 Benda Hidup dan Benda Tak Hidup di 1 minggu
Sekitarku
Sub Tema 2 Hewan di Sekitarku 1 minggu
Sub Tema 3 Tanaman di Sekitarku 1 minggu
Sub Tema 4 Bentuk, Warna, Ukuran, dan Permukaan 1 minggu
Benda
TEMA 8 : PERISTIWA ALAM
Sub Tema 1 Cuaca 1 minggu
Sub Tema 2 Musim Kemarau 1 minggu
Sub Tema 3 Musim Penghujan 1 minggu
Sub Tema 4 Bencana Alam 1 minggu

KELAS 2
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : HIDUP RUKUN
Sub Tema 1 Hidup Rukun di Rumah 1 minggu
Sub Tema 2 Hidup Rukun dengan Teman Bermain 1 minggu
Sub Tema 3 Hidup Rukun di Sekolah 1 minggu
Sub Tema 4 Hidup Rukun di Masyarakat 1 minggu
TEMA 2 : BERMAIN DI LINGKUNGANKU
Sub Tema 1 Bermain di Lingkungan Rumah 1 minggu
Sub Tema 2 Bermain di Rumah Teman 1 minggu
Sub Tema 3 Bermain di Lingkungan Sekolah 1 minggu
Sub Tema 4 Bermain di Tempat Wisata 1 minggu
TEMA 3 : TUGASKU SEHARI-HARI
Sub Tema 1 Tugasku Sehari-hari di Rumah 1 minggu
Sub Tema 2 Tugasku Sehari-hari di Sekolah 1 minggu
Sub Tema 3 Tugasku Sebagai Umat Beragama 1 minggu
Sub Tema 4 Tugasku dalam Kehidupan Sosial 1 minggu
TEMA 4: AKU DAN SEKOLAHKU
Sub Tema 1 Tugas-tugas Sekolahku 1 minggu
Sub Tema 2 Kegiatan Ekstrakurikulerku 1 minggu
21

Sub Tema 3 Lingkungan Sekolahku 1 minggu


Sub Tema 4 Prestasi Sekolahku 1 minggu
SEMESTER 2
TEMA 5 : HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Sub Tema 1 Hidup Bersih dan Sehat di Rumah 1 minggu
Sub Tema 2 Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah 1 minggu
Sub Tema 3 Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Bermain 1 minggu
Sub Tema 4 Hidup Bersih dan Sehat di Masyarakat 1 minggu
TEMA 6 : AIR, BUMI DAN MATAHARI
Sub Tema 1 Air 1 minggu
Sub Tema 2 Bumi 1 minggu
Sub Tema 3 Matahari 1 minggu
Sub Tema 4 Alam Sekitar Kita 1 minggu
TEMA 7 : MERAWAT HEWAN DAN TUMBUHAN
Sub Tema 1 Hewan di Sekitarku 1 minggu
Sub Tema 2 Merawat Hewan 1 minggu
Sub Tema 3 Tumbuhan di Sekitarku 1 minggu
Sub Tema 4 Merawat Tumbuhan 1 minggu
TEMA 8 : KESELAMATAN DI RUMAH DAN DIPERJALANAN
Sub Tema 1 Aturan Keselamatan di Rumah 1 minggu
Sub Tema 2 Menjaga Keselamatan di Rumah 1 minggu
Sub Tema 3 Aturan Keselamatan di Perjalanan 1 minggu
Sub Tema 4 Menjaga Keselamatan di Perjalanan 1 minggu

KELAS 3
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN
Sub Tema 1 1.     Perkembangbiakan dan daur hidup hewan 1 minggu
Sub Tema 2 2.      Perkembangbiakan tumbuhan 1 minggu
Sub Tema 3 3.      Pelestarian hewan dan tumbuhan langka 1 minggu
Sub Tema 4 4.      Proyek 1 minggu
TEMA 2 : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Sub Tema 1 1.     Perkembangan teknologi pangan 1 minggu
Sub Tema 2 2.     Perkembangan teknologi komunikasi 1 minggu
Sub Tema 3 3.     Perkembangan teknologi komunikasi 1 minggu
4.     Kegiatan berbasis projek
Sub Tema 4 1.     Perkembangan teknologi pangan 1 minggu
TEMA 3 : PERUBAHAN DI ALAM
Sub Tema 1 1.     Perubahan wujud benda 1 minggu
Sub Tema 2 2.     Perubahan iklim dan cuaca 1 minggu
Sub Tema 3 3.     Perubahan musim     1 minggu
Sub Tema 4 1.     Proyek 1 minggu
TEMA 4: PEDULI LINGKUNGAN SOSIAL
Sub Tema 1 1.      Lingkungan sosialku 1 minggu
Sub Tema 2 2.      Permasalahan di lingkungan sosial 1 minggu
Sub Tema 3 3.      Kepedulian terhadap lingkungan social       1 minggu
Sub Tema 4 1.      Kegiatan berbasis proyek 1 minggu
SEMESTER 2
TEMA 5 : PERMAINAN TRADISIONAL
Sub Tema 1 1.      Olahraga traditional 1 minggu
Sub Tema 2 2.      Permainan traditional 1 minggu
22

Sub Tema 3 3.      Melestarikan olahraga dan permainan 1 minggu


traditional     
Sub Tema 4 1.      Proyek permainan traditional 1 minggu
TEMA 6 : INDAHNYA PERSAHABATAN
Sub Tema 1 1.      Temanku sahabatku 1 minggu
Sub Tema 2 2.      Tumbuhan sahabatku 1 minggu
Sub Tema 3 3.      Sahabat satwa       1 minggu
Sub Tema 4 1.      Proyek indahnya persahabatan 1 minggu
TEMA 7 : ENERGI DAN PERUBAHANNYA
Sub Tema 1 1.      Sumber energy 1 minggu
Sub Tema 2 2.      Perubahan energy 1 minggu
Sub Tema 3 3.      Energy alternative       1 minggu
Sub Tema 4 1.      Kegiatan berbasis proyek 1 minggu
TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA
Sub Tema 1 1.      Bumi bagian dari alam semesta 1 minggu
Sub Tema 2 2.      Kenampakan rupa bumi 1 minggu
Sub Tema 3 3.      Perubahan rupa bumi       1 minggu
Sub Tema 4 1.      Proyek bumi dan alam semesta 1 minggu

KELAS 4
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : INDAHNYA KEBERSAMAAN
Sub Tema 1 Keragaman budayaku 1 minggu
Sub Tema 2 Kebersamaan dalam keberagaman 1 minggu
Sub Tema 3 Bersyukur atas keberagaman 1 minggu
TEMA 2 : SELALU BERMEMAT ENERGI
Sub Tema 1 Macam-macam sumber energi 1 minggu
Sub Tema 2 Pemanfaatan energi 1 minggu
Sub Tema 3 Gaya dan gerak 1 minggu
TEMA 3 : PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP
Sub Tema 1 Hewan dan tumbuhan dilingkungan rumahku 1 minggu
Sub Tema 2 Keberagaman makhluk hidup dilingkunganku 1 minggu
Sub Tema 3 Ayo cintai lingkungan 1 minggu
TEMA 4: BERBAGAI PEKERJAAN
Sub Tema 1 Jenis-jenis pekerjaan 1 minggu
Sub Tema 2 Barang dan jasa 1 minggu
Sub Tema 3 Pekerjaan orang tua 1 minggu
TEMA 5: PAHLAWANKU
Sub Tema 1 Perjuangan para pahlawan 1 minggu
Sub Tema 2 Pahlawanku kebanggaanku 1 minggu
Sub Tema 3 Sikap kepahlawanan 1 minggu
SEMESTER 2
TEMA 6 : INDAHNYA NEGERIKU
Sub Tema 1 Keanekaragaman hewan dan tumbuhan 1 minggu
Sub Tema 2 Keindahan alam negeriku 1 minggu
Sub Tema 3 Indahnya peninggalan negeriku 1 minggu
TEMA 7 : CITA-CITAKU
Sub Tema 1 Aku dan cita-citaku 1 minggu
Sub Tema 2 Hebatnya cita-citaku 1 minggu
Sub Tema 3 Giat berusaha meraih cita-cita 1 minggu
TEMA 8 : TEMPAT TINGGGALKU
23

Sub Tema 1 Lingkungan tempat tinggalku 1 minggu


Sub Tema 2 Keunikan  daerah tempat tinggalku 1 minggu
Sub Tema 3 Aku bangga dengan daerah tempat tinggalku 1 minggu
TEMA 9 : LINGKUNGAN SAHABAT KITA
Sub Tema 1 Manusia dan lingkungan 1 minggu
Sub Tema 2 Perubahan Lingkungan 1 minggu
Sub Tema 3 Usaha pelestarian lingkungan 1 minggu

KELAS 5
SEMESTER 1 Waktu
TEMA 1 : BENDA BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR
Sub Tema 1 Wujud Benda dan Cirinya 1 minggu
Sub Tema 2 Perubahan wujud benda 1 minggu
Sub Tema 3 Manusia dan lingkungan 1 minggu
TEMA 2 : PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN
Sub Tema 1 Macam-macam dalam khidupan 1 minggu
Sub Tema 2 Peristiwa-peristiwa penting 1 minggu
Sub Tema 3 Manusia dan Peristiwa Alam 1 minggu
TEMA 3 : KERUKUNAN DALAM BERMASYARAKAT
Sub Tema 1 Bentuk-bentuk kerukunan 1 minggu
Sub Tema 2 Manfaat hidup rukun 1 minggu
Sub Tema 3 Cara menjaga kerukunan 1 minggu
TEMA 4: SEHAT ITU PENTING
Sub Tema 1 Pentingnya kesehatan diri dan lingkungan 1 minggu
Sub Tema 2 Pola hidup sehat 1 minggu
Sub Tema 3 Lingkungan sehat 1 minggu
TEMA 5: BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA
Sub Tema 1 Indonesiaku bangsa yang kaya 1 minggu
Sub Tema 2 Indonesiaku bangsa yang berbudaya 1 minggu
Sub Tema 3 Indonesiaku bangsa yang cinta damai 1 minggu
SEMESTER 2
TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN
Sub Tema 1 Tubuh manusia 1 minggu
Sub Tema 2 Organ manusia dan hewan 1 minggu
Sub Tema 3 Cara hidup manusia, hewan dan tumbuhan 1 minggu
TEMA 7 : SEJARAH PERADABAN MANUSIA
Sub Tema 1 Kerajaan islam di Indonesia 1 minggu
Sub Tema 2 peninggalan kerajaan islam di Indonesia 1 minggu
Sub Tema 3 Melestarikan peninggalan kerajaan islam 1 minggu
diindonesia
TEMA 8 : EKOSISTEM
Sub Tema 1 Komponen ekosistem 1 minggu
Sub Tema 2 Hubungan makhluk hidup dan ekosistem 1 minggu
Sub Tema 3 Memelihara ekosistem 1 minggu
TEMA 9 : LINGKUNGAN SAHABAT KITA
Sub Tema 1 Manusia dan lingkungan 1 minggu
Sub Tema 2 Perubahan Lingkungan 1 minggu
Sub Tema 3 Usaha pelestarian lingkungan 1 minggu

KELAS 6
SEMESTER 1 Waktu
24

TEMA 1 : SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP


Sub Tema 1 Tumbuhan Sumber Kehidupan 1 minggu
Sub Tema 2 Hewan Sahabatku 1 minggu
Sub Tema 3 Lestarikan dan Hewan Tumbuhan 1 minggu
TEMA 2 : PERSATUAN DALAM PERBEDAAN
Sub Tema 1 Rukun dalam Perbedaan 1 minggu
Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan 1 minggu
Sub Tema 3 Bersatu Kita Teguh 1 minggu
TEMA 3 : TOKOH DAN PENEMUAN
Sub Tema 1 Penemu yang Mengubah Dunia 1 minggu
Sub Tema 2 Penemu dan Manfaatnya 1 minggu
Sub Tema 3 Ayo, Menjadi Penemu 1 minggu
TEMA 4: GLOBALISASI
Sub Tema 1 Globalisasi di Sekitarku 1 minggu
Sub Tema 2 Globalisasi dan Manfaatnya 1 minggu
Sub Tema 3 Globalisasi dan Cinta Tanah Air 1 minggu
TEMA 5: WIRAUSAHA
Sub Tema 1 Kerja Keras Berbuah Kesuksesan 1 minggu
Sub Tema 2 Usaha Di Sekitarku 1 minggu
Sub Tema 3 Ayo, Belajar Berwirausaha 1 minggu
SEMESTER 2
TEMA 6 : MENUJU MASYARAKAT SEHAT
Sub Tema 1 Lingkungan Sehat, Masyarakat Sehat 1 minggu
Sub Tema 2 Masyarakat sehat Negara kuat 1 minggu
Sub Tema 3 Membangun masyarakat sehat 1 minggu
TEMA 7 : KEPEMIMPINAN
Sub Tema 1 Kepemimpinan disekitarku 1 minggu
Sub Tema 2 Pemimpin idolaku 1 minggu
Sub Tema 3 Ayo memimpin 1 minggu
TEMA 8 : BUMIKU
Sub Tema 1 Perbedaan waktu dan pengaruhnya 1 minggu
Sub Tema 2 Bumiku dan musimnya 1 minggu
Sub Tema 3 Bumi, matahari dan bulan 1 minggu
TEMA 9 : MENJELAJAH ANGKASA LUAR
Sub Tema 1 Keteraturan yang menakjubkan 1 minggu
Sub Tema 2 Benda angkasa luar dan rahasiahnya 1 minggu
Sub Tema 3 Tokoh penjelajah angkasa luar 1 minggu

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai


mata pelajaran yaitu intra-disipliner, interdisipliner, multi-disipliner, dan trans-disipliner. Integrasi
intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata pelajaran. Integrasi inter-
disipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-kompetensi dasar beberapa mata
pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat,
menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap mata
pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri. Integrasi
trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan
permasalahan permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi
25

kontekstual.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep
dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh
kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu
disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda
dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan mata
pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran lain. Melalui
perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan
tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia
sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran mata pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Alam ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan
tersebut menyebabkanpelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik. Pendekatan sains seperti itu terutama
di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk kemudahan
pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke
mata pelajaran lain (integrasi inter-disipliner).
Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan kekompetensi
dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar mata pelajaran Matematika.
Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke kompetensi
dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar mata pelajaran Matematika.

Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri, sehingga
pendekatan integrasinya adalah multi-disipliner, walaupun pembelajarannya tetap
menggunakan tematik terpadu. Prinsip pengintegrasian inter-disipliner untuk mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga
diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan
bahasa daerah diintegrasikan kedalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olah raga serta permainan daerah diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2. Muatan Lokal
Dalam Pasal 77 N Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional dinyatakan bahwa : (1) Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi
26

muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan
lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.
Rambu-rambu pelaksanaan pendidikan muatan lokal di satuan pendidikan:
a. Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuan
pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra
satuan pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata pelajaran.
b. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan
kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.
c. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran
khusus muatan lokal.
d. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan
selama tiga tahun.
e. Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif,
psikomotor, dan action).
f. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan
portofolio.
g. Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata
pelajaran muatan lokal
h. Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik
satuan pendidikan.
i. Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat
bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.
Jenis Muatan Lokal yang dikembangkan
a) Bahasa Jawa
Dengan memperhatikan Surat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor
423.5/15322 tanggal 13 Juni 2014 tentang Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa
Jawa di Provinsi Jawa Tengahbahwa Bahasa Jawa adalah Muatan Lokal Wajib yang
disajikan terpisah sebagai mata pelajaran dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran setiap
minggu yang dialokasikan dalam struktur kurikulum 2013. Dengan demikian, maka
terdapat tambahan 2 jam pelajaran dalam struktur kurikulum 2013.
Pengembangan mulok Bahasa Jawa bertujuan agar siswa mampu:
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yangberlaku, baik secara lisan maupun tulis
 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa
daerah yang merupakan bagian dari budaya dan bahasa bangsa Indonesia.
 Memahami bahasa Jawa dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan
27

 Menggunakan bahasa Jawa untuk meningkatkan kemampuan


intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa
 Menghargai dan membanggakan sastra Jawa sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
b) Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan Lingkungan Hidup adalah muatan lokal berupa bahan kajian yang
implementasi pembelajarannya tidak ditemakan, berdiri sendiri, bertujuan agar peserta
didik memiliki pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk berperan aktif dalam
melestarikan dan mengembangkan Lingkungan Hidup sebagai sumber daya bangsa
yang dapat mendukung pembangunan nasioanal di Kabupaten Jepara.
Pemberian pendidikan lingkungan hidup melalui pendidikan dimulai dari
pengenalan, pemahaman, penguasaan, penerapan sampai pembentukan budaya peduli
terhadap kelestarian lingkungan hidup. Secara rinci tujuan penerapan muatan lokal
Pendidikan Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :
1) Memperkenalkan kepada peserta didik berbagai jenis sikap, pengetahuan tentang
keberagaman dan potensi lingkungan hidup sebagai modal pembangunan dan
sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
2) Memberikan kemampuan dan keterampilan kepada peserta didik dalam mengelola
dan melestarikan lingkungan hidup untuk dijadikan bekal hidup berkeluarga di
masyarakat dan atau bekal melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
3) agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri dan membantu orang lain dalam
mengelola dan melestarikan lingkungan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

3. Pengembangan Diri ( Bimbingan Konseling dan Ekstrakurikuler )


Berdasarkan kondisi Obyektif sekolah maka kegiatan pengembangan diri dipilih dan
ditetapkan sebagai berikut:
a. Kegiatan pelayanan Konseling
Kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru, baik guru kelas maupun guru
mata pelajaran. Bimbingan dan konseling melayani kebutuhan peserta didik dalam
hal:
1) Masalah kesulitan belajar siswa
2) Pengembangan karir siswa
3) Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4) Masalah dalam kehidupan sosial siswa
28

b. Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Kepramukaan
a) Pendidikan Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib, yang wajib diikuti
oleh semua peserta didik dari kelas 1 s.d. kelas 6
b) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
c) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
d) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
e) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
f) Memiliki sikap kerjasama kelompok
g) Memiliki sikap jujur, tanggung jawab, hidup sederhana dan kerja keras.
h) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
2) Hafalan Juz Ama
a) Merupakan ekstra kurikuler wajib dari kelas 1 sd kelas 6
b) Sebagai upaya untuk meningkatkan nilai keimanan dan ketaqwaan
3) Kegiatan Dokter Kecil dan PMR
a) Praktik PPPK
b) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
c) Memiliki sikap kerjasama kelompok
d) Melatih siswa untuk cepat dan tepat dalam memberikan PPPK
e) Membentuk piket UKS
4) Kegiatan Olahraga Seni dan Budaya
a) Olah Raga Sepak Bola, Bola Voli, Taekwondo, karate
b) Pengembangan Komputer
c) Pengembangan Seni Tari
d) Pengembangan Seni Musik
e) Pengembangan seni baca al Quran
f) Pengembangan Seni Rebana
g) Drumband
h) Polisi Cilik
i) Kantin Kejujuran
Secara rinci program Pengembangan Diri SDN 1 Mulyoharjotahun pelajaran 2021/2022
adalah sebagai berikut.
Jenis
Kegiatan
No Pengembanga Pelaksanaan Peserta
Pengembangan Diri
n Diri
1. Bimbingan dan Layanan bimbingan Dilaksanakan oleh Seluruh siswa
Konseling individu guru kelas dari kelas 1
sampai kelas 6
Layanan bimbingan Sekali waktu
29

social mendatangkan nara


sumber dari pihak
Layanan bimbingan
luar (dokter
belajar
puskesmas, polisi)
Layanan bimbingan
karir
Dilaksanakan oleh Seluruh siswa
guru kelas, pada kelas 1, 2, 3, 4,
hari Sabtu setelah 5 dan 6
jam pelajaran
Pramuka dan PMR
Dilaksanakan oleh Siswa kelas 3
pembina, pada hari s.d. 6 yang
Jumat pukul 15.00 – berbakat dan
17.00 berminat
Dilaksanakan Siswa muslim
Hafalan Juz Ama seminggu 1 kali kelas 1 s.d.
kelas 6
Dilaksanakan setiap Siswa kelas 1
hari Minggu, pukul s.d. 5 yang
Seni Tari
09.00 – 11.00 mempunyai
bakat dan minat
Dilaksanakan setiap Siswa kelas 1
hari Sabtu, pukul s.d. 5 yang
Seni Musik
11.00 – 12.00 mempunyai
bakat dan minat
Dilaksanakan Siswa kelas 1
Selasa dan Sabtu, s.d. 5 yang
Olah Raga karate
2. Ekstra Kurikuler pukul 15.30 – 17.00 mempunyai
bakat dan minat
Dilaksankan Siswa kelas 1
Komputer seminggu sekali s.d. 6 yang
sesuai jadwal berminat
Dilaksanakan Siswa kelas 1
Polisi Cilik (Pocil) seminggu satu kali s.d. 4 yang
sesuai jadwal berminat
Dilaksanakan Siswa kelas 2
Pantomim seminggu 1 kali s.d. 5 yang
sesuai jadwal berminat
Dilaksanakan Siswa kelas 3
Drumband seminggu dua kali s.d. 6 yang
sesuai jadwal berminat
Dilaksanakan Siswa kelas 3
Rebana seminggu dua kali s.d. 6 yang
sesuai jadwal berminat
Dilaksanakan Siswa kelas 3
seminggu dua kali s.d. 5 yang
OSN Jumat jam 14.00 berminat dan
dan Sabtu jam berbakat
10.00
30

Bersalaman dengan Dibentuk guru piket, Seluruh siswa


siswa yang baru tiba di setiap hari 2 orang dari kelas 1 s.d.
gerbang sekolah guru, mulai berjaga 6
di gerbang pukul
06.30
Membaca asmaul Dilaksanakan di Seluruh siswa
husna setelah berdoa kelas masing- dari kelas 1 s.d.
masing dipimpin 6
oleh guru kelas
Shalat Duha dan Dilaksanakan di Siswa kelas 4,
Shalat Dhuhur musholla dengan 5, 6
3 Pembiasaan berjamaah jadwal bergilir
Membaca dan Dilaksanakan pada Siswa kelas 4,
menghafalkan surat- jam pelajaran 5, 6
surat pendek (Juz agama dan
Ama) tambahan jam
seminggu sekali
Jumat Sehat (SKJ dan Dilaksanakan setiap Seluruh siswa
Jalan Sehat) hari Jumat, pukul dari kelas 1 s.d.
06.45 – 07.10 6
Sabtu Bersih Dilaksanakan pada Semua siswa
setiap hari Sabtu kelas 1 s.d. 6
pukul 10.45
4 Pendidikan Religius Dintegrasikan ke Seluruh siswa
Karakter dalam mata dari kelas 1 s.d.
Toleransi
pelajaran yang 6
Kerja keras diajarkan oleh guru
Kreatif kelas maupun guru
mata pelajaran
Mandiri
Demokratis
Disiplin
Rajin
Cinta tanah air
Gemar membaca

Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SDN 1 Mulyoharjo sebagaimana


tertera dalam tabel berikut ini:
. Tabel 5. Pengembangan Diri
Jenis Pengembangan
Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi
Diri
A. Krida
1. Kepramukaan  Demokratis  Latihan
 Disiplin terprogram
 Kerja sama (kepemimpinan,
 Rasa Kebangsaan berorganisasi)
 Toleransi
31

Jenis Pengembangan
Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi
Diri
 Peduli sosial dan
lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras
2. UKS/PMR  Peduli sosial  Latihan
 Toleransi terprogram
 Disiplin
 Komunikatif
 Kerja Sama
B. Latihan olah bakat dan olah-minat,
1. Olahraga  Sportifitas  Melalui latihan
 Menghargai prestasi rutin
 Kerja keras  Perlombaan olah
 Cinta damai raga
 Disiplin
 Jujur
2. Khitobah  Kreativitas  Teori
 Etos kerja penguasaan
 Tanggung jawab kemampuan tata
 Rasa Ingin Tahu bahasa/kebahas
 Kerja sama aan
 Praktik
percakapan
3. Seni Musik  Kreativitas  Melalui latihan
 Etos kerja rutin terprogram
 Tanggung jawab  Mengikuti
 Rasa Ingin Tahu lomba/festival
 Kerja sama seni
4. Seni Tari  Kreativitas  Melalui latihan
 Etos kerja rutin terprogram
 Tanggung jawab  Mengikuti
 Rasa Ingin Tahu lomba/festival
 Kerja sama seni
5. Seni Lukis  Kreativitas  Melalui latihan
 Etos kerja rutin terprogram
 Tanggung jawab  Mengikuti
 Rasa Ingin Tahu lomba/festival
 Kerja sama seni
6. Polisi Cilik  Kreativitas  Melalui latihan
(Pocil)  Etos kerja rutin terprogram
 Tanggung jawab  Mengikuti
 Disiplin lomba/festival
 Kerja sama seni
7. Seni Rebana  Kreativitas  Melalui latihan
 Etos kerja rutin terprogram
 Tanggung jawab  Mengikuti
 Rasa Ingin Tahu lomba/festival
 Kerja sama seni
8. Drumbad  Kreativitas  Melalui latihan
32

Jenis Pengembangan
Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi
Diri
 Etos kerja rutin terprogram
 Tanggung jawab  Mengikuti
 Rasa Ingin Tahu lomba/festival
 Kerja sama seni
9. OSN  Kreativitas  Melalui latihan
 Etos kerja rutin terprogram
 Tanggung jawab  Mengikuti lomba
 Rasa Ingin Tahu
 Kerja sama
10. Pantomim  Kreativitas  Melalui latihan
 Etos kerja rutin terprogram
 Tanggung jawab  Mengikuti
 Rasa Ingin Tahu lomba/festival
 Kerja sama seni
11. TIK  Kreatifitas  latihan
 Kemandirian terprogram
 Rekayasa
C. Keagamaan
1. MTQ  Keimanan  Sebelum
2. Khitobah  Ketaqwaan pembelajaran
3. Pesantren Kilat  Latihan rutin
terprogram
 Peringatan hari
besar agama
 Di masa jeda
dan ramadhan

Mekanisme pelaksanaan diluar jam pembelajaran ( ekstrakurikuler ) dibina oleh guru-


guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah.Kegiatan
pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan orang tua dalam
bentuk kaulitatif :

4. Pengembangan dan Penguatan Pendidikan Karakter

Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak


dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan
diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah
ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah
dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru
dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah
sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan
33

juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).
Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya
dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang
sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa berorientasi untuk mencapai


Profil Pelajar Pancasila. Untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila ada 6 (enam) nilai karakter
utama yang akan dikembangkan yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Nilai nilai
utama karakter pelajar Pancasila itu dikembangkan dan diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran terintegrasi dengan pembelajaran semua muatan pelajaran terutama muatan
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.

Mulai tahun pelajaran 2021/2022 ini pendidikan budaya dan karakter bangsa
dikembangkan juga Pendidikan Anti Korupsi. Pendidikan anti korupsi adalah program pendidikan
tentang korupsi yang tugas utama dari pendidikan anti korupsi di sekolah adalah untuk
memberikan pemahaman kepada siswa bagaimana siswa bisa membedakan antara kejahatan
korupsi dengan bentuk kejahatan lainnya, memberikan argumen yang logis dan rasional kenapa
korupsi dianggap sebagai suatu kejahatan, serta menunjukan cara-cara yang bisa ditempuh
dalam mengurangi terjadinya tindakan korupsi.

Secara umum tujuan pendidikan anti-korupsi adalah : (1) pembentukan pengetahuan dan
pemahaman mengenai bentuk korupsi dan aspek aspeknya; (2) pengubahan persepsi dan sikap
terhadap korupsi; dan (3) pembentukan keterampilan dan kecakapan baru yang ditujukan untuk
melawan korupsi. Dengan ketiga tujuan itu dapat dilihat bahwa pendidikan antikorupsi meskipun
mempunyai sasaran utama sebagai pendidikan nilai akan tetapi tetap meliputi ketiga ranah
pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Bloom yaitu pengembangan ranah kognitif, afektif
dan psikomotor siswa.

Berdasarkan rumusan yang ditentukan oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK), ada
sembilan nilai dasar yang perlu ditanamkan dan diperkuat melalui pelaksanaan pendidikan
antikorupsi di sekolah, yaitu nilai kejujuran: adil, berani, hidup sederhana, tanggung jawab,
disiplin, kerja keras, hemat dan mandiri.

Implementasi pendidikan anti korupsi terintegrasi dengan pembelajaran pada kegiatan


intrakurikuler, ko kurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler diimplementasi pada
pembelajaran pada semua tema dan muatan pelajaran terutama muatan pelajaran Pendidikan
34

Agama dan Budi Pekerti dan Penndidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Implementasi
pendidikan anti korupsi pada kegiatan ekstrakurikuler pada ekstrakurikuler Pramuka, kantin
kejujuran dan pengembangan bakat dan minat siswa. Kegiatan kokurikuler diimplementasikan
pada pemenuhan kurikulum pada muatan pelajaran PABP, PPKn dan muatan pelajaran lain yang
relevan. Terintegrasi pada tugas terstruktur, kegiatan literasi anti korupsi, gerakan anti
mencontek

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan anti korupsi meliputi:

a. Pengetahuan tentang korupsi.

Untuk memiliki pengetahuan yang benar dan tepat tentang korupsi, siswa perlu
mendapatkan berbagai informasi, terutama informasi yang memungkinkan mereka dapat
mengenal tindakan korupsi dan juga dapat membedakan antara tindakan kejahatan korupsi
dengan tindakan kejahatan lainnya. Untuk itu pembahasan tentang kriteria, penyebab dan akibat
korupsi merupakan materi pokok yang harus diinformasikan pada siswa.

b. Pengembangan sikap

Sebagai pendidikan nilai dan karakter, pendidikan antikorupsi memberi perhatian yang
besar pada pengembangan aspek sikap siswa. siswa harus memiliki kognisi atau pengetahuan
yang benar dan dipahami secara baik, sehingga pengetahuan itu bisa bertahan lama dalam
memorinya dan dapat dipergunakan setiap kali mereka akan membuat pertimbangan tertentu.

c. Perubahan sikap

Merubah sikap yang telah dimiliki sebelumnya merupakan pekerjaan dan tugas yang
tidak gampang dan terkadang menimbulkan rasa frustasi. Apalagi jika sikap yang telah
dimiliki tersebut berlawanan dengan sikap yang dikehendaki guru atau pendidik. Karena itu jika
ada sikap yang pro pada korupsi sebaiknya tidak diserang secara langsung atau diatasi dengan
cara persuasif.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses


belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan
masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan
cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak
awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari
sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk
memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan


kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan
pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
35

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang
peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat
guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun
memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai
berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
: tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
MB konsisten)
Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
MK : tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
:

Implementasi PPK dapat dilakukan dengan tiga pendekatan utama, yaitu berbasis
kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Ketiga pendekatan ini saling
terkait dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan ini dapat membantu satuan
pendidikan dalam merancang dan mengimplementasikan program dan kegiatan PPK.
Untuk mensukseskan program tersebut, sekolah membentuk Tim penguatan Pendidikan
Karakter (TPPK) yang bertugas merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi program penguatan pendidikan karakter.

5. Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan literasi merupakan kegiatan mengasah kemampuan mengakses,


memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi secara kritis dan cerdas berlandaskan
kegiatan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara untuk menumbuhkembangkan
karakter seseorang menjadi tangguh, kuat, dan baik. Berbagai kegiatan tersebut
dilaksanakan secara terencana dan terprogram sedemikian rupa, baik dalam kegiatan-
kegiatan berbasis kelas maupun kegiatan-kegiatan berbasis budaya sekolah, dan
komunitas masyarakat. Kegiatan-kegiatan literasi dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan
pembelajaran dan mata pelajaran yang ada dalam struktur kurikulum.
36

SDN 1 Mulyoharjo mendorong terciptanya budaya literasi di sekolah. Gerakan


literasi di sekolah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran.
Aktivitas peserta didik di kelas bersama guru melakukan aktivitas ini guna memperkaya dan
memperdalam wawasan serta penguasaan materi, sehingga siswa terlibat langsung tidak
lagi hanya bergantung pada guru. Setiap guru dapat mengajak peserta didik membaca,
menulis, menyimak, dan mengomunikasikan secara teliti, cermat, dan tepat tentang suatu
tema atau topik yang ada di berbagai sumber, baik buku, surat kabar, media sosial,
maupun media-media lain.
Kreativitas guru merupakan faktor penting dalam menyajikan program dan kegiatan
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara secara cerdas, agar peserta didik dapat
menginternalisasi nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Pembiasaan membaca
buku non-pelajaran selama lima belas menit sebelum pelajaran dimulai, sebagaimana
diatur dalam Permendikbud No. 23 tentang Penumbuhan Budi Pekerti perlu menjadi salah
satu alternatif untuk menumbuhkan dan memulai gerakan literasi di sekolah.
Selain integrasi literasi dalam pembelajaran, sekolah juga melakukan program
kampanye membaca dan mengaji. Berkaitan dengan hal ini diperlukan ketersediaan
sumber-sumber informasi di sekolah, antara lain buku, surat kabar, dan internet. Oleh
sebab itu, keberadaan dan peranan perpustakaan sekolah dan jaringan internet menjadi
penting untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran.
Untuk meningkatkan kemampuan literasi, sekolah secara khusus menyediakan
waktu satu jam pelajaran pada hari sabtu untuk program literasi. Dalam kegiatan tersebut,
setiap siswa diminta membaca buku yang dipilih dan selanjutnya dibuat ringkasannya.
Selain itu, ada kegiatan mengaji Al Quran juz 30 yang dilakukan secara rutin oleh seluruh
siswa pada setiap hari efektif selama 5 – 10 menit. Melalui Tim Literasi di Sekolah (TLS),
sekolah akan terus berupaya mengembangkan program-program untuk menumbuhkan
budaya literasi di sekolah.

6. Penerapan Kompetensi 4 C (Comunication, Collaborative, Critical Thinking and Ceativity )


Pendidikan Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan antara
kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap TIK.
Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model pembelajaran berbasis
aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran.
Kecakapan yang dibutuhkan di Abad 21 juga merupakan keterampilan berpikir lebih tinggi
(Higher Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan
peserta didik dalam menghadapi tantangan global. Dalam konteks pembelajaran,
kecakapan tersebut dapat dijabarkan ke dalam minimal empat jenis kecakapan, yakni 4 C
(Communication, Collaborative, Critical Thinking, and Creativity). Secara rinci Kecakapan
4C dapat diuraikan sebagai berikut.
37

2. Kecakapan Berkomunikasi (Communication Skills)


Komunikasi merupakan proses transmisi informasi, gagasan, emosi, serta keterampilan
dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis,angka, dsb.
Kecakapan komunikasi dalam proses pembelajaran antara lain sebagai berikut.
a. Memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai
bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia ( ICT Literacy).
b. Menggunakan kemampuan untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat
berdiskusi, di dalam dan di luar kelas, maupun tertuang pada tulisan.
c. Menggunakan bahasa lisan yang sesuai konten dan konteks pembicaraan dengan
lawan bicara atau yang diajak berkomunikasi.
d. Selain itu dalam komunikasi lisan diperlukan juga sikap untuk dapat mendengarkan,
dan menghargai pendapat orang lain, selain pengetahuan terkait konten dan
konteks pembicaraan.
e. Dalam Abad 21, komunikasi tidak terbatas hanya pada satu bahasa, tetapi
kemungkinan multi-bahasa.
3. Kolaborasi (Collaboration)
Kolaborasi dalam proses pembelajaran merupakan suatu bentuk kerjasama
dengan satu sama lain saling membantu dan melengkapi untuk melakukan
tugas-tugas tertentu agar diperoleh suatu tujuan yang telah ditentukan. Kecakapan
terkait dengan kolaborasi dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut.
Memiliki kemampuan dalam kerjasama berkelompok
a. Beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif
dengan yang lain.
b. Memiliki empati dan menghormati perspektif berbeda.
c. Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam kelompok demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
4. Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah ( Critical Thinking and Problem
Solving Skill)
Kecakapan berpikir kritis sangat erat dengan pemecahan masalah. Berpikir kritis adalah
berpikir yang menguji, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek dari situasi
atau masalah. Termasuk di dalamnya adalah mengumpulkan, mengorganisasi,
mengingat, dan menganalisis informasi. Berpikir kritis mencakup kemampuan dalam
membaca dengan disertai pemahaman dan mengidentifikasi bahan-bahan yang perlu
dan tidak perlu. Berpikir kritis juga berarti mampu membuat kesimpulan dari sekumpulan
data dan menyatakan inkonsistensi serta kontradiksi dalam sekumpulan data.
5. Kreatifitas dan Inovasi (Creativity and Innovation)
Kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif
38

berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral Beberapa kecakapan


terkait kreatifitas yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran antara lain
sebagai berikut.
a. Memiliki kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru secara lisan atau tulisan.
b. Bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
c. Mampu mengemukakan ide-ide kreatif secara konseptual dan praktikal.
d. Menggunakan konsep-konsep atau pengetahuannya dalam situasi baru dan
berbeda, baik dalam mata pelajaran terkait, antar mata pelajaran, maupun
dalam persoalan kontekstual.
e. Menggunakan kegagalan sebagai wahana pembelajaran.
f. Memiliki kemampuan dalam menciptakan kebaharuan berdasarkan pengetahuan
awal yang dimiliki.
g. Mampu beradaptasi dalam situasi baru dan memberikan kontribusi positif
terhadap lingkungan.
Penerapan 4C dalam pembelajaran sejalan dengan karateristik Kurikulum 2013 dan
pembelajaran abad abad 21, antara lain sebagai berikut.
1. Berpusat pada peserta didik. Guru harus lebih banyak mendengarkan siswanya saling
berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi. Fungsi guru dari pengajar
berubah dengan sendirinya menjadi fasilitator bagi peserta didik.
2. Mekanisme pembelajaran harus terdapat interaksi multi-arah yang cukup dalam
berbagai bentuk komunikasi serta menggunakan berbagai sumber belajar yang
kontekstual sesaui dengan materi pembelajaran. Guru harus berusaha menciptakan
pembelajaran melalui berbagai pendekatan atau metode atau model pembelajaran,
termasuk penggunaan TIK.
3. Peserta didik disarankan untuk lebih lebih aktif dengan cara memberikan
berbagai pertanyaan dan melakukan penyelidikan, serta menuangkan ide-ide, baik
lisan, tulisan, dan perbuatan.
4. Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan harus dapat memfasilitasi peserta didik
untuk dapat bekerjasama antar sesamanya (kolaboratif dan kooperatif).
5. Semua kompetensi (KI-1, KI-2, KI-3,dan KI-4) harus dibelajarkan secara terintegrasi
dalam suatu mata pelajaran, sehingga peserta didik memiliki kompetensi yang utuh.
6. Pembelajaran harus memperhatikan karakteristik tiap individu dengan
keunikannya masing-masing, sehingga dalam perencana pembelajaran harus sudah
diprogramkan pelayanan untuk peserta didik dengan karakteristik masing-masing
(normal, remedial, dan pengayaan).
7. Guru harus dapat memotivasi peserta didik untuk memahami interkoneksi antar
39

konsep, baik dalam mata pelajarannya dan antar mata pelajaran, serta aplikasinya
dalam dunia nyata.
8. Pembelajaran yang dikembangkan harus dapat mendorong peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan berpikir lebih tinggi ( Higher Order Thinking Skills
(HOTS)).

7. Pengembangan HOTS (Higher Oder Thinking Skills)

Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut pembelajaran untuk sampai pada tahap metakognitif
yang mensyaratkan peserta didik mampu memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS, yaitu analisis yang merupakan kemampuan
berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi
merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi;
dan mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
Kemampuan-kemampuan ini merupakan kemampuan berpikir level atas pada taksonomi
Bloom yang terbaru hasil revisi oleh Anderson dan Krathwohl.
Pada penilaian Kurikulum 2013, guru diharapkan mampu menyusun soal-soal
HOTS agar peserta didik tidak hanya menjawab pada level C-1 (mengetahui), C-2
(memahami), dan C-3 (menerapkan), tetapi juga pada level C-4 (sintesis/ analisis), C-5
(evaluasi), dan C-6 (berkreasi).
Belajar berpikir kritis sebagai ciri dari HOTS tidak seperti belajar tentang materi
secara langsung. Berpikir kritis adalah berkaitan dengan bagaimana memecahkan masalah
yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Berpikir kritis memungkinkan peserta didik untuk
menemukan kebenaran di tengah kejadian dan informasi yang mengelilingi mereka setiap
hari. Melalui berpikir kritis peserta didik akan mengalami proses sistematis yang
memungkinkan meraka untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat
mereka sendiri.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, SDN 1 Mulyoharjo mendorong tenaga
pendidik untuk mampu mengembangkan teknik dan instrumen penilaian yang mampu
mengukur HOTS. Penyusunan instrumen tersebut tentu diawali dengan perumusan tujuan
pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yang sesuai. Hal ini bukan berarti
semua soal yang diujikan oleh kepada siswa harus mengukur HOTS, melainkan
menekankan bahwa guru mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik dan tidak
hanya mengukur aspek LOTS saja.
40

8. Pembimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Layanan pembimbingan TIK dilakukan oleh guru Ekstrakurikuler TIK terhadap
peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. Bimbingan dapat dilaksanakan secara
klasikal/kelompok maupun individual.
Layanan bimbingan Klasikal/kelompok
SDN 1 Mulyoharjo melalui guru TIK memberikan bimbingan kepada peserta didik
secara terjadwal dalam bentuk bimbingan secara klasikal di masing-masing rombongan
belajar dengan tatap muka yang dilaksanakan selama satu jam pelajaran (40 menit)
tiap minggu. Materi pembimbingan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk mencari,
mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam rangka
mendukung kelancaran proses pembelajaran.
Layanan Bimbingan Individual
Bimbingan kepada peserta didik secara individu dilakukan dengan memberikan
konsultasi kepada peserta didik secara individual di sekolah. Bimbingan peserta didik
dilakukan untuk membantu dan memfasilitasi kesulitan dalam mencari, mengolah,
menyimpan, menyajikan, menyebarkan data, dan informasi dalam rangka untuk
mendukung pembelajaran berbasis proyek, masalah dan discovery learning.
Adapun layanan pembimbingan TIK bagi guru dan tenaga kependidikan difokuskan pada
layanan konsultasi secara individual yang bersifat tentativ dan kondisional.

9. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh sekolah dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan. Penentuan
KKM dilakukan dengan melihat faktor intake peserta didik, kompleksitas kompetensi yang
dituntut, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
a. Penilaian Kompetensi Sikap
Semua guru mata pelajaran wajib melaksanakan penilaian sikap, baik sikap
spiritual maupun sikap sosial.
Penilaian sikap pada mata pelajaran Pendidikan Agama Budi Pekerti (PABP) dan
PPKn harus melalui perencanaan. Perencanaan diawali dengan mengidentifikasi sikap
yang ada pada KI1 dan KI2 serta sikap yang diharapkan oleh sekolah yang tercantum
dalam KTSP. Sikap yang dinilai oleh guru mata pelajaran PABP dan PPKn adalah sikap
spiritual dan sikap sosial yang muncul secara alami selama pembelajaran di kelas maupun
di luar kelas.
Semua guru mata pelajaran dalam menilai sikap menggunakan teknik penilaian
observasi, tetapi guru juga dapat menambah teknik penilaian diri dan atau penilaian
41

antarteman. Penggunaan penilaian diri dan penilaian antarteman dapat dilaksanakan


minimal satu kali dalam satu semester. Fungsi penilaian diri dan antarteman sebagai
pendukung penilaian sikap. Penilaian sikap dengan observasi dituangkan dalam jurnal
sebagai berikut.

Nama
Hari, Catatan Aspek Tanda Tangan Tindak
No. Peserta
Tanggal Perilaku Sikap Peserta Didik Lanjut
Didik

Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran
pada jam pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan
wali kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran). Penilaian sikap spiritual dan sosial
dilakukan secara terusme nerus selama dua semester. Penilaian sikap spiritual dan sosial
di dalam kelas maupun di luar jam pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali
kelas, dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mengikuti perkembangan
sikap spiritual dan sosial, serta mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau
kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan
tentang perilaku peserta didik. Sebagaimana disebutkan pada uraian terdahulu, apabila
seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang baik, jika pada
kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan perkembangan sikap (menuju
atau konsisten) baik pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal
harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau
bahkan sangat baik. Dengan demikian, untuk peserta didik yang mempunyai catatan
kurang baik, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat
baik saja, tetapi juga setiap perkembangan sikap menuju sikap yang diharapkan.
Sikap dan perilaku peserta didik yang teramati oleh pendidik ini dan tercacat dalam
jurnal, akan lebih baik jika dikomunikasikan kepada peserta didik yang bersangkutan dan
kepadanya diminta untuk paraf di jurnal, sebagai bentuk “pengakuan” sekaligus merupakan
upaya agar peserta didik yang bersangkutan segera menyadari sikap dan perilakunya serta
berusaha untuk menjadi lebih baik.
Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dikatakan tuntas apabila minimal
mencapai nilai baik (B).
a. Kompetensi Sikap Spiritual
Berikut ini rincian sikap spiritual yang dikembangkan di SDN 1 Mulyoharjo pada
tahun pelajaran 2021/2022 yang dapat digunakan dan dinilai pada semua mata pelajaran:
1) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
2) menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
42

3) memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan;


4) bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;
5) berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau berusaha;
6) memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;

Nilai sikap spritual diberikan dengan predikat sebagai berikut.


Nilai Predikat
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang

b. Kompetensi Sikap Sosial


Berikut ini rincian indikator sikap sosial untuk semua mata pelajaran:
1) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,
misalnya:
• tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
• tidak melakukan plagiat;
• mengungkapkan perasaan apa adanya;
• menyerahkan barang yang ditemukan kepada yang ber wenang;
• membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya;
• mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
2) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa, misalnya:
• melaksanakan tugas individu dengan baik;
• menerima resiko dari tindakan yang dilakukan;
• tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat;
• mengembalikan barang yang dipinjam;
• mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan;
• menepati janji;
• tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan karena tindakan dirinya sendiri;
• melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/ diminta.
3) Santun, yaitu sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah
laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada
tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain, misalnya:
• menghormati orang yang lebih tua;
• tidak berkatakata kotor, kasar, dan takabur;
• tidak meludah di sembarang tempat;
43

• tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat;


• mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain;
• bersikap 3S (salam, senyum, sapa);
• meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang
milik orang lain;
• memperlakukan orang lain seperti diri sendiri ingin diperlakukan
4) Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan
kegiatan atau tindakan, misalnya:
• berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa raguragu;
• mampu membuat keputusan dengan cepat;
• tidak mudah putus asa;
• tidak canggung dalam bertindak;
• berani presentasi di depan kelas;
• berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
5) Peduli, adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki
penyimpangan dan kerusakan (ma nusia, alam, dan tatanan), misalnya:
• membantu orang yang memerlukan
• tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan meru gikan orang lain
• melakukan aktivitas sosial untuk membantu orangorang yang memerlukan
• memelihara lingkungan sekolah
• membuang sampah pada tempatnya
• mematikan kran air yang mengucurkan air
• mematikan lampu yang tidak digunakan
• tidak merusak tanaman di lingkungan sekolah

Nilai sikap sosial diberikan dengan predikat sebagai berikut.


Nilai Predikat
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan


Pada aspek kompetensi pengetahuan dan keterampilan, peserta didik dianggap
tuntas dalam pembelajaran apabila telah mencapai hasil minimal KKM. KKM terdiri dari
KKM mata pelajaran dan KKM sekolah.
a. KKM Mata Pelajaran
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran merupakan rata-rata KKM tiap
Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran tersebut. KKM setiap mata pelajaran pada
44

tahun pelajaran 2021/2022 disajikan pada Tabel 4 berikut.

KKM Mata Pelajaran

KKM
Komponen Kls Kls Kls Kls Kls Kls
1 2 3 4 5 6
A. Mata Pelajaran Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
2. Pendidikan Pancasilan dan
75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Matematika 70 70 70 70 70 70
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
B. Mata Pelajaran Kelompok B
8. Seni Budaya dan Prakarya 75 75 75 75 75 75
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
75 75 75 75 75 75
Kesehatan
10. Bahasa Jawa 70 70 70 70 70 70
11. Pendidikan Lingkungan Hidup 75 75 75 75 75 75

3. Model KKM Sekolah


Pada tahun pelajaran 2021/2022 ini, SDN 1 Mulyoharjo mulai menerapkan KKM
sekolah tunggal sebagai acuan pencapaian hasil belajar peserta didik. Adapun KKM
sekolah yang digunakan diambil dari KKM mata pelajaran terendah, yakni 70. Interval
nilai dan predikat untuk setiap mapel sebagaimana disajikan pada Tabel 5 sebagai
berikut:
Interval Nilai dan Predikat

Interval Nilai Predikat Keterangan


90 – 100 A Sangat baik
78 – 89 B Baik
66 – 77 C Cukup
< 66 D Kurang

10. Program Remedial dan Pengayaan


SDN 1 Mulyoharjo menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar).
Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti belum tuntas, wajib mengikuti program
remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM dinyatakan tuntas dan dapat
diberikan pengayaan.

1. Program Remedial (Perbaikan)


45

Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera
setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM. Pembelajaran remedial dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik
membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara
mandiri, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap
belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini,
penilaian merupakan assessment as learning.
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan
peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik.
b. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
c. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara
penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.

Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta didik
pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD
yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan
waktu hingga batas akhir semester. Nilai remedial maksimal sama dengan KKM. Apabila
hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik
mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan.
Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada
peserta didik yang belum mencapai KKM.

2. Program Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik
46

diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil Penilaian Harian (PH). Pembelajaran
pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan
penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam
pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik
berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat
diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan
masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh
peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.

11. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kenaikan kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas satu tingkat lebih tinggi apabila memenuhi
kriteria di bawah ini :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2) Memperoleh nilai sikap spiritual dan sosial sekurang-kurangnya baik
3) Mendapatkan nilai bimbingan TIK minimal baik
4) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal baik.
5) Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KKM. Ketuntasan
belajar yang dimaksud adalah ketuntasan dalam kurun waktu belajar 1 (satu) tahun,
sehingga apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester
ganjil atau genap, nilai mata pelajaran dihitung dari rerata nilai semester ganjil dan
genap.
6) Jumlah presensi selama satu tahun pelajaran berjalan (akumulasi presensi pada
semester 1 dan 2 ) sekurang kurangnya 75% jumlah hari belajar efektif dalam satu
tahun pelajaran tersebut . Ketentuan ini tidak berlaku bagi siswa yang memiliki
catatan absen tinggi karena alasan sakit dengan disertai surat keterangan
dokter/rumah sakit/Puskesmas.
Penentuan kenaikan kelas diputuskan dalam rapat kenaikan kelas yang diikuti
47

dewan pendidik dan dipimpin oleh kepala sekolah dengan mempertimbangkan kriteria di
atas. Dalam kasus tertentu, seorang peserta didik yang tidak memenuhi satu atau lebih
kriteria di atas dapat dipertimbangkan untuk tetap naik kelas apabila diputuskan dalam
rapat kenaikan kelas, dengan catatan tertentu. Adapun jika seorang peserta didik telah
ditetapkan tidak naik kelas, maka peserta didik tersebut akan mendapat pendampingan
khusus dari sekolah.
b. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari SDN 1 Mulyoharjo apabila telah memenuhi
kriteria berikut.
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang diselenggarakan sekolah dari
kelas I sampai dengan kelas VI
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
3) Lulus Ujian Sekolah untuk semua mata pelajaran, yakni apabila peserta didik:
a) memiliki nilai sekolah tidak kurang dari 60 untuk setiap mata pelajaran,
b) memiliki rata-rata nilai sekolah tidak kurang dari 65
c) nilai sekolah yang dimaksud pada nomor 1) dan 2) di atas diperoleh dari nilai
rata-rata rapor semester 7 s.d. 11 dan nilai ujian sekolah.
Selanjutnya, penentuan kelulusan diputuskan dalam rapat kelulusan yang diikuti
dewan pendidik dan dipimpin oleh kepala sekolah dengan mempertimbangkan kriteria di
atas. Kriteria kelulusan dapat berubah menyesuaikan kebijakan yang berlaku pada tahun
berjalan. Apabila seorang peserta didik dinyatakan tidak lulus, maka sekolah akan
memberikan arahan kepada peserta didik tersebut, misalnya dengan mendaftarkan
kembali pada ujian sekolah tahun pelajaran berikutnya, mendaftakan pada program kejar
paket B, dan sebagainya, tergantung pada penyebab ketidaklulusan peserta didik
tersebut.
Kriteria Nilai Standar Kelulusan SDN 1 Mulyoharjo
Kriteria Nilai Standar Kelulusan
Mata Pelajaran
No Angka Huruf
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75
Pendidikan Pancasila dan
2. 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75
4. Matematika 75
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 75
Pendidikan Jasmani,OlahRaga dan
8 75
Kesehatan
48

9 Muatan Lokal Bahasa Jawa 75


*) disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Daerah dan Sekolah
49

BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Sistem Pembelajaran yang Digunakan


Penyelenggaraan pendidikan di SDN 1 Mulyoharjo dilaksanakan dengan
menggunakan sistem paket., yaitu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana peserta didik
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku.
Setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam bentuk satuan jam
pembelajaran yang meliputi kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri tak terstruktur. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Bentuk penugasan terstruktur adalah pemberian tugas
individu, pemberian tugas kelompok, melakukan riset sederhana (percobaan), dan lain-lain.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Bentuk kegiatan mandiri tidak tersttruktur berupa pemberian
pekerjaan rumah (PR), tugas kegiatan tadarus di rumah, melaksanakan shalat jamaah di
masjid sekitar rumah, mengamati prinsip kerja pengetahuan alam dan atau pengetahuan
sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur tertuang ke
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru. Alokasi waktu untuk
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk
SD/MI/SDLB 0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Jumlah waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
secara keseluruhan sebanyak-banyaknya 50% dari jumlah waktu untuk kegiatan tatap
muka. Adapun Alokasi Waktu dan Profil Jadwal SDN 1 Mulyoharjo disajikan pada Tabel 7
dan 8 berikut.
Alokasi Waktu
No Waktu Keterangan
1. 07.00 – 07.35 * Alokasi waktu 35 menit/jam pelajaran
2. 07.35 – 08.05 * Istirahat selama 15 menit
3. 08.05 – 08.45 * Hari Jum’at dan Sabtu 5 JP per hari
* Senin jam pertama upacara bendera
Istirahat I (15 menit) * Sabtu jam pertama digunakan untuk program literasi
4. 09.00 – 09.35
5. 09.35 – 10.05 * Kegiatan Pembiasaan berupa membaca
Istirahat II (15 menit) Qur’an dilakukan setiap hari selama 5 menit
pada jam ke-1
6. 10.40 – 11.15
7. 11.15 – 11.45
50

8. 11.45 – 12.20

Profil Jadwal Pelajaran

Jam
Pukul Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
ke-
1. 07.00 - 07.40 Upacara 1 1 1 1 Literasi
2. 07.40 - 08.20 2 2 2 2 2 2
3. 08.20 - 09.00 3 3 3 3 3 3
09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
4. 09.15 – 09.55 4 4 4 4 4 4
5. 09.55 – 10.35 5 5 5 5 5 5
10.35 - 10.50 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
6. 10.50 – 11.30 6 6 6 6 6
7. 11.30 – 12.10 7 7 7 7
8. 12.10 – 12.50 8 8 8 8

B. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran


1. Masa Transisi
Pembelajaran tatap muka pada masa transisi dilaksanakan dengan protokol kesehatan
yang ketat. Selain itu pembelajaran tatap muka pada fase transisi harus memperhatikan
hal-hal berikut.
1. Berlangsung selama 2 (dua) bulan sejak dimulainya pembelajaran tatap muka di
satuan pendidikan.
2. Jadwal pembelajaran mengenai jumlah hari dalam seminggu dan jumlah jam
belajar setiap hari dilakukan dengan pembagian rombongan belajar (shiff) yang
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan
dan keselamatan warga satuan pendidikan.
3. Pendidikan Dasar pelaksanaannya sesuai dengan izin pemerintah daerah dan
kesiapan masing-masing satuan pendidikan
4. Jaga jarak minimal 1,5 m dan maksimal 50% jumlah siswa atau 18 peserta didik
per kelas.
5. Menggunakan blended learning yaitu kombinasi antara pembelajaran tatap muka
dengan pembelajaran jarak jauh (daring). 50% siswa mengikuti pembelajaran tatap
muka sedangkan 50% siswa yang lain mengikuti pembelajaran jarak jauh di
rumah. Demikian seterusnya secara bergantian.
6. Jumlah hari dan pembelajaran ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap
mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan
7. Kantin tidak boleh buka, diharapkan membawa makan dan minum dari rumah
8. Kegiatan olahraga dan ekstrakkurikuler di sekolah tidak diperbolehkan
9. Kegiatan lain selain pembelajaran seperti istirahat di luar kelas, orang tua
menunggu anak-anak, pertemuan orang tua, kegiatan MPLS tidak diperbolehkan.
51

Jadwal pembelajaran pada masa transisi

Kelas Jam ke- Alokasi waktu Keterangan


1 07.00 – 07.35
2 07.35 – 08.10
3 08.10 – 08.45
I - III
08.45 – 09.00 Istirahat
4 09.00 – 09.35
5 09.35 – 10.00

IV – VI 1 07.00 – 07.35
2 07.35 – 08.10 Struktur
3 08.10 – 08.45 Program
08.45 – 09.00 Istirahat
4 09.00 – 09.35
5 09.35 – 10.10
6 10.10 – 10.45

kurikulum masa transisi

Jumlah jam pelajaran Ket


No Mapel
Kelas I-II III IV-VI
Kelompok A
1 PA dan BP 4 4 4
2 PPKn 2 2 2
3 B.Indonesia 8 8 6
4 IPA - - 4
5 IPS - - 4
6 Matematika 6 6 6
Kelompok B
7 SBdP 2 2 2
8 PJOK 2 2 2
9 Bahasa 2 2 2
Jawa
2. 10 PLH 2 2 2 Masa
Jumlah 28 28 34
Kenormalan Baru (New Normal)
Setelah masa transisi selesai, kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada masa kenormalan baru.
Jika sudah memasuki masa kenormalan baru maka kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan
52

secara penuh, peserta didik 100% masuk dan struktur serta beban belajar diterapkan sepenuhnya
(100%)

C. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu,satu semester,dan satu tahun pembelajaran.
1) Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu.
b. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 36 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 38 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 40 jam pembelajaran.
e. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V,dan VI adalah 42 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2) Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 17
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3) Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 17 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
4) Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 13 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
5) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 33 minggu dan paling banyak
38 minggu.
Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket sebagimana tertera dalam
tabel berikut:
Tabel 6 Beban belajar
Satu jam Jumlah Jam
Jumlah jam Minggu Waktu
pembelajaran per kegiatan
Kelas pelajaran/m efektif/tahu pembelajaran/
tatap (hari)
inggu n pelajaran jam /tahun
muka/menit
1 35 36 33 1188 6
2 35 38 33 1254 6
3 35 40 33 1320 7
4 35 42 33 1368 8
5 35 42 33 1368 8
6 35 42 33 1368 8

BAB V
53

KALENDER PENDIDIKAN

A. Penetapan awal tahun Pelajaran


Kalender Pendidikan SDN 1 Mulyoharjo Kec. Jepara disusun berdasarkan ketetentuan:
(1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2) Kementerian Agama, dalam penetapkan libur
Hari Libur Keagamaan (3) Kalender Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dan (4) Kalender
Dinas Dikpora Kab. Jepara. Kalender ini bisa berubah melihat ketentuan-ketentuan yang berlaku
yang telah ditetapkan oleh pemangku kepentingan. Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, pengatauran waktu belajar efektif, dan pengaturan waktu
libur. Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
pelajaran. Pada tahun pelajaran 2021/2021 diawali pada hari Senin tanggal 12 Juli 2021.

B. Pengaturan waktu belajar efektif


Pengaturan waktu belajar efektif, yang meliputi:
1. Minggu efektif belajar, Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Minggu belajar efektif
dialokasikan sebanyak 34 – 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.
2. Waktu pembelajaran efektif, Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri serta jumlah
jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan. Hari belajar
efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran
sesuai dengan tuntutan kurikulum. Hari belajar efektif sebanyak 196 – 228 hari efektif
dalam satu tahun pelajaran. Jam pembelajaran efektif adalah jam belajar yang digunakan
untuk proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.

C. Pengaturan waktu libur


Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada sekolah. Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus
Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau
Menteri Agama. Terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota,
54

dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.


Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.
Penetapan hari libur & jeda mengacu pada ketentuan berikut:

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1 Minggu belajar efektif Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan
dan maksimum 38 pembelajaran efektif pada
minggu setiap satuan pendidikan
2 Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu 1 Minggu setiap semester
3 Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antar semester 1 dan 2
4 Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk
menyiapkan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2-4 minggu
6 Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan
peraturan pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 3 minggu Sesuai dengan kebutuhan
sekolah
8 Kegiatan khusus sekolah Maksimum 2 minggu Digunakan untuk kegiatan
sekolah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka disusunlah Kalender Pendidikan beserta


perhitungan Hari Belajar Efektif (HBE) dan Minggu Belajar Efektif yang akan diberlakukan di
SDN 1 Mulyoharjo Tahun Pelajaran 2020/2021 sebagaimana dapat dilihat pada lampiran
29

PERHITUNGAN HARI EFEKTIF, HARI-HARI PERTAMA MASUK SATUAN PENDIDIKAN, KEGIATAN TENGAH SEMESTER,
MENGIKUTI UPACARA, PENYERAHAN BUKU LAPORAN HASIL BELAJAR (BLBH), LIBUR AKHIR SEMESTER, LIBUR UMUM,
DAN LIBUR BULANAN RAMADHAN/HARI RAYA IDUL FITRI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
30

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KELAS I A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 PABP PJOK Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
3 07.50 - 08.25 PABP PJOK Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik PLH Tematik Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Tematik PLH Tematik Tematik
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik PABP PJOK Pramuka Tematik
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik PABP PJOK Pramuka  
31

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS I B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik PJOK Tematik PABP Tematik Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik PJOK Tematik PABP Tematik Tematik
4 08.25 - 09.00 PABP Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 PABP Tematik Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik PLH PJOK Pramuka Bahasa Jawa
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik PLH PJOK Pramuka  
32

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS II A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik Tematik PJOK Tematik Tematik Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik Tematik PJOK Tematik Tematik Tematik
4 08.25 - 09.00 PABP PABP Tematik Tematik PJOK Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 PABP PABP Tematik Tematik PJOK Tematik
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa Pramuka PLH
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa Pramuka PLH
33

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS II B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik Tematik PJOK PABP Tematik Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik Tematik PJOK PABP Tematik Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik Tematik PJOK Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Tematik Tematik PJOK Tematik
6 09.50 - 10.25 Bahasa Jawa PABP Tematik Tematik Pramuka PLH
7 10.25 - 11.00 Bahasa Jawa PABP Tematik Tematik Pramuka PLH
34

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS III A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik Tematik Tematik Tematik PJOK Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik Tematik Tematik Tematik PJOK Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik PABP Tematik Tematik Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 PJOK Tematik PABP Tematik Tematik PABP
6 09.50 - 10.25 PJOK Tematik Tematik Tematik Pramuka PABP
7 10.25 - 11.00 Tematik Bahasa Jawa Tematik PLH Pramuka  
  11.00 - 11.14 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat    
8 11.15 - 11.50 Tematik Bahasa Jawa Tematik PLH    
35

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS III B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Tematik Tematik PABP Tematik PJOK Tematik
3 07.50 - 08.25 Tematik Tematik PABP Tematik PJOK Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 PJOK Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
6 09.50 - 10.25 PJOK Tematik Tematik Tematik Pramuka Tematik
7 10.25 - 11.00 PABP Bahasa Jawa Tematik PLH Pramuka  
  11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat    
8 11.15 - 11.50 PABP Bahasa Jawa Tematik PLH    
36

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS IV A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 PJOK Matematika Matematika Matematika PABP Tematik
3 07.50 - 08.25 PJOK Matematika Matematika Matematika PABP Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka Bahasa Jawa
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka  
  11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat    
8 11.15 - 11.50 PLH Tematik PJOK PABP    
9 11.50 - 12.25 PLH Tematik PJOK PABP    
37

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS IV B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 PJOK Matematika PABP Matematika PABP Tematik
3 07.50 - 08.25 PJOK Matematika PABP Matematika PABP Tematik
4 08.25 - 09.00 Matematika Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Matematika Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka Tematik
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka  
  11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat    
8 11.15 - 11.50 Tematik PLH PJOK Bahasa Jawa    
9 11.50 - 12.25 Tematik PLH PJOK Bahasa Jawa    
38

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS V A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Matematika Tematik Matematika PJOK Matematika Tematik
3 07.50 - 08.25 Matematika Tematik Matematika PJOK Matematika Tematik
4 08.25 - 09.00 Tematik PABP Tematik Tematik PABP Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik PABP Tematik Tematik PABP PJOK
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka PJOK
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka  
  11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat    
8 11.15 - 11.50 PLH Tematik Tematik Bahasa Jawa    
9 11.50 - 12.25 PLH Tematik Tematik Bahasa Jawa    
39

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS V B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Matematika Tematik Matematika PJOK Matematika PABP
3 07.50 - 08.25 Matematika Tematik Matematika PJOK Matematika PABP
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik PABP Tematik Tematik Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik PABP Tematik Tematik PJOK
6 09.50 - 10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka PJOK
7 10.25 - 11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Pramuka  
  11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat    
8 11.15 - 11.50 Tematik Bahasa Jawa Tematik PLH    
9 11.50 - 12.25 Tematik Bahasa Jawa Tematik PLH    
40

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS VI A
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Matematika PABP Matematika Tematik Matematika PJOK
3 07.50 - 08.25 Matematika PABP Matematika Tematik Matematika PJOK
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik PABP
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik PABP
6 09.50 - 10.25 Tematik PJOK Tematik Tematik Pramuka Tematik
7 10.25 - 11.00 Tematik PJOK Tematik Tematik Pramuka Tematik
  11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat    
8 11.15 - 11.50 Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa    
9 11.50 - 12.25 PLH Tematik PLH Bahasa Jawa    
41

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS VI B
Ja
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
m
1 2 3 4 5 6 7 8
1 07.00 - 07.15 Upacara PPK dan GLS PPK dan GLS PPK dan GLS Jumat Sehat PPK dan GLS
2 07.15 - 07.50 Matematika Tematik PABP Tematik Matematika PJOK
3 07.50 - 08.25 Matematika Tematik PABP Tematik Matematika PJOK
4 08.25 - 09.00 Tematik Tematik Matematika Tematik Tematik Tematik
  09.00 - 09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.15 - 09.50 Tematik Tematik Matematika Tematik Tematik Tematik
6 09.50 - 10.25 Tematik PJOK Tematik Tematik Pramuka PABP
7 10.25 - 11.00 Tematik PJOK Tematik Tematik Pramuka PABP
  11.00 - 11.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat    
8 11.15 - 11.50 Tematik Tematik Tematik Bahasa Jawa    
9 11.50 - 12.25 PLH Tematik PLH Bahasa Jawa    
42

Rencana Kegiatan Sekolah Tahun Pelajaran 2021/2022

B U L A N JULI 2020 s.d JUNI 2021


NO PROGRAM KEGIATAN
Juli Agus Sept Okto Nopm Desm Janu Pebr Mart Aprl Mei Juni
I Standar Isi
1 Review KTSP √ √
2 Pengembangan Silabus √ √
II Standar Proses
3 Penyusunan RPP mengintegrasikan √ √ √
dengan nilai Karakter Bangsa
4 Supervisi kelas √ √ √
III Standar Kompetensi Lulusan
5 Melaksanakan pelajaran tambahan √ √ √ √ √
bagi murid dari kelas I sampai kelas
VI
IV Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
6 Permohonan Usulan √ √ √ √ √ √
Tenaga Pendidik Guru kelas, Guru
Olah raga
7 Permohonan/Usulan Tambahan √ √ √ √ √ √
tenaga TU
V Standar Sarana dan Prasarana
8 Pengecatan ruang kelas, √ √
penyerpisan meja dan jendela
9 Pengadaan Buku Pegangan Murid √ √ √ √
dan Buku pegangan guru

VI Standar Pengelolaan
43

10 Penyusunan RKJM dan RKT √ √ √


11 Pengaturan Ruang Kelas √ √ √ √
VII Standar Pembiayaan
12 Penyusunan RKAS √ √ √
13 Penggalian sumber anggaran √ √ √ √ √
sekolah
VIII Standar Penilaian
14 Menganalisis Hasil Evaluasi Belajar √ √ √ √ √ √ √

Anda mungkin juga menyukai